IBADAH KAUM
MUDA REMAJA, 02 JULI 2011
Tema: STUDY YUSUF
(Seri 3)
Shaloom...!
Salam sejahtera dalam kasih Yesus Kristus, oleh karena
kemurahan Nya kita boleh beribadah sore hari ini, segera kita lihat pribadi
Yusuf dalam Kejadian pasal 7.
Kejadian 37: 3
(37:3) Israel lebih
mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang
lahir pada masa tuanya; dan ia
menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Yusuf adalah pribadi yang tergembala, selain itu, Yusuf
juga menyampaikan kepada ayahnya
kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya, 2 hal itu kita sudah lihat pada
minggu-minggu yang lalu.
Dalam ayat yang ketiga:
Yakub lebih mengasihi Yusuf dari semua anak-anaknya yang lain.
Alasannya: Yusuf lahir pada masa tua Yakub.
Apa arti masa tua
a. Yohanes
21: 18
(21:18) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu
sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Ketika masih muda, Petrus
mengikat pinggangnya sendiri dan berjalan kemana saja yang ia mau, tetapi pada
masa tuanya, Petrus mengulurkan tangannya lalu orang lain mengikat tangannya
kemudian ia dibawa ke tempat yang tidak dikehendaki.
Petrus mengulurkan tangan artinya: menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan.
Masa tua bukan berarti
jasmani / tubuh yang tua, seperti membawa tongkat, memiliki janggut putih,
badan bungkuk, melainkan tua secara rohani/kerohanian yang dewasa.
Kerohanian yang masih
kanak-kanak, masih bersikap sesuka hati dan susah untuk diatur, tetapi kalau
kerohanian yang sudah tua / masa tua, maka akan menyerahkan hidup sepenuhnya
kepada Tuhan, dengan kata lain, tidak hidup sesuai dengan keinginan / kehendak
hati seperti orang muda, tetapi apa yang berkenan di hati Tuhan , itulah yang
dikerjakan.
Cirinya: tangan
diikat lalu dibawa ke tempat yang tidak dikehendaki
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih
karunia, jika seorang karena sadar
akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah
disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi
jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah
kasih karunia pada Allah.
Memberi tangan untuk
diikat lalu dibawa ke tempat yang tidak diinginkan = menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung = kasih
karunia.
Biarlah kita menerima
kasih karunia. Meskipun kita terlahir dari golongan menengah ke bawah, kalaupun
kemampuan kita secara jasmani terbatas, tetapi kalau ada kasih karunia, maka
masa depan kita akan cemerlang karena dijamin oleh Tuhan.
Sebab itu, nikmatilah
Firman Tuhan melebihi menikmati makanan jasmani.
b. Filemon
1: 9
(1:9) tetapi mengingat
kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus,
yang sudah menjadi tua, lagipula
sekarang dipenjarakan karena
Kristus Yesus,
Pada masa tuanya, Rasul
Paulus dipenjarakan karena injil.
Dipenjara karena injil, artinya: menderita
karena salib Kristus = sengsara salib, itulah masa tua.
Jikalau waktu kita habis
untuk melayani Tuhan, badan lelah bahkan sampai berjerih lelah hanya untuk
melayani Tuhan, uang jajan dipakai untuk ongkos demi beribadah kepada Tuhan,
itu adalah sengsara salib.
Kalau kita mau sengsara
karena salib Kristus, itu berarti kerohanian sudah semakin tua/kerohanian
dewasa, walaupun kita masih muda dan masih remaja, karena kerohanian yang
kanak-kanak tidak akan mau menderita karena salib Kristus.
Rasul Paulus dipenjara
bukan karena dia melakukan kesalahan, korupsi, mengkonsumsi sabu-sabu, tetapi
karena Kristus Yesus yang disalibkan, inilah masa tua.
Kejadian 37: 3
(37:3) Israel lebih
mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia
menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Israel / Yakub lebih
mengasihi Yusuf dari 11 anaknya yang lain.
Mari kita lihat buktinya, pada saat Yakub berdamai dengan Esau.
Kejadian 33: 1-3
(33:1) Yakub pun
melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan diiringi oleh
empat ratus orang. Maka diserahkannyalah sebagian dari anak-anak itu kepada Lea
dan sebagian kepada Rahel serta kepada kedua budak perempuan itu.
(33:2) Ia menempatkan
budak-budak perempuan itu beserta anak-anak mereka di muka, Lea beserta
anak-anaknya di belakang mereka, dan Rahel beserta Yusuf
di belakang sekali.
(33:3) Dan ia
sendiri berjalan di depan mereka dan
ia sujud sampai ke tanah tujuh kali, hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu
Ketika hendak bertemu
dengan Esau, kakaknya, Yakub berada di posisi paling depan, kemudian ia
menempatkan dua budaknya beserta anak-anaknya di belakangnya, lalu ia
menempatkan Lea beserta anak-anaknya di belakang, dan di posisi paling
belakang, Yakub menempatkan Rahel dan Yusuf di belakang sekali.
Kalau Yakub berada paling
depan, berarti Yakub menjadi pelindung atas istri-istri dan anak-anaknya,
tetapi Yakub menempatkan Yusuf di belakang sekali, itu artinya bahwa Yakub
lebih mengasihi Yusuf dari pada anak-anaknya yang lain. Inilah salah satu bukti
bahwa Yakub lebih mengasihi Yusuf dari anak-anaknya yang lain.
Kejadian 33: 3
(33:3) Dan ia sendiri
berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke
tanah tujuh kali, hingga ia sampai
ke dekat kakaknya itu.
Untuk berdamai dengan
Esau, kakaknya, Yakub sujud sampai ke tanah sebanyak 7 kali, agar bisa sampai
kepada Esau.
Keterangan:
a. Sujud
sampai ke tanah.
Artinya: merendahkan
diri serendah-rendahnya.
Efesus 4: 9-10
(4:9) Bukankah "Ia
telah naik" berarti, bahwa Ia
juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
(4:10) Ia yang telah
turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk
memenuhkan segala sesuatu.
Inilah bukti bahwa Allah
mengasihi kita, Dia mengaruniakan Anak Nya yang tunggal.
Yesus Kristus yang
berasal dari sorga, turun ke bagian bumi yang paling bawah, untuk
memperdamaikan dosa manusia dengan Allah, lewat kematiaan Nya di atas kayu
salib.
Kematian Yesus
menunjukkan bahwa Yesus telah merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan
Allah Bapa, untuk memperdamaikan dosa kita kepada Allah Bapa.
Oleh sebab itu, biarlah
kita mengikuti apa yang sudah Yesus lakukan, yaitu merendahkan diri
serendah-rendahnya di hadapan Allah, sebagai pembuka jalan untuk berdamai
dengan Allah.
b. 7 kali.
Berbicara 7 kali, berarti
kita melihat angka 7.
Kejadian 2: 2-3
(2:2) Ketika Allah pada
hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah
Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
(2:3) Lalu Allah
memberkati hari ketujuh itu
dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan
penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
6 hari lamanya Allah
menciptakan langit bumi dan segala isinya, tetapi pada hari yang ketujuh, Allah
berhenti dari segala aktivitas Nya/penciptaan Nya.
Lebih terperinci lagi
tentang hari ke 7.
Keluaran 20: 8-10
(20:8) Ingatlah dan
kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam
hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari
ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu
perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Angka 6 itu -> manusia daging dengan segala kegiatan dan
aktivitasnya.
Angka 7 ->
hari perhentian bagi Tuhan Allah.
Tuhan memberikan kita
angka 6, itulah saat kita harus sekolah, kuliah, bekerja, dan melakukan
aktivitas lainnya, tetapi juga harus ada angka 7, yaitu hari perhentian, itulah
saat kita datang kepada Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan.
Jangan hanya ada angka 6,
berarti jangan hanya sibuk dengan segala aktivitas di dunia ini, tetapi juga
harus ada angka 7, berarti harus beribadah melayani Tuhan.
Tujuan hari perhentian:
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari
lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia
berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati
hari Sabat dan menguduskannya.
Tujuannya adalah:
a.
Supaya kehidupan kita diberkati.
b.
Supaya kehidupan kita dikuduskan.
Biarlah kita mengikuti
apa yang Tuhan lakukan, yaitu adanya hari ke 7, itulah hari perhentian/sabat
bagi Tuhan Allah. Biarlah kita bersungguh-sungguh dalam setiap ibadah pelayanan
yang Tuhan percayakan, agar kehidupan muda mudi remaja diberkati dan hidup dalam kekudusan.
Kalau diberkati tetapi tidak hidup kudus, berarti berkat yang diterima bukanlah
berkat yang berasal dari Tuhan, tetapi biarlah kita menerima berkat yang dari
Tuhan, dengan syarat kita hidup dalam kekudusan.
Kudus = hati suci.
Matius 5: 8
(5:8) Berbahagialah
orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Tanpa kesucian / kekudusan,
kita tidak dapat melihat Allah, tetapi jika kita memiliki hati yang suci, maka
kita akan dapat melihat Allah.
Kejadian 33: 9-10
(33:9) Tetapi kata Esau:
"Aku mempunyai banyak, adikku; peganglah apa yang ada padamu."
(33:10) Tetapi kata
Yakub: "Janganlah kiranya demikian; jikalau aku telah mendapat kasihmu, terimalah
persembahanku ini dari tanganku, karena memang melihat mukamu adalah bagiku
serasa melihat wajah Allah, dan
engkau pun berkenan menyambut aku.
Karena Yakub hidup dalam
kekudusan, dia melihat wajah Esau, kakaknya, SERASA
MELIHAT WAJAH ALLAH.
Kalau kita hidup dalam
kekudusan, ketika melihat musuh, maka akan serasa melihat Allah dan kasih Nya,
tetapi kalau tidak hidup dalam kekudusan, melihat musuh serasa melihat setan.
Wujudnya:
Kejadian 37: 3
(37:3) Israel lebih
mengasihi Yusuf dyanari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya
yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah
yang maha indah bagi dia.
Yakub memberikan jubah
yang maha indah kepada Yusuf, anaknya
Yehezkiel 16: 8
(16:8) Maka Aku lalu dari
situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta
berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah
Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan
dengan itu engkau Aku punya.
Kalau kita sudah menerima
jubah seperti Yusuf, maka kita akan menjadi milik kepunyaan Allah untuk
selama-lamanya.
Biarlah kita semakin
sungguh-sungguh dalam Tuhan agar menjadi milik kepunyaan Allah, karena Allah
mengasihi kita lebih dari pada apa yang kita pikirkan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment