IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 MARET 2015
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: SABAT
Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Biarlah ibadah ini mengandung janji untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang, sehingga ibadah ini berkenan di
hadapan Tuhan.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari
KITAB MALEAKHI.
Malam hari ini kita hanya memperhatikan ayat 18.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan
orang fasik, antara orang
yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Kita akan melihat perbedaan antara orang benar dan orang
fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah
kepada-Nya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada Allah.
Orang fasik = orang yang tidak beribadah kepada Allah.
Harus ada perbedaan antara orang yang beribadah dengan
orang yang tidak beribadah, baik lewat sikap, tingkah laku, perkataan,
gerak-gerik.
Sebagaimana dalam ayat 17, di mana mereka akan menjadi
milik kesayangan Tuhan sendiri pada hari yang Tuhan siapkan, yaitu mereka yang melayani
dalam kesucian.
Sampai pada hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak
pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, Ia sedang
menyediakan tempat sebanyak orang yang diselamatkan.
Dari situlah kita dapat melihat perbedaan antara orang
benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang
tidak beribadah kepada-Nya.
Mari kita lihat PRIBADI YOSUA.
Yosua 24: 15
(24:15)
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada
hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu
beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu
diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Yosua berkata: “Tetapi
aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Dia menunjukkan sikap yang tegas kepada bangsa Israel di
hadapan Tuhan, setelah mereka memasuki tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan
Tuhan Allah.
Mari kita lihat ...
Sikap
bangsa Israel setelah Yosua menunjukkan sikap yang tegas kepada mereka.
Yosua 24: 16-18
(24:16)
Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk
beribadah kepada allah lain!
(24:17)
Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita
dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda
mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi
kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita
lalui,
(24:18)
TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan
kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."
Bangsa Israel juga beribadah kepada Tuhan, tidak kepada
allah asing.
Wajar saja Yosua menunjukkan sikap yang tegas kepada
bangsa Israel di hadapan Tuhan, dia beribadah kepada Allah nenek moyang Israel,
dengan alasan;
1.
Dialah yang telah
menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
2.
Telah melakukan
tanda-tanda mujizat yang besar di depan mata mereka di tengah perjalanan.
3.
Allah telah melindungi
mereka sepanjang jalan yang mereka tempuh di antara semua bangsa yang dilalui.
4. Tuhan menghalau 7
penduduk negeri tanah Kanaan, sampai akhirnya bangsa Israel menduduki tanah
Kanaan.
Pendeknya,
gereja Tuhan harus beribadah kepada Tuhan, karena Ia telah menunjukkan segala
kemurahan hati-Nya.
Syarat
beribadah kepada Tuhan.
Yosua 24: 19
(24:19)
Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah
kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang
cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.
Memperhatikan 2 hal;
1.
Dialah Allah yang kudus.
2.
Dialah Allah yang
cemburu.
Kalau beribadah kepada Tuhan namun tidak memperhatikan 2
hal ini, maka siapapun yang beribadah kepada Tuhan, tidak akan sanggup
beribadah & melayani Tuhan, tidak akan sanggup menyenangkan hati Tuhan.
Keterangan: DIALAH ALLAH YANG KUDUS.
Kekudusan Allah dikaitkan dengan 10 hukum Allah yang
tertulis pada loh-loh batu, terkhusus terkena pada hukum yang keempat.
Keluaran 20: 8-10
(20:8)
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
(20:9)
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10)
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu
perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau
orang asing yang di tempat kediamanmu.
Ingat dan kuduskanlah hari Sabat.
Hari Sabat = hari ketujuh, hari perhentian bagi Tuhan
Allah, sehingga dengan demikian kita ada kesempatan untuk melangsungkan ibadah
& pelayanan kepada Tuhan. Siapapun, tanpa terkecuali, bahkan hewan
sekalipun harus beribadah kepada Tuhan.
Alasan
berhenti pada hari ketujuh.
YANG
PERTAMA.
Keluaran 20: 11
(20:11)
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati
hari Sabat dan menguduskannya.
6 hari lamanya Tuhan menjadikan langit & bumi, laut
dan segala isinya, dan pada hari yang ketujuh Allah berhenti dari segala
pekerjaan-Nya.
Berarti, berpatokan pada cara kerja Tuhan. Jangan
berpatokan pada cara kerja manusia.
Tabernakel berdiri karena adanya patok-patok, sebab tiang-tiang Tabernakel itu diikat pada patok-patoknya.
Dua tangan dan dua kaki Yesus telah dilantakkan, dipatokkan kepada kayu
salib, sehingga terlihatlah suatu kebenaran. Jadi, apabila berpatokan pada cara kerja Tuhan, segala
sesuatu akan terlaksana.
Itu sebabnya, berkali-kali saya sampaikan; kalau kita
melangsungkan ibadah & pelayanan ini, harus mengikuti aturan &
ketetapan Tuhan, sebab ibadah & pelayanan adalah gambaran dari kebun anggur
Allah, dimana tujuan kita berada di dalamnya untuk mengusahakan & memeliharanya, bagaikan mengusahakan
& memelihara taman hati kita, sebab dari sana terpancar kehidupan.
Sebagai bukti;
Kejadian 1: 31
(1:31)
Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Kejadian
2: 1-2
(2:1)
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
(2:2)
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya
itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah
dibuat-Nya itu.
6 hari
lamanya Allah menciptakan langit, bumi, laut dan
segala isinya dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti dari segala pekerjaan-Nya.
Sidang jemaat yang saya kasihi dalam Kristus, apabila
belum dapat mengikuti ketekunan dalam
3 macam ibadah utama (pokok), sungguh-sungguhlah berdoa supaya Tuhan buka jalan,
dengan demikian kita dapat menguduskan hari Sabat, untuk menyenangkan hati Tuhan.
Angka 6 à manusia daging.
Tetapi pada hari ketujuh Allah berhenti. Angka 7 à kesempurnaan.
Berarti kesempurnaan itu berasal dari beribadah &
melayani Tuhan.
Berhenti pada hari ketujuh ada kaitannya dengan meterai
yang ketujuh.
Wahyu 8: 1
(8:1) Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
Ketika Anak Domba membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi
senyaplah di sorga.
Sunyi senyap menunjuk kepada hari
perhentian, berarti tidak ada lagi kegiatan-kegiatan lahiriah,
aktivitas secara duniawi, sehingga akan terlihat kegiatan rohani yang
dikerjakan oleh Roh Kudus.
Kegiatan-kegiatan
rohani, antara lain;
Yang
pertama
Wahyu 8: 2
(8:2) Lalu
aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri
di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan
tujuh sangkakala.
Allah memberikan 7 sangkakala kepada 7 malaikat yang
berdiri di hadapan-Nya.
Sangkakala ini pernah digunakan bangsa Israel ketika
mereka berada di padang gurun untuk memberikan perintah/komando,
sehingga mereka tahu kapan mereka maju untuk berperang, kapan mereka berhenti dan
berkumpul untuk melangsungkan ibadah, dan juga untuk
hal-hal yang lain.
Demikian
juga dengan gereja Tuhan, dapat melakukan, mengerjakan apa yang baik, berkenan
kepada Tuhan setelah mendengarkan sangkakala yang ditiupkan untuk menyenangkan
hati Allah.
Amos 3: 6
(3:6)
Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan
orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan
TUHAN tidak melakukannya?
Setiap orang akan gemetar ketika mendengar bunyi
sangkakala yang ditiup / firman Allah yang disampaikan.
Gemetar, berarti takut & gentar.
Oleh sebab itu, tidak boleh menganggap enteng didikan dan jangan putus asa ketika
mendengar nasihat firman, sebab seorang nabi adalah penyambung lidah
Allah.
Barangkali kita sering anggap enteng saat mendengarkan
sangkakala yang ditiup, malam ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk
segera berubah, dengan kata lain setiap kita mendengarkan bunyi sangkakala,
kiranya kita ada rasa takut dan gentar / gemetar.
Yehezkiel 33: 2-4
(33:2)
"Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan
katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan
bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia
menjadi penjaganya
(33:3) dan
penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala
untuk memperingatkan bangsanya,
(33:4)
kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi ia tidak
mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya
tertimpa kepadanya sendiri.
Kalau tidak mau diperingatkan / tidak ada rasa gemetar (takut & gentar) saat
mendengarkan bunyi sangkakala, maka pada saat pedang itu menghabisinya, darahnya
tertimpa pada dirinya sendiri.
Yehezkiel 33: 5
(33:5) Ia
mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya
tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan
nyawanya.
Sebaliknya, kalau ia mau diperingatkan (gemetar), maka ia
menyelamatkan nyawanya.
Yehezkiel 33: 6-7
(33:6)
Sebaliknya penjaga, yang melihat pedang itu datang, tetapi tidak meniup
sangkakala dan bangsanya tidak mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu
datang, seorang dari antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam
kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari
penjaga itu.
(33:7) Dan
engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel.
Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka
demi nama-Ku.
Apabila seorang penjaga tidak meniup sangkakala, tidak
memberi peringatan kepada orang yang berbuat salah itu, lalu Tuhan membunuh
orang yang berbuat dosa itu , maka darah orang itu ditanggung oleh si penjaga.
Saya telah menerima kebenaran dari Allah dan apa yang
saya tahu, saya memberitahukannya kepada jemaat, dan bila saya melihat ada
sidang jemaat yang mulai melenceng, saya harus mengingatkannya. Tetapi kalau
saya tidak mengingatkannya, dan Tuhan membunuh dia, maka darahnya itu saya yang
tanggung.
Jadi, bukanlah perkara mudah untuk menggembalakan sidang
jemaat, dan seorang hamba Tuhan juga keliru bila melayani Tuhan dengan
asal-asalan. Dibutuhkan sebuah tanggung jawab dan
pengabdian, pengorbanan, seorang gembala tidak boleh asal-asalan melayani Tuhan.
Yehezkiel 33: 8-11
(33:8)
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! --
dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya
bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi
Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
(33:9)
Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari
hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi
engkau telah menyelamatkan nyawamu.
(33:10)
Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini:
Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami
hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup?
(33:11)
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH,
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah,
bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum
Israel?
Tuhan tidak menghendaki kematian dari orang fasik, Tuhan
menghendaki pertobatan dari orang fasik untuk menyelamatkan jiwanya.
Dua kali perkataan; “Bertobatlah, bertobatlah”, artinya
betul-betul Tuhan menghendaki pertobatan dari orang fasik, bukan kematian dari
orang fasik.
Perlu untuk diketahui…
Yehezkiel 33: 12-15
(33:12)
Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada teman-temanmu sebangsa: Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada waktu ia
jatuh dalam pelanggaran dan kejahatan orang
jahat tidak menyebabkan dia tersandung, pada waktu ia bertobat dari
kejahatannya; dan orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya, pada
waktu ia berbuat dosa.
(33:13)
Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! -- tetapi ia
mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan
kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang
diperbuatnya.
(33:14)
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! -- tetapi ia
bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran,
(33:15)
orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya,
menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang
lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Perlu diketahui;
-
Kebenaran orang benar
tidak menyelamatkan dia pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran.
Alasannya; orang benar tidak
dapat hidup karena kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa.
- Kejahatan orang jahat
tidak menyebabkan ia tersandung pada waktu ia bertobat dari kejahatannya
Jadi, tidak ada artinya kebenaran dari diri sendiri,
jangan coba-coba menunjukkan kebenaran dari diri sendiri, sebab yang
menyelamatkan seseorang adalah pertobatannya.
1 Tesalonika 4: 16
(4:16)
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan
sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka
yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Bunyi sangkakala akan membangkitkan orang mati dalam
Kristus. oleh sebab itu, mari kita memperhatikan baik-baik bunyi sangkakala
yang ditiupkan, yang diperdengarkan, itulah nasihat firman Tuhan, dan kalau
kita diperingatkan dari kesalahan-kesalahan, biarlah itu kita terima saja, supaya jangan mengadakan suatu perlawanan.
Yang kedua
Wahyu 8: 3-4
(8:3) Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan
banyak kemenyan untuk dipersembahkannya
bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta
itu.
(8:4) Maka
naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa
orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Membakar kemenyan sehingga gumpalan asapnya naik dihadirat Allah sebagai dupa yang berbau harum = doa &
penyembahan dari orang-orang kudus. Sedangkan, penyembahan
itu berlangsung selama satu jam sesuai dengan injil Matius 26.
Ini adalah kegiatan rohani yang dikerjakan oleh Roh
Kudus.
Wahyu 5: 8
(5:8)
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua
puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu
kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang
kudus.
Cawan emas penuh dengan kemenyan, itulah doa orang-orang
kudus, sebagaimana orang-orang kudus di sini adalah 24 tua-tua dan 4 makhluk
tersungkur di hadapan Anak Domba itu.
Kemudian, ketika mereka melangsungkan kegiatan doa, masing-masing
memegang satu kecapi.
Wahyu 5: 9
(5:9) Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Ketika mereka memegang kecapi, itu adalah tanda bahwa
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru, berarti nyanyian yang belum pernah
didengar.
Nyanyian baru yang belum pernah didengar, itu menunjukkan
hubungan gereja Tuhan dengan Kristus begitu intim sekali.
Kristus = kepala. Gereja Tuhan = tubuhnya.
Setiap ada hubungan intim, selalu ada nyanyian baru yang
belum pernah terdengar.
Kalau bibir memuji Tuhan, mulut memuliakan Tuhan, itulah
gambaran dari lemak yang menjadi milik Tuhan.
Kalau anak-anak Tuhan telah menyerahkan diri untuk memuji
Tuhan, memuliakan Tuhan, jangan gemari lagu dunia, untuk menunjukkan kebodohan
di hadapan Tuhan.
Biarlah bibir mulut memuliakan Tuhan, itu tanda bahwa dia
membakar ukupan, itulah doa-doa orang kudus. Kalau orang malas menyembah, pasti
ia malas memuji Tuhan.
Alasan
berhenti pada hari ketujuh.
YANG KEDUA.
Ulangan 5: 12-15
(5:12)
Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu
oleh TUHAN, Allahmu.
(5:13)
Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(5:14)
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan
sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau
hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya
hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
(5:15)
Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan
engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan
lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau
merayakan hari Sabat.
Bangsa Israel pernah menjadi budak di Mesir selama 430
tahun.
Berarti, belajar dari pengalaman-pengalaman hidup diwaktu
masih di luar Tuhan.
Pengalaman hidup adalah guru yang terbaik. Abigail adalah
orang yang selalu belajar dari pengalaman hidup, sesuai dengan
pernyataan-pernyataannya kepada Daud.
Dari pengalaman hidup, kita banyak belajar apa yang
membuat hati Tuhan senang, dan apa yang Tuhan benci. Kalau kita belajar dari
pengalaman, kesalahan tidak terulang kembali.
Mari kita lihat.
Peristiwa
bangsa Israel diperbudak di Mesir.
Keluaran 1: 8-13
(1:8)
Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal
Yusuf.
(1:9)
Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan
lebih besar jumlahnya dari pada kita.
(1:10)
Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan
bertambah banyak lagi dan -- jika terjadi peperangan -- jangan bersekutu nanti
dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."
(1:11)
Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka
dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan,
yakni Pitom dan Raamses.
(1:12)
Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga
orang merasa takut kepada orang Israel itu.
(1:13)
Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
Bangsa Israel diperbudak di Mesir selama 430 tahun.
Selama mereka diperbudak, mereka tertindas, sebab Firaun dengan kejam memaksa
orang Israel bekerja.
Keluaran 1: 14
(1:14) dan
memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang
berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan
batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan
kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Oleh karena pekerjaan yang berat, memahitkan hati bangsa
Israel.
Kalau kita sibuk dengan kegiatan-kegiatan di dunia,
pekerjaan-pekerjaan yang bersifat duniawi, dan oleh karena pekerjaan itu kita
jauh dari hari perhentian, itulah yang memahitkan seseorang.
Kita mengetahui dengan pasti, bahwa dunia ini sedang
berada di bawah kuasa Si jahat, Iblis / Setan, dan di dalam dunia ini ada keinginan daging,
keinginan mata, keangkuhan hidup. Dunia ini memiliki arus dan pengaruh, itulah
ilah zaman.
Dan semua ini membuat gereja Tuhan tertindas sampai
memahitkan hati dari gereja Tuhan.
Itulah sebabnya anak-anak Tuhan harus beribadah kepada Allah dan berhenti dari segala kegiatan.
Sesungguhnya penghiburan bagi orang-orang dunia adalah
kamuflase/semu, hati mereka sedang dipahitkan oleh 3 perkara tadi. Hanya di
dalam Tuhan kita mendapatkan penghiburan, oleh gada & tongkat-Nya.
Jadi, jangan menginginkan kebebasan dunia sehingga
melepaskan diri dari ikatan pelayanan, melepaskan diri dari ikatan dengan
Tuhan.
Kalau di dunia kita mengalami kepahitan, dan akhirnya
tidak mendapatkan Kerajaan Sorga, itu adalah kebodohan, mengalami dua kali
kepahitan.
Yang dikerjakan oleh bangsa Israel:
-
Mereka mengerjakan tanah liat
Mengerjakan tanah liat, menunjukkan bahwa bangsa Israel sedang berada
di bawah kutukan.
Jadi apa
yang dikerjakan manusia, menunjukkan bahwa dirinya berada di bawah kutukan atau tidak.
Kalau seseorang hidup dari pekerjaan yang tidak baik / penghasilan tidak halal, itu menunjukkan bahwa ia sedang berada di bawah
kutukan.
Kita patut
bersyukur bila kita berada dalam rumah Tuhan, beribadah & melayani,
mengerjakan apa yang dipercayakan oleh Tuhan, itulah yang menyenangkan hati
Tuhan, sebab itu adalah pekerjaan yang mulia.
Perlu untuk diketahui ; Pekerjaan
adalah cerminan hidup.
Kejadian
3: 17
(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena
engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah
karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah
seumur hidupmu:
Di sini
kita melihat; Adam & Hawa berada di bawah hukuman/kutukan, sebab mereka
harus mengerjakan tanah yang terkutuk.
Kalau
mengerjakan tanah yang terkutuk karena dosa/pelanggaran, maka susah payah
mencari rezeki seumur hidup. Sedangkan orang yang hidup di dalam kasih karunia, memiliki kebenaran iman, tidak perlu bersusah payah untuk mencari rejeki, untuk sesuap nasi.
Bukti tanah terkutuk.
Kejadian
3: 18
(3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
1.
Semak duri dan rumput
duri yang akan dihasilkannya, menunjukkan pribadi yang suka menyakiti &
menusuk perasaan orang lain.
2.
Tumbuh-tumbuhan di
padang akan menjadi makananmu = makanan liar, antara lain; kebenaran diri sendiri dan kebenaran dari hukum Taurat yaitu membalas sesuai
dengan perbuatan orang lain.
Kejadian
3: 22-23
(3:22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya
manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik
dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan
mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup
untuk selama-lamanya."
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden
supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Ketika
mereka berada di Taman Eden, mereka menikmati kasih karunia demi kasih karunia,
antara lain menikmati buah pohon kehidupan, itulah firman Allah, itulah
kebenaran yang memberi hidup.
Kemudian,
menikmati pohon yang baik & menarik untuk dimakan buahnya, itulah gambaran
dari Roh Kudus, bekerja dengan bebas memimpin kehidupan manusia dalam seluruh
kebenaran, sehingga manusia hidup.
Tetapi
setelah mereka diusir dari taman Eden, mereka harus mengusahakan tanah dari
mana mereka diambil, itulah tanah yang terkutuk.
Betapa
baiknya Tuhan membawa bangsa Israel dari Mesir, karena Tuhan sudah melihat
pekerjaan mereka bahwa mereka sedang terkutuk.
-
Mereka mengerjakan batu bata
Batu bata berasal dari tanah
yang dibakar, supaya menjadi bata yang kuat. Tetapi, sekuat apapun batu bata,
tidak akan sekuat batu (dasar dari pada tiap-tiap bangunan).
Kejadian
11: 3
(11:3) Mereka berkata seorang kepada yang lain:
"Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata
itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
Mereka membuat batu bata
dan membakarnya baik-baik lalu bata itulah dipakai sebagai batu, ini
adalah hal yang tidak mungkin, sebab fungsi batu adalah dasar dari tiap-tiap
bangunan.
Batu menunjuk kepada Yesus
Kristus yang disalibkan (korban Kristus), sedangkan batu bata menunjuk kepada daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Kejadian
11: 4
(11:4) Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi
kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan
marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Mereka mendirikan sebuah kota dan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit. Ini berbicara tentang kesombongan persis seperti Lucifer mendirikan sebuah takhta dan sebuah menara untuk menyamai yang maha kuasa.
Mencari
nama tujuannya; supaya jangan
tercerai-berai/terserak ke seluruh bumi.
Ini adalah
pengertian yang salah. Supaya jangan tercerai-berai, seharusnya domba-domba
tergembala dengan baik, di dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala.
Kejadian 11:
5-7
(11:5) Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara
yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
(11:6) dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa
dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai
dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan
dapat terlaksana.
(11:7) Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana
bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
Tetapi di
sini kita melihat, Tuhan turun dan mengacaubalaukan bahasa mereka.
Awalnya
seluruh bumi satu bahasanya dan satu logatnya, ini menunjukkan bahwa mereka bersatu
oleh karena kasih Allah. Kasih Allah itu mengikat, mempersatukan dan
menyempurnakan (Kolose 3:14).
Berarti
kalau bahasa mereka dikacaubalaukan = Tuhan mengambil kasih dari
mereka.
Wahyu 6: 4
(6:4) Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah
padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai
sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya
dikaruniakan sebilah pedang yang besar.
Tuhan
mengambil damai sejahtera dari atas bumi sehingga mereka saling membunuh.
Mengambil
damai sejahtera, berarti mengambil kasih, sebab damai sejahtera adalah salah dari
buah Roh Kudus yang diawali dengan praktek kasih.
Akhirnya,
keadaan menjadi kacau balau, sehingga disebutkan kota itu Babel (Kej 11:11).
Babel adalah
tempat roh jahat & roh najis bersembunyi, yang paling dibenci Tuhan.
Melihat kondisi yang seperti ini, mau tidak mau kita
harus beribadah kepada Tuhan, menguduskan hari Sabat.
Ulangan 5: 15
(5:15)
Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan
engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN,
Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, dari rumah
perbudakan dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung.
Dua tangan Tuhan adalah dua tangan yang kuat. Ketika tangan Tuhan
terangkat/teracung, maka kita melihat seperti Musa mengangkat tangannya, maka
terlihatlah kuasa Allah membelah laut Teberau, untuk
memberi jalan keluar bagi mereka yang terdesak oleh masalah-masalah.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang telah membebaskan
kita dari dunia ini (kebebasan dunia), dan kita berada di dalam rumah Tuhan beribadah melayani
Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan.
Dampak positif berhenti pada hari ketujuh
Kejadian 2: 3
(2:3) Lalu
Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah
Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Tuhan memberkati hari ketujuh dan menguduskannya.
Mari kita lihat BERKATNYA.
Ulangan 28: 1-6
(28:1)
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka
TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
(28:2)
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
(28:3)
Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
(28:4)
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak
lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
(28:5)
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
(28:6)
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
- “Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang”
Kota itulah tempat
kita beribadah kepada Tuhan, diberkati oleh Tuhan, berarti ada keramaian & perayaan-perayaan.
Diberkali di ladang,
berarti segala pekerjaan yang kita kerjakan di ladang Tuhan diberkati oleh
Tuhan.
- “Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak
lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.” Ini adalah gambaran
anak – anak Tuhan yang hidup dalam kasih Allah.
-
“Diberkatilah bakulmu dan tempat
adonanmu”
Bakul yang diberkati penuh berisi dengan segala kemurahan Tuhan.
Adonan yang diberkati, berarti tanpa ragi kejahatan dan keburukan.
-
“Diberkatilah engkau pada waktu
masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.”
Ini adalah gambaran dari kawanan domba bila tergembala dengan baik akan menemukan padang rumputnya.
Selain diberkati,
kemudian dikuduskan
1 Petrus 1: 15-16
(1:15)
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
(1:16)
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Anak-anak
Tuhan dipanggil supaya berpadanan dengan Dia dalam
kesucian. Kalau Dia suci, biarlah kita juga suci, dengan satu cara; berhenti
pada hari yang ketujuh. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment