IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 OKTOBER
2011
Tema: RUMAH DOA
(Seri 6)
Shalom. Selamat malam, Salam
sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Kita bersyukur, karena kita
boleh beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan pada malam hari ini.
Kembali kita
teruskan Matius 21.
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk
ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah.
Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis:
Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Setibanya di Yerusalem, Yesus masuk ke
dalam Bait Allah, dan melihat Bait Allah tidak sesuai dengan fungsinya. Itu
sebabnya Yesus berkata: Bait Allah (rumah Tuhan) sesungguhnya disebut rumah doa bagi segala bangsa, tetapi kenyataannya rumah
Tuhan sudah menjadi sarang penyamun. Sarang penyamun = tempat
berkumpulnya dosa.
Mari kita bandingakan dengan Injil Yohanes 2:
16.
Yohanes 2: 16
(2:16) Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Dalam Injil Yohanes 2: 16 disebut rumah Tuhan (Bait Allah) menjadi tempat berjualan. Tempat berjualan = pasar
= tempat berjual
beli.
Saudaraku, segala sesuatunya ada
di pasar, dan segala
sesuatu bisa terjadi di pasar.
Kalau
kerohanian seperti pasar, maka yang dicari adalah suasana pasar, seperti ahli-ahli
taurat dan orang-orang Farisi.
Matius 23: 6-7
(23:6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam
perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; (23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan
suka dipanggil Rabi.
Saudaraku, ahli-ahli taurat dan
orang-orang Farisi sangat mendambakan suasana pasar, bahkan mencari suasana pasar, sebab dalam
suasana pasar, mereka mendapatkan apa yang mereka dambakan, yaitu mencari penghormatan atau suka menerima penghormatan di pasar.
Ini adalah suatu kekeliruan dan suatu
perbuatan yang bodoh, dan tentu saya punya alasan untuk mengatakan itu.
Wahyu 5: 11-13
(5:11) Maka aku melihat dan mendengar suara banyak
malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka
berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, (5:12) katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba
yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan
kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" (5:13) Dan aku mendengar semua makhluk
yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua
yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya!"
Sesungguhnya, segala puji syukur dan hormat dan
kemuliaan dan kuasa, hanya bagi Anak Domba Allah, yang duduk di takhta Nya. Jadi, kesimpulannya; yang layak menerima kemuliaan dan pengagungan
hanyalah Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang duduk di takhta Nya. Itu sebabnya, tadi saya katakan
ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi perbuatan mereka keliru dan bodoh
Saya juga dalam pelayanan ini berusaha untuk tidak mencari hormat,
sekalipun jemaat hormat pada saya, itu memang sewajarnya, tetapi saya tidak bangga dengan itu. Banyak orang melihat “menjadi hamba Tuhan
itu enak”, sebenarnya, secara lahiriah tidak demikian meski dilihat
dari sisi manapun, sebab terlalu banyak tantangannya.
Saudaraku, biarlah kita juga berhati-hati, jangan sampai mencuri kemuliaan
Tuhan, sebab yang layak untuk menerima kemuliaan dan pengagungan hanyalah Yesus
Kristus, Anak Domba Allah yang duduk di takhta Nya
Matius 23: 7-10
(23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan
suka dipanggil Rabi.
(23:8) Tetapi
kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu
semua adalah saudara.
(23:9) Dan
janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu
Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (23:10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena
hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Ada 3 gelar yang diterima ahli-ahli taurat dan
orang-orang Farisi sebagai tanda penghormatan,
Yang Pertama: RABI
Sesungguhya, sebutan (gelar) Rabi tidak boleh diterima, alasannya karena
hanya ada satu Rabi saja.
Yohanes 1: 38
(1:38) Tetapi Yesus menoleh ke
belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka:
"Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi
(artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Rabi, artinya guru. Dan gelar Rabi itu ditujukan hanya kepada pribadi Yesus Kristus, yang berhak
menerima sebutan (gelar) Rabi.
Yohanes 20: 16
(20:16) Kata Yesus kepadanya:
"Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani:
"Rabuni!", artinya Guru.
Yesus, Dia adalah seorang guru (pengajar), karena Dia telah mengalahkan
kematian (maut) = Pribadi yang
dapat mengajarkan tentang kematian dan kebangkitan.
Mendapat
sebutan “Rabi” tetapi tidak
bisa mengajar tentang kematian dan kebangkitan, maka
ia tidak layak
untuk menerima gelar Rabi, seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi.
Ada 3 gelar yang diterima ahli-ahli taurat dan
orang-orang Farisi sebagai tanda penghormatan,
Yang Kedua: BAPA
Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi
menerima gelar bapa. Sesungguhnya sebutan bapa tidak boleh diterima oleh
siapapun, sebab Bapa hanya satu,
yaitu Dia yang ada di sorga.
Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal.
Saudaraku, Bapa yang baik memenuhi
segala sesuatu, memenuhi apa yang dibutuhkan oleh anak-anaknya sampai kepada hidup yang kekal, sedangkan ahli-ahli
taurat dan orang-orang Farisi tidak bisa memenuhi segala sesuatu yang
dibutuhkan bagi mereka yang menyebut “bapa” kepada ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi. Itu sebabnya sebutan “bapa” tidak boleh mereka terima, sebab hanya
satu Bapa, yaitu Dia yang ada di sorga.
Ada 3 gelar
yang diterima ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi sebagai tanda
penghormatan, Yang Ketiga: PEMIMPIN
Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi
menerima gelar “pemimpin”. Sesungguhnya, gelar ini pun tidak boleh diterima oleh ahli-ahli
taurat dan orang-orang Farisi, dan siapapun, sebab hanya satu pemimpin
yaitu Mesias.
Yohanes 1: 41
(1:41) Andreas mula-mula bertemu dengan
Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias
(artinya: Kristus)."
Mesias artinya Kristus. Kristus = Yang diurapi.
Mari kita
lihat YANG DIURAPI oleh
karena urapan Roh Kudus.
1 Yohanes 2: 27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada
pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu
kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu
tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta --
dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap
tinggal di dalam Dia.
Pemimpin Agung di dalam hidup adalah pengurapan
Roh El Kudus; Dia yang memimpin, mengajar di dalam
segala sesuatu, pimpinan, dan ajaran Nya tidak ada yang salah.
Sesungguhnya, di dalam Tuhan, hanya satu pemimpin, Dialah Mesias, yaitu Kristus, artinya
Yang diurapi.
Sekarang kita melihat, CIRI-CIRI ahli-ahli
taurat dan orang-orang Farisi di dalam ibadah pelayanan.
Ciri YANG PERTAMA.
Matius 23: 3
(23:3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu
yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan
mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Ciri yang pertama jika menjalankan ibadah secara
Taurat ialah mengajarkan firman Tuhan tetapi tidak
melakukannya = mengerti firman Tuhan tetapi tidak
melakukannya.
Ciri YANG KEDUA.
Matius 23: 4
(23:4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya
di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Mereka yang menjalankan ibadah
secara Taurat (rutinitas, lahiriah), cirinya ialah tidak terbeban dengan pelayanan-pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan, sebaliknya melepaskan
tanggung jawab dan membebankannya kepada orang lain.
Semoga ini jangan terjadi dalam kehidupan saya dan kita semua. Biarlah kita semua bertanggung jawab atas kepercayaan Tuhan dalam ibadah
pelayanan. Kalau memang kita bisa melakukannya,
mengapa kita tidak melakukannya...?
Ciri YANG KETIGA.
Matius 23: 5
(23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya
dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar
dan jumbai yang panjang;
Jika seseorang menjalankan ibadah
secara Taurat (rutinitas), maka semua pekerjaan yang
mereka lakukan, hanya dimaksud supaya dilihat orang. Jadi, setiap apapun
yang dikerjakan, tujuannya supaya dilihat orang lain, ini berarti ibadah lahiriah.
Sesungguhnya yang benar adalah apa yang kita kerjakan tujuannya hanya untuk
Tuhan, tidak perlu harus dilihat oleh orang lain.
Praktek sehari-hari dapat dilihat
jika ibadah dijalankan secara Taurat (rutinitas, lahiriah):
-
Memakai tali sembahyang yang lebar.
-
Jumbai yang panjang.
Saudaraku, itulah suasana pasar yang sangat dicari dan didambakan oleh
ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi;
itu sebabnya mereka tidak
mencari firman pengajaran, firman penyucian yang sifatnya mengoreksi,
membentuk, melainkan mencari gereja yang bersuasanakan pasar.
Biarlah kita menjadi rumah doa dan tidak
mengikuti kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan oleh ahli-ahli taurat dan
orang-orang Farisi.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment