IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 AGUSTUS 2013
Tema: HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
(Seri 55)
Subtema:
ORANG
YANG TENANG MENERIMA KEMURAHAN HATI TUHAN DAN BELAS KASIH TUHAN
Shalom!
Selamat malam, selamat beribadah dan selamat menikmati
sabda Tuhan yang sebentar membawa kita rendah di bawah kaki Tuhan.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari Matius 6: 5-13, dan kita masih memperhatikan ayat
13.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Bagian dari ayat 13 bunyinya: “ENGKAULAH YANG EMPUNYA ... KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA”, dan
untuk itu kita berkata: “Amin”
Amin itu; sungguh, benar, pasti terjadi.
1 Petrus 4: 7-11
(4:7)
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah
tenang, supaya kamu dapat berdoa.
(4:8)
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab
kasih menutupi banyak sekali dosa.
(4:9)
Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
(4:10)
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh
tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(4:11)
Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang
menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia
melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan
dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah
yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Yesus Kristus, Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa
sampai selama-lamanya, untuk itu kita mengatakan: “Amin”
SUPAYA YESUS DIMULIAKAN, ADA BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA
PERHATIKAN;
YANG
PERTAMA.
1 Petrus 4: 7
(4:7)
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Yang pertama adalah JADILAH TENANG.
Untuk menjadi pribadi yang tenang, terlebih dahulu
MENGUASAI DIRI / ada penguasaan diri.
Sebagai contoh; YAKUB.
Kejadian 25: 25
(25:27)
Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau
menjadi seorang yang pandai berburu, seorang
yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub
adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di
kemah.
Jadi orang yang tenang itu SUKA TINGGAL DI KEMAH.
Tinggal di kemah menunjukkan bahwa ada penguasaan terhadap
diri sendiri, berbanding terbalik dengan Esau; tidak ada penguasaan diri.
Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan pribadi Esau;
-
ESAU ADALAH SEORANG
YANG PANDAI BERBURU DAGING
Artinya;
hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging = tidak hidup oleh Roh dan tidak
memberi diri dipimpin oleh Roh.
Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup
menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari
Roh.
Mereka
yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging.
Pendeknya;
orang yang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, tidak memikirkan
hal-hal yang dari atas / dari sorga, yaitu segala yang berkaitan dengan ibadah
pelayanan, melainkan hidup hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginan
daging, itulah Esau.
-
ESAU ADALAH SEORANG
SUKA TINGGAL DI PADANG.
Padang
adalah gambaran dari dunia.
1 Yohanes
2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di
dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia,
maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang
itu.
Jikalau
seseorang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Berarti,
Esau tidak tinggal di dalam kasih (tidak memiliki kasih Allah), sudah pasti ia
tidak bisa mengasihi Tuhan dan tidak mempedulikan kasih Tuhan.
Sementara
kalau kita perhatikan ayat 16 & 17 ...
1 Yohanes
2: 16-17
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Segala
yang ada di dalam dunia ini, yaitu keinginan daging, keinginan
mata, keangkuhan hidup, itu semua bukan berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia. Itu sebabnya jika seseorang mengasihi dunia, maka kasih
akan Bapa tidak ada dalam orang itu.
Oleh sebab
itu, kalau kita perhatikan orang luaran (orang dunia), mereka hanya mencari
keinginan daging, mereka hanya mencari keinginan mata, dan orang-orang yang
demikian adalah orang-orang yang angkuh, dan itu mencerminkan bahwa mereka
tidak tinggal dalam kasih Allah Bapa.
-
Kejadian 25: 30-34
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya
aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah
sebabnya namanya disebutkan Edom.
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku
hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati;
apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu
kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang
merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah
Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Esau
menjual hak kesulungannya kepada Yakub karena ia MEMANDANG RINGAN HAK
KESULUNGAN itu.
Hak
kesulungan yang Tuhan percayakan adalah ibadah pelayanan.
Sebagai
bukti;
Keluaran 12:
6, 27
(12:6) Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat
belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
(12:27) maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati
rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi
menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud
menyembah.
Kalau
bangsa Israel dibebaskan dari Mesir, itu oleh karena darah Anak Domba Paskah yang
disembelih pada waktu senja, sehingga dengan demikian bangsa Israel terbebas
dari Mesir, terbebas dari perbudakan, yaitu kerja paksa, sehingga bangsa Israel
dapat bebas beribadah melayani Tuhan.
Lebih jauh
kita lihat ...
Keluaran 3:
8, 12
(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka
dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu
negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya,
ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan
orang Yebus.
(3:12) Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai
engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau
telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
Kalau
bangsa Israel keluar dari Mesir, tujuannya hanya untuk beribadah kepada Tuhan,
sesuai dengan pola Tabernakel / pola Kerajaan Sorga, sesuai dengan petunjuk yang
Tuhan berikan kepada Musa untuk mendirikan Tabernakel.
Jadi,
kesimpulannya; ibadah pelayanan yang sesuai dengan pola Tabernakel = KEBENARAN
YANG BERASAL DARI FIRMAN TUHAN.
Kebenaran
yang berasal dari firman Tuhan adalah kebenaran yang sejati, dan kebenaran yang
sejati bersumber dari darah salib Kristus, sebab Yesus adalah Anak Domba
Paskah.
Berarti, kita dapat menyimpulkan, bahwa Esau adalah;
-
MANUSIA DAGING = tidak
hidup oleh ROH KUDUS, tidak memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.
-
Ia SUKA TINGGAL DI
PADANG, berarti tidak tinggal dalam KASIH ALLAH.
- MENJUAL HAK KESULUNGAN,
itulah ibadah pelayanan = tidak memiliki kebenaran yang berasal dari FIRMAN
TUHAN.
Kalau tidak hidup oleh Roh, tidak tinggal dalam kasih Allah, dan tidak memiliki kebenaran, orang yang semacam ini adalah orang yang tidak mampu mengatasi setiap persoalan, tidak mampu mengatasi masalah. Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan Kejadian 25: 30, di mana Esau berkata: “... karena aku lelah ...”
Lelah, berarti tidak sanggup mengatasi beban masalah yang
dihadapi, itulah manusia duniawi.
Kita kembali lagi memperhatikan YAKUB.
Kejadian 25: 27
(25:27)
Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai
berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
-
YAKUB ADALAH SEORANG
YANG TENANG.
Menggambarkan
bahwa Yakub hidup oleh Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh.
Kalau
seseorang tenang, itu menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang memberi diri
dipimpin oleh Roh Kudus, sebab Roh Kudus itu membuat kita tenang, membuat kita
percaya diri, membuat kita yakin, tidak kuatir, tidak gelisah, tidak bingung,
dan sebagainya.
-
YAKUB SUKA TINGGAL DI
KEMAH.
Suka
tinggal di kemah = tinggal di dalam rumah Tuhan = menjadi rumah doa = tinggal
di dalam kasih Allah.
-
Kejadian 25: 31
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku
hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati;
apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku."
Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang
merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah
Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Yakub
membeli hak kesulungan itu dari Esau, dengan sepotong roti dan sepiring kacang
merah.
Memiliki
hak kesulungan, berarti; menerima kebenaran yang berasal dari firman Tuhan,
sebab hak kesulungan itu adalah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan. sedangkan
ibadah itu seharga dengan darah Yesus Kristus, sebab bangsa Israel dibebaskan
dari Mesir, tanah perbudakan, oleh karena darah anak domba paskah yang
disembelih pada waktu senja, supaya mereka dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Berada di dalam rumah Tuhan, berarti beribadah kepada Tuhan dan melayani
Tuhan, ini adalah kebenaran, dan kebenaran ini (beribadah dan melayani Tuhan)
sudah seharusnya menjadi makanan kita.
Jadi jangan heran
kalau kita tetap beribadah melayani Tuhan, tetapi bagi orang dunia, ibadah dan
pelayanan di dalam rumah Tuhan adalah asing dan aneh buat mereka, itu sebabnya
bagi orang-orang dunia, kesibukan di tengah-tengah ibadah pelayanan adalah
kebodohan bagi mereka.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Saya seringkali
mendengarkan perkataan dari orang-orang Kristen yang tidak mengerti / tidak
memahami tentang ibadah pelayanan, sehingga ketika melihat anak-anak Tuhan yang
setia mengabdikan diri kepada Tuhan, mereka katakan itu adalah kebodohan, selanjutnya
mereka berkata: “Di mana saja, kita dapat
berdoa, tidak hanya di gereja”
Sesungguhnya, berdoa dan
ibadah itu berbeda. Berdoa di mana saja bisa, karena itu merupakan permohonan
secara pribadi kepada Tuhan, tetapi untuk melayani Tuhan, harus lewat ibadah yang
Tuhan percayakan di dalam rumah Tuhan / Bait Allah / Tabernakel.
Sesungguhnya ibadah
dan pelayanan merupakan makanan sehari-hari bagi kita. Jadi, jangan bosan,
jangan jenuh beribadah dan melayani kepada Tuhan.
Yohanes 4: 33-34
(4:33) Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah
orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan Yesus ialah MELAKUKAN
KEHENDAK DIA dan MENYELESAIKAN PEKERJAAN-NYA, itu juga merupakan makanan kita
sehari-hari.
·
Melakukan kehendak Dia = melakukan
firman Tuhan.
·
Menyelesaikan pekerjaan-Nya =
melayani Tuhan.
Kembali saya katakan;
ibadah dan pelayanan adalah makanan kita sehari-hari, firman Tuhan adalah
makanan rohani kita. Jadi, beribadah melayani = kebenaran yang berasal dari
firman Tuhan.
Jangan jenuh beribadah
melayani kepada Tuhan di dalam rumah Tuhan, sebab itu adalah kebenaran, dan
kebenaran harus menjadi makanan kita sehari-hari.
Kalau ada seseorang yang bosan terhadap makanan, berarti ia bosan untuk
hidup. Kalau seseorang bosan hidup, jenuh dalam hidup, ia adalah orang yang
tidak mau tinggal di dalam rumah Tuhan, tidak mau beribadah melayani kepada
Tuhan.
Kesimpulannya; Yakub adalah seorang yang hidup oleh ROH
ALLAH, tinggal dalam KASIH ALLAH, dan sekaligus menerima kebenaran yang berasal
dari FIRMAN ALLAH.
Oleh sebab itu ...
Kejadian 25: 28
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan
daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
ISHAK SAYANG KEPADA ESAU, sebab ia suka makan daging
buruan, artinya; kalau hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging,
hubungannya hanya sebatas sayang, seperti Ishak sayang kepada Esau.
Sedangkan RIBKA KASIH KEPADA YAKUB.
Kita lihat nubuatan ini ditulis kembali oleh Rasul
Paulus.
Roma 9: 12-13
(9:12)
dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang
muda,"
(9:13)
seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub,
tetapi membenci Esau."
Tuhan mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau, dan akhirnya
Esau menjadi hamba bagi Yakub.
Saudaraku, seorang hamba tidak tahu apa yang dia perbuat,
tidak tahu apa yang diinginkan oleh tuannya.
Demikian halnya seorang hamba dosa tidak tahu apa yang
harus dia perbuat, berarti tidak dapat menyenangkan hati Tuhan.
Roma 9: 14-15
(9:14)
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil?
Mustahil!
(9:15)
Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh
belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah
hati."
Tuhan mengasihi Yakub, berarti Tuhan bermurah hati kepada
Yakub, dan Tuhan menaruh belas kasih kepada Yakub.
Saudaraku, kalau kita dapat beribadah melayani malam hari
ini, lewat ibadah Doa Penyembahan, semua karena kemurahan hati Tuhan, belas
kasih Tuhan kepada kita, sebagaimana Yakub telah menerima belas kasih dan
kemurahan hati Tuhan.
Dan ibadah ini bukan suatu kebetulan, bukan suatu
rutinitas yang kita jalankan, tetapi merupakan kemurahan hati Tuhan saja,
sekaligus kalau kita dapat menyembah Tuhan, itu menunjukkan bahwa kita berarti
di hadapan Tuhan.
Jadilah manusia yang berarti bagi Tuhan dan selanjutnya
kita akan berarti bagi sesama, terlebih untuk ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Kasih Allah kepada Yakub telah dibuktikan di dalam ...
Yohanes 3: 16
(3:16)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kasih Allah itu adalah; bahwa Ia telah mengaruniakan
anak-Nya yang tunggal.
Dikaruniakan = salib Kristus, berarti salib adalah kasih.
Oleh karena kasih Allah, kita dapat merasakan tiga hal;
-
YANG PERTAMA: YESUS BERDOA UNTUK MANUSIA BERDOSA
“... Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan
dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari
maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.” (Ibrani 5: 7)
Lukas 22: 32
(22:32) tetapi Aku telah
berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau
sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Yesus
berdoa supaya iman jangan gugur, seperti Simon Petrus telah menerima doa dari
pada Imam Besar, supaya iman dari Simon Petrus tidak gugur.
Kita telah
berjuang untuk diri kita masing-masing supaya kita memperoleh keselamatan,
berarti kita telah berjuang di tengah-tengah ibadah pelayanan ini, dengan bukti
kita telah mengorbankan banyak hal, mulai dari; waktu, tenaga, pikiran,
keuangan, perasaan dan lain sebagainya, tetapi kalau seandainya iman kita
gugur, maka sia-sialah segala pengorbanan-pengorbanan kita.
Oleh sebab
itu, kita patut bersyukur, karena kita memiliki Imam Besar yang senantiasa
berdoa untuk kita dengan ratap tangis dan keluhan yang luar biasa, dan oleh
karena kesalehan-Nya, doa-Nya didengar oleh Allah Bapa, dengan demikian, iman
kita tidak gugur, sekaligus dengan doa Imam Besar ini menginsafkan kita,
sehingga kita tidak terlanjur-lanjur dalam melakukan kesalahan-kesalahan, tidak
terlanjur-lanjur berbuat dosa, dan ketika kita insaf, kita dapat menguatkan
orang lain = menjadi kesaksian.
- YANG KEDUA: SEBAGAI IMAM BESAR, IA TELAH MEMPERDAMAIKAN
DOSA KITA KEPADA ALLAH BAPA.
Sebaiknya,
sebagai imam-imam, sebagai pelayan-pelayan Tuhan, jadilah pendamaian,
memperdamaikan dosa manusia kepada Allah, menjadi kesaksian, membawa jiwa-jiwa
kepada Allah untuk selanjutnya digembalakan oleh pengajaran mempelai dalam
terangnya Tabernakel.
Yohanes 19:
30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah
Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sesudah
Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai”
Sudah
selesai, artinya; Yesus telah memperdamaikan dosa manusia kepada Allah Bapa.
Meminum
anggur asam, artinya; Yesus telah menanggung segala kelemahan, kekurangan, dosa
manusia di atas kayu salib.
Oleh sebab
itu, karena Yesus telah menanggung dosa kita di atas kayu salib, maka kiranya
dosa itu jangan diulang lagi dan dosa orang lain juga jangan diungkit-ungkit.
-
YANG KETIGA:
Matius 27:
51
(27:51) Dan lihatlah, tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi,
dan bukit-bukit batu terbelah,
PADA SAAT YESUS MENYERAHKAN NYAWA-NYA, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah,
artinya; TERJADI PEROBEKAN DAGING.
Ibrani 10:
19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang
hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Lewat
perobekan tubuh / daging Yesus, jalan yang baru terbuka lebar bagi kita, sehingga
dengan demikian kita memperoleh keberanian untuk memasuki tempat kudus, untuk
masuk ke dalam Yerusalem yang baru, Kerajaan Sorga.
Tempat
kudus itu dapat kita aplikasikan saat ini, ketika kita beribadah kepada Tuhan.
Biarlah
kiranya terjadi perobekan daging, sebagaimana Yesus telah melintasi kemah yang lebih
besar, yang bukan buatan tangan manusia, melainkan Ia telah menyerahkan
tubuh-Nya sendiri di atas kayu salib.
Tanpa
perobekan daging, jalan itu tidak terbuka untuk masuk ke dalam tempat kudus.
Oleh sebab
itu, kalau seandainya harga diri yang melekat pada daging ini dirobek, saya
kira itu adalah kemurahan Tuhan, supaya kita memiliki keberanian untuk masuk ke
tempat kudus, dan jangan coba-coba jual mahal di tengah-tengah ibadah
pelayanan, jangan merasa dibutuhkan di tengah-tengah ibadah pelayanan, justru
kita bersyukur ketika kita berada di tempat kudus.
Kalau kita
merasa dibutuhkan, berarti jalan yang baru belum terbuka untuk masuk ke tempat
kudus.
Bagaimana
dengan kita malam hari ini, apakah kita mau mengalami perobekan daging, atau
selamanya kita mempertahankan harga diri melekat pada daging?
Itulah kasih Allah, yang telah dibuktikan / dinyatakan
bagi kita semua.
Berbahagialah Yakub, berbahagialah Israel, berbahagialah
Israel rohani, berbahagialah saya dan saudara, karena kasih Allah dinyatakan
bagi kita semua.
Jadilah tenang, terlebih dahulu menguasai diri. berada di
dalam rumah Tuhan, cukup membuktikan bahwa kita dapat menguasai diri.
Dampak positif kalau kita tenang.
-
YANG PERTAMA.
Yesaya 30:
15
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang
Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan
diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya
terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Dengan
tinggal tenang dan percaya; TERLETAK KEKUATAN.
Jadi
kekuatan saya dan saudara, letaknya kalau kita tinggal / diam tenang dan
percaya.
Jadi,
jangan terlalu panjang untuk berpikir bagaimana hari ini, bagaimana hari esok,
bagaimana ini dan itu, tetapi tenang, percaya, maka kita akan kuat, tidak perlu
gusar.
Kalau saya
tidak tinggal tenang, maka saya akan gusar, terlebih di awal pelayanan; saya
belum melihat bangunan gereja secara fisik dan gereja secara rohani (jiwa-jiwa),
tetapi saya berusaha untuk tinggal tenang dan menaruh percaya sepenuhnya kepada
Tuhan, maka dengan demikian kita akan kuat, tidak digoyahkan oleh apapun, tidak
digoyahkan oleh segala perkara yang ada di dunia ini, termasuk dengan cara-cara
ajaran-ajaran yang menggunakan pemanis untuk mendatangkan sebanyak-banyaknya
jiwa.
Dengan
tinggal (diam) tenang, kita bisa mendengar suara Tuhan. Tetapi kalau kita
kuatir, takut, cemas, maka kita tidak akan dapat mendengar suara Tuhan dengan
baik, sebab kalau kita mengabdikan diri untuk Tuhan, segala masalah akan
selesai.
-
YANG KEDUA.
1 Petrus 4:
7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu
kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat
berdoa.
Dengan menguasai
diri dan jadilah tenang; KITA DAPAT BERDOA KEPADA TUHAN, mulai dari doa
permohonan, kita dapat menaikkan doa syukur, doa syafaat, puncaknya kita dapat
berdoa lewat doa penyembahan kepada Tuhan.
Hal ini
harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Biarlah
kita tenang karena kesudahan segala sesuatu sudah dekat, kedatangan Tuhan sudah
tidak lama lagi, dan tanda-tandanya sudah terlihat, apalagi yang harus kita
lakukan selain berdoa, menaikkan doa permohonan, syafaat, syukur dan doa
penyembahan.
Jangan
bingung soal makan, minum dan pakaian. Kalau disertai dengan ucapan syukur dan
rasa cukup, ibadah itu akan mendatangkan keuntungan yang besar, percayalah.
Kiranya pelayanan Imam Besar ini berarti bagi kita malam
hari ini, dan dua tangan Tuhan telah diulurkan sebagai tanda kemurahan hati
Tuhan, sebagai tanda belas kasihan Tuhan bagi kita.
Nubuatan Rasul Paulus tentang kasih kepada Yakub, biarlah
kita alami, berarti memiliki pandangan nubuatan. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment