IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 NOVEMBER 2011
Tema: RUMAH DOA
(Seri 11)
Shalom. Selamat malam,
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena kasih Nya
kita boleh beribadah dalam ibadah doa penyembahan.
Kita kembali memeriksa Matius 21
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah
dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia
membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka:
"Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu
menjadikannya sarang penyamun."
Setibanya di Yerusalem, Yesus masuk Bait Allah dan
melihat suasana di dalam Bait Allah tidak sesuai dengan fungsinya; itu sebabnya Yesus berkata “rumah
Ku akan disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”. Sarang penyamun = tempat berkumpulnya dosa
Berarti, kalau Bait
Allah berubah fungsinya, maka Bait Allah akan menjadi sarang penyamun, yaitu
tempat berkumpulnya semua dosa.
Di
sini dikatakan: Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli
di halaman Bait Allah.
Berarti,
di dalam Bait Allah ada orang yang BERJUAL BELI. Namun di Matius 21: 12-13 ini tidak disebut apa yang diperjual belikan. Oleh
sebab itu, lebih rinci kita perhatikan dalam injil Yohanes
Yohanes 2: 13-14
(2:13) Ketika hari raya Paskah orang
Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. (2:14) Dalam Bait Suci didapati-Nya
pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati,
dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Di dalam Bait Suci, Yesus mendapati pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati
Berarti, ada 3 hal yang diperjual belikan dalam Bait
Allah, yaitu:
1.
Lembu
2.
Kambing domba
3.
Merpati
Dalam perjanjian lama, 3 jenis binatang ini
dipersembahkan kepada Tuhan sebagai, YANG PERTAMA: sebagai KORBAN BAKARAN.
Kalau kita perhatikan Imamat 1: 1-17, di situ dikatakan:
1.
Lembu dipersembahkan sebagai korban bakaran (Imamat 1: 3).
2.
Kambing domba
dipersembahkan sebagai korban bakaran (Imamat 1: 10)
3.
Merpati dipersembahkan sebagai korban bakaran (Imamat 1:14)
Imamat 6:9-10
(6:9) Perintahkanlah
kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban
bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman
sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya. (6:10) Imam haruslah mengenakan pakaian lenannya, dan
mengenakan celana lenan untuk menutup auratnya. Lalu ia harus mengangkat abu
yang ada di atas mezbah sesudah korban
bakaran habis dimakan api, dan haruslah ia membuangnya di samping
mezbah.
Binatang yang dipersembahkan di atas mezbah korban
Bakaran, dibiarkan di atas mezbah sampai pagi, artinya: korban bakaran
itu dibiarkan sampai hangus
Yohanes 2: 17
(2:17) Maka teringatlah
murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku."
Hangus adalah
tanda bahwa cinta untuk rumah Tuhan = mengasihi Tuhan dan mengasihi segenap
rumah Tuhan, yaitu setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Bila
ada anak Tuhan yang mengecilkan ibadah dan pelayanan yang Tuhan sudah
percayakan = tidak menghargai ibadah dan pelayanan. Hal itu bagaikan potongan
daging yang ditaruh di atas perapian tapi tidak sampai hangus ( daging masih
bersuara )
Dalam perjanjian lama, 3 jenis binatang ini
dipersembahkan kepada Tuhan sebagai, YANG KEDUA: sebagai KORBAN PENGHAPUS DOSA.
Di
dalam Imamat pasal 4-5
dikatakan, bahwa; setiap orang yang
berbuat dosa, untuk menghapus dosanya, maka orang itu harus membawa 3 jenis
binatang tersebut sesuai dengan kekayaannya.
-
Bila yang berbuat dosa adalah orang
kaya, maka ia membawa lembu.
-
Bila yang berbuat dosa adalah orang menengah,
maka ia membawa kambing domba.
-
Bila yang berbuat dosa adalah orang miskin,
maka ia membawa burung merpati.
Jika DIBANDINGKAN dalam perjanjian baru, mari kita
perhatikan Yohanes 1.
Yohanes 1: 29
(1:29) Pada keesokan harinya Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Dalam Perjanjian Baru, yang menjadi korban penghapus dosa
ialah pribadi Yesus Kristus, Dialah Anak Domba Allah yang tersembelih di atas
kayu salib.
Jadi,
singkatnya; 3 jenis
binatang ini dipersembahkan sebagai korban penghapus dosa. Berarti, bila menjual 3 jenis binatang
ini, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa. Itulah pribadi Yudas Iskarot yang menjual Yesus, menjual
ibadah pelayanan hanya untuk perkara lahiriah.
Matius
26:14-15
(26: 14) Kemudian pergilah seorang dari
kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. (26: 15) Ia berkata:
"Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada
kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Yudas
Iskariot menjual Yesus kepada imam-imam kepala seharga 30 uang perak.
Matius 26: 23-24
(26: 23) Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan
Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan
Aku. (26: 24) Anak Manusia
memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik
bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Yudas benar-benar menjual Yesus, sehingga Yesus memberi
perumpamaan “Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak
dilahirkan" = tidak ada = binasa.
Ibrani
10 :12
(10: 12) Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya
satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di
sebelah kanan Allah,
Hanya satu korban untuk menebus dosa, itulah darah Anak Domba
yang tercurah. Tapi, bila kita tidak menghargai korban penebus dosa = BINASA =
tidak mendapat hidup yang kekal
Ibadah pelayanan itu seharga dengan darah Yesus. Oleh sebab itu hargailah
setiap ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan, supaya memperoleh hidup
(tidak binasa).
Keterangan:
LEMBU Ã Allah
Bapa = Tuhan, dengan sifat tabiat Nya adalah KASIH.
Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kasih Allah Bapa dinyatakan kepada
dunia ini supaya dunia beroleh hidup yang kekal. Berarti, kita harus bersyukur dengan sifat tabiat Allah Bapa, sehingga
seluruh dunia ini memperoleh hidup yang kekal
Ciri-ciri memperoleh kasih dari
Allah Bapa
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah
sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Cirinya
adalah mengasihi satu dengan yang lain;
-
suami mengasihi istri,
-
istri mengasihi suami,
-
orang tua mengasihi anak
-
dan anak mengasihi orang, juga sesama,
sebab kasih menutupi banyak sekali dosa dan pelanggaran.
Kita
harus belajar untuk
merendahkan diri, dan lebih lagi merendahkan diri, demi kebaikan keluarga
jasmani maupun rohani. Kita harus belajar untuk mengasihi sesama, sebab
tidak ada yang berhak untuk memisahkan tubuh dan kepala. Meski kita harus
mengahadapi pergumulan, permasalahan sampai menguras tenaga sampai jatuh sakit,
tetapi kita harus tetap mengasihi sesama, harus
menutupi kekurangan sesama.
Kejadian 6: 13-14
(6:13) Berfirmanlah Allah kepada Nuh:
"Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi
telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka
bersama-sama dengan bumi.
(6:14) Buatlah
bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus
kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan
dari dalam.
Kehidupan yang
memperoleh kasih, bagaikan bahtera yang DIPAKAL dari luar dan dari
dalam, artinya: menjadi pribadi yang menutupi
dosa oleh kasih, dari dalam dan dari luar.
Pakal à kasih.
Dengan pakal
ini, maka bahtera itu tidak hanyut dan tidak tenggelam. Jadi, mengasihi bukan hanya di
luar, tetapi harus benar-benar
dari dalam, dari ketulusan hati, sehingga bahtera nikah rumah tangga,
baik kehidupan saya dan saudara, maupun pribadi lepas pribadi, tidak tenggelam ke dasar keterpurukan.
Keterangan:
KAMBING
DOMBA Ã Allah Anak = Yesus
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
Sifat tabiat
Yesus, Anak Allah adalah hidup
BENAR SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN dan penuh KASIH KARUNIA.
Praktek hidup benar:
Wahyu 5: 7-10
(5:7) Lalu datanglah Anak Domba
itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas
takhta itu. (5:8) Ketika Ia
mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh
empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi
dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. (5:9) Dan mereka menyanyikan suatu
nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan
dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan
bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau
telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi
Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Anak
Domba Allah hidup benar sesuai dengan firman Allah.
Jadi,
praktek hidup benar dalam kehidupan sehari-hari bagaikan domba sembelihan = pikul
salib, seperti Yesus Anak Domba Allah yang tersembelih di atas kayu salib
menanggung dosa, kekurangan, kelemahan kita. Itulah sebabnya tadi dikatakan
Yesus penuh dengan kasih karunia, karena semakin banyak tertindas,
semakin limpah kasih karunia.
HASILNYA:
1.
Yesus
sanggup membuka meterai-meterai kitab gulungan, artinya:
terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan. Semakin rahasia dibukakan, maka yang
tersembunyi dalm hati, pikiran, jiwa, roh, tulang dan sumsum atau di celah-celah
manapun akan semakin tersingkap.
Oleh karena itu kita patut bersyukur kepada Tuhan karena
kita diberi kasih karunia sehingga mampu menerima pembukaan rahasia firman
Tuhan (firman pengajaran); semua itu karena penyembelihan darah Anak Domba.
Kita harus menghargai itu.
2.
Dijadikan suatu kerajaan imam = melayani di rumah Tuhan. Selama kita melayani Tuhan, selama
itulah kita berkuasa atas dosa yang disebabkan oleh Iblis Setan, daging dan
pengaruh dunia, sebab bila kita menjadi imamat, maka kita memperoleh kuasa dari
Allah. Tidakkan kita bangga bila memiliki kuasa dari Allah? Tapi bila tidak dipercaya
melayani, tidak akan mampu menghadapi dosa yang disebabkan oleh 3 hal tersebut.
Keterangan:
BURUNG
MERPATI Ã Allah Roh Kudus
Matius 3: 16
(3:16) Sesudah dibaptis, Yesus segera
keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh
Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Burung merpati itu gambaran dari pada Allah Roh Kudus. Sifat
tabiat Allah Roh Kudus adalah PARAKLETOS
= MENGURAPI.
Mari
kita lebih lebih lanjut tentang PARAKLETOS
= MENGURAPI.
YANG
PERTAMA:
Yohanes
14:6
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan
Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya
Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Parakletos
yang pertama adalah menolong dan menyertai dalam segala kebenaran.
YANG
KEDUA:
Roma
14 :17
(14: 17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita
oleh Roh Kudus.
Parakletos yang kedua ialah memberi sukacita.
YANG
KETIGA:
1 Yohanes 2:27
(2: 27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang
telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang
lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala
sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia
dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam
Dia.
Roh
Kudus itu mengajar dan ajarannya benar = tidak ada dusta. Roh Kudus juga
menguatkan kita ketika menghadapi beban pergumulan.
Matius 3: 17
(3:17) lalu terdengarlah suara dari
sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan."
Saudaraku, kehidupan anak Tuhan yang dipenuhkan
oleh Roh Kudus adalah
kehidupan yang DIKASIHI dan kehidupan yang BERKENAN KEPADA ALLAH.
KESIMPULAN:
Yohanes 2: 14
(2:14) Dalam Bait Suci
didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati,
dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Menjual lembu, kambing domba dan merpati, berarti melepaskan diri dari 3 oknum Allah,
yaitu;
-
TUHAN
= Allah Bapa,
dengan sifat tabiat Nya
-
YESUS
= Allah Anak,
dengan sifat tabiat Nya
-
KRISTUS
= Allah Roh
Kudus, dengan sifat tabiat Nya
KEADAAN jika melepaskan 3 oknum
Allah.
Kejadian 1: 1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi. (1:2)
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air.
Keadaanya ialah seperti bumi
yang …
1.
Belum berbentuk
2.
Kosong
3.
Gelap gulita
AKIBATNYA: Roh Allah melayang-layang = tidak tinggal permanen.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang