“silahkan mengikuti Ibadah Muda Remaja tentang DAUD dalam 1 Samuel 16”
1 Samuel 16: 14-18
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
(16:15) Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: "Ketahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau;
(16:16) baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."
(16:17) Berkatalah Saul kepada hamba-hambanya itu: "Carilah bagiku seorang yang dapat main kecapi dengan baik, dan bawalah dia kepadaku."
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."
Daud dibawa ke istana raja untuk menghibur, menolong Saul dengan menggunakan kecapi karena saat itu Saul sedang diganggu oleh roh jahat karena roh Allah undur dari pada Saul.
Biarlah kehidupan kita dipakai oleh Tuhan untuk menghibur dan menolong orang-orang yang diganggu oleh roh jahat dengan menggunakan kecapi baik di rumah, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, dimana saja.
Diganggu roh jahat bukan hanya karena kerasukan roh setan tetapi juga seperti mencuri yaitu diganggu oleh roh pencuru, berdusta yaitu diganggu oleh roh pendusta.
Biarlah kita tergembala dengan sungguh-sungguh sebagai syarat untuk menolong orang-orang yang diganggu oleh roh jahat , sperti Daud yang kembali untuk menggembalakan kambing domba.
Sepadat apapun kegiatan kita, harus tetap kembali kepada kandang penggembalaan, tekun dalam tiga macam ibadah, inilah tergembala dengan baik bukan hanya sebatas tergembala.
Ciri-ciri kehidupan yang menggunakan kecapi:
1 Samuel 16: 18
(16:18) Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."
Tidaklah perlu kita mempromosikan diri, jika kita mau tergembala dengan sungguh-sungguh maka Tuhan yang akan menolong.
Inilah ciri kehidupan yang tergembala dengan sungguh-sungguh (menggunakan kecapi), yaitu:
1. seorang pahlawan yang gagah perkasa
2. seorang prajurit
3. pandai bicara
4. elok perawakannya
5. TUHAN menyertai dia
Keterangan:
4.ELOK PERAWAKANNYA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, elok = baik, bagus, cantik sedangkan perawakan = tampilan luar, sikap tingkah laku yang kelihatan.
Jadi, elok perawakannya = tingkah laku/perbuatannya baik, bagus, cantik. Baik di hadapan Tuhan dan juga di hadapan sesama.
1 Samuel 16: 12
(16:12) Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
Bukan hanya perawakan Daud yang elok, tetapi parasnya pun elok.
1 Samuel 17: 42
(17:42) Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya.
Untuk yang kedua kalinya dituliskan bahwa Daud memiliki paras yang elok (elok parasnya).
Elok parasnya = raut wajah yang cantik, cakap.
Elok perawakannya dan elok parasnya dikaitkan dengan pribadi Ester:
Ester 2: 2-4
(2:2) Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya;
(2:3) hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.
(2:4) Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.
Raja Ahasyweros , raja Media dan Persia, mengumpulkan gadis-gadis yang terbaik , yang elok parasnya dan memilih gadis yang baik di pemandanganraja Ahasyweros untuk menjadi ratu ganti Wasti.
Banyak sekali gadis-gadis yang dikumpulkan yang memiliki paras yang elok .
Ester 2: 7
(2:7) Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.
Selain elok parasnya, Esterpun memiliki perawakan yang elok.
Di antara banyak gadis yang elok parasnya, hanya satu yang elok perawakannya , yaitu Hadasa, yang disebut Ester, anak angkat dari Mordekhai.
Ester 2: 9
(2:9) Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.
Ester, bukan hanya parasnya yang elok tapi juga perawakannya pun elok, sehingga Ester dipandang baik oleh Hegai dan menimbulkan kasih sayang.
Jika kita memiliki perawakan yang elok akan menjadi pemandangan yang baik di hadapan Tuhan dan menimbulkan kasih sayang Tuhan.
Kasih sayang Hegai terhadap Ester diwujudkan dengan 3 hal, yaitu:
Ester 2: 9
(2:9) Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.
Kasih sayang Hegai terhadap Ester diwujudkan dengan:
1.Hegai memberi wangi-wangian kepada Ester
Dalam pola tabernakel, pada Ruangan Suci, terkena pada mezbah dupa.
Keluaran 30: 1, 7-8
(30:1) "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga; (30:7) Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
(30:8) Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.
Di atas mezbah ada ukupan/dupa yang senantiasa dibakar tiap pagi dan tiap senja sebagai wangi-wangian di hadapan Tuhan.
Artinya adalah anak-anak Tuhan yang elok perawakannya , itu karena hidup dalam doa penyembahan.
Jikalau hidup dalam doa penyembahan , sudah pasti elok perawakan kita di hadapan Tuhan maupun sesama.
Banyak sekali paras yang cantik , tetapi yang menjadi pilihan hanya satu, yaitu yang elok perawakannya.
Wahyu 5: 8
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Ukupan wangi-wangian adalah doa dari orang-orang kudus.
Doa orang kudus itu , bagaikan kemenyan yang bergumpal-gumpal naik di hadapan Tuhan.
Wahyu 8: 3
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
Ukupan wangi-wangian bagaikan kemenyan yang dibakar lalu asapnya naik di hadapan Tuhan dan berkenan di hadapan Tuhan.
Ciri-ciri penyembahan yang berkenan di hadapan Tuhan:
Mazmur 14 1: 1-2
(141:1) Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
(141:2) Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Cirinya adalah bagai tangan yang terangkat.
Artinya adalah menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.
Jangan menyembah tapi penyerahan kita setengah-setengah , harus sepenuhnya seperti kedua tangan yang terangkat.
2.Hegai memeberi pelabur
Pelabur = makanan tambahan
Dalam pola tabernakel, pada Ruangan Suci, terkena pada meja roti sajian.
Di atas meja terdapat 2 tumpuk roti, masing-masing tumpuk terdiri dari 6 ketul roti , yang -> Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Jika 2 tumpuk roti disatukan menjadi 66, itulah 66 kitab dari Kejadian sampai Wahyu.
Artinya : di dalam hati ditempatkan/ditaruh Firman Tuhan (hati tempatnya Firman bukan tempat yang lain-lain).
Amsal 7: 1-3
(7:1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
(7:2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
(7:3) Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Biarlah Firman Tuhan ada di dalam hati kita semua, bukan menjadi tempat yang lain-lain.
Ciri-ciri jika Firman ada dalam hati:
i.ada hidup
artinya adalah;
-Hidup yang kekal
-kerohanian yang tidak mati
ii.menjadi biji mata Tuhan = dipelihara oleh Tuhan
jika biji mata dipelihara, maka debu tidak akan dibiarkan masuk.
iii.ditambatkan pada 10 jari
hukum taurat ada 10 dan ditulis pada 2 loh batu, dan jari kita pun ada 10.
Kalau hukum ditambatkan pada 10 jari , berarti ada kekuatan di dalam Tuhan untuk mengalahkan musuh yang menimbulkan dosa ,yaitu daging, dan untuk menghadapi pengaruh dosa yang membawa kepada kematian rohani.
Jika ada kekuatan, maka tidak akan mudah tergoda oleh dosa.
2 Korintus 3: 2-3
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
Jikalau Firman ditulis dalam hati dengan Roh Kudus, maka akan dapat dikenal dan dibaca oleh orang lain.
Kalau tidak ada Firman Tuhan dalam hati kita, kita bukanlah suratan Kristus/kitab yang tertulis.
Amsal 3: 3
(3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Jika Firman Tuhan ditulis dalam hati, maka kasih sayang dan kasih setia Tuhan akan tetap menjadi bagian kita.
3.Hegai memberikan 7 dayang-dayang yang terbaik kepada Ester
Dalam pola tabernakel, pada Ruangan Suci, terkena pada kaki dian emas (pelita emas).
Kaki dian emas memiliki 7 pelita di atasnya.
Wahyu 4: 5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
7 pelita = 7 obor = 7 Roh Allah
Berarti kehidupan yang elok perawakannya mendapat pertolongan dari Allah Roh Kudus , bagaikan 7 dayang-dayang terbaik yang diberikan kepada Ester.
Yesaya 11: 2
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
Inilah 7 Roh Allah, yaitu:
-Roh TUHAN akan ada padanya
-roh hikmat
-roh pengertian
-roh nasihat
-roh keperkasaan
-roh pengenalan
-roh takut akan TUHAN
Kehidupan anak Tuhan yang hidup dalam urapan Roh Kudus, cirinya adalah menjadi terang dunia sama seperti pelita yang menerangi ruangan suci.
Yohanes 8: 12
(8:12) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Terang dunia berarti tidak hidup dalam kegelapan dosa, tidak menyembunyikan dosa sekecil apapun di dalam hati.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment