IBADAH RAYA MINGGU, 25 AGUSTUS 2013
TEMA: JEMAAT PERGAMUS (dari Wahyu 2: 12-17)
(Seri 01)
Subtema: KUASA DARI PEDANG YANG TERHUNUS
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kita patut bersyukur untuk malam ini karena Tuhan telah
menghimpunkan kita di tempat ini, di dalam rumah Tuhan untuk beribadah melayani
Tuhan, bukan untuk yang lain-lain.
Kita telah melihat keadaan sidang jemaat di Smirna,
secara khusus dalam pemberitaan firman sebanyak 4 seri, dan pada minggu yang
lalu adalah pemberitaan yang terakhir.
Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan sidang jemaat
di Pergamus, salah satu dari tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil, segera
kita memperhatikannya dalam Wahyu 2: 12-17, namun terlebih dahulu kita memperhatikan ayat 12.
Wahyu 2: 12
(2:12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang
yang tajam dan bermata dua:
Yesus tampil dengan
PEDANG YANG TAJAM DAN BERMATA DUA untuk mengoreksi sidang jemaat di Pergamus.
Setelah dikoreksi
lewat pedang yang tajam itu, maka tampaklah keadaan dari sidang jemaat di
Pergamus di hadapan Tuhan, mulai dari kelebihan sampai kekurangan dari pada
sidang jemaat di Pergamus, semuanya jelas di mata Tuhan, tidak ada yang
tersembunyi.
Pertama-tama
kita akan melihat; KELEBIHAN DARI SIDANG
JEMAAT DI PERGAMUS.
Wahyu 2: 13
(2:13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di
tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang
kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal
imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia
kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Ada 2 kelebihan
sidang jemaat di Pergamus:
YANG PERTAMA: SIDANG JEMAAT DI PERGAMUS BERPEGANG TEGUH
KEPADA NAMA TUHAN.
Berarti,
berpegang kepada kepada nama Yesus.
Sebagai orang
Kristen, sebagai pengikut Kristus, biarlah kiranya kita tetap berpegang teguh
kepada nama Tuhan, tidak kepada nama yang lain,
Filipi 2: 9-10
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
(2:10) supaya dalam nama
Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi
dan yang ada di bawah bumi,
Nama Yesus,
nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang
ada di langit, segala yang ada di atas bumi, dan segala yang ada di bawah bumi,
segala yang bernafas, semuanya bertekuk lutut kepada nama Yesus.
Lebih jauh kita
perhatikan ...
Yesaya 45: 23-25
(45:23) Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari
mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali:
dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia
dalam segala bahasa,
(45:24) sambil berkata: Keadilan
dan kekuatan hanya ada di dalam TUHAN. Semua orang yang telah bangkit
amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu,
(45:25) tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar
dan akan bermegah di dalam TUHAN."
Mereka yang
bertekuk lutut di hadapan Tuhan mengaku sambil berkata, bahwa keadilan dan
kekuatan hanya ada di dalam Tuhan.
Itu sebabnya
sidang jemaat di Pergamus terus berpegang kepada nama Tuhan, berarti berpegang
kepada nama Yesus Kristus.
Ada 2
kelebihan sidang jemaat di Pergamus:
YANG KEDUA: SIDANG JEMAAT DI PERGAMUS TIDAK MENYANGKAL
IMAN MEREKA KEPADA TUHAN, SEKALIPUN HARUS KEHILANGAN NYAWA.
Berarti, apa
pun harganya harus dibayar, sekalipun harus kehilangan nyawa.
Matius 16: 24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya
dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia
akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan memperolehnya.
Mengikut
Kristus, berarti; menyangkal diri dan memikul salib = menanggung penderitaan, bahkan
rela bila harus kehilangan nyawa. Pendeknya; rela bayar harga untuk menjadi
pengikut Kristus.
Barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Tuhan, ia akan memperolehnya kembali.
Seperti itulah
sidang jemaat di Pergamus, sekalipun mereka harus kehilangan nyawa, namun
mereka tidak menyangkal iman mereka kepada Tuhan.
Wahyu 2: 13
(2:13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat
takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak
menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang
setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Di sini kita
melihat, keadaan / posisi sidang jemaat di Pergamus; mereka DIAM DI TEMPAT
TAKHTA IBLIS.
Berarti, mereka
berada di antara orang-orang munafik, berada di antara orang-orang fasik,
berada di antara orang-orang yang melakukan dosa kejahatan = berada di antara
manusia daging.
Berarti, takhta
dari pada iblis setan adalah manusia daging.
2 Timotius 3:
2-4
(3:2) Manusia akan mencintai
dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.
Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak
tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
(3:3) tidak tahu
mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang,
tidak suka yang baik,
(3:4) suka mengkhianat,
tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Ada 18 dosa yang
menunggangi manusia daging;
1.
Mencintai dirinya sendiri.
|
7. Tidak tahu
terima kasih.
|
13.Garang.
|
2.
Menjadi hamba uang.
|
8. Tidak
mempedulikan agama.
|
14.Tidak suka yang baik.
|
3.
Membual.
|
9. Tidak tahu
mengasihi.
|
15.Suka mengkhianat.
|
4.
Menyombongkan diri.
|
10.Tidak mau berdamai.
|
16.Tidak berpikir panjang.
|
5.
Pemfitnah.
|
11.Suka menjelekkan orang.
|
17.Berlagak tahu.
|
6.
Berontak terhadap orang tua.
|
12.Tidak dapat mengekang diri.
|
18.Lebih menuruti hawa nafsu.
|
Sidang jemaat
di Pergamus berada di antara manusia daging, di mana manusia daging itu telah
menjadi takhtanya iblis.
Sekarang, kita
melihat; keadaan manusia daging yang penuh dengan kemunafikan, kefasikan, dosa
kejahatan dan dosa kenajisan. Pendeknya; takhta iblis itu penuh dengan dosa
kejahatan dan juga dosa kenajisan.
Titus 1: 15
(1:15) Bagi orang suci
semuanya suci; tetapi bagi orang najis
dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak
ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
Bagi orang
suci, semuanya suci, tetapi bagi orang najis, semuanya menjadi najis, mulai
dari apa yang dipakai, seperti;
-
pakaian; lebih
memilih yang transparan,
-
juga apa yang
dipunya, seperti; HP, laptop, dan lain-lain, semuanya untuk roh najis,
-
juga sepatu
yang kelihatan bagus, tetapi bagi orang najis itu bisa najis.
Tidak disangka
bukan?? Bahkan sepatu yang berada di bawah kaki saja bisa menjadi najis, helm
yang sepertinya menutupi kepala juga bisa najis.
Coba saja
perhatikan hari-hari terakhir ini; wanita mencari sepatu yang memiliki high hills 30 cm, untuk apa? tentu untuk
hal-hal yang najis.
Bayangkan
seseorang bisa memiliki helm, pakaian atau apapun, tetapi itu untuk hal yang
najis, sebab bagi orang najis, semuanya menjadi najis.
Sekalipun
seseorang berada di dalam rumah, di sekolah, di kampus, di tempat bekerja, bagi
orang najis, pasti segalanya najis.
Sebaliknya,
bagi orang suci, semuanya suci. Dia memiliki pakaian, tentu berusaha mencari
pakaian yang berkenan di hadapan Tuhan, tidak betah menggunakan pakaian yang sexy / tidak sopan.
Berarti, orang
suci berbanding terbalik dengan orang yang najis.
Di situlah
tempat sidang jemaat di Pergamus diam.
Selain diam di
tempat takhta iblis ...
Wahyu 2: 13
(2:13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di
tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak
menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di
hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Selain itu,
sidang jemaat di Pergamus harus MENGHADAPI ANCAMAN MAUT, sebab saksi-saksi
Tuhan harus dibunuh di hadapan mereka, tetapi mereka kuat, karena;
-
sidang jemaat
di Pergamus tetap berpegang kepada nama Tuhan, tidak nama yang lain.
-
sidang jemaat
di Pergamus tidak menyangkal iman mereka kepada Tuhan.
Sungguh luar
biasa kelebihan dari sidang jemaat di Pergamus ini.
Tetapi,
rupa-rupanya dibalik kelebihan dari sidang jemaat di Pergamus ini terdapat juga
KEKURANGAN-KEKURANGAN.
Wahyu 2: 14
(2:14) Tetapi Aku
mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa
orang yang menganut ajaran Bileam, yang
memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka
makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Setelah
dikoreksi dengan pedang yang tajam, terlihat juga kelemahan / kekurangan dari
sidang jemaat di Pergamus, yaitu; ADA BEBERAPA ORANG DI ANTARA SIDANG JEMAAT DI
PERGAMUS YANG MENGANUT AJARAN BILEAM.
Oleh sebab itu,
Tuhan berkata: “Aku mempunyai beberapa
keberatan terhadap engkau”, berarti menganut ajaran Bileam merupakan
kekurangan / kelemahan dari sidang jemaat di Pergamus.
Mari kita
lihat; AJARAN BILEAM.
2 Petrus 2: 15
(2:15) Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang
benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan
yang jahat.
Ajaran Bileam
menawarkan upah dalam bentuk KEDUDUKAN, JABATAN, dan MATERI (keuangan) di
tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Ajaran ini
sedang marak di dalam gereja-gereja; pemain musik, pemimpin pujian, singer, mereka
semua menerima upah, masuk dalam gereja hanya untuk mengharapkan kedudukan dan
jabatan, hanya itu yang dicari.
Sekali lagi
saya katakan; ajaran Bileam, yaitu MENERIMA UPAH DI TENGAH-TENGAH PELAYANAN,
dalam bentuk kedudukan, jabatan dan materi = menerima upah di tengah-tengah
pelayanan.
Pendeknya; ajaran
Bileam ini menggunakan KEKUATAN MAMON DI TENGAH-TENGAH PELAYANAN.
Matius 6: 24
(6:24) Tak seorang pun
dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon."
Tidak seorang
pun manusia dapat mengabdi kepada Tuhan, juga mengabdi kepada Mamon = tidak
bisa mengabdi kepada dua tuan, karena jika demikian ia akan membenci seorang
dan mengasihi yang lain atau ia setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan kepada yang lain.
Kalau menerima
ajaran Bileam, yaitu menerima upah di tengah-tengah pelayanan, otomatis kita
tidak bisa mengasihi Tuhan dengan sepenuhnya, karena tujuan beribadah hanya
untuk menerima upah dalam kedudukan / jabatan di suatu gereja.
Ada banyak
hamba-hamba Tuhan yang cerdik, tetapi kurang tulus; ketika ia melihat /
mengetahui seseorang yang baru datang ke gerejanya, ia segera mengangkatnya, dengan
kata lain memberi suatu kedudukan untuk mengangkat orang tersebut.
Tetapi kalau
kita menerima ajaran seperti ini, tidak mungkin kita bisa mengasihi Tuhan
dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, kekuatan dan akal budi.
Matius 6: 23
(6:23) jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi
jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
MATA JAHAT ada
kaitannya dengan MENERIMA UPAH DI TENGAH-TENGAH PELAYANAN.
Mata jahat =
buta. Buta, berarti berada dalam kegelapan dosa, dengan kata lain seluruh
anggota tubuh dikuasai oleh kuasa kegelapan = tidak menjadi terang dunia = tidak
menjadi kesaksian yang benar di hadapan Tuhan, walaupun mungkin terlihat
menjadi kesaksian karena ia melayani.
Banyak orang Kristen
tidak mengetahui motivasi seseorang melayani Tuhan, ia seperti terlihat suci
dan benar tetapi sesungguhnya ia tidak menjadi kesaksian yang benar di hadapan
Tuhan, itu adalah mata jahat / buta = berada dalam kegelapan dosa, dari ujung
rambut sampai ujung kaki dikuasai oleh kuasa kegelapan, tidak ada satu anggota
tubuh pun yang benar.
2 Petrus 2: 12
(2:15) Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang
benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang
suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
Akhirnya, karena
mata jahat, seluruh anggota tubuh dikuasai oleh kegelapan, maka tersesatlah
mereka.
Kalau orang
buta dibiarkan berjalan sendiri, ia akan tersesat; selain menabrak, ia pasti
ditabrak, sehingga tidak sampai pada tujuan, itulah rumah Bapa di sorga,
Yerusalem yang baru.
Mari kita lihat
...
Kesesatan
dari sidang jemaat di Pergamus.
Wahyu 2: 14
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap
engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang
memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Kesesatan
sidang jemaat di Pergamus oleh karena ajaran Bileam;
-
mereka makan
persembahan berhala
-
berbuat zinah
itu adalah
perbuatan yang sesat.
Mari kita lihat
peristiwa yang sama dalam kitab Bilangan.
Bilangan 25:
1-2
(25:1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa
itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.
(25:2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke
korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.
-
BANGSA ISRAEL MAKAN
PERSEMBAHAN BERHALA, itu juga disebut menyembah berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, apa pun itu
bentuknya.
Contohnya;
· oleh karena
pekerjaan lalu seseorang jauh dari ibadah pelayanan, itu juga berhala.
· Karena
kegiatan-kegiatan yang lain lalu meninggalkan ibadah pelayanan, itu adalah
penyembahan berhala.
Intinya; segala sesuatu yang melebihi Tuhan, itu adalah berhala.
Saya berkali-kali menyampaikan; kita telah membangun ibadah pelayanan ini
dengan perjuangan, dibangun di atas korban Kristus, oleh sebab itu, jangan
sampai ada kesesatan di dalamnya, sebab ibadah itu seharga darah Yesus.
Ketika bangsa Israel dibebaskan dari Mesir, itu karena darah anak domba
paskah. Pada waktu senja, anak domba yang berumur satu tahun disembelih, dan
selanjutnya pada malam hari bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, hanya dengan
satu tujuan, yaitu supaya bangsa Israel dapat beribadah melayani kepada Tuhan
di tanah Kanaan, sebab kalau terikat dengan pekerjaan, seseorang tidak bisa
menyembah kepada Allah yang hidup.
-
Selain makan
persembahan berhala, BANGSA ISRAEL BERZINAH DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN MOAB.
Hati-hati saudaraku, di dalam gereja pun bisa terjadi perzinahan, dan
banyak gereja yang hancur karena perzinahan.
Bagi laki-laki; memandang dan menginginkan seorang perempuan dalam hati,
itu pun merupakan perzinahan, dan bagi wanita; jangan engkau suka memikat.
Segala sesuatu, segala perkara yang bukan untuk memuji Tuhan, biarlah itu
dilepaskan, seperti setan yang dibakar di dalam api neraka.
Setelah kita
melihat kekurangan-kekurangan dari sidang jemaat di Pergamus ini, dengan tegas
Tuhan berkata, Tuhan menandaskan: “...Aku
mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau ... ”
Tuhan sangat
berkeberatan jikalau kesesatan ini berlangsung, jikalau kekurangan-kekurangan
ini berlangsung.
Saya tambahkan
sedikit;
Keadaan dari
sidang jemaat di Pergamus, mereka memiliki keyakinan iman yang teguh dan
berpegang teguh kepada nama Tuhan, iblis setan tidak kehabisan taktik, setan
tidak kehabisan akal; Setan menyusup kepada sidang jemaat di Pergamus, melalui
ajaran sesat, itulah ajaran Bileam (yang tadi telah kita perhatikan), dan
akhirnya oleh karena ajaran sesat ini, tersesatlah sidang jemaat di Pergamus seperti
kesesatan bangsa Israel.
Namun sekalipun
setan menyusup dengan ajaran sesat, malam ini Tuhan memberi solusi / jalan
keluar bagi kita supaya tidak terlanjur-lanjur menerima ajaran Bileam sebagai
kekurangan dari sidang jemaat di Pergamus.
Bilangan 22: 21-22
(22:21) Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan
pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
(22:22) Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi,
dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai
keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
Di sini kita
melihat, bahwa BILEAM MENUNGGANGI KELEDAI.
Arti rohaninya;
MENERIMA AJARAN BILEAM, itulah UPAH DI TENGAH-TENGAH PELAYANAN.
Itu tidak akan
membawa kepada keselamatan, tetapi justru membuat seseorang tersesat.
Keledai adalah
gambaran dari bangsa kafir.
Sekarang, kita
bandingkan ketika YESUS MENUNGGANGI KELEDAI.
Matius 21: 5-9
(21:5) "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu
datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai
beban yang muda."
(21:7) Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya,
lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesus pun naik ke atasnya.
(21:8) Orang banyak yang sangat besar jumlahnya
menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari
pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
(21:9) Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan
yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud,
diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang
mahatinggi!"
Kita perhatikan
di sini; Yesus menunggangi keledai dan dibawa masuk ke kota Yerusalem.
Yesus
menunggangi keledai ini di dalam kemuliaan-Nya, dan dibawa masuk ke dalam
kemuliaan-Nya juga, berarti keledai itu juga turut dipermuliakan.
Kalau Tuhan
yang memakai kita, arahnya jelas, Tuhan memakai kita sampai ke dalam
kemuliaan-Nya, yaitu Yerusalem baru, sedangkan ajaran Bielam tidak jelas
arahnya, membuat gereja Tuhan tersesat.
Hati-hati,
kalau seseorang melangsungkan hubungan, dan oleh karena hubungan itu ia meninggalkan
ajaran yang benar, berarti ia menerima ajaran Bileam, sebab ajaran Bileam
mengarah kepada roh najis.
Oleh sebab itu,
biarlah kita memberi diri dipakai untuk melayani Tuhan, sampai kita dibawa ke
dalam Yerusalem yang baru.
Cara
untuk menghentikan ajaran sesat.
Bilangan 22: 23
(22:23) Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri
di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya,
menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul
keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.
Untuk
menghentikan laju perjalanan dari ajaran sesat, hanya dengan PEDANG YANG
TERHUNUS, seperti pedang di tangan malaikat, kemudian berdiri di jalan yang
harus dilalui keledai yang ditunggangi oleh Bileam.
-
Malaikat ->
gembala sidang.
-
Pedang ->
firman Tuhan yang tajam.
Saudaraku,
pedang yang terhunus itu akan menusuk amat dalam, sebab dia hidup dan kuat.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam
dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan
jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
- PEDANG YANG
TAJAM itu menusuk amat dalam sehingga MEMISAHKAN JIWA DAN ROH, SENDI DAN
SUMSUM.
Berarti; menyucikan jiwa, roh dan tubuh manusia dari dosa kejahatan dan
dari dosa kenajisan, termasuk yang disebabkan oleh ajaran Bileam.
Sendi-sendi dan sumsum = tubuh.
· Tubuh yang
melakukan dosa disucikan oleh pedang yang tajam, kalau saudara mau mendengar
dan menerimanya malam ini.
· Jiwa juga akan
disucikan dari dosa, kalau saudara mau menerima firman Allah malam hari ini dengan
segala kerendahan hati.
· Juga roh akan
disucikan dari segala dosa kejahatan dan kenajisan, termasuk dari ajaran
Bileam.
Sebab manusia tidak bisa menyucikan tubuh jiwa rohnya dari segala dosa
kejahatan, dosa kenajisan dan dari ajaran yang sesat, kalau bukan karena firman
yang mengoreksi. Oleh sebab itu, ijinkanlah firman yang disebut pedang yang
tajam itu terhunus menusuk amat dalam. Kalau roh manusia dikuasai oleh roh
jahat dan roh najis, tidak satu pun manusia yang dapat melihat, tetapi firman
Allah, itulah pedang yang terhunus menusuk amat dalam, menyucikan dosa dari roh
manusia.
Bagaimana dengan kita malam ini, ketika kita melihat pedang yang terhunus
itu, apakah kita masih tetap mempertahankan kebenaran diri sendiri, tidak
segera menyerah / berhenti berbuat dosa karena pedang yang terhunus?
Pedang yang terhunus menghambat laju perjalanan ajaran Bileam, ijinkanlah
itu terjadi pada malam hari.
-
PEDANG YANG
TERHUNUS ITU JUGA MEMBEDAKAN PERTIMBANGAN DAN PIKIRAN HATI KITA.
Artinya; firman Allah sanggup menyucikan hati, pikiran dan pertimbangan
kita dari dosa kenajisan, dari dosa kejahatan dan dari dosa yang disebabkan
oleh ajaran Bileam.
Sebab siapa yang bisa melihat hati, pikiran dan pertimbangan-pertimbangan
manusia? Hanya firman / pedang yang terhunus, ia menusuk amat dalam, oleh sebab
itu, marilah kita merelakan diri dikoreksi oleh pedang yang tajam malam ini.
Nantikanlah
kemuliaan yang akan Tuhan berikan, ijinkan Tuhan memakai saya dan saudara dalam
kegerakan Roh Kudus hujan akhir, untuk selanjutnya dibawa masuk ke Yerusalem,
ke dalam kemuliaan-Nya. Kalau Yesus dielu-elukan di Yerusalem, keledai itu juga
turut dimuliakan.
Jadilah pribadi
yang dimuliakan oleh Tuhan. Barangsiapa melayani dengan sistem Kerajaan Sorga,
dikenan oleh Allah dan dihormati manusia. Kalau saudara disukai karena terpikat
dan memikat, tidak dikenan oleh Tuhan, dan itu bukan penghormatan manusia.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment