IBADAH RAYA MINGGU, 25 MEI 2014
Tema: JEMAAT DI FILADELFIA (dari
Wahyu 3: 7-13)
(Seri 04)
Subtema:
YESUS TAMPIL SEBAGAI “YANG BENAR”
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan masih memberi kesempatan
kepada kita untuk beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus mempersembahkan
korban kepada Tuhan.
Kalau kita masih diberi kesempatan untuk beribadah
melayani Tuhan, semua karena panjang sabar Tuhan, oleh sebab itu, biarlah kita
menghargai panjang sabar Tuhan, sebab ada masanya nanti firman pengajaran
mempelai tidak akan ditemui lagi.
Kita segera memperhatikan sidang jemaat di Filadelfia
dari kitab Wahyu 3: 7-13.
Namun kita hanya akan membaca ayat 7 saja.
Wahyu 3: 7
(3:7)
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia:
Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang
memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup;
apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Yesus tampil
sebagai “Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud” untuk menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan dosa-dosa
sidang jemaat di Filadelfia.
Pada minggu-minggu
yang lalu, saya telah menyampaikan penampilan Yesus sebagai “Yang
Kudus”
Sekarang kita
melihat penampilan Yesus sebagai ...
Keterangan: “YANG
BENAR”
Sebagai “Yang Benar”, berarti; aktivitasnya
adalah kebenaran, dan Allah itu benar adanya.
Roma 3: 1-4
(3:1) Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan
apakah gunanya sunat?
(3:2) Banyak sekali, dan di dalam segala hal.
Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.
(3:3) Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang
tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
(3:4) Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua
manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar
dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."
Allah adalah
benar, sedangkan semua manusia pembohong.
Pembohong =
berdusta. Perkataan dusta menunjukkan bahwa keadaan manusia itu tidak benar,
kalau manusia itu benar, tidak mungkin ia berbohong/berdusta.
Sebagaimana
orang Yahudi; sekalipun mereka memperoleh kelebihan, yaitu pertama-tama
dipercayakan firman Allah, namun mereka tetap saja tidak setia kepada Allah,
dengan ketidaksetiaan orang-orang Yahudi ini menunjukkan bahwa mereka tidak
hidup dalam kebenaran.
Kalau setia,
pasti benar. Di dalam kesetiaan Yesus Kristus terangkum seluruh kebenaran.
Roma 3: 9
(3:9) Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan
dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik
orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka
semua ada di bawah kuasa dosa,
Pendeknya;
semua manusia, baik orang Yahudi, maupun bangsa kafir (yang diwakili oleh orang
Yunani) telah berada di bawah kuasa dosa.
1 Korintus 15:
56
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Manusia telah
berada di bawah kuasa dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Hukum Taurat;
tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya kejahatan
dibalas dengan kejahatan, berarti setiap orang yang berada di bawah hukum
Taurat tidak mendapat keselamatan, sebab setiap orang yang berdosa pasti tidak
lepas dari hukuman.
Dosa yang
ditimbulkan oleh Hukum Taurat.
Roma 3: 10-18
(3:10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
(3:11) Tidak ada seorang
pun yang berakal budi, tidak ada seorang
pun yang mencari Allah.
(3:12) Semua orang telah
menyeleweng, mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik, seorang pun
tidak.
(3:13) Kerongkongan
mereka seperti kubur yang ternganga, lidah
mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung
bisa.
(3:14) Mulut mereka penuh
dengan sumpah serapah,
(3:15) kaki mereka cepat
untuk menumpahkan darah.
(3:16) Keruntuhan dan
kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
(3:17) dan jalan damai
tidak mereka kenal;
(3:18) rasa takut kepada
Allah tidak ada pada orang itu."
Ada 14 dosa
yang ditimbulkan oleh hukum Taurat.
1.
“Tidak ada yang benar, seorang pun tidak”
Dosa telah menjalar dari Adam sampai sekarang, jadi jelas, bahwa; “tidak ada yang benar, seorang pun tidak”
Jadi, tidak boleh ada yang mengaku dan berkata: “Saya yang paling benar”
2.
“Tidak ada seorang pun yang berakal budi”
Dalam Roma 12: 2 dikatakan; orang yang memiliki akal yang sehat mengerti
apa yang baik, benar dan sempurna bagi Allah. Berarti kalau seseorang tidak
berakal budi, ia tidak dapat mengerti apa yang baik untuk Allah.
3.
“Tidak ada seorang pun yang mencari Allah”
Itu terbukti; kalau seandainya Yesus tidak diutus turun ke bumi, tidak
seorang pun manusia akan mendapat keselamatan, karena pada hakekatnya, manusia
itu tidak mau mencari Allah. Bahkan sekalipun Yesus telah turun ke bumi memberi
teladan, manusia masih tetap mengambil jalannya masing-masing.
4.
“Semua orang telah menyeleweng”
Semua manusia telah menyeleweng, misalnya; menyeleweng terhadap waktu,
menyeleweng terhadap firman Tuhan dan ibadah, dan sebagainya, tidak ada seorang
pun yang tidak menyeleweng dari antara kita/manusia.
5.
“Mereka semua tidak berguna”
Apa bukti manusia tidak berguna? Buktinya adalah kalau manusia itu lebih
mengutamakan perkara lahiriah, lebih mengutamakan perkara di bawah dari pada
perkara-perkara rohani (ibadah dan pelayanan).
Berbeda dengan Rasul Paulus, dengan jelas ia berkata dalam Filipi 3: 8, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena
pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh
karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,
supaya aku memperoleh Kristus,”
Kalau dilihat secara lahiriah, Paulus memiliki kelebihan, sesuai dengan apa
yang tertulis dalam Filipi 3: 5-6, “ia
disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang
Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati
hukum Taurat aku tidak bercacat.”
Dapat ditarik suatu kesimpulan; kalau seseorang lebih mengutamakan perkara
lahiriah/perkara di bawah, berarti ia adalah orang yang tidak berguna, sama
seperti sampah.
6.
“Tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”
Ketika orang muda yang kaya itu berkata kepada Yesus: “Guru yang baik ...”, Yesus langsung menyangkal dan berkata: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun
yang baik selain dari pada Allah saja.”
Jadi, dengan jelas bahwa manusia tidak ada yang berbuat baik.
7.
“Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga,”
Kubur yang terngaga adalah gambaran dari kerohanian yang kering-kering. Orang
yang kering-kering rohani adalah orang yang tidak menghasilkan buah.
Sama seperti padang gurun, sekalipun curah hujannya tinggi, padang gurun
tidak akan pernah menjadi tanah yang subur dan baik, tidak akan menghasilkan
apa-apa.
8.
“Lidah mereka merayu-rayu”
Kalau lidah merayu-rayu menandakan bahwa orang ini tidak hidup dalam
kebenaran.
Kita tidak perlu merayu siapapun di atas muka bumi ini, kehendak Tuhan yang
jadi kalau kita taat, setia, dengar-dengaran, sungguh-sungguh beribadah melayani
Tuhan.
Ular begitu hebat merayu dan memperdaya Hawa sehingga Hawa dan Adam jatuh dalam
dosa.
9.
“Bibir mereka mengandung bisa.”
Bibir yang mengandung bisa itu mematikan. Perkataan yang menyakiti dapat membunuh
perasaan orang lain.
Secara tidak sadar seringkali kita melontarkan kata-kata yang menyakitkan
sehingga membunuh perasaan orang lain.
Biarlah kita takut mengucapkan kata-kata yang sifatnya membunuh karakter,
membunuh perasaan orang lain.
10.
“Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,”
Orang yang bersumpah adalah orang yang tidak benar, oleh sebab itu dalam
Matius dikatakan, jangan bersumpah demi apapun, baik demi langit, demi bumi,
demi kepala, demi apa saja. Kalau ya katakan “ya”, kalau tidak katakan “tidak”,
lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
11.
“Kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.”
Artinya; kaki cepat sekali berjalan tetapi untuk mengorbankan orang lain.
Saudaraku, lebih baik kita berkorban bukan mengorbankan orang lain.
12.
“Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,”
Keruntuhan dan kebinasaan adalah perbuatan-perbuatan yang tidak baik, dan
perbuatan-perbuatan yang tidak baik itu ditinggalkan di jalan, ini adalah orang
yang tidak takut kepada Tuhan, dia tidak peduli terhadap dosa-dosa yang
membuatnya runtuh dan binasa.
13.
“Jalan damai tidak mereka kenal”
= tidak mau berdamai
14.
“Rasa takut kepada
Allah tidak ada pada orang itu”
Takut akan Tuhan membenci kejahatan.
Berarti, kalau tidak ada rasa takut kepada Allah adalah orang yang tidak
mau membenci kejahatan.
Yang benar adalah apa yang dibenci oleh Tuhan, itu jugalah yang kita benci.
Dosa kenajisan adalah dosa yang paling dibenci oleh Tuhan.
Kalau kita tidak mau bertentangan dengan Tuhan, biarlah kita juga membenci
apa yang dibenci Tuhan.
Tetapi kalau kita tidak membenci apa yang dibenci oleh Tuhan berarti dengan
terang-terangan kita bertentangan dengan Tuhan.
Inilah kuasa
dosa di bawah hukum Taurat, seluruhnya berjumlah 14, sedangkan praktek kasih di
dalam 1 Korintus 13, juga berjumlah 14.
Berarti setiap
orang yang berada di bawah hukum Taurat tidak sanggup mengasihi Tuhan dan
sesama.
Roma 3: 20
(3:20) Sebab tidak
seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Tidak seorang
pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,
justru oleh karena hukum Taurat, orang mengenal dosa. Berarti hukum Taurat itu
merangsang dosa.
Roma 3: 23
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah,
Oleh karena 14
dosa yang disebabkan oleh hukum Taurat; manusia telah kehilangan kemuliaan
Allah.
Sebagaimana
Adam dan Hawa; karena dosa, mereka menjadi telanjang, berarti telah kehilangan
kemuliaan Allah dan oleh karena dosa itu, mereka terusir dari taman Eden,
terpisah jauh dari Tuhan.
Terpisah jauh
dari Tuhan, artinya; jauh dari kasih karunia dan kebenaran.
Saudaraku, saya
telah menyampaikan, memaparkan, menguraikan dengan baik keadaan manusia; sesungguhnya
manusia tidak ada yang benar, tidak ada yang baik, semua sudah menyeleweng,
berada dalam kuasa dosa, itulah hukum Taurat, sampai akhirnya kehilangan
kemuliaan Allah, jauh dari kasih karunia dan kebenaran.
Saudaraku,
jangan terpisah dari Tuhan, jangan jauh dari kasih karunia, tetaplah tergembala
dengan baik dalam satu kandang, satu gembala, digembalakan oleh firman
pengajaran mempelai.
Yohanes 1: 1,
14
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
Yesus Kristus,
Anak Tunggal Bapa, penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.
Yesus Kristus membawa
muatan dari sorga yaitu kasih karunia dan kebenaran untuk manusia.
Itu sebabnya
tadi saya katakan manusia tidak ada yang mau mencari Allah, kalau bukan Yesus
yang turun ke bumi dengan muatan sorgawi yaitu kasih karunia dan kebenaran
untuk mencari orang yang berdosa.
Yohanes 1: 17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus
Kristus.
Kasih karunia
dan kebenaran datang dari Yesus Kristus, dari sorga.
Kita kembali
memperhatikan ...
Roma 3: 24
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma
karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Yesus Kristus
telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia = manusia dibenarkan
oleh karena kasih karunia.
Dan kasih
karunia itu dinyatakan/diberikan dengan cuma-cuma, dengan kata lain GRATIS.
Yesus turun ke
bumi untuk menyatakan kasih karunia dan kebenaran kepada manusia secara
gratis/cuma-cuma, kita tidak harus membayar.
Tetapi
persoalannya, bagaimana sikap saya dan saudara terhadap kasih karunia yang
diberikan secara cuma-cuma itu?
Oleh sebab itu,
jelas sekali hanya Allah yang benar, dan kebenaran itu datang lewat Yesus
Kristus oleh karena kasih karunia-Nya.
Roma 3: 25
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan
pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk
menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah
membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Kristus Yesus telah
ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman dalam darah salib
Kristus.
Ketika Tuhan memperdamaikan
dosa manusia di atas kayu salib, darah-Nya tercurah, tujuannya adalah Allah mau
menyatakan keadilan-Nya kepada manusia. Sebab kalau Allah hanya berfirman tanpa
mengutus Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib, tidak ada satu pun manusia
yang selamat.
Allah menyatakan
kasih-Nya, Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib menjadi pendamaian
terhadap dosa manusia kepada Allah, dengan demikian Allah menunjukkan
keadilan-Nya kepada manusia.
Sedikit
kesaksian; beberapa minggu yang lalu, ada seorang yang mengaku bernama pendekar koar-koar mengatakan kepada
GPT “Betania” (via internet), bahwa Yesus bukanlah Tuhan dan Juruselamat dengan
segala pembuktian-pembuktian yang dia potong-potong dari ayat-ayat firman
Tuhan. Selanjutnya ia berkata bahwa Muhammad dengan Yesus adalah sama-sama nabi
yang diutus, namun dalam hal ini saya tidak mau berkomentar apa-apa.
Roma 3: 26
(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar
dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
Dengan jelas,
bahwa Tuhan menunjukkan keadilan-Nya kepada setiap orang supaya nyata bahwa
Allah benar dan Ia sanggup membenarkan setiap orang yang percaya kepada Yesus
Kristus.
Sejenak kita
memperhatikan ...
Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan
dan kebenaran dari sekarang sampai
selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Dasar dari
Kerajaan Sorga adalah KEADILAN dan KEBENARAN.
Tuhan
menyatakan kebenaran dan keadilan-Nya di atas kayu salib, itu menunjukkan bahwa
Allah cemburu kepada manusia yang lebih menginginkan dosa, dan kecemburuan
Allah itu dinyatakan dengan kasih-Nya lewat Anak-Nya yang tunggal, sebab dasar
dari kerajaan sorga itu adalah keadilan dan kebenaran.
Mari kita lihat
aplikasi lewat suatu peristiwa dalam ...
Yohanes 3: 32
(3:32) Ia memberi
kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang
didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu.
Allah mengutus
Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal ke bumi untuk menyaksikan apa yang
dilihat-Nya, apa yang didengar-Nya dari Allah Bapa, tetapi rupa-rupanya manusia
tidak mau mendengar kesakian itu, kecuali Yohanes Pembaptis.
Yohanes 3: 33
(3:33) Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku,
bahwa Allah adalah benar.
Menerima
kesaksian Yesus Kristus, berarti Yohanes Pembaptis mengakui bahwa Allah adalah benar.
Yohanes 3: 34
(3:34) Sebab siapa yang
diutus Allah, Dialah yang menyampaikan
firman Allah, karena Allah mengaruniakan
Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Allah mengutus
Anak-Nya yang tunggal ke bumi untuk menyaksikan kebenaran-kebenaran yang
berasal dari sorga, dengan kata lain menyampaikan firman Allah.
Siapa yang diutus
Allah, dialah yang menyampaikan firman Allah. Kemudian, Allah mengaruniakan
Roh-Nya dengan tidak terbatas.
SEDIKIT
KESAKSIAN;
Setelah
terpanggil sebagai hamba Tuhan, terlebih sekarang ini menerima jabatan gembala,
orang yang tidak mengenal Yesus sekalipun, tahu bahwa saya adalah hamba Tuhan.
Saudara, saya
adalah salah satu hamba Tuhan yang paling jarang mengungkapkan bahwa saya
adalah pendeta/hamba Tuhan, namun bukan karena malu.
Tetapi
sekalipun demikian, mereka yang tidak mengenal Yesus pun tahu bahwa saya adalah
hamba Tuhan, karena Roh Tuhan tercurah dengan tidak terbatas.
Kembali saya
katakan; Yesus menyaksikan segala kebenaran yang berasal dari sorga = Yesus
diutus ke bumi untuk menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan
Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Yohanes 7: 16-17
(7:16) Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi
dari Dia yang telah mengutus Aku.
(7:17) Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan
tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari
diri-Ku sendiri.
Yesus menyampaikan
firman Tuhan, mengajar orang banyak sesuai dengan kebenaran yang berasal dari
sorga, bukan kebenaran yang berasal dari diri-Nya sendiri.
Selanjutnya,
barangsiapa melakukan kehendak Allah, dia akan tahu bahwa kesaksian itu berasal
dari Allah atau bukan.
Yohanes 7: 18
(7:18) Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia
mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Kalau
menyampaikan firman Tuhan dengan ajaran/kesaksian yang benar yang berasal dari
sorga, berarti ia memuliakan Allah, tidak mencari hormat bagi dirinya sendiri.
Selain itu, ia benar dan tidak ada
ketidakbenaran padanya.
Tetapi kalau
seorang hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan hanya untuk mencari hormat, itu
bukanlah kebenaran yang berasal dari sorga, apalagi kalau firman itu dicampur-campur
dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, ditambah lagi
dengan teori-teori kemakmuran (pemberitaan firman tentang berkat berkelimpahan/orang
Kristen tidak boleh miskin), berarti ia sedang mencari hormat dan memperkaya
dirinya sendiri.
Itulah muatan
sorgawi; kasih karunia dan kebenaran yang telah diusung oleh Yesus kepada setiap
orang, kepada setiap manusia yang berdosa di bumi.
Yohanes 7: 19
(7:19) Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat
kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?"
Sekali lagi
saya katakan; tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan hukum Taruat,
justru mereka (orang-orang Yahudi) yang menerima kesaksian Yesus berusaha untuk
membunuh Yesus Kristus.
Pertanyaannya:
FIRMAN APA YANG DISAMPAIKAN OLEH YESUS KRISTUS?
Yohanes 3: 29
(3:29) Yang empunya mempelai
perempuan, ialah mempelai laki-laki;
tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara
mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu
penuh.
Kesaksian/Firman
yang disampaikan oleh Yesus Kristus adalah firman pengajaran mempelai, bukan
firman yang lain-lain (ditambahkan atau dikurangkan).
Firman
pengajaran mempelai membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus untuk
dibentuk menjadi mempelai wanita Tuhan, dan yang empunya mempelai wanita adalah
mempelai laki-laki sorga.
Jadi, firman
pengajaran mempelai, disebut juga firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kalau terjadi
pembukaan rahasia firman Tuhan, keuntungan bagi sidang jemaat adalah segala
yang terselubung akan tersingkap = dosa-dosa yang tidak bisa dijangkau oleh
mata manusia, dapat disucikan oleh firman pengajaran mempelai.
Lewat
pemberitaan firman malam ini saya semakin diteguhkan, tidak ragu untuk menerima
firman pengajaran mempelai.
Tidak sedikit
orang Kristen yang hanya mengetahui pemberitaan firman sebatas cerita-cerita
isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, atau teori kemakmuran (berkat
berkelimpahan), namun sesungguhnya kebenaran yang sejati lebih dari pada itu, itulah
firman pengajaran mempelai.
Mari kita
lihat; FIRMAN PENGAJARAN MEMPELAI.
Matius 25: 1
(25:1) "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan
pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Di sini kita
melihat; 10 gadis mengambil pelitanya untuk pergi menyongsong mempelai
laki-laki.
Hari-hari ini
adalah hari-hari terakhir untuk menantikan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua
sebagai Raja dan mempelai Pria Sorga.
Kedatangan Yesus
untuk yang kedua kalinya, bukan untuk mencari orang berdosa, melainkan Ia
tampil sebagai Raja dan mempelai Pria sorga dan bersanding dengan mempelai
perempuan-Nya.
Songsonglah Dia,
nantikanlah kedatangan Yesus Kristus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Matius 25: 2-4
(25:2) Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
(25:3) Gadis-gadis yang
bodoh itu membawa pelitanya, tetapi
tidak membawa minyak,
(25:4) sedangkan gadis-gadis
yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Dari 10 gadis;
5 di antaranya bodoh dan 5 diantaranya bijaksana.
Gadis-gadis
yang bodoh membawa pelitanya tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis
yang bijaksana membawa pelita + minyak dalam buli-buli mereka.
Mazmur 119: 105
(119:105) Firman-Mu
itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Firman Tuhan
adalah pelita bagi kaki dan pelita itu menjadi terang di setiap jalan-jalan
yang kita tempuh.
Tetapi
persoalannya, 5 gadis yang bodoh tidak membawa minyak dalam buli-buli,
sedangkan 5 gadis yang bijaksana membawa pelita + minyak dalam buli-buli
sebagai persediaan, itulah perbedaan 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang
bodoh.
Kalau hanya
membawa pelita namun tidak membawa minyak dalam buli-buli, hal ini mengandung
resiko, sebab pelita yang menyala tidak akan bertahan lama.
Yang Tuhan mau
di tengah-tengah penantian kita atas kedatangan-Nya sebagai Raja dan Mempelai
Pria Sorga adalah membawa pelita + minyak dengan buli-buli.
Imamat 21: 12
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
Cara membawa
pelita + minyak dalam buli-buli adalah BERADA DI TEMPAT KUDUS, jangan keluar
dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allah.
Dalam pola
Tabernakel, tempat kudus terkena pada RUANGAN SUCI.
Di dalam
ruangan suci terdapat 3 macam alat à ketekunan
dalam 3 macam ibadah utama.
-
Meja roti sajian
Artinya; ketekunan dalam IBADAH PENDALAMAN ALKITAB disertai dengan
perjamuan suci, menghasilkan; IMAN.
-
Pelita emas
Artinya; ketekunan dalam IBADAH RAYA MINGGU disertai dengan kesaksian,
menghasilkan; PENGHARAPAN.
-
Mezbah dupa
Artinya; ketekunan dalam IBADAH DOA PENYEMBAHAN, menghasilkan; KASIH.
Jadi, untuk
mempertahankan minyak urapan/minyak dalam buli-buli; JANGAN KELUAR DARI TEMPAT
KUDUS berarti tekun dalam tiga macam ibadah utama.
Kalau hanya
membawa pelita saja tanpa membawa minyak dalam buli-buli, pelita tidak akan
bertahan lama karena minyaknya akan habis.
Jadi, harus
tekun dalam 3 macam ibadah utama, menandakan bahwa ia dikhususkan oleh Allah.
Berarti 5 gadis
yang bijaksana ketika membawa pelita dan minyak dalam buli-buli adalah gambaran
dari gereja Tuhan yang dikhususkan.
Oleh sebab itu,
sebagai gembala, saya menghimbau sidang jemaat; tekunlah dalam 3 macam ibadah
utama, jangan keluar dari tempat kudus, jangan menjauhkan diri dari setiap
pertemuan-pertemuan ibadah (Ibrani 10:
22-25), berusaha dan berupayalah dengan maksimal, jadilah bijaksana seperti
5 gadis bijaksana.
Jangan biarkan
diri dalam kebinasaan dan keruntuhan oleh karena banyaknya kesibukan-kesibukan,
sesungguhnya itu semua adalah jerat dari iblis setan, seperti Firaun
menghalang-halangi bangsa Israel keluar dari tanah Mesir/tanah perbudakan.
-
Mesir gambaran
dari dunia.
-
Firaun gambaran
dari iblis setan.
-
Israel gambaran
dari gereja Tuhan.
Kita kembali
memperhatikan ...
Matius 25: 5
(25:5) Tetapi karena mempelai itu lama tidak
datang-datang juga, mengantuklah mereka semua
lalu tertidur.
Namun akhirnya,
5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh ini mengantuk lalu tertidur.
Tidur adalah
penyakit gereja Tuhan di akhir zaman.
Kalau kita
kaitkan dengan Amsal 30, tidur digambarkan dengan dosa kemalasan.
Lihatlah
pemalas; "tidur sebentar, mengantuk
sebentar, melipat tangan sebentar, lalu tidur kembali.“
Siapapun manusia,
sedikit banyak pasti dikuasai roh malas, yaitu tidur, karena itu adalah tabiat
daging.
Matius 25: 6
(25:6) Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Di tengah malam
ada suara orang berseru: “Mempelai
datang! Songsonglah dia!” ini adalah firman pengajaran mempelai.
Dunia ini dalam
keadaan gelap gulita karena dosa semakin lama semakin memuncak.
Gelap = malam.
Yang kita butuhkan dalam suasana malam adalah firman pengajaran mempelai untuk
membangunkan kerohanian saya dan saudara, kita tidak butuh lagi firman yang
dicampur-campur, sebab itu tidak mampu dan tidak berkuasa untuk membangunkan kerohanian
gereja Tuhan yang sedang tidur di hari-hari terakhir ini.
Matius 25: 7
(25:7) Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu
membereskan pelita mereka.
Setelah
mendengar seruan itu, gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh
segera bangun, inilah bukti bahwa firman
pengajaran mempelai sanggup membangunkan kerohanian gereja Tuhan yang sedang
tertidur.
Reaksi setelah
mereka menerima firman pengajaran mempelai ...
Matius 25: 8-10
(25:8) Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis
yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
(25:9) Tetapi jawab gadis-gadis
yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu.
Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
5 gadis yang
bodoh meminta minyak kepada 5 gadis yang bijaksana karena pelita mereka hampir
padanm, tetapi 5 gadis yang bijaksana tidak mau membagikan minyak dalam
buli-buli mereka.
Ini menunjukkan
bahwa 5 gadis yang bijaksana tetap mempertahankan minyak dalam buli-buli,
dengan kata lain tetap berada dalam tempat kudus untuk tekun dalam 3 macam
ibadah.
Terkadang,
manusia suka terbawa pikiran dan perasaan daging, sehingga tanpa disadari suka
berbagi pikiran dan perasaan sampai dengan rela meninggalkan dan menjauhkan
diri dari ketekunan dalam 3 macam ibadah utama.
Matius 25: 10
(25:10) Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka
yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan
kawin, lalu pintu ditutup.
Selanjutnya,
ketika mempelai laki-laki sorga datang, mereka yang telah siap sedia, yaitu, 5
gadis yang bijaksana, masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, selanjutnya pintu
tertutup.
Siap sedialah,
bawalah selalu minyak dalam buli-buli sebagai persediaan, mengingat kedatangan
Tuhan untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga yang sudah
tidak lama lagi.
Pendeknya; tetaplah
berada di tempat kudus, tekun dalam 3 macam ibadah utama, perkataan ini jangan
dianggap biasa-biasa karena ini adalah kebenaran.
Ketika
seseorang membawa pelita dan minyak dalam buli-buli memang sangat merepotkan,
tidak sesimple 5 gadis yang bodoh.
Oleh sebab itu,
orang yang tidak mengerti firman akan merasa repot untuk tekun dalam 3 macam
ibadah utama, tetapi kita mengetahui bahwa ketekunan dalam 3 macam ibadah utama
adalah kebenaran dari sorga, yang harus dikerjakan, sekalipun terlihat
merepotkan.
Kita melihat 5
gadis yang bijaksana menerima pengajaran mempelai dan mereka rela disibukkan
dengan 3 macam ibadah utama. Jangan sampai karena kesibukan kita di muka bumi ini,
pintu tertutup, sehingga tidak masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba = binasa.
Penyesalan selalu
datang terlambat, sebelum menyesal, saya sampaikan; tekunlah dalam 3 macam
ibadah utama, ini adalah kesabaran Tuhan kepada kita.
Intinya; 5
gadis yang bijaksana masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.
Matius 25: 11-13
(25:11) Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu
dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
(25:12) Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
(25:13) Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu akan hari maupun akan saatnya."
Berjaga-jagalah,
tekunlah dalam 3 macam ibadah utama, sebab kita tidak akan tahu hari
kedatangan-Nya.
Siapa yang mau
keraskan hati untuk tidak tekun dalam 3 macam ibadah utama? Siapa yang mau
keraskan hati sehingga nanti pintu itu tertutup baginya? Saya himbau; jangan
ada di antara kita yang mengeraskan hati.
Yohanes 3: 29
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai
laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar
suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku
itu penuh.
Mendengarkan
firman pengajaran, membuat Yohanes pembaptis merasakan sukacita, dan sukacita
itu penuh.
Sukacita penuh
adalah sukacita mempelai karena dibawa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.
Jadi, mendengar
firman pengajaran membuat sukacita kita penuh. Masuk dalam perjamuan kawin Anak
Domba, sukacita menjadi penuh, sebab menjadi mempelai wanita Tuhan.
Tanda ketika
seseorang merasakan sukacita karena mendengar firman pengajaran mempelai,
berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”
(Yohanes 3: 30).
Perlu untuk
diketahui; kebesaran dari firman pengajaran mempelai, membuat kita semakin
merendahkan diri di hadapan-Nya.
Barangsiapa
merendahkan diri akan ditinggikan di dalam Kerajaan Sorga.
Roma 3: 27-28
(3:27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah?
Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan
iman!
(3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena
iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Jikalau
seseorang dibenarkan dan akhirnya diselamatkan (menjadi mempelai wanita Tuhan)
itu adalah kebenaran karena iman, bukan karena melakukan hukum Taurat, bukan
karena usaha seseorang.
Jadi, tidak ada
dasar untuk bermegah, selain merendahkan diri dan berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”
Allah itu
benar, untuk membenarkan manusia. Tetapi tidak berhenti sampai di situ, kasih
karunia demi kasih karunia menjadikan kita mempelai wanita Tuhan, kelak masuk
dalam perjamuan kawin Anak Domba, sehingga sukacita itu penuh.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang