IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 03 MEI 2017
“KITAB
KOLOSE”
(Seri 114)
Subtema: MERUBUHKAN TEMBOK
PEMISAH.
Shalom...
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum membawa
diri kita masing-masing rendah di bawah kaki Tuhan sujud menyembah kepada Dia
terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan dari surat yang dikirim
oleh rasul Paulus ke jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan
yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu
yang jahat,
Terlebih dahulu kita perhatikan kalimat: “Juga kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
- Bangsa kafir =
orang-orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik
dengan segala perbuatan fasik mereka.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam
hati dan pikiran mereka, dan itu terlihat dari setiap perbuatan-perbuatan jahat
yang mereka perbuat.
Pendeknya; orang yang masih berbuat kejahatan, kenajisan
menunjukkan bahwa ia masih hidup jauh dari Allah sekalipun berada di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah banyak melakukan
pelanggaran dan banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.
Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan
dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang
sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di
antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Penyebab-penyebab terjadinya dosa/pelanggaran.
1. “Mengikuti
jalan dunia ini.”
Menunjukkan bahwa dunia ini mempunyai arus
yang sangat kuat untuk mempengaruhi atau menghanyutkan dan menenggelamkan
kerohanian dari pada anak-anak Tuhan sampai dibawa pada kematian rohani. Kalau
anak Tuhan mengalami kematian rohani, ia tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan
Tuhan.
2. “Mentaati
penguasa kerajaan angkasa.”
Pertanyaannya; siapakah mereka yang mentaati
penguasa kerajaan angkasa? Jawabnya: yaitu mereka yang dikuasai oleh roh
pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak atau melawan kepada
Allah.
3. “Hidup
di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Perlu untuk diketahui;
-
Hidup
menurut keinginan daging memikirkan hal-hal yang dari daging, berarti tidak
memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu perkara di atas atau perkara rohani,
itulah ibadah dan pelayanan.
-
Hidup
menurut keinginan daging menunjukkan bahwa ia berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “Mata
ganti mata, gigi ganti gigi”, arti rohaninya; kejahatan dibalas
kejahatan.
Pendeknya; orang yang hidup menurut hukum
Taurat tidak mengenal belas kasih atau jauh dari kasih karunia. Itu sebabnya mereka
yang berada di bawah hukum Taurat berujung pada kebinasaan. Hukum Taurat itu
tidak menyelamatkan tetapi membinasakan karena hukum Taurat itu merangsang dosa
di dalam anggota-anggota tubuh.
Kemudian, ibadah Taurat = ibadah lahiriah,
berarti; mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan =
mempersembahkan tubuh jasmaninya kepada Tuhan tetapi manusia batinnya tidak
dipersembahkan kepada Tuhan.
Orang yang semacam ini adalah orang yang
tidak memiliki hikmat dari Tuhan.
Lebih rinci tentang YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai
orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat
oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang
dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa
Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia.”
Pendeknya; BINASA, berujung pada kematian yang kekal.
Efesus 2:13
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
“Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu
"jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.”
Saudaraku, Tuhan memanggil
kita dari kegelapan dan oleh darah-Nya kita ditebus. Jadi kita ditebus bukan
dengan barang fana, bukan dengan emas perak, bukan dengan uang, harta melainkan
oleh darah yang mahal, darah yang tak bernoda dan tak bercacat cela. Pendeknya,
kalau kita dapat menjalankan ibadah doa penyembahan malam ini, itu karena
kemurahan Tuhan, darah salib Kristus, bukan karena suatu kebetulan, bukan
karena gagah, hebat dan kuat kita, tetapi oleh darah salib, oleh karena
kemurahan hati Tuhan.
Efesus 2:14
(2:14) Karena
Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang
telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Di sini kita melihat, Tuhan
menyatukan kedua belah pihak (pihak yang jauh maupun yang dekat). Sesungguhnya,
ini adalah hal yang mustahil / tidak masuk akal manusia karena kedua pihak
masing-masing berada di dalam kelemahannya. Pendeknya, kedua pihak telah
dipersatukan dengan jalan; meruntuhkan / merubuhkan tembok pemisah yaitu
perseteruan yang dipicu oleh kelemahan-kelemahan oleh kedua belah pihak.
Kelemahan-kelemahan dari kedua pihak yaitu;
Pihak yang jauh à bangsa kafir disebut juga bangsa yang tidak
bersunat, berarti hidup menurut hawa nafsu daging.
Ada 15 hawa nafsu daging dan itu terlihat jelas dalam
kitab Galatia 5:19-21.
Perlu untuk diketahui; setiap orang yang hidup menurut
hawa nafsu daging tidak layak masuk dalam kerajaan sorga, sebab daging dan
darah tidak mewarisi kerajaan sorga.
Gambaran dari bangsa kafir; seperti anjing dan babi.
Mari kita lihat anjing dan babi...
2 Petrus 2:22
(2:22) Bagi
mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali
lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Perhatikan kalimat ini: Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini:
"Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke
kubangannya."
Artinya; kembali mengulangi kesalahan yang sama, inilah kenajisan
dari bangsa kafir, berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama.
Inilah kelemahan dari pihak yang jauh; bangsa kafir. Jadi
otomatis terjadi perseteruan dengan yang dekat. Kalau masih ada kelemahan, itu
akan memicu terjadinya perseteruan.
Pihak yang dekat à bangsa Israel.
Bangsa Israel bermegah terhadap hukum Taurat, tetapi
mereka melanggar hukum Taurat.
Roma 2:23
(2:23) Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau
sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
Bangsa Israel bermegah atas hukum Taurat, tetapi mereka
menghina hukum Taurat karena melanggar hukum Taurat. Memang pertama-tama kepada bangsa Israel
dipercayakan hukum Taurat dan
sunat dan mereka bermegah terhadap hukum Taurat. Namun sangat disayangkan
mereka menghina Allah karena melanggar hukum Allah, sehingga bangsa-bangsa lain menghujat Allah karena
bangsa Israel tidak dapat mempertanggungjawabkan apa
yang dipercayakan oleh Tuhan kepada mereka yaitu; hukum Taurat.
Dipercayakan sesuatu namun tidak dapat mempertanggungjawabkan apa yang
dipercayakan oleh Tuhan, itu sama dengan menghina Allah karena orang lain akan menghujat
Allah.
Bukti-bukti bangsa Israel melanggar hukum
Taurat.
Roma 2:21-23
(2:21) Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang
lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar:
"Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri?
(2:22) Engkau
yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri
berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri
merampok rumah berhala?
(2:23) Engkau
bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar
hukum Taurat itu?
Bangsa Israel mengajar orang lain, namun yang melanggar hukum Taurat:
a.
Mereka (bangsa Israel) yang berkata; “jangan mencuri”, namun mereka sendiri
mencuri.
b.
Mereka (bangsa Israel) yang berkata; “jangan berzinah”, namun mereka sendiri
berzinah, dan itu terlihat dengan jelas ketika Israel berada di tanah Utara dan
oleh karena kesalahan dari Israel ini saudara mereka itulah Yehuda juga turut
berzinah terhadap batu dan kayu, karena Israel sebagai kaka yang tertua tidak
dapat memberi contoh yang baik.
Berzinah berarti menduakan hati Tuhan dan setiap orang
yang menduakan hati Tuhan disitu akan terjadi persundalan-persundalan.
c.
Mereka yang
jijik akan segala berhala, namun mereka sendiri merampok rumah berhala.
Selain menyembah Allah yang hidup, tidak boleh menyembah kepada Allah asing, itu
membuat hati Tuhan cemburu, tetapi sayangnya mereka yang jijik terhadap segala
berhala namun mereka sendiri merampok rumah berhala.
Merampok berarti menikmati penyembahan berhala.
Banyak orang Kristen teramat lebih orang batak ketika ada
kesempatan untuk bicara, teramat lebih saat
menjalankan adatnya, disitu banyak nasihat-nasihat dan memberi petunjuk-petunjuk tentang yang baik tetapi dia
sendiri tidak melakukannya. Pada saat acara (adat itu) berlangsung setiap orang yang hadir disitu masing-masing
mengungkapkan isi hati sekaligus memberi nasihat, pandangan, petunjuk tetapi dia tidak hidup di dalamnya.
Kita sudah melihat keberadaan dari bangsa Israel; bermegah, karena
memang pertama-tama hukum Taurat dipercayakan kepada mereka, tetapi mereka
tidak hidup di dalamnya.
Sekarang...
Status sosial /
keberadaan bangsa Israel di hadapan Tuhan.
Roma 2:17
(2:17) Tetapi,
jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum
Taurat, bermegah dalam Allah,
Perhatikan kalimat : “Menyebut
dirimu orang Yahudi, bersandar kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah.”
Inilah status sosial / keberadaan dari bangsa
Israel di hadapan Tuhan.
Kalimat ini dibagi menjadi tiga bagian.
a.
“Menyebut diri orang Yahudi” berarti, menganggap diri paling benar dan paling suci
karena sunat.
Efesus 2: 11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu
kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang
tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat
lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
Bangsa Israel bermegah atas sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan
manusia. Dengan adanya sunat ini mereka merasa diri suci, merasa diri lebih benar.
Roma 2:25
(2:25) Sunat memang ada gunanya, jika engkau
mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu
tidak ada lagi gunanya.
Sunat berguna apabila seseorang mentaati hukum Taurat, sebaliknya bila
melanggar hukum Taurat maka sunat tidak ada gunanya, jadi apa artinya kita
bermegah atas sunat lahiriah yaitu sunat yang dikerjakan tangan manusia kalau
melanggar hukum Taurat?
Seorang pelayan Tuhan tidak akan menjadi berarti kalau dia tidak taat
terhadap hukum / tidak ada artinya kalau dia tidak dengar-dengaran. Memang
status sosial / keberadaan mereka luar biasa, tetapi menjadi tidak berarti kalau tidak taat
hukum.
Roma 2:26
(2:26) Jadi jika orang yang tak bersunat
memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan
orang yang telah disunat?
Tidak bersunat tetapi taat pada hukum Allah = sunat yang bukan dikerjakan oleh tangan manusia.
Jadi jangan bermegah dengan sunat lahiriah / jangan bermegah dengan
kelebihan – kelebihan secara lahiriah. Namun Tuhan berkenan
terhadap kebenaran di dalam batinah.
b.
“Bersandar kepada hukum Taurat.”
Roma 2:18-20
(2:18) dan tahu akan kehendak-Nya, dan
oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang
tidak,
(2:19) dan yakin, bahwa engkau adalah
penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,
(2:20) pendidik orang bodoh, dan pengajar
orang yang belum dewasa, karena dalam hukum Taurat engkau memiliki kegenapan
segala kepandaian dan kebenaran.
Tanda – tanda bangsa Israel bersandar kepada
hukum Taurat;
-
Tau akan
kehendak-Nya, berarti; tau mana yang baik dan tidak.
-
Yakin bahwa mereka (bangsa Israel) adalah penuntun orang buta, berarti; menjadi terang
bagi mereka yang berada di dalam kegelapan / menjadi mata bagi orang buta.
-
Pendidik orang bodoh.
-
Pengajar orang yang belum dewasa.
Pendeknya, bangsa Israel memiliki kegenapan segala kepandaian dan
kebenaran, namun sayangnya mereka tidak hidup di dalamnya.
c.
“Bermegah dalam Allah.”
Kisah rasul 7:31-32
(7:31) Musa heran tentang penglihatan itu, dan
ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan
kepadanya:
(7:32)
Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah
Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.
Perhatikan pengakuan langsung dari mulut Tuhan
Allah kepada Musa “yaitu; “Akulah Allah
nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub.” Pengakuan Tuhan ini, menunjukkan bahwa bangsa
Israel adalah milik kepunyaan Allah, sehingga mereka bermegah dalam Allah.
Bangsa Israel tahu bahwa mereka itu adalah keturunan
dari Abraham, Ishak dan Yakub sebab itu mereka bermegah di dalam Allah. Jadi
dari status sosial / keberadaan dari bangsa Israel ini sebenarnya luar biasa
tetapi sayangnya bangsa Israel / orang Yahudi tidak mencerminkan bahwa mereka adalah milik kepunyaan
Allah, karena keinginan mereka untuk membunuh Stepanus, sebab itu sebelum Stepanus mati dia sempat berkhotbah cukup panjang
dalam pasal 7 seluruhnya. Sungguh, status sosial / keberadaan bangsa Israel membuat bangsa kafir cemburu.
Hidup di dalam Tuhan dan melayani
Tuhan, berarti menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi
Allah, ini status sosial yang luar biasa. Apa artinya bermegah di dalam Allah
tetapi masih hidup di bawah hukum Taurat seperti bangsa Israel mengadili Stepanus dengan
menggunakan hukum Taurat.
Kisah Para rasul 7:51
(7:51)
Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga,
kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga
kamu.
Penyebab bangsa Israel menentang Roh Kudus
adalah; mereka tidak bersunat hati dan tidak bersunat telinga = keras hati dan
tidak dengar-dengaran. Sebab itu hidup di dalam Roh artinya; jangan saling
menentang, jangan saling mendengki.
Waktu pertama kali berada di dalam kandang
penggembalaan ini kita datang dengan
berbagai-bagai latar belakang sampai berani
menentang. Pada waktu itu saya tidak serta merta menegur karena saya tahu dia
belum paham apa-apa, tetapi kalau sudah tahu dan saya sudah sampaikan saya akan tegur, karena itu merupakan didikan dan saya tidak segan-segan untuk menegur orang yang tidak
dengar-dengaran.
Inilah orang yang suka menentang Roh Kudus.
Walaupun mempunyai status sosial yang luar biasa / keberadaan yang luar biasa karena menjadi imam-imam (pelayan) di hadapan Tuhan tidak ada
artinya, semua menjadi sia-sia, kalau tidak dengar-dengaran.
Inilah kelemahan dari pihak yang dekat, tetapi
tembok pemisah sudah dirubuhkan, sehingga yang jauh menjadi dekat.
Praktek
merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan;
Efesus 2:15
(2:15) sebab
dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala
perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru
di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Prakteknya; Yesus telah mati di atas kayu salib.
Kuasa kematian Yesus : membatalkan hukum Taurat
dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya (yang jauh
dan dekat) menjadi satu manusia baru di dalam diri Yesus / tubuh Yesus.
Roma 8:1-3
(8:1)
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam
Kristus Yesus.
(8:2) Roh,
yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan
hukum maut.
(8:3) Sebab
apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging,
telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Perhatikan; hukum Taurat tidak dapat
mempersatukan kedua pihak karena hukum Taurat tidak berdaya oleh karena
kelemahan dari daging. Oleh sebab itu, Allah mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging yang serupa dengan daging sebab daging telah dikuasai oleh dosa.
Jadi Yesus tampil ke dunia bukan sebagai Allah
tetapi harus menjadi manusia, karena manusia / daging itu sudah dikuasai dosa,
maka Allah memperdamaikan manusia kepada diri-Nya dengan mengutus Anak-Nya,
dengan cara harus menjadi manusia daging supaya nanti hukuman itu dijatuhkan
atas dosa di dalam daging Yesus di atas kayu salib. Hukum Taurat tidak dapat
mempersatukan kedua belah pihak.
Pendeknya; Yesus menanggung kesalahan, kelemahan
dari pihak yang jauh maupun pihak yang dekat supaya kedua pihak menjadi satu,
manusia baru di dalam Yesus / menjadi ciptaan baru.
Kita bersyukur kepada Tuhan, kalau dengan
kekuatan manusia daging kita tidak bisa bersatu dengan yang lain, kita tidak
bisa menyatu, berbaur dengan yang lain. Tetapi oleh karena kasih karunia,
kemurahan Tuhan kita dapat bersatu, berbaur, bisa menerima kekurangan /
kelemahan satu dengan yang lain, kalau tidak tinju meninju, sikut menyikut,
kadang tangannya itu nyasar ke tembok, kakinya sampai tembok karena begitu panas hatinya.
Malam ini kita datang dan menjadi satu karena
kita dipersatukan oleh darah salib Kristus yang tidak mungkin dipersatukan oleh hukum apapun
termasuk hukum Taurat, karena kita datang dari latar belakang yang berbeda-beda, ada pendusta,
penzinah, pemberontak, ada tukang judi, semua dosa itu dapat memisahkan
anggota-anggota tubuh tetapi Yesus dengan segala kerelaan-Nya
menanggung kelemahan itu di atas kayu salib supaya kita semua menjadi satu.
Roma 8:4
(8:4) supaya
tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging,
tetapi menurut Roh.
Selanjutnya tuntutan hukum Taurat digenapi di
dalam pribadi kita masing-masing.
Apa tuntutan hukum Taurat? Mengasihi Tuhan dan
sesama. Siapakah yang hidup di dalam kasih? itulah mereka yang tidak hidup menurut
daging, tetapi menurut Roh.
Yohanes 1:16
(1:16) Karena
dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
Dari kepenuhan Yesus
Kristus, kita menerima kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia
yang satu kita di bawa kepada kasih karunia yang lain sampai sempurna.
Yohanes 1:17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa,
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Hukum Taurat diberikan oleh
Musa tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Dia menjadi korban untuk mempersatukan kedua
belah pihak (yang jauh maupun yang dekat), sehingga oleh darah-Nya yang jauh
menjadi dekat. Kedua pihak telah dipersatukan, tembok pemisah telah dirubuhkan
yaitu perseteruan yang dipicu oleh kelemahan dari kedua pihak. Amin.
Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati
Pemberita firman
oleh;
Gembala sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment