IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 3 FEBRUARI 2016
“KITAB
KOLOSE”
(SERI 71)
Subtema : ROH PENDURHAKAAN MENGHALANGI JALAN SALIB
Shalom…!!!
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita
sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang
abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita merendahkan diri di bawah kaki salib
kristus, terlebih dahulu kita memperhatikan
firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21)
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Kalimat
yang harus kita perhatikan pada ayat ini: “Kamu yang dahulu hidup jauh
dari Allah.”
Ini
menunjuk kepada:
-
Bangsa kafir = orang-orang yang
tidak bersunat.
-
Orang fasik dengan segala
kefasikan mereka.
Perlu diketahui; orang yang dahulu hidup jauh dari
Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dari setiap perbuatan yang jahat.
Pendeknya;
setiap perbuatan yang jahat menunjukkan bahwa mereka itu
adalah orang yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Lebih
jauh kita memperhatikan orang yang dahulu
hidup jauh dari Allah...
Efesus
2:11-13
(2:11)
Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi
menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh
tangan manusia,
(2:12)
bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan
dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu hidup "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Yang
dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, menuju kepada
kematian kekal = berada dalam
api neraka untuk selama-lamanya.
Lebih jauh kita perhatikan mengenai orang yang dahulu
hidup jauh dari Allah...
Efesus
2:1
(2:1)
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Di sini semakin diperjelas, orang-orang
yang dahulu hidup jauh dari Allah, banyak melakukan pelanggaran dan banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.
Efesus
2:2-3
(2:2)
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka.
(2:3)
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup
di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti
mereka yang lain.
Penyebab-penyebab
terjadinya dosa, antara lain;
-
Mengikuti jalan dunia ini.
-
Mentaati penguasa kerajaan
angkasa.
-
Hidup dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Sekarang Kita masih memperhatikan....
Keterangan:
“MENTAATI PENGUASA KERAJAAN
ANGKASA.”
Pertanyaannya:
Siapakah mereka itu (orang-orang yang mentaati penguasa kerajaan
angkasa)?
Jawabnya: Mereka
adalah orang-orang yang dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Roh
pendurhakaan = memberontak kepada Allah = berkata-kata melawan Allah dan hamba Tuhan.
Sekarang kita akan melihat: pemberontakkan Saul kepada Allah.
1 Samuel 15:1-3
(15:1) Berkatalah Samuel
kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi
raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
(15:2) Beginilah firman
TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada
orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang
Israel pergi dari Mesir.
(15:3) Jadi pergilah
sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan
janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun
perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta
maupun keledai."
Firman Tuhan datang kepada raja Saul yaitu, untuk menumpas
habis:
-
Amalek mulai dari
raja sampai rakyat; laki-laki, perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang
menyusui.
-
Ternak / hewan /
binatang dari orang-orang Amalekh.
Inilah firman Tuhan / perintah Tuhan yang harus
dituruti raja Saul.
Saudaraku, mereka yang sudah mengambil bagian dalam
pelayanan disebut juga raja-raja dan imam-imam bagi Allah, jadi ini juga menjadi
tugas kita; mendengar dan melakukan firman Tuhan.
Yang pertama-tama mendengar dan melakukan firman Tuhan
adalah mereka yang sudah mengambil bagian dalam pelayanan itulah imam-imam /
raja-raja. Jadi imam-imam / raja-raja harus lebih lagi mendengar dan menuruti
firman Allah dari pada sidang jemaat / mereka yang belum mengambil bagian dalam
pelayanan.
Sekarang mari kita lihat tanggapan Saul terhadap firman Allah.
1 Samuel 15:4-9
(15:4) Lalu Saul memanggil
rakyat berkumpul dan memeriksa barisan mereka di Telaim: ada dua ratus ribu
orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yehuda.
(15:5) Setelah Saul sampai
ke kota orang Amalek, disuruhnyalah orang-orang menghadang di lembah.
(15:6) Berkatalah Saul
kepada orang Keni: "Berangkatlah, menjauhlah, pergilah dari tengah-tengah
orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu bersama-sama dengan mereka.
Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu kepada semua orang Israel,
ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu menjauhlah orang Keni dari
tengah-tengah orang Amalek.
(15:7) Lalu Saul memukul
kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur
Mesir.
(15:8) Agag, raja orang
Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan
mata pedang.
(15:9) Tetapi Saul dan
rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik
dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas
semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah
yang ditumpas mereka.
-
Saul membiarkan Agag
raja Amalekh hidup, tetapi menumpas habis rakyatnya.
-
Saul mengambil
jarahan, binatang yang tambun, tetapi yang buruk /
yang tidak berharga ditumpas habis.
Berarti, Saul tidak dengar-dengaran = mendengar firman
tetapi tidak melakukannya.
Mari kita lihat dua hal yang dibiarkan oleh Saul
hidup;
1.
Membiarkan Agag raja amalekh
hidup.
Artinya; membiarkan Iblis Setan berkuasa.
Iblis setan = roh jahat dan roh najis.
Kalau melayani Tuhan tetapi masih
dikuasai Iblis / Setan dengan kata lain masih dikuasai roh jahat dan roh najis,
ia tidak layak menjadi seorang pelayan Tuhan.
Perhatikan baik-baik firman
Tuhan, sebab yang pertama-tama mendengar dan melakukan firman Tuhan adalah
raja-raja / yang sudah melayani, dimulai dari pemimpin pujian, pembaca firman,
singer, kolektan, infocus, multimedia, pemain musik, sebab itu ibadah ini tidak
boleh dijalankan secara lahiriah = mulut memuji Tuhan tetapi hati jauh dari
Tuhan, datang kepada Tuhan lewat ibadah tetapi manusia batinnya tidak
dipersembahkan kepada Tuhan.
Matius 8:18-20
(8:18) Ketika Yesus melihat orang banyak
mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
(8:19) Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan
berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau
pergi."
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
"Serigala mempunyai liang dan burung
mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya."
Artinya: Melayani dan mengikuti Tuhan tetapi masih dikuasai roh jahat
dan roh najis tidak layak melayani Tuhan sekalipun menyebut Tuhan adalah guru =
ingin di ajar tentang kebenaran.
Perhatikan dua hal;
-
“Serigala mempunyai liang”, artinya; dikuasai roh jahat.
Tugas dari serigala: Mencerai-beraikan
kawanan domba = domba-domba menjadi liar, tidak tergembala dengan baik dalam
satu kandang penggembalaan dengan satu gembala.
Itulah pekerjaan
serigala, untuk memisahkan anak-anak Tuhan dari Tuhan, dari ibadah dan
pelayanan dan dari kasih Tuhan.
-
“Burung mempunyai sarang” artinya; dikuasai roh najis.
Kerugian bila
dikuasai roh najis: Menghambat pembangunan tubuh Kristus, sesuai dengan kisah
dalam kitab Hagai; dengan turutnya orang-orang najis dalam pembangunan rumah
Tuhan, akhirnya pembangunan rumah Tuhan terhalangi.
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia
berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan
tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci,
Babel adalah tempatnya roh najis yang paling
dibenci oleh Tuhan.
Jadi kalau kita melakukan apa yang paling dibenci
oleh Tuhan = musuh Tuhan. Seharusnya, apa yang paling dibenci oleh Tuhan itu
juga yang harus kita benci.
Kerugian dikuasai roh najis, di atas tadi sudah
saya sampaikan; menghalangi pembangunan tubuh Kritsus.
Kalau pembangunan tubuh Kristus terhalangi maka
pembangunan tubuh akan mengarah kepada pembangunan tubuh Babel, tempatnya roh
jahat dan roh najis yang paling dibenci Tuhan.
Doa Yesus Kristus adalah supaya terwujudnya
pembangunan tubuh Kristus = kesatuan tubuh. Tetapi kalau dikuasai roh najis,
pembangunan itu mengarah kepada pembangunan tubuh Babel.
Saya perhatikan, kalau roh najis itu masih
menguasai seorang imam, sangat mempengaruhi situasi yang ada, akhirnya pemberitaan
firman mental begitu saja. Jadi, tolong bantu saya dalam pembangunan tubuh
Kristus ini. Yang masih dikuasai roh najis baik di dalam hati, pikiran,
gerak-gerik dan perkataan yang najis, tolong jangan dilanjutkan lagi, kalau
dilakukan berarti engkau sedang berhadapan dengan Allah bukan dengan saya. Saya
sedang melakukan tugas demi pembangunan tubuh Kritsus, tetapi kalau saudara
masih dikuasai roh najis, saudara berhadapan dengan Allah bukan saya.
2.
Mengambil lembu sapi dan kambing domba yang tambun hidup-hidup.
Artinya; dikuasai oleh hawa nafsu dan keinginan daging.
Binatang à hawa nafsu dan keinginann daging.
Jadi kalau manusia dikuasai hawa nafsu dan keinginan daging disebut
binatang yang tidak berakal budi, sesuai dengan 1 Petrus 2.
Manusia adalah rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam. Kalau binatang
tidak ada roh Allah, bukan tempat firman Allah dan kasih Allah berdiam.
Kalau seseorang hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging = binatang
yang tambun.
Galatian 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging
telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat
dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 perbuatan daging, yaitu;
Percabulan.
|
Perseteruan.
|
Percideraan.
|
Kecemaran.
|
Perselisihan.
|
Roh Pemecah.
|
Hawa Nafsu.
|
Iri Hati.
|
Kedengkian.
|
Penyembahan Berhala.
|
Amarah.
|
Kemabukan.
|
Sihir.
|
Kepentingan Diri Sendiri.
|
Pesta Pora.
|
Perhatikan; “..... barangsiapa
melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.”
Sehebat apapun binatang (hewan) tidak mendapat bagian dalam kerajaan
sorga.
Saya tunjukkan kehebatan seekor bintang;
- Ketika ayam berkokok pada pagi hari sebanyak tiga kali untuk menegor, mengingatkan
kesalahan dari Simon Petrus.
- Keledai yang ditunggangi oleh Bileam berbicara untuk menegor nabi
Bileam, supaya jangan datang kepada Balak dan supaya jangan mengutuki bangsa
Israel yang sedang berkemah.
Nabi-nabi palsu juga disebut juga binatang, sekalipun mereka dapat
menurunkan api dari langit, mengadakan mujizat-mujizat, bernubuat, mengusir
Setan demi nama Tuhan, tetapi Tuhan tidak pernah mengenal mereka = pintu sorga
tertutup.
Roma 8:5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan
hal-hal yang dari Roh.
Mereka yang hidup menurut
keinginan daging, tidak akan pernah memikirkan perkara-perkara di Sorga, itulah
segala sesuatu yang menyangkut ibadah dan pelayanan, dia lebih mengikuti hawa
nafsu dagingnya dari pada ibadah dan pelayanan dan segala kegiatan di dalamnya.
Roma 8:6-7
(8:6) Karena keinginan
daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan
terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak
mungkin baginya.
Mereka yang tidak mendengar dan
menuruti firman Tuhan menjadi seteru Allah.
Berarti kesimpulannya; Saul menjadi seteru Allah.
Kita kembali memperhatikan..
1 Samuel 15:10-11
(15:10) Lalu datanglah
firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
(15:11) "Aku menyesal, karena Aku telah
menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak
melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru
kepada TUHAN semalam-malaman.
Di sini Tuhan melihat sikap raja saul, sehingga dengan
demikian Allah menyesal karena telah menjadikan Saul raja atas Israel.
Tuhan sangat menyesal sekali, apabila seorang imam /
mereka yang sudah melayani Tuhan masih dikuasai roh jahat, roh najis, dan masih
hidup dalam hawa nafus dan keinginan daging, Tuhan sangat menyesal dan dipermalukan
sekali.
Bayangkan; melayani tetapi masih dikuasai roh jahat,
roh najis, melayani tetapi masih hidup menuruti hawa nafsu dan keinginan
daging!!!! Tuhan menyesal dan malu sekali. Ini harus diperhatikan
sungguh-sungguh
Tuhan menyesal menjadikan Saul raja, selanjutya Tuhan memberitahukan
hal ini kepada Samuel, maka sakit hatilah samuel dan ia berseru-seru kepada
Tuhan semalam-malaman, dengan demikian Samuel merasakan apa yang dirasakan oleh
Tuhan.
Ini adalah respon yang baik dari seorang hamba Tuhan.
Samuel hancur hati, tetapi dilanjutkan dengan doa semalam-malaman, untuk mohon
belas kasih Tuhan.
1 Sameul 15:12-13
(15:12) Lalu Samuel bangun
pagi-pagi untuk bertemu dengan Saul, tetapi diberitahukan kepada Samuel,
demikian: "Saul telah ke Karmel tadi dan telah didirikannya baginya suatu
tanda peringatan; kemudian ia balik dan mengambil jurusan ke Gilgal."
(15:13) Ketika Samuel sampai kepada Saul,
berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku
telah melaksanakan firman TUHAN."
Setelah mendapatkan pemberitahuan itu Samuel segera bertindak
dan menemui raja Saul.
Perhatikan ketika Samuel
bertemu dengan raja Saul.....
Saul berkata: “Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN.” Alasan Saul berkata hal itu kepada Samuel adalah: “Aku telah melaksanakan firman TUHAN."
Saul merasa bahwa ia telah melaksanakan dan menuruti segala perintah Tuhan.
Seringkali hal
yang seperti ini dialami / terjadi oleh sidang anak-anak Tuhan dan hamba-hamba
Tuhan, telah dikuasai roh jahat dan roh najis, dan masih hidup menuruti hawa
nafsu daging, namun yang masih merasa menuruti firman Tuhan, merasa sudah paling
benar. Biasanya orang yang merasa diri benar, merasa diri besar, percaya dirinya
sangat berlebihan, suka bermegah, membangga-banggakan diri.
1 Samuel 15:14
(15:14) Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu
apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu
yang kudengar itu?"
Tetapi kata
Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi
kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar
itu?"
Artinya; Saul tidak melakukan tepat seperti apa yang
Tuhan katakan kepadanya, karena Saul masih membiarkan kambing domba dan
lembu-lembu yang tambun itu hidup = hidup menurut hawa nafsu daging.
Jadi jangan heran kalau seorang hamba Tuhan yang sudah dipercayakan
pemberitaan firman para nabi, firman nubuatan, mudah sekali mengerti dan
mengenal keadaan seseorang dan tiba-tiba ia menegor, jangan heran, sebab Tuhan
telah berbicara, walaaupun sepertinya kita sedang terlihat sedang melakukan
firman Tuhan, Tuhan tetap tahu, dan akan memberitahukan apa yang sesungguhnya
sedang terjadi.
1 Samuel 15:15
(15:15) Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa
dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan
lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada
TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
Alasan Saul mengambil jarahan yang tambun dan terbaik
adalah untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan Allah.
Pendeknya,
Saul membela diri di dalam kesalahan.
Tadi saul
merasa diri benar, pada saat merasa diri benar ternyata Samuel menunjukkan
kesalahannya, kemudian pada saat Samuel menunjukkan kesalahannya, Saul masih
membela diri. Seharusnya, kalau memang salah, segera mengakui kesalahan.
Saudaraku
perhatikan, apapun yang kita lakukan sekalipun itu baik menurut kita kalau
tidak dengar-dengaran = mendahului Tuhan, itu tidak baik. Maka Tuhan tidak pernah
tertarik melihat anak Tuhan yang suka mendahului Tuhan, sekalipun cakap, hebat,
Tuhan tidak pakai. Sebab itu dalam kitab Zakharia
4:4 ; “bukan karena keperkasaan,
gagah hebat, namun oleh Roh Tuhan.”
Jadi
pendeknya, Saul masih membenarkan diri = tidak segera mengakui kesalahannya.
1 Yohanes 1:8
(1:8) Jika kita berkata,
bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran
tidak ada di dalam kita.
Kalau tidak mengakui kesalahan = menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita.
1 Yohanes 1:9
(1:9) Jika kita mengaku
dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Sebaliknya, kalau kita mengakui dosa kita, Tuhan mengampuni segala
dosa dan menyucikan kita dari segala kesalahan.
1 Yohanes 1:10
(1:10) Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada
berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada
di dalam kita.
Yang jauh
lebih parah lagi dari ayat 8, kalau tidak mengakui dosa, adalah;
Pertama: Membuat
Allah kita menjadi pendusta.
Misalnya; kalau
si A dan si B berperkara, yang benar si A dan yang salah si B, tetapi si B
tidak mengaku kesalahannya, berarti secara tidak langsung, tanpa ia sadari ia
menjadikan si A pendusta.
Demikian juga
kalau kita tidak mengakui kesalahan kita, maka kita menjadikan Allah pendusta,
padahal dengan jelas tadi dikatakan bahwa; “Allah
itu adalah setia dan adil.” Oleh sebab itu, kalau memang salah akui saja =
masalah selesai.
Kalau
seseorang tidak mengakui masalahnya, dia menjadikan Allah pendusta kemudian
hidupnya tidak akan pernah selesai dari masalahnya, seperti lingkaran Setan,
muter-muter di situ, tidak keluar dari situ.
Imam-imam yang
sudah melayani, cepat-cepat mengakui kesalahan kalau memang salah, jangan
menjadikan Allah pendusta.
Kedua: Firman Allah
sebagai kebenaran, tidak tinggal diam di dalam hidupnya.
Kebenaran
sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Kesimpulannya;
orang yang tidak mau mengakui kesalahan jauh dari salib, tidak mau memikul
salib, tidak terbeban dalam pekerjaan Tuhan, percayalah. Ini yang harus segera
kita perhatikan.
Kembali kita
memperhatikan....
1 Samuel 15:20-21
(15:20) Lalu kata Saul
kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan
yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek,
tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas.
(15:21) Tetapi rakyat
mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang
dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN,
Allahmu, di Gilgal."
Saul masih
tetap bertahan dan membela diri, tidak mau mengakui segala kesalahannya, untuk
kesekian kali.
Kemudian di
dalam pembelaan dirinya ia mempersalahkan rakyat yang mengambil jarahan yang
baik dan tambun dengan alasan; untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Orang kalau
tidak mengakui kesalahannya, selain menjadikan Tuhan pendusta juga suka
mempersalahkan orang lain.
Saya melihat
luar biasanya kebebalan Saul ini, berbanding terbalik dengan Daud, ketika jatuh
dalam dosa yaitu; membunuh Uria orang Het, dan mengambil isterinya, itu dosa
kenajisan, kemudian ketika nabi Natan menunjuk-nunjuk dosa Daud, ia segera
menyesal dan mengakui segala kekurangan, itu sebabnya Tuhan kembali memakai
dia.
Tetapi kalau
bertahan dengan segala dosa kejahatan, kenajisan dan hawa nafsu daging, sampai
kapanpun Tuhan tidak pernah pakai dia.
Berkali-kali Tuhan
menunjuk-nunjuk kesalahan Saul tetapi ia tetap bertahan, bahkan masih
mempersalahkan orang lain, ngeri sekali melihat orang yang seperti ini, semoga
jangan ada di antara kita, dan kalau masih ada tetapi tidak berani mengaku, engkau
harus menyembah dan hancur hati sejadi-jadinya.
Sekarang kita lihat persamaan orang yang keras
hati..
1 Samuel 15:22
(15:22) Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN
itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada
mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada
korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
Jawab Samuel kepasa
Saul...
PERNYATAAN PERTAMA:
-
“Mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan.”
Mari kita lihat korban sembelihan..
Mazmur 51:19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa
yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Korban sembelihan adalah; “jiwa
yang hancur; hati yang patah dan remuk.”
Sekalipun jiwa hancur, hati patah dan remuk, sekalipun kita berjuang,
berkorban di tengah ibadah dan pelayanan ini, tidak ada artinya, tidak
melakukan firman Tuhan yang didengar.
Walaupun kita banyak berjuang dan berkorban karena banyaknya kegiatan
di tengah ibadah dan pelayanan, kalau
tidak dengar-dengaran tidak ada artinya, camkan ini, goreskan itu dalam hatimu.
-
“Memperhtaikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.”
Mari kita lihat lemak..
Imamat 3:16-17
(3:16) Imam harus membakar semuanya itu di atas
mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan.
Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
(3:17) Inilah suatu ketetapan untuk selamanya
bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu
makan lemak dan darah."
Janganlah sekali-kali kamu makan lemak sebab segala lemak adalah
kepunyaan Tuhan.
Arti rohani mempersembahkan lemak;
Mazmur 62:5-6
(63:5) Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur
hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
(63:6) Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku
dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
Memuji Tuhan seumur hidup dengan bibir yang bersorak-sorai disertai mengangkat
dua tangan merupakan lemak yang dipersembahkan kepada Tuhan, tetapi tidak ada artinya
kalau seseorang tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan. Sebab itu
tidak boleh anggap enteng didikan Tuhan, tidak boleh putus asa ketika ditegor,
disesah, diahajar firman Tuhan
Pendeknya; mendengar suara Tuhan dan melakukannya jauh
lebih berharga dari korban bakaran dan korban sembelihan.
Itu pernyataan
pertama, kemudian dilanjutkan pernyatalan Samuel kepada Saul..
PERNYATAAN KEDUA.
1 Samuel 15:23
(15:23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti
dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai
raja."
Samual lanjut
mengatakan: “Pendurhakaan adalah sama seperti
dosa bertenung.”
Pernyataan di atas
menunjukkan bahwa Saul dikuasai oleh:
-
Roh pendurhakaan, dan oleh karena roh
pendurhakaan itu raja Saul tidak mendengar dan memperhatikan firman Tuhan.
Roh pendurhakaan = memberontak, melawan Allah =
tidak dengar-dengaran.
Kemudian di sini dikatakan pendurhakaan itu sama
seperti dosa bertenung.
1 Samuel 28:7-9
(28:7) Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah
bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi
kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia:
"Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."
(28:8) Lalu menyamarlah Saul, ia mengenakan
pakaian lain dan pergilah ia dengan dua orang. Ketika mereka pada waktu malam
sampai kepada perempuan itu, berkatalah Saul: "Cobalah engkau menenung
bagiku dengan perantaraan arwah, dan panggillah supaya muncul kepadaku orang
yang akan kusebut kepadamu."
(28:9) Tetapi perempuan itu menjawabnya:
"Tentu engkau mengetahui apa yang diperbuat Saul, bahwa ia telah
melenyapkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal. Mengapa
engkau memasang jerat terhadap nyawaku untuk membunuh aku?"
Bertenung artinya; meminta petunjuk kepada
arwah-arwah = dosa perzinahan = menduakan hati Tuhan.
Sesungguhnya dalam keadaan apapun, mungkin ada
sesuatu perkara yang tidak dapat dipecahkan, seharusnya minta petunjuk kepada
Tuhan, tetapi di sini kita melihat Saul justru meminta petunjuk kepada arwah-arwah
= dosa bertenung = dosa perzinahan / menduakan hati Tuhan.
Masih ada di antara kita, ketika menghadapi
masalah, tidak mau bertanya kepada Tuhan, merasa diri mampu, dia sudah mengerti firman,
dia tidak butuh gembala, dia tidak sadar bahwa itu adalah roh bertenung.
Jangan pernah, merasa diri kuat, bisa, hanya
Tuhan yang kuat, dia dahsyat di tempat kudus-Nya, Dia ajaib.
Rancangan manusia tidak sama dengan rancangan Allah,
rancangan manusia antara langit dan bumi. Kalau bulan bisa di jangkau dan bisa
diketahui jaraknya seberapa, tetapi bumi dengan langit tidak ada yang dapat mengukur
berapa jaraknya, jadi kuasa Tuhan tidak terbatas. Tetapi di sini kita melihat Saul
justru datang dan bertenung kepada arwah, karena pada saat itu Israel sedang dalam
keadaan terjepit, ia tidak ada lagi tempat meminta petunjuk, roh Tuhan sudah
undur dari pada dia, sedang Samuel sudah mati. Samuel itu seorang nabi untuk
menyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Tuhan, ini adalah keadaan yang
sangat kritis, mengambil jalan pintas. Banyak orang sepeti itu, karena sudah
tidak ada lagi jalan keluar terhadap masalah, penyakit, keuangan, pergi ke dukun
dan lain sebagainya.
Jadi kalau akhirnya Saul bertenung itu karena
dikuasai roh pendurhakaan, berani berontak kepada Allah. Dengar firman tetapi tidak
menuruti, ujung-ujungnya dikuasai roh pendurhakaan dan kalau sudah dikuasai roh
pendurhakaan, ujung-ujungnya akan suka bertenung, ini yang harus diwaspadai
sungguh-sungguh.
Kalau sudah melihat keluarga sepeti itu engkau
yang harus berdoa sungguh-sungguh.
-
“Kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.”
Pernyataan ini menunjukan bahwa raja Saul adalah seorang
yang degil hati.
Kedegilan = keras hati.
Keras hati adalah penyambahan berhala, sebab itu
orang yang keras hati digambarkan seperti tanah yang berbatu-batu, tanahnya
tipis, ketika benih ditaburkan dia tumbuh sebentar saja, tetapi tidak kuat
terhadap aniaya firman, tidak kuat terhadap sengasara salib, tidak kuat
terhadap penindasan, dengan kata lain kebenaran tidak mendapat tempat di dalam
hati orang yang keras hati. Berarti keras hati = berhala.
Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari
Tuhan. Saking kerasnya hati firman tidak mendapat tempat dalam hati, itu
berhala.
Sehingga di sini dikatakan bahwa kedegilan sama
seperti penyembahan berhala dan tearfim.
Terafim = patung buatan tangan, bisa dari kayu
bisa dari batu.
Sekalipun kita tidak mendirikan arca / patung
pahatan dari batu atau kayu, tetapi kalau seseorang keras hati itu adalah
penyembahan berhala.
Itulah saul, sehinga firman yang didengar itu
tidak mendapat tempat dihatinya.
Sekarang kita
melihat...
Alasan Allah menumpas Amalek.
1 Samuel 15:2
(15:2) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku
akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang
Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.
“Aku akan membalas apa yang dilakukan orang
Amalek kepada orang Israel.”
Berarti; Allah
menjadi pembela bagi bangsa Israel.
Adapun
kejahatan orang Amalek kepada bangsa Israel adalah: “Orang Amalek menghalang-halangi perjalanan banga Israel di padang
gurun, ketika bangsa Israel keluar dari Mesir.”
Dalam Ulangan 8:2-3, padang gurun adalah
perjalanan salib.
Tujuan dari
perjalanan salib adalah untuk merendahkan hati dan supaya bangsa Israel tahu
bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, melainkan hidup dari setiap perkataan
Alah.
Kalau ada
orang tua yang menghalangi anaknya untuk melayani Tuhan, doakan dia, sebab orang
tua itu sedang menghalang-halangi jalan salib, keluarga yang menghalangi jalan
salib juga doakan keluargamu.
Lebih jauh
kita melihat orang Amalek...
Ulangan
25:17-18
(25:17) "Ingatlah apa
yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir;
(25:18) bahwa engkau didatangi mereka di jalan
dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau
lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.
Amalek menghalang-halangi
perjalanan bangsa Israel dan semua orang lemah pada barisan belakang dari
bangsa Isreal dihantam mereka.
Barisan
belakang à kerohanian
yang terbelakang = sarat dengan kelemahan = masih terdapat kelemahan.
Kalau kita
perhatikan Matius 11:28; “Hai engkau yang letih dan lesu, dan berbeban
berat datanglah kepada-Ku, Aku akan memberi kelegaan kepadaMu.”
Tuhan memperhatikan
orang yang letih dan lesu (barisan belakang), tetapi di sini kita melihat orang
Amalek justru menghantam barisan belakang dari bangsa Israel.
Yang sarat
dengan kelemahan harus diperhatikan, jangan dimanfaatkan kelemahan orang lain,
kalau seseorang dikuasai roh najis jangan dimanfaatkan.
Kenapa orang Amalek
melakukan itu? karena orang Amalek itu tidak takut Tuhan.
Jadi kalau ada
orang yang memanfaatkan kekurangan orang lain itu adalah orang yang tidak takut
Tuhan, sekalipun dia sudah beribadah dan tekun dalam tiga macam ibadah pokok,
bahkan sudah mengambil bagian dalam pelayanan, tetap saja disebut tidak takut
Tuhan.
Takut akan
Tuhan: Membenci kejahatan, kecongkakkan, kesombongan, dan lain sebagainya... Amsal 8:13.
Ulangan 25:19
(25:19) Maka apabila TUHAN, Allahmu, sudah
mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di
negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki sebagai milik
pusaka, maka haruslah engkau menghapuskan
ingatan kepada Amalek dari kolong langit. Janganlah lupa!"
Nasihat firman
kepada bangsa Israel apabila mereka tiba di tanah Kanaan; “menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit.”
Saudaraku,
tanah kanaan itulah milik pusaka bagi bangsa Isreal, ibadah dan pelayanan ini
adalah milik pusaka kita.
Tanah Kanaan menunjuk
kepada suasana kebangkitan. Ibadah dan pelayanan = bersuasanakan kebangkitan
dan kalau sudah bersuansanakan kebangkitan, jangan lupa perkara ini, Amalek harus
ditumpas dari muka bumi ini. Iblis / Setan itulah roh jahat dan roh najis,
daging dengan segala hawa nafsunya harus ditumpas dari atas muka bumi ini, ini
harus diingat tidak boleh dilupakan, janganlah lupa!!!
Ibadah dan
pelayanan dalam kandang penggembalan GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon adalah milik pusaka kita, Tuhan adalah bagian
kita. Dan kalau kita sudah melayani Tuhan, hapuskan Amalek dari ingatan kita
ini, jangan lupa!!!
Itu alasan
Tuhan sehingga Allah memerintahkan raja Saul untuk menumpas habis orang Amalek,
rajanya sampai kepada binatang –binatangnya, jadi bukan tanpa alasan Allah
berfirman. Setiap kali Allah berfirman; kita harus dengar dan turuti, ada
bagian yang mudah untuk kita lakukan, tetapi ada juga bagian yang sukar untuk
kita lakukan, sampai sakit dan pahit bagi daging, tapi bukan tanpa alasan Allah
berfirman. Doakan mereka yang menghalangi jalan salib, supaya jangan menjadi
seteru salib. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment