IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 13 DESEMBER 2011
Tema: RUMAH DOA
(Seri 12)
Shalom
Selamat malam, Salam sejahtera, salam dalam kasih
Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena kasih Nya kita boleh beribadah dalam ibadah
doa penyembahan. Biarlah malam ini kita mendapat lawatan dari Tuhan, sehingga kita bisa
merendahkan diri di hadapan Tuhan
Kita kembali memeriksa
Matius 21.
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah
dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia
membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
(21:13) dan berkata kepada mereka:
"Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Setibanya Yesus di Yerusalem, Yesus masuk ke dalam Bait Allah, kemudian
melihat suasana / keadaan yang sedang terjadi. Yesus melihat Bait Allah tidak
sesuai dengan fungsinya, itu sebabnya Yesus berkata “rumah Ku akan
disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”.
Sarang penyamun = tempat berkumpulnya dosa
Berarti kalau Bait Allah berubah fungsinya, maka Bait Allah akan menjadi
sarang penyamun, yaitu tempat berkumpulnya semua dosa.
Pada mingu-minggu yang lalu, saya sudah sampaikan bahwa di dalam Bait Allah
didapati ORANG YANG BERJUAL BELI.
Untuk malam hari ini mari kita perhatikan, bahwa di dalam Bait Allah ADA
MEJA-MEJA PENUKAR UANG.
Itu sebabnya,
Yesus membalikkan meja-meja penukar uang yang ada di Bait Allah
Meja-meja penukar uang artinya: hati menjadi tempatnya uang
Meja à hati. Sesungguhnya, hati adalah tempatnya firman Tuhan,
hati tidak boleh berubah fungsi menjadi tempat yang lain-lain. Itu sebabnya meja-meja yang ada di Bait
Allah dibalikkan oleh Yesus Kristus.
1 Timotius 6: 10
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan
menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Akar dari segala kejahatan adalah cinta uang, berarti
seluruh kejahatan yang ada di muka bumi ini, akarnya adalah cinta uang.
Cinta uang = hati terikat dengan uang = hati menjadi tempatnya uang
Cinta uang ada kaitannya dengan ajaran yang tidak sehat
1 Timotius 6: 2b-3
(6:2) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. (6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran
lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus
Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
Mengajarkan ajaran lain = ajaran yang tidak sehat = ajaran yang tidak
sesuai dengan ibadah yang benar, perkataan yang tidak sesuai dengan perkataan
Tuhan Yesus Kristus.
1 Timotius 1: 3-4
(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke
wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus
dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran
lain (1:4) ataupun sibuk dengan dongeng
dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan
belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.
Ajaran yang lain / ajaran yang tidak sehat, yaitu sibuk dengan dongeng-dongeng
dan sisilah yang tidak putus-putusnya.
Kalau seorang hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan, tetapi sibuk dengan
dongeng-dongeng dan sisilah yang tidak putus-putusnya, ini adalah ajaran yang
tidak sehat / ajaran yang lain, perkataan yang tidak sehat / perkataan yang
tidak sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus Kristus.
-
Dongeng = cerita-cerita yang tidak nyata.
-
Silsilah-silsilah yang tidak putus-putusnya =
cerita-cerita yang tidak benar, yang tidak berujung pangkal
Contohnya:
Tidak perlu
pusing / sibuk dengan silsilah-silsilah, misalnya sekarang ada yang
mempersoalkan tentang kata “Allah”, ini tidak perlu dipusingkan / diperdebatkan sekalipun kata “Allah” awalnya ditujukan kepada batu yang
disembah, tetapi Allah kita adalah Allah yang hidup, yaitu Allah Abraham,
Ishak, Yakub. Tidak perlu memusingkan silsilah Allah, sebab itu bagaikan
lingkaran setan yang tidak ada putus-putusnya dipermasalahkan yang berakibat
dengan ajaran-ajaran yang tidak sehat.
Ada satu kesakisian: Pada waktu natal JARINGAN MITRA DOA (JMD) Banten Barat
2010, seorang hamba Tuhan menjadi pembicara tamu, dengan gelar S3 / Doktor,
ketika menyampaikan kelahiran tentang Tuhan Yesus, dia sibuk dengan dongengnya
tentang tiongkok kuno, yang dikaitkan dengan buaya-buaya yang harus dihadapi
seorang pemuda, sebagai syarat untuk menikah dengan anak raja semata wayang,
dongeng ini tidak jelas tentang kebenarannya. Saya sedih sekali melihat keadaan
seperti itu, sekalipun banyak hamba-hamba Tuhan serta jemaat antusias karena dongeng
itu juga lucu. Ini adalah ajaran yang tidak sehat.
Lebih rinci mengenai ajaran yang tidak sehat
1 Timotius 4: 6-7
(4:6) Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada
saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang
baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang
telah kauikuti selama ini.
(4:7) Tetapi
jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu
beribadah.
Kalau sudah menerima ajaran sehat, jangan lagi menerima ajaran yang lain,
yaitu pemberitaan yang disertai dengan;
- Takhayul. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
takhayul adalah cerita / khayalan yang dianggap ada, tetapi sebenarnya tidak
ada
- Dongeng, itulah cerita-cerita yang tidak nyata.
Ciri-ciri ajaran yang tidak sehat
1 Timotius 6: 4
(6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal
tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata,
yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
Cirinya adalah BERLAGAK TAHU, PADAHAL TIDAK TAHU APA-APA
Kalau seorang hamba Tuhan hanya menyampaikan satu dua ayat, tetapi
ditambahi dengan takhayul, dongeng-dongeng nenek tua, dan cerita-cerita isapan
jempol, kemudian menggunakan bahasa yang intelek tetapi mengurangi nilai-nilai
rohani firman Tuhan, itu artinya dia berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Jadi, ukurannya
bukanlah gelar, tetapi ukurannya adalah penyerahan hidup lewat doa penyembahan.
Lewat pemberitaan firman Allah pada malam hari ini, kita bisa mengetahui
ajaran yang sesungguhnya, itulah ajaran yang sehat, ajaran
yang benar.
2 Timotius 3: 4
(3:4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak
tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
BERLAGAK TAHU adalah DOSA DI AKHIR ZAMAN. Jadi di akhir zaman, akan semakin
banyak hamba Tuhan yang berlagak tahu, itu menunjukkan bahwa sekarang adalah
hari-hari terakhir
Ada 18 macam dosa di akhir zaman, salah satunya adalah dosa DOSA
BERLAGAK TAHU.
Dosa berlagak tahu adalah dosa yang ke-17.
Dosa sebelum berlagak tahu adalah dosa yang ke-16, yaitu TIDAK BERPIKIR
PANJANG, kemudian sesudah dosa berlagak tahu adalah dosa yang ke-18 yaitu LEBIH
MENURUTI HAWA NAFSU dari pada menuruti Allah
Kesimpulannya: Dosa berlagak tahu disertai
dengan tidak berpikir panjang dan lebih menuruti hawa nafsu dan keinginan
daging.
Oleh sebab itu, hati-hatilah dengan dosa berlagak tahu / sok tahu ini,
sebab orang yang berlagak tahu selalu disertai dengan berpikir pendek dan lebih
menuruti hawa nafsunya.
Terimalah ajaran ini dengan rendah hati, nikmati firman sampai mendarah
daging, sehingga menjadi surat pujian / surat Kristus yang bisa dibaca dan
dilihat oleh orang lain.
Terimalah ajaran yang baik, ajaran yang sehat, yang sesuai dengan
perkataan Yesus Kristus.
1 Timotius 6: 4
(6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal
tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan
bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
Penyakit ajaran yang tidak sehat ada 2 (dua), YANG PERTAMA: MENCARI-CARI SOAL
= mencari
masalah-masalah / persoalan-persoalan
1 Timotius 1: 4
(1:4) ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang
tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan
tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.
Kalau ajaran yang tidak sehat diteruskan, maka
akan
menghasilkan persoalan / masalah belaka. Tetapi kalau diajar dengan ajaran yang
sehat, maka tidak akan ada masalah / polemik di
dalam kandang penggembalaan di tiap-tiap gereja, tidak akan menimbulkan masalah
satu dengan yang lain.
Kalau menghasilkan persoalan = ibadah yang tidak tertib. Kalau di dalam suatu gereja penuh dengan persoalan, pasti ibadahnya tidak
tertib.
Mari kita lihat ibadah yang tidak tertib
1 Korintus 14: 31
(14:31) Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi
seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.
Semua orang boleh bernubuat, kalau Tuhan
karuniakan / percayakan nubuat itu kepada seseorang.
Nubuat = menghibur, menasihati, membangun.
Kalau Tuhan mempercayakan karunia bernubuat, itu boleh saja, untuk saling
membangun, menasihati satu dengan yang lain.
Tetapi, mari kita perhatikan ayat
selanjutnya …
1 Korintus 14: 32-33
(14:32) Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi. (14:33) Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan,
tetapi damai sejahtera.
Tuhan tidak mengijinkan kekacauan di dalam setiap ibadah, berarti yang
Tuhan izinkan dan inginkan adalah supaya di
dalam setiap ibadah pelayanan, selalu dengan roh yang tertib.
Syaratnya: KARUNIA NUBUATAN TAKLUK / TUNDUK
KEPADA NABI-NABI
Nabi à Hamba Tuhan / gembala sidang yang menyampaikan firman nubuatan, yang
disertai dengan penglihatan dan mimpi.
Kalau saudara tidak takluk kepada seorang hamba Tuhan / gembala sidang /
nabi, inilah yang menyebabkan kekacauan, sehingga tidak tertib.
Engkau boleh bernubuat kepada siapa saja, tetapi HARUS TAKLUK
KEPADA NABI / GEMBALA SIDANG, supaya tidak menyebabkan kekacauan di dalam
ibadah. Kapan lagi engkau menerima ajaran
sehat, kalau tidak dari sejak sekarang tunduk kepada nabi. Sekali lagi saya katakan, KARUNIA NABI , TUNDUK KEPADA NABI.
Penyakit ajaran yang tidak sehat ada 2 (dua), YANG KEDUA: BERSILAT KATA = bersilat lidah = memutar balik kata-kata
2 Timotius 2: 14-16
(2:14) Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan
sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat
kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang
mendengarnya. (2:15)
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang
tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. (2:16) Tetapi hindarilah omongan
yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
Segala sesuatu berasal dari Tuhan; jadi, janganlah malu untuk mendengar apa yang dikatakan oleh nabi / gembala.
Bersilat lidah / bersilat kata adalah omongan yang kosong, omongan
yang tak suci, yang menambah kefasikan seseorang. Fasik = dosa kesombongan
2 Timotius 2: 17
(2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit
kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
Bersilat kata / bersilat lidah semacam penyakit KANKER, yang
mudah sekali menjalar.
Usahakan jangan ada penyakit kanker, yaitu bersilat lidah / omongan kosong.
Malam hari ini kita bersyukur sekali kepada Tuhan, karena menerima ajaran
sehat, yang menjadikan tubuh kita sehat dan kerohanian kita sehat. Banyak sekali gereja-gereja yang
mengalami penyakit kanker karena menerima ajaran yang tidak sehat.
Meskipun 2 hal ini terjadi kepada kita, tetapi Tuhan dengan kasih sayang
kasih setia-Nya memberi JALAN KELUAR bagi kita semua, yang akan kita perhatikan dalam Matius 21.
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua
orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja
penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis:
Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang
penyamun."
Jalan keluarnya: Yesus membalikkan meja-meja penukar uang
Artinya: hati berbalik dari cinta akan uang = meninggalkan cinta akan uang
= DISUCIKAN DARI CINTA AKAN UANG
1 Timotius 6: 6-8
(6:6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup,
memberi keuntungan besar.
(6:7) Sebab
kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa
apa-apa ke luar. (6:8) Asal ada
makanan dan pakaian, cukuplah.
Ibadah kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan yang besar, tetapi
kalau beribadah melayani Tuhan tanpa disertai rasa cukup, sekalipun ia memiliki harta melimpah / uang banyak, maka ia akan dikuasai roh tamak / tidak ada rasa puas-puasanya.
Kalau disertai rasa cukup, maka yang terutama dalam ibadah adalah, yang pertama: MAKANAN.
Makanan à firman Tuhan sebagai makanan rohani,
sedangkan firman Tuhan adalah kebenaran (Yohanes 17: 17). Berarti kebenaranlah yang mencukupkan seseorang dalam segala sesuatu,
itulah yang terutama.
Kalau disertai rasa cukup, maka yang terutama dalam ibadah adalah, yang kedua: PAKAIAN.
Pakaian à kasih Allah Bapa.
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh
seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Kasih menutupi banyak sekali dosa pelanggaran. Berarti, KASIH sudah mencukupkan saya dan saudara = semua
hanya karena belas kasih Tuhan.
Kita perhatikan bahtera dari pada Nuh, harus dipakal dari luar dan dalam,
sehingga bahtera Nuh tidak hanyut dan tenggelam ke dasar keterpurukan. Pakal à kasih
Dengan kasih, kita tidak akan hanyut dan teggelam ke dasar keterpurukan,
apapun yang kita kerjakan, apapun usaha / pekerjaan kita, tetapi jika melayani asal ada kasih, maka
cukuplah sudah.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment