"Silahkan mengikuti Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab MALEAKHI dari pasal 1 - pasal 4(ayat demi ayat)"
Maleakhi 1: 3a
(1:3) Tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."
Dengan mengasihi Yakub berarti Tuhan mengasihi Israel tetapi membenci Esau.
Sebetulnya, secara manusiawi ini tidak logis sebab Esau adalah anak pertama , yaitu milik Tuhan , tetapi justru Tuhan membenci Esau dan mengasihi Yakub.
Jikalau Tuhan membenci Esau, tentu Tuhan mempunyai alasan untuk itu.
Kejadian 25: 25-28
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Esau memiliki sifat yaitu pandai berburu kemudian kesukaanya tinggal di padang.
Ini adalah pribadi Esau.
Jika dibandingkan dengan Yakub, sungguh jauh sekali perbandingannya. Itu sebabnya Tuhan mengasihi Yakub dan membenci Esau.
Keterangan:
KESUKAAN ESAU TINGGAL DI PADANG
Padang -> dunia
Berarti tinggal di padang artinya adalah mengasihi dunia dan segala sesuatu yang ada di dalam dunia.
1 Yohanes 2: 15-16
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Ada banyak hal dalam dunia ini , tetapi secara khusus ada 3 hal pokok di dunia ini:
1.Keinginan daging
2.Keinginan mata
3.Keangkuhan hidup
Dalam ayat 15, jelas sekali dikatakan jika mengasihi dunia ,maka kasih Allah Bapa tidak ada di dalamnya.
Tapi mengapa 3 hal pokok tadi ada dalam dunia ini?
1 Yohanes 5: 19
(5:19) Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
3 hal pokok tadi ada dalam dunia ini adalah karena seluruh dunia ini sedang berada dalam kuasa iblis setan/kendali iblis setan.
Sifat tabiat iblis setan yang paling mendasar:
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Inilah sifat tabiat iblis setan yang paling mendasar yaitu;
1. Pembunuh manusia sejak semula
2. Tidak hidup dalam kebenaran
3. Bapa segala pendusta
Sifat tabiat iblis setan bertolak belakang dengan sifat tabiat Allah Tri Tunggal.
Keterangan:
1.Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula
Membunuh = membenci sesama
1 Yohanes 3: 15
(3:15) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
1 Yohanes 3: 14
(3:14) Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Kalau mengasihi, ada hidup.
Jika membenci/tidak mengasihi sesama, posisinya sudah berada di alam maut.
Jika hidup dalam kebencian, bertolak belakang dengan sifat tabiat Allah Bapa.
Bagaimanakah sifat tabiat Allah Bapa?
Yohanes 3: 16
(3:16) Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Sifat tabiat Allah Bapa adalah kasih.
Buktinya, Dia mengasihi dunia dengan mengaruniakan anak Nya yang tunggal supaya dunia ini memperoleh hidup .
Praktek kasih:
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Kalau memiliki kasih, prakteknya adalah mampu menutupi banyak sekali dosa.
2.Tidak hidup dalam kebenaran
1 Yohanes 3: 8
(3:8) barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Iblis setan tidak hidup dalam kebenaran.
Jikalau tidak hidup dalam kebenaran, segala sesuatu yang diperbuat adalah dosa.
Dosa itu asalnya dari iblis setan, bukan dari Tuhan.
Jika hidup dalam dosa, berarti tidak hidup di dalam kebenaran, ini bertolak belakang dengan sifat tabiat Allah Anak, yaitu Yesus.
Bagaimanakah sifat tabiat Allah Anak?
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Inilah sifat tabiat Allah Anak ,yaitu Yesus, penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.
Kasih karunia = kemurahan=anugrah Allah yang besar=yang tidak layak menjadi layak.
Artinya adalah orang yang berdosa mendapat kesempatan untuk diampuni sampai hidupnya dibenarkan kembali.
Biarlah kemurahan-kemurahan yang diberikan Allah , kita hargai karena itu membawa kita kepada pengudusan.
3.Iblis adalah bapa segala pendusta
1 Yohanes 2: 22
(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Iblis adalah bapa sagala pendusta berarti berdusta adalah anak iblis, itulah antikris.
Prekteknya :Menyangkal Bapa maupun Anak
Menyangkal Anak = menyangkal Yesus adalah Kristus.
Kristus artinya yang diurapi =Kehidupan yang diurapi
Kalau berdusta, bertolak belakang dengan Allah Roh Kudus.
Sebab itu, jika seseorang suka berdusta maka dia tidak akan hidup dalam urapan Roh Kudus.
Jangan pelihara dusta sekecil apapun , lebih baik kita mengaku walaupun menanggung malu dari pada berdusta tetapi kehilangan uarapan Roh Kudus.
Bagaimanakah sifat tabiat Allah Roh Kudus?
1 Yohanes 2: 27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Kalau hidup menurut urapan Roh Kudus, cirinya; segala sesuatu yang diperbuat adalah benar dan tidak ada dusta. Baik perkataan, sikap ,perbuatan, tingkah laku, cara berfikir, cara berjalan, semuanya benar,
Biarlah kita semua hidup hidup dalam pengyrapan Roh Kudus dan terus berkobar-kobar/berapi-api dalam ibadah pelayana kepada Tuhan.
Sifat tabiat iblis setan akan menghasilkan 3 hal pokok yang ada dalam dunia.
1.Membunuh = membenci manusia, berarti tidak memiliki kasih dari Allah Bapa.
Kalau memiliki kasih dari Allah Bapa, tentunya tidak ada kebencian terhadap sesama.
Praktek dalam kehidupan sehari-hari: keangkuhan hidup = sombong.
Orang angkuh/sombong tidak mungkin bisa mengasihi sesama.
Jangan pertahankan keangkuhan/kesombongan ,biarlah kita rendah di hadapan Tuhan. Sebab, jika kita meninggikan diri, maka Tuhan akan merendahkan kita tapi jika kita merendahkan diri, maka Tuhan akan meninggikan kita.
YAK 4:10
(10) Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
2.Tidak hidup dalam kebenaran berarti hidupnya tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Sebab, Firman Mu adalah kebenaran (Yohanes 17: 17).
Praktek dalam kehidupan sehari-hari: menuruti keinginan mata.
Matius 6: 22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
Mata adalah pelita tubuh.
Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman adalah pelita.
Jadi , kalau tidak hidup dalam kebenaran , hidupnya tidak sesuai dengan Firman.
Berarti , kalau tidak hidup dalam kebenaran Firman ,menghasilkan keinginan mata.
Firman adalah pelita, berarti Firman adalah penerang bagi seluruh tubuh.
Biarlah kita hidup dalam kebenaran Firman supaya tidak menuruti keinginan mata.
3.Hidup dalam dusta berarti tidak hidup dalam pimpinan Roh El Kudus.
Praktek dalam kehidupan sehari-hari: menuruti keinginan daging.
Roma 8: 5-6,9
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:9) Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Jikalau hidup menuruti keinginan daging , sudah pasti tidak hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan dia bukanlah milik Kristus.
Itulah pribadi Esau.
Jadi, masuk akallah jika Tuhan membenci Esau. Karna Esau suka tinggal di padang, degan kata lain Esau lebih menyukai dunia ini dan apa yang ada di dalamnya daripada mengasihi Tuhan.
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Jangan mengasihi dunia ini dan jangan mengasihi apa yang ada di dunia ini.
Biarlah kita melakukan kehendak Allah supaya tetap hidup selama-lamanya.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment