Tema: STUDY YUSUF (Kejadian
37: 1-36, Kejadian 39)
(seri 74)
Subtema: KEBERHASILAN YUSUF OLEH KARENA KASIH KARUNIA
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam
dalam kasih sayang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.
Oleh karena
kemurahan hati Tuhan, kita diperkenankan untuk menjalankan ibadah ini, supaya
kita boleh merasakan kasih Tuhan lewat pemberitaan firman Tuhan, segala sesuatu
dipulihkan.
Kita kembali
memperhatikan PRIBADI YUSUF pada kitab Kejadian 39.
Kejadian 39: 3
(39:3) Setelah dilihat
oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
Untuk beberapa lama Yusuf tinggal di rumah Potifar, dan Potifar melihat keberhasilan dari pada Yusuf, melihat segala sesuatunya bahwa Tuhan menyertai Yusuf dan Tuhan membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakan Yusuf.
Demikian halnya
anak-anak Tuhan (kehidupan muda remaja), orang lain akan melihat, orang lain
akan menyaksikan, dan memperhatikan segala keberhasilan yang dicapai anak-anak
Tuhan, kaum muda remaja.
Orang-orang akan
melihat penyertaan Tuhan, dan mereka juga akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang
membuat kita berhasil, sehingga menjadi kesaksian bagi setiap orang yang
melihat, sebagaimana Potifar melihat segala sesuatu yang terjadi kepada Yusuf.
Kisah Para Rasul
7: 9-10
(7:9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual
Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
(7:10) dan melepaskannya dari segala penindasan serta
menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan
hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja
Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh
istananya.
Dalam
pembelaannya, Stefanus menceritakan pribadi Yusuf di tanah Mesir, di mana Allah
menyertai Yusuf dan melepaskan dari segala penindasan, bahkan Tuhan menganugerahkan
kepada Yusuf dua hal, yaitu KASIH KARUNIA dan HIKMAT. Inilah yang membuat Yusuf
berhasil.
Keterangan: KASIH
KARUNIA
Kasih karunia =
kemurahan Tuhan = yang tidak layak menjadi layak.
Terlebih dahulu
kita melihat ...
1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita
pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung
adalah kasih karunia pada Allah.
Sebaliknya, kalau
menderita karena pukulan, karena kesalahan, itu bukanlah kasih karunia, itu
adalah akibat dosa.
Sekali lagi saya
katakan; kasih karunia itu adalah karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Sebagai Anak Tunggal Bapa, Yesus Kristus penuh kasih karunia dan kebenaran, sehingga kita telah melihat kemuliaan Yesus Kristus sebagai Anak tunggal Bapa.
Setelah Yesus mati,
Ia bangkit pada hari yang ketiga, selanjutnya Ia naik, dipermuliakan, dan kita
telah melihat, menyaksikannya, dan kita telah merasakan apa yang kita lihat
dalam pribadi Yesus Kristus di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan
percayakan.
Yohanes 1: 16
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya
kita semua telah menerima kasih karunia demi
kasih karunia;
Kasih karunia demi
kasih karunia telah kita peroleh dari kepenuhan Yesus Kristus.
Sekarang kita
lihat; KASIH KARUNIA KARENA KEPENUHAN KRISTUS.
Kolose 1: 19-22
(1:19) Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di
dalam Dia,
(1:20) dan oleh Dialah Ia
memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi,
maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan
yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu
yang jahat,
(1:22) sekarang diperdamaikan-Nya,
di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya,
untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Yesus Kristus telah
memperdamaikan dosa saya dan saudara, dosa seluruh manusia di atas kayu salib,
semua karena kasih karunia demi kasih karunia oleh kepenuhan Kristus.
Sebagai yang telah
menerima kasih karunia, di mana dosa kita telah diperdamaikan, yang dahulu kita
memusuhi Allah lewat hati dan pikiran yang jahat, biarlah kita menjadi
pendamaian di manapun kita berada, memperdamaikan dosa sesama kepada Allah Bapa
lewat pelayanan, jangan menimbul-nimbulkan dosa, sehingga orang lain yang
melihat perbuatan-perbuatan baik itu akan turut memuliakan Bapa di sorga.
Kepenuhan Kristus =
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Sekarang kita
melihat; PRIBADI YANG MERASAKAN KASIH KARUNIA.
Yohanes 8: 4-10
(8:4) Mereka menempatkan perempuan
itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini
tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk
melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal
itu?"
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia,
supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk
lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
(8:7) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu."
(8:8) Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
(8:9) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu,
pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
(8:10) Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya:
"Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum
engkau?"
Yesus menyatakan
kasih karunia kepada perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari.
Sesungguhnya,
menurut hukum Musa/hukum Taurat yang diterima oleh Musa, orang yang kedapatan
berzinah akan dilempari sampai mati, tetapi di sini kita melihat bahwa akhirnya
perempuan ini dibebaskan dari hukuman mati, dibebaskan dari hukum Taurat.
Tuhan membebaskan
perempuan yang kedapatan berzinah ini dengan cara membungkuk dan akhirnya
bangkit, dan Yesus melakukannya sebayak dua kali.
Membungkuk dan
bangkit = mati dan bangkit.
Setiap kali Yesus
membungkuk, Ia menulis dengan jari-Nya di tanah, artinya; lewat kematian Yesus
Kristus, Ia menyatakan kasih karunia demi kasih karunia kepada perempuan yang
kedapatan berzinah di pagi hari.
Syarat
untuk hidup dalam kasih karunia
Yohanes 8: 11
(8:11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata
Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah,
dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang."
Ada dua kata yang
perlu kita perhatikan dari pernyataan Yesus Kristus kepada perempuan yang
kedapatan berzinah di pagi hari:
1. Pergilah
Berarti, meninggalkan tempat di mana ia melakukan dosa.
Perlu juga untuk diketahui; kalau kita mengetahui tempat itu akan
menimbulkan dosa, segera tinggalkan.
Kalau tempat itu mungkin dapat memberi pengertian secara lahiriah, juga seolah-olah
memberi kesan yang baik, namun kalau tempat itu merusak kerohanian, membuat
miskin rohani, tinggalkan saja, jangan bertahan di situ, sebab tidak ada
satupun manusia yang tahan terhadap ujian dan cobaan.
Saya perhatikan, banyak orang yang bertahan di satu tempat karena persoalan perut, sekalipun ia dengan sadar mengetahui bahwa tempat itu menimbulkan dosa bagi dirinya, bahkan merusak dan membuat miskin secara rohani.
Saya perhatikan, banyak orang yang bertahan di satu tempat karena persoalan perut, sekalipun ia dengan sadar mengetahui bahwa tempat itu menimbulkan dosa bagi dirinya, bahkan merusak dan membuat miskin secara rohani.
Tetapi saya sampaikan malam hari ini; kalau tempat itu menimbulkan dosa,
membuat miskin kerohanian, tinggalkan saja, karena Tuhanlah yang memelihara
hidup saya dan saudara.
2. Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang
Mulai dari sejak meninggalkan kehidupan yang lama, jangan berbuat dosa lagi
= tidak ada keinginan-keinginan terhadap dosa.
Tadi kita telah
melihat kasih karunia, selanjutnya ...
Yohanes 1: 16-17
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah
menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi
kasih karunia dan kebenaran datang oleh
Yesus Kristus.
Setelah menerima
kasih karunia demi kasih karunia lewat kepenuhan Kristus, selanjutnya
DIBENARKAN.
Itu sebabnya pada
ayat 14 dinyatakan bahwa Yesus Kristus, Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia
dan kebenaran yang sejati.
Matius 15: 22-28
(15:22) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari
daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena
anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
(15:23) Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu
murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia
mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
(15:24) Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(15:25) Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia
sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
(15:26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing."
(15:27) Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja
tuannya."
(15:28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Perempuan Kanaan
menerima kasih karunia demi kasih karunia, dengan bukti; anaknya telah
disembuhkan dari kerasukan setan.
Perempuan Kanaan gambaran dari bangsa kafir, namun ia mendapat kasih karunia demi kasih karunia = kemurahan = yang
tidak layak menjadi layak, dan selanjutnya ia dibenarkan, sesuai dengan
perkataan Yesus.
Praktek
dibenarkan: seperti anjing makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya,
sesungguhnya Yesus berkata: “Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing”
Setelah Yesus
mengatakan semua itu, kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya”
Perkataan “benar”
dari perempuan Kanaan ini menunjukkan bahwa ia mengakui segala dosa
kekafirannya.
Remah-remah adalah
gambaran dari firman Tuhan, sebagai kebenaran = makanan rohani.
Remah-remah =
ayat-ayat firman Tuhan dan pasal demi pasal dari firman Tuhan yang kita terima.
Sekali lagi saya
katakan; perempuan Kanaan tersebut bukan hanya menerima kasih karunia demi
kasih karunia, namun selanjutnya ia dibenarkan.
Mari kita lihat
mengenai ANJING gambaran dari dosa-dosa
bangsa kafir.
Ciri-ciri anjing;
1. 2 Petrus 2: 21-22
(2:21) Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika
mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi
kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa
yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke
muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
“Anjing kembali
menjilat muntahnya”, artinya; kembali
mengulangi dosa, mengulangi kesalahan-kesalahan masa lalu.
Setelah mengenal Yesus, kemudian melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran,
namun berbalik dari perintah kudus, kembali mengulangi kesalahan-kesalahan,
persis seperti anjing yang kembali menjilat muntahnya.
2. Lukas 16: 19-21
(16:19) "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian
jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
(16:20) Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus,
badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21) dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang
jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
“Anjing menjilat
borok”, artinya; sangat menyukai kelemahan-kelemahan orang lain.
Orang yang suka dengan kelemahan-kelemahan orang lain, digambarkan seperti
tukang gossip, yang terus menerus menceritakan kekurangan-kekurangan orang
lain, seperti anjing yang menjilat borok sampai bersih.
Kalau kita perhatikan Amsal 26:17, dikatakan: “Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti
orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu”, berarti; orang yang
menyukai kekurangan sesamanya, tidak mau diusik.
3. Yohanes 10: 12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan
yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Anjing hutan = serigala, sedangkan pekerjaan anjing hutan
(serigala): menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba.
Ia hanya bisa merusak sistim penggembalaan yang benar,
merusak domba-domba yang sedang tergembala dengan baik dalam satu kandang
penggembalaan.
Anjing hutan/serigala adalah gambaran dari roh jahat.
Sedikit kesaksian;
Pada waktu saya masih berstatus pengerja di suatu daerah,
hari-hari di mana saya akan meninggalkan tempat itu, ada 3 tua-tua sidang
meminta kepada saya untuk membuka penggembalaan yang baru, dan yang menjadi
jaminannya adalah tua-tua sidang itu sendiri, membawa jiwa-jiwa dari tempat
saya menjadi pengerja.
Tetapi sebelum saya menjadi seorang pengerja (masih
berada di Lempin-El), melayani di tempat itu, saya telah dibekali oleh
kebenaran firman dari setiap guru yang masuk; sebagai seorang pengerja, sebagai
seorang hamba, tidak boleh memberontak terhadap gembala, tidak boleh melawan
gembala, sekalipun kelihatan tidak dapat berbuat apa-apa, tetap saja
dengar-dengaran.
Jadi, sekalipun saya diminta menjadi gembala, saya tetap
menolak permintaan 3 tua-tua sidang itu, sebab saya tidak mau merusak kandang
penggembalaan, saya tidak mau menjadi anjing hutan.
Ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan itu berdiri
karena darah Anak Domba.
Andai saja saya menerima permohonan mereka, maka Tuhan
tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk menggembalakan sidang jemaat di
Serang dan Cilegon, bahkan mungkin hidup saya akan lebih susah lagi karena saya
merusak kandang penggembalaan, namun oleh karena kemurahan Tuhan, kita
bersama-sama digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam kandang
penggembalaan yang Tuhan percayakan di Serang dan Cilegon.
Kita kembali
memperhatikan perempuan Kanaan dalam ...
Matius 15: 26-27
(15:26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing."
(15:27) Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja
tuannya."
Perempuan Kanaan
menempatkan diri seperti anjing, dan dia mengakui diri bagaikan anjing,
artinya; ia mengakui dosa kesalahan, mengakui kekafirannya di hadapan Tuhan, namun ia dibenarkan sama seperti anjing yang makan remah-remah dari meja
tuannya.
Sesungguhnya kita
ini adalah bangsa kafir, dan kalau akhirnya kita boleh menikmati firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, semua karena kasih karunia demi kasih
karunia, untuk membenarkan saya dan saudara.
Ketika saya dan
saudara dibenarkan ...
Matius 15: 28
(15:28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh.
Seketika itu juga,
anak perempuan Kanaan ini sembuh.
Kebenaran Tuhan
sanggup memulihkan segala sesuatu, kebenaran Tuhan menyembuhkan
penyakit-penyakit kita semua, baik jasmani terlebih rohani.
Alangkah besarnya
kasih Tuhan kepada saya dan saudara, kita hidup oleh karena kasih karunia demi
kasih karunia lewat kepenuhan Kristus.
Tidak berhenti
sampai di situ, selanjutnya kita dibenarkan oleh firman Allah yang kita terima,
lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah, termasuk ibadah kaum muda remaja pada
saat malam hari ini.
Kalau kita
mengingat masa-masa yang lalu sebelum menerima firman pengajaran, hidup kita
ini sama seperti anjing, gambaran dari bangsa kafir, jauh dari kasih karunia,
tidak mengerti tentang kebenaran.
Namun malam hari
ini kita patut bersyukur, sebab Tuhan baik kepada saya dan saudara.
Kebaikan Tuhan
tidak berhenti sampai di sini, kita kembali membaca ...
Matius 15: 24
(15:24) Jawab Yesus: "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Sesungguhnya Yesus
diutus hanya untuk menggembalakan domba-domba, menggembalakan Israel, umat
Tuhan, dan mencari yang terhilang dari antara umat Israel (domba-domba yang
terhilang).
Kalau perempuan Kanaan
ini menerima kasih karunia demi kasih karunia dan selanjutnya dibenarkan,
berarti ia terhitung dalam kawanan domba, itulah umat Israel.
Yohanes 10: 11
(10:11) Akulah gembala
yang baik. Gembala yang baik memberikan
nyawanya bagi domba-dombanya;
Yesus adalah
Gembala yang baik, buktinya: Ia telah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib à pengorbanan Yesus Kristus = sengsara
salib = aniaya karena firman.
Yohanes 10: 15-16
(10:15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal
Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
(10:16) Ada lagi pada-Ku domba-domba
lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan
mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Kafir dan Israel
akan menjadi satu kawanan di hadapan Allah, yang akan digembalakan oleh Gembala
yang baik, Yesus Kristus, ini semua karena kasih karunia demi kasih karunia.
Saya tandaskan
malam hari ini; tetaplah tergembala dengan baik, berada dalam kandang
penggembalaan yang Tuhan percayakan, supaya kasih karunia demi kasih karunia
dan kebenaran Allah menjadi bagian kita semua, sebab di luar Tuhan kita tidak
dapat berbuat apa-apa.
Imamat 21: 12
mengatakan “Janganlah ia keluar dari
tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya,
karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada
di atas kepalanya; Akulah TUHAN”
Jangan keluar dari
tempat kudus, artinya; tergembala dengan baik dengan satu gembala dalam satu
kandang penggembalaan.
Kelebihan bila
tergembala;
- Tidak melanggar kekudusan tempat kudus Allah = tidak menajiskan diri dengan
mayat.
Mayat = tubuh tanpa roh = manusia daging, seperti binatang dengan segala
tabiat-tabiatnya yang menajiskan.
- Minyak urapan Allah ada di atas kepala, yang menandakan bahwa ia telah
dikhususkan bagi Allah.
Yohanes 10: 2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala
domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti
dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kalau
penggembalaan ini berdiri di bumi provinsi Banten itu oleh karena darah Anak
Domba, pendeknya karena kemurahan hati Tuhan.
Kalau domba-domba
tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan, maka yang terlihat
jelas dari kawanan domba itu ada dua hal, yaitu;
1.
Domba-domba
mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
Berarti, tidak mengambil jalannya masing-masing dan tidak menuruti kata
hati = tidak mendengarkan suara daging
Keuntungan dengar-dengaran:
Yohanes 10: 3, 26-27
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar.
(10:26) tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk
domba-domba-Ku.
(10:27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Kalau domba-domba dengar-dengaran, selanjutnya dikenal =
nama terdaftar di sorga.
Terdaftar di sorga, berati nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba,
nama masuk dalam register.
Matius 7: 22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Kalau ibadah pelayanan/pengikutan kita hanya sebatas “bernubuat demi nama Tuhan”,
“mengusir setan demi nama Tuhan”,
“mengadakan
banyak mujizat demi nama Tuhan”, itu tidak akan membuat nama kita terdaftar
di sorga, dengan kata lain tidak dikenal.
Tetapi kalau kita tergembala dengan baik, setia beribadah melayani Tuhan
dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, itulah yang membuat nama
kita terdaftar di sorga, Tuhan mengenal saya dan saudara.
Sekali lagi saya katakan; kalau pengikutan kita hanya sebatas tanda-tanda
heran/hanya menghendaki mujizat-mujizat semata, bahkan sekalipun kita berseru
demi nama Tuhan, menyebut nama Tuhan, tetapi kalau tidak tergembala dengan baik
dalam satu kandang penggembalaan, nama tidak akan terdaftar di sorga.
2.
Mengikuti gembala = mengikuti geraknya firman penggembalaan.
Firman penggembalaan dalam kandang penggembalaan adalah firman pengajaran
mempelai yang membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus, menjadi
mempelai wanita Tuhan sebagai sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka
bumi ini.
Jadi, dapat kita
simpulkan; keuntungan yang besar akan dirasakan oleh anak-anak muda remaja
jikalau tergembala dengan baik dan benar dalam satu kandang penggembalaan,
sebab Tuhan sendiri yang menggembalakannya.
PERLU UNTUK
DIKETAHUI; bukti bahwa Yesus sendiri yang menggembalakan dalam satu kandang
penggembalaan adalah kalau gembala itu
masuk melalui pintu, tidak memanjat tembok.
Memanjat tembok,
sama seperti pencuri gambaran dari gembala upahan, melayani karena uang =
serigala yang buas.
Dengan jaminan ini
kita tidak perlu ragu lagi untuk memberi diri digembalakan.
Setelah menerima
kasih karunia, selanjutnya dibenarkan.
Bukti
seseorang dibenarkan.
Roma 10: 4-5
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang
yang percaya.
(10:5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum
Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
Kebenaran akan
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Adapun kebenaran
yang dimaksud di sini adalah kebenaran
karena iman, bukan karena melakukan hukum Taurat.
Roma 10: 6-7
(10:6) Tetapi kebenaran
karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu:
Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik
dari antara orang mati.
Kebenaran karena
iman, berarti; percaya atas kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus adalah kepenuhan Kristus, sehingga tiap-tiap orang
yang hidup karena iman, tidak perlu ragu atas masa depan, tidak perlu bingung
akan hari esok, tidak perlu bingung soal makan, minum dan pakaian, sebab Tuhan
yang menanggung, memikul dan memelihara.
Saya heran dan
sangat heran, betul-betul heran, jika oleh karena pekerjaan, anak Tuhan harus
meninggalkan kandang penggembalaan, meninggalkan firman pengajaran mempelai.
Seolah-olah
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus tidak sanggup memenuhi segala sesuatu,
padahal kepenuhan Allah itu ada di dalam Kristus, lewat kematian dan
kebangkitan-Nya, ini harus dipahami dengan baik, CAMKAMLAH.
Oleh sebab itu,
kita yang telah dibenarkan, biarlah lanjut untuk masuk dalam pengalaman
kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kalau kita
mengatakan kebenaran iman, namun tidak lanjut pada kematian dan kebangkitan
Yesus Kristus, itu bukanlah kebenaran iman.
Sesungguhnya, kebenaran
karena iman itu tidak jauh, sangat dekat, sebab ia ada di dalam dua hal;
- Di mulut, berarti mulut mengaku bahwa Yesus
adalah Tuhan. tidak ada nama lain yang memberi keselamatan selain nama Yesus
Kristus, Dialah Jalan Kebenaran dan hidup.
- Di dalam hati, berarti hati
percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dengan demikian
maut dikalahkan.
Dengan kebangkitan Yesus Kristus kita dapat berkata, seperti yang tertulis
dalam 1 Korintus 15: 55, “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut,
di manakah sengatmu?” Sesungguhnya sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa
adalah hukum Taurat, namun itu semua telah dikalahkan karena kuasa kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus
Oleh sebab itu,
ada baiknya sidang jemaat dengar-dengaran, supaya kita memperoleh segala
sesuatu lewat kepenuhan Kristus, yaitu masuk dalam pengalaman kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus.
Di dalam kandang
penggembalaan ini, kita telah digembalakan oleh Yesus Kristus, oleh sebab itu
biarlah kita dengar-dengaran, mengikuti suara firman penggembalaan,
menggembalakan umat-Nya sesuai dengan pengertian dan pengetahuan yang berasal
dari Tuhan, itulah firman pengajaran mempelai/firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan dalam pemberitaan ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, ayat
yang satu menerangkan ayat yang lain, tidak ditambahkan, tidak dikurangkan = firman
yang murni = firman Kristus/firman yang diurapi yang menimbulkan iman.
Yohanes 1: 18
(1:18) Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa,
Dialah yang menyatakan-Nya.
Setelah saya dan
saudara menerima kasih karunia,
kemudian dibenarkan, tidak berhenti
sampai di situ, namun lanjut SAMPAI MENGENAL ALLAH BAPA/melihat Allah = berada di
rumah Bapa di sorga.
Saat ini kita
hanya melihat Dia secara samar-samar, sesuai dengan pernyataan Rasul Paulus,
tetapi nanti kita akan melihat-Nya dengan jelas.
Yohanes 14: 4-6
(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke
situ."
(14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak
tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kita boleh berada
di dalam rumah Allah Bapa dan mengenal Allah Bapa karena Yesus adalah “Jalan,
Kebenaran dan hidup.”
Yesus sudah membuka
jalan, itulah kasih karunia demi kasih karunia yang kita peroleh, kemudian
dibenarkan, dan bukti kebenaran itu adalah hidup benar karena iman, sampai
akhirnya kita memperoleh hidup yang kekal di dalam Kerajaan yang kekal, rumah
Bapa di sorga.
Semua itu
dinyatakan Yesus kepada Tomas, karena iman Tomas; melihat dulu baru percaya.
Yohanes 14: 7-9
(14:7) Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga
mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat
Dia."
(14:8) Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah
Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
(14:9) Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku
bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa
itu kepada kami.
(14:10) Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa
dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari
diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan
pekerjaan-Nya.
Kalau akhirnya
kita mengenal Bapa, itu melalui kepenuhan Yesus Kristus, lewat
pekerjaan-pekerjaan yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus, selama 3,5 tahun
di atas muka bumi ini, dan Tuhan menyatakan itu kepada Filipus.
Bukan hanya
Filipus saja yang mengenal Allah Bapa, tetapi kita juga mengenal Allah Bapa
lewat pekerjaan Yesus Kristus selama 3,5 tahun. Pekerjaan Yesus tidak berhenti hanya
sebatas mengusir setan demi nama Tuhan atau tanda-tanda heran/mujizat-mujizat
semata, namun sampai puncaknya yaitu Ia
mati bahkan sampai mati di atas kayu salib = SETIA.
Di dalam kesetiaan
Yesus, Anak Tunggal Bapa, terangkum seluruh kebenaran, terangkum seluruh
kehendak Allah Bapa.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment