IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 06 APRIL 2024
STUDY YUSUF
Subtema: NAUNGAN BATU BESAR.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang telah menghimpunkan kita berada di atas gunung TUHAN yang kudus, sehingga kita tidak tercerai berai, tidak terpisah dari TUHAN, singkat kata kita berada dalam perlindungan TUHAN.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN yang juga turut bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA”, Serang, Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming YouTube, Facebook, dimanapun berada.
Selanjutnya kita berdoa dalam roh supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita priadi lepas pribadi.
Secepatnya kita sambut Study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk ibadah kaum muda remaja.
Kita kembali mengawali pembacaan dari Kejadian 43:8.
Kejadian 43:8 Perikop: “Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya”
(43:8) Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.
Dengan pasti Yehuda berkata bahwa keluarga Kanaan, yakni; Yakub dan anak cucunya akan tetap hidup walau sedikit saja bahan makanan (gandum) yang nantinya diperoleh dari Mesir, tetapi dengan satu syarat: Benyamin harus ikut bersama-sama dengan anak-anak Yakub ke Mesir.
Singkat kata; Yehuda berusaha memberi pengertian kepada Yakub (ayahnya) dengan perkataan yang meyakinkan.
Kejadian 43:9
(43:9) Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya.
Yehuda kembali berkata kepada Yakub (ayahnya), yaitu:
Akulah yang menanggung dia (Benyamin).
Maksudnya; Yakub (ayahnya) boleh menuntut Yehuda apabila Benyamin tidak kembali kepada Yakub, ayahnya itu.
Akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya.
Maksudnya; Yehuda siap dan rela korbankan dirinya demi Benyamin.
Pendeknya, ayat 8 Yehuda rela menanggung Benyamin atau bertanggung jawab untuk hidup Benyamin, sedangkan pada ayat 9 Yehuda siap dijadikan dosa oleh karena Benyamin.
Terkait dengan Kejadian 43:8-9 ini dapat kita hubungkan dengan apa yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma 8:3a.
Roma 8:3a
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Hukum Taurat tidak sanggup menolong dan menyelamatkan manusia dari dosa, karena hukum Taurat tidak berdaya (lemah) oleh daging. Jadi kalau hukum taurat tidak berdaya terhadap daging berarti daginglah yang menyetir hukum taurat.
Roma 8:3b
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.
Karena hukum taurat tidak berkuasa menyelamatkan manusia dari maut, maka akhirnya Bapa mengutus Anak-Nya yang Tunggal ke dunia ini dan menjadi sama dengan manusia, dimana manusia itu telah dikuasai oleh dosa, dan oleh dosa itu; Yesus rela menerima hukuman karena dosa.
Singkat kata Yehuda berusaha untuk meyakinkan Yakub ayahnya dengan perkataan (ayat 8) dan Yehuda juga berusaha meyakin Yakub ayahnya dengan perbuatan yaitu rela korbankan dirinya (ayat 9) ini merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang baik dan mulia dari seorang pribadi yang berbudi luhur. Luhur = hati mulia.
Yesaya 32:8 Perikop: “Raja yang adil”
(32:8) Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.
Orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur dan ia selalu bertindak luhur (mulia). Kalau kita memiliki sikap yang luhur maka doa kita juga akan terjawab sesuai dengan keluhuran kita.
Yesaya 32:1
(32:1) Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan, (32:2) dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
Seorang raja atau pemimpin yang berbudi luhur, sama seperti tiga hal:
Seperti tempat perteduhan terhadap angin ribut (pengajaran palsu oleh kelicikan nabi-nabi palsu).
Seperti aliran-aliran air di tempat kering (membasahi tempat kering).
Seperti naungan batu yang besar di tanah yang tandus.
Tibalah kita mengikuti penjelasan tentang yang ketiga, setelah kita diberkati dari penjelasan yang pertama dan penjelasan yang kedua.
Keterangan: SEPERTI NAUNGAN BATU YANG BESAR DI TANAH YANG TANDUS.
Terlebih dahulu kita melihat “TANAH YANG TANDUS”.
Suatu kali dunia ini akan mengalami ketandusan yang besar.
Yeremia 4:5 Perikop: Yehuda mendapat ancaman dari utara
(4:5) Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
Firman TUHAN harus disampaikan dengan jelas dan tegas kepada Yehuda dan Yerusalem itulah imamat rajani; orang-orang yang berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, supaya mereka berkumpul dan pergi kepada TUHAN yaitu pergi ke kota-kota yang berkubu. Berkubu berarti tempat perlindungan, sebab satu kali nanti akan datang ancaman dari Utara (takhta Setan).
Dan malam ini sangkakala sudah ditiup dengan keras, firman TUHAN sudah disampaikan dengan tegas dan jelas karena kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, supaya secepatnya kita pergi ke kota-kota yang berkubu-kubu. Berkubu berarti tempat perlindungan.
Yeremia 4:6
(4:6) Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar.
Jadi kota-kota yang berkubu tidak lain tidak bukan adalah gunung Sion. Sebab suatu kali malapetaka dan kehancuran akan terjadi atas seizin TUHAN. Utara → takhta setan tritunggal.
Tapi malam ini sebelum malapetaka itu terjadi TUHAN sudah menyatakan (memberitahukan) hal itu kepada kita, firman Allah sudah disampaikan dengan tegas dan jelas, terang benderang, maka kita tidak boleh berdiam diri saja, kita harus bertindak, jangan bermasa bodoh, jangan menunda-nunda pekerjaan lagi.
Cepat-cepat mengungsi, sebab TUHAN tempat kita mengungsi.
Yeremia 4:7
(4:7) Singa telah bangkit dari belukar, pemusnah bangsa-bangsa telah berangkat, telah keluar dari tempatnya untuk membuat negerimu menjadi tandus; kota-kotamu akan dijadikan puing, tidak ada yang mendiaminya.
Satu kali dunia ini akan menjadi tanah yang tandus, dan itu terjadi atas seizin TUHAN. Ketandusan itu terjadi, ketika pemusnah bangsa-bangsa keluar dari tempatnya.
Pendeknya; ketandusan terjadi saat antikris menjadi raja atas seantero dunia.
Jadi saat ini kita masih diberi kesempatan untuk pergi kepada Dia, menghadap Dia lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok termasuk ibadah kaum muda remaja di malam ini.
Tempat yang berkubu itulah tempat perlindungan, sebab satu kali nanti dunia ini persis seperti tanah yang tandus pada saat antikris menjadi raja atas dunia ini, dan itu terjadi atas seizin TUHAN.
Camkanlah apa yang TUHAN sudah nyatakan malam ini, jangan diabaikan, sebab kedatangan TUHAN sudah diambang pintu.
Matius 20:5
(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Pada saat antirkis menjadi raja atas dunia mereka akan;
Memerintah dengan tangan besi.
Menjalankan kuasanya dengan keras (otoriter).
Kita sambung lagi dalam Lukas 22:25.
Lukas 22:25
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Pada saat antikris menjadi raja, antikris akan menyombongkan diri bahkan menyatakan diri mereka sebagai Allah (sebagai pelindung).
Pada Matius 20:25: Pada saat antirkis menjadi raja atas dunia mereka akan; memerintah dengan tangan besi, menjalankan kuasanya dengan keras (otoriter).
Pada Lukas 22:25: Antikris akan menyombongkan diri bahkan menyatakan diri mereka sebagai Allah (sebagai pelindung), hal ini sudah ditulis dalam Matius 24:15, 21.
Matius 24:15,21 Perikop: “Siksaan yang berat dan mesias-mesias yang palsu”
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Antikris yang disebut juga pembinasa keji, satu kali akan berdiri di tempat kudus (Bait Suci), mereka menyombongkan dirinya, menyatakan dirinya sebagai Allah yang harus disembah sebagaimana ditulis juga dalam 2 Tesalonika 2:3-4.
Sedangkan pada ayat 21 pada saat antikris menjadi raja disitu terjadi siksaan yang dahsyat secara lahir dan batin (jasmani dan rohani), itulah sebabnya antikris disebut dengan pembinasa keji.
Jadi, Matius 24:15&21 merupakan rangkuman dari Matius 20:5 dan Lukas 22:25.
Kita harus perhatikan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh nabi Daniel 12:11.
Daniel 12:11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.
Satu kali antikris akan menjadi raja atas seantero dunia ini selama seribu dua ratus dan sembilan puluh hari, (kurang lebih 3,5 tahun) dan pada saat itu antikris akan menghentikan korban sehari-hari.
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
Korban sehari-hari yang dihentikan oleh antikris adalah; KORBAN SEMBELIHAN dan KORBAN SANTAPAN.
Korban sembelihan → ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib.
Berarti; ibadah harus dihubungkan dengan korban-korban yang harus dipersembahkan kepada TUHAN, baik korban tenaga, pikiran, waktu, materi bahkan uang sekalipun harus kita korbankan lalu dipersembahkan kepada TUHAN, itu namanya korban sembelihan.
Korban santapan → Pengajaran Firman Allah yang murni dan benar, yakni; kebenaran yang sanggup menyelamatkan kehidupan kita masing-masing.
Tetapi, satu kali nanti dunia ini sama seperti tanah yang tandus atas seizin TUHAN, tepatnya pada saat antirkis menjadi raja, karena pada saat itu antikris akan menghentikan korban sehari-hari, itlah korban sembelihan dan korban santapan. Maka sudah dapat dipastikan, saat korban sehari-hari dihentikan, maka keadaan manusia persis seperti tanah yang tandus (kerohanian manusia menjadi kering-kering).
Kalau kita perhatikan lagi…
Matius 12:43
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara – berarti tidak berdiam diri –; Ia mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian.
Perhentian dari setan adalah tempat yang tandus (kering-kering rohani), ini harus diperhatikan (diwaspadai). Jadi selagi masih ada waktu, selagi masih ada kesempatan untuk ibadah, biar kita beribadah dengan sungguh-sungguh walaupun ibadah itu dihubungkan dengan salib (korban sembelihan). Kemudian di tengah-tengah ibadah kita menikmati kemurahan TUHAN itulah yang disebut dengan firman Allah sebagai korban santapan supaya jangan kita mengalami ketandusan (kering-kering) rohani sebab dalam Matius 12:43 tempat yang tandus adalah tempat perhentian dari pada setan.
Jadi ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai hati hidup rohani kita tandus supaya jangan menjadi tempat setan. Di luar jam-jam ibadah manfaatkan jam-jam doa kepada TUHAN, di luar jam ibadah harus ada jam doa supaya hidup rohani kita jangan tandus, karena tanah yang tandus tempat bagi iblis atau setan.
Daniel 8:11
(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
Ketika antikris menjadi raja, mereka akan menyombongkan diri dengan cara;
Merampas korban sehari-hari.
Tempat-Nya yang kudus dirobohkan = menghujat roh Allah yang suci.
Ini adalah tanda (sinyal/alamat) yang tepat bahwa kerohanian sudah kering-kering, seperti tanah yang tandus.
Daniel 8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Antikris akan mengadakan kebaktian fasik menggantikan korban sehari-hari, itu adalah tanda bahwa kerohanian manusia sudah sama seperti tanah yang tandus.
Kebaktian fasik → ibadah dan pelayanan, namun orientasi pelayanannya adalah berkat-keberkatan, berhasil keberhasilan disebut juga dengan teori prosperity. Jadi kalau orientasi ibadah pelayanan hanya soal berkat-keberkatan, berhasil keberhasilan, itu tanda kerohanian daripada seseorang sudah kering-kering sama seperti tanah yang tandus.
Kita lihat lebih rinci dalam…
Yesaya 14:15
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Tempat yang paling dalam atau liang kubur → takhta setan atau tanah yang tandus.
Yesaya 14:16-17
(14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, (14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Pada saat setan tritunggal menjadi raja atas dunia ini, maka 5 (lima) hal yang terjadi;
Membuat bumi gemetar.
Membuat kerajaan-kerjaan bergoncang.
Membuat dunia seperti padang gurun (tandus).
Menghancurkan kota-kotanya = tanpa ibadah dan pelayanan.
Yang melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah = terikat.
Lima gejala ini menandakan bahwa kehidupan manusia sudah mengalami kering-kering rohani = tanah yang tandus. Dan lima hal ini terjadi pada saat setan tritunggal menjadi raja atas seantero dunia.
Tetapi kita tahu bahwa TUHAN Yesus adalah raja di atas segala raja, dan kita menjadi imamat yang rajani setelah diurapi TUHAN. Di tengah-tengah ibadah kita melayani TUHAN, maka kita tidak mengalami kering-kering rohani, tidak digambarkan seperti tanah yang tandus.
Akhirnya kita akan melihat…
Wahyu 13:4-7
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" (13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. (13:7) Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
Orang-orang yang terkurung (terikat) pada akhirnya akan menyembah naga dan antikris, inilah puncak ketandusan. Jadi kekeringan rohani (puncak ketandusan) puncaknya itu terjadi pada saat menyembah baik naga maupun antikris.
Kalau kita kaitkan dengan Matius 4:8-9; puncak penyembahan dari setan tritunggal adalah kerajaan dunia dan kemegahannya (kemuliaannya), inilah puncak ketandusan.
Pertanyaannya: Siapakah mereka yang berada pada puncak ketandusan itu?
Wahyu 13:8
(13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Jadi puncak ketandusan adalah pada saat menyembah naga dan antikris. Sementara puncak penyembahan dari setan tritunggal adalah dunia dan kerajaannya, kemegahannya, dan kemuliaannya.
Dan kalau sudah berada di puncak ketandusan sudah dapat dipastikan nama mereka tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba yang telah disembelih dengan lain kata nama tidak terdaftar di dalam kerajaan Sorga.
Jadi, kita sangat bersyukur kepada TUHAN, karena lewat ibadah ini hidup rohani kita tidak kering-kering dan tidak sama seperti tanah yang tandus, dan oleh karena ibadah ini pun kita terlepas dari jus racikan.
Di dalam vaksin itu ada barcode untuk memudahkan orang-orang dikuasai oleh satu pemerintahan tunggal; itu pernyataan dari bapak Erick thohir, menteri BUMN, setiap orang yang menerima vaksin sekaligus menerima barcode ini harus jadi pusat perhatian kita.
Kerohanian yang kering-kering atau tanah yang tandus menjadi kekuasaan dari iblis setan.
Matius 12:43
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
Perhentian dari setan tritunggal adalah tanah yang tandus (rohani yang kering-kering). Kenapa seseorang sampai menerima jus racikan, karena jelas dia adalah kerohanian yang tandus, dia tempat yang tandus bagi setan tritunggal.
Jadi saudara hati-hati kalau dunia ini sudah mulai menarik hatimu, hati-hati! kalau keluargamu mulai menarik dagingmu hati-hati, engkau mau dijadikan tempat yang tandus. Hati-hati, masih ada jus racikan berikutnya saudara, jadi jangan saudara merasa aman disitu, saya ingatkan saja, karena pemerintah yang mengatakan melalui menteri bapa Erick Thohir, jadi bukan saya yang mengatakan, saudara harus tahu dengan pasti. Jadi kalau akhirnya saudara di barcode lewat jus racikan itu bukan salah TUHAN, tetapi karena rohanimu kering-kering seperti tanah yang tandus di situ setan berkuasa.
Puncak kerohanian yang kering-kering (tanah tandus) sama seperti puncak penyembahan dari setan tritunggal, itulah menyembah kerajaan dunia dan kemuliaannya = terikat dengan segala perkara lahiriah.
Inilah puncak ketandusan akhirnya menyembah naga dan antikris, sementara puncak penyembahan dari antikris adalah kerajaan dunia dan kemegahan (kemuliaannya).
Jadi jangan salahkan TUHAN kalau pada akhirnya tanah yang tandus menjadi kekuasaan dari pada setan tritunggal, sampai akhirnya di dalam tubuh ada barcode, jangan salahkan TUHAN.
Kalaupun sudah terlanjur, masih ada kesempatan, masih ada cara TUHAN menolong kita masing-masing untuk terlepas dari setan (kebinasaan)
Kenapa saya harus sampaikan ketika ada jus racikan sekaligus satu paket dengan barkode…
Lukas 22:254
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
Terjadilah juga pertengkaran, kenapa terjadi pertengkaran? Jawabnya; karena satu dengan yang lain saling membesarkan diri. Andaikata murid-murid mengambil rupa seorang hamba dengan lain kata merendahkan diri di tengah ibadah dan pelayanan; tidak mungkin terjadi pertengkaran.
Jadi jangan berlomba-lomba menjadi yang terbesar, tetapi berlomba-lomba lah mengambil rupa seorang hamba berarti merendahkan diri di tengah-tengah ibadah; saat beribadah merendahkan diri, saat melayani TUHAN merendahkan diri supaya jangan terjadi gejolak-gejolak (perselisihan) seperti gejolak di dunia ini. Satu kali akan ada gejolak nanti.
Karen melihat gejolak telah terjadi di antara murid-murid, TUHAN tidak mau ada gejolak menguasai diri dari pada murid-murid, sebab itu Yesus berkata pada ayat 25 kepada murid-murid…
Lukas 22:25
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Inti dari ayat ini adalah; terjadi gejolak atas seantero dunia, dengan lain kata, ketika ketandusan terjadi, pada saat itulah antikris menyatakan dirinya sebagai pelindung.
Seandainya, gejolak tidak terjadi, pasti rohani kita tidak tandus, tidak ada pertengkaran, tidak akan meninggikan diri satu dengan yang lain.
Karena setan tritunggal berkuasa di tanah yang tandus, maka ketika ketandusan terjadi antikris menyatakan dirinya sebagai pelindung bagi tanah yang tandus (rohani yang kering-kering), sebenarnya itu adalah akal-akalan (buaian) dari antikris, sebab itu jangan kita mau dibuai, sebab itu akalan-akalan dari antikris saja.
Ingin jadi orang besar, orang kaya, orang yang hebat, orang yang terkenal, cendikiawan tetapi tinggalkan ibadah itulah akal-akalan (buaian) dari antikris, karena pada akhirnya nanti ketika ketandusan terjadi antikris menyatakan dirinya sebagai pelindung, itu akal-akalan, itu buaian, jangan terbuai. Tapi memang kalau kerohanian sudah tandus kering-kering pasti terbuai.
Apa arti pelindung? pelindung berarti menjadi gunung batu yang besar, padahal itu akal-akalan.
Yesaya 44:8
(44:8) Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Tidak ada gunung batu yang lain, tetapi lihatlah, antikris menyatakan diri sebagai gunung batu, sebagai pelindung, inikan hanya akal-akalan saja.
Siapa yang bisa terbuai dengan akal-akalan antikris ini? mereka adalah yang rohaninya kering-kering seperti tanah yang tandus akan terbuai dengan kerajaan dan kemuliaan dunia; dia tinggalkan ibadah dan pelayanan hanya demi kerajaan dunia dan kemuliaannya, itulah puncak rohani kering-kering, bagi merekalah berlaku akal-akalan dari antikris yang menyatakan bahwa mereka adalah pelindung, sebagai gunung batu yang besar.
Jadi, jangan sampai akal sehat dirusak, ternodai oleh akal-akalan busuk dari antikris, jangan terbuai dengan kerajaan dunia dan kemegahannya (kemuliaannya).
Maukah saudara berjanji hidup rohani kita tidak akan sampai kepada puncak rohani yang tandus?
Jadi yang benar Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Pada ayat ini juga nabi Yesaya berkata kepada bangsa Israel; jangan gentar dan jangan takut.
Itu sebabnya, diawal tadi sudah dikatakan Pada Yeremia 4:5…
Yeremia 4:5
(4:5) Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: maksudnya sampaikanlah firman Allah dengan jelas, dengan terang benderang supaya kita berkumpul di tempat yang TUHAN sudah sediakan itulah kandang penggembalaan ini; ibadah dan pelayanan yang TUHAN sudah percayakan, kita pergi ke kota-kota yang berkubu yaitu tempat perlindungan, hanya TUHANlah tempat perlindungan kita, bukan antikris, jadi jangan mau dibodoh-bodohi oleh akal halus antikris.
1 Samuel 2:2
(2:2) Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, berarti TUHAN lah satu satunya pribadi yang kudus dan sempurna.
Tidak ada yang lain kecuali Engkau, artinya TUHANlah satu-satunya yang harus kita sembah, kepada Dia sajalah kita berbakti sampai kepada puncaknya; doa penyembahan.
Tidak ada gunung batu seperti Allah kita.artinya; TUHANLAH satu-satunya tempat perlindungan (naungan kita), seperti naungan batu yang besar di tanah yang tandus.
Mazmur 18:13
(18:3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
Ya TUHAN, bukit batuku, berarti;
Kubu pertahananku
Penyelamatku
Kemudian, Daud kembali berkata, Allahku, gunung batuku, berarti;
Tempat aku berlindung,
Perisaiku,
Tanduk keselamatanku,
Kota bentengku!
Jadi jangan kita berlindung kepada antikris walaupun ia dapat menunjukkan kerajaan dunia dengan segala kemegahannya, itu bukan gunung batu sebagai naungan kita, itu hanya akal-akalan. TUHANlah satu-satunya gunung batu yang besar tempat naungan kita perlindungan yang teguh.
2 Samuel 22:1-3 perikop: “Nyanyian syukur Daud”
Kalau ada nyanyian syukur berarti itu tanda kemenangan atas musuh yang menimbulkan dosa. Dalam kemenangan itu Daud bersyukur.
(22:1) Daud mengatakan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul. (22:2) Ia berkata: "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, (22:3) Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
Daud berkata; Ya, TUHAN tempat pelarianku. Memang saat singa itu keluar dari belukar, saat antikris sudah menjadi raja atas dunia, anak-anak TUHAN gereja TUHAN harus berlari kepada TUHAN = lari meninggalkan tanah yang tandus, karena TUHAN yang sanggup melepaskan kita dari puncak kesesakan yang akan terjadi.
2 Samuel 22:5-6
(22:5) Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku, banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, (22:6) tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
Lepas dari musuh setan tritunggal yaitu;
Naga dengan siasatnya,
Antikris itulah banjir jahanam,
Nabi-nabi palsu dengan perangkap-perangkapnya,
karena TUHANlah gunung batu kota benteng perlindungan kita.
Itu sebabnya kalau kita perhatikan kembali: Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." (1 Petrus 2:6)
Yesaya 28:16
(28:16) sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
Jadi, TUHANlah yang menjadi naungan batu yang besar, TUHANlah perlindungan kita semua. Jangan kita mau dibodoh-bodohi oleh naungan-naungan yang lain.
Antikris menyatakan diri sebagai tempat perlindungan, tetapi kita jangan mau dibodohi, kembali kepada akal sehat, jangan dirusak akal sehat ini, pertahankan hati nurani yang murni.
Kalau hati nurani sudah rusak sama seperti rem blong nabrak sana nabrak sini.
Doa saya supaya kehidupan muda remaja, termasuk juga sidang jemaat GPT “BETANIA”, bahkan anak-anak TUHAN yang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” live streaming; YouTube, Facebook baik di dalam negeri, maupun luar negri dimanapun berada tetaplah jadikan TUHAN kita gunung batu yang besar, naungan, perlindungan kita. Jadi saat kesesakan terjadi berlarilah kepada TUHAN, kepada Dia sajalah kita berbakti, sampai pada puncaknya doa penyembahan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment