IBADAH KAUM
MUDA REMAJA, 13 OKTOBER 2018
STUDY YUSUF
(Seri: 140)
Subtema: TIGA BENDA PENERANG
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati Tuhan
kita diijinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pemuda Remaja
sebagaimana biasanya. Biarlah kiranya Tuhan memberkati kita lewat pembukaan
rahasia firman Tuhan supaya kehidupan kita ini semakin hari semakin berkenan
dihadapan Tuhan bahkan firman Tuhan membawa kita menjadi Pengantin Perempuan
Mempelai Anak Domba dan berada di dalam pesta nikah anak Domba sebagai sasaran
akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini.
Tidak salah
kalau kita diberkati, tidak salah kalau kita dicukupkan soal makan, minum, dan
pakaian, tidak salah kaum muda remaja bekerja dengan pekerjaan yang baik dan
memperolah harta, uang, dan gaji yang banyak, tidak salah menuntut ilmu, tetapi
yang menjadi proritas utama adalah beribadah dan melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
Saya juga
tidak lupa menyapa kaum muda remaja, anak-anak Tuhan, bahkan apabila ada
hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live
streaming, video internet, youtube, facebook, dimanapun anda berada, di
dalam maupun di luar negeri, kiranya
Tuhan memberkati kita.
Kita berdoa
dan memohonkan kemurahan Tuhan supaya Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada kita
lewat pembukaan rahasia firman Tuhan yaitu firman penggembalaan untuk Ibadah
Kaum Muda Remaja tentang Study Yusuf.
Kejadian
41:50-52
(41:50) Sebelum
datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang
dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.
(41:51) Yusuf
memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah
telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku."
(41:52) Dan
kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah
membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum
datang tujuh tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki.
Anak yang sulung bernama Manasye, anak yang kedua bernama Efraim.
Selanjutnya
kita akan memperhatikan arti nama kedua anak laki-laki Yusuf, dimulai dari anak
yang sulung yaitu; Manasye.
Manasye arti
rohaninya ialah Allah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara,
yaitu;
1. Yusuf
lupa kepada kesukarannya.
2. Yusuf
lupa kepada rumah bapanya.
Keterangan: YUSUF
LUPA KEPADA KESUKARANNYA.
Saudaraku,
kesukaran Yusuf pada masa mudanya terdiri
dari tiga fase.
FASE
YANG PERTAMA: KETIKA
YUSUF TINGGAL BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Kejadian
37:1-4
(37:1)
Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
(37:2)
Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi
masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan
saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf
menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
(37:3)
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf
itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah
yang maha indah bagi dia.
(37:4)
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf
dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau
menyapanya dengan ramah.
Yusuf
dibenci oleh saudara-saudaranya sebab Yakub lebih mengasihi Yusuf dari
anak-anaknya yang lain, ditambah lagi Yakub membuat jubah yang maha indah bagi
Yusuf.
Kejadian
37:5-9
(37:5)
Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada
saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
(37:6)
Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
(37:7)
Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu
bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu
sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
(37:8)
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi
raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin
bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9)
Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada
saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan
dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Setelah
Yusuf menceritakan kedua mimpinya itu kepada saudara-saudaranya maka kebencian
saudara-saudara Yusuf semakin bertambah-tambah kepadanya.
Adapun
kedua mimpi Yusuf tersebut adalah;
YANG
PERTAMA: YUSUF DAN SAUDARA-SAUDARANYA BERADA DI LADANG MENGIKAT
BERKAS-BERKAS GANDUM.
Saudaraku,
oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita sekalian berada di tengah-tengah
perhimpunan lewat Ibadah Kaum Muda Remaja ini/berada di ladang Tuhan ini untuk mengikatkan
diri dengan firman Tuhan. Dengan kata lain, kita boleh bersekutu dengan firman Tuhan. Itu
adalah kemurahan hati Tuhan.
Berarti;
kalau seseorang jauh dari ibadah sama
artinya, tidak mengikatkan diri (tidak
bersekutu) dengan firman Tuhan.
Jadi
kalau kita bisa beribadah kepada Tuhan, mengikatkan diri dengan firman Tuhan,
itu kemurahan hati Tuhan. Banyak kaum muda remaja tidak mengerti kemurahan
semacam ini karena mereka lebih mencari kepuasan untuk keinginan daging mereka
sendiri. Lebih memuaskan keinginan daging daripada memuaskan keinginan hati
Tuhan.
Susana
yang terjadi pada mimpi yang pertama:
- Satu ikat berkas gandum milik Yusuf tegak berdiri.
- Sedang sebelas ikat berkas gandum milik saudara-saudaranya
mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkas Yusuf.
Kita akan bandingkan antara
mimpi Yusuf ini dengan NUBUATAN YESAYA..
Yesaya
2:2-3
(2:2)
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan
berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3)
dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke
gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang
jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan
keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Perhatikan
kalimat; “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir gunung tempat rumah
Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas
bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun naik ke sana.”
Berarti;
persis seperti mimpi Yusuf, satu ikat berkas gandum milik Yusuf tegak
berdiri dan dikelilingi oleh sebelas berkas gandum milik saudaranya.
Pertanyaannya;
MENGAPA SEGALA SUKU BANGSA NAIK KE GUNUNG TUHAN?
Jawabnya;
Karena dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem.
Artinya;
gunung Tuhan mengajar jalan-jalan Tuhan dan menjadi contoh teladan sehingga
nanti bangsa-bangsa berjalan menempuhnya, mengikuti contoh teladan.
Kesimpulannya;
satu ikat berkas gandum milik Yusuf adalah gambaran dari gunung Sion berdiri
tegak di hulu gunung-gunung, menjadi kesaksian, menjadi terang di tengah
dunia ini.
Matius
5:14
(5:14)
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
Terang
dunia persis seperti kota di atas gunung, tidak mungkin tersembunyi,
akan terlihat dari empat penjuru bumi; timur, barat, utara, dan selatan. Tidak
mungkin tersembunyi, artinya;
tidak ada lagi dosa yang ditutup-tutupi, semuanya telah dibongkar dengan tuntas
sehingga layak menjadi terang dunia, layak menjadi kesaksian di dunia ini.
Jadi
kerajaan sorga tidak semudah yang kita pikirkan, banyak orang Kristen berkata; “saya
percaya” dia kira dengan percaya saja
seseorang dengan mudahnya masuk sorga. Kerajaan sorga begitu
luas dan tidak ada lagi kegelapan di sana sebab Allah dan Anak Domba yang
menjadi terang di sana. Kerajaan sorga juga tidak sesempit pemikiran manusia.
Apa buktinya pemikiran manusia itu
sempit? Banyak dosa terselubung, belum diakui.
Jadi
terang dunia itu persis seperti kota yang letaknya di atas gunung, terlihat
dengan jelas sehingga tidak ada yang tersembunyi lagi.
Itulah
doa dan kerinduan saya dan terutama kerinduan Tuhan supaya tidak ada lagi yang
tersembunyi, semua dosa dibongkar dengan tuntas, tidak ada lagi dusta, semuanya
harus jujur dalam perkataan dan perbuatan, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi,
jangan pandai-pandai lagi menutupi dosa supaya menjadi terang dunia.
Itulah
secara singkat mengenai mimpi yang pertama sebab memang saya sudah sampaikan
mengenai satu ikat berkas gandum tegak berdiri dengan tiga sesi pemberitaan
firman Tuhan pada sebelumnya.
Sekarang
kita akan melihat mimpi Yusuf yang kedua, kembali kita membaca..
Kejadian
37:9
(37:9)
Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada
saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan
dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
YANG
KEDUA: TAMPAK MATAHARI, BULAN DAN SEBELAS BINTANG SUJUD MENYEMBAH
KEPADA YUSUF.
Kita
berdoa bersama-sama supaya kita mengerti mimpi yang kedua, biarlah Roh Tuhan
yang memimpin sehingga sepanjang firman Tuhan disampaikan, hati kita dipuaskan
sebab pengertian semacam ini tidak bisa diartikan dengan pemikiran manusia.
Maka
berkaitan dengan mimpi Yusuf yang kedua ini kita lihat di dalam..
Wahyu
12:1
(12:1)
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Tampaklah suatu tanda besar di
langit seorang perempuan;
- Berselubungkan matahari.
- Dengan bulan di bawah kakinya.
-
Dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Perempuan
dengan tiga benda penerang -> gereja yang sempurna. Yaitu; sidang mempelai
perempuan Tuhan.
Mari
kita ikuti tentang tiga benda penerang tersebut.
YANG
PERTAMA: BERSELUBUNGKAN MATAHARI -> KASIH ALLAH YANG MENYELUBUNGI
GEREJA-NYA.
Kolose
3:14-15
(3:14)
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
(3:15)
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah
kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Perhatikan
kalimat; “Kenakanlah kasih.” Berarti; sama artinya dengan berselubungkan
matahari.
Tandanya;
anggota-anggota tubuh yang berbeda menjadi satu/gereja Tuhan bersatu.
Kalau anggota tubuh yang berbeda-beda tidak menjadi satu maka terjadi
perpecahan. Ketika terjadi perpecahan diantara anggota tubuh maka di situ
terlihat banyak kekurangan-kekurangan.
Itu
sebabnya berselubungkan matahari sama artinya dengan berselubungkan kasih
supaya anggota tubuh bersatu, menjadi
sempurna. Kalau gereja terpecah-pecah maka di ditu terlihat banyak kekurangan,
tetapi kalau sudah menjadi satu, sempurna.
Matius
13:43
(13:43)
Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari
dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Perhatikan
kalimat; “Orang-orang benar akan bercahaya (bersinar) seperti matahari.”
Matius
13:30
(13:30)
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan
berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah
berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke
dalam lumbungku."
Perhatikan
kalimat; “kumpulkanlah gandum itu.” Artinya; orang-orang benar yang
bercahaya seperti matahari dan
dikumpulkan menjadi satu. Ini menunjukkan keadaan yang sempurna.
Keadaan
yang sempuna, itulah orang benar, bercahaya seperti matahari, mereka itu
dikumpulkan dan menjadi satu.
Itulah
keadaan dari matahari.
Matius
13:24
(13:24)
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya:
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik
di ladangnya.
Jadi
orang-orang yang menanti-nantikan Kerajaan Sorga akan berkumpul menjadi satu,
inilah yang disebut dengan berselubungkan matahari.
Matius
24:27
(24:27)
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan
cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Ayat
ini berbicara tentang gereja Tuhan bersatu. Pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna, berarti; gereja Tuhan bersatu.
Kita
melihat kaitannya di dalam..
Matius
24:28
(24:28)
Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
“Dimana ada bangkai di situ
burung nazar berkerumun” Jadi
orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan itu mereka berkumpul menjadi satu
seperti burung nazar.
Ayo,
ada beberapa dari kaum muda merindu supaya keluarganya tetap bersatu menerima
Pengajaran Mempelai. Kiranya doa-doa ini didengarkan oleh Tuhan, tetapi dimulai
dari kerinduan. Doa tidak akan didengar kalau tidak diawali dengan kerinduan,
doa tidak akan didengar kalau kita tidak menyerah. Kalau sesorang tidak
menyerah maka doa tinggal doa, tidak ada kuasa.
Siapa
yang mau bertanggung jawab dengan keluarga masing-masing? Berdoa supaya berkumpul menjadi
satu sehingga saat Tuhan datang kita menjadi satu, berselubungkan matahari.
YANG
KEDUA: BULAN DI BAWAH KAKINYA -> GEREJA TUHAN BERDIRI DI ATAS KORBAN KRISTUS.
Korban
Kristus adalah suatu landasan yang kuat sehingga gereja Tuhan kuat, tidak mudah
goyah, tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tak suci. Kalau pengetahuan,
harta, kekayaan bukan dasar yang kuat, nanti uang habis kita mulai goyah lagi.
Matius
7:24-25
(7:24)
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
(7:25)
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Rumah
yang didirikan di atas dasar batu menghadapi tiga jenis ujian:
1. Turunlah hujan.
Ini berbicara tentang ujian yang datang dari atas, itulah tipu
daya dari roh-roh jahat di udara.
Jadi perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi
melawan roh-roh jahat di udara dengan segala tipu dayanya. Itu sebabnya ketika
Yesus ditangkap oleh orang-orang Yahudi, lalu dihadapkan dengan tiga
pengadilan, yang pertama dihadapan Imam Besar Kayafas, pengadilan yang kedua dihadapan Pilatus,
pengadilan yang ketiga dihadapan
Raja Herodes, pada saat dihadapkan
kepada tiga pengadilan banyak
tuduhan-tuduhan palsu, namun Yesus
tidak membalas kajahatan dengan kejahatan. Seandainya Yesus membalas kejahatan
dengan kejahatan Ia terperangkap
dengan tipu daya / muslihat dari roh-roh jahat di udara maka
rencana Allah gagal dan manusia binasa.
Tuhan tidak terperangkap dengan tipu muslihat iblis sihingga pada
akhirnya Dia rela disalibkan,
rencana Allah terlaksana sesuai dengan kehendak Allah. Pendeknya; Yesus tidak
terperangkap dengan tipu daya iblis setan. Jadi salib (korban Kristus) adalah dasar
yang kuat.
2. Datanglah banjir.
Ini berbicara tentang dosa kenajisan. Dunia ini sedang
dilanda banjir yang hebat, bukan saja di negara kita ini, tetapi sudah melanda
dunia, bukan saja di kota, sudah sampai pada pelosok-pelosok bumi, bukan
hanya melanda orang kaya, tetapi juga melanda orang miskin, laki-laki,
perempuan, tua, dan muda tanpa memandang bulu. Dunia ini sedang di ladang banjir yang hebat persis
seperti zaman Nuh, melanda semua yang hidup, sekalipun Nuh memberitakan
kebenaran, tetapi pada masa itu, orang sibuk dengan makan dan minum, itulah; dosa merokok,
mabuk-mabukan, narkoba, dan lain sebagainya, kemudian sibuk dengan kawin dan mengawinkan
itulah dosa kenajisan sampai hari Nuh masuk ke dalam bahtera itu, seperti
itulah keadaan dunia sekarang ini, sedang dilanda oleh banjir yang hebat.
Tetapi puji Tuhan, kita saat ini sedang berada di gunung Tuhan (rumah Tuhan) rumah Allah
Yakub, beribadah dan melayani, bersekutu dengan firman Tuhan sehingga terlepas
dari banjir jahanam, dosa
kenajisan.
Lihat mereka yang berada di luar Tuhan, sekarang mereka sedang
berfoya-foya, bersukaria di dalam pesta kenajisannya, pesta seks, pesta
narkoba, tetapi kita sekarang sedang berada di dalam rumah Tuhan bersekutu
dengan firman Tuhan. Kenapa? Karena kehidupan kita dibangun di atas korban
Kristus (bulan di bawah kaki).
3. Angin melanda rumah itu -> Angin-angin
pengajaran palsu, itulah firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan.
Firman yang ditambahkan,
artinya; menyampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan dengan cerita-cerita
isapan jempol, dongeng-dongeng nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat
kosong, kemudian melucu-melucu dan lain sebagianya. Saat ini banyak hamba Tuhan
yang sedang melucu-melucu, menyampaikan satu dua ayat ditambahkan cerita-cerita
isapan jempol, dongeng-dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul,
filsafat-filsafat kosong, hanya melucu-melucu saja.
Firman yang dikurangkan,
artinya; pengajaran salib diganti dengan dua hal; (1) teori kemakmuran,
artinya; orang kristen tidak boleh miskin, harus kaya, (2) tanda-tanda heran
ataupun mujizat-mujizat.
Banyak sekarang gereja-gereja
beribadah hanya karena mujizat-mujizat; yang sakit sembuh, yang lumpuh
berjalan, pengusiran setan, itu adalah mujizat-mujizat, namun mereka tidak
memperhatikan salib yang dipercayakan Tuhan di dalam kehidupannya. Biar sejuta
kali mujizat terjadi di depan mata, tetapi kalau seseorang tidak mau pikul
salib maka mujizat tidak ada artinya.
Itulah angin-angin pengajaran
palsu, firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan.
Kita
kembali memperhatikan..
Matius
7:25
(7:25)
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Batu
-> korban Kristus. Inilah dasar yang kuat, inilah dasar yang teguh, tidak
mudah digoyahkan, tidak mudah dipengaruhi
oleh hal-hal yang tak suci. Beda dengan orang yang memandang kepada harta,
kekayaan, mudah sekali dipengaruhi oleh dosa, mudah sekali dipangaruhi
kenajisan, ada kejahatan mudah sekali dipengaruhi kejahatan, tetapi kalau mata
kita senantiasa memandang salib maka kita kuat, teguh, tidak mudah digoyahkan
oleh hal-hal yang tak suci.
Biarlah
kehidupan kita ini sebagai rumah Tuhan dibangun di atas dasar korban Kristus, tidak dibangun
di atas dasar keinginan manusia. Kalau dibangun di atas keinginan manusia, mudah
sekali dipengaruhi/diombang-ambingkan oleh hal-hal
yang tak suci.
Berkaitan
dengan mendirikan rumah di atas batu, kita membaca..
Ayub
39:31-33
(31:31)
Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di
gunung yang sulit didatangi.
(33:32)
Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
(31:33)
anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."
Rajawali
diam dan bersarang di bukit batu, dipuncak bukit batu dan di gunung yang sulit
didatangi. Gunung yang sulit didatangi, artinya; sulit dijangkau oleh dosa.
Kalau kita berdiri di atas korban Kristus maka sulit dijangkau oleh dosa, tidak
mudah dipengaruhi oleh dosa. Ada tiga hal yang menimbulkan dosa;
1. Daging dengan segala
keinginan dan hawa nafsunya.
2. Setan dengan pengaruhnya,
itulah; roh jahat dan roh najis.
3. Dunia
dengan arusnya yang menghayutkan dan menenggelamkan manusia kepada kebinasaan.
Matius
16:13-14
(16:13)
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada
murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
(16:14)
Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga
yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah
seorang dari para nabi."
Yesus
bertanya; “kata orang, siapakah anak manusia itu?” ada orang yang
mengatakan, Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan Elia, ada juga yang
mengatakan Nabi Yeremia.
Saudaraku,
mengapa mereka memandang Yesus seperti ketiga hal ini tentu karena pendirian
mereka tidak sepenuhnya di atas korban Kristus. Sesungguhnya pandangan
seseorang tergantung dari pendiriannya. Kalau seseorang memandang sesuatu itu
tergantung pendiriannya, maka seperti itulah keadaan seseorang memandang Yesus.
Yaitu:
1. Ada orang yang mengatakan Yesus sebagai Yohanes Pebaptis
-> orang yang besar di mata Tuhan.
Kalau disebut Yohanes Pembabtis, berarti; seorang yang besar
dihadapan Tuhan sebab Yohanes Pembaptis mau merendahkan diri dihadapan Tuhan. Yohannes Pembaptis berkata: “Biarlah Dia semakin besar, aku semakin kecil, Dia semakin
bertambah-tambah, aku semakin berkurang-kurang.”
2. Ada orang yang mengatakan sebagai Elia.
Elia adalah seorang yang dapat menurunkan api dari
langit dan juga menutup langit/menahan hujan tidak turun. Berarti; kalau
berbicara tentang Elia itu berbicara tentang orang yang berkuasa.
3. Ada juga orang yang mengatakan Nabi Yeremia, berarti; orang yang
senantisa bernubuat.
Saudara
tiga hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai landasan yang kuat untuk
menghadapi ujian seperti tiga ujian di atas. Sebagai orang besar, belum bisa
dijadikan sebagai dasar yang kuat untuk menghadapi tiga ujian di atas, sebagai
orang yang berkuasa, belum juga sanggup untuk menghadapi tiga ujian di atas,
dan sebagai nabi yang bernubuat belum juga sanggup djadikan dasar untuk
menghadapi tiga ujian di atas.
Matius
16:25-26
(16:25)
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
(16:26)
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan
apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Karena
ketiga hal tersebut belum dapat dijadikan landasan (dasar) yang kuat utuk
mengahadapi tiga ujian di atas, maka Yesus bertanya kepada murid-murid, yaitu; “Tetapi
apa katamu, siapakah Aku ini?” jawab murid-murid yang diwakili oleh Simon
Petrus, yaitu “Engkaulah
Mesias, Anak Allah yang hidup.” Kalimat
sebagai jawaban dari Simon Petrus ini dibagi menjadi dua bagian:
- Mesias, artinya; yang diurapi.
Ada tiga pribadi yang diurapi di dalam Perjanjian Lama;
1. Raja.
Saudaraku, Yesus adalah raja yang diurapi. Demikian juga kita
adalah oranga yang diurapi untuk berada
di dalam kerajaan-Nya ini.
2. Imam-imam.
Yesus adalah seorang Imam Besar Agung dan kita adalah imam-imam
yang diurapi untuk melayani Tuhan.
Yang melayani Tuhan, ayo jaga kekudusan, menandakan bahwa dia
dikhususkan bagi Tuhan. Kalau sudah melayani Tuhan harus mempertahankan minyak
urapan di atas kepala, menandakan bahwa kehidupannya dikhususkan bagi Tuhan.
3. Nabi.
Seorang Nabi diurapi untuk selanjutnya di utus untuk membawa
kabar baik. Kemudian di tengah-tengah pengutusan banyak menanggung penderitaan
seperti yang tertulis di dalam injil Lukas 13:34; “Yerusalem-Yerusalem
yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu.” Berarti; banyak
menanggung sengsara.
Itulah tiga pribadi yang diurapi, antaralain; raja, imam-imam,
dan nabi.
- Anak Allah yang hidup.
Ini berbicara tentang keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
1. Raja -> Matius; berbicara tentang kewibawaan Yesus
sebagai Raja.
2. Imam-imam -> Markus; berbicara tentang kebangkitan
Yesus sebagai hamba.
3. Nabi -> Lukas; berbicara tentang sengsara Yesus
sebagai manusia.
4. Anak Allah yang hidup -> Yohanes; berbicara tentang
keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
Jadi empat inilah yang menjadi
dasar daripada gereja Tuhan (rumah Tuhan) yang berbicara tentang salib.
Lihat
VERTIKAL pada salib, injil Yohanes turun ke bawah menjadi injil Lukas, kemudian HORIZONTALnya, injil Markus ke kanan menjadi
injil Matius. Maka empat injil inilah yang menjadi dasar gereja Tuhan.
Jadi
salib adalah dasar kehidupan kita, tidak cukup menjadi orang besar, tidak cukup
menjadi orang yang berkuasa, tidak cukup menjadi seorang nabi yang besar,
tetapi yang menjadi dasar dari kehidupan kita untuk menghadapi tiga jenis ujian
di atas adalah persis seperti
pengakuan Simon Petrus; “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup.”
Matius
16:17-18
(16:17)
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
(16:18)
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini
Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kalau
Rumah Tuhan dibangun di atas dasar korban Kristus maka alam maut tidak
mengusainya. Kalau mati karena salib
maka kita akan memperoleh hidup, kita hidup sampai selama-lamanya.
Jadi belum cukup menjadi orang
besar, belum cukup menjadi orang yang berkuasa seperti Elia, belum cukup
menjadi nabi yag bernubuat, tetapi yang benar adalah rumah Tuhan harus dibangun
di atas korban Kristus, itulah injil sepenuh.
Alam
maut tidak menguasai anak-anak Tuhan, tidak binasa, kita hidup karena Dia
hidup.
Kita
berdoa supaya banyak anak-anak Tuhan semakin mencintai Pengajaran Mempelai.
Sekarang
kita akan melihat benda terang yang ketiga..
YANG
KETIGA: SEBUAH MAHKOTA DARI DUA BELAS BINTANG DI ATAS KEPALA.
Daniel
12:3
(12:3)
Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang
telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang,
tetap untuk selama-lamanya.
Bintang-bintang
-> orang-orang bijaksana, yaitu orang-orang pilihan Tuhan. Orang-orang yang
terpilih dari antara dunia itulah bintang-bintang di dunia. Tugas mereka: menuntun
banyak orang kepada kebenaran.
Filipi
2:12-16
(2:12)
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti
waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
(2:13)
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaan-Nya. (2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak
bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
(2:15)
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak
bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini,
sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
(2:16)
sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari
Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Kualitas
rohani dari bintang-bintang (orang-orang pilihan):
1. Taat.
Kita lihat dulu tentang taat di dalam..
1 Petrus 2:6,9
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya,
Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang
mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(2:9)
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan
yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
Saudaraku, bangsa yang terpilih, berarti; memberitakan
perbuatan-perbutan yang besar dari Allah, itulah salib Kristus. Jadi
dimanapun berada senantiasa memberitakan salib.
Kalau kita sudah taat kepada salib maka kita tidak mungkin taat
pada keinginan daging manusia, tetapi kalau seseorang taat pada keinginan
dagingnya maka dia tidak akan pernah taat kepada Tuhan, tidak akan pernah taat
kepada salib, sekalipun dia berkata sebagai orang kristen yang percaya.
Taat kepada salib, berarti; mengerjakan keselamatan dengan takut
dan gentar.
2. Mempunyai kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya (Ayat 13-14).
Ada dua jenis kemauan, ada kemauan yang dari Tuhan dan ada
kemauan karena keinginan sendiri.
Contoh kemauan yang dari Tuhan; melakukan pekerjaan Tuhan dengan tidak
bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantah.
Banyak orang melayani Tuhan karena keinginan sendiri. Tujuannya;
supaya dilihat oleh orang lain, terlihat rohani, tetapi kalau dia
bersungut-sungut dan berbantah-bantah, itu adalah kemauan diri sendiri. Tetapi
kemauan yang dari Tuhan dia akan mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan tidak
bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantah.
Ayo yang sudah melayani Tuhan, sebagai seorang pemimpin
pujian, pembaca firman, singer, kolektan, pemain musik, guru sekolah minggu,
multimedia, infokus, pengetik kotbah, pengedit kotbah, kamera video, facebook,
dan lain sebagainya, tentu ditambah juga dengan penggunaan tenaga, pikiran,
waktu, uang, materi, namun sekalipun demikian tidak berbantah-bantah dan tidak
bersungut-sungut karena mempunyai kemauan yang dari Tuhan. Kalau kemauan itu berasal diri
sendiri maka orang semacam ini suka bersungut-sungut, suka berbantah-bantah.
Kita butuh pengertian firman Tuhan untuk lebih suci lagi.
3. Berpegang kepada firman kehidupan (Ayat 15-16).
Apa itu firman kehidupan? Berarti sangkal
diri dan pikul salib. Akhirnya; dengan taat, dan mempunyai
kemauan, dan terus berpegang kepada firman kehidupan, yaitu; sangkal diri dan pikul salib sampai
akhirnya kita tidak beraib, tidak bernoda, sebagai anak Allah tidak bercela di
tengah-tengah angkatan yang bengkok hati dan yang sesat hati.
Menjadi bintang-bintang
diantara orang yang bengkok hati dan yang sesat hati.
Apa pekerjaan dari bintang-bintang (orang bijaksana)?
Menuntun banyak orang
kepada kebenaran. Siapa yang harus dituntun? Itulah orang-orang yang
bengkok hatinya dan yang sesat hatinya.
Kalau
bengkok itu seperti ular menjalar, tidak lurus. Tabiatnya; pembunuh manusia, tidak
hidup di dalam kebenaran, di
dalam dusta. Kemudian sesat hati; liar,
tidak tergembala, mengambil jalannya sendiri, menurutikeinginan hatinya sendiri, bukan maunya Tuhan, akhirnya
sesat di Padang Gurun, sesat di dunia yang luas ini.
Inilah yang harus dituntun.
Inilah
mimpi yang kedua dari Yusuf; Matahari, bulan, dan bintang sujud menyembah
kepada Yusuf.
Kita
berdoa, kita sekarang berada di tengah-tengah dunia yang gelap ini, di antara
orang yang bengkok hatinya seperti
ular, tabiatnya; pembunuh manusia, tidak hidup dalam kebenaran, dan pendusta,
kemudian sesat hati, berarti; tidak
tergembala, liar, sesuka hati menuruti keinginannya sendiri, orang-orang
seperti inilah yang harus dituntun kepada kebenaran, inilah tugas dari bintang-bintang
di langit.
Bintang-bintang
–> orang-orang bijaksana (orang-orang pilihan). Kualitasnya;
1.
Taat.
2.
Mempunyai kemauan yang dari Tuhan.
3.
Berpegang kepada firman kehidupan.
Maka
nanti akan tampil menjadi bintang-bintang.
Ayo,
bagaimana sekarang kehidupan kita? Biarlah kiranya mimpi Yusuf ini nyata di
dalam kehidupan kita masing-masing. Jadilah Yusuf-Yusuf di hari-hari terakhir
ini, menjelang kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment