Tema : IMANUEL SEBAGAI TANDA PEMBERIAN DARI ALLAH
Shalom
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus
Oleh karena kasih Nya besar, kita boleh mengadakan ibadah natal kaum muda
2011, tentu ini adalah karena kemurahan Tuhan, bukan karena gagah hebatnya kita.
Yesaya 7: 10-14
(7:10) TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:
(7:11) "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu
sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat
tertinggi yang di atas."
(7:12) Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau
mencobai TUHAN."
(7:13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga
Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku
juga?
(7:14) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu
suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Allah memberikan tanda kepada Ahas, raja Yehuda, yaitu “seorang
perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia
akan menamakan Dia Imanuel”.
Di dalam Yesaya 7: 10-14, tidak dijelaskan dengan rinci bahwa siapa itu
Imanuel, hanya pemberitahuan kelahiran Imanuel sebagai tanda kepada Ahas, raja
Yehuda.
Matius 1: 21-23
(1:21) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari
dosa mereka."
(1:22) Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
(1:23) "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"
-- yang berarti: Allah menyertai kita.
Anak laki-laki yang dilahirkan oleh seorang perempuan muda, itulah pribadi
Yesus Kristus, yang menyelamatkan umat-Nya.
Sekarang pertanyaannya: Mengapa
Allah memberi tanda kepada Ahas, raja Yehuda?
Yesaya 7: 13
(7:13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga
Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan
Allahku juga?
Ahas, raja Yehuda cukup MELELAHKAN ORANG-ORANGNYA dan
cukup MELELAHKAN ALLAH.
Melelahkan orang Yehuda = melelahkan
Allah
2 Raja-raja 16: 2
(16:2) Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam
belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa
yang benar di mata TUHAN, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya,
Ahas berumur 20 tahun saat menjadi raja atas Yehuda.
Ahas tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan,
Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya.
2 Raja-raja 16: 3
(16:3) tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan dia
mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan
keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.
Ahas melakukan apa yang keji di mata
Tuhan, seperti orang-orang yang dihalau Tuhan, yaitu orang Kanaan mempersembahkan anaknya di atas mezbah.
2 Raja-raja 16: 4
(16:4) Ia mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit
pengorbanan dan di atas tempat-tempat yang tinggi dan di
bawah setiap pohon yang rimbun.
Ahas mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit
pengorbanan dan di atas tempat-tempat yang tinggi dan di bawah setiap pohon
yang rimbun = hidup di dalam penyembahan berhala.
Berhala adalah segala sesuatu yang
melebihi dari Tuhan. contoh: laptop, HP, perut, pasangan bisa menjadi
berhala.
Itulah yang dilakukan Ahas, raja Yehuda, yang cukup melelahkan orang dan
Allah.
Sikap Ahas, raja Yehuda, di mata Tuhan
Yesaya 7: 13
(7:13) Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga
Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan
Allahku juga?
Melelahkan orang = melelahkan Allah
Contoh orang yang lelah
Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah
Esau dengan lelah dari padang.
Esau adalah contoh orang yang lelah.
Ciri-ciri orang yang lelah:
1. Kejadian
25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang
pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub
adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Ciri yang pertama: SEORANG YANG SUKA TINGGAL DI PADANG
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah Esau HIDUP SEPERTI
MANUSIA DUNIAWI.
Padang gambaran dari dunia.
1 Yohanes 2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan
mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia.
Ada 3 hal di dunia, yaitu
-
Keinginan daging
-
Keinginan mata
-
Keangkuhan hidup = sombong
3 hal ini bukan berasal dari Allah,
itulah Esau.
Untuk apa beribadah
melayani Tuhan tetapi masih hidup seperti manusia duniawi.
1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Maka kasih Allah Bapa tidak tinggal
jika engkau masih seperti manusia
duniawi, meski sudah berjerih lelah melayani Tuhan, seperti jemaat Efesus.
1 Yohanes 2: 17
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi
orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya. Jika masih hidup seperti
manusia duniawi, maka akan lenyap bersama-sama dengan dunia.
2. Kejadian
25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi
seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi
Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan,
tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Ciri yang kedua: ESAU SUKA BERBURU DAGING
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah HIDUP MENURUT HAWA NAFSU
KEINGINAN DAGING.
Roma 8: 4-5
(8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup
menurut daging, tetapi menurut Roh.
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal
yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal
yang dari Roh.
Jika hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak ada
yang lain. Meski ada ibadah, tetapi yang dipikirkan adalah keinginan daging,
apa yang memuaskan untuk daging bukan untuk Tuhan.
Saya sedih sekali kalau ada pelayanan yang berbau daging. Jangan membawa masuk
ke dalam gereja, apa yang berasal dari dunia, tetapi biarlah apa yang ada dalam
gereja / ibadah kita bawa kepada dunia.
Jangan campurkan keinginan daging dalam ibadah.
Akan tetapi, jika hidup menurut Roh, yang dipikirkan adalah perkara-perkara
yang di atas, memikirkan hal-hal yang berasal dari Roh.
Galatia 5: 19
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa
nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri
hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah
kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1. Percabulan 7.
Perselisihan 13. Kedengkian
2. Kecemaran 8. Iri
hati 14. Kemabukan
3. Hawa nafsu 9. Amarah 15. Pesta pora
4. Penyembahan
berhala 10. Kepentingan diri
sendiri
5. Sihir 11. Percideraan
6. Perseteruan 12. Roh pemecah
Inilah 15 macam perbuatan daging. Bagi yang hidup dalam keinginan daging,
15 macam perbuatan ini lah yang dikejar.
Bagi yang masih hidup menurut keinginan daging, tidak akan mendapat bagian
dalam kerajaan Sorga, dan berada di dalam api neraka untuk selama-lamanya.
Jika kita melayani Tuhan tetapi daging masih bersuara berarti belum
mengasihi Tuhan.
Akibat orang lelah
Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau
dengan lelah dari padang.
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup
sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya
namanya disebutkan Edom.
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak
kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya
bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka
bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada
Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau
memandang ringan hak kesulungan itu.
Akibatnya: ESAU MENJUAL HAK KESULUNGANNYA, sebab Esau
memandang ringan hak kesulungan itu sendiri.
Kita perhatikan hak kesulungan
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman
TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi,
supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Hak kesulungan adalah IBADAH PELAYANAN KEPADA TUHAN
Kalau membiarkan kelelahan itu terjadi, tidak ada pertobatan, maka tidak
menghargai hak kesulungan yang Tuhan percayakan, yaitu IBADAH
PELAYANAN.
Esau tidak menghargai hak kesulungan yang Tuhan
percayakan, ia tidak menghargai ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan.
Sejauh mana engkau menghargai hak kesulungan, yaitu ibadah pelayanan,
sejauh itu pula Tuhan akan membantu masa depan mu.
Ibadah adalah suatu kesempatan untuk mempersembahkan tubuh seutuhnya,
sebagai persembahan yang HIDUP,
KUDUS, dan BERKENAN kepada Tuhan, itulah ibadah yang sejati, ibadah yang hakiki.
Jalan keluar
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang
pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub
adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Jalan keluarnya: seperti Yakub, seorang yang TENANG dan SUKA
TINGGAL DI KEMAH.
Tinggal di kemah = tinggal di dalam
rumah Tuhan
Kemah adalah rumah Tuhan / skenoo (dalam bahasa Yunani) = setia di dalam segenap rumah
Tuhan.
Ibrani 3: 2-5
(3:2) yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa
pun setia dalam segenap rumah-Nya.
(3:3) Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada
Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang
dibangunnya.
(3:4) Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli
bangunan segala sesuatu ialah Allah.
(3:5) Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai
pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
Tinggal dalam rumah Tuhan = setia
dalam segenap rumah Tuhan, seperti Musa
Setia dalam segenap rumah Tuhan, artinya:
-
Setia beribadah
-
Setia melayani Tuhan
-
Setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil maupun perkara besar
Inilah yang disebut tinggal di kemah
= setia dalam segenap rumah Tuhan
Kalau Tuhan sudah mempercayakan tanggung jawab yang kecil, puji Tuhan, dan
kalau Tuhan sudah mempercayakan perkara yang besar, juga puji Tuhan.
Tetapi jika mengubur tanggung jawab
yang Tuhan percayakan = mengubur
masa depan = binasa.
Pelayanan bukan hanya berdiri di atas mimbar lalu berkotbah tetapi juga menjadi surat pujian / surat Kristus,
yang bisa dibaca oleh orang lain.
Oleh sebab itu, nikmatilah setiap
firman yang disampaikan, sampai firman
mendarah daging, tergores dalam loh
daging saya dan saudara, sehingga menjadi surat pujian / surat Kristus yang
bukan ditulis dengan tinta melainkan dimateraikan oleh Roh Kudus.
Sikap tinggal di kemah
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang
pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang
yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Sikapnya: menjadi PRIBADI YANG TENANG
Beribadah melayani Tuhan tenang, mendengar firman Tuhan tenang, menjadi
pemimpin pujian tenang, dalam kondisi apa saja tetap dalam keadaan TENANG.
Saat kita tertib dan tenang, maka di situ ada hadirat Tuhan. Tetapi jika hati tidak tenang, terlebih saat
mendengar firman Tuhan, maka sampai kapan pun Tuhan tidak akan berhadirat.
Yesaya 30: 15e
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel:
"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam
tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
TENANG, percaya kepada Tuhan, jangan cepat gelisah hatimu,
disitu LETAK KEKUATAN kita.
Biarlah kita tenang, meski dalam menghadapi masalah, seperti Anak Domba
yang dibawa ke tempat pembantaian, tetapi mulutnya tetap kelu, itu artinya
tenang.
Mulai malam hari ini, biarlah kita tenang, sehingga kita memiliki kekuatan
yang besar.
Kekuatan mu bukan dari kepintaran, ijazah, intelektual, tetapi letak
kekuatan kita adalah tenang.
Biarlah kita tinggal di kemah. Jangan lagi seperti Esau yang lelah!
1 Petrus 4: 7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah
dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Orang yang tenang, selain memiliki kekuatan, juga dapat menguasai
diri dan dapat menaikkan doa penyembahan kepada
Tuhan.
Hasilnya:
Wahyu 20: 4-6
(20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di
atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat
jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus
dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan
yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
(20:5) Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir
masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
(20:6) Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan
pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka
akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Hasilnya adalah menjadi raja / imamat rajani bersama dengan Kristus
selama 1000 tahun damai.
Imam = pelayanan
Oleh sebab itu, jangan kecilkan ibadah pelayanan, supaya menjadi imam dalam
1000 tahun damai.
Hanya orang bodoh yang mengecilkan ibadah pelayanan, seperti Esau.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment