IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 16 MARET 2019
STUDY YUSUF
(Seri: 155)
Subtema: “KARUNIA-KARUNIA DAN JABATAN ROH EL-KUDUS MEMBAWA KEPADA KESATUAN TUBUH”
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pemuda Remaja sebagai mana biasanya, semua karena kemurahan Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, youtube, facebook, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita. Sebab itu kita berdoa, kita mohonkan kemurahan hati Tuhan supaya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita malam ini dan seterusnya.
Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang Study Yusuf.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.
(41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku."
(41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum datang tujuh tahun kelaparan, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki. Yang sulung bernama Manasye, sedangkan anak yang kedua bernama Efraim. Selanjutnya kita akan memperhatikan arti rohani nama kedua anak laki-laki Yusuf dimulai dari anak yang sulung yaitu Manasye.
Manasye, artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara, yaitu:
1. Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2. Yusuf lupa kepada rumah bapanya.
Keterangan: YUSUF LUPA KEPADA KESUKARANNYA.
Saudaraku, kesukaran Yusuf dibagi menjadi tiga fase.
Fase yang Pertama: KETIKA YUSUF TINGGAL BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Kisah itu ditulis di dalam Kejadian 37:1-36. kejadian 37 dibagi atas;
a. Ayat 1-11; Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya.
b. Ayat 12-36; Yusuf dijual ke tanah Mesir.
Mari kita membaca,
Kejadian 37:23-24
(37:23) Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. (37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka segera menanggalkan jubah Yusuf, jubah yang maha indah yang dipakainya itu.
Setelah kita melihat peristiwa ini, sejenak kita akan bandingkan dengan..
Kejadian 37:3-4
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
(37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Israel (Yakub) lebih mengasihi Yusuf dari pada anak-anaknya yang lain. Tandanya; kepada Yusuf diberikan jubah yang maha indah. Namun di sisi lain, Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya oleh karena jubah yang maha indah itu. Kesimpulannya; Yusuf dibenci oleh karena jubah yang maha indah.
Jadi anak-anak ku (kaum muda remaja), kebencian yang diterima oleh Yusuf ini adalah setelah ia mendapatkan jubah yang maha indah. Dengan memakai jubah yang maha indah menunjukkan bahwa Yusuf diperlengkapi dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus.
Tentang: SEMBILAN KARUNIA ROH KUDUS.
1Korintus 12:8-10
(12:8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
(12:9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
(12:10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ada sembilan-karunia-karunia Roh Kudus, antara lain:
1. Karunia hikmat.
2. Karunia pengetahuan
3. Karunia iman.
4. Karunia menyembuhkan.
5. Karunia mengadakan mujizat.
6. Karunia bernubuat.
7. Karunia membedakan bermacam-macam Roh.
8. Karunia berbahasa roh.
9. Karunia menafsirkan bahasa Roh/menimbang.
Selanjutnya, sembilan karunia Roh Kudus dibagi menurut tiga pembagian.
Yang Pertama: Tiga karunia untuk pembukaan firman, yaitu:
1. Karunia Hikmat.
2. Karunia Pengetahuan.
3. Karunia menafsirkan bahasa Roh/Menimbang.
Yang Kedua: Tiga karunia Kuasa, yaitu:
1. Karunia iman.
2. Kaunia mengadakan mujizat.
3. Karunia Menyembuhkan.
Yang Ketiga: Tiga karunia penyembahan, yaitu:
1. Karunia bernubuat.
2. Karunia membedakan bermacam-macam Roh.
3. Karunia berbahasa Roh.
Itulah pembagian dari sembilan karunia Roh Kudus.
1 Korintus 12:11
(12:11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Sembilan karunia-karunia Roh kudus semuanya dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama sehingga di dalam pelayanannya hamba-hamba Tuhan tidak saling sikut menyikut, tidak terjadi tumpang tindih, melainkan saling memperlengkapi. Karena sembilan karunia itu sumbernya dari Roh yang satu dan yang sama.
Kalau sumbernya dari roh yang satu dan yang sama maka di dalam pelayanannya seorang hamba Tuhan tidak saling sikut menyikut, tidak saling tumpang tindih, dan tidak ada penonjolan diri, melainkan saling melengkapi di antara pelayan-pelayan Tuhan.
1 Korintus 12:4,7
(12:4) Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
(12:7) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Jadi sembilan karunia Roh Kudus tujuannya adalah untuk kepentingan bersama, tidak ada di situ kepentingan diri. Maka imam-imam yang sudah melayani Tuhan tidak boleh melayani dengan kepentingan diri, melainkan melayani Tuhan hanya untuk kepentingan bersama supaya di atas segalanya nanti Tuhanlah yang dipermuliakan, bukan manusia yang melayani itu.
1 Korintus 12:17
(12:17) Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Karunia-karunia yang berbeda-beda itu selanjutnya akan membawa kita kepada kesatuan tubuh itulah yang disebut tubuh Kristus.
Tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, demikian juga Kristus yaitu kepala hanya satu. Kalau kepala satu maka tubuh juga satu walaupun anggota tubuh banyak. Sedangkan kalau kepala satu tetapi tubuh dua maka di situ ada roh yang lain. Sebaliknya, tubuhnya satu, kepalanya dua maka ini sangat menakutkan sekali.
Jadi yang benar adalah tubuh itu satu sekalipun anggota-anggotanya banyak, demikain pula Kristus yang adalah kepala adalah satu.
Praktek mempertahankan kesatuan tubuh Kristus..
1 Korintus 10:17
(10:17) Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Sekalipun banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Pemuda remaja adalah anggota tubuh dan saat ini kita sedang menikmati pemecahan roti yang satu dan yang sama itu. Demikianlah caranya untuk mempertahankan kesatuan tubuh.
Kalau saat ini kita datang untuk menikmati roti yang satu melalui ibadah ini lalu pada kesempatan yang lain kita datang ke tempat ibadah yang lain untuk menikmati roti-roti asing, maka dengan demikian tidak akan terwujud kesatuan dari anggota tubuh Kristus. Maka tidak boleh sembarangan dalam mengikuti hal pemecahan roti.
Jadi supaya kesatuan tubuh ini nyata dan tetap kita pertahankan, tidak boleh sembarangan dalam hal mengikuti pemecahan roti.
1 Korintus 10:16
(10:16) Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
Roti yang dipecah-pecahkan itu adalah persekutuan dengan tubuh Kristus yang membawa kita kepada kesatuan tubuh. Yesus adalah roti hidup, ia telah mecah-mecahkan seluruh hidup-Nya di atas kayu salib.
Yohanes 19:31-34
(19:31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
(19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
(19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Saudaraku, melihat Yesus telah mati, prajurit-prajurit tidak mematah-matahkan kaki-Nya, tetapi sebaliknya salah satu dari prajurit-prajurit itu menikam lambung Yesus lalau keluarkan darah dan air.
Saudaraku, Yesus telah memecah-mecahkan seluruh tubuh-Nya di atas kayu salib supaya terwujudnya kesatuan dari tubuh Kristus yang sempurna, tidak terpisah-pisah.
Darah dan air -> kelahiran baru yaitu tubuh Kristus yang sempurna (kesatuan tubuh yang utuh).
Jadi hanya ada satu tubuh dan anggota-anggotanya banyak demikian pula Kristus adalah satu.
Apa yang sudah kita baca dalam injil Yohanes 19:31-34 singkron dengan 1 Korintus 12:13..
1 Korintus 12:13
(12:13) Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda itu telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu roh. Baptisan Kristus adalah baptisan di dalam kematian-Nya, berarti; kehidupan lama dikubur. Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya kita semua diberi minum dari satu roh.
Tadi ada sembilan karunia, sumbernya dari roh yang satu dan yang sama dan kita sudah diberi minum serta menikmati pelayanan dari hamba Tuhan dengan karunia-karunia yang berbeda-beda, berarti kita sudah diberi minum dari satu roh.
1 Korintus 12:14-15
(12:14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
(12:15) Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Setiap anggota tubuh/masing-masing anggota tubuh tidak boleh memisahkan diri dari anggota tubuh yang lain. Memang anggota-anggota tubuh itu berbeda-beda, tidak sama; ada mata, ada kaki, ada telinga, ada kaki, ada tangan dan lain sebagainya. Kalau seandainya anggota tubuh itu hanya mata, maka dimanakah telinga? Kalau anggota tubuh masing-masing dikuasai oleh roh egosentris maka tidak terlihat anggota tubuh yang lain.
Jadi masing-masing anggota tubuh tidak boleh memisahkan diri dari anggota tubuh yang lain. Anggota tubuh itu memang berbeda, pasti keinginannya juga berbeda, tetapi bukan berarti karena keinginan yang berbeda lalu harus berpisah, tidak mungkin ada dua pribadi dengan keinginan yang sama. Tetapi sekalipun ada perbedaan, masing-masing anggota tidak boleh memisahkan diri.
Saudaraku, camkanlah Tuhan sudah mempercayakan Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel di atas bahu kita untuk selanjutnya membawa kabar yang besar ini dari timur sampai ke barat maka kesatuan tubuh ini dimulai dari kita semua. Maka perhatikan itu dengan baik.
1 Korintus 12:19
(12:19) Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
Andaikata semuanya adalah satu anggota, dimanakah tubuh? Sekalipun berbeda, kita tidak boleh memisahkan diri, tidak boleh ada kepentingan pribadi, juga tidak boleh ada kepentingan golongan di dalam melayani Tuhan, tidak boleh juga ada kelompok-kelompok.
1 Korintus 12:21-22
(19:21) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." (19:22) Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Kesimpulannya; anggota-anggota tubuh tidak boleh memisahkan diri dari anggota-anggota tubuh yang lain karena satu dengan yang lain saling membutuhkan.
Filipi 2:2-4
(2:2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, (2:3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Saudaraku, di dalam satu penggembalaan (gereja) harus ada lima perkara supaya terlihat kesatuan tubuh Kristus.
1. Satu hati.
2. Sepikir.
3. Satu kasih.
4. Satu jiwa.
5. Satu tujuan.
Syaratnya; tidak mencari kepentingan diri dan tidak mencari puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya, hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Itulah tentang sembilan karunia-karunia Roh Kudus.
Tentang: SEMBILAN JABATAN.
1 Korintus 12:28-30
(12:28) Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. (12:30) atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
Sembilan jabatan Roh Kudus dirampingkan menjadi lima nabatan pokok.
1. Rasul.
2. Nabi.
3. Penginjil.
4. Gembala.
5. Guru/pengajar.
Inilah lima jabatan pokok.
Efesus 4:11-14
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Saudaraku, Ia telah memperlengkapi orang-orang kudus (imamat rajani) dengan lima jabatan. Tujuannya;
- Bagi pekerjaan pelayanan.
- Bagi pembangunan tubuh Kristus.
Saudaraku, kita ini adalah tubuh Kristus (rumah Tuhan), biarlah kiranya kita senantiasa berada di dalam kegerakan kebangunan rohani, jangan pernah tinggalkan Yerusalem.
Kegunaan dari lima jabatan adalah untuk mendewasakan sidang jemaat berarti; telah mencapai kesatuan dari anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda. Tandanya; tidak mudah diombang-ambinkan oleh angin-angin pengajaran palsu.
Saudaraku, terhadap angin-angin pengajaran palsu kita harus waspada, kalau tidak waspada maka angin ini akan menenggelamkan kehidupan dari pemuda remaja. Sama halnya dengan Simon Petrus, waktu ia berjalan di atas air untuk beberapa lama dia bisa berjalan, tetapi setelah dirasanya tiupan angin sepoi-sepoi mulailah ia tenggelam. Untung dia mengangkat dua tangan, memohon pertolongan dari Tuhan, saat dia angkat tangan (menyerah), dua tangan Tuhan terulur. Jadi tidak boleh anggap enteng angin-angin pengajaran palsu.
Ayo bertahan dengan Pengajaran yang benar itulah Pengajaran Salib, itu yang membuat kita kuat dan tidak mudah goyah.
Efesus 4:15
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Saudaraku, dewasa berarti; terjadi pertumbuhan rohani yang sehat di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah kepala. Jangan sampai pertumbuhan rohani itu mengarah kepada yang lain-lain, apalagi kepada perkara lahiriah.
Efesus 4:16
(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Saudaraku, dari kepala seluruh tubuh;
1. Rapi tersusun.
2. Diikat menjadi satu.
Jadi kalau pertumbuhan rohani itu mengarah kepada Kristus sebagai kepala maka akan terlihat anggota-anggota tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu.
Dalam ibadah raya minggu, kita sudah melihat, pelayanan-pelayanan di istana Salomo begitu rapi tersusun, disiplin, rapi, baik soal makanan di atas meja, baik soal minuman, baik soal berpakaian, semuanya rapi tersusun, teratur.
Kita boleh saja datang dari latar belakang yang hancur-hancuran, tetapi kalau kita mengalami pertumbuhan rohani yang sehat yang datangnya dari Kristus sebagai Kepala maka keadaan tubuh akan rapi tersusun dan diikat menjadi satu.
Kolose 2:19
(2:19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya
Saudaraku, seluruh tubuh; yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi.
Utar-urat dan sendi-sendi -> hamba-hamba Tuhan dengan berbagai-bagai karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus.
Kalau satu urat saja putus dari anggota tubuh, maka akan terjadi kelumpuhan di dalam melayani pekerjaan Tuhan. Kalau terjadi kelumpuhan, tangannya struk, kaki struk tidak akan bisa melayani Tuhan dengan sempurna.
Maka kita anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda ini harus belajar untuk menghargai urat-urat dan sendi-sendi, itulah karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan Roh Kudus yang dipercayakan oleh Tuhan, belajar untuk menghargai kemurahan Tuhan. Demikianlah tentang jabatan-jabatan Roh kudus.
Kejadian 37:23
(37:23) Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
Tadi sudah saya sampaikan, setelah menerima jubah yang Maha Indah, yaitu; karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus, di situlah terjadi kebencian. Maka orang yang sudah melayani Tuhan jangan heran kalau dibenci oleh dunia ini. Memang dunia ini tidak akan pernah menerima keberadaan kita, mereka akan membenci kita, tetapi Tuhan Yesus sudah terlebih dahulu dibenci, maka kita tidak perlu heran kalau dunia membenci kehidupan kita masing-masing.
Kejadian 37:25,27
(37:25) Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir. (37:27) Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? (37:28)
Pada ayat 25 ; “...duduklah mereka untuk makan...”
Pada ayat 27; Yehuda berkata kepada saudara-saudaranya; “Marilah kita jual dia kepada orang Ismail ini”
Jadi sudah jelas di sini, ada penggembalaan yang hanya mementingkan diri yaitu hanya membicarakan soal makan dan minum dan berbicara soal upah.
Itu sebabnya saya tandaskan malam ini, tidak usah heran kalau dunia membenci kita karena kenyataannya dalam penggembalaan yang lain hanya memerlukan soal makan dan minum serta upah, mereka tidak membutuhkan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, mereka berani menjual Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Itu adalah pemikiran dari orang-orang dunia. Memang dunia ini membenci kita, tetapi jangan heran karena Dia sudah lebih dulu menerima kebencian itu.
Kita lihat sejenak mengenal Jubah Maha Indah dari..
Keluaran 28:2,6,31,39
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan. (28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli. (28:31) Haruslah kaubuat gamis baju efod dari kain ungu tua seluruhnya. (28:39) Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.
Jubah Imam Besar terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Baju Efod -> kematian Tuhan Yesus Kristus.
2. Gamis Baju Efod -> Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
3. Kemeja putih yang beragi dengan bentuk berjala-jala -> Kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.
Kemuliaan Kristus pada saat Ia naik ke surga:
a. Hidupnya dalam tanda kematian sudah lalu bagaikan baju Efod yang sudah ditanggalkan-Nya.
b. Kebangkitannya selama 40 hari di bumi juga sudah berlalu bagaikan Gamis Baju Efod yang sudah ditanggalkanNya.
c. Ia naik ke surga sampai di belakang Tabir dan sekarang Ia berada di dalam kemulinaan-Nya. Sekarang ia sedang mengamat-amati kita melalui Roh kudus.
Jadi jangan saudara merasa Tuhan tidak ada, sekarang Ia berada di belakang tabir, dalam kemuliaan-Nya untuk mengamat-amati kita dalam setiap gerak-gerik kehidupan pemuda remaja.
Zakharia 3:9
(3:9) Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua — satu permata yang bermata tujuh — sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
Satu pemrmata yang bermata tujuh menggambarkan Kristus yang penuh dengan Roh kudus. Satu permata, itulah Kristus, sedangkan tujuh permata dalam Wahyu 5:6; itulah tujuh Roh Allah yang di utus ke seluruh bumi. Lalu kalau hamba-hamba Tuhan diutus ke seluruh bumi, berarti; kehidupannya menjadi terang.
Jadi di dalam kemuliaan-Nya, ia sedang mengamat-amati kita dengan Roh Kudusnya. Itulah satu permata dengan tujuh mata. Bagi orang dunia, tujuh mata semacam ini tidak disukai (dibenci) karena perbuatannya benar.
Seperti kemeja yang beragi tadi, merupakan pakaian yang paling dalam, demikianlah Allah mengamati kehidupan suci kita yang paling dalam yaitu kehidupan suci kita yang tersembunyi.
Kejadian 37:24
(37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Sesudah menanggalkan jubah maha indah Yusuf selajutnya mereka melemparkan Yusuf ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Ini gambaran dari pada nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu sesuai dengan 2 Petrus 2:11.
Kita akan melihat wujud dari NABI-NABI PALSU DALAM IBADAH MEREKA..
Yang Pertama:
Kolose 2:18
(2:18) Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
Nabi-nabi palsu dalam ibadahnya:
1. Pura-pura merendahkan diri.
Kalau kita melihat Wahyu 13, di situ terlihat binatang yang keluar dari dalam laut, berkepala tujuh, dan bertanduk sepuluh. Binatang ini adalah gabungan dari binatang lain, yaitu; macan tutul, singa, dan beruang. Lalu satu dari kepalanya itu luka parah yang mengarah kepada kematian. Tetapi luka parahnya ini akhirnya sembuh, dan oleh karena mujizat kesembuhannya inilah banyak orang mengikuti dia. Berbeda dengan kematian Yesus, Dia melepaskan segala sesuatunya, kemudian mengosongkan diri, mengambil rupa sebagai seorang hamba dan sebagai menusia Ia telah merendahkan dirinya untuk taat sampai mati bahkan sampai sampai mati di atas kayu salib. Jadi bukan pura-pura merendahkan diri, tetapi kalau nabi-nabi palsu berpura-pura merendahkan diri.
2. Beribadah kepada malaikat.
Saudaraku, malaikat adalah pelayan-pelayan Tuhan, berarti; malaikat bukan Tuhan yang harus disembah. Sehebat apapun pemakaian Tuhan terhadap seorang hamba Tuhan, ia tetap manusia biasa, ia tetap pelayan Tuhan, ia bukan Tuhan yang harus disembah. Tetapi kalau pada akhirnya beribadah kepada malaikat, ia adalah wujud ibadah dari nabi-nabi palsu.
3. Berkanjang pada penglihatan-penglihatan.
Saudaraku, tidak sedikit hamba Tuhan berkanjang pada penglihatan-penglihatan bahkan dalam setiap pertemuan ibadah dengan berani mengatakan bahwa dia melihat sesuatu hal dari Tuhan. Juga penglihatan itu dinyatakan bukan hanya di atas mimbar, tetapi juga di dalam tulisan-tulisan/karangan-karangan sebuah buku.
Saudaraku, penglihatan itu memang ada sebagai wujud pernyataan dari kasih Allah di dalam rangka pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dalam rencana-rencana yang akan Tuhan nyatakan selanjutnya. Tetapi kalau hamba Tuhan selalu berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan oleh karena penglihatan itu Pangajaran Salib direndahkan, itu sudah tidak benar. Jangan dibuai oleh penglihatan palsu semacam ini.
4. Membesar-besarkan diri oleh pemikirannya yang duniawi.
Saudaraku, tidak perlu kita membesar-besarkan ibadah dan pelayanan ini karena berkat melimpah, hanya karena perkara lahiriah. Misalnya memiliki harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, kemudian uang yang banyak, sebab itu adalah pemikiran dunia.
Inilah wujud dari nabi palsu dalam pelayanannya.
Tidak salah memiliki harta, kekayaan, kedudukan, jabatan yang tinggi, pendidikan yang tinggi, serta uang yang banyak. Tetapi kalau ibadah dan pelayanan direndahkan oleh karena perkara lahiriah itu, maka itu merupakan pemikiran duniawi. Saat ini kita diluruskan oleh Tuhan supaya kita mengikuti Tuhan dengan baik dan benar.
Yang Kedua:
Filipi 3:2
(3:2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
Nabi-nabi palsu disebut anjing-anjing = pekerja-pekerja yang jahat = penyunat-penyunat yang palsu.
Saudaraku, bersunat atau tidak bersunat itu tidak terlalu penting, yang terpenting adalah sunat rohani (sunat Kristus) yaitu penanggalan terhadap tubuh yang berdosa. Kenapa pada waktu itu nabi-nabi palsu mengadakan penyunatan? Memerintah, supaya sidang jemaat disunat? Tidak lain tidak bukan supaya mereka terlepas dari sengsara salib.
Dengan menyunatkan sidang jemaat menunjukkan bahwa mereka sudah berjasa kepada sidang jemaat. Namun sebetulnya tidak, mereka hanya berusaha melepaskan diri dari salib.
Maka kalau seorang hamba Tuhan melepaskan diri dari salib di tengah ibadah dan pelayanan, ini adalah wujud dari nabi-nai palsu dalam ibadah mereka, maka hati-hati dengan anjing-anjing, terhadap pekerja-pekerja yang jahat, terhadap penyunat-penyunat palsu. Maka sebetulnya disunat ataupun tidak disunat tidak terlalu penting, yang terpenting adalah salib. Tetapi liciknya nabi-nabi palsu, mereka menyunatkan sidang jemaat, seolah-oleh mereka telah memikul salib padahal mereka sedang melepaskan diri dari salib.
Jadi kalau hamba Tuhan melepaskan diri dari salib di tengah ibadah dan pelayanan itulah nabi-nabi palsu. Apalagi kalau berkata; “Yesus telah disalibkan, telah mati bagi kita maka kita tidak perlu lagi memikul salib” itu adalah kebodohan, itu adalah tipu muslihat dari nabi-nabi palsu.
Kita bersyukur sekalipun siasat palsu dari nabi-nabi palsu ada di tengah ibadah dan pelayanannya, tetapi Yusuf tidak terpengaruh dengan sumur kering, karena pada akhirnya ia diangkat dari sumur kering supaya rencana Allah terlaksana.
Tadi, setelah Yusuf sampai di sana, langsung diserang, ditangkap lalu mereka menanggalkan jubah yang maha indah yang dipakainya itu, itu memang sesuatu yang harus terjadi. Karena sesudah kita menerima karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh kudus, kita akan menerima kebencian dari dunia.
Dan saat ini kita adalah kehidupan pemuda remaja yang paling beruntung karena kita boleh menikmati karunia-karunia dan jabatan Roh El-kudus lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Sebab Yusuf adalah gambaran dari Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel untuk membawa kita sampai pada kesatuan tubuh Kristus yang sempurna itulah sidang Mempelai Wanita Tuhan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang