IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 26 JULI 2011
Tema: YA ABBA, YA BAPA
(seri
14)
Shalom!
Selamat
malam saudaraku
Salam
sejahtera dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kasih Nya besar kita
dapat beribadah pada malam hari ini
Biarlah
malam hari ini kita dilawat oleh Firman Tuhan asalakan kita rendah hati
Kembali
kita memperhatikan “YA ABBA, YA BAPA”
Roma 8:
15
(8:15)
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya
Abba, ya Bapa!"
Kehidupan
anak Tuhan yang hidup oleh Roh Kudus maka memberi diri dipimpin Roh Kudus, dan
setiap anak Tuhan yang dipimpin Roh Kudus adalah anak-anak Allah, dan oleh Roh
itu kita berseru “ya Abba, ya Bapa” kepada Allah.
Biarlah
Roh Kudus yang memimpin hidup saya dan saudara setiap saat dan setiap waktu di
hari-hari terakhir ini, karena tanpa Roh itu kita tidak dapat berseru “ya Abba,
ya Bapa” kepada Allah.
Kalau
tidak ada seruan “ya Abba, ya Bapa”, akan sangat merugikan diri sendiri bahkan
itu adalah suatu kecelakaan yang besar, sebab Yesus sebagai anak Allah telah
berseru di atas kayu salib, dan seruan itu bergema sampai pada kita, dan seruan
itu juga membawa kita sampai kepada takhta Allah Bapa, itulah pantulan dari
seruan Yesus dari Anak Allah di atas kayu salib.
Kalau
tidak dipimpin Roh Kudus, maka tidak ada seruan “ya Abba, ya Bapa”, dan hanya
akan ada perbuatan yang tidak baik.
Abba artinya: Bapa yang baik, Bapa yang memelihara
anak-anak Nya
Banyak
bapa di muka bumi ini tetapi hanya satu Bapa yang baik , Dialah Allah yang
hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala
isinya.
Mari
kita lihat seruan yang terjadi dari Mazmur Daud
Mazmur
119: 145-147
(119:145)
Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya TUHAN! Ketetapan-ketetapan-Mu
hendak kupegang.
(119:146)
Aku berseru kepada-Mu; selamatkanlah aku! Aku hendak berpegang pada
peringatan-peringatan-Mu.
(119:147) Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak
minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.
Pemazmur
ini berseru dan berteriak
minta tolong kepada Tuhan di waktu pagi, ini à doa penyembahan di pagi hari
Tujuan
doa penyembahan di pagi hari:
Mazmur
119: 147
(119:147)
Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.
Penyembahan
di waktu pagi hari hanya bertujuan berharap
pada firman Tuhan, tidak berharap pada yang lain-lain.
Sebab
itu, biarlah kita berharap pada firman saja, jangan pada yang lain-lain, dan
hargailah firman dengan baik-baik, karena masih banyak orang yang tidak bisa
leluasa untuk dapat menikmati firman.
Tetapi,
masuk akal lah mengapa pemazmur ini melakukan doa penyembahan di waktu pagi dan
berharap pada firman Tuhan.
Secara
logis, jiwa kita masih segar di waktu pagi, dan belum bercampur aduk dengan
segala masalah dan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Ketika pikiran kita
segar, di situ kita bisa merenungkan firman Tuhan lalu mengerti firman Tuhan
sehingga kita bisa mengoreksi diri. Sebab itu, biar kita hidup dalam doa
penyembahan di waktu pagi dan berharap kepada firman Tuhan.
Kalau
pikiran seseorang kacau balau, dia tidak akan bisa merenungkan firman Tuhan dan
tidak bisa mengoreksi diri, apakah perbuatannya salah atau benar di hadapan
Tuhan.
Zefanya
3: 1-5
(3:1)
Celakalah si pemberontak dan si cemar, hai kota yang penuh penindasan!
(3:2) Ia
tidak mau mendengarkan teguran siapa pun dan tidak mempedulikan kecaman; kepada
TUHAN ia tidak percaya dan kepada Allahnya ia tidak menghadap.
(3:3) Para pemukanya di tengah-tengahnya
adalah singa yang mengaum; para hakimnya adalah serigala pada waktu malam yang
tidak meninggalkan apa pun sampai pagi hari.
(3:4) Para nabinya adalah orang-orang
ceroboh dan pengkhianat; para
imamnya menajiskan apa yang kudus, memperkosa hukum Taurat.
(3:5)
Tetapi TUHAN adil di
tengah-tengahnya, tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak
pernah ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!
Kota
Yerusalem menjadi pemberontak dan si cemar, itulah julukan yang diberikan oleh
Tuhan, karena tidak percaya lagi kepada Allah.
-
para PEMUKANYA seperti singa yang seharusnya menjadi domba sembelihan
-
HAKIMNYA adalah serigala waktu malam yang tidak meninggalkan
apapun sampai pagi hari.
Berarti, terpisah dari Tuhan
sebagai gembala di waktu malam / pada waktu gelapnya dosa, sampai pada pagi
hari, seharusnya kesempatan pada pagi hari itu untuk berseru dan berteriak
minta tolong / menyembah sekaligus berharap / merenungkan firman Tuhan, tetapi
ternyata dosa malam hari masih lanjut sampai pagi hari .
-
NABINYA adalah
orang-orang ceroboh dan pengkhianat
Kalau seorang hamba Tuhan yang
menyampaikan isi hati Tuhan pun ceroboh dan pengkhianat,
lalu bagaimana jadinya ibadah pelayanan ini? Bagaimana dengan umat Tuhan yang
dilayani?
Like Son, like Father.
Tepatlah seperti pepatah Inggris bagaimana
orang tua, seperti itulah
anak, berarti kalau seorang nabi ceroboh dan pengkhianat, demikian juga,
anak-anak Tuhan / umat Tuhan yang dilayani .
Nabi -> Hamba Tuhan yang menyampaikan isi
hati Tuhan
-
para IMAM menajiskan apa yang kudus
Kalau Tuhan sudah percayakan
pelayanan dalam ibadah, lalu hidup di dalam kenajisan, sehingga menajiskan
ibadah pelayanan itu sendiri, maka dengan demikian, menimbulkan sakit hati Tuhan,
seperti anak-anak imam Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, sehingga apapun yang
dipersembahkan kepada Tuhan, tidak
mempermuliakan Tuhan, sebaliknya, mempermalukan
dan memilukan hati Tuhan.
Imam -> yang melayani di
rumah Tuhan / pelayan Tuhan
Demikianlah
keberadaan Yerusalem di mata Tuhan; PARA PEMUKA, HAKIM, NABI, PARA IMAM,
semuanya tidak berkenan, tetapi pagi demi pagi / setiap pagi, dengan kemurahan
Nya yang besar, Tuhan memberikan hukum Nya / Firman Allah dan tidak terlambat
sampai waktu fajar di pagi hari, sehingga pada saat berseru dan berteriak minta
tolong / menyembah di pagi hari, kita dapat mengoreksi segala
kekurangan-kekurangan di hadapan Tuhan.
Roma 4:
17
(4:17)
seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa"
-- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Firman
Allah menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan firman Allah menghidupkan yang
mati.
Berarti
kita patut mengharapkan firman Tuhan, sehingga kerohanian yang mati dihidupkan
kembali, dan mampu menjadikan sesuatu yang ada supaya kita menjadi kaya rohani,
salah satunya adalah rendah hati, adalah kekayaan rohani yang luar biasa.
Ingatlah
pagi demi pagi Tuhan akan memberikan firman Nya dan tidak pernah terlambat
mengoreksi kita.
Kuasa
mengharapkan firman lewat doa penyembahan di pagi hari:
Mazmur
119: 147-150
(119:147)
Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada
firman-Mu.
(119:148)
Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.
(119:149)
Dengarlah suaraku sesuai dengan kasih setia-Mu; ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai
dengan hukum-Mu.
(119:150) Mendekat orang-orang yang mengejar
aku dengan maksud jahat, mereka
menjauh dari Taurat-Mu.
Kalau
mengharapkan firman lewat doa penyembahan di pagi hari kuasanya: Terlepas dari kejahatan, yaitu kejahatan karena menjauhkan diri dari
firman Tuhan.
Kalau
kita merenungkan firman Tuhan maka kita akan jauh dari kejahatan, karena firman
Tuhan hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, sanggup
mengoperasi / membedah bagian yang tersembunyi sekalipun.
Ibrani 4:
12
(4:12)
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita.
Firman
itu pedang bermata dua , sehingga berkuasa untuk memisahkan dosa yang
tersembunyi dalam 3 hal:
1. Dalam
jiwa dan roh
Jiwa adalah akal sehat, akal
budi, dan roh itulah roh kita.
Kalau akal seseorang tidak
baik, orang tidak akan bisa tahu karena dia bisa menutupinya.
Demikian juga, kalau seseorang
menjadi pencuri berarti orang itu dikuasai roh pencuri, dan orang pun
tidak akan tahu
Tetapi firman Tuhan berkuasa
untuk memisahkan dosa dalam jiwa dan roh seseorang, hanya pedang bermata dua
yang tajam, kuat dan hidup, yang sanggup memisahkan dosa di dalam jiwa dan roh
.
2. Dari
sendi-sendi dan sumsum
-
Sendi-sendi terselip di celah-celah antara tulang dan tulang
Artinya: dosa apapun yang
terselip, seperti sendi-sendi, Tuhan tetap tahu.
-
Sumsum yang ada
di dalam tulang
Artinya: dosa kejahatan yang
tersembunyi di balik kekerasan hati, tetap Tuhan ketahui. Meskipun kelihatan
benar, putih, suci seperti tulang, tetapi ternyata ada dosa yang tersembunyi di
balik kekerasan hati.
Oleh sebab itu, biarlah kita
menyembah di pagi hari dan berharap kepada firman Tuhan, supaya jangan ada
sesuatu dosa yang tersembunyi, yang terselip, seperti sendi-sendi dan dosa
kejahatan di balik kekerasan hati, seperti sumsum di dalam tulang.
3. Bisa membedakan pertimbangan hati dan pikiran
Firman Tuhan berkuasa
membedakan segala pertimbangan-pertimbangan hati dan pikiran .
Inilah
kuasa firman Tuhan, di dalam hati pikiran, di dalam roh, jiwa yang tidak sehat,
dosa yang terselip seperti sendi dan sumsum yang bersembunyi di dalan tulang,
dapat dikoreksi oleh firman Tuhan yang hidup, kuat, tajam.
Ibrani
10: 16-17
(10:16)
sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan
mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh
hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
(10:17)
dan Aku tidak lagi mengingat
dosa-dosa dan kesalahan mereka."
Jikalau
ada firman Tuhan di dalam hati dan pikiran,
sehingga dosa kita dihapuskan dan Tuhan
tidak mengingat dosa-dosa kita kembali.
Oleh
sebab itu biarlah kita menaruh firman dalam loh-loh daging , yaitu hati kita,
dan firman Tuhan tertulis di dalam pikiran kita, supaya kita tidak lagi
mengulangi dosa.
Biarlah
kita menaruh firman dalam hati dan pikiran kita, sehingga firman menguasai alam
pikiran kita dan hati kita tidak terdapat kejahatan-kejahatan lagi, sehingga
Tuhan tidak mengingat-ingat lagi kesalahan kita. Percayalah!
Mazmur
5: 2-4
(5:2)
Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN, indahkanlah keluh kesahku.
(5:3)
Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah
aku berdoa.
(5:4)
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur
persembahan bagi-Mu, dan aku
menunggu-nunggu.
Biarlah
kita menunggu-nunggu segala sesuatu yang Tuhan janjikan lewat kuasa firman.
Jangan
menunggu ada perubahan tetapi tidak ada penyembahan pada pagi hari dan tidak
merenungkan firman Tuhan.
Biarlah
malam hari ini kita renungkan firman dan menyembah Tuhan, sebab Tuhan maha
besar, terpuji sangat, lebih besar dari segala-galanya.
Ratapan
3: 22
(3:22) Tak berkesudahan kasih setia TUHAN,
tak habis-habisnya rahmat-Nya,
(3:23)
selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Kasih
setia Tuhan tidak ada habisnya dan selalu baru.
Sebab
itu biarlah kita selalu hidup dalam penyembahan di pagi hari dan mengharapkan
firman Tuhan, sebab firman adalah kebenaran yang sanggup memerdekakan kita dari
dosa, sehingga menjadi hamba kebenaran.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala
Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment