IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 MEI 2024
SURAT YUDAS
(Seri: 08)
Subtema: PENGINTAI SORGAWI (The Secret Intelligence)
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh rahmatNya kita ada di dalam rumah TUHAN, sebentar akan tersungkur di kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia.
Penyembahan berarti penyaliban terhadap kehendak daging dan keinginan-keinginannya yang jahat, selanjutnya nanti Roh TUHAN yang berkehendak atas kehidupan kita.
Kita sudah melihat saat Yesus membawa murid-muridNya ke taman Getsemani; pada saat itu Yesus menyembah, namun murid-murid dalam keadaan tertidur (daging lemah). Jadi jelas sekali bahwa penyembahan itu adalah merupakan penyaliban terhadap daging sehingga pada saat itu nanti Roh Allah yang berkehendak, dimanapun kita berada senantiasa bersekutu dengan Roh Allah, tidak dengan yang lain-lain.
Mari secepatnya kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan itulah surat Yudas. Dan kita berdoa dalam Roh, supaya TUHAN terus bukakan firmanNya, dan firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing.
Yudas 1:3
(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
Yudas (Yehuda) merasa terdorong untuk menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil.
Kita semua adalah orang-orang yang terpanggil, maka kita semua harus berpadanan dengan panggilan itu, itu sebabnya kita ada sebagaimana ada malam ini menghadap TUHAN lewat ibadah Doa penyembahan karena kita berjuang untuk terus berpadanan dengan panggilan TUHAN.
Kemudian dalam surat itu Yudas mendapat kesempatan untuk menasihati orang-orang yang terpanggil.
Tujuan dari nasihat itu ialah: Supaya orang-orang yang terpanggil tetap berjuang untuk mempertahankan iman, sampai mencapai iman yang sempurna.
Mari kita melihat BAGAIMANA CARANYA SUPAYA IMAN ITU SEMPURNA?
Yakobus 2:17
(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (2:18) Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Iman tanpa perbuatan (tindakan-tindakan iman), pada hakekatnya adalah mati.
Iman tidak bisa berdiri sendiri tanpa perbuatan. Iman nanti bisa menjadi sempurna kalau ada perbuatan.
Pendeknya; iman dan perbuatan itu sepasang (seiring/sejoli), dengan demikian, iman dan perbuatan tidak mungkin terpisahkan.
Jadi jangan saudara berkata saya beriman (percaya kepada TUHAN), namun tidak nampak perbuatan-perbuatan iman, rohaninya pasti mati di hadapan TUHAN .
Yakobus 2:24
(2:24) Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.(2:25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Jadi sudah sangat jelas iman itu tidak bisa berdiri sendiri tanpa perbuatan (tindakan) dari seseorang yang memiliki iman, seperti Rahab dibenarkan karena perbuatannya.
SIAPAKAH RAHAB? jawabnya:
Rahab adalah Orang Kanaan (bangsa Kafir), bukan bangsa Israel, disebut juga orang-orang yang tidak bersunat.
Rahab adalah seorang pelacur (perempuan sundal) yang menajiskan banyak orang, sama seperti perempuan Babel menajiskan lautan dunia ini, itu sebabnya Babel disebut ibu dari gereja-gereja yang sedang melacur Wahyu 17:1&5
Wahyu 17:1-5
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Tetapi pada akhirnya Rahab dibenarkan oleh perbuatannya. Jadi bersunat atau tidak bersunat itu tidak terlalu penting, yang terpenting adalah memperhatikan tuntutan hukum taurat. Apa tuntutan hukum taurat? taat kepada firman, sebagaimana dalam 1 Korintus 7:19: Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Soal pelacur (persundalan) sudah diterangkan minggu lalu dan jelas dalam goresan tangan saudara hitam di atas putih, dan kiranya itu mendarah daging di dalam loh daging ditukik di hati kita, bukan hanya di ingatan saja, tetapi sudah menjadi praktek di dalam di dalam hidup kita semua.
Timbul pertanyaan: APA PERBUATAN RAHAB SEHINGGA DIA DIBENARKAN OLEH ALLAH?
Yakobus 2:25
(2:25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Perbuatan Rahab sehingga dibenarkan oleh Allah:
Menyembunyikan kedua orang pengintai di dalam rumahnya.
Menolong pengintai itu lolos melalui jalan yang lain.
Inilah perbuatan dari Rahab sehingga ia dibenarkan oleh TUHAN, sementara Rahab adalah perempuan Kanaan (bangsa Kafir/orang yang tidak bersunat) ditambah lagi Rahab adalah seorang pelacur yang menimbulkan banyak kenajisan terhadap orang lain, tetapi pada akhir hidupnya dia dibenarkan oleh Allah karena perbuatan-perbuatannya.
Saya tau kita semua, termasuk saya mempunyai latar belakang yang tidak baik; begitu kotornya, begitu jahatnya, begitu najisnya, tetapi sekotor-kotornya, sebusuk-busuknya hidup kita di masa lalu, TUHAN sanggup membenarkan kita, asal iman itu berpasangan dengan perbuatan-perbuatan kita kedepan sampai seterusnya, sampai TUHAN datang pada kali yang kedua.
Jangan kita berpasangan dengan berhala-berhala di dunia ini, itu yang menajiskan. Kalau bertahan maka nanti akan terhilang jauh dari TUHAN, ujung-ujungnya pada saat TUHAN datang binasa.
Tetapi sekalipun pemberitaan ini benar, tapi banyak orang yang tidak suka. Namanya pedang terhunus dihunuskan sampai kedalam hati ini, kalau dia berubah puji TUHAN, tetapi banyak orang tidak mau berubah, justru pemberitaan firman seperti ini menimbulkan kejengkelan dalam dirinya.
Jadi orang yang tendensius (sensitif) merasa firman itu menuduh dan menuduh dia, tanda bahwa orang semacam ini adalah orang yang tidak mau berubah. Tapi Rahab sekalipun ia pelacur, dia bangsa kafir yang tidak bersunat, ternyata pada akhir hidupnya dibenarkan oleh Allah oleh perbuatan-perbuatannya yang baik itu di hadapan Allah.
Mari kita perhatikan penjelasan tentang; MENYEMBUNYIKAN KEDUA ORANG PENGINTAI DI DALAM RUMAHNYA.
Penjelasan ini kita temukan di dalam Yosua 2:1-24.
Yosua 2:1-6
(2:1) Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ. (2:2) Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini." (2:3) Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini." (2:4) Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka, (2:5) dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka." (2:6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.
Inti dari pembacaan firman dari ayat 1-6; Rahab menyembunyikan kedua pengintai yang dilepas dari Sitim (daerah Moab) – itu berarti bangsa Israel belum menyeberangi sungai Yordan, mereka masih berada di seberang sungai Yordan –.
Pada ayat satu tadi Yosua bin Nun mengirim (mengutus) dua orang pengintai dari Sitim untuk mengintai Kanaan dan Yerikho dengan diam-diam.
Diam-diam artinya kedua pengintai tersebut menjalankan tugas rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun, karena menyangkut dengan misi dan visi TUHAN, jadi musuh tidak boleh tau.
Perlu untuk diketahui:
Menjadi seorang pengintai dibutuhkan keberanian, keahlian dan pengorbanan (rela mati) dalam menjalankan misi.
Seorang pengintai harus bekerja dengan teliti dan hati-hati, berarti; tidak asal-asalan.
Tidak boleh datang beribadah dan melayani di tengah-tengahnya dengan asal-asalan, tetapi kita harus hati-hati dan teliti, supaya jangan terjadi suatu keteledoran atau kesalahan dalam menjalankan misi dan visi TUHAN.
Ada banyak orang kristen atau manusia dalam bekerja di pemikirannya yang penting cepat-cepat selesai, akhirnya ketika pekerjaan yang sama terulang bisa terjadi kesalahan. Padahal sudah berulang-ulang dikerjakan pekerjaan yang sama tapi berulang-ulang juga kesalahan karena tidak teliti, tidak hati-hati, asal-asal saja.
Kita ini beribadah bongkar pasang, mau ibadah kita pasang perlengkapan dan peralatan untuk ibadah; baik mimbar harus diangkat, alat musik semua bongkar pasang, kabel-kabelnya yang begitu panjang melintang berseliruan dari Mixer ke musik, dari mixer ke subwoofer (speaker), dari mixer ke laptop (komputer) dengan perangkat-perangkat yang begitu banyak, semua harus dikerjakan dengan teliti dan hati-hati. Jadi dalam pemikiran tidak hanya; bagaimana supaya cepat selesai, tapi semua pekerjaan harus dikerjakan dengan teliti dan hati-hati.
Seorang pengintai memiliki prinsip dasar yaitu; berhasil dalam misi dan visi.
Itulah yang harus diketahui orang yang diutus untuk menjadi pengintai untuk mengamat-amati. Kita ini sedang diutus di bumi provinsi Banten dan tiga hal ini harus kita miliki dengan baik.
Singkat kata, kedua pengintai menunjuk dua oknum dari Allah Tritunggal yaitu:
1. Firman Allah.
2. Roh El-Kudus (Roh Allah yang suci).
Itu sebabnya sampai hari ini firman Allah senantiasa ada di tengah-tengah kegiatan Roh Allah yang suci bersama-sama sedang mengamat-amati ibadah pelayanan kita, nikah dan rumah tangga kita, hubungan kita dengan TUHAN sedang diamat-amati oleh TUHAN .
Jadi firman dan Roh Allah yang ada di dalam diri kita harus bersifat positif dan permanen, sebab urapan ada dua macam kalau kita perhatikan dalam Keluaran 29:2: roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
Jadi pengurapan ada dua macam:
Ada yang diolah dengan minyak (minyak dengan roti menyatu).
Ada juga yang dipoles supaya tampak menarik.
Kehidupan semacam ini sifatnya sementara; nanti di tengah ibadah seperti malaikat semua, di media sosial dibuat statusnya seperti malaikat; dibuat gambar tersungkur dibawah kaki salib, dan lain sebagainya; itu urapan yang dipoles. Tapi urapan semacam ini tidak bertahan lama, dengan bergulirnya waktu orang semacam ini bisa berubah juga, tidak bertahan, Tapi urapan yang benar yang positif dan permanen diolah dengan minyak, jadi roti itu bersatu dengan minyak; menyatu dengan urapan itu, ini urapan yang permanen dan positif, ini yang TUHAN tunggu, bukan yang sifatnya dipoles-poles.
Jadi urapan yang benar adalah; DIOLAH DENGAN MINYAK, itulah urapan yang bersifat POSITIF dan PERMANEN, ini yang TUHAN tunggu, bukan yang sifatnya; nanti lemah lembut, apabila ada maunya perkataannya manis-manis, semua yang baik diucapkan, akan tetapi besok bisa berubah.
Yang TUHAN mau positif dan permanen, Ini diingat jangan lupa. Saya seringkali menemukan perasaan lebih kuat sehingga berubah tempat berubah sifat, berubah tempat berubah sifat lagi, jangan kita seperti itu. Sudah berapa lama kita hidup di dalam TUHAN, biarlah kiranya urapan itu bersifat positif dan bersifat permanen.
Yang diintai (diamat-amati) oleh kedua pengintai adalah:
1. Tanah Kanaan.
2. Kota Yerikho.
Yosua 2:1
(2:1) Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.
Yerikho adalah gambaran dari dunia ini yang harus kita takhlukan, sebab dunia ini adalah markas dari kejahatan (ayat referensi 1 Yohanes 5:19)
Jadi markas dari kejahatan harus diselidiki dengan seksama, supaya rohani kita jangan dirongrong oleh dunia dan arusnya, dunia dengan segala situasi. Orang yang tidak menyelidiki dunia dengan seksama maka dia menjadi sama dengan dunia, sehingga hidup rohaninya dirongrong oleh dunia ini.
Yerikho perlu untuk diselidiki dengan seksama sebab:
Yerikho selain penuh dengan rupa-rupa kejahatan,
akan tetapi Yerikho juga mempunyai keharuman yang menyebar sampai ke penjuru kota Kanaan lainya.
Jadi Yerikho menunjuk dunia, dan Yerikho artinya bau harum; mempunyai keharuman sehingga keharuman itu menyebar sampai ke penjuru kota, ini perlu untuk diselidiki.
Jadi sekali lagi saya sampaikan dengan tandas Yerikho harus diselidiki; apakah kota itu bau harum yang berasal dari penyembahan atau bau harum yang berasal dari yang lain.
Saya juga dalam hal ini berdoa kepada TUHAN, mengapa? karena kita ini telah dipercayakan satu wadah atau satu kereta api yang gerbongnya panjang untuk mengangkut jiwa-jiwa dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga, seperti kereta api membawa Elia ke Sorga. (2 Raja-raja 2:11)
Jangan sampai kita ini seperti bau harum; kita mempunyai wadah namanya PPT (Pengajaran Pembangunan Tabernakel) itulah yang disebut kereta api, nampaknya berbau harum sampai ke suruh kota-kota di negara yang kita cintai ini, tapi ternyata bau harum yang lain. Inilah yang sedang kita perjuangkan termasuk saya sendiri; perlu kita perjuangkan masing-masing dimulai dari diri kita, nikah rumah tangga dalam penggembalaan, karena bau harum dan bau busuk tetap akan sama-sama menyebar cepat atau lambat.
Jadi kota Yerikho harus diselidiki apakah bau harum yang berasal dari penyembahan atau bau harum yang lain.
Jadi jangan dikira kalau sudah memiliki Firman Pengajaran Mempelai, mempunyai pengertian yang dalam, bahkan kita sudah dituntun dalam geraknya Pengajaran Mempelai untuk dibawa dalam pembentukan tubuh mempelai, jangan kira disitu banyak bau harum yang datang dari TUHAN, tetapi itu harus diselidiki juga, tujuannya supaya nampak apakah sidang jemaat (gereja TUHAN) bau harum yang positif atau bau harum yang negatif, bau harum dari penyembahan atau bau harum bau harum yang negatif.
Kapan hal itu nampak dengan jelas; setelah kedua pengintai masuk ke dalam rumah Rahab, pada saat itu akan terbongkar segala kebusukan-kebusukan yang ada di kota Yerikho.
Saya berharap di kediaman masing-masing dimanapun kita tinggal hubungan kita satu dengan yang lain baik. Sebab kalau dari dalam rumah kita tidak baik itu akan keluar; akan tercium bau harum yang positif dan bau harum yang negatif. Kalau itu datang dari penyembahan maka daging dan keinginannya yang jahat akan tersalibkan sehingga nanti Roh Allah yang berkehendak, roh Allah penurut, sehingga bau harum yang datang dari penyembahan itu akan mempersatukan anggota-anggota tubuh yang lain, saling mengerti, saling merasakan, saling menguatkan satu dengan yang lain.
Jangan ketika ada ujian saudara biarkan saja begitu saja, apalagi ujian itu datang dari penggembalaan. Saudara bukan menguatkan, atau bisa seperti menguatkan tetapi membuat rontok kerohanian orang lain, akhirnya bisa jauh terpisah dari penggembalaan. Itu sebabnya saya katakan apakah bau harum itu sumbernya dari penyembahan atau dari yang lain, ini harus diperhatikan supaya jangan banyak jiwa yang bertahan dalam penggembalaan ini. Kalau dia mengalami penyucian oleh karena pembukaan rahasia firman awalnya memang dia bertahan tapi cepat lambat nanti kalau TUHAN berkasih karunia TUHAN akan membuat dia teguh dan menikmati pedang yang terhunus. Tetapi kalau ujian itu datang lalu kita tidak menguatkan, kita tampil hanya seperti juruselamat namun palsu, orang lain tidak kuat, ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Kenapa pedang ini dihunuskan dalam kehidupan kita? karena TUHAN lebih tau segala sesuatu, tidak ada yang bisa disembunyikan di hadapan TUHAN, dan malam ini dua pengintai sedang diutus untuk mengintai hidup rohani kita; mengamat-amati dari mana bau harum ini menyebar, apakah sumbernya dari penyembahan atau dari yang lain. Sama saja seperti dua pengurapan ada yang menyatu ada yang dipoles-poles. Saya berharap kita dapat memahami, selanjutnya menjadi praktek dimanapun kita berada dalam kondisi situasi apapun kita berada.
Setelah diselidiki (kedua pengintai masuk ke dalam rumah Rahab), nampak dengan jelas 7 (tujuh) perkara yang bau harum negatif di Yerikho, antara lain...
ADA PEREMPUAN SUNDAL dengan kata lain; ada persundalan yang menajiskan semua orang (Yosua 2:1).
Wahyu 18:3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul
dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Menjadi kaya, menjadi berhasil, menjadi unggul dalam segala perkara tetapi karena hawa nafsu itu yang disebut
dengan kenajisan percabulan yang menajiskan sesorang, sehingga dia disebut manusia cabul, nafsu rendah.
Malam ini kita menghadap TUHAN lewat ketekunan ibadah doa penyembahan, maka yang dibelakang kita tinggalkan;
dunia dengan segala arusnya kita tinggalkan, termasuk segala pekerjaan-pekerjaan, bisnis-bisnis, karena kita mau
menyembah TUHAN, itu yang benar. Tapi kalau kita tinggalkan TUHAN, tinggalkan ibadah dia kaya karena hawa
nafsu ini yang menajiskan seseorang.
Jadi inilah yang pertama sekali ada di kota Yerikho (ada di dunia ini) itu nomor satu; ingin berhasil, ingin kaya tapi
karena hawa nafsu, karena hawa nafsu ditinggalkanlah TUHAN atau ibadah, ini kenajisan percabulan, dan memang di
dunia ini itu yang pertama yang nampak dengan jelas di depan mata. Jangan sampai kita keluarga Allah sidang jemaat
GPT BETANIA mempunyai pengertian ini tapi justru kita yang
pertama hidup di dalamnya, alangkah malangnya hidup manusia semacam ini.
ADA PENCURI (Ayat referensi Yosua 7:11)
Pencuri = mengambil yang bukan miliknya, antara lain:
Merampas milik orang lain.
Tidak mengembalikan milik Tuhan itulah persembahan persepuluhan dan persembahan khusus.
Persembahan persepuluhan itu kaitannya dengan ketekunan tiga macam ibadah pokok kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena pada Ruangan Suci.
Sedangkan persembahan khusus bila dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena pada ruangan Maha Suci. Imamat 27:28; Akan tetapi segala yang sudah dikhususkan oleh seseorang bagi TUHAN dari segala miliknya, baik manusia atau hewan, maupun ladang miliknya, tidak boleh dijual dan tidak boleh ditebus, karena segala yang dikhususkan adalah maha kudus bagi TUHAN.
Persembahan persepuluhan adalah tanda tergembala, jadi ternyata persepuluhan itu harus dikembalikan oleh semua umat TUHAN, apalagi kalau beribadah bahkan tergembala dalam satu penggembalaan. Baru sesudah satu dari sepuluh dipersembahkan, sisa sembilan, dari sembilan itu bisa dipersembahkan persembahan khusus.
Keinginan kita kan bukan hanya sebatas berada di Ruangan Suci. Ruangan suci akhir dari kegerakan hujan awal, tapi kita mau sampai pada ruangan Maha Suci akhir dari kegerakan hujan akhir, tapi kenyataannya setelah diselidiki di Yerikho ada pencuri. Maka dari pemberitaan firman malam ini tentu saja kita mengucap syukur kepada TUHAN, bagaimana jadinya hidup kita, nikah rumah tangga kita kalau saja TUHAN tidak utus dua pengintai, yaitu; firman Allah dan Roh Allah (2 oknum dari Allah trinitas) . Jadi saudara tidak boleh berkata yang penting percaya saja kepada TUHAN, iman saja berdiri, tidak perlu ada perbuatan, itu kekeliruan. Banyak orang kristen berkata yang penting percaya dalam hati, tidak perlu ke Gereja, itu salah, sebab pasangan dari iman itu perbuatan.
ADA AIR YANG MENGANDUNG RACUN. (Ayat referensi 2 Raja 2:19-22)
2 Raja-raja 2:19-22
(2:19) Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi." (2:20) Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya. (2:21) Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." (2:22) Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.
Karena airnya tidak baik (mengandung racun), sering terjadi keguguran bayi = belum lahir sudah gugur. Tapi sungai air kehidupan yang keluar dari takhta Allah, takhta Anak domba adalah jernih seperti kristal sehingga terjadi pertumbuhan rohani yang sehat bila kita menikmatinya. Berbeda dengan air yang ada di Yerikho tidak baik; mengandung racun; belum lahir sudah gugur, belum dibaptis sudah gugur, karena dia datang ternyata hanya mungkin cari kerjaan, kuliah dan lain sebagainya, dan itu ada beberapa yang terjadi disini, rupanya dia hanya cari kuliah, setelah selesai akhirnya keluar (tinggalkan penggembalaan)
Setelah kita dorong dia kuliah, dia akhirnya kuliah tapi pacaran lagi pada orang yang tidak satu paham dengan dia, bergi Cilegon - Bekasi padahal pacaran. Jadi belum dibaptis sudah gugur, ternyata hanya kuliah yang dia cari disini. Tidak papa kalau dia jujur datang hanya kuliah disini, kita pasti tolong, tapi nampaknya dari awal seperti tergembala tapi kenyataannya tidak, hati-hati jangan suka menipu TUHAN, supaya jangan tertipu ke depannya.
Banyak orang menganggap dirinya berjalan di jalan lurus tapi ujungnya maut, tetapi percayalah sungai air kehidupan yang mengalir dari takhta Anak domba dialirkan di tengah ibadah dan pelayanan GPT BETANIA; jernih seperti Kristal supaya kita kristal; transparan; luar dan dalam sama, tidak ada kemunafikan, tidak ada kepura-puraan; minyak itu adon (menyatu) dengan kita semua.
4. DI YERIKHO ADA ORANG BUTA (Ayat referensi Matius 20:29-34)
Matius 20:29-34
(20:29) Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. (20:30) Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" (20:31) Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" (20:32) Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" (20:33) Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat." (20:34) Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.
Buta = punya mata tetapi tidak melihat = pekerjaan Tuhan ada di depan mata, tetapi pura-pura tidak tahu = buta rohani namanya.
Itulah yang ada di kota Yerikho, itu sebabnya di atas tadi saya sudah katakan jangan saudara kira setelah punya pengertian lewat pembukaan rahasia firman, jangan kira setelah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, apalagi sekarang sedang dituntun, dibawa masuk dalam pembentukan tubuh, jangan kira disitu tidak ada orang buta.
TUHAN Yesus adalah intelegensi sejati yang dapat melihat segala keadaan kita semua.
Dalam satu kesaksian pak Harun berkata orang tidak tau apa-apa tentang saya, bahkan orang tua saya tidak tahu tentang saya, tetapi bapak gembala tau, itu betul. Biar pak Harun berdiri di balik tembok sana saya tau sedang apa.
5. DI YERIKHO ADA KORUPSI (KECURANGAN (Ayat referensi Lukas 19:1-10)
Lukas 19:8 Perikop: Zakheus
(19:8) Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Zakheus adalah seorang tukang peras (korupsi) sebelum mengenal TUHAN, tetapi setelah mengenal Tuhan Yesus, ia mengakui dosanya bahwa dia tukang korupsi, dia tukang peras di kota Yerikho itu.
Jadi begitu gelapnya kota Yerikho ini, tetapi disisi lain bau harum, bau harum ini sumbernya dari penyembahan atau dari bau harum yang lain, ini kaitannya dengan pengurapan tadi; ada yang dipoles, ada yang adon (menyatu dengan urapan)
6. ADA PERAMPOKAN (Ayat referensi Lukas 10:30)
Perampokan terjadi karena seseorang imam turun dari Yerusalem ke Yerikho hanya karena bau harum. Tadinya sudah di Yerusalem melayani TUHAN dengan baik. Bau harum dari Yerikho ini semerbak menyebar sampai ke pelosok, penjuru kota tanah Kanaan, dari Yerusalem turun ke Yerikho, ia pun dirampok habis-habisan harta rohaninya; karunia-karunia Roh El-Kudus, jabatan-jabatan Roh El-Kudus yang dipunya dirampok habis, kemudian sampai dipukuli habis-habisan setengah mati.
Begitu hebatnya kota Yerikho ini membuat orang menderita. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Tidak ada orang bahagia setelah meninggalkan pelayanan. Hanya mengembalikan perpuluhan, sedangkan persembahan khusus tidak ada lagi, bahkan persepuluhan yang lain sudah dikorupsi juga, kemudian merasa bahagia setelah mengumpulkan uang yang banyak itu, tetapi justru nanti hartanya nanti dirampok habis-habisan jasmani maupun rohani, satu kali akan terjadi cepat atau lambat, ingat ucapan mulut saya ini, kalau tidak terjadi berarti bukan firman nubuat yang keluar dari mulut ini, tetapi yang pasti nubuatan itu pasti terjadi.
Hari ini engkau bisa seperti bersenang-senang (berefori) karena nafsu daging, besok tidak. Untuk apa keinginan sesaat tapi engkau harus menderita; dirampok habis-habisan dan dipukuli sampai setengah mati.
Saya mengatakan ini bukan untuk menakut-nakuti dan mengancam saudara, atau supaya saudara benci kepada saya, tidak, saya mengatakan ini karena TUHAN mengasihimu, itulah firman yang keluar dari mulut TUHAN, dan saya harus jujur mengatakan itu.
7. DI YERIKHO ADA ORANG YANG TERKUTUK (Ayat referensi 1 Raja-raja 16:34)
1 Raja-raja 16:34
(16:34) Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram,
anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia
memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun.
Yosua 6:26
(6:26) Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"
Itulah ucapan kutuk yang keluar dari mulut Yosua setelah mengalahkan kota Yerikho. Jadi di Yerikho ada orang yang terkutuk.
Orang yang terkutuk adalah:
a. orang yang terus melanjutkan dosa warisan orang tua atau nenek moyang.
b. orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya.
c. orang yang hatinya jauh dari Tuhan.
Jadi singkat kata ada tujuh roh lain bercokol di kota Yerikho, hal itulah yang menajiskan orang-orang yang ada di kota Yerikho, oleh sebab itu seorang pemimpin sidang jemaat, seorang gembala sidang harus sadar betul dengan tujuh perkara yang menajiskan gereja TUHAN, tidak boleh dibiarkan begitu saja, itu tanggung jawab seorang pemimpin sidang jemaat, tanggung jawab dari seorang gembala sidang. Oleh sebab itu imam-imam tidak boleh berpuas hanya berdiri di atas altar, tetapi tanggung jawab harus kita pikul di atas pundak kita masing masing.
Kembali kita baca
Yosua 2:6
(2:6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.
Rahab menyembunyikan kedua pengintai tersebut di bawah timbunan batang rami, artinya: Rahab sudah dekat dengan kutuk pembakaran; binasa di dalam api neraka.
Batang rami artinya tidak berisi gandum, tidak diisi penuh dengan firman, satu kali akan dicampakan ke dalam kutuk pembakaran = Binasa di dalam api neraka, ayat referensi Matius 3:12: Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Kalau kita berisi firman satu kali akan dikumpulkan di dalam lumbung kerajaan sorga, tetapi debu jerami akan dibakarnya di dalam api yang tidak terpadamkan. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar (Yohanes 15:6)
Demikian juga
1 Korintus 3:12-13
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, (3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
Jenis bangunan yang pertama: emas, perak, batu permata.
Jenis bangunan yang kedua: kayu, rumput kering atau jerami.
Satu kali kelak 2 jenis bangunan ini akan masuk dalam ujian, tepatnya saat antikris menjadi raja atas seantero dunia, tapi yang pasti jenis bangunan yang kedua yang sama dengan batang rami akan terbakar hangus berarti sudah dekat dengan kutuk pembakaran (kebinasaan) itulah kehidupan dari pada Rahab. Tetapi karena iman dan perbuatannya, yaitu; menyembunyikan kedua pengintai tersebut dengan tumpukan batang rami di atas sotoh rumahnya; sehingga ia dibenarkan oleh Tuhan.
Bukankah seperti itu juga perempuan Sarfat, sudah dekat dengan kutuk pembakaran; tinggal dua tiga batang kayu kering untuk mengolah tepung yang satu genggam itu, sesudah itu mati, persis seperti dua tiga batang kayu kering, karena pada saat itu terjadi suatu kekeringan yang begitu hebat, tetapi oleh karena kemurahan TUHAN; TUHAN mengutus Elia ke Sarfat, sehingga tertolonglah janda sarfat dan satu anaknya (1 Raja-raja 17:8-9)
Jadi Rahab sudah dekat dengan kutuk pembakaran, tapi akhirnya tertolong karena iman dan perbuatan iman. Malam ini kehidupan kita sama seperti batang rami yang ditebarkan di atas sotoh rumah Rahab, tetapi oleh karena iman dan perbuatannya kita semua dibenarkan oleh TUHAN, amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment