IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 16 SEPTEMBER 2021
KITAB RUT PASAL 4
(Seri: 4)
Subtema:
PINTU GERBANG KERAJAAN SORGA
Selamat
malam, salam sejahtera, bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita. Segala
puji dan segala hormat hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada
di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan
suci, semua karena kemurahan dari pada hati TUHAN. Biarlah kiranya kemurahan
hati TUHAN sempurna lewat pembukaan firman yang akan kita terima malam ini dan
berkuasa untuk meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang ada di Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan yang merupakan bagian dari keluarga GPT “BETANIA” yang setia dalam ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci lewat live streaming video internet Youtube, Facebook dimanapun anda berada kiranya TUHAN memberkati saudara.
Mari
kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya TUHAN kiranya mengulurkan kedua tangan
lewat pembukaan Firman Allah yang akan kita terima malam ini, dari STUDY RUT sebagai firman penggembalaan
untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Rut 4:1-22 dibagi dalam dua
bagian:
-
Yang
pertama: Ayat 1-12.
-
Yang
kedua: Ayat 13-22.
Malam
ini kita kembali untuk memeriksa bagian yang pertama: Rut 4:1-12, namun dalam kesempatan malam ini kita hanya membaca Rut
4:1-6.
Rut 4:1-6
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka. (4:3) Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya." (4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya." (4:6) Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
Pada
akhirnya, Boaslah yang menjadi penebus yang sesungguhnya atau penebus sejati,
sebab penebusan atas tanah Elimelekh jatuh ke tangan Boas. Tetapi di dalam hal
penebusan atas tanah itu Boas juga turut memperoleh Rut, perempuan Moab,
menantu Naomi yang sudah menjadi janda itu.
Pertanyaannya:
MENGAPA RUT TURUT DITEBUS?
Rut 4:5
(4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
Rut
juga turut ditebus, tujuannya adalah untuk menegakkan Mahlon, anak Elimelekh,
suami Rut yang sudah mati itu di atas tanah milik pusakanya.
Berarti, dari hal ini kita dapat memetik suatu pelajaran; bahwasanya oleh penebusan yang dikerjakan oleh Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus maka silsilah itu tidak akan terputus. Dengan demikian, janji Firman TUHAN tergenapi yakni kehidupan yang papah, hina dan dina yang disebabkan oleh dosa mendapat kesempatan untuk memperoleh tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka untuk selama-lamanya. Sementara upah dosa adalah maut.
Boas
rohani yakni TUHAN Yesus Kristus telah mengerjakan penebusan dan pendamaian
terhadap dosa di atas kayu salib, di bukit Golgota, 2000 tahun yang lalu.
Kita bersyukur karena TUHAN dengan belas kasih-Nya sehingga kita mendapat kesempatan untuk ditegakkan di atas tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka kita untuk selama-lamanya. Dan kita semua telah ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia, bukan dengan barang yang fana, bukan juga dengan perak dan emas melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Namun di dalam hal penebusan kita semua harus memahami awal dari sebuah penebusan itu.
Mari
kita lihat awal dari sebuah penebusan.
Rut 4:1A
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.
Boas telah pergi
ke pintu gerbang dan duduk di sana. Inilah suatu peristiwa dan sebuah gambaran
yang konkrit untuk selanjutnya kita pahami bersama-sama, yaitu soal penebusan
yang dikerjakan oleh Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus; di mana Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk
di sana.
Inilah
awal dari sebuah penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus sebagai
Boas rohani di atas kayu salib, di bukit Golgota, 2000 tahun yang lalu.
Kita
awal dari Mazmur 100:2-3, dengan perikop: “Pujilah
Allah dalam Bait-Nya.”
Mazmur
100:2-3
(100:2) Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! (100:3) Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Suatu
kehidupan yang tergembala tentu saja telah mengalami penebusan, dan selanjutnya
kehidupan yang sudah ditebus beribadah kepada TUHAN Allah dengan sukacita. Itu
sebabnya, perikopnya adalah “Pujilah
Allah dalam Bait-Nya.”
Kehidupan
yang sudah ditebus selanjutnya beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang
hidup; Allah Abraham, Ishak dan Yakub,
Mazmur
100:4
(100:4) Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Untuk
berada di dalam pelataran bait TUHAN yang di sebelah luar yang disebut juga
dengan Halaman, maka terlebih dahulu masuk melalui Pintu Gerbang. Hal itu ditulis juga dalam Mazmur 118:19-20; orang-orang benar akan masuk ke dalam pelataran
bait TUHAN itulah Halaman melalui Pintu Gerbang.
Pertanyaannya:
SIAPAKAH SESUNGGUHNYA PINTU ITU?
Yohanes 10:9
(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Yesus
berkata: Akulah pintu.
Kemudian,
di dalam Yohanes 14:6.
Yohanes 14:6
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
-
Yang
pertama dalam Yohanes 10:9, Yesus
berkata: Akulah pintu.
-
Yang
kedua dalam Yohanes 14:6, Yesus
berkata: Akulah jalan.
Berarti,
di mana ada pintu tentu di situ ada jalan. Dan itu juga dinyatakan di dalam Matius 7:13-14; jadi, pintu selalu
terkait dengan jalan, di mana ada pintu di situ ada jalan.
Pendeknya, pintu dan jalan keduanya adalah pribadi dari TUHAN Yesus Kristus, bukan yang lain.
Sedangkan,
apabila kita membaca Ibrani 10:1 “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat
bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari
keselamatan itu sendiri …”
Jadi,
dikatakan: Bahwa hukum Taurat adalah bayangan dari keselamatan yang akan
datang, bukan hakekat dari keselamatan.
Oleh sebab itu, kehidupan orang Kristen sudah harus menjunjung tinggi atau menghargai korban Kristus sebagai anugerah atau kemurahan yang besar atas kita semua, teramat lebih kita adalah bangsa kafir. Akan tetapi, bila kehidupan orang Kristen masih mempertahankan cara hidup yang lama atau menjalankan ibadahnya secara Taurat tentu saja pengorbanan Kristus menjadi sia-sia.
Galatia
2:19-20
(2:19) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; (2:20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Rasul
Paulus betul-betul menjunjung tinggi korban Kristus. Dia disalibkan bersama
Yesus Kristus = Menjunjung tinggi korban Kristus. Itu sebabnya Rasul Paulus
berkata: Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Singkat
kata; Rasul Paulus tidak lagi mempertahankan cara hidup yang lama dan tidak
menjalankan ibadah dan pelayanannya dalam bentuk Taurat. Sebab pada ayat 19,
jelas dikatakan: Sebab aku telah mati
oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah.
Galatia
2:21
(2:21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Kita
tidak lagi menjalankan ibadah ini secara Taurat supaya kemurahan TUHAN itulah
korban Kristus tidak menjadi sia-sia = Ibadah ini kita kerjakan tidak lagi
percuma.
Kalau kita masih mempertahankan cara hidup yang lama, lalu menghadap TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan dengan cara Taurat, maka sia-sialah korban Kristus, sia-sialah kemurahan TUHAN. Jangan sia-siakan kemurahan TUHAN, oleh sebab itu jangan pertahankan cara hidup yang lama dan jangan lagi menjalankan ibadah secara Taurat, secara lahiriah; mulutnya memuji TUHAN tetapi hatinya jauh dari TUHAN = Mempersembahkan tubuhnya di tengah ibadah tetapi hatinya jauh dari Firman, bahkan menolak firman.
Tetapi
sekarang kita menjalankan ibadah bukan dengan cara yang lama dan juga
menjalankan ibadah dan pelayanannya ini tidak lagi dalam bentuk Taurat supaya
kemurahan TUHAN tidak menjadi sia-sia, korban Kristus tidak menjadi sia-sia.
TUHAN mengorbankan diri-Nya untuk kita dan pengorbanan TUHAN tidak lagi menjadi
sia-sia. Jangan sia-siakan kemurahan hati TUHAN.
Galatia
5:4
(5:4) Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
Lebih
tandas Rasul Paulus berkata kepada sidang jemaat di Galatia, bahwa: Ibadah dan
pelayanan yang dijalankan secara Taurat = Hidup di luar kasih karunia, hidup di
luar kemurahan TUHAN. Sebab, ia lepas dari Kristus = bukan milik Kristus.
Singkat
kata;
- Taurat memberitakan kerajaan Sorga dengan bayangan.
-
Sedangkan,
nabi-nabi memberitakan kerajaan
Sorga dengan nubuat.
-
Sedangkan,
rasul-rasul memberitakan kerajaan
Sorga secara kenyataan.
Jadi
apa yang dikerjakan oleh Musa yaitu terkait dengan mendirikan/membangun
Tabernakel sesuai dengan petunjuk yang dia terima dari TUHAN di atas gunung
Sinai, gunung Horeb selama dua kali empat puluh hari empat puluh malam, itu
merupakan nubuatan. Sebab nabi memberitakan kerajaan Sorga dengan nubuatan,
tetapi rasul-rasul memberitakan kerajaan Sorga secara kenyataan (vision).
Contoh:
RASUL YOHANES dan RASUL PAULUS, keduanya memberitakan kerajaan Sorga dengan
nyata, real, vision.
Kita lihat di dalam 2 Korintus 12:2-4, dengan perikop: “Paulus menerima Penglihatan dan Penyataan.”
2
Korintus 12:2-4
(12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Rasul
Paulus memberitakan kerajaan Sorga dengan nyata kepada jemaat di Korintus
setelah empat belas tahun dia melayani TUHAN, sebab dia telah diangkat ke
tingkat ketiga dari Sorga, disebut juga Firdaus, di situlah dia mendapatkan
perkara-perkara ajaib dari Allah yaitu penglihatan-penglihatan
dan penyataan-penyataan. Jadi,
kerajaan Sorga itu nyata, dan hal itu disampaikan kepada sidang jemaat di
Korintus setelah empat belas tahun melayani TUHAN.
Kalau nabi-nabi memberitakan kerajaan Sorga dalam bentuk nubuat, tetapi rasul-rasul memberitakan kerajaan Sorga secara nyata, real, vision. Berarti Sorga itu nyata, jadi jangan berpikir bahwa Sorga itu tidak ada.
Tabernakel
terdiri dari tiga daerah, yaitu:
- Daerah pertama: Halaman.
-
Daerah
kedua: Ruangan Suci.
-
Daerah
ketiga: Ruangan Maha Suci.
Jadi,
tingkat ketiga dari Sorga dalam susunan Tabernakel terkena kepada Ruangan Maha
Suci. Dan TUHAN memperlihatkan perkara ajaib kepada Rasul Paulus dan semuanya itu
disampaikan dengan jelas kepada sidang jemaat di Korintus. Berarti, kerajaan
Sorga itu nyata dan bukan bayang-bayang.
Kalau tadi;
- Hukum Taurat memberitakan kerajaan Sorga dengan bayangan saja.
-
Kemudian,
nabi memberitakan kerajaan Sorga
dengan nubuatannya tetapi sudah digenapi Yesus di atas kayu salib,
-
Sedangkan
rasul-rasul memberitakan kerajaan
Sorga secara nyata.
Sekarang,
kita melihat bagian dari Rasul Yohanes, di dalam Wahyu 4:1-8, dengan perikop: “Kedua Puluh Empat Tua-Tua dan Keempat
Binatang” atau keempat makhluk.
Wahyu 4:1-6
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. (4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Rasul
Yohanes menyampaikan kerajaan Sorga kepada ketujuh sidang jemaat yang ada di
Asia kecil.
TUHAN juga membawa Rasul Yohanes ke kerajaan Sorga dan memperlihatkan kerajaan Sorga kepada Rasul Yohanes, kemudian apa yang dia lihat semuanya disampaikan kepada ketujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil. Berarti, kerajaan Sorga itu nyata, kerajaan Sorga itu real bukan bayang-bayang.
-
Hukum
Taurat memberitakan kerajaan Sorga dalam bentuk bayangan.
-
Nabi
memberitakan kerajaan Sorga dalam bentuk nubuatan, tetapi itu sudah digenapi.
-
Sehingga
rasul-rasul melihat kerajaan Sorga dan apa yang dia lihat disampaikan kepada
sidang jemaat itulah Rasul Paulus dan Rasul Yohanes.
Jadi,
Sorga itu nyata, real, vision, bukan
bayang-bayang karena sudah digenapi oleh TUHAN Yesus di atas kayu salib.
Demikianlah
Tabernakel sesungguhnya adalah bayangan dari kerajaan Sorga.
Jadi, semua alat-alat atau semua perabotan yang ada di dalam Tabernakel terdapat di dalam kerajaan Sorga dan itu kita akan buktikan.
Wahyu
4:2
(4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
Segera aku
dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta
itu duduk Seorang. Jelas
ini berbicara tentang Tabut Perjanjian.
Wahyu
4:3-6
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. (4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. (4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. (4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Sudah
sangat jelas, bahwa; semua alat-alat atau perabotan yang ada di dalam Tabernakel
yang dibangun oleh Musa sesuai dengan petunjuk Allah, semuanya ada di dalam
kerajaan Sorga.
(Seri: 4)
Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang ada di Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan yang merupakan bagian dari keluarga GPT “BETANIA” yang setia dalam ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci lewat live streaming video internet Youtube, Facebook dimanapun anda berada kiranya TUHAN memberkati saudara.
Rut 4:1-6
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk. (4:2) Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: "Duduklah kamu di sini." Maka duduklah mereka. (4:3) Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: "Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. (4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku." Lalu berkatalah ia: "Aku akan menebusnya." (4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya." (4:6) Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya."
Rut 4:5
(4:5) Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
Berarti, dari hal ini kita dapat memetik suatu pelajaran; bahwasanya oleh penebusan yang dikerjakan oleh Boas rohani yakni TUHAN Yesus Kristus maka silsilah itu tidak akan terputus. Dengan demikian, janji Firman TUHAN tergenapi yakni kehidupan yang papah, hina dan dina yang disebabkan oleh dosa mendapat kesempatan untuk memperoleh tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka untuk selama-lamanya. Sementara upah dosa adalah maut.
Kita bersyukur karena TUHAN dengan belas kasih-Nya sehingga kita mendapat kesempatan untuk ditegakkan di atas tanah air Sorgawi sebagai milik pusaka kita untuk selama-lamanya. Dan kita semua telah ditebus dari cara hidup kita yang sia-sia, bukan dengan barang yang fana, bukan juga dengan perak dan emas melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Namun di dalam hal penebusan kita semua harus memahami awal dari sebuah penebusan itu.
Rut 4:1A
(4:1) Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: "Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini." Maka datanglah ia, lalu duduk.
(100:2) Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! (100:3) Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
(100:4) Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Yohanes 10:9
(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Yohanes 14:6
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Pendeknya, pintu dan jalan keduanya adalah pribadi dari TUHAN Yesus Kristus, bukan yang lain.
Oleh sebab itu, kehidupan orang Kristen sudah harus menjunjung tinggi atau menghargai korban Kristus sebagai anugerah atau kemurahan yang besar atas kita semua, teramat lebih kita adalah bangsa kafir. Akan tetapi, bila kehidupan orang Kristen masih mempertahankan cara hidup yang lama atau menjalankan ibadahnya secara Taurat tentu saja pengorbanan Kristus menjadi sia-sia.
(2:19) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; (2:20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
(2:21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Kalau kita masih mempertahankan cara hidup yang lama, lalu menghadap TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan dengan cara Taurat, maka sia-sialah korban Kristus, sia-sialah kemurahan TUHAN. Jangan sia-siakan kemurahan TUHAN, oleh sebab itu jangan pertahankan cara hidup yang lama dan jangan lagi menjalankan ibadah secara Taurat, secara lahiriah; mulutnya memuji TUHAN tetapi hatinya jauh dari TUHAN = Mempersembahkan tubuhnya di tengah ibadah tetapi hatinya jauh dari Firman, bahkan menolak firman.
(5:4) Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
- Taurat memberitakan kerajaan Sorga dengan bayangan.
Kita lihat di dalam 2 Korintus 12:2-4, dengan perikop: “Paulus menerima Penglihatan dan Penyataan.”
(12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Kalau nabi-nabi memberitakan kerajaan Sorga dalam bentuk nubuat, tetapi rasul-rasul memberitakan kerajaan Sorga secara nyata, real, vision. Berarti Sorga itu nyata, jadi jangan berpikir bahwa Sorga itu tidak ada.
- Daerah pertama: Halaman.
Kalau tadi;
- Hukum Taurat memberitakan kerajaan Sorga dengan bayangan saja.
Wahyu 4:1-6
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. (4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
TUHAN juga membawa Rasul Yohanes ke kerajaan Sorga dan memperlihatkan kerajaan Sorga kepada Rasul Yohanes, kemudian apa yang dia lihat semuanya disampaikan kepada ketujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil. Berarti, kerajaan Sorga itu nyata, kerajaan Sorga itu real bukan bayang-bayang.
Jadi, semua alat-alat atau semua perabotan yang ada di dalam Tabernakel terdapat di dalam kerajaan Sorga dan itu kita akan buktikan.
(4:2) Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. (4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. (4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. (4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
- Wahyu 4:2-3; Sebuah takhta terdiri di Sorga itulah Tabut Perjanian.
Maka ibadah pelayanan yang kita kerjakan di bumi ini seluruhnya harus terkait dengan pola Tabernakel karena pola Tabernakel adalah miniatur dari pada kerajaan Sorgawi. Jadi, Tabernakel ini bukan suatu ajaran asing, bukan suatu pelajaran aneh tetapi ini adalah pelajaran yang berasal dari Sorga yang turun ke bumi. Maka kalau ibadah di bumi terkait dengan pola Tabernakel atau menggunakan rumus kerajaan Sorga maka sasarannya adalah Pesta Nikah Anak Domba, itulah Yerusalem baru, kota kudus, kota mempelai, kota idam-idaman kita masing-masing.
- Pintu Gerbang,
- Pintu adalah Yesus sendiri.
(7:16) Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
Kejadian 3:23
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
(3:24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
- Dalam Yohanes 10:9, Yesus berkata: Akulah pintu.
Keluaran 27:13-15
(27:13) Lebar pelataran itu, yaitu bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta, (27:14) yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu; (27:15) dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
Kemudian, lebar dari Pelataran di sebelah Timur secara keseluruhan ada lima puluh hasta, dengan rincian:
- 15 hasta lebar pada sebelah kanan pada sisi Pintu Gerbang dengan tiga tiang.
Keluaran 27:16
(27:16) tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya -- tenunan yang berwarna-warna -- dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
Kemudian;
- 15 hasta lebar pada sebelah kanan pada sisi Pintu Gerbang dengan tiga tiang.
1. Warna ungu.
Kita tidak mungkin lagi membuat Tabernakel terkhusus Pintu Gerbang dengan model yang sama, tetapi kita harus membangun Tabernakel dengan model yang sama dalam bentuk yang rohani.
Warna YANG PERTAMA: Ungu à Kemuliaan dan wibawa Yesus sebagai Raja.
Matius 27:28-29
(27:28) Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. (27:29) Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
(17:14) Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
Markus 10:44
(10:44) dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
Kalau ukuran pemimpin menurut dunia adalah pejabat tinggi disebut pemimpin, tetapi di dalam TUHAN; barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka, pemimpin, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Biarlah kita semua mengambil rupa sebagai hamba.
(10:45) Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kisah Para Rasul 4:30
(4:30) Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
Jadi, biru laut à Kebangkitan Yesus sebagai hamba.
Lukas 19:10
(19:10) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Filipi 2:7-8
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (1:2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. (1:3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Yohanes 10:30,38
(10:30) Aku dan Bapa adalah satu." (10:38) tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
- Warna ungu.
- Injil Matius, berbicara tentang Yesus sebagai Raja = Warna ungu.
Wahyu 4:6-7
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
- Di sebelah muka, arti rohaninya: Perjalanan rohani kita ke depan ada di dalam terang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
- Makhluk yang pertama sama seperti singa à Yesus adalah Raja = Injil Matius.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Adapun seruan mereka adalah "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa” artinya: Keempat makhluk tersebut menyerukan kekudusan dan tabiat dari Allah Trinitas yakni pribadi TUHAN Yesus Kristus, yang disebut dengan: yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.
Wahyu 1:8
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
- Diawali dengan; yang sudah ada.
- Dan yang akan datang.
- Diawali dengan; yang ada.
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Kemudian, kalimat berikutnya: yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang = …
- Yang hidup,
- Yang sudah ada = kemurahan di atas kayu salib.
Itu sebabnya, seruan empat makhluk itu diawali dari “yang sudah ada” barulah “yang ada, yang akan datang”, berarti kemurahan TUHAN lebih dari pada hidup.
Memang di awal tadi sepertinya keliling-keliling dan seperti membosankan tetapi kalau tekun mengikutinya barulah kita akan memahami maksudnya. Jadi, Pintu Gerbang itu adalah kemurahan TUHAN lebih dari pada hidup, bahwasanya kesempatan bagi kita untuk berdiri di tanah air Sorgawi dan ditegakkan di sana sebagai milik pusaka untuk selama-lamanya.
Sudah jelas;
- Yesus adalah pintu.
- Warna ungu = Yesus Raja.
Itulah yang dialami oleh Rut.
Yehezkiel 1:6-7
(1:6) tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap. (1:7) Kaki mereka adalah lurus dan telapak kaki mereka seperti kuku anak lembu; kaki-kaki ini mengkilap seperti tembaga yang baru digosok.
Namun sebelum kita melihat tentang empat muka, terlebih dahulu kita melihat pada ayat 7:
Yang pertama: Kaki mereka adalah lurus = langkah-langkah perjalanan yang lurus.
Kaki mereka seperti kuku anak lembu, berarti berbelah dua. Kuku berbelah dua à Kitab Suci yang terdiri dari: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
- Sedangkan, Perjanjian Baru diwakili oleh rasul-rasul untuk menyatakan segala isi dari kerajaan Sorga.
Siang hari makan rumput dan malam hari dikunyah kembali = Memamah biak = Merenungkan firman siang dan malam.
Biarlah pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan menjadi cermin dalam perjalanan kita di bumi ini dan kalau kita tekun di dalamnya suatu kali kelak kita juga akan dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Yehezkiel 1:9
(1:9) mereka saling menyentuh dengan sayapnya; mereka tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing berjalan lurus ke depan.
(1:10) Muka mereka kelihatan begini: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang. (1:11) Sayap-sayap mereka dikembangkan ke atas; mereka saling menyentuh dengan sepasang sayapnya dan sepasang sayap yang lain menutupi badan mereka. (1:12) Masing-masing berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka pergi, mereka tidak berbalik kalau berjalan.
- Saat berjalan ke depan, maka yang menonjol adalah muka manusia.
- Warna biru à Kebangkitan Yesus sebagai hamba = Markus.
- Warna kirmizi atau merah darah à Sengsara Yesus sebagai manusia = Lukas.
- Warna bisus putih atau kain lenan à Kesucian dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah = Yohanes.
Jadi bukan suatu kebetulan dan jangan kita beranggapan ini hanya sebisa-bisanya saja, tidak. Tetapi tabiat Yesus itu tampak dengan jelas dalam empat warna itu.
Adam dan Hawa melanggar hukum Allah = jatuh dalam dosa. Kemudian diusir dari taman Eden bagaikan kita dilempar saat ini ke dunia, tetapi lihatlah kemurahan hati TUHAN; Pintu Gerbang diawali dari sebelah timur. Bagaimana Boas rohani telah pergi ke pintu gerbang? Yesus Kristus adalah pintu dan Yesus Kristus adalah jalan supaya kita memperoleh hidup kekal. Betapa luar biasanya.
Siapakah kita ini? Bukankah kita ini adalah bangsa kafir yang penuh dengan noda kekafiran; jatuh dalam penyembahan berhala dan kenajisan. Tetapi TUHAN itu penuh dengan kasih sayang dan kasih setia. Oleh sebab itu, jangan kita datang menghadap TUHAN dengan cara hidup yang lama, jangan kita datang beribadah dengan cara Taurat supaya kasih karunia TUHAN tidak menjadi sia-sia.
- Hukum Taurat memberitakan kerajaan Sorga dalam bentuk bayangan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment