IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 09
AGUSTUS
2013
“DARI KITAB
MALEAKHI”
Subtema: MENOLAK AJARAN
YANG TIDAK SEHAT
Shalom!
Selamat malam, selamat
berbakti kepada Tuhan.
Segera kita
memperhatikan firman penggembalaan
untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi, dan kita kembali memperhatikan
Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 8
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan;
kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan
perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
Imam-imam yang melayani
di Tabernakel menyimpang dari jalan Tuhan, berarti; MENYIMPANG DARI KEBENARAN
IMAN.
Salah satu BENTUK
PENYIMPANGAN DI TENGAH-TENGAH IBADAH PELAYANAN kita kepada Tuhan di hari-hari
terakhir ini, kita dapat melihat dalam ...
2 Timotius 2: 16-18
(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan
yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
(2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit
kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
(2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah
berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.
Himeneus dan Filetus telah
MENYIMPANG DARI KEBENARAN IMAN.
Bentuk penyimpangannya
adalah MENGAJARKAN BAHWA KEBANGKITAN TELAH BERLANGSUNG.
Saudaraku, kalau
mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah berlangsung, itu merupakan PENYIMPANGAN
DARI KEBENARAN IMAN, sebab kalau mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah
berlangsung, ADA
BEBERAPA PERKARA YANG DIABAIKAN.
Kalau kita kaitkan dengan
pola Tabernakel, secara khusus dua alat yang terdapat di halaman / pelataran;
YANG PERTAMA: KOLAM / BEJANA
PEMBASUHAN -> permandian air = baptisan Kristus.
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua
yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan Kristus berarti telah
dibaptis di dalam kematian-Nya = baptisan dalam kematian, dengan demikian kita
telah dikubur bersama dengan Dia dalam kematian, itulah baptisan Kristus /
baptisan dalam kematian = MENGUBUR HIDUP YANG LAMA.
Kesimpulannya; kalau
mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah berlangsung, berarti; mengabaikan
kematian Yesus Kristus = MENGABAIKAN PENGALAMAN KEMATIAN.
Kalau mengabaikan
pengalaman kematian = tidak mengubur hidup yang lama = mempertahankan
tabiat-tabiat lama.
2 Petrus 2: 20-22
(2:20) Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka
akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari
kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya
keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
(2:21) Karena itu bagi mereka adalah lebih baik,
jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi
kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan
peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali
lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi
kembali lagi ke kubangannya."
Kalau mempertahankan
hidup yang lama digambarkan seperti;
- ANJING KEMBALI KE
MUNTAHNYA.
Artinya;
kembali mengulangi dosa-dosa masa lalu = mempertahankan kehidupan yang lama.
Selain
kembali ke muntahnya, anjing juga suka menjilat borok (dalam kisah Lazarus),
artinya; menyukai kelemahan-kelemahan orang lain.
- BABI YANG MANDI KEMBALI
LAGI KE KUBANGANNYA.
Inilah
gambaran dari kehidupan yang masih mempertahankan manusia lama.
Matius 7: 6
(7:6) "Jangan
kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan
diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
- Bagi anjing, barang yang
kudus itu tidak ada artinya.
Saudaraku,
firman Allah itu adalah barang yang kudus, sesuai dengan Yohanes 17: 17 “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran,
firman-Mu adalah kebenaran.”
- Bagi babi, mutiara itu
tidak ada artinya.
Mutiara
adalah salah satu barang yang berharga, dan mutiara ini adalah hasil dari
pengorbanan Yesus Kristus, seperti 144000 orang yang ditebus dari antara
manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Berarti,
menginjak-injak mutiara, artinya; tidak menerima penebusan oleh darah salib
Kristus, seperti 144000 orang yang telah dijadikan sebagai anak-anak sulung.
2 Petrus 2: 20-21
(2:20) Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka
akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari
kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
(2:21) Karena itu bagi mereka adalah lebih baik,
jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi
kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
Telah melepaskan diri
dari kecemaran-kecemaran dunia tetapi terlibat lagi di dalamnya membuat mereka
lebih buruk dari pada yang semula.
Sesungguhnya, lebih baik
jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran, dari pada mengenalnya tetapi
kemudian berbalik dari kebenaran yang disampaikan kepada mereka.
Saudaraku, kalau
mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah berlangsung, itu merupakan PENYIMPANGAN
DARI KEBENARAN IMAN, sebab kalau mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah
berlangsung, ADA
BEBERAPA PERKARA YANG DIABAIKAN.
Kalau kita kaitkan dengan
pola Tabernakel, secara khusus dua alat yang terdapat di halaman / pelataran;
YANG KEDUA: MEZBAH KORBAN BAKARAN.
Mezbah -> salib,
sedangkan yang menjadi korbannya itulah pribadi Yesus Kristus.
Berarti, kalau
mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah berlangsung, artinya; MENOLAK
PEMBERITAAN FIRMAN TENTANG SALIB KRISTUS.
Pemberitaan firman
tentang salib Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kalau terjadi pembukaan
rahasia firman Tuhan, maka segala yang terselubung akan tersingkap.
Matius 16: 21
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan
kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan
pada hari ketiga.
Pemberitaan firman
tentang salib Kristus adalah MENANGGUNG PENDERITAAN, seperti Yesus Kristus
menanggung penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat.
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih
karunia, jika seorang karena sadar akan
kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu
menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan
karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih
karunia pada Allah.
Menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung = aniaya karena firman = sengsara salib, yaitu SADAR
AKAN KEHENDAK ALLAH MENANGGUNG PENDERITAAN YANG TIDAK HARUS IA TANGGUNG.
Sesungguhnya menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung adalah kasih karunia, itulah
pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Matius 16: 22-23
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan
menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada
Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Menolak pemberitaan
firman tentang salib Kristus adalah AJARAN SETAN.
Itu sebabnya ketika Simon
Petrus menghalang-halangi Yesus Kristus untuk menanggung penderitaan di atas
kayu salib, dengan tegas Yesus mengusir iblis setan dari pribadi Simon Petrus.
Pemberitaan firman
tentang salib Kristus adalah pemberitaan firman yang TIDAK DITAMBAHKAN dan TIDAK
DIKURANGKAN.
- DITAMBAHKAN, artinya;
pemberitaan firman disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng
nenek-nenek tua dan takhayul-takhayul.
- DIKURANGKAN, artinya;
· Pemberitaan firman diganti dengan teori-teori kemakmuran.
Teori
kemakmuran, artinya orang Kristen tidak boleh miskin, melainkan harus kaya.
· Pemberitaan firman diganti dengan tanda-tanda heran
atau pun mujizat-mujizat, berarti lebih mengutamakan mujizat-mujizat, dibanding
dengan keubahan hidup lewat kuasa pemberitaan firman tentang salib Kristus.
1 Korintus 1: 22-23
(1:22) Orang-orang
Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang
Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang
disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan
Yahudi suatu kebodohan,
Pemberitaan firman
tentang salib Kristus;
- BAGI ORANG YAHUDI adalah
batu sandungan, sebab mereka beribadah melayani hanya sebatas mencari
tanda-tanda / mujizat-mujizat secara lahiriah, tanpa memberi diri dikoreksi
lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus.
- BAGI ORANG YUNANI merupakan
kebodohan, karena mereka beribadah melayani hanya untuk mencari hikmat, persis
seperti ahli-ahli Taurat mengerti firman Tuhan tetapi tidak menjadi praktek
dalam kehidupan mereka sekaliannya.
Sesungguhnya ...
1 Korintus 1: 24
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik
orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Sesungguhnya pemberitaan
firman tentang salib Kristus adalah KEKUATAN dan HIKMAT ALLAH.
- Pemberitaan firman
tentang salib Kristus adalah KEKUATAN
ALLAH.
Ketika
kita mau menanggung penderitaan / memikul salib = bermegah dalam kelemahan, namun
pada saat itu, kita akan mengalami KEKUATAN.
2
Korintus 12: 9-10
(12:9) Tetapi jawab Tuhan
kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus
turun menaungi aku.
(12:10) Karena itu aku
senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di
dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Rasul
Paulus terlebih suka bermegah atas kelemahan supaya kuasa Kristus turun
menaungi.
Itu
sebabnya, selanjutnya Rasul Paulus berkata: “jika aku lemah, maka aku kuat”
Bermegah
atas kelemahan, berarti; rela menanggung penderitaan = sengsara salib.
- Pemberitaan firman
tentang salib Kristus adalah HIKMAT
ALLAH.
Hikmat
Allah adalah akal budi dan kebijaksanaan.
Matius
7: 24
(7:24) "Setiap orang
yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Orang
yang mendirikan rumah di atas batu adalah orang yang bijaksana.
Orang
yang bijaksana adalah orang yang mendengar firman tentang salib Kristus dan
melakukannya.
Batu
-> salib Kristus = korban Kristus.
Sehingga
pada ayat 25 ...
Matius
7: 25
(7:25) Kemudian turunlah
hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Sekalipun
hujan turun, datanglah banjir, angin melanda rumah itu, rumah itu tidak rubuh
sebab didirikan di atas batu.
·
Hujan turun =
ujian dari atas, itulah tipu daya iblis setan.
·
bBanjir datang =
ujian dari bawah / di bumi, itulah roh najis.
·
Angin melanda =
ujian dari nabi-nabi palsu, itulah angin-angin pengajaran palsu.
namun
RUMAH ITU TETAP KUAT, tidak rubuh, dengan kata lain mampu menghadapi ujian,
itulah orang yang bijaksana yang mendirikan rumah di atas batu.
Jadi, kalau mengajarkan bahwa
kebangkitan itu telah berlangsung, akan mengabaikan dua perkara yang tidak
boleh diabaikan, yaitu PENGALAMAN KEMATIAN dan PEMBERITAAN FIRMAN TENTANG SALIB
KRISTUS.
Di hari-hari terakhir ini
di dalam gereja-gereja sedang marak mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah
berlangsung. Alasan mereka mengajarkan itu adalah Yesus telah menderita dan
mati di atas kayu salib gantikan kita, sehingga orang-orang diajar tidak perlu
menanggung penderitaan, sesungguhnya itu adalah ajaran yang salah.
Pertanyaannya; APA YANG
MENYEBABKAN MEREKA MENGAJARKAN BAHWA KEBANGKITAN ITU TELAH BERLANGSUNG ?
1 Timotius 1: 18-20
(1:18) Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius
anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya
dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman
dan hati nurani yang murni.
(1:19) Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman
mereka,
(1:20) di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang
telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat.
Yang menyebabkan adalah karena
MENOLAK HATI NURANI YANG MURNI, seperti Himeneus dan Aleksander.
Saudaraku, setiap orang
memiliki hati nurani yang murni. Di dalam hati nurani yang murni terletak
kebenaran yang sejati, tetapi kalau hati nurani yang murni itu telah ditolak,
maka seseorang akan menyimpang dari kebenaran iman.
1 Timotius 6: 20-21
(6:20) Hai Timotius, peliharalah apa yang telah
dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan
pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
(6:21) karena ada beberapa orang yang
mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang
dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Himeneus telah menolak
hati nurani yang murni, sehingga dengan demikian ia mengajar menurut
pengetahuan, sehingga ia mengajarkan bahwa kebangkitan itu telah berlangsung.
Sesungguhnya Himeneus
tahu tentang kebenaran, dan kebenaran itu terletak pada hati nurani, tetapi ia menolak
hati nurani yang murni, sehingga ia mengajar menurut pengetahuan, sebagai
omongan yang kosong dan yang tidak suci, bahkan yang menyebabkan
pertentangan-pertentangan.
Oleh sebab itu, saya, seorang hamba Tuhan dan sebagai
gembala sidang, berusaha untuk tidak mengajar sidang jemaat menurut pengetahuan
atau logika saya sebagai manusia, karena akan menimbulkan pertentangan dengan orang
lain, sedangkan pada saat terjadinya pertentangan satu dengan yang lain, di
dalamnya terkandung perkataan-perkataan yang tidak suci.
Dampak
negatifnya.
Maleakhi 2: 8
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan
pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta
alam.
Dampak negatifnya;
membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaran menurut pengetahuan manusia.
Tergelincir, berarti;
berjalan di jalan yang licin.
Berarti pengajaran yang
menyimpang dari jalan Tuhan itu adalah jalan yang licin. Jalan yang licin
adalah jalan yang berlumpur.
Kita kembali
memperhatikan ...
1 Timotius 6: 19
(1:19) Beberapa orang telah menolak hati nuraninya
yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman
mereka,
IMAN YANG KANDAS, persis
seperti kendaraan di jalan yang licin (berlumpur).
Saya beri sedikit contoh;
kalau kendaraan beroda 4 atau lebih berjalan di jalan yang licin atau jalan
yang yang berlumpur, ujung-ujungnya rodanya akan tenggelam di dalam lumpur.
Kalau rodanya tenggelam,
maka kandaslah body kendaraan itu,
sehingga sekalipun mesin tetap berjalan / menyala, tetapi kendaraan itu tetap
di situ (tidak berjalan maju), itulah yang disebut iman yang kandas =
kerohanian yang tidak maju.
Jadi, kerohanian yang
tidak berjalan maju = kerohanian yang kerdil, tidak ada pertumbuhan.
Ciri-cirinya.
1 Timotius 6: 3-4
(6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan
tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus --
dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
(6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal
tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang
menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
Kalau mengajarkan ajaran
lain / tidak menuruti perkataan sehat (perkataan Tuhan / firman Tuhan), tidak
sesuai dengan ibadah kita, berarti ia mengajarkan sesuai dengan pengetahuan.
Orang yang mengajarkan
sesuai dengan pengetahuan manusia adalah orang yang berlagak tahu padahal tidak
tahu tentang kebenaran.
1 Timotius 6: 6,
10
(6:6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup,
memberi keuntungan besar.
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman
dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Arah pelayanan dari
ajaran lain, adalah; CINTA AKAN UANG.
Cinta akan uang
berarti cintanya lebih besar kepada uang dari pada cinta kepada Tuhan.
Kemudian, jikalau
seseorang cintanya lebih besar kepada uang, maka ia akan lebih suka memburu
uang dari pada mencari Kerajaan Sorga, di mana di dalamnya ada kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita, sehingga oleh karena memburu uang;
-
mereka
menyimpang dari kebenaran.
-
menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Contoh cinta
akan uang;
-
Meninggalkan
ibadah pelayanan demi mencari uang lewat pekerjaan atau jual-beli.
-
Mencuri miliknya
Tuhan, yaitu sepersepuluh.
-
Kikir, tidak
suka memberi.
Inilah yang
disebut cinta akan uang; lebih memburu uang dari pada mencari Kerajaan Sorga.
Sehingga kalau
kita perhatikan dalam ...
Maleakhi 2: 8
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat
banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
Kalau
menyimpang dari jalan Tuhan / kebenaran iman, itu artinya MERUSAK PERJANJIAN
YANG DIBUAT OLEH TUHAN dengan LEWI.
Saudaraku,
Tuhan telah mengangkat orang Lewi untuk menjadi pelayan-pelayan di dalam rumah
Tuhan, tetapi kalau ajaran yang menyimpang, itu sama saja merusak hubungan /
perjanjian dengan Tuhan, lewat pelayanan-pelayanan yang Tuhan percayakan.
Menyimpang
kebenaran = merusak pelayanan.
Biarlah kiranya
kita tetap mempertahankan pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel /
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah pemberitaan firman tentang
salib Kristus. Jangan terima ajaran-ajaran lain, yaitu ajaran Alkitab yang
dicampur dengan logika, jangan terima ajaran-ajaran bahwa kebangkitan itu telah
berlangsung, karena mereka MENOLAK PENGALAMAN SALIB dan MENOLAK PENGALAMAN
KEMATIAN, sehingga dengan demikian, mereka tetap mempertahankan hidup yang
lama.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment