IBADAH
RAYA MINGGU, 24
MARET 2013
Tema: BERKAT
TUHAN PANGKAL SELAMAT
(Seri
14)
Subtema: MENJADI AHLI WARIS
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, oleh karena kemurahan-Nya, kita
mendapat kesempatan untuk beribadah melayani kepada Tuhan pada malam hari ini.
Mari kita manfaatkan waktu yang ada ini, untuk menerima
berkat-berkat lewat pembukaan rahasia firman Tuhan.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari
Mazmur 127: 1-5, namun kita cukup membaca ayat 3b
Mazmur 127: 3b
(127:3) Sesungguhnya,
anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan
adalah suatu upah.
Buah kandungan adalah suatu upah.
Berbahagialah ibu-ibu yang melahirkan anak-anaknya, sebab
di sini dikatakan buah kandungan adalah suatu upah.
Itu sebabnya, di zaman dahulu ada suatu pemahaman: “Banyak anak banyak rejeki”, saya kira
itu juga berlaku sampai malam hari ini.
KITA KAITKAN DENGAN PRIBADI ABRAM.
Kejadian 15: 1
(15:1)
Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan:
"Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."
Firman Tuhan kepada Abram: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu;
upahmu akan sangat besar.”
Mari kita lihat; UPAH YANG SANGAT BESAR.
Kejadian 15: 5
(15:5) Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat
ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya."
Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Keturunan Abram seperti bintang di langit banyaknya, ini
adalah suatu upah yang sangat besar tentunya, sesuai dengan janji firman Tuhan:
“Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu”.
Roma 4: 18
(4:18) Sebab sekalipun
tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya,
bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah
difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham
berharap juga dan percaya bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sesuai
dengan janji firman Tuhan.
Sewaktu Allah berfirman kepada Abraham, memang Abraham
belum mempunyai anak.
Apa yang dimaksud TIDAK ADA DASAR UNTUK BERHARAP?
Ibrani 11: 12
(11:12) Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati
pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Di sini dikatakan, bahwa; Abram telah mati pucuk.
Mati pucuk = tidak bertunas lagi, artinya; tidak mungkin
memperoleh keturunan.
Mari kita lihat lebih rinci tentang; MATI PUCUK.
Roma 4: 19
(4:19) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya
sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun,
dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Kalau kita perhatikan di sini;
-
Abraham sudah tua, tubuhnya sudah
sangat lemah, karena usianya kira-kira 100 tahun pada waktu itu.
-
Selain itu, rahim Sara telah
tertutup.
Namun, iman Abraham tidak menjadi lemah = kuat.
Ibrani 11: 11
(11:11) Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan
anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang
memberikan janji itu setia.
Justru karena imanlah Abraham dan Sara beroleh kekuatan
untuk menurunkan anak cucu.
Roma 4: 20
(4:20) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena
ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
Kuat oleh karena iman, berarti; tidak mudah bimbang,
tidak mudah goyah oleh pengaruh yang tidak suci.
Kemudian, kalau kita perhatikan di sini; pada saat mereka
memperoleh kekuatan karena iman, di situ mereka memuliakan Allah.
Tadi kita sudah melihat bahwa Allah telah berfirman dan
menjanjikan suatu upah yang besar seperti bintang di langit banyaknya.
Sekarang, mari kita perhatikan; respon Abraham terhadap
janji firman Tuhan, sebab firman Tuhan harus kita responi dengan baik.
Respon Abraham terhadap janji firman Tuhan.
Kejadian 15: 2
(15:2) Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau
berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan
yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."
Abram menjawab satu kata kepada Tuhan Allah, yaitu: “YA”.
Cukup satu kata kepada Tuhan Allah, yaitu “Ya”.
2 Korintus 1: 17-18
(1:17) Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini?
Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga
padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?
(1:18) Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak
"ya" dan "tidak".
Tindakan Rasul Paulus di tengah-tengah ibadah pelayanan,
tidaklah serampangan, dengan kata lain, bukanlah serentak “ya” dan “tidak”.
Biarlah kiranya juga kita tidak serampangan, terhadap
janji firman Tuhan cukup satu kata, yaitu “ya”, tidak perlu ragu-ragu, yakini
saja, bertindaklah demikian.
2 Korintus 1: 19
(1:19) Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di
tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah
"ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya
ada "ya".
Di dalam Kristus hanya ada “ya”.
Oleh sebab itu, kita yang hidup di dalam Kristus, tidak
boleh serampangan, dengan kata lain bukan “ya” dan “tidak”, percaya saja dengan
janji firman Tuhan, tidak perlu ragu.
Sekarang, ada beberapa di antara kita yang mau lulus dari
tingkat SMA, bagaimana dengan masa depan? Jangan ragu saudaraku, sebab di dalam
Kristus hanya ada satu kata, yaitu ya. Jangan turuti keragu-raguan itu, justru
di situ nanti saudara gagal, tidak perlu takut menghadapi situasi yang kurang
enak, karena untuk mencapai suatu titik, berarti seseorang harus melewati masa
peralihan
Masa-masa peralihan itu adalah masa-masa yang tidak enak
/ masa-masa yang sulit, dan setiap orang pasti menghadapi masa itu, oleh sebab
itu, orang yang baru bertobat, selalu berkata: “Mengapa di saat saya dekat kepada Tuhan, semakin banyak cobaan?”,
tetapi hal itu memang harus terjadi, karena itulah yang disebut masa peralihan
/ masa-masa transisi.
Saudaraku, janji ini tidak hanya berlaku bagi Abram,
tetapi juga berlaku bagi kita sekalian.
Oleh sebab itu, saya sarankan; jangan berlaku serampangan
terhadap janji firman Tuhan, sebab di dalam Kristus hanya ada satu kata, yaitu “ya”.
1 Korintus 1: 20
(1:20) Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah.
Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan
Allah.
Karena Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah,
baiklah kita mengatakan amin untuk memuliakan Allah.
Kemudian, kita perhatikan kembali; DI MANA TUHAN
MENGINGATKAN KEMBALI JANJI-NYA KEPADA ABRAM.
Kejadian 15: 7-8
(15:7) Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa
engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi
milikmu."
(15:8) Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku
akan memilikinya?"
Tuhan membawa Abram keluar dari Ur-Kasdim, tujuannya
adalah untuk memberi tanah Kanaan kepada Abram, sementara di dalam Ibrani 11: 8
dikatakan; karena iman, Abram berangkat sekalipun ia tidak mengetahui tempat
yang ia tuju.
Kejadian 15: 8
(15:8) Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu,
bahwa aku akan memilikinya?"
Abram kembali berkata “Ya Tuhan Allah”, tidak ada keragu-raguan terhadap janji firman
Allah.
Pertanyaannya: MENGAPA
ALLAH MENJANJIKAN KETURUNAN KEPADA ABRAM?
Kejadian 15: 3-4
(15:3) Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan,
sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."
(15:4) Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini
tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang
akan menjadi ahli warismu."
Jawabnya; UNTUK MENJADI AHLI WARIS.
Bayangkan saudaraku, kalau Abraham tidak memperoleh keturunan,
sementara kita mengetahui bahwa Abraham adalah seorang yang kaya raya, mulai
dari ternaknya dan sebagainya, kemudian seluruh tanah Kanaan yang begitu luas.
Jadi, kalau Allah menjanjikan keturunan sebagai upah yang
besar kepada Abram, tujuannya supaya menjadi ahli waris.
Untuk menjadi ahli waris bagi Abraham adalah anak
kandungnya sendiri, bukan salah seorang dari hamba abraham.
Mari kita perhatikan lebih jauh lagi ...
Galatia 4: 30
(4:30) Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu
beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli
waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
Dengan jelas di sini dikatakan; anak dari hamba perempuan
itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka
itu (Ishak).
Tidak mungkin anak seorang hamba perempuan menjadi ahli
waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu. Oleh sebab itu, nas
firman Tuhan dalam kitab Kejadian mengatakan: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya”.
Memang hal yang sangat baik bagi kita untuk memperhatikan
firman Tuhan malam hari ini, sebab janji firman itu “ya” dan “amin”.
Galatia 4: 23
(4:23) Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan
menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.
Anak dari hamba perempuan itu diperanakkan menurut daging,
berarti; apabila seseorang menjadi hamba dosa, ia pasti hidup menurut keinginan
daging.
Oleh sebab itu, kalau kita ingat dalam Kejadian 16: 2,
karena buah kandungan dari pada Sara tertutup maka Sara meminta Abram untuk
menghampiri budaknya, yaitu Hagar. Lalu Hagar memperanakkan Ismael, tetapi itu
bukanlah janji firman Allah, melainkan diperanakkan dari daging, karena
keinginan Abram dan Sara.
Jadi, setiap hamba dosa pasti hidup menurut daging.
Sekarang, terlebih dahulu kita melihat; YANG DIPERANAKKAN MENURUT DAGING.
Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran,
hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan,
iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan,
roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah
kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 perbuatan daging.
1
|
Percabulan
|
6
|
Perseteruan
|
11
|
Percideraan
|
2
|
Kecemaran
|
7
|
Perselisihan
|
12
|
Roh
pemecah
|
3
|
Hawa
nafsu
|
8
|
Iri
hati
|
13
|
Kedengkian
|
4
|
Penyembahan
berhala
|
9
|
Amarah
|
14
|
Kemabukan
|
5
|
Sihir
|
10
|
Kepentingan
diri sendiri
|
15
|
Pesta
pora
|
Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang
dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari
Roh.
Kalau hidup menurut hawa nafsu daging, pasti di dalam
pikirannya hanya MEMIKIRKAN HAL-HAL YANG DARI DAGING, tidak lebih, tidak kurang;
apa yang enak untuk daging, itu saja yang dipikirkan, tidak lebih, tidak
kurang.
Itu sebabnya tadi saya katakan; hamba dosa pasti hidup
menurut daging.
Roma 8: 7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Setiap orang yang hidup menurut keinginan daging adalah SETERU
ALLAH / MUSUHNYA ALLAH, karena orang yang hidup menurut daging tidak takluk,
tidak tunduk, tidak taat pada kebenaran firman Tuhan.
Roma 8: 6
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh
adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada
Allah.
Mereka yang hidup menurut daging TIDAK BERKENAN KEPADA
ALLAH, kemudian keinginan daging adalah MAUT.
SEDIKIT KESAKSIAN.
Kalau jaman dahulu, sebelum saya terpanggil untuk menjadi
seorang hamba Tuhan, saya sangat memperhatikan hal-hal yang dari daging, mulai
dari cara berpakaian; saya selalu menggunakan pakaian levis dan harganya
sedikit mahal.
Kemudian, saya memperhatikan model pakaian seperti apa,
supaya saya terlihat menarik.
Tetapi kalau sekarang; tergantung berkat Tuhan,
tergantung apa maunya Tuhan, jadi bukan tergantung keinginan daging lagi, kalau
itu berkat, itulah yang saya gunakan.
Roma 9: 7-8
(9:7) dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah
anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut
keturunanmu."
(9:8) Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah,
tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.
Tidak semua keturunan Abraham yang terhitung adalah anak
Abraham, tetapi yang berasal dari Ishak, yang akan disebut keturunan Abraham,
artinya di sini adalah bukan anak-anak menurut daging yang disebut anak-anak
Allah, tetapi anak-anak Allah adalah anak-anak janji yang hidup menurut
kebenaran firman Tuhan.
Kalau seseorang hidup menurut daging, sekalipun ia adalah
keturunan Abraham, maka ia tidak disebut anak-anak Allah.
Anak dari hamba perempuan yang diperanakkan menurut
daging, memberi arti dua hal;
YANG PERTAMA
Galatia 4: 21
(4:21) Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum
Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?
Anak dari hamba perempuan diperanakkan menurut daging,
artinya; HIDUP DI BAWAH HUKUM TAURAT.
Hidup di bawah hukum Taurat, berarti; tangan ganti tangan,
mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan
kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari hukuman.
CIRI-CIRI HIDUP DI BAWAH HUKUM TAURAT: MENJALANKAN IBADAHNYA SECARA LAHIRIAH.
Berarti; mulut memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari
Tuhan.
Contohnya;
-
BERPEGANG TEGUH PADA HARI KETUJUH.
Artinya; orang
yang tertindas tidak memperoleh kesempatan untuk mendapat keadilan = tidak
memberi kesempatan kepada orang yang membutuhkan pertolongan / orang yang
berdosa, untuk merubah keadaan menjadi lebih baik yaitu orang yang lapar, orang
yang lumpuh, orang yang timpang, orang yang buta, dan lain-lain.
Itu sebabnya
kalau kita perhatikan dalam kitab injil banyak sekali kisah mengenai hari
Sabat, orang-orang Yahudi / Farisi selalu bertentangan dengan Yesus, ketika
Yesus melakukan aktivitas pada hari Sabat.
Misalnya;
·
Orang-orang Farisi menentang Yesus
ketika Yesus dan murid-murid-Nya berada di ladang gandum (Matius 12: 1-2).
·
Orang-orang Farisi menentang ketika
Yesus menyembuhkan tangan yang mati sebelah pada hari Sabat.
-
MENJALANKAN SUNAT SECARA LAHIRIAH.
Anak dari hamba perempuan yang diperanakkan menurut
daging, memberi arti dua hal;
YANG KEDUA
Galatia 4: 1
(4:1) Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig,
sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan
dari segala sesuatu;
Selama seorang ahli waris belum akil balig, ia sama
dengan hamba dosa.
Akil balig, artinya; dapat membedakan mana yang baik dan
mana yang jahat.
Bagi seseorang yang belum akil balig, baginya dosa tidak
lah masalah, dan orang semacam ini, tidak berhak untuk menjadi ahli waris.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akil balig adalah
anak yang berumur 15 tahun, di mana dia bisa mengerti / membedakan mana yang
baik dan mana yang tidak baik.
Jadi, sekalipun ia adalah tuan dari segala sesuatunya,
selama ia belum akil balig, ia tidak berhak menjadi ahli waris.
Dampak negatif bila seseorang belum akil balig.
Galatia 4: 3
(4:3) Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga
kepada roh-roh dunia.
Sebelum seseorang akil balig, ia pasti takluk / tunduk
kepada roh-roh dunia.
Dunia ini ada rohnya dan memiliki bermacam-macam roh,
dunia ini juga memiliki arus yang menghanyutkan anak-anak Tuhan.
Mari kita lihat; ROH-ROH DUNIA INI.
Galatia 3: 23
(3:23) Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum
Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
Sebelum seseorang akil balig (sebelum iman itu datang), seseorang
berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan roh-roh dunia, bagaikan orang yang
terkurung / terpenjara, tidak bebas beribadah melayani Tuhan.
Kalau seseorang terkurung dengan roh najis, roh jahat /
roh-roh apa saja yang ada di dunia ini, pasti ia tidak bebas beribadah dan
melayani kepada Tuhan (takut-takut).
Saya himbau dengan tegas; bebaskanlah roh saudara,
satukan roh saudara dengan Roh Tuhan, supaya kita semua menjadi ahli waris.
Tuhan memang memberikan tanah Kanaan dan segala isinya, selanjutnya
Tuhan juga menjanjikan keturunan, untuk menjadi ahli waris, tetapi bagi mereka
yang sudah akil balig.
Jangan kita dikawal oleh hukum Taurat dan roh-roh dunia
ini, yang menyebabkan kita terkurung, tidak bebas beribadah melayani Tuhan. Bagi
imam-imam, jangan menjadi kaku karena dikurung oleh roh najis.
Kolose 2: 8
(2:8) Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan
filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh
dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Hati-hati, jangan terpukau dengan roh-roh dunia, termasuk
filsafat-filsafat yang kosong.
Kolose 2: 20
(2:20) Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari
roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan,
seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
Kalau kita sudah tinggal dalam Kristus, satu dalam
kematian Kristus, mengapa kita takluk kepada dunia, dengan segala peraturan-peraturan
yang ada?
Pertama-tama bagi yang sudah bekerja, perhatikan; berdoa
kepada Tuhan supaya tekun dalam tiga macam ibadah, jangan takluk kepada dunia,
tetapi tidak takluk kepada Kristus.
Jika ada kerinduan yang berapi-api, Tuhan pasti buka
jalan, sebab janji firman Tuhan tidak hanya ditujukan kepada Abraham saja tetapi
juga bagi kita semua.
Jalan keluarnya.
Galatia 4: 30-31
(4:30) Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu
beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris
bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."
(4:31) Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba
perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.
(4:28) Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak
janji.
Biarlah kita semua menjadi anak-anak janji, anak dari
perempuan merdeka, itulah Sara.
Merdeka, berarti; bebas dari perhambaan dosa, itulah
anak-anak janji.
Jangan ada sesuatu yang menjadikan saya dan saudara
menjadi budak; diperbudak oleh suatu perkara, diperbudak oleh hal-hal yang
lain, supaya kita sama seperti Ishak, yang adalah anak-anak janji, sebab sekali
merdeka tetap merdeka.
Galatia 3: 16-17
(3:16) Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada
keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya"
seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada
keturunanmu", yaitu Kristus.
(3:17) Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak
dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh
tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
(3:18) Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat,
ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah
menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
(3:19) Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh
karena pelanggaran-pelanggaran -- sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji
itu -- dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan
seorang pengantara.
(3:20) Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan
Allah adalah satu.
(3:21) Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji
Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai
sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum
Taurat.
(3:22) Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan
dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada
mereka yang percaya.
Setelah bangsa Israel dilepaskan dari perbudakan di Mesir
(selama 430 tahun), muncullah janji ini.
Janji itu diberikan kepada mereka yang percaya kepada
Yesus Kristus, itulah keturunan yang dimaksud.
Percaya saja kepada Yesus Kristus, di dalam Dia
terkandung seluruh janji-janji Allah, sebab di dalam Kristus hanya ada satu
kata yaitu “ya”, oleh sebab itu bagi mereka yang memuliakan Allah, biarlah
mengatakan “amin”.
Anak dari hamba perempuan dan anak dari perempuan merdeka,
semua ini hanyalah kiasan saja, tetapi yang dimaksud Allah bukan semua yang
disebut keturunan-keturunannya, tetapi hanya satu, itulah Kristus, di dalam Dia
terkandung segala janji-janji Allah.
Galatia 4: 24
(4:24) Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua
ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak
perhambaan, itulah Hagar
Ialah ibu kita dan ia yang melahirkan anak janji, sebagai
ahli waris Kerajaan Sorga, Yerusalem yang baru.
Galatia 5: 24
(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Barangsiapa hidup di dalam Kristus, berarti ia
menyalibkan seluruh hawa nafsu dagingnya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment