IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 23 MEI 2017
“KITAB KOLOSE”
(Seri
116)
Subtema: DIBANGUN
DI ATAS PARA RASUL DAN PARA NABI.
Shalom...
Selamat malam, salam
sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan
untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum membawa diri kita
masing-masing rendah di bawah kaki Tuhan/sujud
menyembah kepada Dia terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Terlebih dahulu kita
perhatikan kalimat: “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-
Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
-
Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Yang dahulu hidup jauh dari
Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka, dan itu terlihat dari
setiap perbuatan jahat mereka.
Pendeknya; orang yang masih
berbuat kejahatan, kenajisan menunjukkan bahwa ia masih hidup jauh dari Allah
sekalipun berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Efesus 2:1
(2:1)
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Yang dahulu hidup jauh dari
Allah banyak melakukan pelanggaran dan banyak melakukan dosa, sedangkan upah
dosa adalah maut.
Efesus 2: 2-3
(2:2)
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka.
(2:3)
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup
di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti
mereka yang lain.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa/pelanggaran.
1.
“Mengikuti jalan dunia ini.”
Menunjukkan bahwa dunia ini mempunyai arus
yang sangat kuat untuk mempengaruhi atau menghanyutkan dan menenggelamkan
kerohanian dari pada anak-anak Tuhan sampai dibawa pada kematian rohani. Kalau
anak Tuhan mengalami kematian rohani, ia tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan
Tuhan.
2.
“Mentaati penguasa kerajaan angkasa.”
Pertanyaannya; siapakah mereka yang mentaati
penguasa kerajaan angkasa? Jawabnya: yaitu mereka yang dikuasai oleh roh
pendurhakaan.
Mendurhaka = memberontak atau melawan kepada
Allah.
3.
“Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging.
Perlu untuk diketahui;
-
Hidup menurut keinginan daging memikirkan hal-hal yang
dari daging, berarti tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu perkara di
atas atau perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan.
-
Hidup menurut keinginan daging menunjukkan bahwa ia
berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “Mata ganti
mata, gigi ganti gigi”, arti rohaninya; kejahatan dibalas kejahatan.
Pendeknya; orang yang hidup menurut hukum
Taurat tidak mengenal belas kasih atau jauh dari kasih karunia. Itu sebabnya
mereka yang berada di bawah hukum Taurat berujung pada kebinasaan. Hukum Taurat
itu tidak menyelamatkan tetapi membinasakan karena hukum Taurat itu merangsang
dosa di dalam anggota-anggota tubuh.
Kemudian, ibadah Taurat = ibadah lahiriah,
berarti; mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan =
mempersembahkan tubuh jasmaninya kepada Tuhan tetapi manusia batinnya tidak
dipersembahkan kepada Tuhan.
Orang yang semacam ini adalah orang yang
tidak memiliki hikmat dari Tuhan.
Lebih rinci tentang YANG
DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-12
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu
kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian
dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
Yang dahulu hidup jauh
dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan
tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.”
Pendeknya; BINASA, berujung
pada kematian yang kekal.
Efesus 2:13
(2:13)
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh",
sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
“Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus.”
Lewat ibadah doa
penyembahan ini kita boleh dekat kepada Allah. Pendeknya, kita menjalankan
ibadah doa penyembahan malam ini oleh karena darah salib Kristus, bukan karena
gagah, hebat kuatnya kita.
Dahulu kita tidak mengenal
tiga macam ibadah pokok termasuk ibadah doa penyembahan, namun setelah kita
dipanggil dari kegelapan dosa, oleh darah-Nya kita ditebus dan sekarang kita
boleh masuk menghadap takhta kasih karunia, itu
semua oleh karena darah salib Kristus, bukan karena kepintaran dan kemampuan.
Maka saya dapat menyimpulkan ibadah ini seharga dengan setetes darah Yesus.
Maka orang yang beribadah itu berharga di mata Tuhan, beda dengan orang yang
tidak beribadah kepada Tuhan mereka tidak ada harga / nilainya, siapapun dia.
Efesus 2:14
(2:14)
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan
yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Pendeknya, oleh karena
darah salib Kristus, Dia telah mempersatukan kedua belah pihak, yaitu pihak
yang jauh maupun pihak yang dekat. Sebetulnya ini tidak masuk akal sebab baik
pihak yang jauh maupun pihak yang dekat masing-masing berada dalam
kelemahannya. Kalau si A dan si B masing-masing mempertahankan kelemahan,
mereka tidak akan mungkin dapat bersatu. Tetapi kenyataannya darah salib
Kristus mempersatukan, baik yang jauh maupun yang dekat. Saudaraku,
bagi Tuhan tidak ada yang mustahil karena jaminannya adalah darah salib
Kristus.
Bukti bahwa kedua belah
pihak dipersatukan adalah; “Ia telah
merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan yang dipicu oleh kelemahan
masing-masing pihak.”
Efesus 2:19
(2:19)
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga
dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
Kesimpulannya: Dengan
demikian kita bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan:
-
Kawan sewarga dari orang-orang Kudus.
-
Anggota-anggota keluarga Allah.
Tanda bahwa kita kawan
sewarga dari orang-orang kudus.
Ibrani 11:13-16
(11:13) Dalam
iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa
yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai
kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di
bumi ini.
(11:14) Sebab
mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari
suatu tanah air.
(11:15) Dan
kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka
tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
(11:16) Tetapi
sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air
sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah
mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Kita ini adalah orang asing
dan pendatang di bumi yang senantiasa merindukan tanah air yang lebih baik
yaitu; satu tanah air surgawi.
Tanda bahwa kita
adalah anggota-anggota keluarga Allah.
1 Timotius 3:15
(3:15) Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau
tahu bagaimana orang harus hidup sebagai
keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan
dasar kebenaran.
-
Yang disebut dengan keluarga Allah yakni jemaat dari
Allah yang hidup yaitu; tiang penopang yang telah dipancangkan di
dalam rumah Tuhan itulah yang disebut dengan keluarga Allah.
-
Menjadi dasar kebenaran, berarti kebenaran itu di
mulai dari kita, baik perkataan, perbuatan. Itu yang disebut
dasar kebenaran, tidak menunggu orang lain terlebih
dahulu berbuat sesuatu, jadi kekristenan itu tidak ikut-ikutan.
Roma 9:24-25
(9:24) yaitu
kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi
juga dari antara bangsa-bangsa lain,
(9:25) seperti
yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan
Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih."
Yang dipanggil itu bukan
hanya dari antara orang-orang Yahudi (yang dekat) tetapi dari antara bangsa –
bangsa lain yaitu kafir (yang jauh).
Kemudian, pengakuan Tuhan terhadap orang-orang yang dipanggil (baik yang jauh maupun yang dekat):
-
“Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku.”
-
“Yang bukan kekasih: (akan disebut) kekasih."
Pendeknya, diakui menjadi
umat Tuhan dan merasakan kasih Tuhan.
Roma 9:26
(9:26) Dan di tempat, di mana akan dikatakan
kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan
kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."
Sampai pada akhirnya akan disebut anak-anak Allah yang hidup, berarti
memperoleh hidup yang kekal.
Ciri-ciri kawan sewarga dari orang-orang
kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.
Efesus 2:20
(2:20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan
para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Dibangun di atas dasar para
rasul dan para nabi, Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Tentang: Dibangun di atas dasar para rasul.
Dibangun di atas dasar para
rasul à menerima pengajaran rasul-rasul.
Kisah Para Rasul 2:42
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Pengajaran rasul-rasul berarti:
-
Tekun dalam persekutuan.
-
Tekun dalam memecahkan roti.
-
Tekun dalam berdoa.
Tiga hal ini berbicara
tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Jika dikaitkan dengan pola
Tabernakel; terkena pada Ruangan Suci di
mana di dalamnya terdapat tiga macam
alat yaitu; Meja roti sajian, Pelita emas,
dan Mezbah Dupa.
-
Tekun dalam persekutuan dalam Pengajaran
Tabernakel terkena kepada pelita emas à Ketekunan dalam ibadah raya minggu disertai dengan kesaksian.
-
Tekun dalam pemecahan roti dalam Pengajaran
Tabernakel terkena kepada Meja roti
sajian à Ketekunan dalam IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB disertai dengan perjamuan suci.
-
Tekun dalam berdoa dalam Pengajaran Tabernakel terkena kepada Mezbah dupa
à Ketekunan dalam IBADAH
DOA PENYEMBAHAN.
Kesimpulannya; kalau tekun
dalam tiga macam ibadah pokok itu tanda bahwa kita telah menerima pengajaran
rasul – rasul = dibangun di atas dasar para rasul. Sebaliknya, kalau tidak
memahami tentang tiga macam ibadah pokok menunjukkan bahwa ia belum dibangun di atas dasar para rasul.
Sejenak kita lihat…
Ibrani 10:22-24
(10:22) Karena
itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan
iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang
jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
(10:23)
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia,
yang menjanjikannya, setia.
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan
supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Di sini ada penyebutan; iman, pengharapan dan kasih à ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
-
Iman dalam pola Tabernakel à Meja roti
sajian = tekun dalam Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai perjamuan suci.
-
Pengharapan dalam pola Tabernakel à Pelita emas = tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian. Pengharapan itu
adalah kesucian itulah Roh Kudus.
-
Kasih dalam pola Tabernakel à Mezbah dupa = tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Lewat
doa penyembahan inilah kita bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya. Bagaikan asap dupa kemenyan yang naik
di hadirat Tuhan.
Jadi tiga macam ibadah
pokok bukan buatan tangan manusia, itu ibadah dari Sorga, sebab Yesus Kristus
sebagai Imam Besar telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna
yang bukan buatan tangan manusia.
Ibrani 10:25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat.
Jangan menjauhkan diri
dari tiga macam ibadah pokok melainkan biarlah kita saling menasihati dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang sudah dekat, kedatangan
Tuhan sudah tidak lama lagi.
Kalau sidang jemaat dinasihati, jangan bersungut-sungut karena harus saling menasihati.
Kedatangan Tuhan sudah
tidak lama lagi, percayalah, keadaan dunia sudah tidak menentu lagi. Gunung
sudah bergeser dari tempatnya tinggal langit yang akan menyusut seperti
gulungan kitab.
Ibrani 10:26
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa,
sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban
untuk menghapus dosa itu.
Kita telah dibangun di atas
dasar pengajaran rasul – rasul, kita telah menerima pengajaran tentang
ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, kita telah mengerti tentang kebenaran
ini, kemudian dengan sengaja meninggalkannya, maka darah Yesus tidak berlaku
terhadap orang yang seperti ini.
Jadi jelas, darah Yesus
berlaku bagi mereka yang tekun dalam tiga macam ibadah pokok, kalau dengan
sengaja meninggalkannya maka tidak akan berharga, tidak ada nilainya. Kita
berharga oleh karena darah Yesus, bukan karena seseorang punya
ijazah, harta, kekayaan, bukan karena kecantikan.
Dampak positif menerima pengajaran rasul –
rasul.
Roma 10:17
(10:17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Firman Kristus itu disebut
dengan firman iman, sebab iman timbul dari pendengaran akan firman Kristus,
yaitu firman yang diurapi. Rasul-rasul à orang-orang yang diurapi.
Roma 10:6-7
(10:6) Tetapi
kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu:
Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau:
"Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
Firman iman atau kebenaran
karena iman yaitu; percaya bahwa Yesus telah mati dan bangkit.
Turun dan naik à kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Tidak
perlu bingung dan ragu siapa yang naik siapa yang turun, percaya saja, itu
kebenaran karena iman.
Roma 10:8
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman
itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah
firman iman, yang kami beritakan.
Sesungguhnya, firman iman itu sangat dekat sekali yaitu, di dalam mulut
dan di dalam hati.
Lebih rinci…
Ulangan 30:11-14
(30:11) "Sebab
perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar
bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
(30:12) Tidak
di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit
untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
(30:13) Juga
tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan
menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan
memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
(30:14) Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu,
yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
Firman iman itu sangat
dekat yakni di dalam mulut dan di dalam hati tidak terlalu jauh dan tidak
terlalu sukar untuk di lakukan. Jadi jangan di buat susah, yang bikin susah
sehingga seseorang tidak masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan adalah
hatinya sendiri. Kenapa seseorang tidak mau masuk dalam pengalaman kematian?
Karena ia masih menikmati keinginan daging (daging masih bersuara), karena kekerasan
hati dan yang masih menikmati dosanya.
Saya berulang kali harus
menyampaikan bahwa sebetulnya tidak ada artinya kita menikmati kenajisan baik
di dalam hati dan pikiran. Kenapa saya katakan seperti itu? Karena
kecenderungan hati manusia adalah menginginkan roh najis, padahal ketika seseorang
terjerat dengan roh najis dan mencemplungkan
diri dengan kubangan roh najis, ia akan menderita hebat, air mata tidak akan
bisa dibendung. Maksud dari air mata tidak bisa dibendung adalah; ratap,
dukacita, selalu terjadi, lalu kenapa orang menyukai yang pahit-pahit? Itukan
pertanyaan besar, pertanyaan hebat sampai malam ini. Tetapi biarlah pertanyaan
hebat itu dijawab oleh pengajaran
rasul-rasul. Semoga dengan menerima pengajaran rasul-rasul semuanya terjawab.
Kembali kita membaca…
Roma 10:9
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu,
bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Kebenaran karena iman:
-
“Mulut
mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.”
Berarti tidak
ada allah lain selain Dia di kolong langit ini = terlepas dari penyembahan
berhala antara lain; kekerasan hati, termasuk terlepas dari perkara-perkara
lahiriah / perkara di bawah. Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari
Tuhan.
-
“Hati
percaya” à suasana kebangkitan.
Suasana
kebangkitan itu menjalankan ibadah dan pelayanan di dalam kebenaran dan
kesucian. Kalau kematiannya benar pasti kebangkitannya benar. Ada kebangkitan
palsu yaitu; masih
menuruti hawa nafsu daging serta melayani
tanpa kesucian.
Itulah yang disebut dengan
firman iman, dekat di mulut dan di hati, terlepas dari
berhala dan hidup dalam kesucian.
Roma 10:10
(10:10) Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Hati yang percaya maka
dibenarkan, mulut mengaku maka diselamatkan.
Yang menyelamatkan itu Tuhan
bukan penyembahan berhala. Kemudian, dalam
suasana kebangkitan kita dibenarkan (hati percaya).
Roma 3:28
(3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia
dibenarkan karena iman, dan bukan
karena ia melakukan hukum Taurat.
Pendeknya, manusia
dibenarkan karena firman iman yang timbul dari pendengaran akan firman Kristus,
bukan karena kekuatan manusia, atau bukan karena melakukan hukum Taurat.
Tentang: Dibangun di atas dasar para nabi.
Tugas nabi adalah
bernubuat, berarti; membangun, menghibur dan menasihati.
1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi
kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia
akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam
hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku:
"Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Firman para nabi atau
firman nubuat berkuasa menyelidiki, menyingkapkan segala rahasia yang
terkandung di dalam hati = menyingkapkan segala yang terselubung.
Jadi, kita patut bersyukur
kepada Tuhan karena Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman-Nya dalam setiap
kali kita menjalankan tiga macam ibadah pokok yang berkuasa menyingkapkan segala yang terselubung. Sekiranya
masih ada sesuatu yang terselubung, biarlah kiranya dengan segala kerelaan hati
kita disucikan oleh firman para nabi,
mengakui segala kekurangan hati kita, jangan ada lagi yang ditutupi sekecil
apapun termasuk dusta. Kalau orang masih menyimpan dosa orang seperti ini suka
berdusta, karena dusta adalah sarana atau wadah yang
tepat dan efektif untuk menyembunyikan dosa rapat-rapat, sebab itu
jangan biasakan berdusta, kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak, lebih
dari pada itu berasal dari si jahat, menjadi anak Setan.
Biarlah kita semua
dibangun di atas dasar para nabi,
maka setiap kali firman disampaikan hargai, jangan ngantuk, pikiran jangan melayang-layang.
Lihat ketika tidak
menghargai firman para nabi…
Lukas 16:27-31
(16:27) Kata
orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia
ke rumah ayahku,
(16:28) sebab
masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan
sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan
ini.
(16:29) Tetapi
kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka
mendengarkan kesaksian itu.
(16:30) Jawab
orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara
orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
(16:31) Kata
Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,
mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari
antara orang mati."
Firman para nabi berkuasa
untuk meyakinkan, menyelesaikan dosa sampai menyingkapkan dosa yang
terselubung. Kalau hanya kesaksian dan mujizat, tidak sanggup
menyucikan dosa yang terselubung, kita butuh firman para nabi untuk
menyingkapkan segala yang terselubung. Maka, mulai dari sekarang, hargailah
firman para nabi hanya firman para nabi yang sanggup menyingkapkan segala
sesuatu yang terselubung dalam hati, hanya firman para nabi yang sanggup
meyakinkan hidup kita menjadi benar di hadapan Tuhan. Kesaksian dan mujizat,
tidak sanggup menyingkapkan segala yang terselubung/menyingkapkan segala sesuatu yang terkandung di dalam hati (menyucikan
dosa).
Selagi kita masih hidup
berarti ada kesempatan untuk memungut remah-remah seperti Lazarus yang memungut
makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Remah – remah à ayat demi ayat dan pasal demi pasal, biarlah itu
kita pungut sampai segala dosa tersingkap sehingga kita diyakinkan untuk hidup
benar di hadapan Tuhan. Bangsa Israel tidak menghargai remah – remah itu, kita
bangsa kafir dengan rendah hati memungut remah – remah itu.
“Dengan
demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang
telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu…… 2 Petrus 1:19. Amin.
Tuhan yesus kristus
kepala gereja mempelai pria sorga memberkati
Pemberita firman oleh;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U, Sitohang
No comments:
Post a Comment