IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 12 MARET 2019
KITAB KOLOSE
(Seri: 42)
Subtema: “FILSAFAT KOSONG DAN PALSU”
Shalom saudaraku...
Selamat malam salam sejahtera, salam dalam kasih-Nya Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming, video internet, facebook, youtube dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita malam ini. Mari kita mohonkan kemurahan Tuhan lewat doa kita, kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita untuk melawat setiap kehidupan kita dan bertakhta di tengah-tengah perhimpunan Ibadah Doa Penyembahan ini supaya Dia berbicara langsung kepada kita dan Dia menyatakan isi hati-Nya kepada kita masing-masing pribadi lepas pribadi.
Kembali kita memeriksa firman penggembalaan dari surat yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose...
Kolose 3:4
(3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Kalimat yang harus kita perhatikan: “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita.”
Singkatnya Kristus adalah hidup kita.
Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Kristus diberikan kepada jemaat sebagai Kepala sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya yaitu; kepenuhan Dia.
Kolose 2:8
(2:8) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Tubuh Kristus tidak boleh ditawan oleh filsafat kosong dan palsu sebab itu sidang jemaat sebagai tubuh-Nya harus hati-hati, hidup dengan segala kewaspadaan supaya kehidupan kita sebagai tubuh Kristus tidak ditawan oleh filsafat kosong dan palsu.
Yang dimaksud filsafat kosong dan palsu adalah hidup menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia.
- Turun-temurun -> ibadah tradisi, ibadah yang dikaitkan dengan adat istiadat nenek moyang.
- Roh-roh dunia -> segala perkara lahiriah / perkara yang ada di bawah / di bumi ini.
Galatia 4:3
(4:3) Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
Orang yang belum lahir baru, takluk kepada roh-roh dunia.
Galatia 4:9
(4:9) Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
Selanjutnya, roh-roh dunia itu “lemah” dan “miskin.”
Kita sudah mengenal dan dikenal oleh Allah, kiranya kita jangan lagi diperhamba oleh roh-roh dunia (segala perkara yang ada di dalam dunia) karena semua perkara itu lemah dan miskin.
- Lemah artinya; tidak kuat, sama artinya tidak berdaya terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak suci.
- Miskin artinya; tidak dapat memberi karena dia tidak mempunyai.
Kolose 2:9-10
(2:9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
(2:10) dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
Dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kita telah dipenuhi di dalam Dia.
Bukti kita telah dipenuhi di dalam Dia.
Kolose 2:11
(2:11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Kita telah disunat bukan dengan sunat lahiriah tetapi sunat Kristus berarti; terjadi penanggalan akan tubuh yang berdosa.
Inilah bukti bahwa kita telah dipenuhi di dalam Dia.
Roma 2:28
(2:28) Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
Ayat ini memberi suatu harapan kepada bangsa kafir yang bukan orang Yahudi secara lahiriah dan itu ditulis dengan jelas oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Berarti di dalam Kristus ada harapan.
Roma 2:29
(2:29) Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Yang disebut sunat bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah melainkan sunat di dalam hati secara rohani yaitu penanggalan akan tubuh yang berdosa.
Jadi sunat atau tidak bersunat itu tidak terlalu penting yang penting adalah sunat rohani, penanggalan akan tubuh yang berdosa. Pendeknya, jikalau hati kita bersih dengan sendirinya anggota-anggota tubuh kita tidak dikuasai dosa. Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Kritsus, Dialah kepala dari sidang jemaat dan sidang jemaat adalah tubuh-Nya yaitu kepenuhan-Nya, dengan salah satu bukti kita (bangsa Kafir) mengalami penyunatan di dalam Yesus Kristus.
Mari kita lihat persamaan dari sunat rohani...
Kolose 2:12
(2:12) karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
“...Dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan...”
Baptisan Kristus adalah baptisan di dalam kematian-Nya berarti kehidupan yang lama telah dikubur sehingga kita bangkit dalam keadaan hidup baru.
Kolose 2:13-14
(2:13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, (2:14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Bangsa kafir dahulu sudah mati, sebab hidup tanpa Kristus, tanpa Allah dalam dunia, tidak mempunyai ketentuan-ketentuan yang dijanjikan dan lain sebagainya. Dahulu kita sudah mati karena dosa dan karena tidak disunat secara lahiriah.
Inilah keadaan dari bangsa kafir atau hidup di luar Tuhan, namun sekarang telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus Kepala, sesudah Ia mengampuni dengan menghapuskan surat hutang dengan memaku-Nya pada kayu salib. Dosa kita sudah dihapuskan, hutang dosa diputihkan, pelanggaran kita diampuni, segala kejahatan dan kenajisan kita diampuni.
Kembali saya katakan: Kristus kepala Dialah yang menyelamatkan tubuh, di dalam Dialah berdiam segala kepenuhan ke-Allahan. Dialah Kepala sedangkan sidang jemaat tubuh-Nya, yang juga kepenuhan Dia.
Kita telah dihidupkan Allah bersama dengan Dia, Kristus kepala, sesudah Ia mengampuni dengan menghapuskan surat hutang dengan memakunya pada kayu salib, dengan lain kata; menyangkal diri dan memikul salib, hutang dosa terhapuskan.
Maka biarlah kiranya kita mau menggunakan dua bahu ini untuk memikul sebuah tanggungjawab yang Tuhan sudah percayakan dengan tidak bersungut-sungut, tidak ngomel dan menggerutu.
Kolose 1:19-20
(1:19) Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
(1:20) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Jadi ayat ini sinkron dengan Kolose 2:13-14; seluruh kepenuhan Allah berkenan diam dalam Dia.
Buktinya; Allah telah memperdamaikan dosa manusia dengan diri-Nya oleh darah salib Kristus.
Kita bersyukur bahwa Kristus adalah kepala Dialah penyelamat tubuh. Dialah yang menjadi pengantara antara Allah dengan manusia. Pendeknya; surat hutang telah dipakukan di atas kayu salib.
Jadi saya mau tandaskan, kita bersyukur karena Kristus kepala, Dialah pengantara antara Allah dengan manusia dan oleh darah salib kita berdamai dengan Allah berdamai dengan sesama.
Tuhan baik, entah apa jadinya kehidupan manusia apabila bangsa Kafir tanpa salib Kristus. Allah telah memberikan kepada sidang jemaat, Kristus sebagai kepala, Dialah penyelamat tubuh.
Yohanes 1:1
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Firman Allah itu masih bersifat logos, huruf-huruf yang ditulis pada dua loh batu dan ditulis juga dalam setiap lembaran-lembaran pada gulungan kitab.
Tetapi...
Yohanes 1:14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Sedangkan pada ayat 14 ini, firman itu telah menjadi daging.
Dari “logos” menjadi “rhema” karena firman itu sudah menjadi daging (manusia) dan diam di antara kita.
Berarti dengan lain kata betul-betul bahwa Kristus adalah kepala sedangkan sidang jemaat adalah tubuh-Nya yaitu kepenuhan-Nya. Maka dengan demikian kita dapat melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yohanes 1:16
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
Dari kepenuhan-Nya, kita sebagai tubuh-Nya telah menerima kasih karunia demi kasih karunia. Jadi kalau firman itu menjadi manusia (daging) diam diantara kita, itu adalah kasih karunia/kemurahan Tuhan bagi kita sekaliannya. Jadi nyatalah bahwa kristus adalah hidup kita. Kalau kita punya kekayaan, harta, uang, kedudukan yang tinggi, dan jabatan yang tinggi itu bukan hidup kita, tetapi yang menjadi hidup kita adalah Kristus.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Dialah kepala gereja, sidang jemaat adalah tubuh-Nya yaitu kepenuhan-Nya, sebab di dalam Dialah berdiam segala kepenuhan ke-Allahan. Jadi Dialah pengantara antara Allah dengan manusia sehingga kita boleh menikmati rahmat yang dianugerahkan kepada kita masing-masing.
Oleh karena kepenuhan-Nya kita memperoleh kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain dan seterusnya sampai sempurna, sehingga dengan demikian kita melihat kemuliaan Allah sesuai dengan Yohanes 1:14.
Kita bersyukur, kita pantas menaikkan ucapan syukur dan terimakasih setinggi-tingginya kepada Kristus Kepala Mempelai Pria Sorga, Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Sidang jemaat adalah tubuh-Nya yaitu kepenuhan-Nya dan telah dibuktikan sesuai dengan penguraian di atas tadi. Kita bersyukur, kita berterimakasih sedalam-dalamnya, kita ada karena Tuhan baik, Tuhan menyatakan kemurahan-Nya.
Yohanes 1:17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus, Dialah Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga yang kita kasihi.
Yohanes 1:18
(1:18) Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Berarti jelas, Kristus adalah hidup kita, bukan yang lain. Kita tidak akan sampai kepada Allah kalau Kristus tidak diberikan sebagai kepala atas tubuh-Nya, tidak seorangpun yang pernah melihat Allah kecuali Dia.
Sebab itu jangan kita ditawan oleh filsafat kosong dan palsu, yaitu ajaran turun temurun dan roh-roh dunia. Roh-roh dunia itu lemah dan miskin tetapi salib-Nya memberi kekuatan. Darah salib menebus, mengampuni dan menyucikan dosa kita, ini dasar untuk sampai kepada kesempurnaan, dasar kita untuk berangkat melayani Tuhan. Berada di tempat kudus, dasarnya adalah salib Kristus. Singkatnya Kristus adalah hidup kita, Dialah Kepala gereja, Mempelai Pria Sorga. Amin
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment