IBADAH RAYA MINGGU, 14
OKTOBER 2018
KITAB WAHYU
(Seri:73)
Subtema: IA
MEMEGANG SEBUAH GULUNGAN KITAB KECIL YANG TERBUKA (Seri A).
Shalom saudaraku..
Selamat sore, salam
sejahtera, salam bahagia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, biarlah kiranya
Tuhan memberkati kita, Tuhan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita untuk
memulihkan segala sesuatu.
Saya juga tidak lupa
menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, youtube, facebook,
dimanapun anda berada, di dalam maupun di luar negeri, kiranya Tuhan memberkati
kita. Kita berdoa supaya Tuhan mengulurkan dua tangan-Nya sebagai tanda belas
kasih-Nya, Tuhan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita sekaliannya.
Segera kita
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu
10:1-3.
Wahyu 10:1-3
(10:1) Dan aku
melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan,
dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan
kakinya bagaikan tiang api.
(10:2) Dalam
tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia
menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
(10:3) dan ia
berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia
berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
Ada tujuh perkara
hasil dari tujuh kali percikan darah yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus.
Diantaranya:
1. Berselubungkan
awan.
2. Pelangi ada di atas
kepalanya.
3. Mukanya sama
seperti matahari.
4. Kakinya bagaikan
tiang api.
5. Ia memegang sebuah
gulungan kitab kecil yang terbuka.
6. Ia menginjakkan
kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
7. Ia berseru dengan
suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Perkara pertama sampai
pada perkara keempat telah dipaparkan dengan baik pada minggu-minggu
sebelumnya. Tibalah saatnya bagi kita untuk memperhatikan
perkara yang ke lima.
Keterangan;
YANG KELIMA: IA
MEMEGANG SEBUAH GULUNGAN KITAB KECIL YANG TERBUKA.
Ini adalah sebuah
tindakan (perbuatan) dari Tuhan Yesus Kristus yang memberi kemenangan bahkan
melepaskan kita dari segala derita dan
kesusahan. Tanda bahwa masalah diselesaikan, air mata dihapuskan.
Sejenak kita
memperhatikan ketika gulungan kitab itu masih termeterai (belum
terbuka)..
Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku
melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai
dengan tujuh meterai.
Di tangan kanan-Nya ada
sebuah gulungan kitab yang ditulisi di sebelah dalam dan sebelah luarnya.
Firman Allah yang
ditulis di dalam kitab suci ini disebut dengan Logos.
Pada zaman Musa firman
Allah ditulis pada dua loh batu dan juga ditulis pada setiap lembaran-lembaran
pada setiap gulungan kitab itu sendiri. Sesungguhnya Logos (seluruh firman yang
ditulis di dalam kitab suci) itu adalah pribadi Tuhan Yesus sendiri, Anak
Allah.
Yohanes 1:1
(1:1) Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
Perhatikan kalimat; “Pada
mulanya adalah Firman.” Inilah penampilan Yesus yang pertama, masih dalam
bentuk Logos/ masih dalam bentuk tulisan.
Yohanes 1:14
(1:14) Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Perhatikan kalimat; “fiman
itu telah menjadi manusia” inilah penampilan Yesus yang kedua, dari
Logos menjadi Rema. Firman itu sudah
mendarah daging, berarti; firman itu beraktivitas untuk
mengadakan penyucian terhadap dosa.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah
cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada
dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di
tempat yang tinggi,
Firman Allah berkuasa
untuk mengadakan penyucian terhadap dosa sampai kembali kepada bentuk semula
(segambar dan serupa dengan Allah). Kemudian selain mengadakan penyucian
terhadap dosa, firman Allah itu:
- Menjadikan
alam semesta (Ibrani 1:2).
Berarti; yang
tidak ada menjadi ada. Dengan kata lain, firman Allah itu melenyapkan
kemustahilan.
Apa yang tidak
mungkin bagi manusia, segalanya mungkin bagi Allah.
- Menopang
segala yang ada.
Saudaraku, ibadah dan pelayanan ini ada
karena firman Allah yang menopang. Tidak boleh ada ibadah kalau tidak ada
firman. Namun di hari-hari terakhir ini setan menyesatkan anak-anak Tuhan dengan ibadah
tanpa firman, dan itu adalah kesalahan. Berdoa tanpa mendengar firman Allah itu
merupakan kekejian bagi Tuhan.
Hidup benar dan
hidup suci karena firman Allah yang menopang.
Tidak mungkin
seseorang menjadi benar kalau tidak ditopang oleh firman Allah, tidak mungkin
seseorang hidup suci kalau tidak ditopang oleh firman Tuhan. Jadi segala
sesuatu ditopang oleh firman Tuhan.
Orang pandai,
orang hebat, pejabat tinggi tidak akan bisa benar sesuai dengan firman Allah,
tidak akan mungkin suci sesuai dengan kesucian Allah kalau tidak ditopang oleh
firman Allah. Sehebat-hebat apapun manusia tidak akan pernah benar, tidak akan
pernah suci kalau dia tidak ditopang oleh firman Allah.
Jadi tidak cukup
berkata percaya kepada Tuhan, namun harus terus dengar firman Allah sehingga
dengan adanya firman yang menopang kita bisa hidup benar, kita bisa hidup suci
dihadapan Tuhan.
Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku
melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai
dengan tujuh meterai.
Kemudian, sebuah gulungan
kitab itu ditulisi sebelah dalam dan sebelah luar.
Sekarang kita akan
melihat.
Tentang: DITULISI SEBELAH DALAM.
Itu terkait dengan batin
manusia (manusia dalam/hati manusia).
Saudaraku, dalam
Pengajaran Tabernakel itu terkena pada Meja Roti Sajian, itu terkait
dengan roti bundar yang dibuat dari dua sepersepuluh efa = seperlima efa,
tepung yang terbaik.
Di atas Meja Roti
Sajian terdapat dua belas ketul roti. Dua belas ketul roti bundar
dijadikan dua susun, masing-masing diletakkan enam ketul di setiap susun maka
kalau disatukan menjadi enam puluh enam. Itulah jumlah dari seluruh kitab suci
dari perjanjian lama sampai dengan perjanjian baru; diawali dari kitab Kejadian
diakhiri dengan kitab Wahyu.
Keluaran 25:30
(25:30) Dan
haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.
“Dan
haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.”
Jadi hati kita harus menjadi
tempatnya firman. Jangan sampai hati menjadi tempat untuk yang lain-lain; yang
tidak baik, yang tidak suci, yang jahat,
yang najis, jangan. Tapi biarlah hati kita penuh dengan firman
Allah, manusia dalam (manusia batin) penuh dengan firman
Allah.
Matius 12:34
(12:34) Hai kamu
keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang
baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari
hati.
Perhatikan kalimat; “Bagaimanakah
kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut keluar dari
hati.”
Jadi saudaraku, kalau
hati menjadi tempatnya yang jahat maka yang keluar dari mulut adalah hal-hal
yang jahat walaupun perkataannya terlihat baik, tetapi kalau hatinya jahat maka
yang keluar dari mulut pasti jahat.
Matius 12:35
(12:35) Orang yang
baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang
yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Kesimpulannya; orang
yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaanya yang baik.
Artinya; kalau hati
penuh dengan firman sebagai perbendaharaan maka kata-kata yang keluar (terucap)
penuh dengan firman. Jadi tidak mungkin ada ucapan yang baik kalau hatinya jahat,
tetapi kalau hatinya baik pasti yang terucap dari mulut penuh dengan firman.
Itu sebabnya firman itu ditulisi di sebelah dalam.
Tentang: DITULISI
DI SEBELAH LUAR.
Hal ini terkait dengan
bagian luar dari manusia itu sendiri. Berarti; perkataan, solah tingkah,
perbuatan, gerak-gerik yang terlihat.
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
Tugas dari bangsa yang
terpilih
adalah menceritakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
Pendeknya;
memberitakan salib di manapun kita berada. Orang yang memberitakan salib/
memikul salib dimanapun berada, itu terlihat dari gerakannya, persis seperti
dua tangan dan dua kaki yang terpaku, tidak berbuat dosa lagi.
Inilah kerinduan
Tuhan bagi kita, teladan yang sudah ditinggalkan Tuhan bagi kita kiranya kita
ikuti.
Kembali kta membaca..
Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku
melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan
tujuh meterai.
Tetapi sangat
disayangkan karena kitab gulungan ini masih dimeterai dengan tujuh meterai.
Artinya; masih tertutup, belum terbuka, tidak bisa dibaca, sebelah dalam tidak
bisa dibaca, sebelah luarnya juga tidak bisa dibaca. Itu yang sangat
disayangkan.
Lihat gulungan kitab
yang masih termeterai, belum terjadi pembukaan rahasia firman..
2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi
pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu
masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan
sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung
yang menutupi hati mereka.
Kalau rahasia firman
tidak terbuka/
rahasia firman itu tidak tersingkap maka segala yang terselubung tidak
tersingkap, kerugiannya adalah; dosa-dosa belum dibongkar dengan tuntas.
Akibatnya; pemikiran mereka menjadi tumpul. Pemikiran tumpul artinya;
tidak sanggup memikirkan apa yang baik, apa yang suci, dan apa yang mulia bagi
Tuhan. Kalau seseorang tidak sanggup memikirkan apa yang baik, apa yang suci,
dan apa yang mulia berarti pemikirannya tumpul. Itu artinya pemikiran tumpul.
Sebab itu kita
bersyukur dalam setiap pertemuan ibadah ini pikiran yang tumpul diasah supaya
tidak tumpul.
Ibrani 1:1
(1:1) Setelah
pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara
kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
Perhatikan kalimat; “Berulang
kali berfirman” -> suatu keadaan
dimana bangsa Israel juga berulang-ulang berbuat dosa. Kalau Allah
berulang-ulang berfirman lewat perantaraan para nabi menunjukkan bahwa bangsa
Israel juga berulang-ulang berbuat dosa. Kalau saja bangsa Israel tidak
berulang-ulang berbuat dosa maka Allah tentu tidak akan berulang-ulang
berfirman lewat perantaraan para nabi.
Itulah Ibrani 1: 1,
namun pada Ibrani 1:2-3; terjadi pembukaan rahasia firman. Berarti Ibrani
1:1 bertolak belakang dengan Ibrani 1:2-3.
Jadi kalau tidak
terjadi pembukaan rahasia firman maka berulang-ulang berbuat dosa. Sebab kuasa
dari pembukaan rahasia firman adalah berkuasa untuk menyingkapkan segala yang
terselubung, dosa dibongkar dengan tuntas. Tetapi karena tidak terjadi
pembukaan rahasia firman maka yang
terselubung tidak tersingkap, dosa tidak dibongkar dengan tuntas akhirnya
bangsa Israel berulang-ulang berbuat dosa itu.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika
Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka,
yang akan binasa,
(4:4) yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Kalau tidak terjadi
pembukaan rahasia firman maka manusia binasa sebab itu kita senantiasa berdoa
dan memohon belas kasih-Nya supaya dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah
kita, kiranya Tuhan senantiasa menyatakan kemurahan-Nya lewat pembukaan rahasia
firman supaya kehidupan kita tidak binasa. Sebab kitab yang tertutup itu hanya
berlaku untuk mereka yang akan binasa.
Amsal 29:18
(29:18) Bila tidak
ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang
berpegang pada hukum.
Kalau tidak ada Wahyu
menjadi liarlah rakyat, kalau tidak ada pembukaan rahasia firman Tuhan, menjadi
liarlah manusia.
Apa artinya liar? Tidak
terkendali lagi, baik hati, pikirannya, baik solah tingkahnya tidak bisa
dikendalikan, sama artinya tidak berada di jalan Tuhan.
Kalau kehidupan kita
sampai saat ini masih terlihat gejala liar, tetaplah ada di tengah ibadah
dan pelayanan ini, berarti masih ada kesempatan untuk akhirnya nanti menjadi
kehidupan yang terkendali, oleh Tuhan baik tubuh, jiwa, dan roh, hati, pikiran,
dan perasaan dikendalikan oleh Tuhan.
Kalau
liar (di luar Tuhan), maka binasalah dia, berada
dalam kehancuran, dikuasai oleh bangsa-bangsa asing itulah antikris…Ratapan 2:9.
Siapakah mereka yang
akan binasa itu (mereka yang tidak mendapatkan pembukaan rahasia firman) menurut 2 Korintus 4:4?
1. Orang
yang tidak percaya.
Kalau dikatakan
pengikut Kristus maka kita juga harus mengikuti contoh teladan
Yesus. Maka kalau Yesus disalib kita juga harus ikut disalib. Jadi yang akan
binasa itulah orang-orang yang tidak percaya, orang yang tidak mau memikul
salib-Nya.
2. Orang-orang
yang pikirannya sudah dibutakan oleh ilah zaman.
Ilah zaman ->
dunia dengan arusnya yang menghanyutkan dan
menenggelamkan manusia dalam keruntuhannya.
Saudaraku, tidak
sedikit orang kristen berkata; “Sudah zamannya memiliki tekhnologi canggih,
sudah zamannya memiliki android.” Itu tidak salah, tetapi kalau terikat
dengan itu, berarti nanti akan hanyut dan tenggelam di dalam keruntuhannya.
Wahyu 5:2
(5:2) Dan aku
melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring,
katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
Lihat seruan malaikat
yang gagah; “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membukakan
meterai-meterainya?” Seruan ini menunjukkan suatu kegelisahan dan ketakutan
yang mendalam karena gulungan kitab itu masih tertutup, gulungan kitab masih
termeterai dengan ketujuh meterai.
Saudaraku, kita akan
mengalami ketakutan dan kecemasan apabila dalam setiap ibadah tidak terjadi
pembukaan rahasia firman. Kalau hanya berbicara soal berkat-berkat
dalam pemberitaan firman, hanya melucu-melucu saja, hanya soal mujizat-mujizat,
tetapi tidak terjadi pembukaan rahasia firman oleh kekuatan salib, itu yang
membuat kehidupan kita sangat cemas dan mengalami ketakutan. Pendeknya, kita
butuh pembukaan rahasia firman.
Kita berdoa agar dalam
setiap ibadah kita, Tuhan menyingkapkan segala rahasia firman-Nya supaya setiap
yang terselubung dapat disingkapkan, dosa dibongkar dengan tuntas. Maka jangan
ada seorangpun diantara kita menjalankan ibadah Taurat, ibadah lahiriah. Mulut
seperti memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Sebab
hati ini
harus menjadi tempatnya firman.
Kalau rahasia firman
itu belum tersingkap maka selubung itu masih tetap menyelubungi hati/ dosa
belum dibongkar dengan tuntas. Akibatnya; orang tetap di dalam dosanya. Maka
yang jahat tetap jahat, yang najis tetap najis, yang sakit tetap sakit, yang
susah tetap susah, tidak mengalami pemulihan baik jasmani maupun rohani. Wajar
saja kalau malaikat yang gagah ini mengalami suatu kegelisahan dan kekuatiran
yang mendalam.
Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak
ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi,
yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka
menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap
layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Tidak ada seorangpun
yang dapat membuka gulungan kitab tersebut, yaitu;
- Yang di sorga
-> malaikat-malaikat (penghuni lainnya).
- Yang di bumi
-> manusia dan hamba-hamba Tuhan, baik itu Rasul, nabi, penginjil,
gembala, dan guru, termasuk saya sendiri tidak dapat membukakan rahasia firman
dari diri saya sendiri.
- Yang di bawah
bumi -> setan-setan (roh-roh yang ada di alam bersah)
Kalau rahasia firman
tidak tersingkap maka tangisan dan kesedihan tidak bisa dibendung.
Banyak sekali
anak-anak Tuhan menderita, dan mengalami kesedihan yang mendalam karena
dosanya, karena kejahatannya, karena kenajisannya. Kalau saja seseorang
betul-betul/sungguh-sungguh menghargai pembukaan rahasia firman Tuhan yang berkuasa
menyingkapkan segala rahasia yang terselubung, menyingkapkan dosa yang masih
tersembunyi (dosa dibongkar dengan tuntas), maka masalah selesai, tidak
mengalami penindasan, tidak mengalami aniaya, tidak ada air mata, tidak
mengalami kesedihan.
Tetapi karena tidak
terjadi pembukaan rahasia firman, kesedihan dan tangisan yang mendalam
terjadi.
Masih ingat ketika
masalah terjadi? Kesedihan tidak bisa ditahan, air mata tidak bisa dibendung
mengalir begitu deras karena kesalahan kita sendiri. Tetapi puji Tuhan oleh
karena rahmat-Nya, oleh karena kemurahan-Nya hari demi hari nyatalah pembukaan
rahasia firman bagaikan rembang di tengah hari untuk menghapus air mata dan
kesedihan di dalam kehidupan kita masing-masing.
Itulah yang terjadi
ketika gulungan kitab itu masih dimeterai dengan tujuh meterai.
Kita bandingkan dengan
ketika gulungan kitab itu dan ketujuh meterainya sudah terbuka..
Wahyu 5:5
(5:5) Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis!
Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga
Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
Singa dari suku Yehuda
yaitu tunas Daud telah menang sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya. Artinya; terjadi pembukaan rahasia firman karena
singa dari suku Yehuda yaitu tunas Daud sudah berkemenangan. Oleh sebab itu,
satu dari dua puluh empat tua-tua dalam suatu penglihatan oleh Rasul Yohanes di
pulau Patmos berkata; “..jangan engkau menangis..” Ketika terjadi
pembukaan rahasia firman, Tuhan selesaikan masalah, air mata dihapuskan,
kesedihan yang mendalam tidak terlihat lagi.
Mazmur 119:30
(119:30) Aku telah
memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
Bila terjadi
penyingkapan (pembukaan) rahasia firman, memberi dua
hal kepada kita:
1. Memberi terang.
2. Memberi
pengertian kepada orang-orang bodoh.
Marilah kita ikuti penjelasan-penjelasan dari dua hal di
atas ini..
Tentang: MEMBERI TERANG.
Yohanes
1:5
(1:5)
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak
menguasainya.
Terang
itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Jadi
kalau ada terang, kegelapan tidak akan pernah mengusai terang, tetapi terang
yang akan mengusai kegelapan.
Di
dalam kegelapan setan berkuasa, kalau orang masih menyukai kegelapan maka dia
tidak akan mau datang kepada terang. Tetapi puji Tuhan pada sore ini kita
datang kepada terang sehingga terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
kegelapan tidak akan menguasainya.
Filipi
2:15
(2:15)
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak
Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan
yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang
di dunia,
Perhatikan
di sini; cahaya bintang-bintang menerangi orang-orang yang ada di dalam
kegelapan. Yaitu;
- Angkatan yang bengkok hatinya.
- Angkatan yang sesat hatinya.
Jadi
angkatan yang bengkok hatinya dan angkatan yang sesat hatinya itulah
orang-orang yang ada di dalam kegelapan. Tetapi cahaya dari bintang-bintang itu
menerangi orang yang ada di dalam kegelapan tadi, yaitu angkatan yang bengkok
hatinya dan angkatan yang sesat hatinya.
Yang
Pertama: Angkatan yang bengkok hati -> ular, gambaran setan dengan
tiga tabiat yang mendasar sesuai dengan injil Yohanes 8:44;
1. Pembunuh
manusia dari sejak semula, bertolak belakang dengan tabiat Allah Bapa
yaitu; KASIH, sebab kasih itu menutupi banyak sekali dosa, juga kasih itu
adalah yang mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan.
2. Tidak
hidup dalam kebenaran, bertolak belakang dengan tabiat dari Allah
Anak, yaitu; hidup benar sesuai dengan FIRMAN ALLAH yaitu memikul salib.
3. Bapa
pendusta, bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Roh Kudus. Tabiat dari
ALLAH ROH KUDUS; memimpin, menyertai,
menolong, menghibur, menguatkan, menginsyafkan, dan mengajar kita dalam
seluruh kebenaran, ajaran-Nya itu benar, tidak salah, tidak dusta. Maka kalau
seseorang penuh dengan Roh Kudus, dia tidak perlu di ajar oleh orang lain sebab
Roh itu yang akan mengajarkan dia dalam segala kebenaran.
Bila
angkatan yang bengkok hati telah diterangi, tandanya; rela memikul salib dan
menjadi domba sembelihan. Berarti; sepotong kayu salib telah ditusukkan dari
mulut ular sampai ke ekornya supaya lurus.
Yang
Kedua: Angkatan yang sesat Hati.
Ayub
39:9-11
(39:9)
Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya
dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
(39:10)
Ia menertawakan keramaian kota, tidak
mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11)
ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja
yang hijau.
Sesat
hati
-> domba liar, berarti tidak tergembala. Prakteknya;
1. Tidak
dengar-dengaran.
2. Menertawakan
keramaian kota.
Artinya;
tidak menghargai ibadah dan pelayanan, bahkan cenderung mengecilkan ibadah dan
pelayanan itu sendiri. Lihat orang dunia, mereka akan menertawakan orang-orang
yang beribadah dan melayani Tuhan, bagi mereka itu suatu kebodohan karena menghabiskan waktu, tenaga,
pikiran, sebab itu mereka sibuk mencari uang, sibuk menuntut ilmu, sibuk di
dunia sana.
3. Menjelajah
gunung-gunung padang rumputnya.
Berarti
beribadah di sembarang tempat rumah Tuhan, beribadah di gereja
A, gereja b, di gereja c, dengan alasan ini
dan itu,
mencari yang hijau-hijau, akhirnya pengertian si a diterima, pengertian b
diterima, padahal itu tidak sama,
Inilah
yang akan diterangi hatinya. Bila angkatan sesat hati telah diterangi maka
mereka akan tergembala dengan baik, tidak liar.
Mari
kita lihat keadaan mereka yang tidak sesat hati, yang tergembala dengan baik/
tidak liar..
Yohanes
10:2-4
(10:2)
tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3)
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya
ke luar.
(10:4)
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Keadaan
bila domba-domba tergembala dengan baik di dalam satu tempat penggembalaan dengan
satu gembala;
1. Domba-domba mendengar suara gembala.
“Yesus
Kristus adalah gembala Agung.” Inilah pengalaman Daud, kemudian Daud
berkata; “Takkan kekurangan aku”, baik dalam perkara jasmani; soal
makan, minum, pakaian, dicukupkan, baik dalam perkara rohani; dosa kejahatan
dan dosa kenajisan tidak kelihatan sebagai kekurangan.
Setelah
itu barulah Daud menceritakan kembali, “Ia membaringkan aku di rumput yang
hijau”, berarti menikmati firman
penggembalaan disatu tempat dengan satu gembala, tidak tukar-tukar gembala,
supaya pengertiannya tidak berbeda-beda. Kemudian pengakuan Daud selanjutnya; “Ia
menuntun aku di air yang tenang” kehidupan yang diurapi terus mengikuti
gembala. Itu keadaan yang pertama, dengar-dengaran, kalau dengar-dengaran tidak
mengambil jalannya sendiri dan tidak menuruti keinginan hati
sendiri.
Dulu
rata-rata kebanyakan di antara kita sebelum memberi diri digembalakan susah
ditegur, tidak mau dengar-dengaran, mengambil jalannya sendiri, menuruti
keinginannya sendiri, tetapi sekarang setelah kita melepaskan pengertian yang
lama kita mulai belajar dengar-dengaran. Itu keadaan yang pertama kalau domba
tergembala.
2. Domba-domba mengikuti gembala.
Kalau domba-domba mengikuti gembala berarti;
gembala di depan, domba-domba mengikuti sama artinya mengikuti contoh teladan.
Yesus
telah meninggalkan contoh teladan bagi kita supaya kita mengikuti contoh
teladan-Nya, kita dipanggil untuk menderita bersama dengan Dia itu juga
teladan, biarlah kita ikuti teladan itu persis seperti tapak-tapak yang
ditinggalkan-Nya. Jangan sampai jejak atau tapak yang ditinggalkan itu tidak
diikuti, kalau diikuti maka nanti kita berada dimana Dia berada. Biarlah kita
mengikuti Gembala Agung.
Sejauh
ini kita telah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel, ikuti saja geraknya Pengajaran Mempelai kemana saja kita dibawa,
yang pasti Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel membawa kita masuk
dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan
kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari ibadah
pelayanan kita di atas muka bumi ini...Wahyu 19:6-9.
Ikuti
saja geraknya, jangan mengambil jalannya sendiri, persis seperti perjalanan
bangsa Israel, mereka harus mengikuti tabut perjanjian yang dipikul oleh
imam-imam yang memang adalah orang Lewi sehingga jarak antara bangsa Israel
dengan tabut perjanjian itu ada dua ribu hasta dan pandangan mereka harus terus
kepada tabut perjanjian yang dipikul oleh imam-imam
yang memang adalah orang Lewi.
Dua
ribu tahun yang lalu Yesus telah mati di atas kayu salib biarlah mata kita
selalu mengarah kepada salib Kristus, sebab tidak ada seorangpun yang pernah
masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sebab itu supaya jangan tersesat di tengah jalan,
biarlah mata kita selalu terarah kepada salib Kristus, ikuti saja contoh
teladan-Nya.
Efesus
1:17
(1:17)
dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang
mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal
Dia dengan benar.
Bila
terjadi pembukaan rahasia firman itulah wahyu yang diturunkan (yang
disampaikan) maka kita akan mengenal Dia dengan benar.
Banyak
orang Kristen belum mengenal Yesus dengan benar walaupun mulut berkata
bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tetapi belum tentu
mengenal Dia dengan benar, tetapi lewat wahyu (lewat pembukaan
rahasia firman Tuhan) kita mengenal Dia dengan benar.
Kalau
rahasia firman disingkapkan itu sama artinya Yesus telah menyingkapkan isi
hati-Nya, menyatakan isi hati-Nya kepada kita sehingga dengan demikian ketika
Ia berbicara dengan kita dari hati ke hati maka kita mengenal Dia dengan benar,
bukan lagi mengenal karena kata orang, bukan lagi mengenal Dia karena mujizat
di depan mata, tetapi mengenal Dia
karena rahasia firman Tuhan sudah dibukakan, isi hati Tuhan sudah dinyatakan
secara pribadi kepada kita, itu kemurahan.
Kalau
dahulu kita tidak mengenal Tuhan dengan benar, sekarang akhirnya mengenal dengan
benar, itu kemurahan oleh pembukaan rahasia firman Tuhan, wahyu Tuhan bagi
kita. Kalau kita mengenal Dia dengan benar maka Dia juga akan mengenal kita
dengan benar, sikap perbuatan kita pasti benar, hati, pikiran, perasaan, tubuh,
jiwa dan roh, solah tingkah dan perkataan pasti benar, kesaksian pasti benar,
sama-sama mengenal, hati menyatu dengan hati.
Efesus
3:3-6
(3:3)
yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu,
seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
(3:4)
Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku
akan rahasia Kristus,
(3:5)
yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada
anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada
rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
(3:6)
yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut
menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang
diberikan dalam Kristus Yesus.
Bila
terjadi pembukaan rahasia firman, wahyu dinyatakan di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan ini, maka kita akan mengerti lebih jauh tentang rencana Allah, bukan
saja hanya mengenal Tuhan lebih benar, tetapi juga mengerti rencana Allah lebih
dalam lagi. Adapun rencana Allah itu, antara lain:
1. Turut menjadi ahli waris Kerajaan
Sorga.
Kita
ini bangsa Kafir, penuh dengan kenajisan persis seperti anjing dan babi, tetapi kalau akhirnya layak masuk sorga, turut menjadi ahli waris Kerajaan
Sorga, itu kemurahan. Bukan saja hanya mengenal Tuhan dengan benar, namun kalau rahasia firman
dibukakan maka lebih dari itu yaitu bangsa Kafir turut menjadi ahli waris
Kerajaan Sorga. Kehidupan yang najis, yang jahat, yang kotor mewarisi kerajaan
Sorga, itu kemurahan.
2. Turut
menjadi anggota-anggota tubuh.
Berarti
layak menjadi anggota tubuh yang sempurna, menjadi bagian dari anggota tubuh,
bukan hanya bangsa Israel, tetapi bangsa Kafir juga turut dalam rangka
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan,
berarti kelak masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Ini kemurahan Tuhan dan ini
lebih dalam dari yang pertama tadi.
3. Turut menjadi peserta dalam
janji-janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Bangsa
Kafir tidak dianak-tirikan, bangsa Kafir tidak diabaikan, tetapi bangsa Kafir
juga diperhatikan oleh Tuhan. Sebetulnya kelebihan dari bangsa Yahudi; pertama-tama kepada
mereka diberikan hukum Taurat, kemudian disunat secara lahiriah, sedangkan
bangsa Kafir tidak disunat secara lahiriah, bangsa Kafir tidak mengenal hukum
Taurat, namun kalau akhirnya turut menjadi peserta dalam janji yang dberikan di
dalam Kristus Yesus itu adalah kemurahan.
Wahyu
5:5
(5:5)
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan
engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka
ketujuh meterainya."
Saudaraku,
pembukaan rahasia firman terjadi, jaminannya adalah singa dari suku Yehuda
yaitu tunas Daud telah berkemenangan. Itu jaminannya.
YANG
PERTAMA: SINGA DARI SUKU YEHUDA.
Kejadian
49:9
(49:9)
Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik
ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti
singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
Yehuda
adalah seperti Anak singa, setelah
menerkam, Dia naik ke suatu tempat yang tinggi.
Tempat
yang tinggi
di dalam Wahyu 5:10; itu adalah suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah. Tujuannya; memerintah sebagai raja-raja di bumi, berarti
terlepas dari perhambaan dosa, itu tempat yang tinggi.
Melayani
Tuhan tanda kemenangan itu tempat yang tinggi sebab tidak ada orang yang
melayani kalah terhadap dosa. Itulah singa dari suku Yehuda, setelah menerkam,
Dia naik ke tempat yang tinggi dan setelah Dia naik ke tempat yang tinggi, siapakah yang berani membangunkannya?
Tidak ada, setan sekalipun tidak sanggup mengganggu gugat orang-orang pilihan
Allah.
Biarlah
kiranya kita semua berada di tempat yang tinggi, menjadi suatu kerajaan,
menjadi imam-imam bagi Allah, tujuannya; supaya kita memerintah sebagai
raja-raja di bumi, berarti; terlepas dari perhambaan dosa.
YANG
KEDUA: TUNAS DAUD.
Yesaya
11:1
(11:1)
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan
tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
Biralah
kiranya kita semakin hari semakin lemah lembut, semakin hari semakin rendah
hati, perkataan selalu di bawah, sikap tingkah laku selalu di bawah, tidak
meninggi sama seperti tunas akan keluar dari tunggul Isai dan seperti taruk
yang akan tumbuh dari pangkalnya. Itulah tunas Daud yang berkemenangan.
Wahyu
5:7-8
(5:7)
Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari
tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
(5:8)
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat
makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu,
masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan:
itulah doa orang-orang kudus.
Setelah
gulungan kitab itu diterima oleh Anak Domba Allah maka tersungkurlah dua puluh
empat tua-tua, itulah doa penyembahan kepada Tuhan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel
U Sitohang
No comments:
Post a Comment