IBADAH RAYA MINGGU, 27 OKTOBER 2013
Tema: JEMAAT
DI TIATIRA (Wahyu 2: 18-29)
(Seri
02)
Subtema: MENERIMA AJARAN IZEBEL
Shalom!
Selamat malam,
salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena
kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, kita dimungkinkan untuk
melayani Tuhan, mempersembahkan segala korban, di mana tempat kita beribadah
adalah tempat yang dipilih oleh Tuhan supaya nama Tuhan ditegakkan di atas muka
bumi ini.
Dua kali
pertemuan Ibadah Raya Minggu saya tidak dapat melayani sidang jemaat karena
jatuh sakit (sakit thyphoid) tetapi
saya bersyukur, pada malam hari ini saya boleh berada di tengah-tengah sidang
jemaat, sehingga kita dapat bersama-sama beribadah melayani Tuhan. Terima kasih
untuk doa-doa saudara bagi saya, biarlah kita saling mendoakan satu dengan yang
lain.
Segera saja
kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Tiatira dari kitab Wahyu 2: 18-29,
namun terlebih dahulu kita membaca ayat 18.
Wahyu 2: 18
(2:18) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya
bagaikan tembaga:
Yesus tampil
sebagai Anak Allah YANG MATA-NYA BAGAIKAN NYALA API dan KAKI-NYA BAGAIKAN TEMBAGA.
Keterangan: “YANG MATANYA BAGAIKAN NYALA API.”
Bertujuan untuk
mengoreksi, menyelidiki sampai menyucikan dosa-dosa sidang jemaat di Tiatira.
Setelah sidang
jemaat di Tiatira diselidiki oleh Tuhan ...
Wahyu 2: 19
(2:19) Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu
yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
Setelah
diselidiki, maka Tuhan berkata: “Aku tahu”
sebanyak dua kali.
YANG PERTAMA: “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu
maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu”
-
baik kasihmu
maupun imanmu
Berarti, kasih itu diawali dengan iman, sedangkan iman itu harus disertai
dengan perbuatan, inilah yang disebut pekerjaan.
-
baik pelayananmu maupun ketekunanmu
Ini menunjukkan bahwa pelayanan itu harus penuh dengan ketekunan, sebab tanpa ketekunan seseorang tidak
akan dapat mengerjakan pekerjaan Tuhan, juga tidak akan dapat beribadah
melayani kepada Tuhan, seperti dalam Ibrani 10, untuk beribadah harus disertai dengan
ketekunan.
YANG KEDUA: “Bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.”
Ini menunjukkan kualitas rohani yang
semakin meningkat, sebab apabila kerohanian semakin meningkat maka secara
otomatis pekerjaan pun akan lebih banyak tentunya.
Ini adalah kelebihan
dari pada sidang jemaat di Tiatira.
Selanjutnya mari kita melihat ayat 20 ...
Wahyu 2: 20
(2:20) Tetapi Aku mencela
engkau, karena engkau membiarkan wanita
Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar
dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya
berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Selain
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh sidang jemaat di Tiatira, terdapat juga
kekurangan-kekurangan, itu sebabnya Tuhan berkata: “Aku mencela engkau” karena terdapat kekurangan dari sidang jemaat
di Tiatira.
Adapun
kekurangan sidang jemaat di Tiatira: MEMBIARKAN
WANITA IZEBEL MENGAJAR dan MENYESATKAN.
Kalau seorang
isteri suka mengajar / menggurui suami itu sama dengan
mengadopsi ajaran Izebel.
Banyak
isteri-isteri, yang tanpa disadari, ketika ia jengkel dan marah, ia
mengeluarkan banyak kata-kata yang tidak pantas untuk dikatakan / diucapkan,
bahkan memerintahkan orang lain untuk mengajari suaminya. Sebenarnya, hal ini
tidak boleh terjadi tetapi banyak istri-istri /
perempuan-perempuan tidak
menyadari hal ini.
1 Timotius 2: 12
(2:12) Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga
tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah
ia berdiam diri.
Tuhan tidak
mengijinkan perempuan MENGAJAR dan MEMERINTAH laki-laki, terlebih di dalam ibadah jemaat.
Justru di sini
dikatakan: “... HENDAKLAH IA BERDIAM DIRI”
1 Timotius 2:
11
(2:11) Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
Berdiam diri,
berarti; menerima ajaran dengan patuh.
Saudaraku,
bagaimana dengan keadaan kita malam ini di hadapan Tuhan, sebagai tubuh-Nya,
apakah kita mau berdiam diri dan mau menerima ajaran-Nya dengan patuh? Kembali
kita mengoreksi kehidupan kita masing-masing. Atau justru sebagai sidang jemaat
terlalu banyak memerintah, mengajar dan terlalu banyak berbicara?
Hati-hati,
jangan terlalu banyak memerintah dan mengajar. Setinggi apapun kedudukan,
jabatan, kekayaan saudara, sebagai sidang jemaat / gereja Tuhan / tubuh Kristus
hendaknya berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh, jangan terlalu banyak
berbicara, jangan terlalu banyak menuntut, sebab itu tidaklah baik.
Belajarlah
untuk menerima ajaran dengan patuh, sebab Tuhan tidak mengijinkan perempuan untuk mengajar dan memerintah
laki-laki, terlebih dalam ibadah jemaat.
Laki-laki / suami menunjuk kepada kepala =
pemimpin.
1 Timotius 2:
9-10
(2:9) Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia
berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan
memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
(2:10) tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan
baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
Seorang
perempuan yang berdiam diri dan patuh menerima ajaran, ia akan berhias bagaikan
pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya, sedangkan perhiasannya bukan
dengan rambut yang dikepang-kepang, bukan dengan emas, bukan dengan mutiara,
bukan dengan pakaian yang mahal, tetapi perhiasan seorang perempuan adalah perhiasan
batiniah yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, itu menunjukkan
bahwa ia adalah seorang perempuan yang berdiam diri dan menerima ajaran dengan
patuh.
Akibat
membiarkan wanita Izebel mengajar dan menyesatkan.
YANG PERTAMA:
MENYESATKAN HAMBA-HAMBA
TUHAN
UNTUK BERBUAT ZINAH (Wahyu 2: 20).
1 Raja-raja 16:
31
(16:31) Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa
Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel,
anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.
Oleh karena
wanita Izebel, ia menyebabkan hamba-hamba Tuhan berbuat zinah, itu sebabnya
Ahab, raja Israel, suami dari Izebel, serta 450 nabi-nabi Allah menyembah Baal, itu merupakan perzinahan di hadapan Tuhan.
Menyembah
berhala, berarti; menduakan hati Tuhan, itu merupakan perzinahan di hadapan
Tuhan.
Lebih jauh lagi
kita melihat; KEJAHATAN DARI RAJA AHAB.
1 Raja-raja 16:
32
(16:32) Kemudian ia membuat
mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.
RAJA AHAB
MEMBUAT MEZBAH UNTUK BAAL ITU.
Mezbah adalah
tempat untuk mempersembahkan korban.
Berarti, mezbah
yang didirikan untuk Baal itu digunakan untuk mempersembahkan korban kepada
Baal.
Berhala adalah
segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan. Kalau untuk berhala kita
mempersembahkan segala korban, mengapa untuk Tuhan kita tidak bisa
mempersembahkan segala korban, mengapa kita tidak mendirikan mezbah dan
sekaligus menaruh korban di atasnya?
Oleh karena
menuntut ilmu, banyak orang mengorbankan diri dan berjuang. Saudaraku, menuntut
ilmu tidaklah salah, tetapi kalau memang kita menyembah Allah yang hidup (Allah
Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub), seharusnya kita juga mempersembahkan korban
kepada Allah, mulai dari korban bakaran, korban sembelihan, korban sajian, dan mempersembahkan korban-korban yang
lain.
Kita lihat
lebih jauh ...
1 Raja-raja 16:
33
(16:33) Sesudah itu Ahab
membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia
menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel,
lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
Raja Ahab tidak hanya menyembah Baal, namun juga MENDIRIKAN PATUNG ASYERA, sehingga ia menimbulkan sakit
hati Tuhan Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
Ini perlu kita
ketahui; berbuat zinah menimbulkan sakit hati Tuhan.
Sekali lagi saya tandaskan, bahwa menduakan Tuhan sebagai kepala / suami, menimbulkan sakit hatinya Tuhan, melebihi dosa-dosa yang lain. Di dalam wahyu
18:2 bahwa roh najis adalah yang paling dibenci oleh Tuhan.
1 Raja-raja 16:
30
(16:30) Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata
TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.
Ditegaskan
kembali; Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata Tuhan melebihi
raja-raja Israel yang mendahuluinya.
Hati-hati dengan
sebuah ajaran, bukan berarti perempuan tidak boleh melayani Tuhan. Perempuan
boleh mengadakan penginjilan, mengadakan mujizat-mujizat melalui KKR di mana-mana, tetapi di
dalam satu kandang penggembalaan, sekali-kali seorang perempuan tidak
diijikan oleh Tuhan untuk
mengajar dan memerintah laki-laki (suami).
KESAKSIAN dari
Pdt. In Yuono, pendiri GPT;
Banyak
hamba-hamba Tuhan yang datang dari luar negeri, berkunjung ke Indonesia dan
selalu mampir di Surabaya (kandang penggembalaan Pdt. In Yuono). Penginjil-penginjil tersebut (laki-laki maupun perempuan) diijinkan masuk dan melayani, tetapi penginjil perempuan tidak diijinkan mengajar karena ada laki-laki (suami) sebagai kepala /
pemimpin.
Sekali waktu,
seorang penginjil perempuan yang
cukup terkenal dari luar
negeri, mengajar laki-laki, secara otomatis seluruh sidang jemaat keluar tanpa
diperintah oleh Pdt. In Yuono, sebab itu bukanlah kebenaran firman.
Kita patut
bersyukur, oleh karena pengajaran mempelai, kita diajar dengan baik supaya kita
tidak salah-salah di hadapan Tuhan, dan biarlah kebenaran yang absolut ini kita
pegang dan pertahankan, jangan pernah tinggalkan pengajaran mempelai dan
pengajaran Tabernakel, sesuai dengan kerinduan Rasul Paulus untuk
mempertunangkan sidang jemaat di Korintus kepada satu laki-laki
/ mempelai laki-laki sorga (2 Korintus 11:2), itulah Yesus Kristus.
Akibat
membiarkan wanita Izebel mengajar dan menyesatkan.
YANG KEDUA: HAMBA-HAMBA TUHAN MAKAN
PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN BERHALA (Wahyu 2: 20).
1 Raja-raja 18:
19
(18:19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel
ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan
nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat
makan dari meja istana Izebel."
450 nabi-nabi
Baal dan 400 nabi-nabi Asyera makan dari meja Izebel, ini disebut MAKAN MAKANAN
YANG DIPERSEMBAHKAN KEPADA BERHALA.
Saudaraku,
kalau kita perhatikan dalam Matius 25, di mana hamba yang pertama dipercaya 5
talenta, ia mengerjakan talenta itu dan menghasilkan 5 talenta. Kemudian hamba
yang kedua dipercaya 2 talenta, ia mengerjakannya dan menghasilkan 2 talenta.
Lalu tuan dari hamba-hamba ini berkata: “hai
hambaku yang baik dan setia ... masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”.
Kalau kita
masuk karena diundang dalam perjamuan kawin, kita menikmati makanan, di situ
terdapat kebenaran, sebab firman Tuhan adalah kebenaran.
Tetapi di sini
kita lihat, 450 nabi-nabi Baal dan 400 nabi-nabi Asyera makan dari meja Izebel
= makan dari persembahan berhala.
Sehingga kalau
kita perhatikan ayat seterusnya ...
1 Raja-raja 18:
20-21
(18:20) Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan
mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
(18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan
berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku
timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN
itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu
tidak menjawabnya sepatah kata pun.
Akhirnya
hamba-hamba Tuhan, yaitu 450 nabi-nabi Baal dan 400 nabi-nabi Asyera BERLAKU
TIMPANG dan BERCABANG HATI di hadapan Tuhan.
- Berlaku timpang, berarti; pendiriannya tidak benar di hadapan Tuhan.
Setelah makan persembahan berhala, tidak ada kebenaran di dalamnya,
sehingga pendirian tidak benar di hadapan Tuhan. bagaiaman dengan kita,
bagaimana pendirian kita di hadapan Tuhan?
- Bercabang hati = mendua hati.
Dalam injil Matius dikatakan, orang yang mendua hati tidak mendapat
apa-apa, kemudian lebih jauh kita lihat di dalam
Yakobus 1:6 orang yang mendua hati / bimbang sama dengan gelombang laut / ombak lautan yang diombang-ambingkan kian
kemari oleh angin.
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut
yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
Ombak laut arusnya menimbulkan SAMPAH dan LUMPUR.
- SAMPAH adalah
sesuatu yang tidak berguna, tidak berarti = tidak dapat melakukan sesuatu yang
berarti dihadapan Tuhan.
- LUMPUR itu berwarna kehitam-hitaman dan berbau busuk.
Hitam adalah gambaran dari dosa, dan kalau dosa itu dibiarkan lama kelamaan akan berbau busuk.
Hitam adalah gambaran dari dosa, dan kalau dosa itu dibiarkan lama kelamaan akan berbau busuk.
1 Raja-raja 18:
22
(18:22) Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi
TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
TINGGAL NABI
ELIA SEORANG DIRI SEBAGAI NABI TUHAN, artinya: tetap mempertahankan pengajaran mempelai, itulah firman para
nabi, firman nubuatan.
Biarlah kita
tetap mempertahankan pengajaran mempelai, mempertahankan firman nubuatan ini,
sama seperti nabi Elia.
Setelah saya
diteguhkan oleh Tuhan, saya juga berkata kepada Tuhan: “Saya tetap berpegang pada pengajaran mempelai”, dan saya akan
teruskan itu. Moga-moga Tuhan mengirimkan jiwa-jiwa yang mau berpegang teguh
pada pengajaran mempelai, sebab pengajaran mempelai membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Pertahankan
itu, jangan sampai kita makan persembahan yang dipersembahkan kepada berhala,
sebab di dalamnya tidak ada kebenaran.
Banyak berhala,
yaitu perkara yang melebihi dari Tuhan, kalau itu dinikmati, maka tidak ada kebenaran di dalamnya, tetapi kalau kita
menikmati makanan yang diberikan oleh Tuhan, itulah pengajaran mempelai, maka di
dalamnya ada kebenaran
yang membawa kita kepada kesempurnaan.
Cara
wanita Izebel menghasut hamba-hamba Tuhan (jemaat di Tiatira).
Wahyu 2: 20
(2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau
membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya
nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan
makan persembahan-persembahan berhala.
Wanita Izebel
menyebut dirinya nabiah, mengaku bahwa dirinya adalah seorang nabi.
Saudaraku, di
hari-hari terakhir ini, banyak orang mengaku dirinya nabi, banyak orang mengaku
dirinya mesias, tetapi dalam hal ini kita harus peka. Jangan setiap kali ada
ajaran baru diterima begitu saja.
Berapa banyak
ajaran yang masuk ke Indonesia ini, mulai dari ketawa dalam roh, muntah-muntah,
rubuh-rubuh, dan masih banyak lagi, tetapi semua ajaran itu tidak bertahan
lama.
Di sini kita
harus melihat, sekalipun ia mengaku nabi, tetapi uji rohnya lewat pelayanan,
jangan asal terima begitu saja.
SEDIKIT
KESAKSIAN;
Ada seorang
pemuda remaja yang beribadah di mana-mana, ia mengikuti KKR di mana-mana,
tetapi ketika menerima pengajaran mempelai, ia tidak sanggup, dengan bukti ia
tidak sanggup mengembalikan milik Tuhan (sepersepuluh).
Hati-hati,
sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan. Sedikit saja engkau bergaul dengan
yang buruk akan merusak kebiasaan baik.
Jadi, jangan
mudah menerima seseorang sebagai nabi! Mungkin ia terlihat lembah lembut,
terlihat berwibawa karena bahasanya yang intelektual, tetapi jangan mudah terpengaruh.
Matius 24: 23-25
(24:23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu:
Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
(24:24) Sebab Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul
dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan
orang-orang pilihan juga.
(24:25) Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih
dahulu kepadamu.
Di hari-hari
terakhir, banyak orang akan mengaku dirinya Mesias, dan banyak orang mengatakan: “... Mesias ada di sana, Mesias ada di sini”, tetapi jangan semudah
itu percaya.
Dan kalau kita
perhatikan, pekerjaan dari mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu; mereka akan
MENGADAKAN TANDA-TANDA YANG DAHSYAT dan MUJIZAT-MUJIZAT, sehingga sekiranya mungkin mereka menyesatkan
orang-orang pilihan juga.
Jadi jangan
dikira tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat membawa kepada
kesempurnaan (keselamatan), itu bukanlah kebenaran yang absolut, justru lewat tanda-tanda
yang dahsyat dan mujizat-mujizat mereka menyesatkan sebanyak mungkin orang.
Matius 24:
26-27
(24:26) Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia
ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam
bilik, janganlah kamu percaya.
(24:27) Sebab sama seperti kilat
memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat,
demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
Sesungguhnya,
Anak Manusia yang disebut Mesias, akan datang sama seperti kilat yang memancar
dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, sama
seperti pengajaran mempelai
dalam terangnya Tabernakel, itulah yang benar.
Jadi, tanda-tanda
yang dahsyat dan mujizat-mujizat bukan suatu ukuran untuk membawa kepada
keselamatan, untuk membawa sidang jemaat pada kesempurnaan.
Saya bersyukur,
berterima kasih karena
sidang
jemaat turut mempertahankan pengajaran mempelai dan pengajaran
Tabernakel, kiranya jumlah kita terus ditambah-tambahkan, bertambah besar dan
bertambah kuat, sehingga banyak pekerjaan yang bisa
kita kerjakan, sampai
Mesias datang di dalam kemuliaan-Nya sama seperti kilat yang memancar dari sebelah timur dan
melontarkan cahayanya sampai ke barat.
Kalau seperti
yang dikatakan nabi-nabi palsu: “Lihat,
Ia (Mesias) ada di padang gurun. Lihat, Ia (Mesias) ada
di dalam bilik”, berarti
hanya beberapa orang yang bisa melihatnya, tetapi Mesias datang sama seperti
kilat yang memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke
barat, seluruh penjuru bumi melihat kedatangan-Nya.
Dalam hal ini
kita harus berdoa, kalau selama ini kita kurang teguh berpegang pada pengajaran
mempelai, yang disebut juga firman nubuatan, firman para nabi. Minta
ampunlah kepada Tuhan karena terlalu mudah kita menerima mesias palsu, sehingga
terlalu banyak terjadi kekeliruan. Terlalu cerdiknya wanita Izebel ini, ia mengaku
dirinya sebagai seorang nabi, dan di hari-hari terakhir banyak nabi-nabi palsu
dan Mesias palsu bermunculan,
tetapi jangan semudah itu kita percaya, tetaplah
berpegang kepada pengajaran
mempelai yang membawa kita pada kesempurnaan.
Dampak
negatif menerima ajaran Izebel.
2 Raja-raja 9:
22
(9:22) Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia:
"Apakah ini kabar damai, hai Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir
ibumu Izebel begitu banyak!"
Dampak negatif menerima ajaran Izebel:
TIDAK ADA DAMAI SEJAHTERA.
Wanita Izebel
disebut juga wanita sundal / perempuan
sundal, karena ia menyebabkan hamba-hamba Tuhan berbuat zinah.
Kalau seorang
perempuan menyebabkan laki-laki berbuat zinah dengan dia, maka disebutlah ia
perempuan sundal.
Kemudian,
wanita Izebel ini disebut juga perempuan
sihir.
Sihir membuat
hati orang berpaling dari Tuhan.
450 nabi-nabi
Baal dan 400 nabi-nabi Asyera berpaling dari Tuhan,
mereka berbuat zinah dan
makan persembahan berhala, ini adalah perubahan tanpa proses (sihir).
Kalau Yesus
menjadi manusia, itu ada prosesnya, yaitu lewat kelahiran,
dengan tanda DARAH dan AIR.
-
DARAH, itu menunjuk kepada korban
Kristus
- AIR, itu menunjuk kepada baptisan Kristus,
yaitu; baptisan di dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
·
Kuasa kematian Kristus adalah:
mengubur hidup yang lama
·
Kuasa kebangkitan Kristus adalah:
hidup dalam hidup yang baru.
Sebaliknya, sihir itu dapat mengubah segala
sesuatu, namun tanpa melalui proses, misalnya: kodok tiba-tiba berubah wujud
menjadi kucing. Demikianlah keadaan seseorang bila menerima ajaran Izebel,
sehingga mereka tidak mau melewati proses demi proses sesuai dengan rencana
Allah, seperti orang-orang yang di luar Tuhan, mereka menginginkan sesuatu
serba instan, tanpa melalui proses.
Saya kira, jauh
lebih baik kalau kita berdiam diri dan patuh pada ajaran yang benar, supaya ada
damai sejahtera.
Jangan sampai
dampak negatif ini terjadi baik dalam nikah rumah tangga, juga dalam kandang
penggembalaan!
Kembali kita
memperhatikan ...
Wahyu 2: 21
(2:21) Dan Aku telah
memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia
tidak mau bertobat dari zinahnya.
Saudaraku, Tuhan
merindukan pertobatan dari sidang jemaat di Tiatira, termasuk pertobatan saya
dan saudara, dan pertobatan itu harus berlangsung setiap hari.
Bukan hanya
sidang jemaat, hamba Tuhan juga harus bertobat setiap hari, terlebih dalam hal
ajaran sesat, seperti ajaran wanita Izebel.
Tuhan
memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat. Kalau kita dipercayakan suatu
ibadah dan pelayanan, dan kita menjadi imamat rajani, itu adalah kesempatan,
itu adalah panjang sabarnya Tuhan kepada kita.
Selagi hari
masih siang, biarlah kita tetap bekerja, sebab kelak malam itu akan tiba, semua
orang tidak akan medapat kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan.
Biarlah kita mengerjakan
keselamatan
itu dengan takut dan
gentar di hadapan Tuhan, sebab Tuhan sudah memberikan keselamatan itu untuk
kita kerjakan selagi hari masih siang, selagi Tuhan masih memberikan
kesempatan, selagi nafas masih dikandung badan.
Tetapi di sini kita
lihat; sekalipun Tuhan telah memberikan waktu kesempatan untuk bertobat, namun IA
TIDAK BERTOBAT DARI ZINAHNYA.
Bertobatlah
dengan sungguh-sungguh, tidak ada sesuatu yang tidak baik akan menghasilkan
kebaikan. Perbuatan baik akan menghasilkan kebaikan, perbuatan yang tidak baik
akan menghasilkan yang tidak baik.
Wahyu 2: 22
(2:22) Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat
zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran
besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Mereka yang
berbuat zinah dengan perempuan Izebel akan dilemparkan dalam kesukaran yang
besar.
Kesukaran yang
besar adalah hasil dari perbuatan yang tidak baik.
Oleh sebab itu,
kembali saya sampaikan; sesuatu yang tidak baik, yang tidak benar, yang tidak
suci, akan berujung dengan kepahitan.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang