IBADAH RAYA MINGGU, 10 MARET 2019
KITAB WAHYU
(Seri: 86)
Subtema: “EMPAT PERKARA TAK TERPAHAMI OLEH SALOMO”
Shalom saudaraku...
Selamat sore salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita, memenuhi tempat perhimpunan Ibadah Raya Minggu sore ini, sebab itu mari kita berdoa memohon supaya Tuhan menyatakan kemurahan-Nya lewat pembukaan rahasia firman untuk melawat setiap kehidupan kita. Kita sekarang berada dalam zona kerajaan sorga dimana Tuhan bertakhta di dalamnya dan Dia akan berjalan dari kerubium-kerubium.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video, internet, youtube, facebook dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati bersama-sama.
Selajutnya kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari...
Wahyu 10:3b
(10:3b) Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
“Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.”
Kesimpulannya, dalam kitab Wahyu ada 7 kali bunyi guruh menderu terdengar yaitu:
1. Wahyu 4:5
2. Wahyu 8:5
3. Wahyu 10:3b
4. Wahyu 11:19
5. Wahyu 14:2
6. Wahyu 16:18
7. Wahyu 19:6
Tentang: BUNYI GURUH YANG KETUJUH (SERI KEDUA)
Pada minggu yang lalu kita sudah menikmati kemurahan Tuhan lewat seri pertama. Apa yang sudah kita terima pada minggu yang lalu masih jelas dalam ingatan kita masing-masing dengan lain kata firman itu tidak berlalu begitu saja.
Segera kita membaca..
Wahyu 19:6-7
(9:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
“Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.” Seruan berikutnya: “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”
Ini merupakan suara dari himpunan orang banyak, suara itu seperti deru guruh yang hebat. Demikianlah deru guruh yang ketujuh tedengar sebagai deru guruh yang terakhir (ketujuh).
Kemudian, suara dari himpunan orang banyak ini dibagi menjad dua bagian:
Yang pertama: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.”
Minggu yang lalu telah saya sampaikan mengenai, “bahwa Tuhan Allah kita yang Maha Kuasa telah menjadi Raja”, tetapi kita akan menyingung sedikit mengenai yang pertama ini.
Kita kembali membaca...
Mazmur 93:1-2
(93:1) TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang; (93:2) takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
“Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan” -> kemuliaan Tuhan Allah sebagai Raja.
Tuhan berpakaian berarti tidak terlihat kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan, pendeknya, tidak terdapat cacat cela, kerut atau yang serupa itu.
Kemudian, “berikat pinggang kekuatan” -> kebenaran dan kesetian. Kebenaran dan kesetiaan berbicara tentang suasana pesta nikah.
Kemudian “sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang; takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada".
Tuhan adalah Raja maka dunia tegak tidak bergoyang, sebagaimana takhta-Nya tegak sejak dahulu kala sampai sekarang, kekal sampai selama-lamanya.
Mazmur 97:1
(97:1) TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!
Tuhan adalah Raja sehingga bumi bersorak-sorai dan banyak pulau bersukacita.
Tuhan adalah Raja maka kaitannya adalah sorak-sorai kemenangan.
Mazmur 99:1
(99:1) TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
Tuhan itu Raja maka bangsa-bangsa gemeter. Ayat 1 ini ada kaitannya dengan ayat 4.
Mazmur 99:4
(99:4) Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Engkaulah yang menegakkan kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Engkaulah yang melakukannya.
Raja yang kuat, yang mencintai hukum, dan menegakkan kebenaran akhirnya bangsa-bangsa takluk dan gentar.
Selanjutnya...
Mazmur 99:1
(99:1) TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
Tuhan itu Raja, Ia duduk di atas kerub-kerub maka bumi goyang. Pada minggu lalu kita sudah melihat perkara ini.
Musa berhadapan dengan Tuhan secara face to face kemudian Tuhan berbicara dari antara kerub kepada umat Israel karena Tuhan Raja, Dia duduk di antara kerub-kerub.
Biarlah kiranya hal ini nyata dalam kehidupan kita, Tuhan Raja dan berkuasa di dalam Tabernakel (kehidupan kita pribadi lepas pribadi).
Itu yang pertama dari seruan orang banyak tadi.
Yang kedua: “Marilah kita bersukacita, bersorak-sorai dan memuliakan Dia karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia.”
Kesimpulan dari kalimat tersebut adalah bahwa gereja Tuhan/sidang mempelai Tuhan telah melewati sebuah perjalanan yang sangat panjang, penuh dengan perjuangan untuk sampai pada hari perkawinan Anak Domba, dan berseru: “Marilah kita bersukacita, bersorak-sorai dan memuliakan Dia.”
Pendeknya, gereja Tuhan telah melewati perjalanan yang sangat melelahkan dan perjalanan ini menyita perhatian khusus karena tidak boleh keluar dari track/jalur dari yang telah ditentukan oleh Tuhan. Jadi betul-betul menyita perhatian secara khusus.
Amsal 30:17
(30:17) Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.
Resiko apabila menolak pengajaran mempelai,
a. Akan dipatok gagak lembah -> Orang yang terikat dengan perkara lahiriah / dibawah.
b. Dimakan anak rajawali -> orang yang penuh hawa nafsu dan keinginan daging.
Maka tadi saya sudah sampaikan di atas bahwa perjalanan dari gereja Tuhan menyita perhatian khusus karena mereka tidak boleh keluar dari track yang sudah ditentukan oleh Tuhan/keluar jalur, mereka harus menempuh jalan yang Tuhan sudah tentukan tidak boleh lagi keluar dari sana hanya karena persoalan lahiriah.
Kita ini sedang berlomba dalam perjalanan rohani tidak boleh lagi kita bermain-main, tidak boleh hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging, sebab kita harus berlomba dengan waktu. Memang menyita perhatian khusus karena kita harus berada di jalur perlombaan yang Tuhan tentukan.
Tetaplah di dalam jalur yang sudah Tuhan tentukan jangan keluar dari sana. Sampai sejauh ini Tuhan memberi suatu harapan besar lewat Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel yang kita sudah terima untuk menuntun perjalanan rohani kita supaya nanti kita tiba di dalam pesta nikah Anak Domba, distu ada sorak-sorai dan sukacita besar.
Amsal 30:18-19
(30:18) Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19) jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Ada 3 hal yang mengherankan bahkan ada 4 hal yang tidak dimengerti oleh raja Salomo yaitu:
1. Jalan rajawali di udara.
2. Jalan ular di atas cadas.
3. Jalan kapal di tengah-tengah laut.
4. Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Salomo adalah seorang raja yang penuh dengan hikmat yang luar biasa, tetapi sekalipun demikian sangat sulit bagi dia untuk memahami empat perkara tersebut.
Sesuai dengan apa yang saya nyatakan di atas tadi, bahwa perjalanan dari pada umat Tuhan penuh dengan perjuangan, perjalanan yang begitu panjang dan menyita perhatikan khusus.
Sejenak kita memperhatikan detik-detik Salomo mendapatkan hikmat Allah...
1 Raja-raja 3:9-10
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (3:10) Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
Doakan terus supaya dengan hikmat Tuhan kita dapat menikmati pembukaan rahasia firman Tuhan dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita.
1 Raja-Raja 3:11-12
(3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, (3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
Pendeknya, Tuhan memberikan kepada Salomo hati yang penuh hikmat dan pengertian.
Kegunaanya: dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Maka disini kita perhatikan, Tuhan memberikan hikmat kepada Salomo, karena ia tidak meminta umur panjang, kekayaan, tidak meminta nyawa musuh, melainkan hikmat, untuk dapat membedakan mana yang baik dan jahat, yaitu: pengertian untuk memutuskan hukum.
Mari kita terus berdoa supaya Tuhan berikan hikmat yaitu pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala yang tertutup akan terbuka; pekerjaan, ekonomi, kesejahteraan, dan lain sebagainya semua akan mengikuti termasuk umur panjang, Tuhan berikan.
Bahkan oleh karena hikmat yang dimiliki oleh Salomo..
Pertama: masalah nikah yang hancur dari dua orang perempuan dapat diselesaikan.
Boleh sejenak kita lihat itu..
1 Raja – Raja 3:22
(3:22) Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
Kesimpulan dari ayat ini; dua orang perempuan sedang memperebutkan anak yang masih hidup. Ketika perkara itu terjadi, tidak ada yang mengetahui sehingga masalah ini tidak selesai, selanjutnya perkara dari dua perempuan ini dibawa kepada Salomo.
1 Raja – Raja 3:23
(3:23) Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."
Mereka saling mempersalahkan yang satu dengan yang lain, sibuk memperebutkan anak yang masih hidup ini dihadapan Salomo.
1 Raja-Raja 3:24-27
(3:24) Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja. (3:25) Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain." (3:26) Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"(3:27) Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
Tetapi disini kita melihat oleh karena hikmat Allah, hikmat sorgawi yang dimiliki oleh Salomo, ia dapat memutuskan perkara dari dua perempuan yang nikahnya hancur. Pendeknya, Salomo dapat mengetahui ibu dari bayi yang masih hidup sebab Salomo dengan hikmat menggunakan sebilah pedang tajam.
Pedang roh yaitu firman Allah yang dapat menyelesaikan perkara yang tidak dapat diselesaikan manusia, sebab apa? Pedang Roh itu lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, dia hidup dan kuat menusuk amat dalam memisahkan tiga perkara:
- Jiwa dan roh.
- Sumsum dan sendi-sendi.
- Dapat membedakan pertimbangan dan pikiran hati.
Tiga perkara ini, itu tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi tiga perkara itu dapat dilihat dan ditembusi oleh pedang roh yang lebih tajam dari pendang bermata dua manapun. Maka dengan hikmat orang tidak susah-susah, sebab firman Allah dapat menembusi yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, demikianlah Salomo dapat memutuskan perkara dari dua nikah yang hancur, karena perempuan ini adalah perempuan tunasusila, kedua perempuan itu hamil di luar nikah.
Kedua: Oleh karena hikmat Salomo, kerajaan Israel hidup tentram, sejahtera, sebab rakyat menjadi takut akan Tuhan.
1 Raja-Raja 3:28
(3:28) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan
Hikmat itu memberikan rasa tentram dan damai sejahtera untuk rakyatnya. Kalau seorang raja/pemimpin memiliki hikmat sorgawi, rakyat yang dipimpinnya itu tentram dan damai sejahtera.
Saya bersyukur kepada Tuhan, oleh karena kemurahan Tuhan keluarga GPT “Betania” hidup dengan tentram, damai sejahtera bahkan menjadi keluarga Allah yang sudah dipancangkan di dalam rumah Tuhan.
Oleh karena hikmat Salomo, ia mendirikan rumah Tuhan dan mendirikan istana raja.
1 Raja-Raja 9:1-3
(9:1) Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya,
Pada akhirnya segala yang diinginkan tercapai. Kita berdoa supaya Tuhan terus membukakan rahasia firman-Nya lewat hikmat, jangan kita sibuk soal daging dan keinginannya, sibuk dengan pekara yang dibawah. Semua yang kita inginkan akan tercapai, sesuai dengan keinginan hati Tuhan juga.
1 Raja-Raja 9:2
(9:2) maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.
Tuhan kembali menunjukkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya...Puji Tuhan..
1 Raja-Raja 9:3
(9:3) Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.
Rumah Tuhan dan istana raja selesai dibangun, selanjutnya Tuhan menguduskannya dengan tujuan;
1. Supaya nama Tuhan tinggal di situ sampai selama-lamanya.
2. Supaya mata Tuhan dan hati Tuhan tertuju ke situ selama-lamanya.
Kita ini adalah umat Tuhan yang dikuduskan oleh firman Allah, Roh Allah, dan kasih-Nya lewat setiap pertemuan-pertemuan ibadah, sehingga nanti mata Tuhan dan hati Tuhan disitu sepanjang masa, dari masa ke masa yang kita lalui. Biarlah hati Tuhan dan mata Tuhan tertuju kepada kita pribadi lepas pribadi sepanjang masa hidup kita.
Ketiga: Oleh karena hikmat ratu dari negeri Syeba yang datang dari tempat jauh untuk melihat hikmat Salomo, dengan demikian yang jauh sudah menjadi dekat.
1 Raja-Raja 10:1-3
(10:1) Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. (10:2) Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya. (10:3) Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.
Ratu dari negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo berhubung dengan nama Tuhan, yaitu; hikmat yang diterima oleh Salomo. Ratu dari negeri Syeba ini datang hendak menguji Salomo dengan teka-teki, dengan banyak pertanyaan-pertanyaan, tetapi Salomo dapat menjawab semua pertanyaan-pertanyaan.
Sebab bagi Salomo tidak ada yang tersembunyi yang tidak dapat dijawabnya, semua pertanyaan bersifat teka-teki, tersembunyi, belum pernah dilihat oleh mata dan telinga semua itu dapat dijawab disingkapkan dengan tuntas.
Maka kalau Tuhan menyatakan kemurahan-Nya lewat pembukaan rahasia firman Tuhan nanti akan terjadi persekutuan yang indah/fellowship tubuh Kristus dari yang jauh menjadi dekat. Maka jangan pernah berhenti berdoa supaya Tuhan terus memberi hikmat dengan pembukaan firman yang luar biasa. Gereja-gereja harus mengerti tentang jalan-jalan yang harus kita tempuh supaya kelak kita berada nanti tiba dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini, disitu ada sorak-sorai, sukacita, dan memuliakan Tuhan.
Ketika ratu dari negeri syeba ini datang, ia membawa unta-unta, rempah-rempah yang sangat banyak, emas yang sangat banyak dan batu permata yang mahal-mahal untuk dipersembahkan.
Rempah-rempah digunakan sebagai ukupan wangi-wangian yang dibakar sehingga nanti asapnya naik kehadirat Tuhan, itu adalah doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Kemudian emas -> kesucian, kemuliaan dari Roh El Kudus.
Kalau kita perhatikan Tabernakel, dari RUANGAN SUCI sampai ke RUANGAN MAHA SUCI seluruhnya dilapisi dengan emas. Peralatan/perabotan yang berada di RUANGAN SUCI seperti Meja Roti Sajian, serta Mezbah Dupa semua terbuat dari kayu penaga tetapi seluruhnya disalut/dilapisi dengan emas murni bahkan Tabut Perjanjian sekalipun terbuat dari kayu penaga juga disalut dengan emas murni, dalam dan luar sehingga tidak nampak lagi tabiat-tabiat daging melainkan kesucian dan kemurnian dari Roh El kudus itu sendiri.
Jadi jangan kita mengecilkan firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel yang disampaikan dengan segala hikmat surgawi. Tetapi sebaliknya mari kita lebih sungguh-sungguh di dalam hal memperhatikannya sesuai dengan Injil Lukas, perhatikanlah cara kamu mendengar.
Kemudian, di dalam persekutuan itu ratu dari negeri Syeba juga membawa batu permata yang mahal.
Ada 12 batu permata sebagai dasar dari bangunan Yerusalem dan 12 batu permata -> 12 rasul hujan akhir. Kemudian ada 12 batu tatahan di dada imam besar dan 12 batu permata ini, disitu terdapat 12 keturunan Israel. Biarlah kita semua sebagai Israel rohani ada menjadi jantung hati Tuhan sehingga kita mendapat petunjuk-petunjuk dari Tuhan itulah yang disebut dengan urim dan tumim. Manakala kita dalam kesulitan kita datang memohon petunjuk, disitu Tuhan akan menjawab.
Kita bersyukur dalam persekutuan dalam Ibadah Raya Minggu ini Tuhan menjawab persoalan kita pribadi lepas pribadi. Tidak ada diantara kita yang tidak menghadapi persoalan-persoalan dan pergumulan itu harus kita bawa kepada Tuhan, lewat urim tumim yang ada di dada seorang imam besar. 12 batu permata tatahan itu disusun dengan baik dan di dalam satu batu permata, ada disitu nama dari salah satu suku Israel. Kita adalah Israel rohani kiranya kehidupan kita ada menjadi jantung hati Tuhan.
Saya merindu persekutuan di dalam penggembalaan ini akan terus bertambah besar, bahkan antar denominasi gereja. Kita berdoa bulan 22-23 April 2019 ada persekutuan di Rantau Prapat Sumatera Utara, 24-25 April 2019 ada persekutuan di Riau, kita berdoa supaya Tuhan menolong persekutuan yang akan Tuhan nyatakan disana sesuai dengan firman Allah dengan kekayaan-Nya yang luar biasa dinyatakan.
1 Raja-Raja 19:4-5
(10:4) Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, (10:5) makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercenganglah ratu itu. (10:6) Dan ia berkata kepada raja: "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu,
Jadi jelas karena hikmat Salomo, ratu negeri Syeba datang dari tempat yang jauh untuk bersekutu.
Lihat oleh karena hikmat Salomo, semua tersusun dengan rapih, antara lain:
- Makanan dimejanya, berarti makanan yang disajikan.
Sore ini Tuhan menyajikan makan bagi kita, kiranya makanan yang tersaji ini penuh dengan gizi yang diserap dalam hati kita masing-masing untuk memberi pertumbuhan rohani yang sehat. Biarlah hati kita tempatnya firman Allah.
- Cara duduk pegawai-pegawainya.
Imam-imam atau hamba-hamba Tuhan atau pelayan-pelayan Tuhan harus duduk dengan baik di dalam hal beribadah apalagi di dalam hal mendengarkan firman Tuhan. Kaki jangan diangkat sambil goyang-goyang, tetapi harus duduk dengan rapi tersusun.
Kita tidak bisa menjadi kehidupan yang rapi tersusun dengan pengertian kita sendiri sekalipun memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi kita menjadi suatu kehidupan yang rapih tersusun termasuk dalam hal duduk dengan baik, itu karena hikmat sorgawi yaitu; Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.
- Cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian.
Jadi yang melayani pakaiannya harus rapih, maksudnya kalau perempuan pakailah pakaian perempuan, jangan kita melayani dengan pakaian laki-laki apalagi celana levis. Tidak sedikit gereja didalamnya, pelayan-pelayan bebas menggunakan pakaian/sembarangan di dalam hal melayani Tuhan. Tidak sedikit pelayan-pelayan Tuhan memakai baju transparan, rok pendek mini, rambut dicat warna-warni. Dengan hikmat semua tersusun dengan rapi yaitu cara pelayan-pelayan melayani dan cara berpakaian. Pelayanan ini harus tertib, jangan sistem coboy, karena kita beribadah bukan melayani manusia, kita melayani Raja di atas segala raja.
- Minumannya.
Masih banyak di antara kita sembarangan di dalam hal minum. Kalau sudah tahu kondisi tidak sehat, batuk, pilek, demam jangan minum air dingin. Jadi dalam hal minum juga diperhatikan, seorang pelayan harus memperhatikan cara minum yang baik dan benar seperti tiga ratus orang yang ikut bersama-sama dengan Gideon...Hakim-hakim 7:5-6.
- Mempersembahkan korban bakaran yang biasa dipersembahkan di rumah Tuhan.
Korban bakaran berarti; mempersembahkan potongan-potongan daging dari kepala sampai ekor di atas Mezbah Korban Bakaran dan api dari Mezbah Korban Bakaran itu tidak boleh padam sampai pagi. Sampai pagi berarti sampai hangus, daging tidak bersuara lagi. Mempersembahkan korban dalam bentuk apapun harus hangus dari kepala sampai ekor supaya tidak ada lagi ekor-ekor, buntut-buntut di kemudian hari. Jadi apapun yang kita persembahkan kepada Tuhan jangan ada buntut-buntutnya apalagi ketika sudah mempersembahkan korban lalu berkata; karena saya. Itu kesalahan yang fatal.
Semuanya itu diperhatikan oleh ratu Syeba, semua diperhatikan dengan seksama, maka dia sangat tercengang, dia sangat diberkati. Tercengang dengan hikmat Salomo, demikian pula dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, membuat kita tercengang-cengang.
1 Raja-Raja 10:6-7
(10:6) Dan ia berkata kepada raja: "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, (10:7) tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.
Sebetulnya ratu dari negeri Syeba datang bersekutu karena hikmat Salomo yang didengar. Ternyata ketika dia melihat dengan mata kepala sendiri hikmat salomo melebihi dari kabar yang dia dengar, sehingga ia sangat tercengang-cengang. Maka sebetulnya untuk mendengar Pengajaran Tabernakel tidak cukup dengan internet, kalau memang tidak memungkinkan datang untuk bersekutu (beribadah), boleh lewat internet, umpama, di gunung, di desa, itu boleh saja. Tetapi kalau sudah ada, tempat jauh lebih baik kita datang bersekutu supaya kita dapat melihat hikmat Allah, firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang membawa kita menjadi kehidupan yang sangat heran, kita dapat melihat suasana surga begitu luas dan indah. Kerajaan sorga itu tidak sempit, tidak sesempit pemikiran manusia.
OLEH KARENA HIKMAT, SALOMO MEMPEROLEH PENGHASILAN DAN KEKAYAAN YANG LUAR BIASA..
1 Raja-Raja 10:14-29, tetapi pembacaan ayat 14-17
(10:14) Adapun emas, yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat enam ratus enam puluh enam talenta,
Satu talenta = 34 kilogram. 1 kilogram = 1000 gram. 1 gram saja sudah Rp600.000an x 1000, itu baru satu kilo. Tetapi disini kita melihat emas yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun adalah 666 talenta, bayangkan penghasilan kekayaan Salomo sungguh luar biasa.
1 Raja-Raja 10:15
(10:15) belum terhitung yang didapat dari saudagar-saudagar dan dari pedagang-pedagang dan dari semua raja Arab dan bupati-bupati di negeri itu.
Kekayaan Salomo tadi belum lagi terhitung yang di dapat dari saudagar-saudagar, pedagang-pedagang, semua raja Arab, dan bupati-bupati di negeri Arab, semua membawa upeti kepada Salomo. Berarti tanpa mengandalkan kekuatan fisik/kemampuan daging, pengertian, kepandaian manusia, ternyata Salomo mendapat kekayaan yang luar biasa, cukup dengan hikmat.
Saudaraku, sia-sialah rasanya kita mengandalkan kekuatan. Kalau pisau tumpul maka untuk mengasahnya orang bodoh akan memperbesar tenaganya. Berarti cukup dengan hikmat sorgawi, itulah firman Pengajaran Mempelai, kekayaan sorgawi turun dan menjadi miliki kita masing-masing. Kita bersyukur dengan hikmat sorgawi (firman Pengajaran Mempelai) yang Tuhan nyatakan kepada kita.
1 Raja-Raja 10:16-17
(10:16) Raja Salomo membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan, enam ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai besar; (10:17) ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".
Karena begitu besarnya kekayaan dan penghasilan yang diperoleh Salomo, perisai saja terbuat dari emas.
Tetapi yang pasti tadi kekayaan Salomo yang dia peroleh setiap tahun adalah emas seberat 666 talenta.
Mari kita lihat....
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Bilangan binatang itu adalah bilangan manusia, dan bilangannya ialah 666 (enam ratus enam puluh enam).
Kalau kita memiliki hikmat maka cap dari antikris ini akan kita tolak, termasuk roh jual beli. Sebab dengan cap yang ada di tangan dan didahi, mereka itu bebas menjual dan bebas membeli.
Jangan ada diantara kita yang mengecilkan hikmat dari sorga, yaitu; Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Pengajaran Mempelai dengan Pengajaran Tabernakel kedua-duanya tidak terpisahkan. Hikmat Tuhan dan pembangunan Tabernakel itu seiring dan sejalan.
Kita patut bersyukur oleh karena hikmat yang luar biasa. Sebuah perjalanan panjang dari umat Tuhan/sidang mempelai Tuhan yang penuh dengan perjuangan, perjalanan yang sangat melelahkan sekali karena kita harus selalu berada di jalur yang Tuhan sudah tentukan tidak boleh keluar dari sana. Jalur khusus ini menyita perhatian, kita tidak boleh kemana-mana, apalagi terikat dengan perkara lahiriah, sibuk dengan daging dan segala keinginannya supaya nanti ketika tiba pada hari perkawinan Anak Domba, disitulah nanti ada sorak-sorai dan sukacita serta kemenangan, dan di dalam kemenangan itulah nanti kita akan memulikaan kemuliaan-Nya.
Inilah seri kedua, kita doakan terus untuk seri ketiga, karena belum tuntas, kita belum melihat sebuah perjalanan yang penuh dengan perjuangan tadi, ini baru tentang hikmat soal perjalanan yang panjang, tetapi perjalanan panjang tadi belum diuraikan, semoga diminggu yang akan datang kita mendapatkan penguraiannya secara rinci. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment