IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 06 MARET 2015
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: ORANG BIJAK & BENAR BERIBADAH KEPADA
ALLAH
Shalom....
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai perjamuan suci, semua karena kemurahan hati Tuhan.
Biarlah Tuhan menyatakan kasih-Nya lewat firman
penggembalaan yang akan kita terima malam hari ini.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari
KITAB MALEAKHI.
Malam hari ini kita hanya memperhatikan ayat 18.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan
orang fasik, antara orang
yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang
fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah
kepada-Nya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada-Nya.
Orang fasik = orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Itu akan terlihat dengan jelas, seperti yang tertulis
pada ayat 17: menjadi harta kesayangan Tuhan pada hari yang Tuhan siapkan,
yaitu mereka yang melayani dalam kesucian.
Sampai pada hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak
pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, ia sedang
menyediakan tempat sebanyak orang yang mendapatkan keselamatan.
Perbedaan antara ORANG YANG BERIBADAH dengan ORANG YANG
TIDAK BERIBADAH (antara orang benar dengan orang fasik).
Yang dikaitkan dengan NABAL dan ABIGAIL.
1 Samuel 25: 2-3
(25:2) Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang
mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu
ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu
domba-dombanya.
(25:3) Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi
laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.
Di sini kita melihat ada 3 serangkai; Nabal, Abigail dan
Daud.
Nabal dan Abigail adalah pasangan suami isteri, tetapi
ada perbedaan antara Nabal dan
Abigail.
Kita awali dengan melihat: NABAL.
Tabiat Nabal: kasar dan jahat = fasik, menunjuk orang
yang tidak beribadah kepada Allah.
Sebagai bukti;
1 Samuel 25: 4-6
(25:4) Ketika didengar Daud di padang gurun, bahwa Nabal
sedang menggunting bulu domba-dombanya,
(25:5) maka Daud menyuruh sepuluh orang dan kepada
orang-orang itu Daud berkata: "Pergilah ke Karmel dan temuilah Nabal.
Tanyakanlah keselamatannya atas namaku
(25:6) dan sampaikanlah
salam ini kepadanya: Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu,
selamatlah segala yang ada padamu.
Ketika Daud mendengar bahwa Nabal sedang menggunting bulu
dombanya, maka Daud mengutus 10 orang untuk menyampaikan salam kepada Nabal
& menanyakan keselamatannya dan keselamatan keluarganya.
Mari kita lihat jawaban Nabal.
1 Samuel 25: 10-11
(25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu,
katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu
sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.
(25:11) Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan
hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya
kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?"
Jawaban Nabal menunjukkan bahwa Nabal mengecilkan Daud,
ia tidak menghargai Daud sebagai seorang raja yang dipilih Tuhan karena
ketulusan hatinya, untuk menggembalakan Israel, umat Tuhan.
Tidak menghargai Daud = tidak menghargai ibadah dan
pelayanan, sama seperti orang fasik; tidak beribadah kepada Allah.
Saya tandaskan pada malam hari ini; kalau sidang jemaat
tidak menghargai bahkan mengecilkan gembala sidang, itu sama artinya tidak
menghargai, tidak menghormati Tuhan = mengecilkan ibadah dan pelayanan.
Sepintar, sekaya, sehebat apapun sidang jemaat, tetapi
kalau mengecilkan gembala sidang = mengecilkan ibadah pelayanan = tidak
menghormati Tuhan.
Mazmur 10: 2-4
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang
tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang
fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke
atas: "Allah tidak akan
menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
"Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikiran orang fasik, persis seperti
Nabal, sehingga ia tidak segan-segan mengecilkan Daud, sebagai seorang raja
yang besar, yang dipilih karena ketulusan hatinya untuk menggembalakan Israel,
umat Tuhan.
Ciri-ciri orang fasik.
1. Congkak = besar
kepala, sombong, pongah, merasa diri lebih besar dari orang lain.
Kalau
seseorang congkak, pasti yang tersakiti adalah orang yang tertindas, karena ia
merasa diri besar, sehingga orang lain menjadi kecil.
2. Memuji-muji keinginan hatinya.
Ini adalah
sikap yang berbahaya & kurang terpuji, sebab hati manusia tidak sama dengan
hati Tuhan, sehingga ketika seseorang memuji-muji hatinya, maka ia tidak akan
pernah sanggup memuji Tuhan.
Yang benar
adalah biarlah kiranya hati manusia menjadi sama dengan hati Tuhan, bahkan
menyatu dengan hati Tuhan, supaya kita dapat memuji-muji Tuhan dan berada dalam
rencana Allah yang besar.
3. Loba = serakah,
tamak, cinta akan uang.
Orang yang
semacam ini suka mengutuki dan menista Tuhan dengan cara kikir, tidak mau berkorban
untuk Tuhan.
Kalau kita
diajar untuk memberi dari apa yang sanggup kita beri, bahkan memberi dari
kekurangan, itu adalah kemurahan Tuhan.
4. Batang hidungnya ke atas saat berbicara.
Ini
menunjukkan jati diri orang fasik sebagai seorang yang angkuh.
Sekarang kita melihat ...
Keterangan: ABIGAIL
Tabiat Abigail: bijak dan cantik = benar, gambaran orang
yang beribadah kepada Allah.
Bukti bahwa Abigail seorang perempuan bijak.
1 Samuel 25: 32-34
(25:32) Lalu berkatalah Daud kepada Abigail:
"Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang mengutus engkau menemui aku pada
hari ini;
(25:33) terpujilah
kebijakanmu dan terpujilah
engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan
aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam
mencari keadilan.
(25:34) Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang
mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu -- jika engkau tadinya tidak
segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal
hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing."
Abigail mencegah, menahan Daud supaya tidak membunuh
Nabal, sehingga Daud tidak berhutang darah dan dari pada bertindak sendiri
dalam mencari keadilan.
Kesimpulannya; mencegah Daud dari dosa karena membunuh
dan dosa menghakimi adalah bukti bahwa Abigail seorang perempuan bijak, sesuai
perkataan Daud: “Terpujilah kebijakanmu.”
1 Samuel 25: 21-22
(25:21) Daud tadinya telah berkata: "Sia-sialah
aku melindungi segala kepunyaan orang ini di padang gurun, sehingga tidak
ada sesuatu pun yang hilang dari segala kepunyaannya; ia membalas kebaikanku
dengan kejahatan.
(25:22) Beginilah kiranya Allah menghukum Daud, bahkan
lebih lagi dari pada itu, jika kutinggalkan hidup sampai pagi seorang laki-laki
saja pun dari semua yang ada padanya."
Daud telah berencana untuk membunuh Nabal dan semua
laki-laki yang tinggal bersama Nabal, alasannya; Nabal membalas kebaikan Daud
dengan kejahatan, bahkan Nabal mengecilkan Daud, sedangkan Daud sendiri telah
melindungi segala kepunyaan Nabal.
Sesungguhnya, ketika Nabal berlaku jahat kepada Daud =
berlaku jahat kepada Tuhan = tidak menghargai ibadah dan pelayanan & tidak
menghormati Tuhan.
Sesungguhnya Daud tidak perlu bertindak sendiri dalam
mencari keadilan dengan cara membunuh Nabal, supaya Daud tidak berhutang darah.
1 Samuel 8: 1-6
(8:1) Setelah Samuel
menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang
Israel.
(8:2) Nama anaknya yang sulung ialah Yoël, dan nama
anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.
(8:3) Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti
ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.
(8:4) Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka
datang kepada Samuel di Rama
(8:5) dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua
dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja
atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
(8:6) Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami
seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka
berdoalah Samuel kepada TUHAN.
Di sini kita melihat sedikit kisah, setelah Samuel tua,
ia mengangkat kedua anaknya menjadi hakim bagi bangsa Israel. Namun bangsa
Israel menolak dengan alasan kedua anak Samuel, yaitu Yoel & Abia, tidak
hidup seperti Samuel. Perkataan
bangsa Israel mengesalkan hati Samuel, lalu Samuel menaikkan doa kepada
Tuhan.
Sekarang kita lihat jawaban Tuhan.
1 Samuel 8: 7
(8:7) TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab
bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah
yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
Sesungguhnya ketika bangsa Israel menolak kedua anak
Samuel = menolak Tuhan menjadi raja atas bangsa Israel.
Ketika bangsa Israel mengesalkan hati Samuel dengan
perkataan mereka = mengesalkan hati Tuhan, menolak Tuhan sebagai raja, berarti
Tuhan sendirilah yang akan mengadili karena bangsa Israel berdosa kepada Tuhan
bukan kepada Samuel.
1 Samuel 8: 8-9
(8:8) Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak
hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan Daku dan beribadah
kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu.
(8:9) Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka,
hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada
mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka."
Bukti bahwa bangsa Israel menolak Tuhan; mereka
meninggalkan Tuhan & menyembah kepada berhala, beribadah kepada allah
asing.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
kekerasan hati juga adalah berhala. Demikianlah bangsa Israel mengeraskan hati
mereka di hadapan Tuhan.
Kesimpulannya; menolak hamba Tuhan = menolak Tuhan, tidak
menghargai ibadah pelayanan = tidak menghargai Tuhan.
Mazmur 17: 1-2
(17:1) Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar,
perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak
menipu.
(17:2) Dari pada-Mulah
kiranya datang penghakiman: mata-Mu
kiranya melihat apa yang benar.
Dari Tuhanlah kiranya datang penghakiman, sebab mata
Tuhan melihat apa yang benar, demikian juga Tuhan melihat peristiwa antara Daud
dengan Nabal.
Sesungguhnya ketika Nabal berlaku jahat, ia berdosa
kepada Tuhan, bukan saja kepada Daud, berarti, yang berhak untuk mengadili
adalah Tuhan sendiri, bukan Daud, sebab Tuhan adalah hakim yang adil.
1 Samuel 25: 26
(25:26) Oleh sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan
demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari pada melakukan
hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari
keadilan, biarlah menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang
bermaksud jahat terhadap tuanku!
Tuhan mencegah Daud untuk membunuh Nabal supaya ia tidak
berhutang darah & tidak bertindak sendiri dalam mencari keadilan, sebab
Tuhan adalah hakim yang adil, dari pada Dialah datang keadilan itu, di sini
kita melihat bahwa Abigail betul-betul seorang perempuan bijaksana.
Demikian juga antara orang fasik dengan orang benar,
antara orang yang beribadah dengan orang yang tidak beribadah, dari Tuhan-lah
datang keadilan itu.
Biarlah kiranya sidang jemaat bertindak & berlaku
bijaksana. Kalau sekiranya mungkin saudara bisa mencegah hamba Tuhan untuk
melakukan kejahatan, lakukan saja, dengan cara; sungguh-sungguh beribadah
melayani, tidak acuh tak acuh, tidak merasa bisa.
Kurang lebih dua bulan yang lalu ada seorang laki-laki
datang ke rumah kami dengan tujuan untuk dinikahkan, namun terlebih dahulu saya
selidiki tentang keberadaan orang tersebut, ternyata ia pernah menikah dan
telah terpisah dari isterinya. Kemudian, calon isteri/calon yang akan dinikahi
juga ternyata pernah menikah dengan seorang laki-laki namun akhirnya berpisah.
Dengan tegas saya menolak permintaannya itu sekalipun ia sedikit kaget bahkan
saya meminta supaya ia jangan coba-coba mendatangi hamba Tuhan untuk memberkati
dia sekalipun ada hamba Tuhan yang mau memberkati dia. Tujuan saya adalah untuk
mencegah, menahan seorang hamba Tuhan berdosa karena memberkati orang yang
sudah pernah menikah.
Alasan
Abigail mencegah Daud membunuh Nabal.
1 Samuel 25: 29
(25:29) Jika sekiranya ada seorang bangkit mengejar
engkau dan ingin mencabut nyawamu, maka nyawa
tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada TUHAN,
Allahmu, tetapi nyawa para
musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang umban.
Dari segala tindakan itu, Abigail tahu bahwa orang benar, orang yang beribadah
kepada Tuhan pasti dibela & dipelihara terhadap musuh.
Alasan Abigail berkata demikian;
1. “Nyawa tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat
orang-orang hidup pada TUHAN, Allahmu”.
Arti
rohaninya; Abigail menghargai korban Kristus.
Orang
benar, orang yang beribadah melayani kepada Tuhan adalah orang yang dibebaskan
dari perbudakan dosa oleh darah Anak Domba Paskah yang disembelih, sama halnya
dengan bangsa Israel dibebaskan dari Mesir dari rumah perbudakan, oleh karena
darah anak domba paskah disembelih dengan satu tujuan supaya mereka dapat
beribadah kepada Allah nenek moyang bangsa Israel.
Orang
benar, orang yang menghargai ibadah pelayanan, akan selalu ditutup bungkus oleh
darah Anak Domba Allah untuk memberi kehidupan.
Yohanes 6:
53-54
(6:53)
Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai
hidup di dalam dirimu.
(6:54)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Barangsiapa
makan daging & minum darah Yesus; Ia mempunyai hidup yang kekal.
Jadi,
korban Kristus memberi hidup yang kekal, dan orang benar, orang yang beribadah
melayani kepada Tuhan ditutup bungkus oleh darah Yesus Kristus untuk memberi
hidup yang kekal.
1 Korintus
15: 45
(15:45)
Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang
hidup", tetapi Adam yang
akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Adam yang
terakhir menjadi roh yang menghidupkan lewat tubuh darah Yesus Kristus, lewat
pengorbanan-Nya.
Oleh sebab
itu, sidang jemaat harus sungguh-sungguh beribadah melayani kepada Tuhan,
dengan demikian, kita ditutup bungkus oleh darah Yesus Kristus.
2. “Nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam
salang umban”.
Ini
menunjukkan bahwa Abigail mengikuti teladan Daud sebagai gembala yang baik.
Kalau kita
mengikuti teladan dari gembala yang baik, pasti mengingat segala perbuatannya
yang baik. Sebagaimana dalam 1
Samuel 17: 33-37, 49-50, ketika Daud berhadapan dengan Goliat (gambaran
dari daging), ia mengumban batu ke dahi Goliat sampai akhirnya Goliat mati,
itulah yang diingat Abigail, mengikuti teladan dari gembala.
Kita semua
adalah kawanan domba Allah, Yesus Kristus adalah Gembala Agung, biarlah kita
mengikuti contoh teladan Yesus Kristus, maka pasti juga mengingat segala
perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus Kristus.
Di sinilah letak bijaksananya Abigail dan sungguh luar
biasa karena tindakan-tindakannya benar, karena dia seorang perempuan bijak.
1 Samuel 17: 34-36
(17:34) Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu
ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau
beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
(17:35) maka aku mengejarnya,
menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia
berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan
membunuhnya.
(17:36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh
hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti
salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada
Allah yang hidup."
Daud adalah seorang gembala yang baik, dia memelihara
& memperhatikan kawanan dombanya, ia melepaskan kawanan domba dari mulut
singa & beruang.
Pendeknya; pada saat Daud mengalahkan Goliat, itu tidak
terlepas dari pengalaman Daud sendiri ketika menggembalakan kambing domba.
1 Samuel 17: 37
(17:37) Pula kata Daud: "TUHAN yang telah
melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan
melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud:
"Pergilah! TUHAN menyertai engkau."
Untuk mengalahkan Goliat, Daud menggunakan pengalamannya
ketika menggembalakan kambing domba.
Pengalaman Daud ketika menggembalakan kambing domba:
melepaskan Daud dari cakar singa dan cakar beruang.
Sesungguhnya kalau kita lihat di dalam kitab Wahyu 13:1-2, singa & beruang adalah binatang
yang keluar dari dalam laut, gambaran dari antikris, berarti kalau tergembala
dengan baik, maka umat Tuhan sebagai kawanan domba Allah akan dilepaskan dari
binatang buas tersebut, itulah antikris.
1 Samuel 17: 49-50
(17:49) lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya,
diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang
Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia
dengan mukanya ke tanah.
(17:50) Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu
dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa
pedang di tangan.
Daud membunuh Goliat dengan umban dan batu, tanpa
menggunakan pedang di tangan, artinya; Tuhan pembela bagi orang-orang benar,
orang-orang yang beribadah kepada-Nya.
Demikianlah Abigail; dia mengingat perbuatan Daud sebagai
gembala dan ia mengucapkannya kembali, inilah letak kebijaksanaan Abigail.
Yohanes 10: 2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah
gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya
masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal
suaranya.
Kalau domba-domba tergembala, akan terlihat jelas 2 hal;
1. Mendengarkan suara gembala = dengar-dengaran, berarti
tidak mendengar suara asing.
2. Mengikuti gembala = mengikuti geraknya firman pengajaran
mempelai yang membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kesimpulannya;
-
Abigail adalah pribadi
yang selalu mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
-
Abigail mengikuti
gembala, berarti mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus Kristus,
sebab ia adalah Gembala yang baik.
Yohanes 10: 11
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya;
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya kepada
domba-dombanya, sehingga domba-domba itu tertutup bungkus oleh darah Yesus
Kristus.
Dapat kita mengambil suatu kesimpulan, bahwa anak-anak
Tuhan seharga dengan darah Anak Domba, darah yang mahal.
Ciri-ciri orang bijak.
YANG PERTAMA.
1 Samuel 25: 14-18
(25:14) Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah
diberitahukan oleh salah seorang bujangnya, katanya: "Ketahuilah, Daud menyuruh
orang dari padang gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia
memaki-maki mereka.
(25:15) Padahal orang-orang itu sangat baik kepada kami;
mereka tidak mengganggu kami dan kami tidak kehilangan apa-apa selama kami
lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di ladang.
(25:16) Mereka seperti pagar tembok sekeliling kami siang
malam, selama kami menggembalakan domba-domba di dekat mereka.
(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah
apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan
kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila,
sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."
(25:18) Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti,
dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum,
seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas
keledai,
Setelah mendengar perkara itu/menerima kebenaran dari
salah seorang bujangnya, maka segeralah Abigail bertindak, antara lain
mengambil 200 roti, 2 buyung anggur, 5 domba yang telah diolah, 5 sukat bertih
gandum, 100 buah kue kismis, 200 kue ara. Dalam hal ini, Abigail adalah orang
benar, sesuai dengan tindakannya.
Tindakan Abigail ini dibagi menjadi 2 bagian:
Yang pertama:
-
200 roti à firman Allah. Berarti Abigail memiliki kebenaran dari Allah.
-
2 buyung anggur à Roh Allah. Berarti Abigail penuh dengan Roh Allah.
-
5 domba yang telah
diolah à kasih Allah. Berarti Abigail memiliki kasih Allah.
Berarti, Abigail penuh dengan tabiat Allah Tri Tunggal;
FIRMAN, ROH & KASIH.
Yang kedua:
5 sukat bertih gandum, 100 buah kue kismis, 200 kue ara,
tiga hal ini bersifat makanan.
Yohanes 4: 34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan Yesus Kristus Anak Allah ialah;
-
Melakukan kehendak
Allah di atas kayu salib, Dia menanggung penderitaan yang tidak harus Ia
tanggung.
-
Menyelesaikan
pekerjaan Allah yang mengutus Dia.
Dahulu, di awal-awal memulai pelayanan di provinsi Banten
tepatnya di tahun pertama, saya hampir-hampir kembali bekerja pada dunia karena
pada waktu itu ada tawaran dari PT. Newmont, Mataram, NTB, dengan gaji yang
cukup menggiurkan.
Andaikata saya kembali kerja di dunia, maka pekerjaan
Allah tidak terselesaikan dengan baik. tetapi puji Tuhan, oleh karena
kemurahan-Nya, saya tetap bertahan sampai saat ini. Biarlah kasih Tuhan memberi
kekuatan kepada saya untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan sampai garis akhir.
Demikianlah pribadi Yesus; sebagai Anak, Ia meninggalkan
sorga, turun ke bumi, Ia tidak mempertahankan hak-Nya sebagai milik yang harus
dipertahankan, Ia mengosongkan diri, Ia mengambil rupa sebagai hamba, dan
sebagai manusia Ia merendahkan diri-Nya, sampai mati bahkan sampai mati di atas
kayu salib.
Saudaraku, tekunlah beribadah melayani Tuhan sampai Tuhan
datang pada kali yang kedua, dan jadilah sokoguru. Itulah dasar kebenaran,
itulah jemaat Allah, keluarga Allah.
Kita kaitkan makanan tadi dengan angka yang ada ...
Di sini kita melihat angka 5, angka 2 dan angka 1,
menunjuk kepada pelayanan seorang hamba kepada tuannya.
Matius 25: 15
(25:15) Yang seorang diberikannya lima talenta, yang
seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut
kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Tuan dari hamba-hamba ini mempercayakan talenta kepada
hamba-hambanya, ada yang 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta. Hamba yang pertama
5 talenta, hamba yang kedua 2 talenta, hamba yang ketiga 1 talenta.
Jadi, angka 5, 2 dan 1 à pelayanan seorang hamba kepada tuannya.
Biarlah kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh,
berarti menjadi hamba Tuhan, di mana Yesus Kristus adalah tuan dari setiap
hamba-hamba.
Apa yang dirindukan seorang tuan dari hamba-hambanya?
Matius 25: 20-23
(25:20) Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan
ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan
kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
(25:21) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam
perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
(25:22) Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta
itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah
beroleh laba dua talenta.
(25:23) Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul
tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung
jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Yang dirindukan seorang tuan dari hamba-hambanya adalah
supaya memikul tanggung jawab yang dipercayakan kepada hamba-hambanya.
Yesus Kristus adalah Tuan dari hamba-hamba Tuhan, dan
yang Ia inginkan adalah supaya setiap hamba-hamba Tuhan memikul tanggung jawab
yang dipercayakan di atas pundak.
Kalau seorang hamba memikul tanggung jawab yang
dipercayakan oleh tuannya, maka ia disebut hamba yang baik dan setia.
Tuhan mempercayakan 3 macam ibadah, supaya kita tekun
dalam 3 macam ibadah tersebut, sebab ibadah adalah kepercayaan Tuhan, kemurahan
Tuhan kepada saya dan saudara.
Tuhan tidak menghendaki seorang hamba yang malas, sebab kalau seorang
hamba malas/tidak mau memikul tanggung jawab, maka di mata tuannya ia adalah
seorang hamba yang jahat,
sebab malas = jahat.
Tekunlah memikul tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan
sampai menyenangkan hati Tuhan, sebab itulah yang dirindukan Tuhan.
Kesimpulannya; Abigail adalah seorang hamba yang setia
memikul tanggung jawab di atas pundaknya = Abigail setia melayani Tuhan.
Ciri-ciri orang bijak.
YANG KEDUA.
1 Samuel 25: 23-24
(25:23) Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun
dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai
ke tanah.
(25:24) Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku
sajalah, ya tuanku, yang menanggung
kesalahan itu. Izinkanlah
hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.
Abigail rela menanggung kesalahan Nabal, suaminya.
Apa kesalahan Nabal?
1 Samuel 25: 25
(25:25) Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah
ia: Nabal namanya dan bebal
orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku
suruh.
-
Nabal
namanya dan bebal orangnya.
Jadi,
kesalahan yang ditanggung Abigail adalah kebebalan Nabal. Kebebalan =
kebodohan.
Dalam
kitab Ulangan 32: 6, 21 Tuhan menyebut bangsa Israel sebagai
bangsa yang bebal , sebab mereka menyembah berhala-berhala, sekalipun mereka
telah melihat bahwa Allah telah melakukan pekerjaan yang ajaib, antara lain;
membebaskan bangsa Israel dari rumah perbudakan oleh darah Anak Domba paskah
yang tersembelih dan bangsa Israel telah melihat bahwa Allah melindungi mereka
di padang gurun selama 40 tahun, bagaikan rajawali yang menggoncangbangkitkan
sarangnya lalu mendukung anak-anaknya di atas kedua kepak sayapnya.
Tetapi
sekalipun demikian, mereka meninggalkan Tuhan, beribadah kepada allah asing
(menyembah berhala), oleh sebab itu mereka disebut angkatan yang bengkok &
belat belit. Dalam kitab Amsal dikatakan; lebih
baik bertemu seekor beruang yang kehilangan anaknya dari pada seorang yang
bebal, menunjukkan bahwa kebebalan bangsa Israel sungguh mengerikan &
di luar batas.
Tetapi
sekalipun demikian sakitnya dan begitu beratnya beban yang harus dipikul, Abigail
tetap menanggung kesalahan suaminya, Nabal.
-
Nabal,
orang yang dursila
1 Samuel
25: 17
(25:17)
Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat,
sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan
kepada seisi rumahnya, dan ia
seorang yang dursila, sehingga orang
tidak dapat berbicara dengan dia."
Orang
dursila adalah orang yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain.
Kalau kita
kaitkan dengan anak-anak imam Eli, mereka juga disebut orang-orang dursila,
mereka tidak mau mendengarkan perkataan imam Eli, ayahnya, sehingga anak-anak
imam Eli, Hofni & Pinehas, tidak menghargai korban sembelihan yang
dipersembahkan oleh bangsa Israel, mereka merampas korban sembelihan, merampas
apa yang dipersembahkan di atas mezbah & mengambil apa yang menjadi
miliknya Tuhan, yaitu segala lemak.
Selain
itu, mereka juga tidur dengan perempuan-perempuan di depan kemah pertemuan,
mereka menajiskan rumah Tuhan (1 Samuel 2:11-26).
Saat kita
beribadah melayani Tuhan dengan tidak sungguh-sungguh = menajiskan segala
perkakas-perkakas yang ada di dalam Bait Suci.
Demikianlah
akhirnya, kedua anak imam Eli, Hofni dan Pinehas, binasa karena kedursilaan
mereka.
Saudaraku, bayangkan kalau seorang isteri tidak mau
mendengarkan perkataan suaminya, atau sebaliknya, itu sangat menyakitkan
sekali, tetapi Abigail mau menanggung kesalahan Nabal.
Saya bercermin dari firman Tuhan malam hari ini, biarlah
kita dikuatkan oleh firman ini, karena kita tidak memiliki kekuatan untuk
menahan segala sesuatu. Seseorang akan menjadi orang yang terkutuk apabila ia
mengandalkan kekuatannya sendiri karena tidak menghargai pemberitaan firman
Tuhan.
2 Timotius 3: 11-13
(3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan
sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra.
Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
(3:12) Memang setiap
orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah
jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam
Kristus Yesus akan menderita aniaya, hal ini perlu dipahami dengan baik & tidak perlu
diragukan.
Jadi, kalau kita mau hidup beribadah, jangan menghindari
sengsara salib. Sekiranya kita menanggung penderitaan orang lain, biarlah kita
menanggung karena Kristus telah menderita bagi kita.
Sebagaimana yang dialami Rasul Paulus; ia menderita
penganiayaan & sengsara karena melayani di Antiokhia dan di Ikonium dan di
Listra, semua penganiayaan itu diderita dan Tuhan telah melepaskannya dari
penderitaan itu.
Kalau mau hidup beribadah memang harus mengalami sengsara
salib, aniaya firman, tidak bisa tidak. Kalau saya segera putus asa melihat
setiap kelemahan yang ada dari orang-orang yang di sekitar saya, maka ibadah
ini sudah dari sejak dahulu selesai/bubar. Oleh sebab itu, dibutuhkan
kesabaran.
Kesimpulannya; Abigail adalah orang yang beribadah kepada Tuhan Allah = orang
benar.
Setelah kita melihat semua itu ...
Dampak positif beribadah & bijaksana.
1 Samuel 25: 30-31
(25:30) Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai
dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau
menjadi raja atas Israel,
(25:31) maka
tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa
alasan, dan karena tuanku
bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila TUHAN berbuat baik kepada
tuanku, ingatlah kepada hambamu ini."
Perkataan yang baik dan manis keluar dari mulut Abigail,
sebab ia berkata: “Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan
segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja”
Ini menunjukkan bahwa Abigail memiliki pandangan
nubuatan, memandang jauh ke depan.
Keuntungan seseorang memiliki pandangan nubuatan,
memandang jauh ke depan: tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh yang
tidak suci & pengaruh dari perkara-perkara lahiriah demi akhir tujuan dari
pandangan tersebut.
Kita yang telah digembalakan oleh firman pengajaran
mempelai akan dibawa masuk dalam pembentukan, pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan sebagai sasaran akhir dari ibadah pelayanan
di atas muka bumi ini. Sebelum mencapai garis akhir, seseorang yang memiliki
pandangan nubuatan tidak akan mudah digoyahkan oleh pengaruh yang tidak suci
& perkara-perkara yang bersifat lahiriah, sebab ada kepastian di dalam
dirinya.
Abigail sungguh bijaksana, karena perkataannya kepada
Daud yang begitu manis dan indah menunjukkan bahwa ia sungguh bijaksana.
Lukas 23: 39-42
(23:39) Seorang dari penjahat yang di gantung itu
menghujat Dia, katanya: "Bukankah
Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
(23:40) Tetapi yang seorang menegor dia, katanya:
"Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima
hukuman yang sama?
(23:41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak
berbuat sesuatu yang salah."
(23:42) Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai Raja."
Seorang penjahat yang disalibkan menghujat Yesus, sebab
ia berkata: "Bukankah
Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Menghujat Yesus menunjukkan bahwa ia tidak memiliki
pandangan nubuatan, tidak memandang jauh ke depan, itulah sebabnya ia mudah
berkata-kata dan ia sendiri tidak tahu apa yang ia ucapkan, sebab ia berkata: "Bukankah Engkau adalah
Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Sedangkan penjahat yang lainnya menegor & berkata: "Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?”
Ini menunjukkan bahwa ia menyadari diri sebagai seorang
penjahat, sebagai seorang yang berdosa. Dalam hal ini, ia tidak asal
mengucapkan kata-katanya, berarti cara berpikirnya tidak pendek, karena ini
adalah ciri dari orang yang memiliki pandangan nubuatan.
Selanjutnya ia berkata: "Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Perkataan ini menunjukkan bahwa ia memiliki pandangan
nubuatan, memandang jauh ke depan, sebab kedatangan Yesus Kristus untuk yang
kedua kalinya bukan untuk mencari/menyelamatkan orang yang berdosa, melainkan
Ia tampil sebagai Raja & Mempelai Pria Sorga bagi pengantin perempuan.
Sebaliknya, kalau berkata “Selamatkanlah diri-Mu dan
kami!”, itu menunjukkan bahwa ia tidak memiliki pandangan nubuatan, dia
tidak melihat kedatangan Yesus Kristus sebagai Raja & Mempelai Pria Sorga.
Ini adalah suatu kerugian kalau gereja Tuhan tidak memiliki pandangan nubuatan.
Sejauh
ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan/disingkapkan,
yang sama dengan firman nubuatan. Keuntungannya bagi kita menerima firman
nubuatan (digembalakan) adalah: supaya kita memiliki pandangan nubuatan,
berarti memandang jauh ke depan yaitu ada
kerinduan yang mendalam untuk menjadi pengantin
perempuan.
Kelebihan dari orang yang memiliki pandangan nubuatan
adalah: Tidak mudah digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh yang tak suci dan tidak
tertarik dengan perkara-perkara lahiriah, karena ia memandang jauh ke depan
yaitu menjadi pengantin perempuan.
Kemudian kelebihan yang lain adalah: Cara berpikirnya
tidak pendek demi tercapainya sebuah akhir dari tujuan hidup.
Jawaban Yesus kepada penjahat yang memiliki pandangan nubuatan ...
Lukas 23: 43
(23:43) Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yesus berkata: “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan
ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Kesimpulannya; kalau memiliki pandangan nubuatan, berarti
dapat memandang jauh ke depan, yaitu dapat melihat kedatangan Yesus untuk yang
kedua kalinya sebagai Raja & Mempelai Pria Sorga.
Kalau kita perhatikan di dalam injil Yohanes 6:1-21, di sana Yesus 2
kali menyingkir karena: YANG PERTAMA ; orang-orang banyak tersebut mengikuti
Yesus hanya karena melihat kesembuhan-kesembuhan yang dilakukan-Nya. YANG
KEDUA; Yesus menyingkir karena orang banyak itu melihat Yesus melakukan mujizat
dimana Ia memberi makan 5000 orang dengan 5 roti & 2 ikan, dan lebih parah
lagi, oleh karena mujizat itu, mereka memandang Yesus sebagai seorang nabi. Ini
menunjukkan bahwa pandangan mereka salah dan keliru. Sesungguhnya yang benar
adalah pandangan dari pada perempuan Samaria di dalam injil Yohanes 4:15-19. Dalam kisah
itu setelah Yesus menunjukkan segala dosa kejahatannya & dosa kenajisannya,
terlebih dalam nikahnya, barulah perempuan Samaria itu melihat Yesus sebagai
seorang nabi, sesuai dengan pengakuannya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi.”
Kemudian, kita kembali melihat dalam injil Yohanes 6:13-15, orang banyak
tersebut itu hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja. Namun
Yesus segera menyingkir pula ke gunung, seorang diri. Berarti dalam hal ini
Yesus tidak tertarik menjadi Raja atas orang banyak tersebut sebab pengikutan
mereka hanya karena kesembuhan-kesembuhan dan mujizat-mujizat yang diadakan
oleh Yesus, bukan karena kerelaan hati untuk disucikan dari dosa-dosa yang
terselubung.
Kepastian yang dimiliki Abigail ada 2 hal, antara lain;
1.
“... tak
usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa
alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan ...”
Menunjukkan
keagungan & kemuliaan Yesus Kristus sebagai Raja, berarti dosa tidak
berkuasa lagi.
Keagungan
& kemuliaan seorang raja terletak pada kuasa/otoritas sang raja, sebaliknya
kalau raja tidak berkuasa maka tidak terlihat keagungan & kemuliaan sang
raja.
Demikian
juga dengan seorang imamat rajani, harus berkuasa terhadap dosa di
tengah-tengah ibadah & pelayanan kepada Tuhan, supaya nama Tuhan
dipermuliakan.
2.
“...
apabila TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini.”
Diingat berarti bukan untuk dilupakan, itulah tabiat mempelai/pengantin
perempuan.
Yesaya 62:
4
(62:4) Engkau tidak akan disebut lagi "yang
ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang
sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku"
dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan
kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
Mempelai
perempuan akan dinamai; yang berkenan kepada Allah dan negeri yang bersuami.
Yesaya 62:
12
(62:12) Orang akan menyebutkan mereka "bangsa
kudus", "orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan
"yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".
Orang akan
menyebut "bangsa kudus",
"orang-orang tebusan TUHAN", dan engkau akan disebutkan "yang
dicari", "kota yang tidak ditinggalkan"
Dampak positif menjadi orang bijak.
1 Samuel 25: 33
(25:33) terpujilah
kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri,
bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan
dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.
Dalam hal ini terpujilah Tuhan, terpujilah seseorang oleh
karena kebijaksanaan yang ia miliki.
Kesimpulannya; Abigail melayani Tuhan bukan soal makan,
minum, pakaian, bukan soal perkara-perkara lahiriah, melainkan soal kebenaran,
damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus, sehingga dikenan oleh Tuhan &
dihormati oleh manusia = terpujilah Tuhan, terpujilah orang bijak.
1 Samuel 25: 34
(25:34) Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang
mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu -- jika engkau tadinya tidak
segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal
hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing."
Seandainya rencana Daud untuk membunuh Nabal dan semua
laki-laki yang ada pada Nabal terwujud/terlaksana, berarti itu menunjukkan
bahwa tidak ada lagi kelangsungan dari ibadah & pelayanan yang membawa
gereja Tuhan sampai kepada Dia.
Sebab kalau kita kaitkan dengan 2 Timotius, sikap seorang
perempuan dalam ibadah hendaknya berdiam diri, patuh pada ajaran, berarti yang
menjadi imam adalah laki-laki, sehingga kalau semua laki-laki dibinasakan, maka
tidak ada lagi imam = tidak ada lagi kesempatan untuk ibadah & melayani
Tuhan.
Malam hari ini kita diberi kesempatan untuk melangsungkan
ibadah & pelayanan di dalam kasih kepada Allah.
Hasil akhir dari seluruh tindakan/ibadah & pelayanan
dan kebijaksanaan Abigail.
1 Samuel 25: 37-38
(25:37) Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk
Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu
terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu.
(25:38) Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN
memukul Nabal, sehingga ia mati
Pada waktu pagi ketika sudah hilang mabuk Nabal, Abigail
menceritakan segala sesuatu yang ia alami dan ia dengar, itulah kebenaran dari
Tuhan.
Setelah Abigail menceritakan semuanya itu terhentilah jantung Nabal dalam dada dan ia membatu. Dan kira-kira sepuluh hari sesudah
itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati.
Inilah keadilan dari Tuhan kepada Abigail.
Pengalaman hidup seorang perempuan yang bijaksana akan
menjadi hakim yang benar dalam hidupnya sampai pada akhirnya. Kemudian dengan
matinya Nabal, maka Abigail terbebas dari ikatan Nabal = terbebas dari ikatan
daging.
Ketika gereja Tuhan terlepas dari ikatan daging, terlepas
dari ikatan perkara-perkara lahiriah, perkara-perkara di bawah, maka suatu kali
kelak ia akan terangkat naik ke sorga.
Inilah yang dinantikan oleh gereja hujan akhir, biarlah
kiranya kita sekaliannya menantikan keadilan Tuhan, tidak perlu bertindak
sendiri dalam mencari keadilan sebab Tuhan adalah hakim yang adil, dan
satu-satunya hakim tidak ada yang lain.
1 Samuel 25: 39-42
(25:39) Ketika didengar Daud, bahwa Nabal telah mati,
berkatalah ia: "Terpujilah TUHAN, yang membela aku dalam perkara
penghinaan Nabal terhadap aku dan yang mencegah hamba-Nya dari pada berbuat
jahat. TUHAN telah membalikkan kejahatan Nabal ke atas kepalanya sendiri."
Kemudian Daud menyuruh orang untuk berbicara dengan Abigail tentang mengambil
dia menjadi isterinya.
(25:40) Para hamba Daud datang kepada Abigail di Karmel
dan berkata kepadanya, demikian: "Daud menyuruh kami kepadamu untuk
mengambil engkau menjadi isterinya."
(25:41) Lalu bangkitlah perempuan itu berdiri, sujudlah
ia menyembah dengan mukanya ke tanah sambil berkata: "Sesungguhnya,
hambamu ini ingin menjadi budak yang membasuh kaki para hamba tuanku itu."
(25:42) Kemudian berkemaslah Abigail dengan segera; ia
menunggang keledainya, dengan diiringi lima orang pelayan perempuan. Ia
mengikuti suruhan Daud itu dan menjadi isteri Daud.
Akhirnya Abigail menjadi isteri Daud, menjadi permaisuri
= mempelai perempuan.
Apabila Yesus datang pada kali yang kedua, Dia tampil
sebagai raja dan Mempelai Pria Sorga, dan mempelai perempuan akan masuk dalam
perjamuan kawin anak domba, bersanding dengan Mempelai Pria Sorga, itulah
sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi.
Wahyu 12: 6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya
lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan
dari Allah."
Ketika Yesus tampil sebagai Raja sekaligus Mempelai Pria
Sorga dan pengantin-Nya yang telah siap sedia masuk ke dalam ruang perjamuan
kawin Anak Domba.
Pesta nikah Anak Domba adalah sasaran akhir dari ibadah
pelayanan di atas muka bumi, dan perkataan ini benar, tidak perlu diragukan.
Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment