IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22 NOVEMBER 2011
Tema: RUMAH DOA
(Seri 10)
Shalom
Selamat malam, Salam sejahtera, salam dalam kasih
Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena kasih Nya besar kita boleh beribadah pada
malam hari ini dalam ibadah doa penyembahan.
Kita kembali memeriksa
Matius 21
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah
dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan
meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa. Tetapi kamu
menjadikannya sarang penyamun."
Setibanya Yesus di Yerusalem, Ia masuk
ke Bait Allah kemudian melihat Bait Allah tidak lagi sesuai dengan fungsinya,
sehingga Yesus berkata “rumah Ku akan disebut rumah doa bagi segala
bangsa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”.
Sarang penyamun = tempat berkumpulnya dosa
Berarti, kalau Bait Allah tidak lagi sesuai dengan fungsinya, maka Bait
Allah menjadi sarang penyamun, menjadi tempat berkumpulnya semua dosa.
Bait Allah / rumah Tuhan menjadi sarang penyamun karena BAIT ALLAH MENJADI TEMPAT BERJUAL BELI =
dikuasai oleh roh jual beli. Kalau seseorang menjadi sarangnya penyamun
/ tempat berkumpulnya semua dosa, pasti seseorang itu dikuasai roh jual beli,
itu sudah pasti, tidak bisa tidak.
Mari kita lihat SEBAGAI CONTOH dalam injil Yohanes
Yohanes 12: 1-8
(12:1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania,
tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. (12:2) Di situ diadakan perjamuan untuk
Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus
adalah Lazarus. (12:3) Maka
Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu
meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak
di seluruh rumah itu.
(12:4) Tetapi
Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan
Dia, berkata: (12:5) "Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada
orang-orang miskin?"
(12:6) Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin,
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang
disimpan dalam kas yang dipegangnya. (12:7) Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan
hal ini mengingat hari penguburan-Ku. (12:8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu,
tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
Saudaraku, Yudas dikuasai oleh roh jual beli, itu sebabnya dia berkata “mengapa
minyak narwastu yang mahal harganya tidak dijual dan orang membeli dengan harga
300 dinar” Perkataan Yudas ini membuktikan bahwa Yudas
dikuasai roh jual beli.
Praktek roh jual beli, YANG PERTAMA: TIDAK
MEMPERHATIKAN ORANG MISKIN (HINA).
Sesungguhnya, perkataan Yudas tidak sesuai dengan
isi hatinya, karena sesunggunya dia tidak memperhatikan orang miskin / hina.
Matius 25: 31-34
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam
kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya
dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing,
(25:33) dan Ia
akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing
di sebelah kiri-Nya.
(25:34) Dan
Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu
yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu
sejak dunia dijadikan.
di hari-hari terakhir, Yesus tampil
sebagai Raja dan menghakimi setiap orang, seperti domba dipisahkan dari
kambing.
-
DOMBA ditempatkan di sebelah kanan,
-
sedangkan KAMBING
ditempatkan di sebelah kiri.
Kemudian Yesus berkata kepada mereka yang di sebelah kanan “terimalah
kerajaan yang disediakan bagi kamu”, dengan kata lain, domba-domba yang
ditempatkan di sebelah kanan berhak menerima kerajaan sorga sebab Allah sudah
menyediakan kerajaan sorga bagi mereka.
Sekarang pertanyaannya, APA YANG
TERJADI ANTARA DOMBA DAN KAMBING?
Mari kita lihat perbuatan / sikap DOMBA
Matius 25: 35-40
(25:35) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing,
kamu memberi Aku tumpangan;
(25:36) ketika
Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat
Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. (25:37) Maka orang-orang benar itu akan
menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami
memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?(25:38)
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau
tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? (25:39) Bilamanakah kami melihat Engkau
sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? (25:40) Dan Raja itu akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.
-
Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan
-
Ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum
-
Ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan
-
Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian
-
Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku
-
Ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku
6 hal ini diperbuat oleh domba-domba yang di sebelah kanan kepada orang
yang miskin / hina.
melakukan 6 perbuatan ini kepada orang
miskin / hina = melakukan kepada Tuhan / melayani Tuhan. inilah sikap domba. Biarlah itu
terjadi bagi kehidupan saya dan saudara;
oleh sebab itu, jadilah domba-domba yang baik.
Bandingkan dengan KAMBING di sebelah kiri
Matius 25: 41-45
(25:41) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya.
(25:42) Sebab ketika
Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak
memberi Aku minum;
(25:43) ketika
Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku
telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam
penjara, kamu tidak melawat Aku.
(25:44) Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya:
Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang
asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani
Engkau? (25:45) Maka Ia akan menjawab mereka:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk
salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk
Aku.
-
Ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan
-
Ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum
-
Ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku
tumpangan
-
Ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian
-
Ketika Aku sakit, kamu tidak melawat Aku
-
Ketika Aku di dalam penjara, kamu tidak mengunjungi Aku
Kalau tidak berbuat 6 hal di dalam Matius 25: 35-36
kepada orang hina / miskin = tidak berbuat kepada Tuhan atau tidak melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh
Oleh sebab itu, biarlah malam hari ini kita perhatikan dengan
sungguh-sungguh 6 hal tersebut.
Lalu, kambing yang di sebelah kiri ini mengatakan seolah-olah melakukan 6
hal di dalam Matius 25: 35-36 kepada Tuhan, ini sama dengan perkataan tidak sesuai dengan perbuatan. Hal seperti ini
seringkali diperhadapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baru-baru ini di Cina ada kejadian anak berumur 2 (dua) tahun ditabrak mobil dan akhirnya anak itu tergeletak di
jalan raya, banyak orang yang melewati anak yang tergeletak ini, tetapi tidak
mau memberi pertolongan / tidak ada perhatian sedikitpun, tetapi puji Tuhan ada
seorang pemulung melihat anak tersebut, hatinya tergerak dengan belas kasih.
Berarti saya simpulkan bahwa Yudas adalah kambing, yang
ditempatkan di sebelah kiri.
Saudaraku, mari kita lihat CIRI-CIRI
KAMBING:
1.
Memiliki 2 tanduk yang tegak. Arti rohaninya: suka menanduk /
memberontak terhadap gembala dan
suka menanduk sesama
2.
Mengembik / mulut bersuara. Arti rohaninya: hidup menurut hawa
nafsu daging, dengan kata lain
tidak hidup menurut pimpinan Roh Kudus
3.
Liar / tidak satu kawanan. Arti rohaninya: tidak tergembala
dengan sungguh-sungguh = tidak tekun dalam 3 macam ibadah = jauh dari
setiap pertemuan-pertemuan ibadah.
4.
Menginjak-injak dan mengotori makanannya, yaitu rumput. Arti rohaninya: tidak menghargai
firman penggembalaan
Dalam setiap pertemuan-pertemuan
ibadah, kita (kawanan domba) digembalakan oleh firman penggembalaan, tetapi kambing tidak menghargai firman penggembalaan.
Kalau kita lihat Yudas; di mana Yesus ada, di situ dia ada, tetapi itu hanya tubuhnya
saja, sedangkan
hatinya tidak ada di situ, karena dikuasai oleh roh jual beli.
Matius 25: 41
(25:41) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan
malaikat-malaikatnya.
Kalau kerohanian kita digambarkan
seperti kambing yang tidak memperhatikan orang yang hina
dan miskin, maka orang yang seperti ini disebut
orang-orang yang terkutuk = menerima kutukan.
Ulangan 28: 15
(28:15) "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan
suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan
ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini
akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
Tidak mendengar firman Tuhan dan tidak melakukan firman Tuhan yang
disampaikan, maka kutuk akan mencapai hidupnya.
Ulangan 28: 16-19
(28:16) Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah
engkau di ladang.
(28:17) Terkutuklah
bakulmu dan tempat adonanmu. (28:18) Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu,
anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. (28:19) Terkutuklah engkau pada
waktu masuk dan terkutuklah engkau pada waktu keluar.
Inilah orang yang terkutuk, yaitu
yang mendengar firman
Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku, sama seperti kambing, maka dengan demikian;
-
Terkutuklah engkau di kota. Kota = keramaian.
Biarpun berada
dalam keramaian tetapi kutuk tetap berjalan, bagaikan orang yang berkesusahan,
yang tidak dapat dihibur.
-
Terkutuklah engkau di ladang. Ladang = pekerjaan.
Sayang sekali, setiap pekerjaan yang dikerjakan pun terkutuk.
-
Terkutuklah bakulmu dan tempat adonan mu. Bakul (tempat
penyimpanan) adonan → kehidupan saya dan saudara, sebagai
tempat penyimpanannya firman Tuhan, Roh Kudus, kasih Allah. Tetapi sayang, bakul dan adonan sudah terkutuk
-
Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu
sapimu dan
kandungan kambing dombamu
a.
Terkutuklah buah kandungan = anak terkutuk
b.
Terkutuklah hasil bumi = pertanian terkutuk / tanah
dikutuk
c.
Terkutuklah anak lembu sapi dan kandungan kambing domba =
seluruh ternak peliharaan dikutuk
-
Terkutuklah engkau pada waktu masuk dan terkutuklah
engkau pada waktu keluar
= setiap waktu
setiap saat terkutuk, baik dalam kandang penggembalaan , baik di luar kandang
penggembalaan terkutuk.
Inilah praktek roh jual beli yang pertama, yaitu tidak memperhatikan orang
miskin / hina.
Praktek roh jual beli, YANG KEDUA: YUDAS ADALAH
SEORANG PENCURI
Itu sebabnya, sebagai seorang bendahara, Yudas sering mengambil uang yang
disimpan di dalam kas yang dia pegang.
Yohanes 10: 10
(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.
pencuri datang hanya untuk …
1.
Mencuri
2.
Membunuh
3.
Membinasakan
Itu sebabnya, pada akhirnya nanti Yudas akan menjual Yesus kepada imam-imam
kepala dan tua-tua, sehingga Yesus mati terbunuh di atas kayu salib.
Mari kita lihat SIKAP SEHARI-HARI
SEORANG PENCURI
Yohanes 10: 1-2
(10:1) "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa
yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan
memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
barangsiapa masuk ke dalam kandang domba
dengan tidak melalui pintu tetapi dengan memanjat tembok disebut seorang
pencuri dan seorang perampok.
Jadi, sikap sehari-hari seorang pencuri adalah
memanjat tembok untuk masuk ke dalam kandang domba. Ini adalah pencuri.
Kalau dia bukan seorang pencuri, dia harus melalui pintu, sama seperti
malam hari ini, saya masuk ke dalam rumah Tuhan ini dengan melalui pintu sebab saya
bukan seorang pencuri.
Yohanes 10: 2
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia
adalah gembala domba.
(10:9) Akulah
pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan
keluar dan menemukan padang rumput.
Yesus menyatakan diri Nya sebagai pintu.
Dalam pola terang Tabernakel, terdapat 3 pintu, Yang Pertama: Dimulai dari PINTU GERBANG untuk berada di Halaman.
Pintu gerbang artinya percaya pada
Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamat
Percaya di sini, tidak cukup hanya berkata dengan mulut “aku percaya”, tetapi hati juga percaya.
Roma 10: 8-11
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat
kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman,
yang kami beritakan.
(10:9) Sebab
jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan.
(10:10) Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan. (10:11) Karena
Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan
dipermalukan."
Jadi, percaya bukan hanya berkata-kata dan
mengaku pada mulut saja, tetapi harus berasal dari dalam hati.
Percaya berarti di hati ada firman, di mulut ada firman; inilah yang disebut firman iman.
Dalam pola terang Tabernakel, terdapat 3 pintu, Yang kedua adalah PINTU KEMAH untuk berada di Ruangan Suci
Pintu kemah artinya dipenuhkan oleh Roh Kudus = memberi diri dipimpin Roh
Kudus = tidak hidup menurut hawa nafsu daging.
Roma 8: 6
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan
Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
-
Hidup berarti tidak mati rohani
-
Damai Sejahtera berarti ada
kebenaran dan sukacita
Dalam pola terang Tabernakel, terdapat 3 pintu, Yang ketiga adalah PINTU TIRAI untuk berada di dalam Ruangan Maha
Suci.
Matius 27: 50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu
menyerahkan nyawa-Nya.
(27:51) Dan
lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Setelah Yesus menyerahkan nyawa Nya,
berarti Yesus telah mati di kayu salib,
maka tabir Bait
Suci terbelah dua, robek dari atas sampai ke bawah. Berarti, adanya pintu tirai itu karena
masuk ke dalam pengalaman kematian, yaitu mengalami perobekan daging dari
atas, yaitu kepala, sampai ke bawah, yaitu ujung kaki = daging
terpisah dari segala dosa kejahatan.
Kesimpulannya:
-
Seorang pencuri tidak percaya pada
Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamat.
-
Seorang pencuri tidak dipenuhkan oleh
Roh Kudus.
-
Seorang pencuri tidak ada perobekan
daging.
Inilah pribadi Yudas Iskariot, seorag pencuri.
Kalau 2 praktek roh jual beli itu terjadi,
itu karena Bait Allah tidak lagi sesuai dengan fungsinya, dengan lain kata; Bait Allah tidak menjadi rumah doa melainkan menjadi sarangnya penyamun yaitu tempat berkumpulnya dosa.
Matius 26: 14-16
(26:14) Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid
itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. (26:15) Ia berkata: "Apa yang
hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?"
Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. (26:16) Dan mulai saat itu ia
mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Yudas Iskariot menjual Yesus Kristus kepada imam-imam kepala dengan 30 uang
perak. Inilah akibat dari pada roh jual beli.
Jangan sampai kita menjual Yesus, hanya karena uang, harta
kekayaan, kedudukan, jabatan, karena keinginan-keinginannya
sendiri, sebab banyak orang hanya karena keinginan-keinginan meninggalkan
Yesus = menjual Yesus.
Di Lampung ada 2 hamba Tuhan dari Pantekosta, kemudian di satu
tempat ada hamba Tuhan dari gereja Advent meninggalkan Tuhan Yesus,
beralih kepada kepercayaan yang lain, hanya karena kekayaan, kedudukan,
jabatan, keinginan-keinginannya sendiri, ini menggambarkan bahwa dia adalah
sarang penyamun, tempat berkumpulnya semua dosa = dikuasai roh jual beli.
Ironis sekali jika hamba Tuhan menjual Yesus hanya karena
harta kekayaan. Sidang jemaat juga jangan menjual
Yesus hanya karena bekerja, karena overtime, karena lembur, menjual Yesus
karena kuliah, kedudukan, jabatan, harta, kekayaan, menjual Yesus karena
arisan; itu menunjukkan bahwa ia sedang dikuasai oleh roh jual beli = Bait
Allah tidak sesuai fungsinya = Bait Allah menjadi sarang penyamun.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment