IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16
OKTOBER 2018
KITAB KOLOSE
(Seri: 124)
Subtema: JANGAN MENGHAKIMI DAN JANGAN CURANG.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera, salam bahagia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, kita
bersyukur malam ini Tuhan masih ijinkan kita untuk mengusahakan dan memelihara
Ibadah Doa Penyembahan dan sejenak kita akan tersungkur di kaki salib Tuhan,
tersungkur di hadapan takhta Tuhan, sujud menyembah Allah yang hidup, Allah
Abraham Ishak Yakub, Allah Israel, Allah yang berkuasa, Tuhan dan Juruselamat
yang berdaulat atas kehidupan kita sekaliannya.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang
sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube maupun Facebook, di dalam
negeri maupun di luar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati
kita.
Segera
saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Kolose 2.
Pada
minggu yang lalu kita sudah memperhatikan pendahuluannya sebab Kolose 2:16-23 dalam susunan pola Tabernakel
terkena pada Pintu Kemah.
Sekarang
langsung saja kita memasuki ayat 16.
Kolose
2:16
(2:16) Karena itu
janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau
mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
Saudaraku
jangan sampai kehidupan kita dianggap bersalah hanya karena;
1. Mengenai makanan dan minuman.
2. Mengenai hari raya, bulan baru, atapun
hari Sabat.
Yang
berkaitan dengan hal itu kita perhatikan ...
Roma
14:1-3
(14:1) Terimalah orang yang lemah
imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. (14:2) Yang seorang yakin, bahwa ia
boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan
sayur-sayuran saja. (14:3) Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang
tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan,
sebab Allah telah menerima orang itu.
Saudaraku
disini ada orang sibuk dalam hal saling
menghakimi dan saling mempersalahkan
hanya karena soal makanan dan minuman.
Roma
14:4
(14:4) Siapakah kamu,
sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia
jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena
Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
Bagaimanapun
keadaan seseorang Tuhanlah yang berurusan dengan dia, berarti kita tidak berhak menghakimi orang lain
apalagi dalam hal makanan.
Roma
14:5
(14:5) Yang seorang
menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang
lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin
dalam hatinya sendiri.
Kemudian
pada ayat ini ada sekelompok yang menganggap hari yang satu lebih penting dari
pada hari yang lain, atau ada satu hari tertentu yang dianggap penting. Dalam
satu minggu ada tujuh hari, dalam satu bulan ada tiga puluh hari, jadi pada
minggu atau pada bulan itu ada satu hari tertentu yang diaggap penting.
Kemudian
kelompok yang lain menganggap semua hari sama saja.
Roma
14:6
(14:6) Siapa yang
berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan
siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah.
Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap
syukur kepada Allah.
Kesimpulannya; siapa
yang berpegang pada hari tertentu lakukanlah itu untuk Tuhan disertai dengan
ucapan syukur, kemudian siapa yang makan atau siapa yang tidak makan lakukanlah
juga itu untuk Tuhan disertai dengan ucapan syukur kepada Allah, entah orang
itu makan ataupun tidak makan semuanya itu kita lakukan untuk Tuhan disertai
dengan ucapan syukur.
Roma
14:10, 12
(14:10) Tetapi engkau,
mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina
saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (14:12) Demikianlah
setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya
sendiri kepada Allah.
Kita
semua harus menghadap takhta pengadilan Allah berarti setiap orang memberi pertanggungan
jawab kepada Allah. Kalau kita harus memberi pertanggungan jawab kepada Allah
maka kita tidak perlu harus mempersalahkan (menghakimi
orang lain) soal
aturan tentang makan, juga tentang
hari.
Kolose
2:17
(2:17) semuanya ini
hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Sebetulnya
mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru, serta hari
Sabat (tahun, bulan, dan hari) hanyalah bayangan dari apa yang harus datang
sedang wujudnya ialah Kristus.
Berarti
soal siapa yang makan dan siapa yang tidak makan, tidak terlalu penting, juga
tidak terlalu penting untuk mempersoalkan tentang hari.
1
Korintus 8:6
(8:6) namun bagi kita hanya
ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan
yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus,
yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Hal
penting untuk kita ketahui dengan pasti yaitu;
a.
Hanya
ada satu Allah saja, yaitu Bapa, maka:
-
Segala sesuatu berasal dari pada-Nya.
-
Kita hidup untuk Dia.
b.
Hanya
ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, maka:
-
Segala sesuatu telah dijadikan oleh Yesus
Kristus, Dia Tuhan satu-satunya.
-
Kita hidup karena Dia
Kesimpulannya, kita hidup karena
Dia, maka kita hidup untuk Dia, artinya; segala sesuatu yang kita perbuat hanya
karena Dia dan untuk Dia sampai selama-lamanya.
Selanjutnya
mari kita ikuti penjelasan tentang
makanan dan tentang hari,
diawali dari ...
Tentang:
MAKANAN.
1
Timotius 4:2-3
(4:2) oleh tipu daya
pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (4:3) Mereka
itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah
supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah
mengenal kebenaran.
Perlu
untuk diketahui; melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah itu adalah
aturan-aturan yang dibuat oleh
tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
1
Timotius 4:4-5
(4:4) Karena semua yang
diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima
dengan ucapan syukur, (4:5) sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman
Allah dan oleh doa.
Jadi
segala sesuatu yang dicipatakn oleh Allah boleh dimakan dengan bebas tidak
haram, sebab segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah telah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa, sehingga dengan demikian dilanjutkan dengan ucapan
syukur.
Berarti
kalau ada aturan soal makanan dan soal minuman itu adalah aturan yang dibuat
oleh pendusta-pendusta dengan tipu daya oleh hati nurani dengan cap mereka,
pada hakikatnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah boleh dimakan dengan
bebas tidak haram sebab semuanya itu telah dikuduskan oleh firman Allah dan
doa.
1
Korintus 8:8
(8:8) "Makanan tidak
membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak
kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
Jadi
seperti apapun aturan yang dibuat oleh pendusta-pendusta dengan tipu daya
tentang makanan tidak ada faedahnya, sebab makanan tidak membawa kita lebih dekat
kepada Tuhan.
Kemudian
perhatikan; manusia hidup bukan karena makanan tetapi dari setiap perkataan
yang keluar dari mulut Allah...Matius
4:4.
-
Kita
tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan.
-
Kita
juga tidak untung apa-apa, kalau kita makan.
Jadi
apakah makanan itu boleh dimakan atau tidak boleh dimakan tidak ada faedahnya,
sebab makanan tidak membawa kita untuk menjadi dekat kepada Allah.
1
Korintus 8:9
(8:9) Tetapi jagalah,
supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
Yang
terpenting disini adalah MENJAGA KEBEBASAN, maksudnya disini adalah supaya orang lain jangan tersandung hanya
karena soal makanan
(peraturan-peratruran).
Saudaraku
supaya kita jangan terjebak dengan segala aturan-aturan tentang makanan yang
dibuat oleh pendusta-pendusta dengan segala tipu daya mereka maka kita baca 1 Timotius 4:7.
1
Timotius 4:7
(4:7) Tetapi jauhilah
takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
Jadi
supaya bebas dari aturan-aturan tentang makanan harus memperhatikan dua hal;
1. Jauhilah takhayul dan dongeng
nenek-nenek tua.
2. Latihlah dirimu beribadah.
Alasan untuk menjauhi
takhayul-takhayul dan dongeng nenek-nenek tua, karena itu adalah;
a. Ajaran
asing/ajaran lain, (tertulis
dalam 1 Timotius 1:3-4).
b. Ajaran
yang tidak sehat, (tertulis
di dalam 2 Timotius 4:3-4).
c. Omongan
yang kosong dan yang tak suci sama seperti penyakit kanker, (tertulis di dalam 2 Timotius 2:16-17).
Perlu
untuk diketahui; takhayul-takhayul dan dongeng nenek-nenek tua adalah firman
yang ditambahkan maka di dalamnya juga ditambahkan aturan-aturan tentang
makanan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka
itulah nabi-nabi palsu tadi.
Contoh firman
yang ditambahkan menyampaikan satu
dua ayat firman Tuhan lalu ditambahkan dengan dongeng nenek-nenek tua,
takhayul-takhayul, filsafat kosong, di dalamnya juga ditambahkan aturan-aturan
tentang makanan.
Dalam hal menyampaikan
firman Tuhan harus terkait dengan ayat-ayat firman Tuhan, jadi ayat satu
terkait nanti dengan ayat lain, sehingga saling memberi pengertian kepada kita.
Sekarang
alasan melatih diri untuk beribadah:
1
Timotius 4:7-8
(4:7) Tetapi jauhilah
takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. (4:8) Latihan
badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Latihan badani terbatas
gunanya, latihan badani berarti pemupukan terhadap otot atau
raga (daging), sama artinya memperbesar yang lahiriah sedangkan yang rohani
yaitu segala yang
berkaitan dengan ibadah dan pelayanan diperkecil.
Maka
kalau hanya melatih badani saja itu curang, yang lahiriah diperbesar yang
rohani diperkecil curang di hadapan Tuhan, sementara Tuhan itu adil dan setia kepada kita.
Kita
lihat hal ini dalam ...
Ulangan
25:13-16
(25:13) "Janganlah
ada di dalam pundi-pundimu dua macam batu timbangan, yang besar dan yang kecil.
(25:14) Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang
kecil. (25:15) Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat;
haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat -- supaya lanjut umurmu di tanah
yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. (25:16) Sebab setiap orang yang
melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian
bagi TUHAN, Allahmu."
Disini
kita temukan ada dua macam hal timbangan
dan takaran atau sukatan (efa);
1. Janganlah ada di dalam pundi-pundimu dua
macam batu timbangan, yang besar dan yang kecil.
Untuk hal yang lahiriah menggunakan batu timbangan besar, untuk
yang rohani menggunakan batu
timbangan yang kecil, tidak jujur, curang, tidak adil.
Yang
untuk daging diperbesar untuk memuaskan hawa nafsunya, untuk ibadah dan
pelayanan diperkecil.
2. Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam
efa atau takaran, yang besar dan yang kecil.
Takaran besar untuk
hal-hal yang tidak baik,
sedangkan takaran kecil untuk hal-hal yang baik (kebenaran).
Amsal
20:10
(20:10) Dua macam batu
timbangan, dua macam takaran, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.
Sama
dengan ayat 23; dua macam batu
timbangan dan dua macam
takaran, kedua-keduanya adalah kekejian bagi Tuhan.
Imamat
19:35-37
(19:35) Janganlah
kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan
dan sukatan.
(19:36) Neraca yang
betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan hin
yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu yang membawa kamu
keluar dari tanah Mesir.
Jadi
kalau kita menyadari bahwa
Tuhanlah yang membebaskan kita dari
perbudakan dosa dunia ini. Tuhan yang sudah memanggil kita, Tuhan yang
sudah membawa kita dekat dengan Dia oleh dua tangan yang kuat, maka kita perlu
berlaku adil di tengah ibadah pelayanan kita, di tengah nikah dan rumah tangga.
Perlu berlaku adil karena Tuhan yang memanggil kita dari kegelapan dosa.
Berarti dengan menggunakan
(memakai):
-
Neraca
yang betul.
-
Batu
timbangan yang betul.
-
Efa
yang betul.
-
Hin
yang betul.
Kemudian
sekarang yang Tuhan mau adalah ...
1
Timotius 4:7
(4:7) Tetapi jauhilah
takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
Jadi
yang Tuhan mau adalah latihlah dirimu
beribadah.
Tadi
kita sudah melihat latihan badani justru ada dua jenis batu timbangan yaitu: yang besar dan kecil, ada juga dua takaran
atau efa yang besar dan kecil, berarti tidak adil. Latihan badani memupuk, memperbesar otot atau
badan, jadinya curang tidak adil.
2
Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap
orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
“Setiap orang yang mau hidup
beribadah dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.”
Timotius
anak rohani dari pada Rasul Paulus juga turut menderita dalam hal menyertai.
Yang mau hidup
beribadah pasti banyak menderita. Karena di dalam ibadah di tengah-tengahnya
salib ditegakkan.
1
Korintus 1:22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki
tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami
memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Memang orang yang mau
hidup beribadah banyak menderita tetapi ingat oleh sengsara salib dan aniaya
karena firman yang kita alami maka kita memiliki kekuatan dan hikmat dari
Allah. Ketika kita lemah, menderita, sengsara karena salib disitu kita kuat,
tetapi saat kita merasa kuat saat itulah kita lemah.
Oleh
sebab itu juga kembali dinyatakan dalam 1
Timotius 6:6-8; ibadah kalau disertai dengan rasa cukup akan memberikan
keuntungan yang besar, apa rasa cukup? Asal ada makanan dan pakaian cukuplah,
lebih dari pada cukup.
Kita
membutuhkan makanan sebagai asupan
yang memberi suatu energi baru, kekuatan baru, untuk menghadapi hal-hal yang
tidak suci, pengaruh-pengaruh yang tidak suci.
Kemudian
pakaian berguna untuk menutupi dosa
ketelanjangan yang memalukan -> kasih Allah.
Saudaraku
kita bersyukur kepada Tuhan, kita lanjut dengan hari.
Tentang:
HARI.
Galatia
4:8-10
(4:8) Dahulu, ketika kamu
tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada
hakekatnya bukan Allah. (4:9) Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau
lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada
roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi
kepadanya? (4:10) Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu,
bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.
Meneliti tentang hari, tentang bulan, dan tahun,
sesungguhnya sedang dikuasai oleh roh-roh dunia.
Jadi
kalau ada seorang menganggap satu hari tertetu dianggap penting itu roh dunia.
Maka kalau kita perhatikan dengan Zerubabel dalam rangka pembangunan bait Allah
di Yerusalem, dia menganggap kecil menganggap hina hari-hari apa saja yang ada
di atas dunia ini, tidak ada hari tertentu dianggap penting, semua hari penting
bagi Tuhan. Sampai akirnya Zerubabel dalam Zakharia
4 sanggup menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan yang di Yerusalem.
Zakharia
4:6
(4:6) Maka berbicaralah ia,
katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan
keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN
semesta alam. (4:7) Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel
engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak:
Bagus! Bagus sekali batu itu!" (4:8) Kemudian datanglah firman TUHAN
kepadaku, demikian: (4:9) "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah
ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa
TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu. (4:10) Sebab siapa yang
memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria
melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN,
yang menjelajah seluruh bumi."
Intinya
disini ayat 6 sampai ayat 10, Zerubabel menyelesaikan suatu tugas yaitu membangun bait Allah di
Yerusalem dan tugas itu ditunaikan dengan baik sampai selesai.
Namun
disini ada satu perkara yang sangat penting kita perhatikan yaitu pada ayat 10; “siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka
akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel.”
Jadi
kalimat ini memberi arti bahwa tidak ada suatu hari tertentu dianggap penting.
Tidak salah
merayakan hari ulang tahun pernikahan, hari ulang tahun kelahiran, hari ulang
tahun ini itu, tidak salah, tapi kecenderungannya terlalu membesarkan hari-hari
peristiwa yang ada di muka bumi ini, itu yang menjadi salah, itu roh dunia.
Maka
bukan untuk membela diri, saya tidak terlalu mengingat hari ulang tahun siapa
saja termasuk anak saya sendiri. Tidak salah merayakan hari ulang tahun tapi
jangan sampai itu yang lebih besar dari hari untuk ibadah.
Zerubabel
dapat menyelesaikan tugasnya karena dia menanggap bahwa semua hari itu penting
untuk dilakukan di hadapan Tuhan.
Apa
ciri-ciri orang yang menghargai semua hari dilakukan untuk Tuhan? Senantiasa meninggikan
korban Kristus sebab dia mengangkat batu utama, itulah dasar dari bait Allah
-> korban Kristus.
Biarlah
senantiasa meninggikan korban Kristus, senantiasa memandang kepada salib,
jangan memandang yang lain-lain, supaya semua hari kita lakukan untuk Tuhan.
Tujuh
hari selama seminggu semuanya kita lalui untuk Tuhan,
tiga puluh hari dalam sebulan semuanya kita lalui untuk Tuhan, inilah kehidupan
yang menghargai korban Kristus dan kehidupan yang menghargai korban Kristus
akan membangun dirinya di atas korban Kristus sampai selesai di hadapan Tuhan
dan tidak terpengaruhi oleh ha-hal yang tidak suci.
Apa
buktinya? Gunung yang besar semuanya rata dihadapan Zerubabel, sebesar apapun dosa
yang berusaha untuk menghalangi perjalanan rohaninya semuanya menjadi rata,
entah itu dosa kejahatan dan dosa kenajisan semuanya menjadi rata. Karena Zerubabel
menangkat batu utama sekaligus menjadi dasar bait Allah, itulah korban Kristus.
Semua
hari baik dan kiranya hari demi hari kita lalui untuk Tuhan, dari Tuhan, oleh
Tuhan, untuk memuji kemuliaan Tuhan. Jadi janganlah kita biarkan orang
menghukum kita mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru
ataupun hari Sabat, semuanya ini hanyalah bayangan yang harus datang sedangkan
wujudnya adalah Kristus. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment