IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 MARET 2015
Tema: STUDY
YUSUF (Kejadian 37: 1-36, Kejadian
39)
(seri 84)
Subtema: BANGUNAN
YANG TERBUAT DARI EMAS
Shalom!
Selamat malam,
salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang, kasih setia-Nya
yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita kembali
dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah kaum muda remaja.
Kita kembali memperhatikan PRIBADI YUSUF pada kitab Kejadian 39.
Kejadian 39: 5
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas
segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena
Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang
di rumah maupun yang di ladang.
Tuhan memberkati Potifar karena
keberadaan Yusuf, sehingga berkat Tuhan ada atas segala miliknya, baik yang di
rumah maupun yang di ladang. Pendeknya, Tuhan memberkati rumah & ladang
Potifar.
1 Korintus 3: 9
(3:9)
Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah,
bangunan Allah.
Anak-anak Tuhan disebut ladang Allah & bangunan Allah
(Bait Allah) = rumah Tuhan.
Keterangan: RUMAH TUHAN YANG DIBERKATI.
1 Korintus 3: 10-12
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang
dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah
meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap
orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
(3:11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan
dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
(3:12)
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata,
kayu, rumput kering atau jerami,
Ada 2 jenis bangunan.
Jenis
bangunan pertama: terbuat dari emas,
perak, batu permata.
Jenis
bangunan kedua: terbuat dari kayu,
rumput kering/jerami.
Kedua jenis bangunan tersebut dibangun di atas dasar yang
diletakkan yaitu Yesus Kristus yang disalibkan (korban Kristus).
1 Korintus 3: 13-15
(3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan
nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api
dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
(3:14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan
uji, ia akan mendapat upah.
(3:15)
Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia
sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Sekali kelak, rumah itu akan diuji oleh nyala api.
-
Jika bangunan itu
tahan uji, ia mendapat upah = rumah yang diberkati.
-
Jika bangunan tidak
tahan uji/terbakar = rumah yang tidak diberkati.
Terlebih dahulu kita melihat: JENIS BANGUNAN YANG PERTAMA
A. TERBUAT
DARI EMAS
Ayub 23: 10
(23:10)
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul
seperti emas.
Ayub à bangunan yang terbuat dari emas karena ia tahan uji
terhadap nyala api siksaan.
Sebagai bukti;
Ayub 1: 12-19
(1:12) Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala
yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu
terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.
(1:13) Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki
dan yang perempuan makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang
sulung,
(1:14) datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata:
"Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di
sebelahnya,
(1:15) datanglah orang-orang Syeba menyerang dan
merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang
luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
(1:16) Sementara orang itu berbicara, datanglah orang
lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta
memakan habis kambing domba dan
penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan
hal itu kepada tuan."
(1:17) Sementara orang itu berbicara, datanglah orang
lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu
menyerbu unta-unta dan merampasnya serta
memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga
dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
(1:18) Sementara orang itu berbicara, datanglah orang
lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang
lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah
saudara mereka yang sulung,
(1:19)
maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu
dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu,
sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan
hal itu kepada tuan."
Ayub kehilangan seluruh harta benda, antara lain lembu
sapi, kambig domba, unta, dan yang terakhir Ayub kehilangan anak-anaknya yang
laki-laki dan perempuan.
Ini merupakan ujian yang berat, bukan ujian yang ringan;
selain kehilangan hartanya, tetapi juga kehilangan anak-anak yang dikasihinya.
Tetapi tidak berhenti sampai di situ ...
Ayub 1: 20-21
(1:20) Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya,
dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
(1:21) katanya:
"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang
juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang
mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Sekalipun demikian, Ayub berkata: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga
aku akan kembali ke dalamnya” = Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil,
dan diakhiri dengan kata-kata: “terpujilah
nama TUHAN!”
Perkataan Ayub dibuktikan dengan perbuatannya: mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya
= rela kehilangan segala sesuatu yang menjadi miliknya. Kesimpulannya:
perkataan & perbuatannya sama.
Jangan sampai kita mengakui kebaikan Tuhan, dengan
praktek mengakui kekurangan tetapi tidak sesuai dengan kenyataannya, artinya
jangan sampai kesalahan yang sama terulang kembali, karena kita adalah
raja-raja & imam-imam bagi Allah, berarti perkataan dan tindakan tidak
murahan/gampangan.
Ayub 1: 22
(1:22)
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat
yang kurang patut.
Dalam semuanya itu, Ayub tidak berbuat dosa & tidak
menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Di mata Ayub, Tuhan tetap Tuhan yang adil.
Itu adalah ujian pertama.
Sekarang, kita melihat ujian kedua.
Ayub 2: 7-8
(2:7) Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya
Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
(2:8) Lalu
Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di
tengah-tengah abu.
Ayub ditimpa barah
yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
Tidak hanya kehilangan segala sesuatunya, tetapi juga
Ayub harus ditimpa barah yang berbau busuk. Berarti, kondisi Ayub sangat
menjijikkan.
Namun dalam keadaan yang demikian ...
Ayub 2: 9-10
(2:9) Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih
bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
(2:10)
Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila!
Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang
buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Ayub tetap bertekun dalam kesalehan, sebab ia tidak mau
mengutuki Tuhan, dengan bukti Ayub mau menerima segala yang buruk tanpa
persungutan, sehingga dalam semuanya itu, mulut bibir Ayub tidak berdosa.
Berbanding terbalik dengan mulut bibir isterinya yang
berkata:
-
"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?”
Ini menunjukkan bahwa dia tidak menginginkan Ayub untuk bertekun
dalam kesalehan, dia lebih menginginkan harta benda, perkara lahiriah.
-
“Kutukilah Allahmu dan matilah!"
Siapa yang sanggup berhadapan dengan Allah yang berkuasa
di langit & bumi, Dia yang menciptakan langit, bumi, segala isinya,
termasuk manusia itu sendiri.
Kemudian, isteri Ayub menghendaki kematian Ayub sendiri,
menunjukkan bahwa isteri semacam ini tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Tubuh tanpa kepala, berarti tubuh berjalan sendiri,
sehingga hanya mengikuti keinginan diri sendiri, dan akhirnya menyakiti hati
Tuhan, menyakiti orang lain, bahkan dirinya sendiri.
Bagi perempuan jalang, yang terpenting adalah uang/harta
dibandingkan kesucian.
Sebelum menerima air kehidupan, perempuan Samaria
mengecilkan pribadi Yesus Kristus. Sesungguhnya Yesus Kristus adalah air
kehidupan, tetapi bagi perempuan Samaria sumur Yakub lebih berharga dan Yakub
lebih besar dari pada pribadi Yesus Kristus.
Sesungguhnya perkataan-perkataan isteri Ayub adalah
perkataan orang gila. Gila berarti tidak waras.
Saudaraku, kalau kita sangkal diri & pikul salib oleh
karena Kristus, bukan berarti kita gila, bukan berarti kita tidak waras.
Biarlah kita tetap bertekun dalam kesalehan seperti Ayub.
Ayub 2: 12-13
(2:12) Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu
menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya, dan
menaburkan debu di kepala terhadap langit.
(2:13)
Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam.
Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat,
bahwa sangat berat penderitaannya.
Oleh karena begitu beratnya penderitaan yang dialami
Ayub, sahabat-sahabat Ayub tidak lagi mengenalinya.
Dua minggu lalu, saya isi pulsa di sebuah konter yang
dahulunya adalah langganan saya. Saya tidak lagi mengenal pemilik konter
tersebut karena wajahnya berubah oleh karena penderitaan yang dialami, yaitu
penyakitnya.
Jadi, penderitaan itu membuat seseorang berubah, sehingga
teman-temannya tidak mengenal Ayub lagi.
Ayub 2: 6
(2:6) Maka
firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan
nyawanya."
Ayub ditimpa dengan barah yang berbau busuk dari ujung
kaki sampai kepala, tetapi nyawa Ayub tetap terpelihara, tetap dalam bungkusan
yang Mahakuasa.
Perlu diketahui; nyawa lebih berharga dari harta
kekayaan. Keselamatan jiwa lebih berharga dari pada beban penderitaan.
Matius 16: 24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.
(16:25)
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Syarat mengikut & melayani Tuhan: menyangkal dirinya &
memikul salibnya = rela kehilangan nyawa karena Kristus.
Oleh karena sangkal diri & pikul salib, ia akan
memperoleh kehidupan yang kekal.
Berarti, keselamatan jiwa lebih berharga dari
segala-galanya. Jangan sampai karena pergumulan, kita meninggalkan Tuhan.
Matius 16: 26
(16:26)
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan
apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi
kehilangan nyawa, karena tidak sangkal diri & tidak pikul salib.
Bagi Ayub, hidup manusia & keselamatan jiwa manusia lebih
berharga dari pada beban penderitaan, dari pada harta kekayaan dan segala
perkara lahiriah yang lain.
Matius 16: 27
(16:27)
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan
Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Orang yang memenuhi syarat mengikuti Tuhan (kehilangan
nyawa karena Kristus), menunjukkan bahwa ia memiliki pandangan nubuatan,
memandang pribadi Yesus sebagai Raja & Mempelai Pria Sorga, sebab kelak Dia
akan datang kembali untuk yang kedua kali, dalam kemuliaan Allah sebagai Raja
& Mempelai Pria Sorga.
Kesimpulannya, memiliki pandangan nubuatan menyelamatkan
jiwa seseorang.
Ayub 23: 11-12
(23:11) Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku
menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
(23:12)
Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan
mulut-Nya.
Ciri-ciri
bangunan yang terbuat dari emas.
YANG
PERTAMA: “MENGIKUTI JEJAK-NYA”
= tidak menyimpang ke kiri & ke kanan.
1 Petrus 2: 21-23
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus
pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya
kamu mengikuti jejak-Nya.
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam
mulut-Nya.
(2:23)
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil.
Jejak Kristus, antara lain;
-
Ia tidak berbuat dosa
Berarti, tanpa ragi keburukan & ragi kejahatan =
tanpa dosa kejahatan & dosa kenajisan
-
Tipu tidak ada di
dalam mulut-Nya
= tidak berdusta. Kalau seseorang tidak salah dalam
perkataan-Nya, berarti ia sempurna.
-
Ketika Ia dicaci maki,
Ia tidak membalas dengan mencaci maki
= kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan = tidak berada di bawah hukum
Taurat.
-
Ketika Ia menderita,
Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan segala persoalan kepada Allah Bapa,
sebab Allah adalah hakim yang adil.
Perlu diketahui; kita dipanggil supaya kita satu dalam
penderitaan-Nya, selanjutnya mengikuti teladan & jejak-Nya.
Yosua 1: 7
(1:7)
Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah
hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh
hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau
beruntung, ke mana pun engkau pergi.
Mengikuti jejak Kristus/tidak menyimpang ke kiri & ke
kanan = kuat & teguh hati.
Orang yang kuat & teguh hati, berarti berpegang teguh
pada ketetapan Tuhan, mengikuti aturan Tuhan, ketika mengusahakan &
memeliharakan kebun anggur Allah, itulah ibadah & pelayanan.
Bukti kuat
& teguh hati.
Yosua 1: 8
(1:8)
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya
engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya,
sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Tidak lupa memperkatakan kitab Taurat/firman Tuhan,
berarti merenungkan firman Tuhan siang & malam.
Mazmur 1: 1-2
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang
tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
(1:2)
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Merenungkan firman Tuhan siang & malam, berarti:
-
Tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik/tidak menuruti jalan orang fasik.
-
Tidak berdiri di jalan
orang berdosa = tidak mempertahankan pendirian yang salah.
- Tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh, berarti duduk makan sehidangan di dalam Kerajaan Allah
untuk menikmati firman Allah sebagai makanan rohani = mencari Kerajaan Sorga di
mana di dalamnya terdapat kebenaran.
Kalau kita mencari Kerajaan Sorga & kebenarannya,
maka tidak tertarik dengan perkataan-perkataan yang sifatnya membakar hati,
membakar emosi.
Merenungkan firman Tuhan siang & malam = memamah
biak, berarti sama seperti binatang yang siang hari makan rumput, malam hari
dikunyah kembali sampai memperoleh sari-sarinya, artinya sampai firman itu
mendarah daging.
Kalau firman mendarah daging = firman Allah termeteraikan
di dalam loh-loh daging/di dalam hati kita, sehingga menjadi surat pujian,
surat Kristus, menjadi kesaksian baik lewat perkataan, sikap, tingkah laku, cara
berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, dimana saja kita berada.
Mari kita lihat; BINATANG MEMAMAH BIAK.
Imamat 11: 3
(11:3)
setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan
yang memamah biak boleh kamu makan.
Binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela
panjang dan yang memamah biak, inilah binatang yang tidak haram, berarti tidak
najis.
Berkuku belah/bersela panjang à firman Allah; Perjanjian Lama & Perjanjian Baru.
Perjanjian
Lama = firman para nabi. Tugas nabi adalah bernubuat,
berarti membangun, menghibur, menasihati = menunjuk-nunjuk dosa/menyucikan dosa
yang terselubung. Kalau firman Allah itu tersingkap, maka akan menyingkapkan
segala yang terselubung; menerangi kegelapan & memberi pengertian sehingga
tidak lagi mengulangi perbuatan yang salah sebagai kebodohan.
Perjanjian
Baru à firman para Rasul = firman Kristus, yaitu firman yang
diurapi. Dalam Roma 10: 17, “iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus” Jadi firman Kristus = firman iman. Firman
yang diurapi, antara lain; pemberitaan firman tentang salib Kristus, ayat
menerangkan ayat, ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, yang berguna untuk
memberikan iman.
Ibrani 11: 1
(11:1)
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman;
-
Dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan.
Dengan adanya iman, inilah dasar untuk kita menaruh harap
pada Tuhan.
-
Bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat.
= percaya walaupun tidak melihat.
Ibrani 11: 8-9
(11:8) Karena iman
Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya
menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat
dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
(11:9)
Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah
asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
Abraham taat ketika ia dipanggil & ia berangkat
sekalipun ia tidak mengetahui tempat yang ia tuju, inilah iman dari Abraham;
percaya walaupun tidak melihat, ia taat kepada firman Allah, sehingga Abraham
menjadi ahli waris karena tanah Kanaan menjadi milik pusakanya.
Tuhan telah memberikan ibadah & pelayanan kepada
kita, sehingga Tuhan menjadi bagian kita dan ibadah pelayanan ini menjadi milik
pusaka kita.
Sekali
lagi saya katakan; yang menjadi bagian kita adalah Tuhan, ibadah &
pelayanan adalah milik pusaka kita.
Sesungguhnya selama kita hidup di bumi, kita hanya
menumpang, oleh sebab itu, biarlah kita sekalian menjadi ahli waris kerajaan
Sorga, taat kepada firman, percaya walaupun tidak melihat.
Bandingkan dengan binatang haram.
Imamat 11: 4-7
(11:4) Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari
yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta,
karena memang memamah biak, tetapi tidak
berkuku belah; haram itu bagimu.
(11:5) Juga pelanduk,
karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
(11:6) Juga kelinci,
karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
(11:7)
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang,
tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Binatang yang haram, antara lain; unta, pelanduk, kelinci
& babi hutan, dibagi menjadi 2 bagian.
Bagian
pertama: unta, pelanduk, kelinci.
Binatang ini memang memamah biak tetapi tidak berkuku
belah dua & bersela panjang = mengerti firman Tuhan tetapi tidak mau
disucikan & dikoreksi oleh firman Tuhan.
Bagaimana dengan ibadah kita malam ini, adakah kerelaan
untuk disucikan oleh firman? Jangan hanya mengerti tetapi tidak mau disucikan,
seperti orang-orang Farisi melayani tetapi tidak mau dikoreksi dan tidak
memberi contoh teladan.
Bagian
kedua: babi hutan.
Binatang ini berkuku belah dua & bersela panjang,
tetapi tidak memamah biak, persis seperti ahli-ahli Taurat; mengerti firman
Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku.
Inilah kehidupan yang najis (haram) di hadapan Tuhan,
tidak layak dan tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Ciri-ciri
bangunan yang terbuat dari emas.
YANG KEDUA:
“Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam
sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya” (Ayub 23: 12)
Firman Allah yang keluar dari mulut Allah disimpan di
dalam sanubari, di dalam batin, supaya kita menjadi manusia batiniah (manusia
rohani) = kehidupan yang dibaharui dari sehari ke sehari.
Amsal 3: 3
(3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan
engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah
itu pada loh hatimu,
Firman Tuhan yang tertulis dalam loh hati merupakan kasih
sayang & kasih setia Tuhan yang abadi.
Amsal 3: 4
(3:4) maka
engkau akan mendapat kasih dan penghargaan
dalam pandangan Allah serta manusia.
Akhirnya, mendapat kasih & penghargaan dalam
pandangan Allah serta manusia = dikenan oleh Tuhan & dihormati oleh
manusia.
Ini adalah kebenaran yang sejati, artinya kebenaran ini
jangan diputar balik.
Amsal 3: 5-8
(3:5) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
(3:6) Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu.
(3:7) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,
takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
(3:8)
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
Kalau hati tidak beres, maka hatinya pasti rusak. Manusia
dalam tidak baik, pasti rohaninya tidak baik.
Biarlah kita memperoleh kesembuhan manusia jasmani &
rohani. Taruhlah firman di dalam hati, sebab pengertian berasal dari firman
Tuhan yang tersimpan di dalam hati.
Ayub rela
kehilangan segala sesuatunya tetapi jiwanya diselamatkan oleh Tuhan. Kita sudah
melihat langkahnya sesuai dengan langkah-langkah Kristus, orang semacam ini
dipanggil untuk satu dalam penderitaan Kristus.
Yesaya 55: 8
(55:8)
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah
firman TUHAN.
(55:9) Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Rancangan Tuhan bukan rancangan manusia. Jalan Tuhan
bukan jalan manusia, itulah kebenaran.
Perbedaan rancangan Tuhan dengan rancangan manusia, jalan
Tuhan dengan jalan manusia; seperti
tingginya langit dari bumi, berarti jangan berkanjang terhadap pengetahuan.
Yesaya 55: 10-11
(55:10)
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ,
melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,
memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
(55:11)
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali
kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan
akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya.
Biarlah kita mau menikmati roti yang turun dari sorga,
itulah firman Tuhan, dan firman itu terlaksana & berhasil sesuai dengan
perintah Allah, biarlah kita memperoleh pengertian karena firman berkuasa di
dalam hati. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment