Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 14 SEPTEMBER2021 KITAB
KOLOSE (Seri: 160 ) Subtema:DIGEMBALAKAN OLEH
TONGKAT KEMURAHAN DAN TONGKAT IKATAN Selamat malam, sejahtera bahagia kiranya memerintah di
tempat ini dan kehidupan kita masing-masing, baik anak Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan Firman lewat Live Streaming atau online baik di dalam
negeri maupun di luar negeri dimanapun anda berada. Selanjutnya kita mohonkan kemurahan hati Tuhan supaya Firman
yang dibukakan itu betul-betul berkuasa dan betul-betul mantap dalam kehidupan
kita sehingga kita dapat melangkah dan bertindak dengan mantap di hadapan Tuhan
di hari-hari terakhir ini, dengan demikian Tuhan dipermuliakan. Mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa
Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di
Kolose 3:19,Perikop: Hubungan antara anggota-anggota rumah
tangga. Kolose
3:19 (3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah
berlaku kasar terhadap dia. Ayat ini berbicara tentang seorang suami dengan
tindakan-tindakannya yakni; seorang suami harus tau untuk mengasihi istrinya
dengan benar dan seorang suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. Lebih rinci tentang seorang suami di dalam 1 Petrus 3:7. 1
Petrus 3:7 (3:7) Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana
dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka
sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan
terhalang. Tuhan menuntut seorang suami untuk berlaku bijaksana terhadap
istrinya. Yesus Kristus adalah Kepala Gereja dan Mempelai laki-laki sorga, Dia
suami di dalam kebenaran dan keadilan = suami yang bijaksana. Tentang kebijaksanaan kita baca di dalam Daniel 12:3. Daniel
12:3 (12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya
cakrawala, dan yang telah menuntun banyakorang kepada kebenaran
seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. Disini dikatakan bahwasanya orang-orang bijaksana sama
seperti bintang-bintang yang bercahaya di cakrawala, berarti bersinar terang dalam kegelapan. Adapun tugas dari orang-orang bijaksana ialah menuntun
banyak orang kepada kebenaran. Oleh sebab itu mari kita senantiasa berdoa dan
memohon supaya kiranya Tuhan mengirimkan akal budi dan kebijaksanaan untuk
senantiasa menuntun dan memimpin perjalanan hidup Rohani kita sampai kepada
kebenaran yang sejati sebagaimana dengan Rasul Paulus terhadap sidang jemaat di
Korintus, 1 Korintus 10:14-15, Perikop: Israel
sebagai Peringatan. 1
Korintus 10:14-15 (10:14) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah
penyembahan berhala! (10:15) Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang
yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan! Sebagai seorang hamba Tuhan yang bijaksana Rasul Paulus
mengingatkan dan menghimbau sidang jemaat di Korintus dengan tegas supaya
mereka menjauhkan diri dari penyembahan berhala. Singkat kata; ayat
14b “jauhilah penyembahan berhala”! dan ayat 15b “Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!” hal ini
kita hubungkan dengan 1 Korintus 10:19-20. 1
Korintus 10:19-20 (10:19) Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa
persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
(10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan
kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa
kamu bersekutu dengan roh-roh jahat. Yang dimaksud Rasul Paulus adalah bahwasanyapersembahan bangsa Israel adalah
persembahan kepada roh-roh jahat bukan kepada Allah. Inilah yang dimaksud dan
dipikirkan oleh Rasul Paulus sehingga apa yang ia pikirkan itu disampaikan kepada sidang jemaat di Korintus. Jangan sampai kita datang beribadah dan melayani kepada
Tuhan namun semua persembahan itu ternyata bukan kepada Allah melainkan kepada
roh-roh jahat, hal ini tidak diinginkan oleh Rasul Paulus. Ia mau menuntun
sidang jemaat di Korintus sampai kepada Firman kebenaran (Yesus adalah
kebenaran yang sejati), oleh sebab itu Rasul Paulus tidak menginginkan jemaat
di Korintus bersekutu dengan roh-roh jahat sama seperti bangsa Israel di padang
gurun selama 40 (empat puluh) tahun. Pendeknya; sekalipun Bangsa Israel menjadi suatu barisan
jemaat yang dipimpin oleh Musa atau menjadi rombongan yang nampaknya beribadah
kepada Tuhan di padang Gurun namun pada kenyataannya persembahan mereka adalah
persembahan kepada roh-roh jahat bukan kepada Allah. Tuhan Tidak menghendaki
hal ini terjadi dalam kehidupan kita supaya Ibadah dan Pelayanan kita tidak
menjadi sia-sia dan percuma baik tenaga, pikiran, korban apapun yang kita
persembahkan tidak menjadi percuma, demikian juga Rasul Paulus terhadap sidang
jemaat di Korintus. 1 Korintus 10:21 (10:21) Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari
cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan
dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Intinya pengorbanan kepada Tuhan dan pengorbanan kepada
setan tidak dapat dijalankan secara bersama-sama. Melakukan kehendak Allah dan
melakukan sesuatu yang tidak baik dan tidak benar didalam hidup ini tidak dapat
dijalankan secara bersama-sama. Melakukan kehendak Allah Bapa tetapi berlaku
licik dihadapan Tuhan tidak dapat dijalankan secara bersama-sama. Tentukan
pilihanmu mulai dari sejak sekarang supaya persembahan yang kita persembahan
itu jangan sampai mengarah kepada roh-roh jahat. Selanjutnya mari kita melihat persekutuan bangsa Israel
dengan roh-roh jahat di dalam 1 Korintus 10:6-10. 1
Korintus 10:6-10 (10:6). Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk
memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat
seperti yang telah mereka perbuat, (10:7)
dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti
beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa
itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."(10:8) Janganlah kita melakukan percabulan,
seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari
telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9)
Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.(10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang
dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh
malaikat maut. Perjalanan Bangsa Israel selama 40 (empat
puluh tahun) tahun di padang Gurun merupakan contoh bagi kita di Zaman akhir
ini, di hari-hari terakhir ini. Adapun persekutuan bangsa Israel dengan roh-roh jahat selama
40 (empat puluh) tahun di padang gurun antara lain: 1.Pada
ayat 6: Bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat. 2.Pada
ayat 7: Bangsa Israel menyembah berhala. 3.Pada
ayat 8: Bangsa Israel melakukan percabulan. 4.Pada
ayat 9: Bangsa Israel mencobai TUHAN. 5.Pada
ayat 10: Bangsa Israel bersungut-sungut di hadapan TUHAN. Kita masih mengikuti seri
penjelasan dari hal yang kedua. Keterangan: BANGSA ISRAEL MENYEMBAH BERHALA. Bangsa Israel
jatuh dalam penyembahan berhala lembu emas tuangan. Tentang penyembahan berhala
ditulis dengan lengkap di dalam kitab Musa yang kedua yakni Keluaran 32:1-35,
menurut pembagiannyaantara lain: A.Ayat 1-6
tentang lembu emas. B.Ayat 7-14
tentang murka Allah kepada bangsa Israel. C.Ayat 15-20
tentang 2 (dua) loh batu yang dipecahkan. D.Ayat 21-29
tentang Musa marah kepada Harun, abangnya. E.Ayat 30-35
tentang Musa berdoa untuk bangsa Israel. Malam ini kita akan kembali untuk memperhatikan tentang MUSA
BERDOA UNTUK BANGSA ISRAEL dalam Keluaran 32:30-35. Kita sudah memperhatikan ayat 30-31 maka sekarang kita akan
membaca dan fokus untuk memperhatikan
ayat 34. Keluaran
32:34 (32:34) Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat
yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu,
tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada
mereka." Kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat ini adalah “tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah ku
sebutkan kepadamu.” Kalimat ini menunjukan 2 hal kepada kita : 1.Musa
tampil untuk menjadigembala dihadapan
Tuhan. 2.Bangsa
Israel adalah suatu kawanan domba yang harus dituntun Musa ke tempat yang sudah
Allah sebutkan kepadanya. Mari kita melihat tempat yang Allah sebutkan kepada Musa di
dalam Keluaran 33:1. Keluaran
33:1 (33:1)
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau
dan bangsa itu yang telah kau pimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang
telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian:
Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu-- Disini kita melihat Allah memerintahkan Musa untuk memimpin
bangsa Israel ke negeri yang telah dijanjikan Allah kepada Abraham, Ishak,
Yakub (nenek moyang bangsa Israel)
itulah tanah Kanaan, tanah perjanjian, yang disebutkan Tuhan kepada Musa. Hal
itu juga dinyatakan di dalam Mazmur
105:7-10. Mazmur 105:7-10 (105:7) Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku
penghukuman-Nya. (105:8) Ia ingat
untukselama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, (105:9)
yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak;
(105:10) diadakan-Nya hal itu
menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel. Singkat kata; Dialah Tuhan Allah kita atas seluruh bumi,
Tuhan atas alam semesta, TUHAN ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya
yang diikat dengan Abraham, Ishak, Yakub bahkan hal itu menjadi perjanjian
kekal bagi bangsa Israel. Kita semua merupakan Israel Rohani. Mazmur
105:11 (105:11) firman-Nya: "Kepadamu akan Kuberikan tanah Kanaan,
sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu." Tanah Kanaan, tanah perjanjian yang Tuhan berikan untuk
bangsa Israel ternyata menjadi milik pusaka mereka untuk selama-lamanya.
Demikian halnya kehidupan kita masing-masing, kita ini adalah orang asing dan
pendatang di bumi ini sebab tanah air kita adalah tanah air sorgawi. Biarlah
kiranyakehidupan kita ditegakkan di tanah air sorgawidan menjadi milik pusaka kita untuk selama-lamanya. Kalau kita menyadari bahwasanya kita orang asing di dunia
ini maka tentu saja kita tidak akan terlena dengan kerajaan dunia ini dengan
segala kemegahan, kemewahan yang disuguhkan.Oleh sebab itu jangan kita mengabaikan dan menjual ladang
penggembalaan ini hanya karena segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Imamat
25:34 (25:34)
Dan padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual,
karena itu milik mereka untuk selama-lamanya." Dan
padang penggembalaan sekitar kota-kota mereka janganlah dijual, karena itu
milik mereka untuk selama-lamanya.
Ladang atau padangpenggembalaan di
larang untukdijual karena itu milik
pusaka kita untuk selama-lamanya. Jangan kita menjual ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan
ini karena ini milik pusaka kita untuk selama-lamanya, berarti dari sini kita
akan berangkat untuk selanjutnya dibawa ke tanah air sorgawi sebagai milik
pusaka kita untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu mari kita menghargai
Penggembalaan ini lebih dari yang ada, lebih dari segala-galanya. Jangan sampai ladang Penggembalaan ini dijual hanya karena
kesibukan, perkara-perkara lahiriah di bumi ini. Jangan sampai ladang
penggembalaan ini dijual hanya karena keinginan daging, keinginan mata, dan
keangkuhan hidup. Tiga hal itu betul-betul pernah disuguhkan setan kepada
Tuhan Yesus Kristus saat Ia dibawa ke padang Gurun, disitulah Yesusdiuji dengan tiga perkara yaitu; -Soal keinginan
daging; iblis menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti. -Keinginan
mata; iblis memperlihatkansegala
kerajaan dunia dan kemegahannya. -Keangkuhan
hidup; Yesus dibawa ke tempat yang tinggi itulah bubungan bait Allah. Jangan kita menjual ladang penggembalaan inikarena dari sinilah kita dibawa untuk
selanjutnya berangkat dan berada di tanah air sorgawi sebagai milik pusaka kita
untuk selama-lamanya. Lebih rinci dapat kita temukan penjelasannya di dalam Zakharia 11:4 dengan Perikop:
Dua macam gembala Zakharia
11:4 (11:4) Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah
domba-domba sembelihan itu! Kehidupan domba-domba yang tergembala harus betul-betul
menyatu dengan korban Kristus supaya dengan demikian kita dapat membawa korban
persembahan kepada Tuhan, sebaliknya dalam sisi yang lain gembala-gembala harus
bertanggung jawab penuh dalam hal menggembalakan kawanan domba di dalam satu
kandang penggembalaan. Kalau kita menyadari diri sebagai kawanan domba Allah sudah
seharusnya kita menyatu dengan korban Kristus. Tidak mungkin kita ada dalam
suatu penggembalaan di tengah ibadah pelayanan dalam satu penggembalaan tanpa
membawa korban kepada Tuhan. Apapun yang kita alami bahkan ketika kita menyatu
dengan korban Kristus jangan kita mundur dan jangan kita menjual ladang
penggembalaan ini hanya karena segala sesuatu yang disuguhkan oleh setan di
dalam dunia ini. Zakharia
11:5-6 (11:5) Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak
merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah
TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak
mengasihaninya. (11:6) Sebab Aku
tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan
sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan
gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan
Aku tidak akan melepaskan seorangpun dari tangan mereka." Orang-orang
yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang
yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan
orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya. Sebab Aku tidak lagi
akan mengasihani penduduk bumi. Domba sembelihan dijual lalu orang yang
menjual berkata: Terpujilah TUHAN!
Ternyata karena kekayaan Ia berkata demikian. Akhirnya Tuhan lepas tangan tidak
mengasihani penduduk bumi karena Tuhan melihat penggembalaan itu tidak berkenan
kepada Tuhan. Sebab itu suatu kehidupan yang tergembala itulah kawanan domba
sudah seharusnya menyatu dengan korban Kristus dan di sisi yang lain gembala
sidang sudah seharusnya bertanggung jawab di dalam hal menggembalakan kawanan
dombanya. Pada ayat 5 dan ayat 6 nampak sikap dari 3(tiga)
golongan terhadap domba-domba sembelihan (suatu kehidupan yang tergembala
dengan baik dihadapan Tuhan). -Golongan pertama:
Orang-orang yang membelinya
menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah = tidak merasa bersalah
terhadap domba sembelihan. -Golongan kedua:
Orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah
TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak
mengasihaninya. Inilah gambaran dari
seorang gembala namun mencari kekayaan lewat domba sembelihan. Golongan yang
kedua ini adalah gambaran seorang gembala yang hanya mencari kekayaan. Saat di
perkaya di tengah pelayanannya barulah ia mengatakan: Terpujilah TUHAN! Kita
sudah harus semakin dewasa dan bijaksana untuk mengenali sebuah penggembalaan,
padang penggembalaan, jangan asal masuk dan berada dalam sebuah penggembalaan. -Golongan yang ketiga: Orang-orang yang menggembalakan domba sembelihan tidak
mengasihaninya. Inilah gambaran seorang gembala yang tidak mengasihi domba
sembelihan, dia hanya mengasihi dirinya, dia hanya sibuk memperhatikan dirinya
sendiri akibatnya Tuhan tidak peduli dengan mereka, Tuhan tidak peduli dengan
penggembalaan itu. Tuhan masih memedulikan kawanan domba dalam penggembalaan
GPT BETANIA Serang dan Cilegon. Tuhan Peduli dengan kita, Dia mengerti hati
kita, Dia mengerti perasaan kita semua, Dia tau kesusahan kita semua, oleh
sebab itu kita harus menghargai penggembalaan ini. Kalau kita merasa sebagai kawanan domba Allah sudah
seharusnya kita secepatnya menyatu dengan korban Kristus dan di sisi lain
seorang gembala sidang harus benar-benar bertanggung jawab dalam hal
menggembalakan kawanan domba Allah. Zakharia
11:7 (11:7) Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk
pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan
"Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan";
lalu akumenggembalakan domba-domba itu. Maka
aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Tuhan sendiri yang mengambil alih penggembalaan dan
menggembalakan domba sembelihan yang banyak menanggung penderitaan yang dijual
ke pedagang domba. Aku
mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain
kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu. Pada saat Tuhan mengambil alih dan menggembalakan domba
sembelihan pada saat itu Tuhan mengambil 2 macam tongkat yaitu: 1.Tongkat kemurahan
disebut juga dengan tongkat kasih/ kecintaan. 2.Tongkat ikatan. Kedua tongkat tersebut berlaku atas sebuah penggembalaan
sebab Tuhan sangat memperhatikan, sangat memedulikan domba-domba sembelihan.
Kalau tongkat kemurahan dan tongkat ikatan dinyatakan dalam sebuah
penggembalaan itu adalah sinyal positif, alamat benar, tanda Tuhan telah mengambil
ahli penggembalaan itu dan menggembalakan kawanan domba sembelihan itu. Marilah kita mengikuti penjelasan tentang 2 tongkat
tersebut. Keterangan: TONGKAT
KEMURAHAN( KASIH / KECINTAAN) Begitu besar kasih Allah sehingga IA mengaruniakan anak-Nya
yang tunggal supaya dunia selamat. Kemudian oleh karena kasih Allah dosa kita
juga diampuni. Kalau orang berdosa berada di tengah-tengah Ibadah dan pelayanan
dalam sebuah penggembalaan itu adalah kemurahan Tuhan. Kita ini dibenarkan oleh kemurahan Tuhan dan Rasul Paulus
juga mengakuinya. Kalau pada akhirnya Tuhan menampakan diri-Nya kepada Rasul
Paulus tepatnya pada saat ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari surga
(Firdaus) lalu pada saat itu ia mendapat penyataan-penyataan dari Allah itu
kemurahan. Diberi kesempatan untuk melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan
terkhusus di dalam pemberitaan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi itu adalah kemurahan Tuhan dan diakui.
Segala yang Tuhan percayakan kepada Rasul Paulus adalah kemurahan hati Tuhan, sebetulnya
ia tidak layak menerima jabatan Rasul karena dahulu ia adalah orang yang ganas,
orang yang buas, dahulu suka menyakiti umat Tuhan dari rumah ke rumah, tetapi oleh kemurahan hati Tuhan dia layak dan diberi
kesempatan untuk memberitakan injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi. Mari
kita hargai kemurahan. Roma
2:4 (2:4) Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya,
kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud
kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Maukah
engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan
hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau
kepada pertobatan? Maksud
kemurahan Allahialah untuk menuntun
kehidupan kita kepada pertobatan. Bertobatlah 100 % (seratus persen), sebab itu
jangan kita menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, segala kesabaran-Nya, dan
segala kelapangan hati-Nya. Segala kelapangan hati Nya itu sudah dinyatakan, kalau
hatinya tidak lapang maka orang berdosa tidak akan mendapat tempat dihati
Tuhan. Jadi betul-betul hati Tuhan lapang kepada kita semua, apa buktinya?
sekalipunkita ini banyak melakukan
kesalahan, banyak berbuat salah, banyak pelanggaran terjadi tetapiIA menerima kita dan ada didalam hatinya.
Sungguh Ia lapang hati, Ia mau menerima kita itu tandanya IA lapang hati, oleh
sebab itu jangan kita menganggap sepi kemurahan hati Tuhan. Kalau kita bisa
tergembala di tempat ini itu suatu kemurahan, itu merupakan tongkat kemurahan
untuk menuntun kita untuk sampai kepada pertobatan 100 % (seratus persen). Roma
11:22 (11:17) Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan
kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut
mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, (11:18)janganlah kamu bermegah
terhadap cabang-cabang itu!Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan
kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.(11:19)
Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku
dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. (11:20) Baiklah! Mereka dipatahkan
karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah
kamu sombong, tetapi takutlah! (11:21)
Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan
menyayangkan kamu. (11:22) Sebab itu
perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas
orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu
tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga. Israel tersandung, bangsa-bangsa lain yang bukan Israel
bukan Yahudi akhirnya selamat. Kalau saja mereka tidak tersandung maka bangsa
Kafir tidak mendapat kemurahan. Jadi pada saat bangsa Israel mengeraskan hati
pada saat itulah Rasul Paulus beralih kepada bangsa-bangsa lain yang bukan
Yahudi sehingga bangsa kafir mendapatkan kemurahan hati Tuhan. Karena
itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah
dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun
yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau
kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan
akar itu yang menopang kamu.
Jangan kita berlaku sombong karena bangsa Israel tersandung. Kalau kita
mendapat bagian di dalam Tuhan seperti tunas liar yang dicangkokkan di
antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah
itu merupakan kemurahan hati Tuhan. Getah pohon zaitun itu mengalir bagaikan
darah salib setelah ia dilukai diatas kayu salib, itu kemurahan. Baiklah!
Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak
karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Kita tegak tercacak jelas karena iman dalam darah salib
Kristus bukan karena kita dipilih, jadi jangan ada yang bermegah dan jangan
menganggap sepi kemurahan hati Tuhan. Sebab
kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan
menyayangkan kamu. kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli maka Ia
juga tidak akan menyayangkan bangsa kafir, kita ini hanya kemurahan jadi jangan
sombong. Sebab
itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas
orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu
tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga. Rasul Paulus dengan tandas berkata kepada jemaat di Roma; sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan
juga kekerasan-Nyayaitu kekerasan atas
orang-orang yang telah jatuh. Tuhan akan menyatakan kekerasan-Nya terhadap orang yang
jatuh tetapi Tuhan akan menyatakan kemurahan-Nya Kalau kita tetap menghargai
kemurahan-Nya. Tuhan berkemurahan kepada siapa IA mau berkemurahan, kemurahan
Tuhannyata terjadi semata-mata bukan
karena kehendak kita. Roma
9:13-14 (9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi
hamba anak yang muda," (9:13)
seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
(9:14) Jika demikian, apakah yang
hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Kalau Tuhan benci kepada Esau lalu mengasihi Yakub apa yang
mau kita katakan? Tuhan mematahkan cabang-cabang asli lalu mencangkokkan tunas liar sehingga kita mendapat bagian di dalam Tuhan,
itu kemurahan Tuhan, tetapi kita tidak boleh sombong. Tuhan berkemurahan kepada
siapa IA mau berkemurahan, sekehendak Dia saja bukan sekehendak kita, sebab itu
hargai kemurahan Tuhan, Allah itu adil dalam segala perbuatan-Nya. Roma
9:15-16 (9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh
belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah
hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (9:16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau
usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. Sebenarnya, kemurahan Tuhan tidak tergantung pada kehendak orang, tidak
tergantung dari usaha seseorang, tetapi tergantung dari kemurahan hati Allah.
Jadi Tuhan berkemurahan kepada siapa Ia mau berkemurahan sebab itu hargai
kemurahan-Nya supaya Ia tetap menyatakan kemurahan-Nya. Apakah kita mau
mengatakan Tuhan itu tidak adil, mustahil sebab Allah itu adil. Roma
3:25-28Perikop: Manusia dibenarkan karena
iman. (3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah,(3:24) dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (3:25) Kristus Yesus telah ditentukan
Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya
untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah
terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. (3:26)
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata,
bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. (3:27) Jika demikian, apakah dasarnya
untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak,
melainkan berdasarkan iman! (3:28)
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia
melakukan hukum Taurat. Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Manusia sudah kehilangan kemuliaan Allah karena pada
dasarnya manusia telah jatuh dalam dosa dan dosa itu menjalar sampai sekarang
walaupun kita tidak berbuat dosa sama seperti yang diperbuat Adam, itu yang
disebut dengan kutuk dosa nenek moyang. Maka setiap anak yang lahir sudah
dilahirkan dalam dosa, jadi jangan saudara berpikir darahnya itu suci sempurna,
tidak. Banyak orang salah kaprah
menganggap anak kecil suci dan mulia, kata siapa? dia lahir dalam dosa.Itu yang disebut dosa kutuk nenek moyang dan
itu juga dinyatakan Rasul Petrus di dalam tulisannya 1 Petrus :18-19. kita ini telah ditebus bukan dengan barang yang
fana, bukan dengan perak dan emas tetapi oleh darah anak domba kita telah
ditebus dari dosa-dosa yang diwariskan. Jadi dosa itu diwariskan, itu yang
disebut dengan kutuk nenek moyang. Dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam
Kristus Yesus. Namun oleh
karena kasih karunia dan kemurahan kita diberikan dengan
cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus Kristus
Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam
darah-Nya. Yesus Kristus telah mengerjakan
penebusan dan pendamaian di atas kayu salib karena iman dalam darah-Nya, iman
kepada kemurahan-Nya. Darah salib yang tercurah di atas kayu salib itu
kemurahan Tuhan. Hal
ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, Kalau Tuhan mengasihi Yakub
tetapi membenci Esau apakah kita berkata Tuhan itu tidak adil? mustahil! Tuhan
itu adil. Kita semua bangsa kafir kok yang
harusnya mati karena dosa karena noda kekafiran itulah berhala dan kenajisan,
tetapi TUHAN menunjukan keadilan-Nya kita dibenarkan oleh iman dalam darah
salib Kristus. Jika
demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa?
Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin,
bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum
Taurat. Manusia dibenarkan karena iman
bukan karena hasil usaha seseorang, jadi semua karena kemurahan hati Tuhan.
Hargailah kemurahan hati Tuhan, ingat dosa masa lalu, begitu nistanya, begitu
kotornya, begitu hitamnya lebih hitam dari lumpur hitam tapi oleh kemurahan
hati Tuhan kita sekarang digembalakan oleh tongkat kemurahan, semua oleh karena
kemurahan Tuhan. Tuhan sangat memperhatikan domba sembelihan, jiwa yang
hancur, hati yang patahdan remuk
sebagaimana kalau kita perhatikan dalam injilYohanes 8:8kisah mengenai perempuan berdosa. Bagian
pertama bagian dari hukum taurat dimana orang kedapatanberdosa akan dirajam dilempari sampai mati
dengan batu. Tapi Tuhan sudah menyatakan kemurahan-Nya, Dia membungkuk kemudian
dan bangkit kemudian membungkuk lagi dan secepatnya menulis
dengan ujung jari-Nya di tanah, itu kemurahan. Membungkuk dan bangkit itu adalah pengalaman
kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, itu adalah kemurahan. Kemurahan
itu juga dituliskan di dalam 2 (dua) loh batu dengan ujung jari Tuhan, 2 (dua)
loh batu berisi 10(sepuluh) hukum Allah: -Hukum
pertama sampai hukum keempat ditulis pada loh batu yang pertama tentang kasih
kepada Allah. -Hukum
kedua itulah hukum kelima sampai kesepuluh ditulis di loh batu yang kedua
tentang kasih kepada sesama. Kita sudah melihat pada injil Yohanes8:1-4 apabila hukum
Taurat yang bertindak maka tidak akan ada yang selamat. Andaikata hukum taurat
yang bertindak maka perempuan yang kedapatan berzinah akan binasa, tidak
selamat. Akhirnya kemurahan bertindak, yang berdosa selamat dan tertolong
dengan catatan; Tuhan Yesus berkata jangan
ulangi lagi janganberbuat lagi,aku pun tidak akan menghukum engkau. Itu
sistem kemurahan yang diterapkan Tuhandalam penggembalaan ini dan saya pun belajar. Berapa kali kita salah, melayani sesuka hati, tetapi Tuhan
tetap menyatakan kemurahan-Nya, ini tongkat kemurahan, marikita belajar menghargainya seperti Rasul
Paulus dalam 1 Korintus 15:8-10. Sekarang keterangan: TONGKAT IKATAN. Penggembalaan yang terkecil dimulai dalam nikah rumah
tangga, penggembalaan yang lebih besar lagi di dalam penggembalaan ini. Nikah
yang lebih besar dalam penggembalaan GPT Betania, sampai nikah rohani yang
sempurna. Diperlukan tongkat ikatan supaya anggota-anggota tubuh yang
berbeda-bedamenjadi satu, oleh sebab
itu Tuhan mengambil tongkat ikatan supaya kita semua terikat menjadi satu tidak
tercerai berai. Yesus adalah Gembala Agung Dia telah menyerahkan nyawanya
bagi domba-domba-Nya. Sedangkan Gembala upahan
apabila ia melihat serigala dia akan lari meninggalkan kawanan domba sehingga
serigala itu pun datang menerkam dan mencerai beraikan kawanan domba sehingga
kawanan domba menjadi liar tidak menjadi satu. Maka diperlukan tongkat ikatan
supaya kita seperti anak dengan bapak satu kesatuan. Semua harus menjadi satu,
sama seperti anak dengan Bapa adalah satu tidak boleh mengambil jalannya
masing-masing. Hati-hati jangan suka mengambil jalannya masing-masing. Efesus
4:1-16 (4:8) Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke
tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan
pemberian-pemberian kepada manusia." (4:9)
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian
bumi yang paling bawah? (4:10) Ia
yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua
langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:16)
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapi tersusun dan diikat
menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan
tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya
dalam kasih. Itulah
sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa
tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." Naik ke tempat tinggi berarti Ia sudah turun terlebih
dahulu ketempat yang rendah, ini berbicara soal pengalamankematian dan kebangkitan. Saat Dia naik ke tempat tinggi Ia: 1.Membawa tawanan-tawanan.Membebaskan kita
dari segala ikatan dosa apapun. 2.Memberikan pemberian kepada manusia . Bukankah
"Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi
yang paling bawah? Ini
berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Dari
pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh
pelayanan. Dari pada-Nya lah seluruh tubuhterdiri dari banyak anggota rapi tersusun
bata diatas bata, rapi tersusun baik perkataan maupun perbuatan, Ibadah
dijalankan rapi tersusun. Dalam melayani juga harus rapi tersusun tidak boleh
serampangan tidak boleh sesuka hati, tidak boleh serabutan. Selain rapi
tersusun ada lagi yang jauh lebih penting adalah diikat menjadi satu oleh
pelayanan. Anggota-anggota tubuh kristus diikat menjadi satu, itu yang
Tuhan mau. Ini sasaran akhir Ibadah dan pelayanandi atas muka bumi supaya anggota-anggota
tubuh yang berbeda menjadi satu, tidak tercerai berai, itulah fungsi dari
padatongkat ikatan. Anggota tubuh
banyak tetapi sekalipun banyak tubuh tetap satu karena kita semua digembalakan
oleh tongkat ikatan. Sebab itu biasakanlah untuk memahami apa yang Tuhan
mau. Efesus
4:1-7 (4:1) Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang
dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah
dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. (4:2) Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.(4:3) Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai
sejahtera: (4:4)satu tubuh,
dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan
yang terkandung dalam panggilanmu, (4:5)
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, (4:6)
satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di
dalam semua. Sebab
itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya
hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan
itu. Sebab itu berpadanan dengan
panggilan, berpadanan dengan korban Kristus, menjadi pasangan yang seimbang
dengan korban Kristus. Hendaklah
kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam
hal saling membantu.
Kita digembalakan oleh Tuhan jelas karena kemurahan Tuhan. Kita juga
digembalakan oleh tongkat ikatan supaya tubuh yang berbeda menjadi satu. Biasakan dalam pikiran ini dalam perasaan ini rendah hati,
lemah lembut, sabar selanjutnya tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu
antara satu dengan yang lain supaya tercipta ikatan itu. Dan
berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. Apabila Roh Tuhan menguasai seseorang kiranya Roh yang sama
dengan sumber yang sama juga menguasai yang lain dengan cara ikatan damai
sejahtera. Tanamkanlah itu dalam kehidupan kita masing-masing, jangan lagi kita
mengambil jalan masing-masing, percayakan hidupmu kepada Firman Tuhan. Jangan
tabiat daging dari saudara disokong. Dan yang paling penting berusahalah memelihara kesatuan Roh
oleh ikatan damai sejahtera sehingga satu
tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan
yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di
atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Efesus
5:31 (5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu
daging.(5:32)Rahasia ini
besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.(5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu
masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan
isteri hendaklah menghormati suaminya. Sebab
itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.Rahasia ini besar,
tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Ada dua rahasia besar salah satunya rahasia nikah ialah
hubungan Kristus dengan jemaat. laki laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan
bersatu dengan istrinya ini jelas pekerjaan salib. Kesatuan dalam nikah jelas dikerjakan oleh salib di Golgota.
Apa bukti kesatuan nikah terjadi? suami mengasihi istri, istri tunduk kepada
suami, ini berarti kesatuan terwujud tubuh dengan kepala sudah menyatu. Kristus
kepala sebagai suami sidang jemaat tubuh sebagai istri-Nya sudah menyatu. Suami
mengasihi istri, tubuh tunduk kepada kepala itu berbicara soal nikah yang sudah
dipersatukanlewat salib di Golgota, apa
buktinya? laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya bersatu dengan istrinya
penggenapannya adalah Filipi 2:56. Filipi
2:56 (2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran
dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, Intinya Yesus anak Allah telah meninggalkan segala
kemuliaan-Nya, meninggalkan rumah-Nya di sorga dan meninggalkan Bapa-Nya di
sorga turun ke bumi dan mati di kayu salib supaya dengan demikian Kristus
sebagai kepala secepatnya menyatu dengan sidang jemaat sebagai tubuh-Nya. Mengapa terjadi kesatuan nikah? karena seorang laki-laki
telah meninggalkan ayah dan ibunya jelas ini berbicara tentang salib. Jadi
kesatuan itu tercipta oleh karena salib di Golgota. Ikatan kesatuan terjadi
karena salib di Golgota, berartimasing-masing
kita harus memikul salibnya. Yesus telah mati dan bangkit juga karena salib di Golgota.
Dia telah meninggalkan bapanya di surga meninggalkan kemuliaannya meninggalkan
rumahnya di surga turun ke bumi mati di kayu salib supaya anggota tubuh yang
berbeda-beda menjadi satu. Selain rapi tersusun terikat menjadi satu tetap
karena pekerjaan salib di Golgota, berarti masing-masing kita harus memikul
salibnya supaya menjadi satu. Jadi ikatannya adalah salib di Golgota. Sehingga wujudnya 1 Korintus 12:12-13. 1
Korintus 12 :12-13 (12:12) Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya
banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu
tubuh, demikian pula Kristus. (12:13)
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik
budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua
diberi minum dari satu Roh. Kepala satu maka tubuh juga satu walaupun anggota banyak.
Wujud dari salib ialahkepala dan tubuh
menjadisatu. Sebab
dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak,
maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi
minum dari satu Roh. Telah dibaptis menjadi satu tubuh, masuk dalam pengalaman
kematian dan kebangkitan supaya kita semua menjadi satu tubuh. Minum dari satu
roh dipuaskan di dalam kegiatan roh ibadah pelayanan itulah karunia-karunia Roh
Kudus, tetapi sekalipun karunia berbeda sumbernya dari roh yang satu. Wujud
manakala penggembalaan itu digembalakan oleh tongkat ikatan; kita semua menjadi
satu walaupun berbeda-beda. Ayo supaya nyata tongkat ikatan itu menggembalakan kita dan
Tuhan langsung menggembalakan kita, kita harus buktikan mulai dari sekarang
sampai selama-lamanya. Manfaat atau dampak positifdari tongkat kemurahan dan tongkat ikatan. Zakaria
11:5,7,8 (11:5) Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak
merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku
telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak
mengasihaninya. (11:7)Maka aku
menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba.
Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang
lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu. (11:8) Dalam satu bulan aku melenyapkan
ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap
domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku. Akhirnya Tuhan sendiri yang mengambil alih penggembalaan dan
menggembalakan domba sembelihan yang banyak menanggung penderitaan karena
dijual kepada pedagang-pedagang. Dalam
satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan
hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku. Dalam satu bulan Tuhan akan melenyapkan ketiga gembala yang
tidak mengasihani, tidak merasa bersalah, mencari kekayaan dalam pelayanan,
tidak peduli tidak mengasihi kawanan domba. Tiga golongan gembala-gembala tadi dikuasai roh jual-beli
(roh dagang) sebab pada ayat 7 dan 5 mereka betul-betul tidak peduli dengan
domba sembelihan, domba sembelihan menjadi dagangan. Inilah yang diwaspadai oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai
gembala Agung supaya kawanan domba Allah itu, domba sembelihan itu tidak
dikuasai oleh roh jual-beli, tidak dikuasai oleh roh dagang. Tidak boleh ada
roh dagangdalam sebuah penggembalaan. Inilah manfaat dari tongkat kemurahan dan tongkat ikatan
supaya domba-domba sembelihan itu tidak lagi menanggung penderitaan oleh
pedagang-pedagang domba, tidak ada lagi roh jual-beli didalamnya, tidak lagi
transaksi-transaksi, tidak ada lagi perdagangan, tidak dikuasai oleh roh
antikris. Roh jual beli itu roh antikris. Wahyu
13:16-18 (13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang,
kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada
tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual
selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu
atau bilangan namanya. (13:18) Yang
penting disini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. Tidak seorangpun dapat membeli atau menjual selain daripada
mereka yang memakai tanda itu di tangan kanan ataupun di dahi. Adapun tanda itu
adalah nama binatang itu atau bilangan nama binatang yang keluar dari dalam
laut, bilangannya ialah 666 (enam ratus enam puluh enam) inilah cap antikris,
dan cap meterai ini diberikan dengan tujuan supaya mereka dapat
menjual dan dapat membeli, berarti roh antikris adalah roh jual-beli. Supaya roh jual-beli tidak menguasai dan masuk di dalam
rumah Tuhan maka Tuhan mengambil alih Penggembalaanitu untuk menggembalakan domba sembelihan
supaya domba sembelihan itu digembalakan oleh tongkat kemurahan dan tongkat
ikatan. Jadi jangan pernah lagi saudara berpikir untuk meninggalkan
penggembalaan ini sebab dari sinilah kita berangkat untuk berada di di tanah
air surgawi sebagai milik pusaka kita. Dari awal saya sudah sampaikan jangan
jual padang penggembalaan. Tuhan marah sekali ketika ia memasuki bait Allah yang di
Yerusalem sebab sudah dijadikan sebagai tempat berdagang. Itu sebabnya Tuhan
berkata “rumahKu disebut rumah doa”, bait Allah harus menjadi gunung Sion,
Ibadahnya harus sampai pada puncaknya itulah gunung sion wujudnya adalah doa
penyembahan. Wujudnya ada di Wahyu
14:3 yaitu nyanyian baruyang tak
dapat dipelajari oleh siapapun termasuk antikris (setan kepala ular naga merah
padam). Itu pentingnya rumah Tuhan, rumah doa, gunung Sion wujudnya doa
penyembahan, nyanyian baru yangtidak
dapat dipelajari oleh antikris. kurang apa Baiknya Tuhan, biar bagaimanapun kelakuan bangsa
Israel mereka sudah jatuh dalam penyembahan berhala tongkat kemurahan dan
ikatantetap dinyatakan, apa buktinya?
Tuhan memerintahkan Musa untuk menggembalakan bangsa Israel sampai dibawa masuk
ke tanah perjanjian.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment