IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 DESEMBER
2011
Tema: RUMAH DOA
(Seri 13)
Shalom. Selamat malam, Salam sejahtera, salam dalam kasih
Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah dalam Ibadah Doa
Penyembahan.
Kita kembali memeriksa
Matius 21.
Matius 21: 12-13
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah
dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia
membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (21:13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa. Tetapi kamu
menjadikannya sarang penyamun."
Setibanya Yesus di Yerusalem, kemudian Yesus masuk ke dalam Bait Allah, dan
melihat suasana Bait Allah.
Suasana Bait
Allah tidak sesuai dengan fungsinya, itu sebabnya Yesus berkata “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang
penyamun”
Sarang penyamun = tempat berkumpulnya semua dosa
Hal yang pertama yang kita lihat di Bait Allah adalah orang yang berjual
beli, kemudian meja-meja penukar uang, dan yang ketiga adalah
adanya BANGKU-BANGKU PEDAGANG MERPATI.
Keterangan: BANGKU-BANGKU PEDAGANG MERPATI
Bangku à kedudukan / jabatan = adanya kekuasaan pribadi di dalam diri sendiri = adanya
kepentingan diri sendiri. Tidak sedikit
gereja Tuhan / anak-anak Tuhan yang melayani untuk mencari kepentingan diri
sendiri, mencari kedudukan dan jabatan di dalam rumah Tuhan. Ini harus kita
waspadai!
Mari kita kaitkan dengan PRIBADI SAUL.
1 Samuel 13: 13-14
(13:13) Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh.
Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya
kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel
untuk selama-lamanya.
(13:14) Tetapi
sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang
berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya,
karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Ini adalah pernyataan yang pertama dari Allah kepada Saul, lewat nabi
Samuel: TUHAN TIDAK MENGOKOHKAN SAUL SEBAGAI
RAJA ATAS ISRAEL, karena Saul tidak mengikuti perintah Tuhan, sehingga Tuhanpun
memilih seorang yang berkenan di hati Tuhan.
Bayangkan, seandainya Saul mengikuti perintah
Tuhan Allah, sudah dipastikan bahwa kerajaan itu kokoh, tidak berpaling kepada
yang lain untuk selama-lamanya.
1 Samuel 15: 24-26
(15:24) Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah
berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut
kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka. (15:25) Maka sekarang, ampunilah
kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud
menyembah kepada TUHAN."
(15:26) Tetapi
jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan
engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak
engkau, sebagai raja atas Israel."
Untuk yang kedua kali, Samuel menyampaikan firman Tuhan, yaitu bahwa TUHAN
MENOLAK SAUL, DUDUK SEBAGAI RAJA ATAS ISRAEL, karena Saul sendiri
menolak firman Tuhan.
1 Samuel 18: 6-8
(18:6) Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud
kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan
dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari
dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; (18:7) dan perempuan yang menari-nari
itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu
musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (18:8) Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu
menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka
berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya
jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
Dengan pernyataan Saul, yaitu “akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh
kepadanya”, menunjukkan bahwa sebenarnya
Saul
mempertahankan kedudukan / jabatan raja atas Israel. Itulah pribadi Saul yang berusaha mempertahankan kedudukan / jabatan
sebagai raja atas Israel, padahal Allah sudah 2 kali menyatakan isi hatinya
melalui nabi Samuel, yaitu kerajaan Saul tidak berdiri kokoh dan Allah
menolak Saul, sebagai raja atas Israel.
Akibat mempertahankan kedudukan / jabatan
1 Samuel 18: 9
(18:9) Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Saul selalu mendengki Daud = DIKUASAI ROH DENGKI / IRI HATI. Ini yang akibat mempertahankan kedudukan /
jabatan.
Seseorang yang selalu mempertahankan kedudukan / jabatan, pasti dikuasai
roh dengki / iri hati, itu pasti!
Banyak anak-anak Tuhan di dalam gereja
mengalami seperti ini; mempertahankan kedudukan sebagai
pemimpin pujian atau pemain musik karena merasa lebih
senior, walau sudah ditolak oleh Tuhan karena tidak melakukan perintah Tuhan
dan menolak firman Tuhan.
Yakobus 3: 14-16
(3:14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu
mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah
berdusta melawan kebenaran!
(3:15) Itu
bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia,
dari setan-setan.
(3:16) Sebab di
mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan
segala macam perbuatan jahat.
Di mana ada iri hati atau dengki, di situ ada kekacauan dan segala
macam perbuatan jahat.
Lebih rinci kita perhatikan 2 Korintus 12.
2 Korintus 12: 20
(12:20) Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku
mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak
seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri
hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan,
keangkuhan, dan kerusuhan.
Ada 8 kekecauan yang terjadi kalau ada iri hati / dengki, yaitu:
1.
Perselisihan 5. Fitnah
2. Iri
hati 6. Bisik-bisikan
3.
Amarah 7. Keangkuhan
4.
Kepentingan diri sendiri 8. Kerusuhan
Jadi, benar sekali; di mana ada iri hati atau dengki, di situ ada kekacauan.
Kalau gembala dan domba tidak sehati sepikir = mempertahankan kedudukan /
jabatan. Inilah yang menyebabkan terjadinya
kekacauan dalam ibadah pelayanan. Oleh sebab itu, hamba Tuhan dan sidang jemaat
harus sehati sepikir, harus satu suara, jangan ada banyak suara.
Jangan sampai terjadi; menginginkan gembala seperti
keinginannya sendiri. Tetapi
ijinkanlah Tuhan menjadi Tuan, berkuasa menjadi Raja, berkedudukan dalam
kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Kerugian jika dikuasai roh iri hati /
dengki.
Yakobus 3: 14-15
(3:14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan
kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan
janganlah berdusta melawan kebenaran! (3:15) Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas,
tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Kerugiannya: tidak memperoleh hikmat dari atas / hikmat dari Tuhan =
hidup dengan hikmat yang berasal dari dunia dan dari setan. Kalau tidak memperoleh hikmat, berarti
seseorang mengalami kemiskinan, baik jasmani terlebih yang rohani.
Saudaraku, oleh karena hikmat, Salomo memiliki kekayaan yang luar biasa,
yang tidak bisa ditandingi kekayaannya sampai saat ini, itu sebabnya dalam
kitab Amsal dikatakan hikmat melebihi dari pada emas, melebih dari
segala-galanya.
Kalau kita bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak baik, ini patut
kita syukuri, karena itu adalah hikmat yang berasal dari kebenaran Firman
Tuhan.
Bandingkan hikmat dari Tuhan
Yakobus 3: 17
(3:17) Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas
kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak
munafik.
Inilah hikmat dari Tuhan, dari atas
1.
Murni, berarti; tidak ada
campuran dengan dunia, kepentingan diri sendiri atau daging, dan kenajisan.
2.
Pendamai
= suka damai
satu dengan yang lain.
3.
Peramah, berarti; hidup ramah satu dengan yang lain.
4.
Penurut
= menuruti
segala sesuatu yang Tuhan mau. Jangan suka membantah,
itu tidak baik.
5.
Penuh belas kasih, yang bukan dilihat
dari suka memberi uang yang banyak, tetapi dilihat dari perhatian yang
diberikan.
6.
Buah-buah yang baik = perbuatan-perbuatan yang baik, apa saja bentuknya.
7.
Tidak memihak = tidak berpihak kepada siapapun, sekalipun saudara
dekat.
8.
Tidak munafik = di luar dan di dalam sama
Ciri-ciri adanya kedudukan / jabatan di dalam
Bait Allah, YANG
PERTAMA.
1 Samuel 13: 9-12
(13:8) Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang
ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat
itu berserak-serak meninggalkan dia.
(13:9) Sebab
itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban
keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran. (13:10) Baru saja ia habis mempersembahkan
korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya
untuk memberi salam kepadanya.
(13:11) Tetapi
kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena
aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang
pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di
Mikhmas, (13:12) maka pikirku: Sebentar
lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan
belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan
korban bakaran."
Cirinya: Saul mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan
kepada Tuhan
Mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, artinya; Saul
memandang ringan korban Kristus = tidak menghargai korban Kristus,
sebab mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan bukanlah tugas
seorang raja, melainkan tugas seorang imam, yaitu Samuel.
Padahal, Samuel sudah menentukan pada hari
ketujuh; dia akan datang untuk mempersembahkan
korban bakaran dan korban keselamatan kepada Tuhan bagi keselamatan Israel,
tetapi Saul penuh dengan kekuatiran karena menggunakan logikanya.
Jangan gunakan logika dalam ibadah pelayanan tetapi kerjakanlah tanggung
jawab sesuai dengan apa yang sudah Tuhan berikan, sebagai tanda menghargai
korban Kristus.
Ciri-ciri adanya kedudukan / jabatan di dalam
Bait Allah, YANG
KEDUA.
1 Samuel 15: 18-21
(15:18) TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan:
Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan
mereka sampai engkau membinasakan mereka. (15:19) Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN?
Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?" (15:20) Lalu kata Saul kepada Samuel:
"Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah
disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang
Amalek itu sendiri telah kutumpas. (15:21) Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu
kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas
itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."
Cirinya: Saul tidak mendengarkan suara Tuhan.
Seharusnya, Saul menumpas
seluruh Amalek, mulai dari rajanya, sampai rakyatnya yang terkecil, bahkan
sampai kepada suluruh binatangnya.
Tetapi
kenyataanya, Saul membiarkan Agag, raja Amalek, dan binatang yang
tambun-tambun hidup, ini berarti Saul tidak mendengar suara Tuhan = TIDAK
DENGAR-DENGARAN.
Biarlah kita dengar-dengaran dalam setiap ibadah pelayanan kepada Tuhan, untuk mengerjakan pekerjaan yang dipercayakan oleh Tuhan.
Kalau tidak dengar-dengaran, maka
merugikan diri
sendiri, terlepas dari berkat-berkat yang Tuhan percayakan dan terlepas dari
karunia jabatan yang Tuhan percayakan = mengubur talenta = mengubur masa depan.
MENGAPA seluruh Amalek harus ditumpas sampai
kepada binatang-binatangnya?
1 Samuel 15: 2-3
(15:2) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan
membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang
Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. (15:3) Jadi pergilah sekarang,
kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada
belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan,
kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun
keledai."
Karena Amalek menghalang-halangi perjalanan bangsa Israel di padang
gurun, ketika keluar dari Mesir.
Menghalang-halangi perjalanan bangsa Israel = mengahalangi rencana Tuhan.
Perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir = perjalanan rohani saya dan
saudara untuk saat ini.
Perjalanan rohani kita sudah berada di dalam rencananya Tuhan, tetapi kalau perjalanan rohani ini dihalangi = menghalangi rencana Tuhan yang besar.
Oleh sebab itu, seluruh Amalek sampai binatangnya harus ditumpas, artinya
tidak boleh kompromi terhadap dosa, sekecil apapun. Tetapi Saul tidak
dengar-dengaran, dia bodoh sekali.
Hati-hati!! Sesuatu yang menghalang-halangi perjalanan rohani dan ibadah
pelayanan saya dan saudara, baik perkara kecil maupun besar, harus ditumpas
habis, tanpa belas kasih!
Tentang: Membiarkan Agag, raja Amalek
hidup, artinya: membiarkan roh-roh jahat
di udara, yaitu roh-roh najis berkuasa.
Hati-hati!! roh najis bisa menghalangi perjalanan rohani kita. Kita sudah
melayani mengikuti Tuhan, penuh dengan pembaharuan, walaupun demikian si
pendendam terus mengikuti, tidak tinggal diam. Oleh sebab itu, roh najis harus
ditumpas, jangan ada kompromi.
Hagai 2: 12-15
(2:12) "Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah
pengajaran kepada para imam.
(2:13)
Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan
puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak
atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu
para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!" (2:14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang
yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh
itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!" (2:15) Maka berbicaralah Hagai,
katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku,
demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan
yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis."
Seharusnya pembangunan tubuh Kristus membawa kita kepada kesempurnaan,
yaitu menjadi mempelai perempuan, masuk dalam pesta nikah Anak Domb; tetapi kenajisan dapat menghambat
pembangunan tubuh Kristus secara rohani, tidak bertumbuh tidak bertambah dewasa
rohani.
Oleh sebab itu, kalau kita
beribadah melayani Tuhan, biarlah arah
pembangunannya menuju kepada Kristus sebagai kepala gereja, mempelai pria
sorga.
Tentang: Membiarkan
lembu sapi, kambing domba dan unta yang tambun hidup, artinya: hidup menurut keinginan
daging = membiarkan daging bersuara, sampai gemuk
Binatang à daging, dengan segala keinginannya
(Galatia 5). Keinginan daging adalah perseteruan
terhadap Allah, karena daging tidak takluk kepada hukum Allah (Roma 8: 7).
Kesimpulan: Kalau roh jahat dan roh najis
dibiarkan, lalu hidup menurut keinginan daging, ini betul-betul
menghalangi perjalanan rohani kita menuju tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan
Allah = membatalkan janji Allah.
JALAN KELUAR
Matius 21: 12
(21:12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah
dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan
meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
Jalan keluarnya: MEMBALIKKAN BANGKU-BANGKU PEDAGANG MERPATI
Artinya: berbalik dari kedudukan jabatan pribadi terhadap diri sendiri dan memberi
diri untuk disucikan.
Matius 5: 8
(5:8) Berbahagialah orang yang
suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Hati yang disucikan dari segala dosa
kejahatan, termasuk dosa adanya kedudukan jabatan pribadi terhadap diri
sendiri, sehingga dengan demikian kita dapat melihat Allah. Melihat Allah = melihat
gambar dan rupa Allah
1 Petrus 1: 15-16
(1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam
seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, (1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah
kamu, sebab Aku kudus.
Biarlah saya dan saudara hidup kudus, sebab Tuhan yang memanggil kita kudus
adanya, sehingga dengan demikian saya dan saudara menjadi sama mulia dengan
Tuhan = segambar serupa dengan Allah = hidup kudus seperti Allah kudus
adanya.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment