IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 30 SEPTEMBER 2021
KITAB RUT PASAL
4
(Seri:
6)
Subtema:
MENEMPATKAN KRISTUS
SEBAGAI KEPALA UNTUK MASUK DALAM PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS YANG SEMPURNA
Segala
puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada di
tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan
suci. Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang ada di Bandung, di
Malaysia bahkan umat ketebusan TUHAN yang senantiasa bersama-sama datang
menghadap TUHAN dan memberikan dirinya setia dalam ketekunan Ibadah Pendalaman
Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.
Selanjutnya,
marilah kita berdoa dan kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya kiranya TUHAN
membukakan firman-Nya bagi kita malam ini dan melawat kehidupan kita dan
menolong kehidupan kita, sehingga penebusan itu nyata dalam setiap kehidupan
kita pribadi lepas pribadi.
Kita
segera sambut study Rut sebagai
firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Rut
4:1-6
(4:1)
Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus
yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah
dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh
orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di
sini." Maka duduklah mereka. (4:3)
Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita
Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu
kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang
yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau
menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah
kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali
engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan
menebusnya." (4:5) Tetapi kata
Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau
memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk
menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya." (4:6) Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini
tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku
mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat
menebusnya."
Singkat
kata; pada akhirnya Boaslah yang menjadi penebus yang sesungguhnya atau disebut
penebus sejati, sebab penebusan atas tanah milik pusaka Elimelekh jatuh ke
tangan Boas.
Tetapi
di dalam hal penebusan atas tanah itu, Boas juga turut memperoleh Rut,
perempuan Moab itu, yang merupakan menantu Naomi yang sudah menjadi janda oleh
karena kematian Mahlon, suaminya, anak Naomi.
Pertanyaannya:
MENGAPA RUT PEREMPUAN MOAB ITU TURUT JUGA DITEBUS?
Mari
kita melihat jawabannya di dalam Rut 4.
Rut
4:5
(4:5)
Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau
memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu,
untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
Rut
turut ditebus oleh Boas dengan maksud untuk menegakkan nama Mahlon di atas tanah milik pusakanya.
Mahlon
ini adalah anak sulung yang dilahirkan oleh Naomi bagi Elimelekh, dialah suami
Rut. Berarti, oleh penebusan yang dikerjakan oleh Boas silsilah Elimelekh tidak
terputus. Dengan demikian, janji Firman TUHAN tergenapi, yakni: Kehidupan yang
papah, hina, dina dan yang masih ditandai dengan dosa sebagai kelemahan
mendapat kesempatan untuk memperoleh tanah air Sorgawi sebagai milik pusakanya
untuk selama-lamanya.
Boas
rohani yakni TUHAN Yesus Kristus telah mengerjakan penebusan dosa di atas kayu
salib di bukit Golgota 2000 tahun yang lalu. Kita bersyukur, terpujilah nama
TUHAN. Dan kita semua telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia bukan dengan
barang fana itulah harta kekayaan, uang, kedudukan jabatan yang tinggi dan
bukan pula dengan perak dan emas. Melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tidak bercacat dan tidak
bernoda. Mengapa disebut sama seperti darah Anak Domba? Karena tidak bercacat
dan tidak bernoda, yakni:
-
Anak
domba dibawa ke pembantaian.
-
Kemudian,
mulut mereka juga kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya.
Jadi
baik induk domba maupun anak domba sama-sama tidak membuka mulut, sehingga
digambarkan; darah Yesus adalah darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama
seperti darah Anak Domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat, sesuai dengan
apa yang tertulis di dalam 1 Petrus
1:18-19.
Itulah
sebabnya kita berada di tengah-tengah kegiatan Roh itulah ibadah pelayanan,
secara khusus Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, semua
karena rahmat TUHAN, semua karena kelimpahan kasih karunia TUHAN di dalam
darah-Nya.
Matius
20:28
(20:28)
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang."
Anak
Manusia datang ke dalam dunia ini;
-
Bukan
untuk dilayani, melainkan untuk melayani = Mengambil rupa sebagai seorang
hamba.
-
Kemudian,
Dia datang ke dalam dunia ini untuk memberikan atau menyerahkan nyawanya
sebagai tebusan bagi banyak orang, bukan hanya bagi bangsa Israel tetapi juga
bagi bangsa kafir.
Dengan
demikian; penebusan yang telah dikerjakan Boas atas tanah yang dimiliki
Elimelekh dan atas Rut, bangsa Moab, merupakan suatu kitab dan suatu nubuatan
yang telah digenapi oleh Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus di Kalvari.
Jadi
kisah penebusan Boas atas tanah milik pusaka dari pada Elimelekh dan atas Rut,
perempuan Moab itu, merupakan suatu nubuatan, kisah ini adalah suatu nubuatan
yang telah digenapi oleh Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus di Kalvari.
Sekarang,
kita bersyukur karena TUHAN sudah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas
dosa kita sekaliannya. Itulah sebabnya kita datang menghadap TUHAN dan berada
di tengah-tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan
perjamuan suci.
Tindakan
Boas supaya penebusan itu secepatnya terlaksana.
Rut
4:1
(4:1) Boas
telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus
yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah
dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.
Boas telah pergi
ke pintu gerbang dan duduk di sana.
Pendeknya,
pintu gerbang adalah suatu kedudukan
yang sangat menjanjikan bagi kita untuk mendapatkan penebusan atas dosa kita. Sebab,
pintu gerbang merupakan jalan untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga. Yesus adalah pintu gerbang Sorga.
Sedangkan,
arti rohani dari pintu gerbang adalah menerima, berarti; percaya kepada Yesus
sebagai Kepala lewat Injil atau lewat Firman Allah yang disampaikan.
Mari
kita baca Yohanes 1, dengan perikop: “Firman
yang telah menjadi manusia.”
Yohanes
1:12
(1:12)
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Semua
orang yang menerima Yesus, berarti percaya kepada Yesus sebagai Kepala lewat
Injil, lewat Firman Allah yang disampaikan malam ini = Percaya di dalam nama
Yesus; tidak ada nama lain yang diberikan kepada-Nya yang mampu menyelamatkan manusia
selain dari pada pribadi Yesus Kristus.
Sedangkan,
Kepala adalah penyelamat atau penebus tubuh, yakni sidang jemaat, sesuai dengan
Efesus 1:22-23.
Efesus
1:22-23
(1:22)
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah
diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya,
yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Kristus
diberikan kepada jemaat sebagai Kepala. Jadi, Kristus adalah Kepala jemaat.
Sedangkan, jemaat adalah tubuh-Nya sendiri yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi
semua dan segala sesuatu.
Singkat
kata, Yesus Kristus adalah Kepala, Dialah penyelamat atau penebus sidang jemaat
sebagai tubuh-Nya dan Dialah yang memenuhi segala sesuatu di dalam tubuh-Nya.
Jadi, tanpa Kepala kita tidak mendapat penyelamatan, tanpa Kepala, tubuh-Nya
tidak mendapatkan kelepasan dan penebusan, dan tanpa Kepala kehidupan kita
menjadi suatu kehidupan yang kosong.
Kristus
Kepala, Dia yang memenuhkan segala sesuatu, berarti jika tanpa Kepala maka
tubuh menjadi suatu kehidupan yang kosong, yang menjadi kepalanya adalah
serigala dan burung. Sekalipun dia adalah suatu kehidupan yang berpangkat dan
berkedudukan tinggi, sekalipun dia seseorang yang memiliki harta dan kekayaan
uang yang banyak, tetapi kalau yang menjadi kepala atas tubuh adalah serigala dan burung semuanya yang dia miliki menjadi sia-sia.
Jadi,
intinya; Kristus adalah Kepala, berarti Dialah penyelamat dan penebus tubuh,
dan Dialah yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh-Nya yaitu sidang
jemaat.
Tanpa
Kepala (tanpa Kristus) sidang jemaat kosong, berarti hidup rohaninya tidak
sampai kepada doa penyembahan, sama seperti yang dilukiskan di dalam Injil
Matius;
-
sekalipun
tersapu bersih oleh Firman Allah,
-
kemudian
rapi teratur karena dipimpin oleh
Roh TUHAN,
tetapi
jika kehidupan itu tidak sampai kepada doa penyembahan itu adalah suatu
kehidupan yang kosong.
Doa
penyembahan merupakan wujud dari suatu kehidupan dengan ibadah yang sudah
memuncak disebut Gunung Sion, itulah Mempelai TUHAN.
Jadi,
inilah gereja TUHAN yang sudah dibawa masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna, berarti sudah diisi penuh oleh Kepala.
Gereja
yang sudah dibawa masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus itu adalah gereja
yang sudah diisi penuh oleh Kristus Kepala, itulah Gunung Sion, wujudnya adalah
doa penyembahan. Sedangkan, gereja yang belum masuk dalam pembangunan tubuh
Kristus berarti masih kosong, sekalipun kehidupannya bersih tersapu oleh firman
dan rapi teratur karena dia dipimpin Roh TUHAN, tetapi kalau kehidupannya belum
memuncak sampai kepada ibadah yang tertinggi (Gunung Sion), itulah doa
penyembahan, adalah suatu kehidupan yang kosong.
Saya
rindu menyampaikan ini kembali supaya kita mengerti bahwa memang betul-betul
Kristus adalah Kepala, selain penyelamat dan penebus tubuh, Dia juga yang
memenuhkan segala sesuatu di dalam kehidupan tubuh-Nya itulah sidang jemaat.
Sejenak
kita melihat tentang “rumah yang kosong.”
Matius
12:43-44
(12:43)
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke
tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
Apabila roh
jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus
mencari perhentian. Jadi,
pekerjaan dari iblis atau setan adalah mengembara, berarti tidak ada hari
perhentian. Jadi orang yang tidak tergembala = Mengembara, itu adalah tabiat
dari Setan.
Kalau
kita tergembala dengan baik dan benar pasti memiliki tabiat dari Yesus Anak
Allah, menjadi suatu kehidupan yang taat, setia dan dengar-dengaran.
Sebagaimana dalam Injil Yohanes 10:2-4,
kehidupan yang tergembala itu cirinya ada dua:
1.
Mendengar
suara gembala.
2.
Mengikuti
gembala.
Tetapi
kalau tidak tergembala alias mengembara seperti setan; kehidupannya adalah
kehidupan yang liar yaitu tidak taat, tidak setia, dan tidak dengar-dengaran.
Kalau anak TUHAN tidak menjadi suatu kehidupan yang tidak tergembala, pasti dia
memiliki tabiat setan yaitu liar suka mengembara, tidak suka tergembala; tidak
suka berdiam di dalam rumah TUHAN. Jadi, jangan biasakan liar apalagi dengan
mencari alasan pergi ke sana kemari, mungkin saja alasannya benar tetapi sudah
menghindarkan diri dari tiga macam ibadah pokok, itu sama dengan liar;
mengembara, itu tabiat setan.
Orang
yang tidak suka tergembala, tidak setia beribadah dan melayani, tabiatnya sama
seperti tabiat setan. Kehidupan yang semacam ini adalah kehidupan yang kosong.
Setan suka dengan kehidupan yang kosong, tabiat yang kosong.
Matius
12:44
(12:44)
Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka
pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi
teratur.
Karena
tidak ada tempat untuk perhentian lalu setan pun kembali ke rumah yang pernah
ditinggalkan itu. Lalu didapati rumah itu dalam keadaan kosong, berarti tidak
menempatkan Kristus Kepala. Sementara Kristus adalah Kepala, Dialah penyelamat
tubuh, selain penyelamat tubuh Dia yang memenuhkan segala sesuatu di dalam
tubuh-Nya.
Jadi,
Kristus Kepala selain penyelamat atau penebus tubuh, Dia juga yang memenuhkan
segala sesuatu di dalam tubuh-Nya. Tetapi, lihat; tubuh-Nya kosong = Tidak
menempatkan Kristus sebagai Kepala.
Padahal
di sini jelas terlihat, rumah itu:
-
Bersih
tersapu oleh firman.
-
Kemudian,
rapi teratur oleh pimpinan Roh TUHAN.
Tetapi
anenhnya rumah itu tetap kosong, berarti tidak menempatkan Kristus Kepala.
Kristus Kepala selain menebus, Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu supaya
rumah TUHAN tidak kosong.
Sekarang
kita bandingkan; ketika rumah sudah dibangun dengan sempurna, digambarkan
seperti rumah yang masuk dalam pembangunan tubuh Kristus. Kita bandingkan di
dalam Efesus 4, dengan perikop: “Kesatuan
jemaat dan karunia yang berbeda-beda.”
Efesus
4:10
(4:10) Ia
yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Kristus
Kepala sudah melakukan suatu perbuatan ajaib, yaitu:
-
Ia yang telah
turun =
Mati; pengalaman kematian Yesus.
-
Ia juga yang
telah naik, berbicara
tentang pengalaman kebangkitan Yesus.
… Jauh lebih
tinggi dari pada semua langit, menunjukkan bahwa Yesus adalah
Tabernakel sejati, rumah TUHAN yang sejati.
… Untuk
memenuhkan segala sesuatu. Yesus Kristus adalah Kepala, selain penyelamat atau
penebus tubuh Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu di dalam sidang jemaat
tubuh-Nya yang juga merupakan rumah TUHAN, Tabernakel. Dan Tabernakel sejati
adalah Kristus Kepala, Dialah yang memenuhkan segala sesuatu.
Efesus
4:11-13
(4:11)
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(4:12) untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus, (4:13) sampai
kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Bukti
bahwa Kristus adalah Kepala yang memenuhkan segala sesuatu, yakni: Dia
memberikan lima jabatan.
1.
Jabatan
Rasul.
2.
Jabatan
Nabi.
3.
Jabatan
Penginjil.
4.
Jabatan
Gembala.
5.
Jabatan
Pengajar/Guru.
Tujuannya
adalah untuk memperlengkapi orang-orang kudus -- itulah; imamat rajani, bangsa
yang kudus, umat pilihan Allah, milik kepunyaan Allah sendiri -- bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Wujud dari
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, antara lain:
-
Kita
semua mencapai kesatuan iman.
-
Kita
semua mencapai pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah.
-
Kita
semua mencapai kedewasaan penuh.
-
Kita
semua mencapai tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Jadi,
kedewasaan itu harus sesuai dengan kepenuhan Kristus, karena Dialah yang
memenuhkan segala sesuatu di dalam diri kita. Intinya pembangunan tubuh harus
sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Kita
lihat persamaannya, pada ayat 16.
Efesus
4:16
(4:16)
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat
menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan
tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna berarti mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus, wujudnya adalah:
-
Rapi tersusun.
-
Selain
rapi tersusun, anggota-anggota tubuh Kristus yang berbeda-beda itu harus diikat menjadi satu; banyak dan
berbeda-beda namun diikat menjadi satu.
Disebut
dengan mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, dengan
kata lain: terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Dengan
demikian, Kristus Kepala atas tubuh-Nya.
Supaya
sinkron dengan Matius 12:43-44, kita
lihat pembangunan tubuh Kristus yang sempurna atau mencapai tingkat pertumbuhan
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Kita
lihat persamaannya di dalam Wahyu 14, dengan perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.”
Wahyu
14:1
(14:1)
Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan
bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi
mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak
Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari atas muka bumi ini. Inilah Gunung Sion; inilah
wujud dari tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus =
Terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Itulah
rumah TUHAN yang sudah dibangun dengan sempurna sesuai dengan kepenuhan Kristus
supaya akhirnya Kristus Kepala atas mereka, dan tubuh-Nya itu tidak kosong.
Wahyu
14:2-3
(14:2)
Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan
deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi
pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan
di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat
mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Nyanyian baru yang tidak
dapat dipelajari oleh siapapun itu adalah hubungan
intim antara tubuh dengan Kepala lewat doa penyembahan.
Jadi,
sudah sangat jelas; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna wujudnya adalah mencapai
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = Kristus menjadi
Kepala atas tubuh-Nya dan tubuh-Nya adalah kepenuhan-Nya. Berarti, dipenuhkan sampai kepada doa penyembahan,
sehingga tidak hanya sebatas bersih tersapu karena firman dan tidak hanya
sebatas rapi teratur karena dipenuhkan oleh Roh Kudus.
Sungguh
luar biasa pengalaman gereja Rut ini. Rut adalah bangsa Moab, bangsa kafir,
bukan umat pilihan tetapi setelah mengalami penebusan peningkatan rohaninya itu
semakin nyata sekali sampai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus, berarti tidak kosong. Itulah yang disebut pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna, sebab Gunung Sion wujudnya adalah doa penyembahan, semata-mata
tidak hanya tersapu bersih oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN, tapi
sudah sampai kepada kepenuhan Kristus = Tidak Kosong, berarti ada doa
penyembahan.
Maka,
di hari-hari ini kita harus secepatnya menyerahkan diri untuk dibawa masuk dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, untuk mencapai tingkat pertumbuhan
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Itu loh,
luar biasanya gereja Rut ini.
Kalau
sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus berarti
tidak kosong.
Maka
kita lihat Efesus 4:14.
Efesus
4:14
(4:14)
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan,
Biarlah
kiranya kita dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna,
berarti mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus Kepala,
Dialah yang akan memenuhkan segala sesuatu dan kita bukan lagi kanak-kanak yang mudah diombang-ambingkan
angin-angin pengajaran palsu.
Ini
penting harus saya beritahukan supaya jangan gagal paham di dalam hal mengikuti
TUHAN: Semua nubuat-nubuat atau penglihatan yang disampaikan dari hamba-hamba
TUHAN, tidak salah untuk disampaikan; baik juga mimpi maupun penglihatan maka
seorang hamba TUHAN juga harus bernubuat. Tetapi, perlu untuk diketahui nubuatan terbesar adalah pembukaan Firman
Allah, mengapa saya katakan demikian? Penglihatan itu memang harus dan
nubuatan dari seorang hamba TUHAN itu juga harus disampaikan oleh seorang hamba
TUHAN, tetapi lihat perbedaan nubuatan seorang hamba TUHAN dari pada nubuatan
terbesar itulah pembukaan firman.
-
Nubuatan seorang
hamba TUHAN;
dia hanya menunjukkan sebuah objek “oh Sorga ini seperti ini” tetapi nubuatan
hamba TUHAN yang seperti ini belum sempurna, belum melengkapi kita bahkan tidak
mampu menuntun langkah-langkah kita untuk selanjutnya sampai dibawa kepada
objek yang indah itu. Tetapi nubuatan seorang hamba TUHAN itu perlu.
-
Sedangkan
nubuatan terbesar itulah pembukaan
Firman Allah tidak hanya perlu tetapi harus. Sebab, selain menunjukkan
sebuah objek yang begitu indah itulah kerajaan Sorga dalam kemuliaan yang
kekal, tetapi dia juga merangkap untuk selanjutnya menuntun langkah-langkah
kita untuk dibawa sampai kepada objek yang indah dan mulia.
Itulah
perbedaan antara penglihatan atau nubuatan hamba TUHAN dari pada nubuatan besar
lewat pembukaan firman.
Inilah
tingkat pertumbuhan yang sudah dewasa, dia pasti menempatkan Kristus sebagai
Kepala, Dia tetap menyembah sehingga tidak kosong dan tidak mudah
diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu.
Berbeda
dengan kanak-kanak, sebentar ada nubuatan dan mungkin sesuai dengan Alkitab
lalu datang ke sana, ada lagi nubuat datang ke situ.
Itulah
perbedaan antara kanak-kanak rohani dengan yang sudah mencapai tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, dia tidak kosong melainkan
hidup dalam doa penyembahan, sejauh penyerahan dirinya.
Itulah
pintu gerbang = Menerima, berarti percaya kepada Kristus Dialah Kepala, selain
menebus Dia juga memenuhkan segala sesuatu. Berarti, terwujudnya pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna, itulah tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus = Tidak kosong, berarti sudah dewasa, tidak lagi kanak-kanak
yang mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu.
Efesus
4:15
(4:15)
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah
Kepala.
Dengan teguh
berpegang kepada kebenaran, dengan teguh berpegang kepada nubuatan
terbesar itulah pembukaan Firman.
Kemudian,
di dalam kasih kita bertumbuh di dalam
segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Berarti, hidup di
dalam doa penyembahan. Kalau pertumbuhan itu arahnya kepada Kristus Kepala =
Terwujudnya pembangunan tubuh Kristus = Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus = Tidak kosong, berarti hidup dalam doa penyembahan.
Kita
lihat kembali Matius 12.
Matius
12:44-45
(12:44)
Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka
pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
Maka pergilah ia
dan mendapati rumah itu kosong … Berarti, masih kanak-kanak rohani =
Belum mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = Tidak
masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna -- itulah Gunung Sion,
mempelai TUHAN, wujudnya adalah doa penyembahan --, sehingga kosong
penyembahannya.
Padahal;
-
Bersih
tersapu oleh firman.
-
Rapi
teratur oleh Roh TUHAN.
Sudah
sejauh mana penyembahan, penyerahan diri kita kepada TUHAN?
Biarpun
bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN kalau belum sampai
kepada doa penyembahan, kalau belum menyerahkan diri untuk kehendak TUHAN = kosong.
Matius
12:45
(12:45)
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan
mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk
dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang
jahat ini."
Lalu ia keluar
dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan
berdiam di situ.
Akhirnya
ia mengajak tujuh roh jahat yang lebih jahat dari padanya lalu mereka masuk dan
berdiam di situ.
“Tujuh”
berarti kejahatan itu sempurna. Memang begitu, kalau sudah mengerti firman dan
berada dalam kegiatan Roh tetapi masih kosong atau belum sampai kepada doa
penyembahan, orang yang semacam ini lebih jahat dari penjahat di dunia sana.
Memang
nampaknya bersih tersapu karena firman dan rapi teratur karena Roh TUHAN tetapi
ternyata penuh tipu muslihat, orang semacam ini lebih jahat dari manusia
duniawi. Orang dunia menjadi jahat karena tidak tahu firman, dia jahat karena
tidak dipimpin Roh TUHAN, dia jahat karena tidak mengenal salib yang seharusnya
dipikul di atas dua pundak. Namun, bayangkan kalau kosong; nampak bersih
tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN tetapi munafik, maka kehidupan
semacam ini lebih parah dari kehidupan semula, manusia duniawi.
Maka akhirnya
keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.
Lebih
buruk;
-
Bersih
tersapu oleh firman tetapi munafik.
-
Rapi
teratur oleh Roh TUHAN tetapi munafik.
Ini
lebih parah dari kehidupan yang semula sebelum mengenal TUHAN, termasuk manusia
duniawi di luaran sana.
Itulah
sebabnya saya menghimbau jangan liar, jangan mengembara, harus sungguh-sungguh
tergembala supaya memiliki tabiat Kristus, yaitu taat, setia, dengar-dengaran.
Itulah yang terpenting.
Demikian juga
akan berlaku atas angkatan yang jahat ini. Dan itu berlaku sampai pada
angkatan ini.
Sekarang
kita sudah mengerti arti PINTU GERBANG, yaitu menerima; berarti percaya kepada
Yesus, Dialah Kepala, Dialah penyelamat atau penebus tubuh sekaligus yang
memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh, itulah sidang jemaat. Kita dipenuhkan
sampai dibawa kepada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, berarti tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus itulah Gunung Sion, wujudnya
adalah doa penyembahan, berarti tidak kosong.
Itulah
pribadi gereja Rut. Milikilah roh Rut dan jadilah gereja Rut diangkatan
terakhir ini.
Kita
akan buktikan bahwa arti dari pada pintu gerbang adalah menerima berarti
percaya kepada Yesus Kristus, Dia Kepala, Dia yang menebus, Dia yang
menyelamatkan, Dia juga yang memenuhkan segala sesuatu di dalam tubuh.
Biarlah
kita menempatkan Kristus Kepala berarti sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus, itulah pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Maka, jangan biasakan kita memisahkan diri antara satu dengan yang lain, jangan
biarkan roh egosentris itu memisahkan kita dari anggota tubuh yang lain tetapi
biasakan kita dalam keadaan apapun selalu bersama-sama; sehati sepikir, berarti
Kristus Kepala. Kehidupan yang seperti ini pasti hidup dalam doa penyembahan,
berarti tidak kosong lagi, tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin
pengajaran palsu, tidak munafik dan tidak lebih jahat.
Kita
akan buktikan bahwa Kepala adalah penyelamat, penebus tubuh, sekaligus yang
memenuhkan segala sesuatu, di dalam Keluaran 27, dengan perikop: “Mengenai pelataran.” Untuk masuk ke
dalam Pelataran harus terlebih dahulu melalui Pintu Gerbang.
Keluaran
27:16
(27:16)
tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu
tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus
yang dipintal benangnya -- tenunan yang berwarna-warna -- dengan empat tiangnya
dan empat alas tiang itu.
Pada
Pintu Gerbang ada Tirai atau kain penutup. Tirai atau kain penutup pada Pintu
Gerbang terdapat empat warna, yaitu:
WARNA
PERTAMA: Ungu tua, gambaran dari
kemuliaan atau kewibawaan Yesus sebagai Raja.
Hal
ini dilukiskan oleh Injil Matius, karena Injil Matius diawali dengan silsilah
kelahiran Yesus sebagai sang Raja, Dialah Raja di atas segala raja.
WARNA
KEDUA: Biru langit, gambaran dan
bayangan dari kebangkitan Yesus sebagai hamba.
Hal
ini dilukiskan oleh Injil Markus, itulah sebabnya Injil Markus diawali dengan
pelayanan dari pada Yohanes Pembaptis; dialah yang menjadi saksi atas terang
itu.
WARNA
KETIGA: Kain kirmizi atau merah darah,
gambaran dan bayangan dari sengsara Yesus sebagai manusia.
Hal
ini dilukiskan oleh Injil Lukas, oleh sebab itu pada Injil Lukas banyak
berbicara tentang manusia dan sengsaranya, termasuk Lazarus. Kisah sengsara
Lazarus tidak diceritakan pada Injil Sinoptik yang lain, itulah Matius, Markus,
dan Yohanes. Jadi penderitaan Lazarus hanya dituliskan dalam Injil Lukas, dan
juga kisah manusia lain dan sengsaranya ditulis dalam Injil Lukas.
WARNA
KEEMPAT: Lenan halus atau bisus putih
merupakan gambaran dan bayangan dari keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
Hal
ini dilukiskan oleh Injil Yohanes, itu sebabnya pada Injil Yohanes diawali
dengan Yohanes 1:1; Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Firman Allah itu adalah keadilan dan kebenaran.
Empat
warna pada Pintu Gerbang yang dilukiskan oleh Injil Sinoptik (Matius, Markus,
Lukas, Yohanes) maka gambar diagramnya menjadi sebuah Salib, yang tidak perlu
diragukan lagi.
-
Injil Yohanes; gambar dan
bayangan dari keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
-
Injil Lukas; gambar dan
bayangan dari sengsara Yesus sebagai manusia,
itu terjadi setelah Yesus turun ke dunia. Maka Injil Yohanes atau yang
menggambarkan Yesus sebagai Anak Allah sangat bertentangan dengan Injil Lukas
yang menggambarkan Yesus sebagai manusia, biar bagaimanapun bertentangan,
bertolak-tolakan.
-
Injil Matius; menggambarkan
Yesus sebagai Raja.
-
Injil Markus; menggambarkan
Yesus sebagai hamba.
Injil Matius bertolak belakang dengan
Injil Markus yang menggambarkan Yesus sebagai hamba. Sebab, Raja begitu mulia
sedangkan hamba begitu hina, tetapi itu semua ada di dalam satu pribadi yaitu
Yesus Kristus, dengan demikian nampaklah gambar diagram sebuah salib.
Dengan
demikian, Dia layak menjadi Kristus Kepala, Dialah pintu gerbang, Dialah
Kepala, Dialah penyelamat, Dialah penebus dan Dialah yang memenuhkan segala
sesuatu di dalam tubuh-Nya itulah sidang jemaat. Salib Kristus memenuhkan
segala sesuatu.
Jadi,
kain penutup pada Pintu Gerbang dengan keempat warnanya -- itulah pribadi Yesus
dengan tabiat-tabiat-Nya -- sangat sinkron dengan Rut 4, yaitu untuk
mengerjakan penebusan itu Boas sudah harus terlebih dahulu pergi ke pintu
gerbang. Dengan demikian, Yesus layak menjadi pintu.
Kita
baca Yohanes 10, dengan perikop: “Gembala
yang baik.”
Yohanes
10:9,11
(10:9) Akulah
pintu; barangsiapa
masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang
rumput. (10:11) Akulah gembala
yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Yesus
berkata: “Akulah pintu.” Yesus adalah
pintu gerbang untuk menuju kerajaan Sorga.
Kemudian,
barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan
selamat. Kalau melalui pintu gerbang Sorga pasti selamat, Kristus Kepala
Dialah penyelamat tubuh, Dia yang memenuhkan segala sesuatu pasti selamat.
… ia akan masuk
dan keluar, berarti
ada pemeliharaan TUHAN lewat pembukaan firman.
Kalau
kita masuk di dalam TUHAN, dari Dia akan keluar pembukaan rahasia Firman dan
itulah yang memelihara kehidupan kita masing-masing. Jadi, jelas; Kristus
Kepala Dia pintu gerbang menuju kerajaan Sorga, Dia yang memelihara kita semua,
sekaligus menemukan padang rumput. Kita
semua harus duduk di atas rumput yang hijau, kita semua harus berbaring di atas
rumput yang hijau, dengan lain kata; kita semua harus tergembala dengan baik
dalam sebuah penggembalaan dengan seorang gembala, supaya kita menjadi
domba-domba yang taat, setia dan dengar-dengaran.
Yesus
berkata: “Akulah pintu.” Kemudian, dilanjutkan
dengan berkata: “Akulah gembala yang
baik.”
Jadi,
pintu atau gembala sidang atau penggembalaan ini adalah pintu untuk menuju
kerajaan Sorga, sebab penggembalaan ini seharga dengan setetes darah salib.
Yesus telah memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Jadi, domba yang
tergembala dalam sebuah penggembalaan seharga dengan setetes darah salib,
Dialah pintu gerbang menuju kerajaan Sorga.
Saudara
jangan berpikir bahwa tergembala itu tidak perlu dan berpikir yang penting
hanya mengerti firman saja, selanjutnya bisa menilai-nilai orang lain. Tidak
berhenti sampai di situ, melainkan harus tergembala; setia beribadah dan
melayani TUHAN, setia mengikuti segala sesuatu peraturan-peraturan yang ada
dalam penggembalaan supaya menjadi suatu kehidupan yang taat, setia dan
dengar-dengaran.
Sudah
terbukti, Yesus adalah pintu. Tetapi diingat; dimana ada pintu, di situ ada
jalan keluar.
Kita
baca Yohanes 14, dengan perikop: “Rumah
Bapa.”
Yohanes
14:3
(14:3)
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku
akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana
Aku berada, kamu pun berada.
Sesungguhnya
rencana TUHAN diadakan kepada kita dalam sebuah rencana yang begitu indah,
manis dan mulia, supaya kehidupan manusia itu diselamatkan. Sebab, di sini
dikatakan: “di mana Aku berada, kamu pun
berada.”
Sekarang
TUHAN Yesus berada di Sorga, namun Dia akan kembali untuk yang kedua kali untuk
menjemput mempelai perempuan-Nya, selanjutnya dibawa ke tempat dimana Dia
berada, berarti rencana-Nya begitu mulia.
Yohanes
14:4-5
(14:4)
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana
Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Dan ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke situ. TUHAN Yesus mengatakan ini karena Dia
sudah membuka jalan yang baru bagi kita itulah Tirai atau Tabir sudah mengalami
perobekan daging.
Lalu
kata Tomas yang kurang percaya kepada Yesus ini: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami
tahu jalan ke situ?" Inilah iman Tomas yaitu melihat baru percaya.
Seharusnya iman itu percaya walaupun tidak melihat.
Berarti,
Tomas belum menempatkan Kristus sebagai Kepala. Sebab, arti rohani Pintu
Gerbang adalah menerima, berarti percaya Kristus Kepala; penyelamat, penebus,
kepenuhan tubuh-Nya itulah sidang jemaat.
Yohanes
14:6
(14:6)
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kata
Yesus kepada Tomas: "Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup.”
Jadi,
dimana ada pintu maka di situ ada jalan keluar, untuk selanjutnya membawa kita
berada dalam kerajaan Sorga = Hidup kekal. Walaupun jalan itu sempit dan pintu
itu sesak, tetapi itu harus kita dapati, itu harus kita lalui supaya kita dapat
masuk dalam kerajaan Sorga mulia untuk selama-lamanya.
Mari
kita membaca Matius 7, dengan perikop: “Jalan
yang benar.” Pelayan TUHAN, imam-imam, hamba-hamba TUHAN harus tahu jalan
yang benar, tanpa terkecuali sidang jemaat TUHAN; tubuh-Nya harus tahu jalan
yang benar.
Matius
7:12
(7:12) "Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi.
… perbuatlah
demikian juga kepada mereka.
Kalau
menginginkan hal yang baik dari sesama, maka perbuat terlebih dahulu yang baik
itu. Tentu kita tidak menginginkan hal yang jahat dari sesama.
Oleh
sebab itu, jika ingin yang baik maka perbuat terlebih dahulu, tetapi jangan
munafik; seperti bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN
tetapi munafik, itu lebih jahat dari orang jahat. Bayangkan; orang yang tulus
bisa terperdaya oleh kehidupan hamba TUHAN yang semacam itu, misalnya; disuruh
korban lalu korban semua, kemudian menyatakan bahwa Tuhan menyuruh hamba Tuhan
tersebut untuk membangun sebuah menara padahal TUHAN tidak suruh dia membangun
menara, tetapi karena dia bersih tersapu oleh firman dan rapi teratur oleh Roh
TUHAN akhirnya sidang jemaat mau dibodohi. Tetapi, menara itu berhenti dan streslah
yang merencanakannya. Stress itu menurut saya merupakan hajaran TUHAN, tetapi
orang itu tidak mau berhenti dengan hajaran TUHAN, sampai akhirnya hamba Tuhan
tersebut menikah untuk dua kali, di situlah TUHAN hajar sejadi-jadinya.
Ngeri
sekali kalau hanya bersih tersapu karena firman dan rapi teratur oleh Roh TUHAN
tetapi kosong. Ngeri sekali, dan sidang jemaat yang menjadi rugi.
Itulah isi
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Jadi,
inti dari Firman TUHAN (hukum Taurat) adalah kasih; kalau orang lain mau
mengasihi, maka kasihi dulu orang lain. Dan hamba TUHAN harus tahu ini. Jangan
licik, jangan munafik, jangan menjadi lebih jahat dari suatu kehidupan yang
semula sebelum dia mengenal TUHAN.
Oleh
sebab itu, supaya Taurat itu tergenapi dan mengenali intinya, maka kita lihat
ayat 13-14.
Matius
7:13-14
(7:13)
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya; (7:14) karena sesaklah
pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan
sedikit orang yang mendapatinya."
Masuklah melalui
pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju
kepada kebinasaan … Yang
anehnya banyak orang melalui jalan pintas itulah jalan lebar dan pintu lebar,
tidak suka mendapati jalan sempit dan pintu sesak. Tidak banyak orang melalui
jalan sempit dan pintu sesak.
Perlu
untuk diketahui: Sesaklah pintu, sempitlah jalan menuju kepada kehidupan itulah
salib.
Salib
itu adalah pintu sesak dan jalan sempit, tetapi itu merupakan pintu gerbang
menuju kerajaan Sorga. Hamba TUHAN harus tahu jalan yang benar, Dia harus hidup
sampai kepada kepenuhan Kristus, berarti tidak kosong = Hidup dalam doa
penyembahan.
Jadi,
pintu sesak dan jalan sempit itu adalah merupakan satu kesatuan, karena itu
adalah pribadi Kristus.
Selanjutnya,
setelah kita melihat keadaan dari pada Pintu Gerbang sebagai langkah untuk
selanjutnya terwujudnya penebusan itu. Sekarang kita lihat hal yang lain Pintu
Gerbang. Mari kita membaca Rut 4.
Rut
4:1-4
(4:1)
Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus
yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah
dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh
orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di
sini." Maka duduklah mereka. (4:3)
Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita
Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu
kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang
yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau
menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah
kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali
engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan
menebusnya."
… Tanah milik
kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi. Kalau tidak
mengalami penebusan, berarti baik Elimelekh maupun Mahlon dan Kilyon, kedua
anak laki-lakinya itu, akan kehilangan milik pusaka.
Kalau
tidak ada penebusan kita tidak akan ditegakkan di atas tanah air Sorgawi
sebagai milik pusaka untuk selama-lamanya. Tetapi, Boas rohani datang dan turun
ke dunia untuk mengadakan penebusan supaya kehidupan yang hina, papah, dina ini
karena banyaknya dosa dan kelemahan, sehingga mendapatkan kesempatan
selebar-lebarnya, karena Dia pintu gerbang yang terbuka selebar-lebarnya bagi
yang mau melalui pintu sesak dan jalan sempit.
… yang telah
pulang dari daerah Moab. Berarti, kembali setelah gagal, ini adalah tindakan
yang bagus.
Kalau
masih mau kembali kepada TUHAN dan menyadari kegagalan-kegagalan di masa lalu,
ya puji TUHAN, jangan sampai tidak menyadari kegagalan-kegagalan karena setelah
meninggalkan Betlehem, rumah roti. Kita semua harus menyadari
Jadi pikir ku:
baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu … Tanah itulah
milik pusaka yang menjadi bagian dari Elimelekh tetapi akhirnya dia mati,
kemudian yang seharusnya dilanjutkan anak laki-lakinya itulah Mahlon dan Kilyon
tetapi mereka juga mati di tempat perantauan, di Moab. Bagaimana akhirnya? Mau
tidak mau tanah pusaka harus ditebus di atas tanah milik pusaka mereka untuk
menegakkan nama-nama yang sudah mati itu, itu gambaran dari gereja TUHAN yang
papah, hina, dina karena banyaknya dosa dan kelemahan.
Singkat
kata, Boas berkata: Belilah tanah itu di
depan orang-orang yang duduk di sini, di depan para tua-tua Israel dan di
depan kesepuluh tua-tua yang terpilih. Jadi, penebus itu harus membeli tanah
itu di depan orang-orang yang duduk di pintu gerbang, kemudian di depan para
tua-tua Israel, sekaligus di depan kesepuluh orang tua-tua yang terpilih.
Pendeknya,
penebusan yang dikerjakan oleh Boas disertai dengan adanya saksi-saksi, yaitu:
-
Orang-orang
yang duduk di depan pintu gerbang.
-
Para
tua-tua.
-
Serta
kesepuluh tua-tua yang terpilih.
Tentang
saksi juga dinyatakan di dalam:
Yang
pertama: Perjanjian Lama; kalau ada dua tiga orang saksi maka suatu
perkara dianggap sah.
Misalnya;
ada penjahat kalau saksinya satu itu belum sah untuk dihukum sesuai dengan
kejahatannya, tetapi jika ada dua saksi maka sah dan dia akan dihukum karena
sudah sah dengan adanya dua saksi,
Yang
kedua: Perjanjian Baru.
2
Korintus 13:1
(13:1)
Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan
keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.
Ini adalah untuk
ketiga kalinya aku datang kepada kamu, untuk ketiga kali mengunjungi sidang
jemaat di Korintus.
Pertemuan
ibadah ini merupakan kunjungan yang kesekian kali dari Sorga dari Allah; mengunjungi
kehidupan kita sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang &
Cilegon, kehidupan yang hina, dina, orang yang papah karena banyak dosa dan
kelemahan. Terpujilah kemuliaan Kristus, terpujilah kasih karunia-Nya yang
dinyatakan keluarga Allah sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang &
Cilegon, Banten, Indonesia baik di Bandung, Malaysia maupun anak TUHAN, umat
TUHAN yang senantiasa setia untuk tekun digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat online live streaming video internet Youtube, Facebook dimanapun anda
berada. Berbahagialah anda.
Selanjutnya,
Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Korintus terkait dengan tiga kali kunjungannya
itu: Baru dengan keterangan dua atau tiga
orang saksi suatu perkara sah. Maka, kedatangan TUHAN yang pertama dengan
segala pengorbanan-Nya tidak akan sah jika TUHAN Yesus tidak datang untuk yang
kedua kali ke bumi ini.
Jadi,
saudara jangan bertanya-tanya “kenapa harus dua kali?”, “capek dong”, “sia
sialah”, tidaklah. Tetapi, baru dengan keterangan dua saja apalagi tiga saksi
suatu perkara dianggap sah. Terpujilah kemuliaan TUHAN, terpujilah kasih
karunia-Nya yang diperuntukkan untuk kita.
Jadi,
disaksikan oleh orang-orang yang di pintu gerbang itu, disaksikan oleh tua-tua
serta kesepuluh tua-tua pilihan.
TUHAN
dua kali mengunjungi bumi supaya; baru dengan keterangan dua apalagi tiga orang
saksi suatu perkara dianggap sah di hadapan Allah, Bapa Sorgawi.
Kita
berdoa tentang kesaksian ini supaya di minggu yang akan datang TUHAN bukakan,
supaya kita bisa mengerti rencana TUHAN. Yang pasti malam ini TUHAN ajar kita
untuk secepatnya masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, mencapai tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, itulah Gunung Sion, wujudnya
adalah doa penyembahan = Tidak kosong, supaya kehidupan kita tidak jahat, tidak
lebih jahat dari yang semula.
-
Kalau
bersih tersapu karena firman tetapi munafik lebih jahat dari kehidupan yang
semula.
-
Rapi
teratur karena Roh TUHAN tetapi munafik lebih jahat dari kehidupan yang semula
sebelum mengenal TUHAN.
Ini
loh pernyataan kasih TUHAN kepada
kita dan semuanya itu disaksikan.
Baru dengan
keterangan dua atau tiga orang saksi satu perkara sah, ini terkait
dengan kunjungan dari pada Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Jadi,
kunjungan TUHAN ke dunia ini sah, bagaikan dua kali pemecahan roti.
Pemecahan roti
yang pertama
untuk memberikan 5000 orang laki-laki, tidak terhitung para isteri dan
anak-anak, dengan lima roti dan dua ikan.
-
Lima
itu berbicara korban, itulah lima luka utama Yesus yaitu dua di tangan, dua di
kaki, satu di lambung. Itulah korban Kristus.
-
Ikan
itu berbicara jiwa-jiwa yang diurapi.
Tetapi
kedatangan Yesus yang kedua, sama seperti pemecahan
roti yang kedua yaitu tujuh roti dan beberapa ikan.
-
Tujuh
berbicara sempurna.
-
Kemudian
beberapa ikan berarti untuk kafir dan Israel.
Barulah
dengan keterangan dua atau tiga orang saksi satu perkara sah.
Jadi
apa yang dikerjakan Yesus Kristus Anak Allah sah di hadapan Bapa. Sungguh mulia
kunjungan Yesus. Dua kali perbuatan Yesus sesuai dengan kunjungan-Nya itu
merupakan kesaksian.
Kita
membaca 1 Yohanes 5, dengan perikop: “Kesaksian
tentang Anak Allah.”
1
Yohanes 5:6-8
(5:6) Inilah
Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja
dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi
kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. (5:7)
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman
dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (5:8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air
dan darah dan ketiganya adalah satu.
Ada
tiga yang memberi kesaksian di dalam
kerajaan Sorga, yaitu:
1.
Bapa
= TUHAN, tabiatnya kasih.
2.
Firman
= Pribadi Yesus Kristus, Anak Allah.
3.
Roh
Kudus = Kristus.
Berarti,
TUHAN YESUS KRISTUS.
Sedangkan,
ada tiga kesaksian di bumi juga:
1.
Roh.
2.
Air.
3.
Darah.
Ketiganya
adalah SATU.
Biarlah
kiranya kita mengalami tiga saksi, berarti;
-
dibaptis
oleh darah,
-
dibaptis
oleh air,
-
dibaptis
oleh Roh Kudus,
dan
ketiganya adalah satu. Kita harus mengalami ketiganya sehingga dengan
pengalaman ini menjadi suatu kesaksian di bumi di hadapan Allah Bapa.
Sebagaimana
perjalanan dari pada bangsa Israel, perjalanan mereka betul-betul dengan tiga
saksi:
1.
Darah. Setelah anak
domba paskah disembelih, kemudian tiang pintu dan ambang atas ditandai darah.
2.
Melewati
laut Teberau, itulah baptisan air.
3.
Roh, tepatnya pada
saat mereka tiba di gunung Horeb, gunung Sinai, gunung Allah.
Sebab di sanalah TUHAN memberi petunjuk
kepada Musa dua kali empat puluh hari empat puluh malam untuk mendirikan
Tabernakel, untuk mendirikan rumah TUHAN tempat kita beribadah kepada TUHAN
sebagai kegiatan Roh.
Dan
itu harus menjadi kesaksian kita di dalam perjalanan rohani kita di atas muka
bumi ini.
Jadi,
apa yang dialami bangsa Israel dalam perjalanan mereka selama empat puluh tahun
di padang gurun itu juga yang harus kita alami dalam perjalanan kita di bumi, untuk
selanjutnya berada dalam kerajaan Sorga. Sebab ada tiga kesaksian di Sorga maka
di bumi juga harus ada tiga kesaksian yang harus kita alami, maka barulah
kehidupan kita ini sah di hadapan TUHAN.
Oleh
sebab itu, jadilah kehidupan yang sah, jangan saudara hanya dipuaskan oleh
harta kekayaan, contohnya kalau sudah kuliah baru puas tetapi tiga saksi tidak
sah. Bagaimana toh jika tiga saksi
ini tidak menjadi bagian kita. Biarpun saudara hebat di dunia ini tetapi jika
tiga hal ini tidak menjadi kesaksian kita di hadapan TUHAN, maka tidak bisa dibawa
masuk dalam kerajaan Sorga.
Jadi,
darah, air dan roh sudah harus menjadi kesaksian di dalam diri kita di hadapan
TUHAN supaya kita sah menjadi milik kepunyaannya. Saudara jangan anggap enteng
dengan ibadah pelayanan di dalam penggembalaan ini supaya saudara jangan
dientengkan oleh TUHAN, sehingga saudara jangan diserahkan kepada antikris dan
selanjutnya binasa.
Sekali
lagi saya tandaskan; jangan anggap enteng, sebab ibadah dan pelayanan seharga
dengan setetes darah salib. Bukan pekerjaanmu, bukan study kuliah yang lebih
tinggi dari ibadah ini. Ibadah ini seharga dengan setetes darah salib.
Sidang
jemaat yang baru masuk kuliah, ibadah yang harus nomor satu. Yang sudah kuliah,
ibadah nomor satu. Yang sudah bekerja ibadah nomor satu. Yang sudah bekerja juga
mengucap syukur kepada TUHAN. sebab, ibadah pelayanan harus nomor satu.
Yang
belum menikah ibadah nomor satu, jangan karena jodoh engkau tinggalkan
ibadahmu, seperti Yudas yang menjual TUHAN.
Terpujilah
kasih karunia TUHAN dari sekarang sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.