IBADAH RAYA MINGGU, 21 APRIL 2024
KITAB WAHYU PASAL 17
KEADAAN PEREMPUAN BABEL (SERI 9)
Subtema: RAHASIA IBADAH (JALAN KEMATIAN)
Pertama-tama saya mengucapkan syukur karena kemurahan TUHAN kita kembali dipertemukan di dalam rumah TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu. Ibadah Doa Penyembahan (hari Selasa) dan Ibadah Pendalaman Alkitab (hari Kamis), jemaat mengikuti secara online. Siaran ulang untuk Ibadah Doa Penyembahan, sedangkan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab mengikuti secara langsung dari tanah Karo dan semua berjalan dengan baik. TUHAN menolong Kebakitan Paskah Persekutuan Pembangunan Tabernakel selama dua hari tiga kali kebaktian ; Rabu & Kamis; tanggal 17-18 April 2024. TUHAN menolong perjalanan kami dan TUHAN menolong ibadah Kebaktian Paskah Persekutuan Pengajaran Tabernakel di sana. Semua tercukupkan karena kemurahan TUHAN dan doa-doa saudara.
Pemakaian TUHAN terhadap seorang imam adalah karena taat dan dengar-dengaran, bukan kepandaian sendiri. Biar dia punya, kalau tidak tersunat hati dan tersunat telinga tidak dipakai TUHAN, walau nampaknya rajin bekerja.
Jadi, supaya TUHAN yang memakai; tersunatlah hati dan tersunatlah telinga (taat dan dengar-dengaran). Kalau taat dan dengar-dengaran, berita yang kita bawa kemanapun, pasti berita yang positif. Kalau kita bawa berita yang negatif, pada akhirnya nanti, cepat atau lambat, itu akan muncul ke permukaan.
Jadi, kami juga harus tersunat hati dan tersunat telinga, supaya dimana kita diutus atau berkunjung baik ke saudara, keluarga, besan dan kemanapun, selalu berita yang positif. Tersunat hati dan tersunat telinga; pasti dipakai TUHAN, dan berita kita pun selalu berita dari penggembalaan yang positif.
Dan malam ini kita bertemu kembali dalam kesempatan Ibadah Raya Minggu, itu semua karena kemurahan TUHAN. Terimakasih buat doa dan dukungannya, terimakasih buat perhatiannya, kita dipakai oleh TUHAN dalam rangka pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, karena TUHAN menganggap kita matang rohani.
Segera kita mengikuti Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari KITAB WAHYU, namun, tetaplah berdoa, kita mohon kepada kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Wahyu 17:4-5 dengan perikop: “Penghakiman Babel”
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Perempuan Babel ini tampil dalam 3 (tiga) keadaan:
YANG PERTAMA: Memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, batu permata dan mutiara.
YANG KEDUA: Di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas penuh dengan:
Kekejian.
Dari sini kita bisa melihat bahwa Babel menolak korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan.
Kenajisan percabulan berarti; Babel kaya oleh karena hawa nafsu.
YANG KETIGA: Pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia; Babel besar: ibu dari wanita-wanita pelacur dan kekejian bumi.
Sekarang kita akan mengikuti kembali penjelasan dari yang ketiga.
Keterangan: PADA DAHINYA TERTULIS SUATU NAMA, SUATU RAHASIA: BABEL.
Terkait dengan rahasia perempuan Babel besar ini, maka terlebih dahulu saya kemukakan bahwa; zaman ini sudah semakin maju, seiring dengan perkembangan teknologi. Kemudian, oleh karena perkembangan teknologi yang semakin canggih dan mutakhir;
Segala sesuatu menjadi lebih mudah, lebih efektif dan lebih efisien.
Cenderung menjadi serba instan maksudnya; tanpa kerja keras manusia, segala sesuatunya terpenuhi.
Dampak negatifnya;
Manusia menjadi sombong dan angkuh.
Beda dengan orang yang rendah , selalu berjuang untuk mencapai sasaran yang akan dituju. Tetapi yang pasti, sasaran dari perjalanan gereja TUHAN di atas muka bumi ini adalah untuk mencapai satu titik yaitu; berjumpa dengan TUHAN di Yerusalem yang baru, itulah mempelai TUHAN, kerajaan Sorga,.
Kalau ada perjuangan pasti rendah hati. Tetapi, kalau tidak ada perjuangan (serba instan), itu memicu seseorang sombong dan angkuh.
Manusia malas mencari TUHAN, ini adalah pertanda manusia tidak lagi berharap dan mengandalkan TUHAN.
Oleh sebab itu, gereja TUHAN harus dipersiapkan untuk menghadapi revolusi yang terus berkembang dan pada akhirnya mengarah kepada antikris.
Namun, perlu untuk diketahui: perkembangan teknologi yang mengarah kepada antikris, itu tidak dapat dihadapi dengan kekuatan, kemampuan dan dengan pengetahuan manusiawi. Sebab itu, kita harus mengandalkan atau bersandar kepada TUHAN, seperti murid Yesus yang paling muda itulah Yohanes. Yohanes bersandar kepada TUHAN, sehingga ia sanggup menghadapi dan melewati segala persoalan yang ada di atas muka bumi. Bersandar kepada TUHAN berarti; mengandalkan TUHAN (Yohanes 13:23).
Ayat referensi;
Antikris digambarkan seperti belalang, sementara, belalang berbaris teratur tanpa pemimpin.
Berarti; anak TUHAN tidak sanggup menghadapi barisan antikris dengan kekuatan, kemampuan dan pengetahuan yang dia miliki (Wahyu 9:3)
Antikris merupakan kombinasi dari tiga jenis binatang; singa, beruang dan macan tutul.
Kita tidak mampu menghadapi semua itu; kita harus mengadalkan TUHAN dan salib-Nya yang merupakan rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad (Wahyu 13:1-2)
Terkait dengan hal ini, mari kita membaca…
Wahyu 6:15-16
(6:15) Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. (6:16) Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
Perlu untuk diketahui:
Kejahatan dan orang-orang yang melakukan kejahatan.
Antikris dan orang-orang yang dikuasai oleh roh antikris
Mereka tidak dapat menyembunyikan dirinya dari TUHAN.
Kemudian, di hari terakhir, tepatnya pada saat Anak Domba membuka meterai yang keenam:
Raja-raja di bumi (pemimpin dunia),
Pembesar-pembesar dan perwira-perwira (orang-orang yang berpangkat tinggi),
Orang-orang kaya dan orang yang berkuasa di bumi,
Semua budak dan orang merdeka.
Mereka berusaha bersembunyi di gua-gua, di celah-celah batu karang di gunung, dengan tujuan; untuk melepaskan diri terhadap murka TUHAN (penghukuman TUHAN) sebagai pembalasan dari TUHAN terhadap orang-orang jahat dan orang-orang yang dikuasai roh oleh antikris, yakni; orang-orang yang diseret oleh perkembangan teknologi dan kemajuan zaman yang memang mengarah kepada roh antikris.
Dunia dalam keadaan fluktuasi (tidak menentu), tetapi kita harus memiliki sikap yang menentukan kita untuk terus bergantung kepada TUHAN. Tidak usah gelisah atau risau apapun yang terjadi, sekalipun dunia dalam keadaan fluktuasi, percayalah kepada TUHAN, Dialah Gunung Batu, Kota Benteng, Kubu Pertahanan dan Pelindung.
1 Korintus 2:6 dengan perikop: “Hikmat yang benar”
(2:6) Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.
Hikmat TUHAN dan hikmat yang berasal dari dunia itu berbeda; bertolak belakang, kontradiksi.
Hikmat TUHAN diperoleh dari pengajaran salib sebagaimana dalam 1 Korintus 1:22-24.
Kemudian, hikmat TUHAN ditujukan kepada orang yang matang rohani (dewasa rohani), yakni; orang-orang yang terbeban dengan pekerjaan TUHAN, teristimewa terbeban dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Anak-anak tidak paham kalau dibebankan pekerjaan, dia akan bersungut-sungut dan menangis.
Jadi, kalau saudara dipercaya untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, jangan cerita-cerita ke orang lain dan berkata; saya jadi budak. Kalau memang berat hati melayani; berhenti, tekun saja dalam tiga macam ibadah.
Itu sebabnya saya selalu berkata; ikuti Firman Pengajaran Mempelai yang menggembalakan kita semua. Jangan lain di dalam penggembalaan, lain di luar penggembalaan, harus penuh dengan Roh TUHAN.
Sedangkan hikmat dunia yakni perkembangan teknologi yang semakin canggih dan muktahir, arahnya kepada antikris yang satu kali nanti akan dibinasakan oleh TUHAN lewat nafas mulut Allah (2 Tesalonika 2:8).
Antikris diizinkan berkuasa pada pertengahan tujuh tahun yang kedua, tetapi sesudah itu, TUHAN Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya. Jadi, tidak selamanya kita terlena di dunia ini dengan segala kerajaan dunia.
Itulah perbedaan antara hikmat TUHAN dan hikmat dunia.
Kemarin kita sudah mengerjakan pekerjaan TUHAN terkait dengan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yang dihadiri oleh kurang lebih seratus hamba TUHAN dari berbagai denominasi gereja, tidak terhitung para imam-imam. Kekuatan dan keuangan kita tidak seberapa, tetapi kenyataannya TUHAN telah menyediakan, memberikan hikmat TUHAN (pengajaran salib), karena TUHAN menganggap kita matang (dewasa rohani), mengerti dan terbeban dengan pekerjaan TUHAN, teristimewa pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itulah mega proyek Allah di atas muka bumi, bukan soal berkat-berkat dan mukjizat-mukjizat, itu bukan mega proyek Allah. Kiranya kita ada dalam mega proyek Allah yang besar ini.
1 Korintus 2:7-8
(2:7) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. (2:8) Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
Hikmat Allah bersifat tersembunyi dan rahasia, namun itulah yang harus diberitakan.
Sedangkan raja-raja, pembesar-pembesar di bumi; tidak mengenal hikmat Allah yang memang bersumber dari salib Kristus. Ini kemurahan bagi kita.
Mungkin kita bukan orang hebat di dunia ini, bukan orang yang terkenal, bukan orang yang kaya raya, bukan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa, tetapi percayalah , kasih TUHAN limpah ruah kepada kita dengan satu bukti; TUHAN sudah menyatakan hikmat Allah itulah pengajaran salib, rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad yang sudah dinyatakan, diungkapkan kepada kita. Jadi, ukuran kasih TUHAN bukan soal jemaat yang puluhan ribu atau gedung gereja yang megah dan mewah.
Kembali kita membaca…
Wahyu 6:17
(6:17) Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Tidak ada seorangpun yang dapat bertahan dan melarikan diri dari hari murka TUHAN sebagai pembalasan TUHAN pada hari TUHAN datang.
Saat ini kita boleh terlena, tetapi kalau tidak bertobat; hati-hati dengan pembalasan TUHAN. Saya tidak mengancam, hanya sedang memberitahukan saja supaya jangan ada penyesalan dikemudian hari.
Singkat kata, suatu nama, suatu rahasia; Babel besar, dapat dikalahkan hanya dengan kuasa TUHAN, yaitu; rahasia Kristus yang tersembunyi dari abad ke abad dari keturunan keketurunan, tidak ada cara lain.
Inilah yang kita gumuli dalam doa supaya TUHAN oleh kemurahan-Nya, rahasia Kristus ini yang tersembunyi dari abad ke abad dari keturunan keketurunan dinyatakan kepada kita, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan GPT “Betania” Serang & Cilegon ini, supaya kita mengerti maksud dan rencana TUHAN yang indah.
Kolose 1:26
(1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
Rahasia Kristus adalah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari keturunan ke keturunan, sekarang telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Itu yang harus kita doakan. Tetapi, oleh doa yang tidak berkesudahan dan tidak henti-hentinya, TUHAN menjawab dan menyatakan rahasia itu kepada kita sekaliannnya.
Ada 2 (dua) rahasia besar di dalam Kristus yang harus diberitakan:
RAHASIA PERTAMA: Rahasia nikah.
Efesus 5:32-33
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Rahasia nikah; berbicara soal hubungan intim antara tubuh dengan kepala (Kristus dengan jemaat).
Jadi, hubungan kita dengan TUHAN, bukan sekedar datang beribadah, lalu, selesai ibadah pulang. Tetapi, hubungan kita dengan TUHAN sama seperti hubungan antara tubuh dengan kepala yang seharusnya (sejatinya) menyatu.
Oleh sebab itu, di situ juga dikatakan; isteri hormat atau tunduk kepada suami, tetapi sebaliknya suami mengasihi isteri seperti dirinya sendiri supaya menjadi satu. Hal itu sudah dijabarkan dan diterangkan sesuai dengan kemurahan hati TUHAN kepada kita semua.
RAHASIA KEDUA.
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
“Agunglah rahasia ibadah kita.”
Pendeknya, rahasia besar (agung) yang kedua adalah rahasia ibadah.
Inilah rahasia yang tersembunyi dalam Yesus Kristus, tetapi oleh karena kemurahan hati TUHAN sudah dinyatakan kepada kita, itu berarti TUHAN telah mendengarkan doa-doa dari hati kita yang paling tulus, murni.
Rahasia ibadah itu agung dan besar, sebab, oleh ibadah kita mengerti dan memahami betul tentang beberapa perkara di dalam ayat 16 ini, terkhusus tentang; pekerjaan TUHAN dan perjalanan hidup-Nya, yakni;
Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia dibenarkan dalam Roh; menempuh jalan kematian.
Yang menampakkan diri-Nya setelah bangkit kepada malaikat-malaikat. Diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (bangsa kafir).
Yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.
Jadi, dari rahasia ibadah inilah kita tahu pekerjaan TUHAN dan perjalanan hidup-Nya. Kalau TUHAN tidak menyatakan rahasia ibadah, rahasia yang agung dan mulia ini, kita tidak akan tahu perjalanan TUHAN dan pekerjaan TUHAN yang Ia kerjakan untuk kita semua. Kalau kita mengerti kebaikan dan kemurahan TUHAN, kita tidak bisa menyeleweng terkait dengan kesucian yang sesuai dengan penggembalaan ini.
Rahasia ibadah adalah kemurahan besar, kalau kita sudah tahu kemurahan besar ini, tidak mungkin kita menyeleweng, mengkhianati, pastilah kita jaga dan rawat.
Kita akan melihat perjalanan dan pekerjaan TUHAN.
YANG PERTAMA; Perjalanan kematian.
Yaitu; menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia.
Yesus tidak mungkin melewati perjalanan kematian, kalau Ia tidak turun ke dunia dan menjadi manusia, karena pada hakikatnya Allah itu kekal (abadi). Tetapi, pekerjaan kematian ini supaya terlaksana, Yesus TUHAN Allah kita harus turun ke bumi dan menjadi manusia seutuhnya, dan Dia juga Allah seutuhnya.
Tidakkah saudara bersyukur melihat betapa mulianya pekerjaan TUHAN ini? Sebab, sangat sulit kalau orang sudah berada pada satu kedudukan yang sangat tinggi, apalagi mulia untuk turun ke bawah. Jangankan turun ke bawah, untuk menyapa sesama manusia, mendahului memberi hormat saja sulit, apalagi turun ke bawah. Tetapi TUHAN, dalam keadaan-Nya yang mulia sebagai Allah, harus turun serendah-rendahnya ke dunia ini; menjadi manusia. Ini pelajaran yang baik, terkhusus imam-imam (pelayan-pelayan).
Filipi 2:8 dengan perikop: “Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus”
Belajar terus merendahkan diri, jangan lupa! Jangan saat kita menyembah menangis, tetapi sesudah itu lupa lagi merendahkan diri.
Sedikit bersaksi; gereja tidak boleh salah mengerti soal penyembahan. Anak-anak TUHAN atau orang Kristen berpikir, penyembahan itu sebatas menaikkan pujian dan penyembahan. Itu memang penyembahan secara jasmani, tetapi wujud rohani jauh lebih baik, yaitu; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah. Kalau tidak sampai wujud rohani, maka penyembahan secara lahiriah itu hanyalah simbolik. Ini harus kita pahami.
Kita harus merendahkan diri, bukan saja saat tersungkur di kaki salib lalu menangis. Tetapi lebih dari itu, harus nyata wujud rohani yaitu; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus adalah TUHAN Allah kita yang mulia; bertakhta di dalam kerajaan Sorga, tetapi pada akhirnya Ia turun ke dunia dan menjadi manusia. Dalam keadaan sebagai manusia;
Ia telah merendahkan diri-Nya.
Taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Pendeknya, Yesus mati di atas kayu salib. Akan tetapi, untuk menempuh jalan kematian ini, Yesus harus menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia (menjadi manusia). Kalau Allah mempertahankan kemuliaan-Nya dalam kekekalan-Nya, maka manusia tidak akan pernah tertolong dan diselamatkan. Dalam hal ini, Allah kita peduli kepada manusia (makhluk ciptaan-Nya); Allah tidak egois.
Roma 8:3A
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Hukum Taurat tidak sanggup menyelamatkan manusia dari maut, karena hukum Taurat tidak berdaya terhadap daging manusia. Jadi, daging manusia itu memperdayakan hukum Taurat. Itu sebabnya, kalau kita perhatikan, bangsa Yahudi menyalibkan Yesus karena dia memperdayakan hukum Taurat.
Satu kali setahun imam besar Harus masuk ke dalam Ruangan Maha Suci membawa darah lembu jantan dan membawa darah domba jantan untuk mengadakan pekerjaan penebusan dan pendamaian atas dosanya dan dosa umatnya; Israel (Imamat 16:34). Tetapi justru, karena korban yang selalu dipersembahkan ini, maka manusia selalu mengulangi dosa, karena dia tahu tahun depan pasti ada korban lagi untuk memperdamaikan dosa manusia (Ibrani 10:2-3).
Roma8:3B
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Karena hukum Taurat tidak berdaya menyelamatkan manusia dari dosa (dari maut), akhirnya TUHAN Yesus turun dari Sorga ke bumi dan menjadi sama dengan manusia, dimana manusia itu telah dikuasai oleh dosa dan dosa telah diserap dalam tubuh Yesus (Yesus telah menanggung segala dosa manusia). Itu sebabnya, Yesus harus menderita sengsara bahkan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Inilah yang dimaksud dengan perjalanan kematian itu.
Kenapa kita tahu perjalanan kematian Yesus? Karena itu merupakan kandungan dari rahasia ibadah, sehingga, benar sajalah rahasia ibadah itu agung (besar). Kenapa rahasia ibadah disebut rahasia besar? Karena dari ibadah inilah kita tahu perjalanan dan pekerjaan TUHAN yang sudah dikerjakan/dilalui di bumi ini.
Kiranya, pekerjaan TUHAN yang kita terima bukan hanya dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, tetapi juga yang tekun digembalakan lewat live streaming; dimantapkan dihati kita masing-masing, dimeteraikan oleh Roh TUHAN, ditukik di hati kita masing-masing. Itu doa saya.
Bagaimana mungkin kita bisa selamat, sementara kita tidak tahu pekerjaan TUHAN, walaupun diberkati secara materai dan diberkati secara kesembuhan-kesembuhan dari penyakit. Tidak mungkin bisa selamat kalau tidak mengerti perjalanan TUHAN yang sudah dilalui, termasuk perjalanan kematian yang sudah Ia tempuh.
Ini perjalanan yang sangat sulit sekali, tetapi harus ditempuh oleh TUHAN; “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
Kita harus percaya kepada perjalanan kematian (perjalanan salib) supaya kita memperoleh hidup. Jangan hanya percaya kepada berkat-berkat semata seperti yang saya katakan di atas tadi.
Kita bersyukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dapat mengerti rencana TUHAN, perjalanan TUHAN itulah; perjalanan kematian yang memang harus ditempuh oleh TUHAN.
Kita akan melihat, proses ketika Yesus menjadi manusia.
Filipi 2:5-7 dengan perikop: “Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus”
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
“Dalam hidup bersama menaruh pikiran dan perasan yang terdapat di dalam Yesus Kristus” yaitu;
YANG PERTAMA: “Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan” = melepaskan segala reputasinya, berarti;
Meninggalkan Bapa di Sorga.
Meninggalkan takhta-Nya (kemuliaan-Nya).
Meninggalkan segala harta-Nya di Sorga.
Itu berarti, kalau kita (manusia) masih mempertahankan harga diri, mempertahankan ego, mempertahankan segala kebenaran diri, kita tidak akan mengerti perjalanan TUHAN yang pertama (soal kematian).
Demikian juga kita (manusia) di bumi ini harus melepaskan harga diri, melepaskan ego, melepaskan kebenaran diri sendiri. Kalau pribadi Yang Mulia saja melepaskan kemuliaan, apalagi kita manusia di bumi yang hina ini, sudah seharusnya mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh TUHAN; menaruh pikiran dan perasan yang terdapat di dalam Yesus Kristus.Jadi, kalau kita mau dipakai, kita ikuti cara TUHAN.
YANG KEDUA: Mengosongkan diri-Nya sendiri = berada pada titik nol = menghampakan diri.
Kalau kita menghampakan diri, maka kita akan bekerja (melayani pekerjaan TUHAN) sesuai dengan aliran yang mengalir dari tempat Maha Tinggi (Sorga), bukan lagi karena kemampuan, kekuatan yang kita punya, bukan lagi karena ego manusia.
Kita lihat, seorang pemimpin besar, guru agama Yahudi tetapi ternyata belum mengerti tentang seluk beluk kerajaan Sorga…
Yohanes 3:2-4 dengan perikop: “Percakapan dengan Nikodemus”
(3:1) Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. (3:2) Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." (3:3) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (3:4) Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" (3:5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Nikodemus datang kepada Yesus di waktu gelap malam, kemungkinan supaya orang tidak melihat. Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi (guru besar). Tetapi rupanya, ia tidak tahu tentang seluk beluk Sorga, yang ia tahu hanya soal mukjizat (tanda-tanda heran) yang dikerjakan oleh Yesus. Karena pemahamannya sampai di situ, maka yang dipertanyakan pun hanya sampai di situ. Pemahaman ini masih terbatas, belum sampai membawa masuk ke dalam kerajaan Sorga. Tetapi anehnya, dia guru besar, tetapi tidak tahu seluk beluk kerajaan Sorga.
Dari sini kita melihat; Nikodemus adalah manusia daging (duniawi) yang hidup secara duniawi, oleh sebab itu, ia harus dilahirkan kembali oleh baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Baptisan air 🡪 pengalaman Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan.
Baptisan Roh = penuh dengan Roh Kudus (diurapi oleh TUHAN).
Kalau kita dilahirkan kembali oleh air dan roh maka ucapan yang keluar dari mulut pasti sesuai dengan apa yang kita terima dari TUHAN.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dalam penggembalaan ini, maka dimanapun kita berada baik perkataan maupun perbuatan maka haruslah seiras dan seirama dengan Firman penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon.
Yohanes 3:6
(3:6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging.
Misalnya; saya dilahirkan oleh ibu saya (ibu Panjaitan). Saudara yang lahir dari rahim ibu saudara.
Apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Kita sudah dilahirkan oleh air dan roh, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon. Itu sebabnya, kita semua disebut anak-anak TUHAN dan milik TUHAN. Dan kita sudah dikandung di dalam rahimnya TUHAN oleh tiga benih Ilahi itulah; Firman Allah, Roh Allah dan kasih Allah.
Kemudian, kita dirajut dan di tenun segambar dan serupa dengan Allah dari sejak rahim, lebih indah dari pakaian raja Salomo (Matius 6:29). Itu yang disebut apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Biarlah kita semua mengalami pembaharuan oleh kelahiran baru; dilahirkan oleh air dan roh supaya kita menjadi manusia roh, bukan manusia daging sebagaimana Yesus Kristus Dia Allah 100% dan manusia 100%.
Yohanes 3:7-9
(3:7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. (3:8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." (3:9) Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
Kalau sudah dilahirkan oleh Roh dan menjadi manusia Roh, maka kita bertindak dan bekerja sesuai dengan aliran yang datang dari Sorga, sesuai dengan pergerakan dari Roh Allah yang suci itu sendiri karena sudah dilahirkan kembali.
Itulah orang yang menghampakan diri, mengosongkan diri, dia seperti angin bertiup ke mana ia mau.; tindakannya selalu dipengaruhi oleh Roh Allah yang suci.
Kejadian 1:2 dengan perikop: “Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya”
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Permukaan air adalah titik terendah (titik nol). Jadi, untuk mengukur ketinggian gunung, itu dimulai permukaan laut, di situlah Roh Allah melayang-layang.
Jadi, Roh Allah melayang-layang (beraktifitas) pada titik nol, pada titik terendah, yakni; orang-orang yang mau menghampakan dirinya (mengosongkan dirinya).
YANG KETIGA: Mengambil rupa seorang hamba.
Hamba dalam bahasa Gerika (Yunani) disebutlah doulos, artinya tidak ada hak untuk diri sendiri selain untuk tuannya saja. Tuan dari segala tuan adalah TUHAN Yesus Kristus.
Jadi, kalau kita disebut sebagai hamba TUHAN maka yang berhak atas diri kita bukan lagi keakuan, ego, kebenaran diri sendiri, melainkan TUHAN sendiri, karena Dia adalah Tuan dari semua hamba-hamba TUHAN. Pertahankan pengertian ini.
Lukas 17:7-8 dengan perikop: "Tuan dan hamba"
(17:7) "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! (17:8) Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Dari sini kita bisa melihat, seorang hamba tidak memiliki hak atas dirinya sendiri selain tuannya.
Lukas 17:9
(17:9) Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Seorang hamba tidak mengharapkan apa-apa dari tuannya (tidak mengharapkan imbalan), tidak mengharapkan upah, tidak berharap ucapan terimakasih atas jasa-jasa. Dan memang seorang hamba TUHAN tidak boleh merasa berjasa di tengah ibadah dan pelayanan ini. Ibadah dan pelayanan ini adalah pekerjaan TUHAN, berarti kita hamba, walaupun kita kerjakan tidak boleh merasa berjasa.
Umpama; ada orang yang sudah mau mati lalu saya doakan, kemudian sembuh, lalu saya berkata; itu karena jasa saya. Walaupun sebetulnya, orang yang mau mati itu sembuh lagi dan berterimakasih kepada saya, wajar saja, tetapi saya tidak boleh menganggap bahwa itu karena saya.
Kemudian, saudara mengerti rencana TUHAN (Ilham Roh Kudus) yang saya terima lalu saya sampaikan, saya tidak boleh mengatakan masuk Sorga karena saya, walaupun saudara sudah sangat berterimakasih karena kaitannya keselamatan jiwa.
Saudara bandingkan, jasa saudara dengan jasa TUHAN mana lebih besar? Supaya kita jangan berkata siapa lagi kalau bukan saya. Semakin dewasalah, supaya jangan ada satupun dari antara kita terhilang (binasa)
Lukas 17:10
(17:10) Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Seorang hamba tetap berkata;
Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna = tidak merasa berjasa.
Ingat, jasa kita tidak sebanding dengan jasa TUHAN.
Kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.
Itu sudah menjadi suatu kewajiban terkait dengan keselamatan jiwa.
YANG KEEMPAT: Menjadi sama dengan manusia.
Tadi sudah diterangkan. Barulah lanjut; taat sampai mati, sampai mati di atas kayu salib.
Dari sini kita bisa melihat, mengakui dan memahami betul bahwasanya; agunglah rahasia ibadah kita. Inilah rahasia besar dari Yesus Kristus yang kedua. Jika TUHAN kehendaki kita akan melihat perjalanan TUHAN yang kedua, di minggu yang akan datang. Amin
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment