IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 08 OKTOBER 2013
Tema: HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
(Seri 61)
Subtema: MEMBERI TUMPANGAN ADALAH ORANG YANG MENGHARGAI
KABAR BAIK
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah
melayani Tuhan.
Malam ini kita akan menyembah Tuhan, namun terlebih dahulu kita
mendengarkan firman Tuhan dari Matius 6: 5-13, sebagai firman penggembalaan
untuk Ibadah Doa Penyembahan.
Namun kita hanya membaca ayat 13 saja.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.)
Kita memperhatikan sebagian dari ayat 13, yang berbunyi: “ENGKAULAH YANG EMPUNYA KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA” untuk itu sidang jemaat mengatakan: ” Amin.”
Lebih jauh kita melihat dalam ...
1 Petrus 4: 7-11
(4:8) Tetapi yang terutama:
kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak
sekali dosa.
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak
bersungut-sungut.
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang
telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia
Allah.
(4:11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang
yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia
melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan
dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah
yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus, Ialah yang
empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya, untuk itu sidang jemaat
mengatakan: “Amin”.
SUPAYA ALLAH DIMULIAKAN DALAM SEGALA SESUATU, ADA
BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA PERHATIKAN;
YANG KETIGA (Bagian E)
1 Petrus 4: 9
(4:9) Berilah tumpangan seorang
akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
Memberi tumpangan kepada orang lain dengan tidak
bersungut-sungut.
Memberi tumpangan =
menjadi gantungan bagi orang lain. Menjadi gantungan bagi orang lain jauh lebih
baik dari pada kita bergantung kepada orang lain, sebab kalau seseorang
bergantung kepada orang lain = bergantung kepada manusia = bergantung pada
kekuatan sendiri. Orang yang bergantung kepada
manusia adalah orang yang hatinya
jauh dari Tuhan.
Roma 12: 13
(12:13) Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan
tumpangan!
Kemudian, menjadi
gantungan bagi orang lain adalah suatu keharusan karena di sini dikatakan: “usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan
tumpangan!”
Memberi tumpangan,
berarti; membantu orang lain dalam kekurangan, dalam kelemahan-kelemahan
mereka.
Orang yang bergantung
adalah orang yang berharap pada gantungan. Oleh sebab itu, kalau memang kita
bisa mengusahakan diri menjadi gantungan bagi orang lain, biarlah itu terjadi.
Ada kepuasan tersendiri
kalau kita bisa membantu orang lain dalam kekurangan, dan kelemahan-kelemahan mereka, kepuasan
itu tidak bisa digambarkan, tidak
bisa dilukiskan dengan apapun.
Lebih jauh kita
melihat ...
Ibrani 13: 2
(13:2) Jangan kamu lupa
memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa
orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu
malaikat-malaikat.
Tuhan mengingatkan
kita kembali supaya kita jangan lupa memberi tumpangan kepada orang lain, sebab
dengan memberi tumpangan kepada orang lain, tanpa disadarinya ia telah menjamu malaikat-malaikat.
Malaikat-malaikat adalah kaki tangan Tuhan = utusan Tuhan.
Malaikat-malaikat adalah kaki tangan Tuhan = utusan Tuhan.
Roma 10: 14-15
(10:14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada
yang memberitakan-Nya?
(10:15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika
mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan
mereka yang membawa kabar baik!"
Tugas utusan-utusan
Allah adalah membawa kabar baik, sehingga;
-
Orang lain mendengar kabar baik itu,
-
Selanjutnya orang
percaya kepada Tuhan,
-
Orang lain berseru kepada Tuhan.
Sekarang kita melihat;
SEORANG PRIBADI KETIKA MENJAMU MALAIKAT.
Kejadian 19: 2-3
(19:2) serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah
ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi
tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Jawab mereka: "Tidak,
kami akan bermalam di tanah lapang."
(19:3) Tetapi karena ia sangat mendesak mereka,
singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan
bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu mereka makan.
Lot menjamu dua malaikat Allah menunjukkan
bahwa lot menghargai utusan Tuhan.
Mari kita lihat; kabar
baik itu, secara khusus untuk Lot dan keluarganya.
Kejadian 19: 12-13
(19:12) Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot:
"Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki,
anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar
dari tempat ini,
(19:13) sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena
banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN
mengutus kami untuk memusnahkannya."
(19:24) Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api
atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
(19:25) dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan
Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
Malaikat-malaikat itu
membawa kabar baik untuk membebaskan Lot dan keluarganya (anak dan isterinya),
sebab Tuhan hendak menurunkan hujan belerang dan api untuk menunggangbalikkan,
memusnahkan Sodom dan Gomora, karena begitu banyak keluh kesah, kedurjanaan,
dosa-dosa yang diperbuat oleh penduduk kota Sodom dan Gomora.
Inilah kabar baik yang
diterima oleh Lot dan keluarganya, kabar pembebasan, kabar pelepasan, kabar
sukacita.
Oleh sebab itu, sekali
lagi saya katakan; biarlah kita menunjukkan sikap / respon yang baik atas
pemberitaan firman yang kita terima dalam setiap ibadah-ibadah yang kita ikuti,
supaya kita lepas dari murka Allah, sebab murka Allah itu tidak dapat ditahan dan tidak dapat dihentikan.
Jadilah
pribadi-pribadi yang dewasa secara rohani, tidak seperti kanak-kanak yang berada
di dalam kebodohannya, yaitu mengeraskan hatinya.
Ciri-ciri orang yang menghargai kabar baik.
Kejadian 19: 3
(19:3) Tetapi karena ia sangat mendesak mereka,
singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan
bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi,
lalu mereka makan.
Lot menyediakan
hidangan bagi kedua malaikat itu, secara khusus membakar Roti yang tidak beragi.
Perkataan membakar
Roti yang tidak beragi kita bagi menjadi 2 bagian.
Keterangan;
-
ROTI YANG TIDAK BERAGI
Yesus adalah Roti hidup Ia adalah Roti yang tidak beragi yang telah dipecah
– pecahkan di atas kayu salib = menyediakan hidangan bagi manusia
Bukti bahwa Yesus adalah Roti yang tidak beragi; ketika Yesus diadili /
diselidiki tidak terdapat kesalahan – kesalahan sedikitpun di dalam diri Yesus,
baik dihadapan:
- di hadapan orang Yahudi artinya diselidiki oleh hati
nurani,
- di hadapan imam besar Kayafas artinya diselidiki
oleh Tuhan,
- di hadapan Herodes artinya diselidiki oleh iblis
setan,
- di hadapan Pilatus artinya diselidiki oleh dunia,
-
MEMBAKAR (ROTI BAKAR)
Yohanes 2: 17
(2:17) Maka teringatlah
murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta
untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
"Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku.
Hangus, berarti; terbakar.
Mari kita lihat
gambarannya di dalam perjanjian lama
Keluaran 12: 5-6
(12:5) Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela,
berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
(12:6) Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat
belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus
menyembelihnya pada waktu senja.
Anak domba paskah
diambil pada tanggal 10, kemudian disembelih pada tanggal 14, berarti; sebelum
disembelih, anak domba dikurung selama 4 hari.
Dikurung, tujuannya
untuk diselidiki terlebih dahulu.
Adapun 4 hari à 4 pribadi / 4 hal.
-
Diselidiki oleh
hati nurani.
-
Diselidiki oleh
dunia.
-
Diselidiki oleh
setan.
-
Diselidiki oleh
Tuhan.
Barulah akhirnya, pada
tanggal 14, anak domba paskah itu disembelih.
Demikian halnya Yesus
Kristus telah diselidiki oleh 4 hal (orang Yahudi, imam besar Kayafas, Herodes,
Pilatus).
Kemudian, adapun roti
itu adalah roti yang dibakar à kasih kepada Allah.
Bandingkan dengan orang yang tidak
menghargai kabar baik
Kejadian 19: 17, 26
(19:17) Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke
luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah
menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan,
larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
(19:26) Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya,
menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
Isteri Lot tidak
menghargai kabar baik, dengan bukti;
menoleh ke belakang.
Sesungguhnya, salah
satu dari malaikat itu telah memperingatkan supaya jangan menoleh ke belakang, tetapi
isteri Lot justru menoleh ke belakang, itu menunjukkan bahwa ia tidak
menghargai kabar baik.
Menoleh ke belakang,
artinya; senantiasa mengarahkan pandangannya kepada yang di belakang.
Sesungguhnya yang
benar adalah mengarahkan pandangan kepada apa yang ada di depan, itulah janji-janji-Nya
dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan.
Karena isteri Lot
tidak menghargai kabar baik, akhirnya ia menjadi tiang garam, artinya; tidak
menjadi kesaksian bagi orang lain.
Biarlah kita
mengarahkan pandangan kita kepada apa yang ada di depan, di mana Tuhan telah
menyediakan keselamatan bagi kita sekaliannya. Biarlah kita meninggalkan segala
yang di belakang, yaitu kesukaan-kesukaan yang berasal dari dunia /
perkara-perkara di bawah / hal-hal yang lahiriah.
Dahulu, sebelum saya
terpanggil menjadi hamba Tuhan, hal-hal lahiriah menjadi kesenangan bagi saya, seperti
merokok, minum-minuman keras, dan dosa-dosa yang lain, tetapi sekarang saya
belajar mengarahkan pandangan kepada yang di depan.
Jadilah gantungan,
memberi tumpangan kepada orang lain di dalam kekurangan dan kelemahan
mereka, sehingga dengan demikian, tanpa
disadari kita telah menjamu malaikat-malaikat / utusan Allah.
Sikap yang baik saat
menerima kabar baik adalah terlihat saat kita mendengar firman Tuhan yang
membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan, seperti Maria.
Kalau kita datang
kepada Tuhan untuk mendengar firman, tanpa merendahkan diri, persis seperti
ahli Taurat, mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku, juga sama seperti
orang Yunani, hanya untuk mencari hikmat sehingga pemberitaan firman tentang salib
menjadi suatu kebodohan.
Masakan kita mendengar
kabar baik, tanpa menunjukkan sikap yang baik, sikap yang ramah, sikap yang
rendah hati? Tentu itu merugikan diri sendiri,kerugiaannya adalah tetap di
dalam kekerasan hati.
Kekerasan hati =
patung à berhala. Jadi, kekerasan hati itu adalah berhala karena
melebihi dari kabar baik.
Tujuh sidang jemaat
yang ada di Asia kecil masing-mhasing terdiri dari satu malaikat sidang jemaat.
Malaikat sidang jemaat
menerima firman Allah {kabar baik} yang dituliskan oleh Rasul Yohanes
untuk disampaikan, sehingga tujuh
sidang jemaat suatu kali kelak menjadi pelita emas, menjadi terang, menjadi
kesaksian di tengah-tengah dunia ini. Amin.
Yesaya 61: 1-3
(61:1) Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN
telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan
dari penjara,
(61:2) untuk memberitakan
tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan
Allah kita, untuk menghibur semua orang
berkabung,
(61:3) untuk mengaruniakan
kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak
untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian
puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka
"pohon tarbantin kebenaran",
"tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Utusan-utusan Tuhan
adalah orang yang diurapi Tuhan untuk membawa kabar baik kepada semua orang,
sehingga setiap orang yang menerima kabar baik itu disebut POHON TARBANTIN,
maksudnya; kebenaran menjadi bagian bagi mereka yang menerima kabar baik itu,
sekaligus disebut TANAMAN TUHAN untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Berarti, orang yang
tidak menghargai kabar baik adalah orang yang merugikan dirinya sendiri, orang
yang tidak dapat mengucap syukur kepada Tuhan.
Dampak positif bila menghargai kabar baik.
Yesaya 61: 1-3
(61:1) Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN
telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan
dari penjara,
(61:2) untuk memberitakan
tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan
Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
(61:3) untuk mengaruniakan
kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak
untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian
puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka
"pohon tarbantin kebenaran",
"tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Kabar baik
disampaikan:
-
Kepada orang-orang sengsara.
Bukankah kita ini adalah orang-orang yang sengsara karena salib Kristus?
-
Merawat orang-orang yang remuk hati.
Bukankah kita ini adalah orang-orang yang penuh dengan luka-luka batin?
Orang yang semacam ini perlu dirawat.
-
Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Berarti, membebaskan orang-orang yang terikat dengan dosa yang disebabkan
oleh IBLIS SETAN, DUNIA dengan arus dan pengaruhnya, kemudian daging dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya.
-
Orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.
Berarti, oleh karena kabar baik ada kebebasan untuk melayani Tuhan.
-
Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan.
-
Memberitakan hari pembalasan Allah kita.
Kabar baik itu juga merupakan pembalasan Allah, sebab kejahatan tidak boleh
dibalas dengan kejahatan, pembalasan itu adalah hak Tuhan.
-
Untuk menghibur semua orang berkabung.
Kabar baik itu menghibur semua orang yang berkabung.
Orang yang berkabung adalah orang yang berduka. Orang yang berduka adalah
orang yang biasanya menderita.
-
Untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti
abu.
Salah satu perhiasan dari mempelai wanita adalah mahkota dengan 12 bintang
di atas kepala à pengurapan dari Allah Roh-El Kudus.
Kalau minyak Roh Kudus mengurapi kita, maka Ia mengajari kita dalam
kebenaran, dan ajaran-Nya seluruhnya benar, tidak ada yang salah.
-
Minyak untuk pesta ganti kain kabung.
Artinya; sukacita Roh Kudus melepaskan kita dari kesusahan dan kesedihan.
-
Nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.
Orang yang memuji Tuhan adalah orang yang hatinya senang, gembira, terlepas
dari keputus-asaan karena mendengar kabar baik.
Terpujilah Tuhan kekal
sampai selama – lamanya, sebab Ialah yang empunya kemuliaan sampai selama –
lamanya, untuk itu kita mengatakan; Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment