KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, December 1, 2017

IBADAH RAYA MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

IBADAH RAYA MINGGU, 26 NOVEMBER 2017

KITAB WAHYU
(Seri 38 )

Subtema: ALLAH MEMBENTANGKAN KEMAH-NYA.

Shalom saudaraku…
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena perkenanan Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu.
Wahyu 7: 13-14
(7:13) Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Ada dua poin penting yang harus kita perhatikan di sini:
Poin pertama: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar.
Poin kedua: “Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Keterangan: “MEREKA INI ADALAH ORANG-ORANG YANG KELUAR DARI KESUSAHAN YANG BESAR.”
Kesusahan besar, berarti bukan kesusahan kecil. Artinya; tidak heran dengan nyala api siksaan, tidak heran dengan ujian-ujian, tidak heran dengan cobaan-cobaan yang datang silih berganti.

1 Petrus 4: 12
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Jangan heran dengan nyala api siksaan sebagai ujian, seolah-olah kesusahan yang kita alami lebih besar dari penderitaan Yesus Kristus.

1 Petrus 4: 13
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
Sebaliknya, bersukacitalah di dalam penderitaan Kristus supaya kita juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya kelak.

Untuk menderita bersama dengan Kristus, itu sangat sulit diterima oleh logika, pemikiran dan perasaan manusia daging. Saya tidak katakan mudah, tetapi tetap harus saya sampaikan; bersukacitalah di dalam penderitaan Kristus supaya kita juga kelak boleh bersukacita pada waktu Ia nanti menyatakan kemuliaan-Nya.
Berarti, demi kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, bertahanlah di dalam penderitaan Kristus.

Lukas 24: 18-21
(24:18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
(24:19) Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
(24:20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
(24:21) Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Dua orang murid Yesus, salah satunya bernama Kleopas, tidak mau menerima atau menolak ketika Yesus dihukum mati di atas kayu salib.  
Itu sebabnya di atas tadi saya katakan; untuk menderita bersama dengan Kristus, itu sangat sulit diterima oleh logika (pikiran manusia daging), seperti itulah dua murid, yang sedang berjalan menuju ke Emaus.
Kedua murid berkata: “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.”
Kedua murid tersebut berharap terjadinya pemulihan dan pembebasan terhadap bangsa Israel tanpa salib.
Logika manusia sangat sulit untuk menerima pemikiran Allah, seperti Simon Petrus, ia tidak rela kalau Yesus harus menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat...Matius 16:21-23. untuk menderita bersama dengan Kristus. Logika manusia sangat sulit.

Lukas 24: 25-26
(24:25) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
(24:26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"

Untuk sampai kepada kemuliaan, maka Yesus terlebih dahulu menderita dan mati di atas kayu salib.
Andaikata saja dua murid yang sedang berjalan ke Emaus ini betul-betul meneliti, betul-betul menyelidiki apa yang ditulis oleh para nabi tentang keselamatan yang diberikan oleh Yesus di atas kayu salib, tentu mereka tidak sulit menderita bersama dengan Kristus.
Andaikata kita dengan sadar dan rela hati menerima firman para nabi (firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan), kita tidak sulit menderita bersama dengan Dia.

Itu sebabnya Yesus berkata: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
Inilah kebodohan dari orang-orang Kristen; menolak salib tetapi mengharapkan sesuatu yang baik dari Tuhan. Mengharapkan sesuatu yang baik dari Tuhan, tetapi salibnya ditolak, sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

Lukas 24: 27
(24:27) Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Lalu akhirnya Yesus menjelaskan kepada dua murid apa yang tertulis tentang Dia (tentang penderitaan Kristus di atas kayu salib), yang semuanya tertulis dalam Kitab Suci, mulai dari kitab Musa dan kitab para nabi yang lain. Sebetulnya penderitaan Kristus sudah dituliskan dalam Kitab Suci, baik kitab Musa dan kitab para nabi yang lain.

Lukas 24: 28-30
(24:28) Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
(24:29) Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
(24:30) Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

Setelah Yesus menjelaskan penderitaan yang dialami-Nya, selanjutnya Yesus memecah-mecahkan roti.
Jadi, Yesus tidak hanya menceritakan penderitaan-Nya di atas kayu salib, tetapi juga menunjukkan seperti apa Yesus mati di atas kayu salib.

Bantu doa, supaya saya pun demikian. Tidak hanya bisa menyampaikan firman para nabi, tidak hanya bisa menyampaikan pengajaran salib, tetapi juga harus memecah-mecahkan roti dan membagi-bagikannya.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib, itu harus ditunjukkan dan dibuktikan.

1 Petrus 1: 10
(1:10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
Keselamatan itulah yang diteliti dan diselidiki oleh para nabi. Keselamatan yang dimaksud di sini ialah keselamatan yang dikerjakan oleh salib Kristus, itu yang harus diteliti dan diselidiki oleh para nabi, untuk selanjutnya disampaikan. Jadi, seorang hamba Tuhan harus menyampaikan tentang salib, bukan soal berkat, apalagi soal pelipat gandaan uang.

Tetapi di hari-hari ini terlalu banyak nabi-nabi menyelidiki dan meneliti tentang pelipat gandaan uang, itu saja yang diajarkan di gereja, dari minggu ke minggu yang dibicarakan soal-soal berkat, itu sangat menyedihkan dan memprihatinkan sekali. Segala sesuatu yang ada di dunia ini sifatnya semu, artinya; tidak memberi jaminan untuk hidup kekal.
Bantu doa, kiranya dengan kekuatan Roh Tuhan, kita terus meneliti dan menyelidiki keselamatan yang dikerjakan oleh salib Kristus, tidak meneliti yang lain-lain.

Tadi, Yesus sendiri menceritakan tentang penderitaan-Nya di atas kayu salib sesuai dengan apa yang tertulis di dalam kitab Musa dan kitab para nabi yang lain, puncaknya; Ia memecahkan roti. Harus ada praktek dari seorang nabi itu sendiri (pemecahan roti) sebagai teladan bagi sidang jemaat, tidak hanya bisa kotbah.

1 Petrus 1: 11
(1:11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
Para nabi meneliti saat yang mana dan bagaimana yang dimaksud oleh Roh Kristus yang menguasai mereka. Artinya; nubuat dalam kitab suci tidak diartikan menurut kehendak manusia selain Roh Kristus.

Dalam suratan Petrus dengan jelas dinyatakan: “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah”…1 Petrus 2:20-21.

Kemudian, kita lihat; “Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus.”
Yang pertama:
Yesaya 53: 3
(53:3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan Ia biasa menderita kesakitan.
Yesaya menulis ini sesuai dengan Roh Kristus yang menguasai kehidupannya. Juga Daud menuliskan hal yang sama karena dia dikuasai Roh yang satu dan yang sama.

Yang kedua:
Mazmur 22: 7
(22:7) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak.
Roh Kristus bersaksi tentang penderitaan Yesus Kristus. Roh itulah yang menguasai hamba-hamba Tuhan termasuk raja Daud.

Gambaran penderitaan Kristus dinyatakan dalam tiga bagian:
-       “Ulat dan bukan orang” = tidak berarti dan merugikan.
-       “Cela bagi manusia” = menjadi aib.
-       “Dihina oleh orang banyak” = rendah dan diinjak-injak, dihinakan.

Lukas 24: 30-32
(24:30) Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
(24:31) Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
(24:32) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Jadi, Roh Kristus, Roh yang sama dan yang satu menguasai pribadi Yesus dan Dia menceritakan tentang penderitaan-Nya sendiri di atas kayu salib dan pada saat itulah hati dari kedua murid sangat berkobar-kobar, hati mereka terharu dengan pembukaan rahasia firman.
Kalau seseorang berkobar-kobar, terharu mendengar firman tentang perkara-perkara di bawah, itu yang salah, itu yang tidak benar. Yang benar, hati kita berkobar-kobar saat firman tentang salib diberitakan.

Sampai puncaknya mata rohani mereka terbuka. “Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia.
Setelah pemberitaan firman tentang Salib disampaikan, terbukalah mata mereka dan mereka mengenal pribadi Yesus Kristus, Tuhan dan Juru selamat.
Jadi, saya berani mengatakan, mereka ikhlas menerima teguran firman di atas tadi yang mengatakan: “Hai kamu orang bodoh” karena mata rohani mereka telah dicelikkan.
Saya yakin walaupun tidak ditulis secara gamblang mengenai keikhlasan mereka tentang teguran di atas tadi. Namun kalau kita selidiki pada ayat berikutnya, mereka pada akhirnya menceritakan apa yang mereka alami kepada 11 murid yang lain, berarti mau menerima teguran firman.

Inilah keadaan dari; orang-orang yang keluar dari kesusahan besar, bukan kesusahan kecil.

Dampak positif menderita bersama dengan Kristus.
1 Petrus 4: 14
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Suatu kebahagiaan bahkan keuntungan besar bagi kita bila menderita bersama dengan Kristus sebab Roh Allah yaitu secara khusus Roh kemuliaan ada di dalam diri kita masing-masing (memiliki Roh Kemuliaan).

Saya tandaskan malam ini; dambakanlah Roh kemuliaan, berarti bersukacitalah kalau harus menderita bersama dengan Kristus, sebab Roh Allah, secara khusus Roh kemuliaan ada di dalam diri kita masing-masing.

Kita lihat; Kegunaan Roh kemuliaan.
Mazmur 24: 7-10
(24:7) Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
(24:8) "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
(24:9) Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
(24:10) "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" S e l a

Keuntungan, kegunaan Roh kemuliaan ada dua.
Kalau menderita bersama dengan Kristus, maka masuklah Roh Kemuliaan itu. Pertanyaannya, siapakah Roh kemuliaan itu?
Jawabnya ada dua:
1.     “TUHAN, jaya dan perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan”.  Berarti, Roh Kemuliaan itu memberi kemenangan dalam setiap peperangan rohani yang sedang terjadi, yang kita alami saat ini.
Kita ini sedang berjuang menghadapi musuh. Ada dua musuh abadi:
-       Daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
-       Setan, itulah roh jahat dan roh najis.
Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging melainkan penghulu dunia yang gelap, itulah roh jahat di udara. Tetapi kalau Roh Kemuliaan itu masuk, maka akan memberi kemenangan terhadap roh jahat di udara.
2.    “TUHAN semesta alam”, artinya Roh kemuliaan memberi kuasa yang besar untuk berkuasa atas alam semesta baik yang di atas bumi, baik yang di bumi, baik yang di bawah bumi.
-       Di atas -> penghulu dunia yang gelap atau roh jahat di udara.
-       Di bumi -> nabi-nabi palsu.
-       Di bawah bumi -> dunia orang mati atau mereka yang berada di alam berzah, arwah-arwah yang akan dilemparkan ke dalam api neraka.

Kalau kita hidup dengan mengandalkan manusia dan kekuatan sendiri tanpa memiliki Roh Kemuliaan, saya tidak yakin orang seperti ini bisa berkemenangan, perkasa dalam peperangan. Sebaliknya, akan kalah dengan pengaruh yang tak suci.
Tetapi dengan Roh kemuliaan, kita perkasa, Dia memberi kemenangan atas peperangan yang kita alami dan yang sedang terjadi sekarang ini, dan berkuasa atas alam semesta, baik yang di atas, di bumi dan di bawah bumi; roh jahat, nabi palsu, juga mereka yang berada di dunia orang mati.
Dunia orang mati itu seperti padang gurun; sekalipun hujan turun di atasnya, tidak berbekas, juga digambarkan seperti si Lintah yang mempunyai dua anak yang bernama “UNTUKKU” dan “UNTUKKU.”

Kerinduan di hati saya, supaya kita semua memiliki Roh Kemuliaan itu.

Syarat menderita bersama dengan Kristus.
1 Petrus 4: 15-16
(4:15) Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
(4:16) Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Syarat-syarat menderita bersama dengan Kristus:
a.     Janganlah ia menderita karena kesalahannya, antara lain sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetaplah membawa damai sejahtera.
b.     Jangan malu menderita bersama dengan Kristus. Ada kalanya untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, kadang kita malu. Berbuat baik juga kadang kala kita enggan. Jangan malu merendahkan diri di hadapan Tuhan, jangan malu menempatkan diri sesuai dengan posisi yang Tuhan tunjukkan kepada kita, selalu berada di bawah kaki salib Tuhan.

Itulah syarat menderita bersama dengan Kristus. Kalau dua syarat ini tidak diperhatikan, maka tidak mungkin seseorang bisa menderita bersama dengan Kristus.

2 Korintus 4: 16-18
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Penderitaan ringan yang kita alami sekarang ini akan menghasilkan kemuliaan yang dari Tuhan jauh melebihi dari segala-galanya, bahkan jauh melebihi penderitaan yang sekarang ini.
Karena penderitaan yang sekarang ini adalah penderitaan ringan, tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima.

Tanda menderita bersama dengan Kristus;
-       Terjadi pembaharuan manusia batiniah.
Ketika manusia batiniah kita dibaharui dari sehari ke sehari, maka otomatis manusia lahiriah kita akan semakin merosot. Namun sekalipun demikian, Rasul Paulus tidak tawar hati dan tidak malu menderita bersama dengan Kristus.
-       Memiliki pandangan nubuatan.
Berarti memandang jauh ke depan, sesuai dengan apa yang dinyatakan Rasul Paulus: “Kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.


Keterangan: MEREKA TELAH MENCUCI JUBAH MEREKA DAN MEMBUATNYA PUTIH DI DALAM DARAH ANAK DOMBA.
1 Petrus 4: 1
(4:1) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,

Barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa.”
Jadi, penderitaan badani itu adalah merupakan pengalaman bagi kita untuk mencuci jubah di dalam darah Anak Domba.

1 Petrus 1: 1-2
(1:1) Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,
(1:2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

Orang-orang yang dipilih Allah adalah orang-orang yang telah mengalami percikan darah.
Orang-orang yang dipilih = bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah -> pelayan-pelayan Tuhan, mereka ini telah mengalami percikan darah.

Percikan darah berarti; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Orang lain yang berbuat salah, kita yang harus menanggungnya, tetapi itu adalah suatu kesempatan penting bagi kita, untuk mencuci jubah dan membuatnya putih bersih. Sama halnya dengan; barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa.
Tetapi selain itu juga, orang-orang pilihan dikuduskan oleh Roh Tuhan.

Yesaya 4: 4
(4:4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.

Tuhan berkuasa untuk menguduskan orang-orang pilihan, orang-orang yang melayani Tuhan, dengan roh yang mengadili dan roh yang menghanguskan.
Mengadili, berarti di situ dinyatakan atau ditegakkan suatu kebenaran. Kemudian, sifat dari api Roh Kudus juga memang menghanguskan, membakar tabiat daging.
Demikianlah cara Tuhan menguduskan orang-orang pilihan Tuhan. Dikuduskan dengan roh yang mengadili, dikuduskan dengan roh yang sifatnya membakar tabiat daging.

Kita sudah memperhatikan dua poin:
Poin pertama: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar.
Poin kedua: “Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Hasil dari dua poin tadi.
Wahyu 7: 15
(7:15) Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Dengan dua poin di atas kita layak, berdiri di hadapan takhta kasih karunia, untuk melayani Dia siang dan malam di Bait suci-Nya.
Melayani bukan karena gagah, hebat dan kuat, bukan karena keperkasaan, bukan karena kemampuan daging, melainkan karena Tuhan yang melayakkan kita semua (karena kepercayaan).

Kemudian, bagian-bagian dari orang-orang yang melayani Tuhan: “Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Yesaya 4: 5-6
(4:5) Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung
(4:6) dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.

Allah membentangkan kemah-Nya di atas mereka, yaitu; segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung, itulah tudung kemuliaan Tuhan.
Jadi dari takhta itu dibentangkan kemah-Nya, itulah tudung kemuliaan;
-       Pada siang hari: “Segumpal awan, sebagai pondok tempat bernaung terhadap panas terik.”
-       Pada malam hari: “Segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala, sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.

Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, keadaan semakin sukar dan sulit. Kesukaran akan semakin terjadi dan sudah semakin terlihat. Bagaimana cara kita menghindari kesukaran yang sedang terjadi.
Kesukaran sekarang dan kesukaran pada masa yang akan datang tidak sama. Kesukaran yang akan datang jauh lebih besar dibanding kesukaran di masa sekarang. Tetapi kalau kita dilayakkan untuk melayani Tuhan, berdiri di hadapan takhta kasih karunia, maka dari takhta-Nya Dia akan membentangkan kemah-Nya sebagai tudung kemuliaan; pada siang hari segumpal awan, pada malam hari segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala.

Tuhan memelihara kita semua termasuk terhadap angin ribut dan hujan serta panas terik pada waktu siang. Kesukaran dan kesulitan akan terjadi, tetapi percayalah, tudung kemuliaan Tuhan sebagai naungan bagi orang-orang pilihan akan memelihara, melindungi dan membela kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Angin ribut dan hujan itu adalah pekerjaan dari nabi-nabi palsu.
Kemudian, panas terik pada waktu siang -> pekerjaan dari pada antikris yang sifatnya menyakiti.

Dulu, sebelum saya terpanggil sebagai hamba Tuhan, saya penuh dengan rasa takut, rasa kuatir, tidak menentu dalam hidup, takut masa depan (soal masa yang akan datang), tetapi sekarang setelah saya diyakinkan oleh firman para nabi, yaitu; keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib, rasa takut, rasa kuatir itu sirna dari kehidupan saya. Tuhan yang memelihara, Tuhan yang membela asal kita sungguh-sungguh melayani Tuhan. kita layak berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malam oleh karena dua poin tadi, itu tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Mungkin malam ini ada rasa takut, rasa kuatir soal masa yang akan datang. Yakinkan, pastikan dirimu dengan firman malam ini. Yang belum mendapat bagian dalam pelayanan, rindukanlah untuk melayani Tuhan, dengan dua poin di atas, keluar dari kesusahan yang besar, mencuci jubah dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba. Kalau ada percikan darah, itu momen penting, kesempatan emas untuk mencelupkan jubah di dalam darah. Jangan dihindari, jangan pasang harga diri, jangan lewatkan kesempatan demi kesempatan. Kesempatan mencuci jubah hanya datang satu kali. Pemeliharaan Tuhan berlaku atas kita, bukan hanya saat ini, tetapi seterusnya sampai hari Tuhan tiba.

Tudung kemuliaan Tuhan akan memelihara kita baik pada waktu siang, baik pada waktu malam. Tuhan memelihara kita dari angin ribut, dari badai, dari panas terik dan dari kesukaran-kesukaran yang akan terjadi.

Wahyu 7: 16
(7:16) Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, matahari atau panas terik tidak akan menyakiti kulit mereka. Tidak akan ada lagi yang menyakiti perasaan hati kita, itu kulit.

Wahyu 7: 17
(7:17) Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka sampai kepada penggembalaan yang sempurna dan menuntun mereka ke mata air kehidupan, sesuai dengan Wahyu 22: 1, dari takhta itu keluar sungai air kehidupan, mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba.
Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, menunjukkan bahwa Tuhan telah menyelesaikan segala masalah dalam pergumulan. Air mata terjadi karena banyaknya masalah. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment