IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 13 DESEMBER 2017
(Seri 135)
Subtema:
BAYAR HARGA.
Shalom saudaraku…
Selamat malam , salam sejahtera
bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya yang besar, oleh karena kasih dan
kemurahan-Nya yang besar kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa
Penyembahan malam ini. Kiranya kasih karunia, damai sejahtera, menjadi bahagian
kita malam ini dan seterusnya. Dan kiranya firman Allah membawa kita rendah di
bawah kaki salib Tuhan, sujud menyembah kepada Allah yang hidup, menjadi penyembah-penyembah
di dalam roh dan kebenaran, mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir
dimana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi. Kita harus menjadi mezbah dupa
besar, hidup di dalam doa penyembahan yang besar, supaya mampu menghadapi
situasi yang semakin sulit dan sukar.
Tuhan sudah semakin menunjukkan
dan memperlihatkan tanda-tanda kedatangan-Nya yang sudah tidak lama lagi. Pak
Trump dipakai Tuhan untuk menggenapi firman Tuhan. Seluruh bangsa Israel dari keturunan
12 suku Israel di seluruh dunia suatu saat nanti akan kembali ke Israel dan
tanda-tanda ini sudah mulai terlihat, Israel dan Amerika telah dimusuhi oleh
banyak negara dan kita harus kembali kepada Tuhan, Dialah milik pusaka kita.
Ibadah dan pelayanan inilah jaminan hidup kita masing-masing. Jadi, jangan ada
lagi terlena oleh karena perkara-perkara di bawah di bumi / hal-hal lahiriah.
Harta kekayaan, uang, jabatan yang tinggi, ijazah, tidak menjamin hidup kita
pribadi lepas pribadi, tetapi Yesus yang disalibkan Dialah jalan, kebenaran dan
hidup. Dari Alfa untuk sampai kepada Omega jembatannya adalah salib. Kita
sedang memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini semua, oleh karena salib
juga kita menjadi kuat tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak suci.
Segera saja kita memperhatikan
firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh
rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:27
(1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya
rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah
kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain
(bangsa kafir) yaitu, Kristus ada di tengah-tengah kamu,
Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan.
Pendeknya,
betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain / bangsa kafir, bangsa
yang tidak bersunat.
Wahyu
3:14-17
(3:14) "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi
yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
(3:15) Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau
dingin atau panas!
(3:16) Jadi karena engkau
suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku.
(3:17) Karena engkau
berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan
apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang,
miskin, buta dan telanjang,
Jemaat
di Laodikia berkata; “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa.”
Dari pengakuan ini
menunjukkan bahwa mereka bergantung pada harta dan kekayaan, mereka tidak
bergantung kepada kasih karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan sehingga bagi
Tuhan mereka itu; melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
sebab Tuhan sendiri yang mengatakannya.
Akibatnya; kondisi rohani
mereka menjadi tidak dingin dan tidak
panas, berarti; suam-suam kuku à orang yang tidak
sepenuhnya bergantung kepada Tuhan, tidak bergantung kepada kasih karunia yang
dianugerahkan Tuhan kepada mereka.
Dampak negatif tidak
dingin dan tidak panas.
Kita boleh lihat
pernyataan Tuhan.
Wahyu 3:16
(3:16) Jadi karena engkau
suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku.
Tuhan berkata; “Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”
Sebetulnya, betapa kaya dan mulianya rahasia itu diantara bangsa-bangsa lain yaitu; Kristus ada di tengah-tengah mereka,
Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan tetapi sebaliknya jemaat di
Laodikia memperkaya diri dengan harta / kekayaan di bumi sehingga bagi Tuhan
mereka adalah jemaat yang melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.
Imamat 18:24-25, 27-28
(18:24) Janganlah kamu
menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa
yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
(18:25) Negeri itu telah
menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri
itu memuntahkan penduduknya.
(18:27) --karena segala
kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga
negeri itu sudah menjadi najis--
(18:28) supaya kamu
jangan dimuntahkan oleh negeri itu, apabila kamu menajiskannya, seperti telah
dimuntahkannya bangsa yang sebelum kamu.
Tuhan menghalau tujuh
penduduk negeri Kanaan karena mereka telah menajiskan negeri itu = dimuntahkan.
Dimuntahkan dari mulut Allah berarti; najis.
Penduduk negeri Kanaan
telah melakukan segala kekejian di hadapan Tuhan, itulah yang menajiskan
mereka…Imamat 18:1-23.
Oleh sebab itu, sebelum dibawa masuk ke
negeri Kanaan, terlebih dahulu Tuhan mengingatkan bangsa Israel supaya mereka
juga jangan melakukan kekejian itu, sehingga tidak menjadi najis dan dihalau
dari negeri Kanaan. Memang orang-orang Yehuda sempat dihalau, dibuang ke Babel
selama 70 tahun lamanya oleh karena kenajisan mereka.
Matius 15:11
(15:11) "Dengar dan
camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan
yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
Apa yang keluar dari
mulut, itulah yang menajiskan seseorang.
Lebih rinci soal
kenajisan...
Matius 15:17-19
(15:17) Tidak tahukah
kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu
dibuang di jamban?
(15:18) Tetapi apa yang
keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
(15:19) Karena dari hati
timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian,
sumpah palsu dan hujat.
Dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan,
percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat itulah yang menajiskan seseorang. Sedangkan apa yang masuk
ke dalam mulut turun ke perut lalu dibuang ke jamban tetapi apa
yang keluar dari mulut itu yang menajiskan seseorang. Ketika tujuh penduduk
negeri Kanaan menajiskan negeri itu, akhirnya mereka dihalau dari negeri itu (dimuntahkan),
supaya kita memperhatikan ini dengan sungguh-sungguh.
Tuhan terlebih dahulu
memperingatkan bangsa Israel sebelum memasuki negeri yang dijanjikan itu,
supaya mereka juga nanti tidak turut dimuntahkan, namun ini juga menjadi
peringatan yang baik bagi kita semua. Kita rindu untuk dibawa masuk ke tanah
Kanaan sampai berada di gunung Sion. Saudara masih ingat? Waktu kita di luar
Tuhan betul-betul kondisi rohani kita begitu najis, karena dari hati timbul
segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah
palsu dan hujat = keadaan dimuntahkan.
Sekarang Tuhan telah
mewariskan ibadah dan pelayanan ini kepada kita sebagai milik pusaka yang harus
kita pertahankan supaya kalau kita mempertahankannya maka Tuhan tidak akan
memuntahkan kehidupan kita semua.
Praktek ibadah dan kehidupan
yang dimuntahkan.
Matius 15:8-9
(15:8) Bangsa ini
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka
beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia."
Bibir memuliakan Tuhan
tetapi hatinya jauh dari Tuhan = ibadah lahiriah / Taurat, ibadah dari orang
najis yang telah dimuntahkan dari mulut Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmaninya
kepada Tuhan tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan,
sehingga jangan heran, kalau seseorang masih di bawah hukum Taurat maka “Mata
ganti mata gigi ganti gigi”, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan,
jauh dari kasih karunia, menjadi miskin rohani. Kalau kita bergantung pada
kasih karunia yang dianugerahkan; menjadi kaya rohani.
Jalan keluar supaya tidak
dimuntahkan dari mulut Allah.
Kolose 1:27
(1:27) Kepada mereka
Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara
bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang
adalah pengharapan akan kemuliaan!
Perhatikan kalimat
berikut; “Kristus ada di tengah-tengah kamu.”
Inilah jalan keluarnya,
itu sebabnya rasul Paulus berkata betapa kaya dan mulianya rahasia itu di
antara bangsa-bangsa, yaitu; Kristus ada di tengah-tengah manusia.
Kolose 1:20-22
(1:20) dan oleh Dialah Ia
memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun
yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
(1:21) Juga kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran
seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
(1:22) sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dulu bangsa kafir jauh
dari Allah / memusuhi Allah di dalam hati dan pikiran mereka, tetapi pada saat
Kristus ada di tengah-tengah bangsa kafir, maka bangsa kafir diperdamaikan
kepada Allah dan sesama, sehingga antara saya dan sesama itu ada damai sejahtera
karena di tengah-tengahnya ada salib Kristus yang memperdamaikannya. Kalau saya
bisa berdamai dengan isteri saya, di tengah-tengahnya ada salib Kristus, kalau
saya bisa berdamai dengan sidang jemaat itu karena di tengah-tengahnya ada salib
Kristus sehingga yang jauh menjadi dekat, yang memusuhi Allah dalam hati telah
berdamai dengan Allah dan sesama.
Tidak hanya
diperdamaikan, selanjutnya untuk menempatkan sidang jemaat / tubuh-Nya yang Kudus, tidak bercacat, tak
bercela di hadapan-Nya pada saat Dia datang pada kali yang kedua sebagai
Mempelai Pria sorga. Inilah kekayaan dan kemuliaan bangsa kafir, Kristus ada di
tengah-tengah kita sehingga saya dan sesama ada damai sejahtera.
Sinkornisasi / persamaan
dengan jemaat Laodikia.
Wahyu 3:17
(3:17) Karena engkau
berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan
apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin,
buta dan telanjang,
Jemaat di Loadikia
sebetulnya di hadapan Tuhan melarat, malang, miskin, buta dan telanjang. Jemaat
di Laodikia jauh dari Allah dan memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka.
Oleh sebab itu Tuhan menasihatkan mereka untuk membeli tiga hal. Membeli artinya; mau bayar harga / rela berkorban. Kita mengikuti Tuhan tidak boleh gratisan. Membeli tiga hal
tadi, yaitu;
-
Emas yang telah dimurnikan.
-
Pakaian putih.
-
Minyak untuk melumas mata.
Sekali lagi saya
tandaskan, ikut Tuhan tidak boleh gratisan, ikut Tuhan harus mau bayar harga,
rela berkorban, sangkal diri dan pikul salib supaya jangan melarat, malang,
miskin, buta dan telanjang, dan nasihat ini perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh
jangan diabaikan. Kalau seseorang tidak mau bayar harga untuk Tuhan, orang
seperti ini kurang menghargai nasihat firman Tuhan. Sesuatu yang gratisan itu
murahan, tidak bernilai di hadapan Tuhan. Jadi yang membuat kita bernilai
tinggi di hadapan Tuhan adalah darah salib sesuai dengan 1 Petrus 1:18-19.
Kita bernilai tinggi karena telah ditebus oleh darah salib, bukan karena perak
dan emas, bukan karena kekayaan dan harta, melainkan oleh karena darah salib /
bayar harga. Kita juga menjadi milik ketebusan Tuhan karena Dia telah bayar
harga di atas kayu salib. Beda dengan orang di luaran sana, betul-betul kondisi
rohani mereka dimuntahkan / najis, murahan. Sedangkan mereka yang telah ditebus
bernilai tinggi, itu bisa dilihat dari perkataan, sikap, perbuatan, betul-betul
bernilai tinggi, menjungjung tinggi korban Kristus, sikap dan perbuatan tidak
murahan. Pendeknya, supaya kita bernilai tinggi, belajar untuk membayar harga, jangan
suka yang gratisan.
Adapun tiga hal yang
harus dibeli itu antara lain;
1.
Emas yang telah dimurnikan.
Dimurnikan berarti telah
melewati dapur api peleburan, telah melewati ujian demi ujian / telah teruji, dan
tidak mudah putus asa dan tidak mudah kecewa manakala menghadapi banyak ujian.
Tujuan membeli emas yang dimurnikan;
supaya menjadi kaya.
1 Petrus 1:6-7
(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun
sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya.
Iman itu perlu diuji, iman yang teruji ini
jauh lebih tinggi nilainya dari emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan
api. Iman yang teruji ini memperoleh puji-pujian, kehormatan, pada hari Yesus
menyatakan-Nya. Jangan lantas kecewa manakala harus menghadapi dapur api
peleburan. Saya tidak mengatakan ujian itu enak bagi daging, tetapi bertahan
saja. Kalau kita bertahan, iman yang semacam ini nilainya jauh lebih tinggi /
bernilai tinggi di hadapan Tuhan.
2.
Membeli pakaian putih, supaya kita memakainya.
Tujuannya; jangan
terlihat ketelanjangan yang memalukan.
Saudaraku, himpunan besar
orang banyak, mereka itu keluar dari kesusahan yang besar, kemudian mereka
telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba,
berarti untuk memiliki pakaian putih mereka telah membayar harganya, tujuannya;
supaya tidak terlihat ketelanjangan yang memalukan itu. Yang sudah
melayani Tuhan tetap setia melayani Tuhan, tetaplah memakai pakaian putih,
pakaian kudus, disebut juga dengan pakaian pesta supaya jangan terlihat ketelanjangan-ketelanjangan
dan itu sangat memalukan sekali.
3.
Minyak untuk melumas mata.
Di dalam Matius 6,
mata adalah pelita dari seluruh anggota tubuh. Kalau mata gelap, maka gelaplah
seluruh anggota tubuh, tetapi kalau mata itu terang, maka teranglah seluruh
anggota tubuh, maka kita perlu untuk membeli minyak, untuk melumas mata.
Kita melayani bukan
karena gagah hebat dan kuat, namun oleh Roh Tuhan, kita menjadi kesaksian di
tengah dunia ini bukan karena kepintaran, gagah hebat dan kuat, bukan karena kecakapan
namun oleh Roh Tuhan, menjadi kesaksian, menjadi pelita, oleh karena Roh Tuhan.
Itulah keadaan jemaat di
Laodikia, pada akhirnya mereka menjadi kaya. Namun dulu waktu mereka masih jauh
dari Tuhan betul-betul, hati mereka memusuhi Allah karena mereka bergantung
pada harta dan kekayaan. Mereka mengaku kaya dan memperkayakan diri sampai
tidak kekurangan apa-apa, serba berkecukupan, tetapi bagi Tuhan mereka tetap
melarat, malang, miskin. Maka supaya menjadi kaya, Tuhan menasihatkan supaya
membeli emas yang dimurnikan di dalam api, kemudiaan yang kedua Tuhan
nasihatkan supaya membeli minyak untuk melumas mata, supaya menjadi terang dan
menjadi kesaksian, hidup di dalam pengurapan Roh.
Kemudian, supaya jangan terlihat
ketelanjangan maka Tuhan nasihatkan supaya jemaat di Laodikia membeli pakaian
putih, yang telah dicelup di dalam darah Anak Domba.
Kejadian 8:18-21
(8:18) Lalu keluarlah Nuh
bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya.
(8:19) Segala binatang
liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi,
masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu.
(8:20) Lalu Nuh
mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari
segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia
mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
(8:21) Ketika TUHAN
mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya:
"Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang
ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan
membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Pada zaman Nuh Tuhan
memuntahkan manusia dengan air bah, sehingga membinasakan semua yang hidup.
Air bah -> dosa
kenajisan.
Biarlah kita mendirikan
mezbah bagi Tuhan dan senantiasa mempersembahkan korban bakaran di atasnya. Itu
cara untuk mengambil hati Tuhan. Mungkin dulu hati kita ini jahat, dan najis
dari kecilnya tetapi kalau kita memiliki kerinduan untuk mendirikan mezbah dan
mempersembahkan korban bakaran di atasnya, maka hati Tuhan akan luluh / jauh
dari penghukuman yang membinasakan.
Korban bakaran berarti; mempersembahkan
potongan-potongan daging itu di atas mezbah korban bakaran semalam-malam sampai
pagi berarti sampai hangus sampai daging tidak bersuara lagi, itu cara untuk
menarik perhatian Tuhan, untuk meluluhkan hati Tuhan. Dirikan mezbah dan
biarlah kita jadikan diri kita ini mezbah dan kita persembahkan hidup kita ini sebagai
korban bakaran kepada Tuhan sampai hangus, daging tidak bersuara lagi, maka
dengan demikian, hati Tuhan kembali lagi kepada kita. Mungkin dulu sudah jauh
bahkan berbuat jahat dan najis dari sejak kecil tetapi sekarang kita ada di
dalam Tuhan mendirikan mezbah dan mempersembahkan korban bakaran di atas
mezbah. Tetap bayar harga, maka hati Tuhan luluh.
Kejadian 8:22
(8:22) Selama bumi masih
ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau
dan hujan, siang dan malam."
Selama kita ada di bumi
ini maka 4 hal terjadi/nyata di dalam hidup kita;
1.
Tidak berhenti musim menabur dan
menuai.
2.
Tidak berhenti musim dingin dan
panas.
3.
Tidak berhenti kemarau dan hujan.
4.
Tidak berhenti siang dan malam.
Kesimpulannya, duka
diganti dengan suka, kita menabur yang baik maka kita akan menuai yang
baik, kemudian juga tidak berhenti musim dingin dan panas. Kita belajar kepada
semut, salah satu dari empat binatang yang terkecil, namun cekatan, ketika
musim dingin semut tetap diam di tempat tetapi apabila tiba musim panas, semut akan
mengumpulkan makanannya. Kemudian, ada musim kemarau tetapi
juga ada musim hujan, kemarau mengakibatkan tanah menjadi gersang / tandus dan
kering-kering, tetapi juga Tuhan berikan musim hujan (kelimpahan).
Kemudian, pada siang hari
kita bekerja, tanpa kenal lelah tetapi ada juga malam untuk kita istirahat.
Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman oleh;
Gembala sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment