IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 29 APRIL 2016
“KITAB MALEAKHI”
Subtema : DILEPASKAN DARI TIPU
MUSLIHAT SETAN
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera
bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan
kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah
pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Kita kembali memperhatikan
firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab dari Maleakhi pasal 4.
Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa sesungguhnya
hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap
orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari
yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar
dan cabang mereka.
Terlebih dahulu kita memperhatikan kalimat: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang.”
Ini berbicara tentang kedatangan Yesus Kristus untuk
kali yang kedua, dimana Ia akan tampil sebagai Raja yang berkuasa untuk
menghakimi segala bangsa = hari penghakiman.
Sebagai gambaran dari hari penghakiman itu: “Menyala
seperti perapian”. Maka yang akan terbakar pada hari penghakiman itu
adalah; jerami.
Jerami = batang padi / batang gandum yang kering
sesudah dituai à kerohanian yang kering-kering = tidak berbuah = tidak
dapat berbuat baik.
Yohanes 15:4-6
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada
pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak
tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Penyebab kerohanian menjadi kering-kering adalah; “hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan” =
jauh dari Tuhan = berada di luar Tuhan....“Seperti
ranting tidak melekat pada pokok anggur dan menjadi kering, tidak menghasilkan
buah.”
Tidak menghasilkan buah, artinya; tidak dapat berbuat
apa-apa = tidak dapat berbuat sesuatu yang baik dihadapan Tuhan = tidak dapat
menyenangkan hati Tuhan.
Lebih jauh mengenai kerohanian yang kering-kering...
Yeremia 17:5-6
(17:5) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan
manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari
pada TUHAN!
(17:6) Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan
mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang
gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Kerohanian yang kering-kering selalu mengandalkan
manusia dan kekuatannya sendiri = bergantung pada kekuatannya dan manusia, berarti;
tidak bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Kerohanian yang kering-kering diumpamakan seperti tiga
hal, yaitu;
1.
“Seperti semak bulus di
padang belantara” = tanpa pemeliharaan Tuhan.
2.
“Tidak akan mengalami
datangnya keadaan baik” = tidak mengalami pemulihan.
3.
a. “Ia akan
tinggal di tanah angus di padang gurun” = gersang, tandus, tidak
menghasilkan apa-apa.
b. “Tinggal di negeri
padang asin yang tidak berpenduduk” = hidup tanpa kasih Allah.
Tinggal di daerah tidak berpenduduk = hidup
menyendiri. Kalau hidup seorang diri di tengah orang banyak = hidup tanpa kasih
Allah.
Yeremia 17:4
(17:4) Engkau terpaksa
lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan
membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam
murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
“Lepas tangan dari milik
pusaka yang dipercayakan oleh Tuhan.”
Artinya; tidak bertanggungjawab terhadap ibadah dan
pelayanan = melepaskan diri dari ibadah dan pelayanan.
Milik pusaka à harta warisan itulah
ibadah dan pelayanan.
Tuhan telah mewariskan ibadah dan pelayanan ini kepada
kita sebagai milik pusaka yang harus dipertahankan, jangan lepaskan apapun
alasannya.
Akibat lepas tangan dari milik pusaka: “Menjadi budak musuh atas seijin Tuhan.”
Ada 2 musuh utama / musuh abadi;
1.
Daging dengan segala hawa nafsu
dan keinginannya.
Daging itu musuh dalam selimut karena daging tinggal
bersama-sama dengan kita.
Jadi jangan biasakan hidup menurut keinginan daging. Karena
setiap orang yang hidup menurut keinginan daging, hanya memikirkan hal-hal dari
daging, tidak memikirkan hal-hal dari Roh. Tidak memikirkan kemajuan-kemajuan
dalam kandang penggembalaan.
2.
Iblis / setan = roh jahat dan roh najis = penghulu di udara dengan segala
tipu dayanya.
-
Roh jahat disebut juga serigala.
Pekerjaan serigala:
Menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba sehingga kawanan domba tidak
tergembala dengan baik... Yohanes 10:12.
-
Roh najis disebut juga dengan; burung.
Pekerjaan roh najis; menghambat
pembangunan tubuh Kristus.
Pertanyaannya: Dimanakah
tempat ketika diperbudak oleh musuh?
Jawabnya: “Di negeri
yang tidak mereka kenal.”
Ada 2 kali bangsa Israel diperbudak musuh.
-
Selama 430 tahun di Mesir.
Bangsa Israel diperbudak dengan kerja paksa sampai
memahitkan hati mereka.
Kalau seseorang diperbudak oleh dosa tanpa hari
perhentian (sabat) maka yang akan terjadi adalah; capek hati / lelah hati
sampai hati terasa pahit.
Itulah yang dialami bangsa Israel selama 430 tahun diperbudak
di Mesir.
-
Selama 70 tahun di Babel.
Babel adalah tempatnya roh jahat dan roh najis
bersembunyi.
Kesimpulannya; bangsa Israel diperbudak musuh di
negeri yang tidak mereka kenal yaitu; Mesir
dan Babel.
Tuhan menjanjikan suatu negeri kepada bangsa Israel
itulah negeri Kanaan tujuannya; supaya mereka dapat beribadah dan melayani
Tuhan.
Tempat kita beribadah dan melayani Tuhan sangat
familiar, sangat kita kenal sekali, karena di luar ibadah dan pelayanan adalah tempat
yang tidak kita kenal / asing bagi kita. Oleh sebab itu, kalau ada anak-anak Tuhan lebih menyukai di luar sana dari pada berada di negeri yang
Tuhan janjikan, tanda bahwa ia sedang diperbudak musuh.
Kalau seseorang lebih mengenal dunia dan daerah kefasikan
yaitu; tempat roh jahat dan roh najis, berarti; dapat dipastikan ia sedang
diperbudak oleh musuh. Itu sebabnya,
Daud lebih suka satu hari dalam pelataran bait Allah dari pada beribu ribu hari
di tempat lain.
Pertanyaannya: Siapakah
yang digambarkan seperti jerami?
Jawabnya: “Orang
gegabah dan semua orang yang berbuat fasik.”
Sejenak kita melihat orang
yang gegabah...
Maleakhi 3:13-15
(3:13) Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu
berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"
(3:14) Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah
untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan
dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?
(3:15) Oleh sebab itu
kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur
orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka
luput juga."
Orang gegabah berkata, antara lain;
a.
"Adalah sia-sia
beribadah kepada Allah.”
b.
“Apakah untungnya kita memelihara apa yang
harus dilakukan terhadap-Nya?”
c.
“Apakah untungnya
berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam?”
Pendeknya, perkataan
orang gegabah adalah perkataan kurang ajar.
Saudaraku, sebagai anak
Tuhan jangan terlalu gampang mengucapkan kata-kata. Apalagi berbicara tentang
yang berkaitan dengan kandang penggembalaan di dalamnya ada gembala, Yesus
adalah gembala Agung.
Keterangan: “Apakah untungnya berjalan
dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?”
Arti rohaninya: Tidak ada untungnya menyesali
kesalahan dan tidak ada untungnya bersedih hati atas dosa-dosa yang pernah
terjadi.
Menyesallah terhadap kesalahan yang sudah pernah
dilakukan, tetapi kalau menyesal jangan ulangi lagi, cukup satu kali jangan
berkali-kali, kalau berkali-kali menyesal berarti melakukan kesalahan
berkali-kali, ini namanya orang bebal, tidak bisa diajar lagi.
Contoh orang yang tidak
mau bertobat dan berkabung.
Matius 11:20-24
(11:20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat,
sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
(11:21) "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena
jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di
tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
(11:22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan
Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
(11:23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke
langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika
di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota
itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
(11:24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan
negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."
Tuhan mengecam kota-kota yang tidak mau bertobat dan
berkabung, sementara di situ paling banyak terjadi mujizat-mujizat.
Kota-kota yang tidak mau bertobat antara lain;
a.
Khorazim dan Betsaida, sedangkan Tirus, Sidon sudah lama bertobat dan berkabung oleh
karena mujizat-mujizat yang juga terjadi di Khorazim dan Betsaida.
Tuhan tolong Tirus dan Sidon lewat mujizat-mujizat,
tetapi Khorazim dan Betsaida tidak mau bertobat dan berkabung. Kalau orang lain
bertobat maka, tentunya kita juga akan mendapatkan perlakuan yang sama dari
Tuhan Yesus. Jangan pernah kecil hati, putus asa dan kecewa mengikuti Tuhan.
b.
Kota Kapernaum,
sehingga Tuhan akan menurunkan Kapernaum sampai ke dunia orang mati. Karena kota Kapernaum tidak mau
bertobat dan berkabung maka Yesus berkata; “jika
di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota
itu tentu masih berdiri sampai hari ini.”
lebih jauh kita melihat KAPERNAMUM.
Yesus mengunjungi kota
Kapernaum sebanyak 4 kali, antara lain;
1.
Matius 4:12-17.
2.
Matius 8:5-13.
3.
Markus 1:21-28.
4.
Yohanes 2:12.
Yesus tampil di Kapernaum sebanyak 4 kali, dua
diantaranya mengadakan mujizat.
1.
Yesus menyembuhkan seorang perwira di Kapernaum (Matius 8:3).
2.
Markus 1:21.
Sekarang kita melihat mujizat yang kedua...
Markus 1:21-22
(1:21) Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera
masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
(1:22) Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka
sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Ketika Yesus tampil di Kapernaum pada hari sabat, Ia
mengajar di rumah ibadat.
Sabat = hari ketujuh = hari perhentian bagi Tuhan
Allah.
Tujuan menguduskan hari
sabat.
1.
Keluaran 20:8-11
(20:8) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki,
atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu
atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
(20:11) Sebab enam hari
lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia
berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.
Menguduskan hari sabat tujuannya; untuk mengikuti
teladan Yesus Kristus.
Salib adalah teladan Yesus supaya kita juga turut
mengikuti-Nya.
Salib = korban Kristus = kasih Allah.
-
Kasih menutupi banyak sekali dosa ... 1 Petrus 4:8.
-
Kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan... Kolose 3:14.
2.
Ulangan 5:14-15
(5:14) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki,
atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau
lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang manapun, atau orang asing yang di
tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti
seperti engkau juga.
(5:15) Sebab haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu
budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu
dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN,
Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
Supaya terlepas dari
perbudakan dosa, seperti bangsa Israel dulu diperbudak di Mesir selama 430
tahun.
Sejenak kita melihat
ketika bangsa Israel di perbudak di Mesir selama 430 tahun...
Keluaran 1:10-14
(1:10) Marilah kita
bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah
banyak lagi dan--jika terjadi peperangan--jangan bersekutu nanti dengan musuh
kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini."
(1:11) Sebab itu
pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan
kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni
Pitom dan Raamses.
(1:12) Tetapi makin
ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa
takut kepada orang Israel itu.
(1:13) Lalu dengan kejam
orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
(1:14) dan memahitkan
hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu
bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan
kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
Bangsa Israel ditindas dengan kejam, ditindas dengan
kerja paksa sampai memahitkan hati mereka.
Kalau bekerja tanpa hari perhentian akan mengalami
kelelahan, demikian juga orang yang diperbudak oleh dosa akan mengalami
kelelahan dalam hidup.
Kalau mengalami kelelahan dalam hidup, tanpa hari
perhentian, maka akan memahitkan hati = timbul akar pahit.
Maka ketika Yesus berada di Kapernaum Ia memanfaatkan
kesempatan yang ada, pada hari sabat Ia masuk rumah ibadat dan mengajar di
situ, Ia tidak lupa menguduskan hari sabat.
Mesir memperbudak bangsa Israel supaya mereka jangan
bertambah banyak.
Bertambah banyak adalah rencana Allah dalam kehidupan
manusia, supaya banyak orang yang diselamatkan, itulah kasih Allah kepada kita.
Tetapi, kalau dunia tidak, justru supaya jangan bertambah banyak. Orang dunia
tidak mengerti ini, sebab itu mereka tidak menguduskan hari sabat, seolah-olah yang
lebih utama adalah pekerjaan, akhirnya diperbudak dosa sampai memahitkan hati, maka
tidak banyak orang yang bertobat kalau pikirannya hanya tertuju pada dunia.
Pendeknya, menguduskan hari sabat adalah jalan
satu-satunya untuk memperoleh keselamatan, dengan kata lain, jumlah yang
diselamatkan akan lebih banyak.
Itulah sekilas mengenai hari sabat.
Sekarang kita kembali melihat...
Markus 1:23-27
(1:23) Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang
kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
(1:24) "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau
datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari
Allah."
(1:25) Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari
padanya!"
(1:26) Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit
dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
Pada saat Yesus mengajar, di rumah ibadat ada seorang
yang kerasukan roh jahat.
Efesus 6:11-12
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging,
bukan melawan manusia, melainkan roh-roh jahat / penghulu dunia yang gelap
dengan segala tipu muslihatnya.
Jadi kalau anak Tuhan suka bertengkar dengan
sesamanya, ini adalah anak Tuhan yang keliru di dalam menjalankan ibadah
pelayanan kepada Tuhan.
Hati-hati orang yang dirasuki oleh roh-roh jahat, dia
banyak kali terpedaya oleh tipu muslihat dari roh jahat.
Sebagai bukti...
Matius 12:43-45
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke
tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah
kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih
tersapu dan rapih teratur.
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari
padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu
lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas
angkatan yang jahat ini."
Di sini kita melihat,
rumah itu dikuasai roh jahat = dirasuki oleh roh jahat.
Sesungguhnya kalau kita perhatikan
rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur tetapi sayangnya rumah itu kosong.
Praktek tipu muslihat:
-
“Bersih tersapu tetapi
kosong.”
Artinya; memiliki firman
tetapi tidak menjadi pelaku, persis seperti ahli-ahli Taurat.
Dalam pengikutan kita, mengerti
firman tetapi tidak menjadi pelaku, sebetulnya dia sedang diperdaya oleh tipu
muslihat dari Iblis / Setan.
Kalau tersapu bersih seharusnya
ada isinya tidak kosong; ada Tuhan dengan Tritunggal-Nya itulah firman Allah,
Roh Allah dan kasih Allah, sehingga seseorang tidak mungkin menjadi pribadi
yang munafik. Tentunya dia akan berpegang pada kebenaran dan memberi diri
dipimpin oleh Roh dan tinggal di dalam kasih Allah.
-
“Rapi teratur tetapi
kosong.”
Artinya; melayani Tuhan
dengan segala aturan-aturan tetapi tidak menyenangkan hati Tuhan.
Sekarang kita akan
melihat, keadaan orang yang diperdaya oleh Iblis Setan (bersih tersapu dan rapi
teratur tetapi kosong).
Matius 23:1-2
(23:1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada
murid-murid-Nya, kata-Nya:
(23:2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki
kursi Musa.
(23:3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka
ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,
karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Ahli Taurat mengajarkan
firman Tuhan tetapi tidak melakukannya = bersih tersapu tetapi kosong.
Bukti bahwa mereka tidak
melakukan firman
Matius 23:4
(23:4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas
bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Tidak terbeban dalam
pekerjaan Tuhan justru membebani orang lain.
Ahli Taurat dan orang
farisi mengajar tetapi tidak melakukan, tidak terbeban tetapi malah membebani,
ini kondisi dari orang yang diperdaya oleh Iblis/Setan dengan segala tipu
muslihatnya.
Jadi banyak imam-imam
yang seperti ini, sepertinya beribadah dan melayani tetapi sesungguhnya sedang
diperdaya oleh Iblis/Setan, sedang dirasuki.
Kalau seseorang dirasuki
Setan, seperti yang kita ketahui itu sesuatu yang lumrah. Tetapi kalau hamba
Tuhan, imam-imam dirasuki oleh Iblis/Setan dengan apa lagi dia bisa dilepaskan
kalau bukan kasih karunia? Kalau hamba Tuhan, imam-imam dirasuki dengan roh
yang semacam ini sangat sukar dibebaskan, sangat sukar dilepaskan.
Kemudian, dari sisi orang
farisi...
Matius 23:5
(23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat
orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
Orang farisi melayani
dengan segala aturan-aturan yang ada, hanya untuk dilihat orang lain saja.
Pendeknya, melayani hanya
untuk pamer-pamer saja. Ini situasi yang sulit sebetulnya.
Sebagai bukti melayani
hanya untuk pamer: “Mereka memakai tali
sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang.”
Memakai tali sembahyang
yang lebar dan jumbai yang panjang, tidak sesuai dengan ukuran Tuhan.
Kalau melayani untuk
pamer-pamer, untuk menonjolkan diri, menurut ukuran kita itu hebat, tetapi
menurut ukuran Tuhan tidak.
Matius 23:6
(23:6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di
tempat terdepan di rumah ibadat;
“Suka duduk di tempat terhormat”, berarti selalu mencari posisi yang
terhormat.
Melayani tetapi tidak
dengar-dengaran = gila hormat. Sebab itu kalau melayani jangan mencari
kepentingan diri sendiri, setelah bekerja lalu tidak dengar-dengaran, tidak
boleh seperti itu. Kalau dipercaya justru semakin dengar-dengaran. Mencari
posisi karena ingin dihormati saja, resikonya tidak dengar-dengaran.
Hati-hati, roh yang
seperti ini paling sukar dilepaskan, dari pada mengusir Setan dari orang yang
kerasukan setan, tinggal menyebut di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, lepas,
tetapi kalau yang seperti ini kondisinya, memprihatinkan sekali.
Matius 23:7
(23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil
Rabi.
-
“Suka menerima
penghormatan di pasar.”
Pasar adalah sarang
penyamun = tempat berkumpulnya semua kejahatan.
Kalau rumah Tuhan
dijadikan pasar, maka yang diperjual belikan di situ adalah; “Lembu sapi, kambing domba, burung merpati”
à korban Kristus.
Menjual korban Kristus maka yang terlihat:
a.
Terdapat meja-meja penukar uang = hati terikat dengan
uang = cinta uang, melayani karena uang.
b.
Tempat duduk à kedudukan dan jabatan =
mempertahankan harga diri.
-
“Suka dipanggil
rabi.”
Matius 23:8
(23:8) Tetapi kamu,
janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah
saudara.
Jangan suka dipanggil rabi karena hanya satu Rabi.
Rabi = guru atau tuan.
Hanya satu guru dan rabi yaitu Allah yang hidup di
dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Kalau suka mencari penghormatan, sekali waktu kalau
tidak sesuai dengan keadaan akan susah sendiri. Kalau hidup di bawah pimpinan
Roh Kudus, tidak ada yang menentang, kemana saja masuk, linknya luas /
jaringannya luas. Maka jangan malu merendahkan diri, apalagi di tengah ibadah
dan pelayanan, harus bisa diajak kerja sama.
Inilah praktek di mana mereka sedang diperdaya oleh
Iblis Setan, ahli Taurat dan orang-orang farisi. Bersih tersapu à ahli Taurat. Rapi teratur à orang-orang farisi, melayani dengan menggunakan jumbai
tetapi tidak terbeban dengan pekerjaan Tuhan, justru membebani.
Saya sudah berapa kali melepaskan orang yang kerasukan
Setan, terakhir pada tahun 2015, sebelum saya mengusir Setan saya minta ampun
terlebih dahulu. Lalu saya katakan: Dalam nama Tuhan Yesus saya perintahkan
kamu pergi, pergi, Setannya pergi dari orang itu. Tidak perlu bertanya; siapa
kamu? Apa maumu? Sebab saya tidak perlu kenalan dengan Setan.
Sekarang kita melihat...
Matius 15:7-9
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh
dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka
ajarkan ialah perintah manusia."
Kalau melayani tetapi diperdaya oleh tipu muslihat
Iblis/setan maka yang terlihat adalah kemunafikan.
Munafik = di luar dan di dalam tidak sama, di luar
terlihat seperti baik tetapi di dalamnya penuh kejahatan.
Kemudian...
-
Menjalankan ibadahnya secara lahiriah saja.
Misalnya; memuliakan
Tuhan dengan bibir tetapi hatinya jauh dari Tuhan, tubuhnya dipersembahkan
kepada Tuhan tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
-
Beribadah kepada Tuhan hanya karena ajaran / perintah
manusia = ibadah karena aturan saja.
Kalau ikuti ibadah tetapi tidak menuruti perintah
Tuhan itu kemunafikan. Orang seperti ini sedang di rasuki oleh roh jahat.
Keadaan orang yang
dirasuki oleh roh jahat...
Markus 1:24
(1:24) "Apa
urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak
membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Orang yang kerasukan Setan itu berteriak. Berteriak à suara daging = hidup di
dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging. Ada 15 tabiat daging
dalam Galatian 5:19-21.
Kalau suka berteriak / daging bersuara (mulut tidak
bisa ditahan) itulah keadaan orang yang dirasuki oleh roh jahat.
Ayo jangan suka berteriak di jalan-jalan, di rumah di
tempat pekerjaan, susah senang terima saja, jangan suka berteriak, nanti indah
pada waktunya, percayalah. Tidak ada kesukaran di atas muka bumi ini yang tidak
bisa dilewati, semua kesukaran ada hari perhentian asal sungguh-sungguh, jangan
anggap enteng didikan, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Bandingkan dengan pribadi
Yesus.
Matius 12:17-21
(12:17) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
(12:18) "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang
kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan
memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
(12:19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak
akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu
yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu
menang.
(12:21) Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Sebagai hamba, Ia tidak berbantah, Ia tidak berteriak,
tidak mendengarkan suara di jalan-jalan. Kalau menghambakan diri kepada Tuhan
jangan suka teriak. Tidak ada makanan jangan berteriak. Jangan suka mempersalahkan
apapun sifatnya yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan (jangan mempersalahkan Tuhan dan keadaan).
Mari kita lihat
teriakan dari orang yang dirasuki oleh roh jahat..
Markus 1:24
(1:24) "Apa
urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak
membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Antara lain;
a.
“Apa urusan-Mu
dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?”
Artinya: Tidak mau menerima nasihat firman.
Memang tidak ada urusan antara orang yang hidup dengan
orang yang mati. Sebelum kematian yang kedua Setan sudah dilemparkan ke dalam
api neraka, sebab itu tidak ada urusan antara orang yang hidup dan orang yang mati,
sehingga di sini Setan, memanfaatkan situasi yang ada.
Biasanya orang yang seperti ini tidak mau dinasihati.
Kalau berbicara Yesus orang Nazaret, menunjukkan bahwa
Yesus adalah seorang nabi.
Tugas dari seorang nabi adalah; bernubuat = firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Orang yang dirasuki oleh roh jahat tidak mau
dinasihati oleh firman para nabi.
b.
“Engkau datang
hendak membinasakan kami?”
Di atas tadi saya sudah sampaikan, bahwa sebelum
kematian yang kedua, Iblis/Setan sudah ditempatkan di dalam api neraka, lalu
dengan perkataan; Engkau datang hendak
membinasakan kami? Menunjukkan bahwa Iblis/Setan dengan leluasa memperdaya manusia
dengan segala tipu muslihatnya.
Banyak orang seperti ini, orang yang putus asa dan stress
akhirnya mengambil jalan pintas; gantung diri. Jangan pernah putus asa, kita
tidak bisa dibuat stress oleh situasi apapun yang kelihatan sulit.
c.
“Aku tahu siapa
Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Teriakan yang ketiga ini seperti memuji Tuhan dan
memuliakan Tuhan tetapi rencananya supaya memperdaya
manusia dengan segala tipu muslihatnya. Banyak kejadian yang seperti ini,
hati-hati, seperti memuliakan Tuhan, menyebut Allah yang kudus.
Jurus yang terakhir ini sangat jitu sekali, seperti
memuliakan Tuhan, melembutkan hati Tuhan, tetapi rencanya mau memperdaya dengan
tipu muslihat.
Markus 1:25
(1:25) Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari
padanya!"
Di sini Yesus tidak mau mendengarkan teriakan dari roh
jahat, sebaliknya Ia justru mengusir Setan itu.
Yesus tidak dapat diperdaya oleh tipu daya Iblis
Setan. Perjuangan kita bukan melawan manusia tetapi Iblis Setan.
Matius 1:26-27
(1:26) Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit
dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
(1:27) Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya,
katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa.
Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
Orang-orang Kapernaum takjub melihat
perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib, satu sisi mereka takjub sisi lain mereka
berada dalam kebodohan.
Bukti mereka dalam kebodohan, dapat dilihat dari
pernyataan mereka yaitu; “Apa ini? Suatu ajaran baru” menunjukkan
bahwa orang-orang di Kapernaum masih mempertahankan cara hidup yang lama dengan
cara ibadah dan pelayanan yang lama juga.
Ibadah mereka adalah ibadah Taurat hanya sebatas
tersapu bersih, rapi teratur tetapi kosong, setelah iblis setan di usir mereka
bertanya apa ini ajaran baru.
Barangkali saudara yang baru datang ke tempat ini melihat
cara pelayanan yang seperti ini kaget dan mengatakan ini cara baru, sebab di
tempat yang lama anda bisa ngantuk-ngantuk, bisa angkat kaki, tetapi di sini
diajar untuk disiplin.
Itu sebabnya, sekalipun di Kapernaum ini banyak mujizat,
tetapi tidak berkabung atas dosa yang diperbuat, tidak mau bersedih atas
kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Saudara tidak perlu lagi heran-heran kalau saya tegor
dalam banyak perkara. Kenapa kita kaget? Karena ibadah kita dengan cara yang
lama. Dulu dengan cara yang lama tetapi
sekarang Tuhan sudah ajarkan dengan cara yang baru. Lepaskan ibadah yang lama,
jangan pertahankan itu lagi.
Matius 12:18
(12:18) "Lihatlah,
itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku
akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa.
Seorang hamba Tuhan harus memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa = menyatakan kebenaran kepada orang lain.
Itulah tugas dari seorang hamba Tuhan memberi harapan
kepada orang yang tidak berdaya, sampai hukum itu menang. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment