Shalom!
Salam sejahtera. Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus
Kita bersyukur sore hari ini kita boleh beribadah kepada Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan.
Firman nubuatan itu disampaikan oleh seorang nabi, tetapi terlebih dahulu melihat keberadaan Allah dan mendengarkan perkataan Allah.
Saudaraku, menyampaikan firman nubuatan, terlebih dahulu melihat keberadaan Allah, yaitu melihat Tabernakel, dimulai dari Pintu Gerbang sampai ke Ruangan Maha Suci.
· Dimulai dari Pintu Gerbang untuk berada di daerah halaman, dimana terdapat 2 alat yaitu mezbah korban bakaran -> pertobatan dan kolam pembasuhan = baptisan air, mati bangkit bersama Yesus, menjadi manusia baru
· Kemudian melalui Pintu Kemah untuk berada di Ruangan Suci. Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 alat -> tergembala dalam 3 macam ibadah utama, yaitu Ibadah Pendalaman Alkitab, Ibadah Raya / Umum Minggu, dan Ibadah Doa Penyembahan.
· Lanjut kepada Ruangan Maha Suci, tetapi terlebih dahulu melalui Tabir, yang sudah robek dari atas sampai bawah, maka dengan demikian Yesus sudah membuka jalan bagi kita untuk berada di dalam kerajaan sorga, dan tinggal kita untuk mau melangkah masuk atau tidak.
Oleh sebab itu, setialah dalam ibadah pelayanan, tetapi kita juga harus melepaskan diri dari keinginan daging sampai kita menjadi manusia rohani, yang terlepas dari daya tarik bumi sehingga kita melayang di udara, sehingga segala perkara lahiriah, semuanya terlihat kecil, asalkan kita semakin naik / semakin dewasa.
Tetapi manusia daging, tidak terlepas dari daya tarik bumi, maka yang ada di dunia terlihat besar sekali dan ibadah pelayanan terlihat kecil sekali / menganggap enteng.
Kita sudah berada di pintu tirai, sebab itu kembali kita membuka Keluaran 26
Keluaran 26: 32
(26:31) Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
(26:32) Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
(26:33) Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
Saudaraku, pada pintu tirai / tabir Bait Suci Allah, terdapat 4 tiang, kemudian tabir / tirai itu sendiri, digantungkan pada 4 tiang tersebut.
Saudaraku, 4 tiang-> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging, dengan demikian maut telah dikalahkan, sehingga dengan tubuh kemuliaan mereka dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga / berada di takhta Allah.
Jadi hanya 4 pribadi saja yang mengalami perobekan daging sehingga dengan tubuh kemuliaannya mereka dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga, berada di takhta Allah, berarti maut telah dikalahkan.
1 Korintus 15: 54-58
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
(15:57) Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Saudaraku, kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemenangan lewat pribadi Yesus Kristus, yang telah mati di atas kayu salib, maut telah dikalahkan, sehingga mereka yang berkemenangan terhadap dosa dapat berkata “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”
· Saudaraku, mati / kematian memiliki sengat, dan sengatnya maut adalah dosa.
Berarti kalau seseorang selalu hidup dalam dosa, dia sedang disengat oleh maut. Kalau membiarkan diri tetap disengat akan menyebabkan kematian / binasa.
· Kuasa dosa adalah hukum taurat.
Kalau seseorang hidup dalam dosa, pasti dia hidup di bawah hukum taurat, yaitu kejahatan dibalas kejahatan.
Tetapi kita bersyukur kepada Allah, lewat pribadi Yesus yang disalibkan, kita beroleh kemenangan.
Saudaraku, tadi saya sudah katakan bahwa 4 tiang -> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging.
Adapun 4 pribadi tersebut adalah
I. Henokh
II. Musa
III. Elia
IV. Tuhan Yesus Kristus
4 pribadi ini tidak mengalami kematian, karena Allah mengangkat mereka hidup-hidup.
Keterangan:
II. Musa
Saudaraku, Musa juga sudah mengalahkan kematian. Maut telah dikalahkan dan dia memperoleh kemenangan, sehingga dengan tubuh kemuliaanya, Musa dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga.
Sebagai buktinya adalah
1) Keluaran 32: 32
(32:32) Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
Saudaraku, nama Musa tertulis di dalam kita kehidupan Anak Domba. Ini menunjukkan bahwa Musa sudah diakui di hadapan Allah Bapa dan di hadapan para malaikat di sorga.
Saudaraku, tidak satupun manusia di dalam Alkitab dinyatakan, bahwa nama dirinya sudah dituliskan di dalam kitab kehidupan Anak Domba, tetapi Allah sudah menyatakan bahwa nama Musa sudah dituliskan di dalam kitab kehidupan Anak Domba, meski Musa masih berada di bumi ketika memimpin bangsa Israel di padang gurun.
Wahyu 20: 12-15
(20:12) Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
(20:13) Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
(20:14) Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
(20:15) Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Saudaraku, kalau nama tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba, maka dilemparkan ke dalam lautan api neraka, yaitu kematian yang kedua = kebinasaan yang kekal
Berarti, kalau terlepas dari maut = berada di dalam kerajaan sorga = berada di dalam kemuliaan Allah.
Itu sebabnya tadi saya katakan, ini adalah salah satu bukti bahwa Musa berada di dalam kemuliaan Allah, karena Musa sudah terlepas dari maut.
Keluaran 32: 33
(32:33) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Jadi saudaraku, siapa yang berdosa, nama orang itulah yang dihapuskan dari kitab kehidupan.
Berarti kalau nama Musa dituliskan dalam kitab kehidupan, itu artinya Musa hidup dalam kebenaran.
Mari kita lihat kebenaran Musa
Ibrani 3: 2-6
(3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
(3:3) Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
(3:4) Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
(3:6) tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
Saudaraku, Musa setia di dalam segenap rumah Tuhan / setia melayani Tuhan, sehingga dengan demikian, Musa menjadi kesaksian. Kalau kita setia beribadah dan melayani Tuhan, kita menjadi saksi di tengah-tengah dunia ini, baik di rumah, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, dan dimanapun komunitas kita masing-masing.
Kalau tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak mungkin bisa menjadi kesaksian, sebab itu biarlah setia beribadah melayani Tuhan.
Saya berulang kali mengatakan, melayani Tuhan berarti Tuhan menjadikan kita suatu kerajaan imam, yang memberikan suatu kedudukan yang sangat tinggi, yang tidak dapat diperoleh dari dunia.
Jangan sampai kita dipermalukan oleh Tuhan karena menomor satukan hal-hal yang ada di dunia ini.
Dahulu, sebelum mengikuti Tuhan, saya aktif dalam kegiatan pramuka. Dalam kegiatan itu, saya bisa ketawa ketiwi sana sini dengan sesama, tetapi ternyata sukacita itu semu.
Tetapi sukacita dari Allah, dikerjakan oleh Roh Kudus, dan sukacita Allah itu kekal.
Oleh sebab itu, perhatikan setiap perkataan Allah, dan setia dalam setiap ibadah pelayanan, sehingga gerak gerik, perbuatan, perkataan, bisa menjadi kesaksian.
Mari kita lihat setia
Filipi 2: 7-9
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Saudaraku, setia itu berarti taat, bahkan taat sampai mati di kayu salib.
Yesus, sebagai anak Allah, mengerjakan pekerjaan Allah Bapa dengan setia.
Jadi, pekerjaan Allah yang dikerjakan oleh Yesus tidak setengah-setengah. Dia tidak hanya turun dari sorga ke bumi menjadi manusia, tetapi juga taat, bahkan taat sampai mati sampai hukum Allah tergenapi.
Pribadi yang taat berarti harus taat sampai menyelesaikan pekerjaan Allah, seperti Yesus yang taat sampai semuanya tergenapi di atas kayu salib.
Saudaraku, mari kita lihat contoh pribadi yang taat
1 Petrus 3: 4-6
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Sara adalah pribadi yang taat kepada suami, yaitu Abraham
Ciri-cirinya: memiliki perhiasan rohani yang sangat berharga di mata Tuhan, yaitu roh yang lemah lembut dan tenteram = tunduk kepada suami.
Suami -> Kristus sebagai kepala
Seseorang yang hidup dalam ketundukan, berarti memiliki perhiasan yang tersembunyi di dalam dirinya yaitu roh yang lemah lembut dan tenteram.
Jadi kalau seorang perempuan memiliki sifat yang keras dan kasar, menunjukkan seorang perempuan yang tidak taat tunduk kepada suami, Kristus sebagai kepala. Kalau seorang perempuan keras dan kasar, saya sarankan janganlah menikah, kalau tidak, maka hancurlah rumah tangga mu.
Jadi, seorang istri yang baik, taat kepada suaminya, seperti Sara yang memiliki perhiasan yang tersembunyi.
Kita samua adalah tubuh Kristus, gereja Tuhan, mempelai perempuan, harus taat kepada Yesus Kristus sebagai suami / kepala. Oleh sebab itu, milikilah perhiasan yang tersembunyi, yaitu roh yang lemah lembut dan tenteram, serta menghargai firman Tuhan yang kita dengar saat ini dan firman Tuhan yang lalu-lalu.
Penyebab nama tidak tertulis di dalam kitab kehidupan
1. Keluaran 32: 33
(32:33) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Jadi yang menyebabkan nama tidak tertulis adalah DOSA.
Itu sebabnya Allah berfirman kepada Musa “siapa yang berdosa, nama itulah yang Ku hapuskan dari kitab kehidupan Anak Domba”, lalu siapa yang berdosa?
Saudaraku, dalam hal ini, yang berdosa adalah umat / bangsa Israel.
Mari kita lihat dosa umat Israel
Keluaran 32: 7-8
(32:7) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Saudaraku, bangsa Israel membuat anak lembu tuangan dan sujud menyembahnya.
Arti rohaninya adalah hidup di dalam penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, dan banyak hal yang bisa melebihi dari Tuhan. Kalau menomor satukan sesuatu hal dari pada Tuhan, itu adalah berhala.
Contohnya: Laptop. Jangan gunakan laptop untuk memuaskan hawa nafsu daging.
Saudaraku, ciri-ciri hidup dalam penyembahan berhala
a. Keluaran 32: 7
(32:7) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
Kalau hidup dalam penyembahan berhala, maka laku / kelakuannya telah rusak = tidak memiliki moral yang baik.
Kalau moral / kelakuakan rusak, ini sangat berbahaya sekali, seperti orang-orang yang ada di luar sana, yang cara berbicaranya sudah tidak beres.
b. Keluaran 32: 8
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Menyimpang dari jalan yang diperintahkan = menyimpang dari kebenaran firman Tuhan = tidak hidup menurut firman Tuhan
Apa yang enak untuk daging, itu yang dia lakukan meski menyakiti hati Tuhan.
Akibatnya:
Keluaran 32: 17-18
(32:17) Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
(32:18) Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan -- bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
Saudaraku, pada saat penyembahan berhala, ada nyanyian bunyi berbalas-balasan.
Artinya: dikuasai oleh roh najis.
Saudaraku, roh najis memungkinkan seseorang jatuh dalam dosa perzinahan.
Yosua berkata kepada Musa “ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan”. Kalau bunyi peperangan berarti ada yang kalah dan ada yang menang. Kalau kita menjadi prajurit sejati, kita pasti dimenangkan karena Allah berada di pihak kita. Seharusnya, kita ini menjadi prajurit Kristus di dalam peperangan supaya roh najis dikalahkan.
Tetapi kalau kita dikuasai roh najis, pasti yang terdengar adalah bunyi berbalas-balasan.
Inilah bahayanya dosa dari penyembahan berhala, yang di dalamnya terdapat roh najis, yang memungkinkan seseorang jatuh dalam perjinahan
Kalau kita memiliki hubungan intim dengan Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka ada bunyi berbalas-balasan antara mempelai perempuan dan mempelai laki-laki, seperti dalam Kidung Agung, tidak ada yang kalah dan menang.
2. Wahyu 3: 1, 5
(3:1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
(3:5) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Penyebab yang kedua adalah dosa yang terjadi pada sidang jemaat di Sardis, yaitu engkau dikatakan hidup padahal engkau mati.
Roma 8: 6
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Daging itu mati tetapi Rohlah yang memberi hidup.
Berarti, dikatakan hidup padahal mati, artinya kelihatannya hidup dalam pimpinan Roh Kudus, tetapi kenyataanya hidup menurut keinginan daging.
Jadi, dosa yang menimpa sidang jemaat di Sardis adalah kelihatannya hidup dalam pimpinan Roh Kudus, tetapi kenyataannya hidup menurut keinginan daging.
Roma 8: 7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Kalau hidup menurut daging, menjadi seteru Allah, sebab kalau hidup menurut keinginan daging, bertentangan dengan keinginan Roh.
Mengapa menjadi seteru Allah? Setiap orang yang hidup menurut keinginan daging, tidak takluk pada firman Nya= firman tidak menjadi daging.
Oleh sebab itu, biarlah kehidupan muda remaja mengalami perobekan daging, sama seperti yang dialami Musa, sehingga dia mengalami kemenangan atas maut.
2) Ulangan 34: 5-8
(34:5) Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
(34:6) Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
(34:7) Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
(34:8) Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu.
Saudaraku, akhirnya Musa mati dan dikuburkan di suatu lembah di tanah Moab, tetapi kuburan dari pada Musa itu sendiri tidak satu orang pun mengetahuinya.
Ini menunjukkan bahwa Tuhan menyatakan kemuliaan Nya kepada Musa.
Kalau orang mengetahui kuburan orang yang mati, jelas sudah tahu siapa yang dikubur di situ, tetapi Musa dikubur dan tidak satupun orang mengetahui kuburannya, ini menunjukkan, bahwa Musa tidak berada di alam kubur / di alam maut.
Yudas 1: 9
(1:9) Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
Saudaraku, Tuhan merampas mayat dari pada Musa, dari tangan iblis setan melalui malaikat Mikhael, ini membuktikan bahwa Musa dipermuliakan oleh Tuhan.
Kalau seseorang berada dalam kuasa si jahat = berada di alam maut, akan tetapi kalau terlepas dari cengkraman iblis setan = terlepas dari alam maut.
Jadi, kita tidak perlu ragu dengan pemberitaan malam hari ini. Kalau ada pemberitaan yang lain tentang kematian Musa, yang tidak sesuai, janganlah diterima.
Wahyu 11: 3
(11:3) Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Saudaraku, 2 saksi Allah adalah Musa dan Elia yang akan turun ke bumi untuk memberi kesaksian, selama 1260 hari lamanya = 3,5 tahun, itulah masa aniaya antikris.
Matius 17: 1-3
(17:1) Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
(17:2) Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
(17:3) Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Kalau Musa turun di atas gunung berarti Musa sudah berada di kerajaan sorga, sudah dipermuliakan di kerajaan sorga.
3) Musa berpuasa selama 40 hari 40 malam di gunung Horeb, saat menerima 2 loh batu
Berpuasa 40 hari 40 malam, ini bukti bahwa Musa berada di dalam kemuliaan Allah, karena tidak seorangpun manusia dapat berpuasa selama 40 hari 40 malam. (Keluaran 34: 28-29)
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI