IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 01 NOVEMBER 2011
Tema: RUMAH
DOA
(Seri 8)
Shalom. Selamat malam, Salam sejahtera, salam dalam kasih
Tuhan Yesus Kristus. Oleh kemurahan-Nya, kita boleh beribadah pada malam hari ini.
Kembali kita periksa
Matius 21
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah
dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia
membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata
kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Setibanya di Yerusalem, Yesus masuk dan
melihat Bait Allah sudah tidak lagi sesuai fungsinya, sebab Bait Allah sudah
menjadi sarang penyamun. Itu sebabnya Yesus berkata kepada
orang-orang yang berada dalam Bait Allah: “Rumah Ku akan disebut rumah doa,
tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”.
Kita bandingkan dalam Lukas 19
Lukas 19: 45-46
(19:45) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia
mengusir semua pedagang di situ,
(19:46)
kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Rumah Tuhan adalah rumah doa, tetapi faktanya, rumah Tuhan dijadikan sarang
penyamun.
Mari kita melihat BUKTI rumah Tuhan dijadikan
sarang penyamun, YANG PERTAMA:
Lukas 19: 47-48
(19:47) Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah.
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari
bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, (19:48) tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus
melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan
Dia.
Tiap-tiap hari Yesus megajar di dalam
Bait itu, tetapi imam-imam kepala dan ahli-ahli
taurat serta orang-orang yang
terkemuka dari bangsa Israel, yang berada di dalam Bait Allah dan
mendengar pengajaran itu sendiri, berusaha
membunuh dan membinasakan Yesus; itu
menunjukkan bahwa mereka adalah sarang
penyamun.
Sarang penyamun = tempat
berkumpulnya semua dosa.
Hati-hati, kita sudah banyak mendengar firman
pengajaran, tetapi kalau saudara membenci (tidak menyukai), jengkel, kesal terhadap gembala yang menyampaikan firman pengajaran, itu menunjukkan saudara adalah sarang
penyamun.
1 Yohanes 3: 15
(3:15) Setiap orang yang membenci saudaranya,
adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang
pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Kalau Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka
dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Yesus, itu artinya di dalam diri
mereka ada satu roh, yaitu roh
kebencian, sebab membunuh = membenci sesama.
1 Yohanes 4: 19-20
(4:19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu
mengasihi kita. (4:20) Jikalau
seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya.
Jika seseorang berkata “Aku
mengasihi Tuhan”, tetapi membenci,
jengkel, kesal terhadap sesama yang
melakukan sesuatu yang baik, benar dan suci, maka orang yang membenci itu sama
dengan pendusta.
Seseorang tidak mungkin mendapat pengurapan
di dalam ibadah pelayanannya, jika ia jengkel, kesal, benci, tidak terima,
bersungut-sungut, panas hati terhadap orang yang melakukan sesuatu yang baik,
benar, suci di hadapan Tuhan di tengah-tengah ibadah pelayanan. Itu sebabnya, membenci sesama
= pendusta.
Mazmur 7: 15
(7:15) Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan,
ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta.
Hamil dengan kejahatan, mengandung kelaliman = sarang
penyamun.
Kalau menjadi sarang penyamun, maka
yang dilahirkan
adalah dusta = anaknya Iblis Setan.
Di dalam Yohanes 8: 44, dikatakan: Iblis adalah bapa segala pendusta.
Itu sebabnya,
seringkali saya katakan: Dusta adalah hasil dari dosa, kalau seseorang berdosa pasti akan berdusta.
Jangan sesekali menutupi kesalahan diri
sendiri atau pun kesalahan orang lain dengan dusta. Ingat: Jika “ya” katakan “ya”,
jika “tidak” katakan “tidak”, lebih dari itu berasal dari si jahat.
Mari kita melihat BUKTI rumah Tuhan dijadikan
sarang penyamun, YANG KEDUA:
Lukas 19: 47-48
(19:47) Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah.
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari
bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, (19:48) tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus
melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin
mendengarkan Dia.
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, serta orang-orang terkemuka sudah mendengar pengajaran Yesus, namun berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi di sini kita melihat: Usaha mereka
untuk membunuh Yesus, mereka tunda, karena mereka melihat orang banyak =
kelihatannya mau diajar tetapi justru ingin membunuh.
Sepertinya mereka mau diajar, namun mereka justru ingin membunuh
(membinasakan) Yesus, tetapi karena malu dilihat orang banyak, kejahatan mereka ditunda; inilah adalah kemunafikan = di luar dan
di dalam tidak sama
Kita lihat KEADAAN ORANG MUNAFIK
Matius 23: 29
(23:29) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun
makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
Mereka membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh; inilah keadaan orang-orang munafik.
Artinya: membangun dan memperindah
hal-hal yang lahiriah (jasmani), tetapi membiarkan dosa kejahatan di dalam hati nurani (batiniah).
Makam dibangun dan dihiasi sedemikian rupa, kemudian membangun tugu, tetapi
mereka tidak memperhatikan hal-hal yang rohani,
namun justru memperindah
hal-hal yang jasmani (lahiriah). Ini terjadi bagi
mereka yang masih terikat dengan adat istiadat, yang terlalu menggunakan
logika, tetapi sesungguhnya mereka tidak mengetahui bahwa mereka
munafik dan membiarkan kerohanian mereka terpuruk.
Mari kita melihat penjelasan dari
keadaan dari orang munafik, Yang Pertama:
Membangun makam.
Membangun makam = membiarkan diri mati rohani. Mati rohani, artinya: seluruh anggota tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki tidak bisa
dipergunakan untuk melayani Tuhan
Mari kita melihat penjelasan dari
keadaan dari orang munafik, Yang Kedua: Memperindah tugu.
Memperindah tugu = hidup di dalam penyembahan berhala. Berhala adalah segala
sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Perhatikan: Jangan merawat tubuh
untuk memuaskan hawa nafsumu. Jangan membeli
ini dan itu hanya untuk memuaskan keinginan dagingmu. Segala sesuatu yang
dilakukan untuk memuaskan
hawa nafsunya = penyembahan berhala. Di dalam penyembahan berhala, terdapat
roh najis, yang membuat seseorang jatuh dalam perzinahan rohani, yaitu menduakan hati Tuhan.
Matius 23: 30-31
(23:30) dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek
moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi
itu. (23:31) Tetapi dengan demikian kamu
bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh
nabi-nabi itu.
Bila seseorang membangun makam nabi-nabi dan
memperindah tugu orang-orang saleh, itu menunjukkan bahwa ia adalah keturunan
dari pembunuh nabi-nabi. Artinya: membenci firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Nabi-nabi à Firman nubuatan, firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan.
Biasanya, kalau seseorang bosan
dan benci firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, orang
itu pasti tidak suka dikoreksi dosanya, sebab semakin rahasia firman dibukakan, maka segala dosa yang tersembunyi akan
tersingkap.
Perhatikan: Jangan suka membela diri, jangan suka mengucapkan kata-kata untuk membenarkan diri sendiri; ini tidak baik. Lebih baik tunjukkanlah dengan perbuatan, bukan kata-kata. Buktikan dengan tindakan di hadapan Tuhan, sebab iman
tanpa perbuatan adalah iman yang kosong. Jangan pasif, tetapi harus aktif
bergerak untuk menyenangkan hati Tuhan.
Kalau seseorang sudah mati rohani
(pasif, tidak aktif dalam kegiatan Roh), maka ia akan membenci
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan; inilah yang
saya takutkan.
Sebab itu, saya menginginkan sekali, semua jemaat turut dalam pelayanan, mendukung ibadah pelayanan ini, supaya banyak
jiwa pun turut dimenangkan dalam ibadah pelayanan ini dan menikmati berkat dari Tuhan.
Matius 23: 33
(23:33) Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular
beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman
neraka?
Bila seseorang membangun makam nabi-nabi dan
memperindah tugu orang-orang saleh, itu menunjukkan bahwa ia adalah keturunan
dari pembunuh nabi-nabi = keturunan
ular beludak. Sebab selain
berdusta, tabiat (pekerjaan) dari iblis
setan, adalah pembunuh sejak semula
dan tidak ada kebenaran di dalamnya.
PRAKTEK KEJAHATANNYA
Matius 23: 34
(23:34) Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu
nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka
akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah
ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota,
Prakteknya: Membunuh, menyesah dan menyalibkan nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat
= Membenci gembala.
Hal ini
pun sudah terbukti, di mana dari awal pun
mereka berusaha
membunuh Yesus; akhirnya,lahirlah dusta
karena mengandung kejahatan dan kelaliman.
Ironis sekali
kalau kita membunuh (membenci) Gembala Agung,
Dialah Yesus Kristus.
Matius 26: 31
(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam
ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku
akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
Kalau gembala dibunuh, maka kawanan domba akan tercerai berai. Artinya: kalau membenci gembala, maka
kawanan domba dalam kandang penggembalaan akan tercerai-berai.
Oleh sebab itu, jangan biarkan kehidupan saudara menjadi sarang penyamun (tempat berkumpulnya semua dosa) supaya jangan
membenci firman pengajaran, firman nubuatan, nabi-nabi dan jangan hidup dalam
kemunafikan. Jadilah rumah doa bagi segala bangsa.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment