IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 18 MARET
2015
Tema: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 34)
Subtema: KESAKSIAN DARI SORGA & KESAKSIAN DI
BUMI
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya
yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa
Penyembahan malam hari ini.
Sebelum kita menikmati kasih Tuhan, terlebih dahulu kita mendengarkan
firman Tuhan.
Segera kita memperhatikan surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di
KOLOSE.
Kolose 1: 18B
(1:18) Ialah
kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah
yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang
lebih utama dalam segala sesuatu.
“Ialah yang
sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati”.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di
Korintus.
1 Korintus 15: 20
(15:20) Tetapi
yang benar ialah, bahwa
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari
orang-orang yang telah meninggal.
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari
antara orang-orang yang telah meninggal.
Kita patut bersyukur kepada Allah, sebab kebangkitan Kristus ini merupakan
kasih karunia Allah bagi manusia mengingat dosa itu telah masuk dan menjalar
kepada setiap orang dan dosa itu juga maut.
Sesungguhnya, kalau kita perhatikan ayat 21-22 ...
1 Korintus 15: 21-22
(15:21) Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia.
(15:22) Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula
semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Maut telah datang karena satu orang manusia itulah Adam, sehingga semua
orang akan mati dalam persekutuan dengan Adam, manusia akan berujuang pada
kebinasaan/maut. Tetapi Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
sebagai yang sulung.
Kemudian, di awal ayat 20, Rasul Paulus berkata: “Tetapi yang benar”, itu menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus itu nyata supaya si pemberita
firman Tuhan tidak berdusta dan ibadah pelayanan ini tidak menjadi sia-sia.
Sekarang kita lihat; KEJATUHAN ADAM.
Roma 5: 12
(5:12) Sebab itu,
sama seperti dosa telah masuk
ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah
maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat
dosa.
Dosa telah masuk ke
dalam dunia oleh karena perbuatan satu orang, itulah pribadi Adam, dan oleh karena dosa itu juga maut (upah dosa adalah maut).
Demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang karena semua orang
telah berbuat dosa.
Roma 5: 14
(5:14) Sungguhpun
demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa
juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang
telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
-
Maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai zaman Musa, berarti sebelum hukum Taurat ada, dosa telah ada.
-
Juga dosa telah berkuasa atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara
yang sama seperti yang telah dibuat Adam = dosa warisan/dosa turunan.
Mari kita lihat; PERISTIWA JATUHNYA ADAM & ISTERINYA DALAM DOSA.
Kejadian 2: 8, 15
(2:8) Selanjutnya
TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya
manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:15) TUHAN Allah
mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.
Tuhan Allah membuat taman Eden lalu mengambil Adam & isterinya dan
menempatkan mereka dalam taman Eden, dengan tujuan; untuk mengusahakan & memelihara taman Eden.
Tuhan telah memberikan ibadah & pelayanan kepada kita, yang adalah
gambaran dari kebun anggur Allah, supaya kita mengusahakannya &
memeliharanya, seperti mengusahakan & memelihara taman hati kita di hadapan
Tuhan, supaya keadaan kita baik.
Amsal 4: 23
(4:23) Jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
kehidupan.
Menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar
kehidupan, demikian juga ibadah & pelayanan yang Tuhan percayakan ini harus
kita usahakan & peliharakan supaya keadaan kita baik di hadapan Tuhan.
Syarat mengusahakan & memelihara taman Eden.
Kejadian 2: 16-17
(2:16) Lalu TUHAN
Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini
boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah
ini kepada manusia”, artinya; Adam & isterinya harus menuruti
aturan-aturan dan ketetapan-ketetapan Tuhan.
Ada 7 perkara dalam Kerajaan Sorga, dan ada 2 kegiatan di dalamnya, itulah
ibadah & melayani Tuhan (Wahyu 22: 3-5), tetapi hanya satu aturan yang ada,
yaitu: darah & daging tidak mewarisi
Kerajaan Sorga.
Artinya ketika kita mengusahakan taman Eden, daging tidak boleh bersuara
dengan kata lain tidak boleh mengikuti aturan sendiri, selain mengikuti aturan
yang ada.
Adapun aturan-aturan yang harus dipatuhi, antara lain;
-
“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas”.
Yang dimaksud “Semua pohon dalam taman ini” ialah;
·
Pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
Arti rohaninya; Roh
Kudus dengan bebas berkuasa, berkarya/bekerja untuk memimpin, mengajar, menyertai,
menghibur, menginsafkan manusia.
Maka dari pihak
manusia; tidak boleh mendukakan Roh Kudus, supaya Roh Kudus berkarya dan bekerja.
Saat seseorang
mengalami kematian rohani, saat itulah Roh Kudus berduka.
Orang mati tidak dapat
berbuat apa-apa, 2 kaki tidak dapat mengikuti jejak Kristus, 2 tangan tidak
dapat digunakan untuk mempersembahkan segala korban kepada Tuhan, dengan kata
lain tidak dapat melayani Tuhan.
·
Buah pohon kehidupan
Arti rohaninya; firman
Allah dengan bebas & berkuasa penuh atas hati manusia.
Dari pihak kita;
jangan biarkan kekerasan hati tetap berlangsung.
Sebab daam Matius 13,
ketika benih itu ditaburkan di atas tanah yang berbatu-batu, dia hanya tumbuh
sebentar saja, sebab tanahnya tipis, sehingga tidak berakar dan berbuah. Ketika
aniaya firman datang, ia tidak sanggup, lalu mengundurkan diri di hadapan
Tuhan. Mengundurkan diri di sini adalah mengundurkan diri untuk mempersembahkan
korban kepada Tuhan.
Ijinkanlah firman
Tuhan berkuasa dengan bebas, bertumbuh, berakar dan menghasilkan buah dalam
hati kita masing-masing.
-
Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan
buahnya
Buah pohon ini
dilarang untuk dimakan/dikonsumsi, dengan alasan; karena mengerti tentang yang
baik tetapi mengerti juga dalam hal yang jahat, itu sebabnya Tuhan melarang buah
pohon pengetahuan yang baik & yang jahat untuk dimakan.
Wahyu 22: 11
(22:11) Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat;
barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar,
biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus
menguduskan dirinya!"
a. Barangsiapa yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah
ia terus cemar.
b. Barangsiapa yang
benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus
menguduskan dirinya.
Di sini tidak ada
kesatuan; yang jahat menjadi bagian orang yang jahat, yang benar menjadi bagian
orang yang benar. Kita telah mengerti hal-hal yang benar, namun tidak boleh
juga mengerti dalam hal-hal yang jahat. Pengikutan kita kepada Tuhan tidak
boleh serampangan, tidak boleh serentak ya dan tidak. Ya di atas ya, tidak di
atas tidak. Harus ada perbedaan antara orang benar dengan orang fasik, antara
orang yang beribadah dengan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Pertanyaannya; APAKAH ADAM & ISTERINYA MAMPU MENGIKUTI ATURAN TUHAN?
Kejadian 3: 6
(3:6) Perempuan itu
melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Adam & isterinya melanggar hukum Allah, sebab mereka makan dari buah
pohon yang dilarang oleh Tuhan.
Sedangkan pelanggaran hukum Allah adalah dosa (1 Yohanes 3: 4).
Kejadian 3: 7
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Adam & isterinya menjadi telanjang.
Sebelum mereka melanggar hukum Allah, mereka tidak mengetahui bahwa mereka
telanjang. Tetapi setelah mereka melanggar hukum Allah/jatuh dalam dosa,
mereka menyadari bahwa mereka telanjang.
Berarti dosa adalah ketelanjangan.
Kemudian di sini kita melihat, Adam & isterinya menyemat daun pohon ara
dan membuat cawat, artinya; berupaya menutupi dosa ketelanjangan dengan
kebenaran diri sendiri.
Pohon ara à manusia daging dengan kebenarannya.
Kebenaran diri sendiri tidak mampu menutupi ketelanjangan manusia. Cepat
atau lambat daun pohon ara akan menjadi kering, rapuh, dan akhirnya kembali
terlihat ketelanjangan manusia.
Keadaan
manusia setelah jatuh dalam dosa.
YANG PERTAMA.
Kejadian 3: 7-10
(3:7) Maka terbukalah
mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat
daun pohon ara dan membuat cawat.
(3:8) Ketika mereka
mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada
waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN
Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
(3:9) Tetapi TUHAN
Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah
engkau?"
(3:10) Ia menjawab:
"Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi
takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
1.
Manusia & isterinya bersembunyi terhadap Tuhan di antara
pohon-pohonan dalam taman.
Ini adalah gambaran
dari manusia daging yang berupaya menyembunyikan dosa kejahatan di hadapan
Tuhan.
2.
Adam & isterinya menjadi takut, menunjukkan manusia itu tidak
sempurna dalam kasih = tidak memiliki kasih, sebab dalam 1 Yohanes 4, dikatakan
kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.
3.
Manusia menjadi telanjang di hadapan Tuhan, artinya;
tidak memiliki kebenaran, sehingga manusia itu hidup menurut kebenaran diri
sendiri tanpa aturan, persis seperti orang dursila.
Kesimpulannya; manusia kehilangan kemuliaan Allah karena tidak memiliki
tabiat Allah Tri Tunggal, yaitu;
-
Tanpa KASIH ALLAH, tabiat dari Allah
Bapa à menjadi takut.
-
Tanpa FIRMAN ALLAH, tabiat dari
Allah Anak à menjadi telanjang.
-
Tanpa ROH ALLAH à bersembunyi terhadap Allah di
antara pohon-pohonan = hidup menurut daging.
Keadaan
manusia setelah jatuh dalam dosa.
YANG KEDUA.
Kejadian 3: 11-13
(3:11) Firman-Nya:
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
(3:12) Manusia itu
menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang
memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
(3:13) Kemudian
berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah
kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan
aku, maka kumakan."
Saling mempersalahkan, saling menuduh & saling membela diri, itu
menunjukkan bahwa manusia itu berada dalam keadaan gawat darurat (siaga 4),
sebab jikalau seseorang saling mempersalahkan, saling menuduh & saling
membela diri, itu sama artinya ia mempersulit dirinya sendiri di hadapan Tuhan.
Ketika kita saling mempersalahkan satu dengan yang lain, pasti suasananya
semakin sulit, semakin tidak kondusif. Orang yang saling mempersalahkan & saling
menuduh, maka otomatis akan membela diri, maka otomatis ia akan jauh dari
kebenaran.
Akibat
dosa (melanggar hukum Allah).
1 Korintus 15: 56
(15:56) Sengat maut
ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Kuasa dosa adalah hukum Taurat.
Berarti oleh karena dosa seseorang berada di bawah hukum Taurat.
Sikap manusia
karena hukum Taurat; TERHADAP SESAMA.
Matius 5: 38, 43
(5:38) Kamu telah
mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
“Mata ganti mata, gigi ganti gigi”,
artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = membalas kebaikan dengan
kebaikan, mengasihi orang yang mengasihi tetapi membenci musuh.
Kesimpulannya; sikap kepada sesama adalah sikap yang tidak sempurna.
Sikap manusia
karena hukum Taurat; TERHADAP TUHAN.
Matius 15: 7-9
(15:7) Hai orang-orang
munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma
mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia."
Manusia menjalankan ibadah secara lahiriah/rutinitas = pelayanan tubuh.
Kalau menjalankan ibadah kepada Tuhan bersifat lahiriah atau karena
rutinitas, maka otomatis seseorang tidak akan mengalami pembaharuan manusia
batiniah, tidak merasakan pelayanan roh. Orang yang semacam ini tidak akan pernah
berubah di hadapan Tuhan sampai kapanpun.
Bukti ibadah lahiriah.
-
Memuliakan Tuhan dengan bibirnya
tetapi hatinya jauh dari Tuhan.
Kalau seseorang
benar-benar memuliakan Tuhan di bibirnya karena kerinduan, karena kecintaan
kepada Tuhan, pasti dia lakukan itu dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap
akal budi & kekuatan.
Sebaliknya, kalau
seseorang menjalankan ibadah secara lahiriah, maka ia menjalankan ibadah hanya
sebatas kekuatan manusia yang terlihat.
Orang yang
memperhatikan firman Tuhan karena kecintaan, kerinduan, dengan segenap hati,
jiwa, akal budi dan kekuatan, tidak akan pernah meninggalkan satu iota, satu
kata yang disampaikan oleh hamba Tuhan.
-
Ajaran yang mereka ajarkan adalah
perintah manusia di tengah-tengah ibadah & pelayanan kepada Tuhan =
menyampaikan firman Tuhan secara logika.
Firman Tuhan secara
logika adalah firman Tuhan yang ditambahkan & dikurangkan.
Dikurangkan; pemberitaan firman tentang salib
Kristus diganti dengan
1.
Teori kemakmuran, artinya; orang
Kristen tidak boleh miskin, melainkan harus kaya.
2.
Tanda-tanda heran/mujizat-mujizat.
Ditambahkan; menyampaikan dua tiga ayat
firman Tuhan lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng
nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong.
Tidak boleh
menyampaikan firman dengan logika, sebab itu adalah ajaran perintah manusia.
Kita patut bersyukur,
sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai; dengan ayat
menjelaskan ayat, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, sampai terjadi
penyingkapan rahasia firman, sehingga dengan demikian segala yang terselubung
akan tersingkap.
Jangan sampai karena tindakan kita melangsungkan ibadah secara
lahiriah/rutinitas menyakiti hati Tuhan, mulai sekarang hentikan ibadah
lahiriah, ibadah yang hanya sebatas rutinitas.
Matius 15: 11
(15:11) "Dengar
dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan
yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
Selain memilukan hati TUhan, orang yang menjalankan ibadah secara lahiriah
menjadi najis di hadapan Tuhan.
Matius 15: 7, 15
(15:7) Hai
orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:14) Biarkanlah
mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta
menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Mereka itu adalah orang-orang munafik, yaitu pemimpin-pemimpin buta.
Munafik, artinya; di luar dan di dalam tidak sama, di luar terlihat baik
tetapi di dalamnya penuh dengan kejahatan, sehingga orang-orang Farisi &
ahli Taurat disebutlah pemimpin buta; melayani tetapi dalam kegelapan.
Perlu diketahui; orang buta menuntun orang buta pasti keduanya jatuh dalam
lobang yang sama.
Dalam Matius 23: 1 dan seterusnya,
mereka melayani Tuhan tetapi terikat dengan perkara lahiriah, terikat dengan
emas yang ada dalam Bait Suci dan terikat dengan persembahan yang ada di atas
mezbah. Sementara yang menguduskan emas adalah Bait Suci dan yang menguduskan
persembahan adalah mezbah.
Kalau anak-anak Tuhan menjalankan ibadah secara lahiriah sama artinya
mengecilkan, mengabaikan kesucian.
Bagi orang munafik, hal yang suci/kekudusan tidaklah perlu, sebab yang
terpenting adalah hal lahiriah.
Matius 23:1-2
(23:1) Maka berkatalah
Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
(23:2) "Ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Ahli Taurat & orang Farisi menduduki kursi Musa.
Mereka beribadah & melayani secara hukum Taurat, sehingga segala
sesuatu yang ada, ukurannya adalah hukum Taurat, baik terhadap perempuan yang
kedapatan berzinah, mendapat konsekuensi menurut hukum Taurat, yaitu dilempari
batu sampai mati.
Setelah kita melihat betapa hebat & dalamnya kejatuhan Adam dan
isterinya di hadapan Tuhan, baik tindakan kepada sesama, baik tindakan kepada
Tuhan, semuanya tidak berkenan, keadaan mereka semakin tidak menentu.
Tetapi tadi sudah kita awali, yang benar adalah Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati.
Jalan
keluar supaya tidak binasa.
1 Korintus 15: 22-23
(15:22) Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang
akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
(15:23) Tetapi
tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi
milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung, sesudah
itu barulah mereka yang menjadi miliknya pada waktu kedatangan-Nya.
Tidak ada satupun manusia bangkit dari antara orang mati, kecuali Yesus, Ia
yang pertama bangkit sebagai yang sulung.
Matius 27: 50-53
(27:50) Yesus berseru pula
dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
(27:51) Dan lihatlah,
tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa
bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
(27:52) dan
kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
(27:53) Dan sesudah
kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan
diri kepada banyak orang.
Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib = mati.
Kemudian, Ia bangkit pada hari ketiga. Sesudah kebangkitan Yesus,
orang-orang kudus keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus, selanjutnya
menampakkan diri mereka kepada banyak orang = menjadi kesaksian.
Tempat kita beribadah melayani Tuhan disebut juga kota raja besar, kota
kudus, dari sinilah kita mulai menjadikan diri kesaksian, menampakkan diri
kepada banyak orang.
Oleh karena kuasa kebangkitan Yesus Kristus, kita terbebas dari kebinasaan
dan berada di kota kudus, kita menampakkan diri kepada banyak orang, menjadi
kesaksian, baik lewat perkataan, sikap, gerak-gerik, menjadi kesaksian.
Matius 27: 55-56
(27:55) Dan ada di
situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang
mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
(27:56) Di antara
mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu
anak-anak Zebedeus.
Mengikuti Yesus & melayani = menjadi kesaksian, menyaksikan peristiwa
atas mati & bangkitnya Yesus Kristus.
Biarlah kita menampakkan diri kepada banyak orang, menyaksikan kematian
& kebangkitan Yesus, dimulai dari kota kudus, kota raja besar, mulai dari
Yerusalem sampai ujung bumi, sesuai dengan perkataan Yesus dalam injil Matius
16: 21, “Sejak waktu itu Yesus mulai
menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia
harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan
pada hari ketiga.”
1 Korintus 15: 3-8
(15:3) Sebab yang
sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima
sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan
Kitab Suci,
(15:4) bahwa Ia telah
dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai
dengan Kitab Suci;
(15:5) bahwa Ia telah
menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
(15:6) Sesudah itu Ia
menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan
dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah
meninggal.
(15:7) Selanjutnya Ia
menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
(15:8) Dan yang paling
akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak
yang lahir sebelum waktunya.
Ada 2 golongan yang menjadi kesaksian atas kematian & kebangkitan Yesus
Kristus:
-
Saksi yang pertama: 12 murid/rasul
= kesaksian di bumi.
-
Saksi yang kedua: Rasul Paulus =
kesaksian dari atas (sorga).
1 Yohanes 5: 7-8
(5:7) Sebab ada tiga
yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh
Kudus; dan ketiganya adalah satu.
(5:8) Dan ada tiga
yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan
ketiganya adalah satu.
KESAKSIAN DI BUMI.
Ada 3 yang memberi kesaksian di bumi;
1.
Roh = baptisan Roh Kudus.
Kalau dikaitkan dengan
pola Tabernakel terkena pada PINTU KEMAH.
2.
Air = baptisan air à kematian & kebangkitan Yesus Kristus.
Kalau dikaitkan dengan
pola Tabernakel terkena pada KOLAM PEMBASUHAN.
3.
Darah = korban Kristus à pertobatan.
Kalau dikaitkan dengan
pola Tabernakel terkena pada MEZBAH KORBAN BAKARAN.
Domba yang dipersembahkan
di atas mezbah adalah gambaran dari Yesus Kristus yang dikorbankan, sedangkan
salib adalah gambaran dari mezbah.
Seluruh anggota tubuh
harus dilumuri oleh darah Yesus Kristus, supaya semua anggota tubuh bertobat =
ada tanda darah.
Pendeknya;
Setelah percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan & Juruselamat (pintu
gerbang), selanjutnya mau tidak mau seseorang harus bertobat, kemudian dibaptis
air, yaitu satu dalam kematian & kebangkitan Yesus Kristus, selanjutnya
dibaptis Roh Kudus. Ini harus
menjadi nyata dalam gereja Tuhan supaya kita menjadi kesaksian di bumi.
Kisah Para Rasul 2: 36-37
(2:36) Jadi seluruh
kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
(2:37) Ketika mereka
mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada
Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
Satu kali Petrus berkotbah, 3000 orang percaya & menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan & Juruselamat.
Posisi mereka kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel,terkena pada pintu
gerbang.
Selanjutnya mereka bertanya: “APAKAH
YANG HARUS KAMI PERBUAT, SAUDARA-SAUDARA?”
Kisah Para Rasul 2: 38
(2:38) Jawab Petrus
kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Setelah percaya bahwa Yesus adalah Tuhan & Juruselamat, langkah pertama adalah bertobat,
berarti berhenti berbuat dosa, jangan mengulangi lagi supaya kita menjadi
kesaksian.
Langkah kedua; memberi
diri dibaptis, berarti satu dalam kematian & kebangkitan Yesus
Kristus, dengan satu tujuan; untuk pengampunan dosa. Jadi, bukan suatu
kebetulan kalau pemberitaan firman ini sedikit dibiaskan mengenai baptisan,
karena hari Sabtu kita akan mengadakan pembaptisan.
Langkah selanjutnya;
menerima karunia Roh Kudus lewat baptisan Roh
Kudus. Kejarlah itu supaya kita menjadi kesaksian di bumi.
KESAKSIAN DI SORGA.
Ada 3 yang memberi kesaksian di sorga;
1.
Bapa = Tuhan, tabiat-Nya; KASIH.
Dalam Yohanes 3: 16,
karena begitu besar kasih Allah, Ia mengorbankan Anak satu-satu-Nya, segala yang
Ia miliki dikorbankan kepada manusia, itulah kasih.
Walaupun tidak
sesempurna kasih Allah, Maria pernah mempersembahkan minyak narwastu seharga
300 dinar = upah setahun, sebab upah buruh sedinar sehari.
Berbicara satu tahun, kita
kaitkan dengan anak domba paskah yang disembelih, harus berumur satu tahun à kedewasaan penuh.
Berarti, hanya orang yang
dewasa rohani mampu mengasihi Tuhan. Kalau tidak dewasa, ia tidak akan mampu
mengasihi Tuhan, tidak mampu beribadah, melayani, sujud menyembah Tuhan.
2.
Firman = kebenaran, tabiat dari Yesus Anak Allah.
Dia telah melakukan
seluruh kehendak Allah di atas kayu salib.
Berarti, kebenaran
yang sejati terletak pada salib Kristus, di luar Salib Kristus tidak ada lagi
kebenaran.
3.
Roh Kudus = Kristus, Dialah kepala dari tiap-tiap gereja untuk
memimpin gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini, sebab Kristus adalah kepala
gereja, Dialah yang menyelamatkan tubuh-Nya, Dia menyucikan dengan air &
firman, mengasuh & merawat untuk menyelamatkan tubuh-Nya (Efesus 5: 25-27).
Bukti nyata bahwa
Rasul Paulus adalah kesaksian dari sorga.
2 Korintus 12: 2-4
(12:2) Aku tahu
tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh,
aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya
-- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
(12:3) Aku juga tahu
tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu,
Allah yang mengetahuinya –
(12:4) ia tiba-tiba
diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak
boleh diucapkan manusia.
Rasul Paulus memberitakan penglihatan-penglihatan & penyataan-penyataan
hebat yang ia terima dari Tuhan ketika ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari
sorga, yang disebut juga Firdaus.
Pendeknya; segala sesuatunya sudah telah diperlihatkan kepada Rasul Paulus
ketika ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga, yang disebut Firdaus.
Dia memberitahukan segala sesuatu yang Tuhan perlihatkan kepada jemaat di
Korintus setelah 14 tahun ia melayani Tuhan, dan itu juga yang ia sampaikan
kepada jemaat/orang Ibrani.
Ibrani 9: 3-5
(9:3) Di belakang
tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
(9:4) Di situ terdapat
mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya
disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas
berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang
bertuliskan perjanjian,
(9:5) dan di atasnya
kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak
dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
Dalam hal ini Rasul Paulus adalah pekabar mempelai, menyampaikan pengajaran
mempelai disertai dengan pengajaran Tabernakel, jadi benarlah bahwa ia adalah
kesaksian dari sorga.
Kiranya saya dan saudara menjadi saksi dari sorga dan saksi di bumi.
1 Yohanes 5: 6
(5:6) Inilah Dia yang
telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air,
tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena
Roh adalah kebenaran.
Lebih dari pada semua itu, Yesus telah menyempurnakan kesaksian di bumi dan
dari sorga, sebab ia telah datang dengan air dan dengan darah, dan Roh yang
memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran, yang menyempurnakan kesaksian
di bumi & di sorga.
1 Yohanes 5: 7-9
(5:7) Sebab ada tiga
yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan
ketiganya adalah satu.
(5:8) Dan ada tiga
yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah
satu.
(5:9) Kita menerima
kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah
kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Kesaksian dari sorga, Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah
satu. Kesaksian di bumi; Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Kita telah menerima kesaksian itu, tetapi kesaksian Allah lebih kuat, sebab
Tuhan telah memberikan kesaksian itu lewat pribadi Yesus Kristus, Anak Allah,
dan mata kita telah melihatnya, Ia telah memberikan kesaksian yang sempurna.
Kita harus tetap menjadi saksi di bumi dan dari sorga dimulai dari kota
kudus. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment