Shalom!
Salam sejahtera, selamat sore. Salam di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus
Biarlah sore hari ini kita diberkati oleh Tuhan lewat firman nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Saudaraku, minggu lalu kita sudah melihat bahwa 3 macam ibadah di bumi adalah bayangan / gambaran dari 3 macam ibadah di kerajaan sorga.
Itu sebabnya, tidak henti-hentinya saya mengatakan, bahwa saat kita menerima firman pengajaran, kita sedang berada di jalur yang tepat, sebab pengajaran mempelai tidak akan menyesatkan, asal saja kita mengikuti geraknya, kita dibawa masuk dalam kemah sejati.
Kalau kemah yang dibuat Musa adalah dibuat tangan manusia, tetapi kemah yang sejati adalah kerajaaan sorga.
Sebab itu biarlah kita setia dalam satu kandang penggembalaan, satu gembala.
Kita sudah masuk di dalam Ruangan Suci, tempat pengudusan, itulah kandang penggembalaan, tekun dalam 3 macam ibadah sesuai dengan 3 macam alat di dalam Ruangan Suci.
Apa yang dilihat rasul Yohanes di pulau patmos, yaitu:
· 24 takhta, di takhta-takhta itu, duduk 24 tua-tua, memakai pakaian putih dengan mahkota emas di atas kepala (Wahyu 4: 4)
Terkena pada meja pertunjukkan dengan 12 ketul roti di atasnya -> Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai dengan perjamuan suci
· 7 obor, itulah ketujuh Roh Allah (Wahyu 4: 5)
Terkena pada kaki dian emas dengan 7 pelita di atasnya -> Ibadah Raya Minggu / Umum Hari Minggu, disertai dengan kesaksian
· Gumpalan asap kemenyan, bersama-sama doa orang-orang kudus (Wahyu 8: 3-4)
Terkena pada mezbah dupa -> Ibadah Doa Penyembahan
Jadi, ibadah di bumi dan di sorga adalah sama, sebab ibadah di bumi adalah gambaran / bayangan dari ibadah di sorga.
Sebab itu, kalau hanya melihat firman pengajaran dengan sebelah mata, itu adalah kerugian yang sangat besar sekali, bahkan kesalahan yang sangat fatal.
Nah sekarang, setelah kita melihat 3 alat dalam ruangan suci, ibadah kita juga harus meningkat sampai dibawa masuk ke dalam kemuliaannya, itulah RUANGAN MAHA SUCI.
Tetapi, setiap berada dalam satu daerah / satu tempat, harus melewati satu pintu / pemisah.
· Kalau berada dalam Halaman, terlebih dahulu harus melewati Pintu Gerbang
· Kalau berada dalam Ruangan Suci, terlebih dahulu harus melewati Pintu Kemah
· Kalau berada dalam Ruangan Maha Suci, terlebih dahulu harus melewati TABIR BAIT SUCI / TIRAI, dalam bahasa sekarang, disebut layar lebar.
Keluaran 26: 31, 33
(26:31) Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
(26:33) Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
Jadi saudaraku, harus dibuat tabir, itulah yang disebut tabir bait suci, yang harus digantungkan untuk memisahkan ruangan suci dan ruangan maha suci.
Tabir adalah pemisah antara ruangan suci dan maha suci, sementara pada tabir ini tidak ada pintunya.
Kita lihat terlebih dahulu
Imamat 16: 2
(16:2) Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
Saudaraku, yang boleh masuk ke ruangan maha suci melewati tabir, hanyalah seorang imam besar .
Seorang imam besar, sekalipun harus masuk ke dalam ruangan maha suci, dia tidak boleh sembarang masuk.
Mengapa tidak boleh masuk dengan sembarangan?
Imamat 16: 14-16
(16:14) Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
(16:15) Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
(16:16) Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Saudaraku, kalau imam besar masuk ke dalam ruangan maha suci melewati tabir bait suci, harus membawa darah lembu jantan muda dan darah kambing domba jantan, untuk memperdamaikan dosanya sendiri dan dosa umatnya, lewat
· 7 kali percikkan darah di atas tutup pendamaian / tabut perjanjian
Artinya saudaraku: sengsara yang dialami oleh Yesus untuk menyucikan sidangnya, saya dan kita semua sore hari ini
· 7 kali percikkan di depan tutup pendamaian / tabut perjanjian
Artinya: sengsara sebagai penyucian yang dialami oleh gereja Tuhan untuk mencapai kesempurnaan menjadi seorang mempelai wanita = sengsara tanpa dosa
Inilah penyucian yang dialami gereja Tuhan untuk mencapai pada kesempurnaan sebagai syarat sebagai mempelai wanita
Imamat 16: 34
(16:34) Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Harun harus masuk ke dalam ruangan maha suci untuk memperdamaikan dosanya sendiri dan dosa umatnya, dengan darah lembu jantan muda dan darah kambing domba jantan sekali setahun, dan itu harus menjadi suatu ketetapan.
Sebab itu pada saat sore hari ini, biarlah kita megalami penyucian lewat sengsara tanpa dosa.
Oleh sebab itu, biarlah kita menikmati firman pada sore hari ini, sebab tidak ada yang sukar untuk melakukan firman.
Kalau menderita karena pukulan, itu karena kesalahan, tetapi kalau menderita tanpa dosa akan mengarah pada penyucian sampai kepada kesempurnaan.
Ibrani 9: 6-7
(9:6) Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
(9:7) tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.
Imam besar masuk ke dalam ruangan maha suci setiap sekali setahun, dengan membawa darah lembu jantan dan darah kambing domba jantan, untuk memperdamaikan dosanya sendiri dan dosa umatnya.
Tetapi itu semua hanyalah merupakan bayangan semata
Ibrani 9: 9
(9:9) Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
Apa yang dilakukan Harun merupakan kiasan untuk masa sekarang, bayangan dan gambaran saja. Dalam bahasa Yunani adalah alegoris, artinya: kiasan.
Mengapa hanya kiasan?
Sebab tidak mungkin untuk masa sekarang, lembu jantan muda dan kambing domba jantan dapat menguduskan manusia.
Lalu, siapa yang menguduskan manusia, untuk masa sekarang?
Untuk masa sekarang, kita memiliki seorang Imam Besar yang sangat luar biasa.
Mari kita lihat Ibrani 9
Ibrani 9: 11-14
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
(9:13) Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Lebih dari pada imam besar Harun, kita memiliki Imam Besar yang luar biasa, itulah pribadi Yesus Kristus. Dia telah melintasi kemah yang sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, dengan darah Nya sendiri, untuk menguduskan kehidupan saya dan saudara, bukan membawa darah lembu jantan muda dan darah kambing domba jantan, dan dengan darah Nya itu kita disucikan dari hati nurani yang jahat dan dari perbuatan yang sia-sia.
Oleh sebab itu, biarlah kita menghargai kemurahan Tuhan lewat ibadah, sebab ibadah seharga dengan darah Yesus Kristus.
Saya akan membawa saudara pada peristiwa yang telah terjadi, yang sangat spektakuler, dan cukup mengagumkan, dan selalu diingat sepanjang masa
Matius 27: 50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Kita memiliki Imam Besar yang luar biasa. Dia melewati kemah yang sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, dengan darah Nya sendiri, untuk menguduskan kehidupan saya dan saudara, bukan membawa darah lembu muda dan darah kambing domba jantan.
Sehingga saat dia menyerahkan nyawa Nya, tabir bait suci terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah.
Ini adalah hal yang luar biasa yang dilakukan oleh Yesus, yang tidak pernah dilakukan oleh manusia.
Menyerahkan nyawa = mempersembahkan darah Nya kepada Allah Bapa
Kalau Dia tidak menyerahkan nyawa Nya, tabir bait suci tidak akan terbelah dua, dan tidak seorang pun masuk ke ruangan maha suci.
Tabir bait suci terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah memiliki nilai arti rohani yang sangat dalam bagi kita semua
Ibrani 10: 19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Tabir bait suci yang terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah itulah pribadi Yesus Kristus.
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah terjadinya perobekan daging dari atas, yaitu kepala sampai ke bawah, yaitu ujung kaki = terpisah dari dosa-dosa yang disebabkan oleh hawa nafsu dan keinginan daging.
Saudaraku, keinginan daging bertentangan dengan keinginan Roh. Oleh sebab itu, segala hawa nafsu dan keinginan daging harus dirobek. Mengapa harus ada perobekan daging?
1 Korintus 15: 50
(15:50) Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Daging dan hawa nafsunya tidak mewarisi kerajaan sorga, ini sebabnya harus terjadi perobekan daging. Dan kita harus bersyukur kepada Tuhan, sebab karena darah Nya sendiri, tabir Bait Suci terbelah dua / robek.
Tanda-tanda sebelum tabir bait suci terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah
Matius 27: 45-49
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(27:47) Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
(27:48) Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
(27:49) Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
Saudaraku, pada saat terjadi kegelapan dari jam 12 sampai jam 3, Yesus tinggal seorang diri di atas kayu salib, dan berseru “Eli, Eli lama sabakhtani”, itu adalah tanda-tanda sebelum tabir bait suci terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah.
Artinya adalah dimampukan oleh Tuhan untuk menerima kekurangan-kekurangan orang lain sebagai beban yang harus ditanggungkan seorang diri.
Sebab itu, tidak baik jika sedang menangung kekurangan orang lain lalu membeberkannya, tetapi seharusnya kita mampu untuk menerima kekurangan orang lain sebagai beban yang ditanggungkan seorang diri tanpa bersuara / mulut tidak terbuka.
· Seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, mulutnya tidak terbuka.
· Seperti induk domba yang bulunya digunting, tidak bersuara.
Mulut tidak bersuara = daging tidak bersuara
Yesus menanggung kehinaan, menanggung kekurangan orang lain di kayu salib dengan seorang diri = SEORANG DIRI DALAM KEHENINGAN MALAM.
Apa yang bisa kita perbuat dalam keheningan malam ? Tentu tidak ada. Oleh sebab itu, tanggungkanlah kekurangan-kekurangan orang lain dan tidak perlu membuka suara.
Sebagai contoh yang luar biasa, dari seorang Ayub
Ayub 2: 6-8
(2:6) Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."
(2:7) Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
(2:8) Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.
Saudaraku, Ayub mengalami penderitaan yang hebat dan bukan penderitaan yang biasa, yaitu ditimpa penyakit barah yang busuk dari atas, yaitu kepala sampai ke bawah, yaitu ujung kaki.
Mari kita lihat penderitaan Ayub sebelum ditimpa barah yang busuk, yaitu
1. Ayub kehilangan hartanya (Ayub 1: 13-17)
Ayub memiliki harta yang banyak, dan dia adalah seorang yang kaya, tetapi semuanya itu harus hilang.
2. Ayub kehilangan 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan (Ayub 18: 19)
Selain menanggung penderitaan barah yang busuk dari ujung kepala sampai ujung kaki, dia harus kehilangan hartanya dan anak-anaknya, dan semuanya ia tanggung sendiri.
Ayub 2: 9-10
(2:9) Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
(2:10) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Ayub menanggung semua penderitaannya dengan kesendirian, sebab istrinya sendiri tidak menangung apa yang ditanggung oleh Ayub, bahkan mengajari yang tidak baik kepada Ayub.
Akan tetapi, meskipun Ayub harus menanggung semuanya sendiri, bibirnya tidak mengucapkan kata-kata yang salah = daging tidak bersuara.
Seringkali memang, kalau sesuatu yang baik selalu berucap syukur, tetapi sesuatu yang tidak baik, bibir tidak mengucap syukur.
Tetapi biarlah mulai malam hari ini, daging kita tidak lagi bersuara dan menanggung semua kekurangan-kekurangan orang lain sebagai beban yang ditanggungkan seorang diri.
Nah, sekarang kita sudah melihat, betapa Yesus Kristus sebagai Imam Besar melakukan sesuatu yang luar biasa bagi kita semua.
Tabir bait suci Allah telah terbelah dua, ini adalah perbuatan Imam Besar yang tidak bisa kita lupakan sepanjang masa.
Sebelum Yesus menyerahkan nyawanya, ada satu perkataan yang keluar dari mulut Yesus, yang tertulis dalam injil yang terakhir, yakni injil Yohanes.
Yohanes 19: 30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sebelum menyerahkan nyawa Nya perkataan yang terakhir yang keluar dari mulut Yesus adalah “sudah selesai”
Artinya:
a. Yesus sudah menyelesaikan pekerjaan Allah sampai mati di atas kayu salib
b. Yesus sudah selesai menggenapi seluruh hukum Allah
c. Sudah selesai = sudah lunas dibayar
Hutang dosa sudah lunas dibayar oleh darah Yesus Kristus sehingga terjadi kelepasan
Dengan demikian, Yesus sudah membuka jalan ke sorga, karena Tabernakel sudah dilintasi semuanya, mulai dari pintu gerbang sampai tabir Bait suci.
Mari kita lihat ibrani 10
Ibrani 10: 19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Yesus sudah membukan jalan ke sorga bagi kita semua, lewat kematiaan Nya di atas kayu salib, itulah tabir Bait Suci terbelah dua / robek dari atas sampai ke bawah.
Ibrani 9: 14
(9:13) Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Jalan ke sorga sudah terbuka lewat ibadah, karena ketika kita beribadah itu adalah pintu gerbang sorga.
Kalau kita berada di rumah Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan, maka pintu gerbang sorga terbuka untuk kita.
Bangsa Israel juga keluar dari Mesir, itu karena darah anak domba, lalu mereka bebas dan masuk ke tanah kanaan untuk beribadah kepada Tuhan, itulah pintu gerbang sorga.
Roma 8: 30
(8:30) Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Mereka yang ditentukan dari semula, yaitu yang mendapat keselamatan
1. Dipanggil, itulah pintu gebang
2. Dibenarkan sampai ke pintu kemah
3. Dimuliakan sampai ke tabir bait suci Allah
Biarlah lewat ibadah sore hari ini, kehidupan muda mudi remaja mengalami perobekan daging, yaitu terlepas dari dosa-dosa yang disebabkan oleh keinginan dan hawa nafsu daging = tabir bait suci terbelah dua, dari atas sampai ke bawah, sehingga kita dibawa masuk dalam kemuliaan Nya / berada di ruangan maha suci. Amin .
TUHAN YESUS KRITUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment