IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 30
AGUSTUS
2013
“DARI KITAB
MALEAKHI”
Subtema: PERKAWINAN
CAMPUR / PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita kembali
memperhatikan kitab Maleakhi sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman
Alkitab, tiba
saatnya kita memperhatikan Maleakhi 2: 10
Maleakhi 2: 10
(2:10) Bukankah kita
sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu
mengapa kita berkhianat satu sama lain dan
dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?
Bangsa Israel telah berkhianat satu sama lain.
Lebih jauh kita lihat pada ayat 11 ...
Maleakhi 2: 11
(2:11) Yehuda
berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab
Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang
dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak
perempuan allah asing.
Secara khusus, suku Yehuda telah berkhianat, karena menjadi suami anak
perempuan allah asing.
Menjadi suami anak perempuan allah asing = melangsungkan perkawinan campur.
Ini adalah perbuatan yang najis, sehingga menjadi kekejian bagi Allah, baik
di Israel maupun di Yerusalem.
Israel adalah gambaran dari gereja Tuhan, sedangkan Yerusalem à ibadah pelayanan.
Saudaraku, saya banyak melihat, anak-anak Tuhan melangsungkan perkawinan
campur, dan banyak di antara perkawinan campur ini tidak bertahan lama, oleh
sebab itu, saya masih bertanya-tanya dalam hati dan masih kurang percaya dengan
perkawinan campur.
SEDIKIT KESAKSIAN;
-
Ada seorang anak Tuhan di Cilegon,
menikah dengan seorang anak perempuan allah asing, yang tidak mengenal Yesus.
Awalnya, perempuan ini mau menjadi pengikut Kristus dan diberkati di gereja,
untuk 10 tahun nikah itu masih bertahan, namun akhirnya perempuan itu kembali
kepada allah asing.
-
Kemudian, orang tua dari salah
seorang murid saya, ayahnya adalah anak Tuhan, lalu mengambil anak perempuan
allah asing yang tidak mengenal Yesus, lalu diberkati di gereja, dan nikah itu
berlangsung sampai ± 12-13 tahun, namun akhirnya isterinya itu kembali kepada
allah asing.
Secara lahiriah dan secara rohani kita harus memperhatikan hal ini, sebab
perkawinan campur merupakan perbuatan keji di hadapan Tuhan karena menajiskan
tempat kudus Tuhan (rumah Tuhan).
Kalau seorang pemuda (anak Tuhan) menikah dengan anak perempuan allah asing
= kepala benar namun tubuh tidak benar, sehingga menajiskan tempat kudus Tuhan
/ rumah Tuhan.
Ezra 9: 1-2
(9:1) Sesudah semuanya
itu terlaksana datanglah para pemuka mendekati aku dan berkata:
"Orang-orang Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi tidak memisahkan
diri dari penduduk negeri dengan segala kekejiannya, yakni dari orang Kanaan,
orang Het, orang Feris, orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan
orang Amori.
(9:2) Karena mereka
telah mengambil isteri dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri
sendiri dan untuk anak-anak mereka, sehingga bercampurlah
benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah
yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia itu."
Bangsa Israel kawin campur dengan orang Kanaan, orang Het, orang Feris,
orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.
Dengan perkawinan campur ini, maka bercampurlah benih yang kudus dengan
benih yang tidak mengenal Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, dan itu
merupakan perbuatan keji dan perbuatan yang tidak setia.
Inilah yang disebut pernikahan yang tidak seimbang; benih yang kudus
bercampur dengan benih yang tidak mengenal Allah Abraham, Allah Ishak, Allah
Yakub.
Mari kita lihat lebih jauh mengenai PERKAWINAN YANG TIDAK SEIMBANG.
2 Korintus 6: 13-16
(6:13) Maka sekarang,
supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati
kamu selebar-lebarnya!
(6:14) Janganlah kamu
merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran
dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan
apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan
bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut
firman Allah ini: "Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di
tengah-tengah mereka, dan Aku akan
menjadi Allah mereka, dan mereka akan
menjadi umat-Ku.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG PERTAMA: KEBENARAN dan KEDURHAKAAN.
Terlebih dahulu kita melihat; KEBENARAN.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kalau firman menjadi daging, inilah yang disebut penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Kita lihat bahwa kebenaran itu disebut kasih karunia.
1 Petrus 2: 19
(2:19) Sebab adalah
kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung.
Kebenaran yang sejati adalah menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung, disebut juga kasih karunia.
Itu sebabnya, Yesus lahir dan datang ke dunia ini, untuk menyaksikan
kebenaran, oleh sebab itu Ia harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia
tanggung di atas kayu salib = sengsara salib.
Yesus menanggung penderitaan bukan karena kesalahan-Nya, bukan karena
dosa-Nya, tetapi Ia menanggung penderitaan karena dosa manusia.
Berarti kebenaran yang sejati terletak pada SALIB KRISTUS, itulah kasih
karunia.
Bandingkan dengan; KEDURHAKAAN.
Titus 1: 15-16
(1:15) Bagi orang suci
semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun
tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
(1:16) Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan
perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak
sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Orang najis, orang yang tidak beriman adalah orang yang durhaka, sebab
sekalipun mereka mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka
menyangkal Allah.
Bagi orang najis, semuanya najis, mulai dari pakaiannya pasti najis, sebab
ketika ia mengenakan pakaian, itu semua dipersembahkan hanya untuk roh najis, segala
sesuatu yang dimiliki, itu semua dipersembahkan hanya untuk roh najis.
Sekalipun seseorang terlihat baik, tetapi kalau ia najis, apa pun yang
dipakai, apa pun yang dimiliki pasti najis, mulai dari sepatu sampai dengan
helm yang ia kenakan.
Saya sedikit prihatin melihat hal demikian, apalagi kalau kita sudah
mengenal pengajaran mempelai, dan ketajaman firman sudah kita terima dan
rasakan.
Perbuatan najis dan orang yang tidak beriman itu merupakan perbuatan keji
dan durhaka, sebab bagi orang najis, suatu pun tidak ada yang suci, karena baik
akal mereka maupun suara hati mereka najis.
Dahulu saya berpikir, bahwa pakaian yang indah, pakaian yang tidak terbuka itu
baik, dan memang menurut pandangan sekilas baik, tetapi bagi orang yang najis,
yang tidak beriman, sekalipun pakaian itu tertutup, tetapi pakaian itu
dipersembahkan hanya untuk roh najis.
Sebetulnya, kalau pengertian seseorang terbatas terhadap firman Tuhan, ia
tidak akan mengerti apa yang saya sampaikan, tetapi kalau pengertiannya dalam
tentang firman Tuhan, pasti ia akan mengerti apa yang saya sampaikan ini.
2 Tesalonika 2: 8-10
(2:8) pada waktu
itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan
membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang
kembali.
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan
akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat
palsu,
(2:10) dengan
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka
tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Ajaran-ajaran palsu dari nabi-nabi palsu, itu juga merupakan PENDURHAKAAN
DI HADAPAN TUHAN, sekalipun nabi-nabi palsu mengadakan rupa-rupa perbuatan
ajaib / tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu di tengah-tengah ibadah pelayanan
di hadapan Tuhan, karena nabi-nabi palsu tidak menerima dan mengasihi kebenaran.
Jadi, kalau pelayanan itu lebih mengutamakan tanda-tanda heran /
mujizat-mujizat dari pada pemberitaan firman tentang salib Kristus, itu
merupakan pendurhakaan, itu bukanlah kebenaran yang sejati.
Berbeda dengan PEMBERITAAN FIRMAN TENTANG SALIB KRISTUS;
Pemberitaan firman tentang salib Kristus = firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala sesuatu yang
terselubung / tersembunyi dalam hati, semuanya akan tersingkap, itu adalah
kebenaran yang sejati.
Sehingga kalau kita perhatikan ayat 11 ...
2 Tesalonika 2: 11-12
(2:11) Dan itulah
sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas
mereka, yang menyebabkan mereka percaya
akan dusta,
(2:12) supaya dihukum
semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Ajaran-ajaran palsu mendatangkan kesesatan atas mereka yang menyebabkan
orang-orang percaya akan dusta.
Sangat menakutkan, apabila orang telah disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu,
apalagi jikalau yang membawa ajaran sesat itu terlihat berkarisma, sehingga orang
yang sesat sangat sukar sekali untuk diyakinkan, sebab mereka sudah termakan
oleh ajaran palsu.
Kemudian, kita lihat pada hari-hari terakhir, setelah pendurhakaan itu
berlangsung.
Matius 24: 12
(24:12) Dan karena
makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Semakin bertambah kedurhakaan, maka kasih itu akan menjadi dingin.
Kalau kasih menjadi dingin; ibarat air, ia menjadi beku (menjadi es). Kalau
air menjadi beku (karena dingin), maka ia tidak akan bisa mengaliri dan
mengairi setiap permukaan tanah.
Dan kalau kasih menjadi dingin, ibarat hati yang membeku, hatinya tidak
lagi bernyala-nyala untuk mengasihi Tuhan dan sesama, itulah akibat
pendurhakaan.
Jadi sekali lagi saya katakan; bagi orang yang najis, bagi orang-orang yang
tidak beriman, juga bagi nabi-nabi palsu, jelas sekali bahwa mereka adalah
orang-orang yang mendurhaka terhadap kebenaran, dan oleh karena pendurhakaan
itu, kasih akan semakin dingin.
Jadi kontras sekali, antara kebenaran dan kedurhakaan, keduanya bertolak
belakang, tidak ada persamaan = pasangan yang tidak seimbang.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KEDUA: TERANG dengan GELAP.
Terlebih dahulu kita melihat; TERANG.
Yohanes 8: 12
(8:12) Maka Yesus
berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan
ia akan mempunyai terang hidup."
Yesus adalah terang dunia, sehingga barangsiapa mengikuti Yesus, ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan dan tidak berada dalam kegelapan.
Berarti, seluruh anggota tubuh berada di dalam terang, tidak ada dosa yang
disembunyikan dari tiap-tiap anggota tubuh.
Yohanes 3: 21
(3:21) tetapi
barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata,
bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam
Allah."
Segala perbuatan yang benar yang diperbuat seseorang, itu menunjukkan bahwa
ia adalah anak-anak terang, sehingga menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya
dilakukan dalam Allah, sebagaimana dalam Efesus 5: 9.
Efesus 5: 9
(5:9) karena terang
hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Terang itu hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran, berarti
anak-anak terang melakukan apa yang baik, melakukan apa yang adil, melakukan
apa yang benar, tidak lebih, tidak kurang.
Sekarang, kita melihat; KEGELAPAN.
Lukas 22: 47, 52-53
(22:47) Waktu Yesus
masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama
Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas
mendekati Yesus untuk mencium-Nya.
(22:52) Maka Yesus
berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta
tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: "Sangkamu Aku ini
penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?
(22:53) Padahal
tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu
tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."
Yudas Iskariot serta imam-imam kepala, kepala-kepala pengawal Bait Allah,
serta tua-tua datang untuk menangkap Yesus, menggambarkan bahwa mereka berada
dalam kuasa kegelapan.
Yohanes 3: 19-20
(3:19) Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
(3:20) Sebab
barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu,
supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
Barangsiapa berbuat jahat, ia pasti membenci terang dan ia tidak datang
kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak.
Jadi, kegelapan itu efektif sekali untuk menyembunyikan dosa.
Jelas sekali bahwa terang bertolak belakang dengan dengan kegelapan.
Berarti terang dan gelap merupakan gambaran dari pasangan yang tidak
seimbang.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KETIGA: KRISTUS dan BELIAL.
Pertama-tama kita perhatikan; KRISTUS.
Efesus 5: 23
(5:23) karena suami
adalah kepala isteri sama seperti Kristus
adalah kepala jemaat. Dialah yang
menyelamatkan tubuh.
Kristus adalah Kepala jemaat, Ialah yang
yang menyelamatkan tubuh.
-
Kristus = Kepala = Suami.
-
Jemaat = tubuh = isteri.
Perbuatan Kristus, antara lain;
YANG PERTAMA.
Efesus 5: 25
(5:25) Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya
KRISTUS TELAH MENGASIHI JEMAAT, dengan bukti; Ia telah menyerahkan
nyawa-Nya, Ia telah menanggung penderitaan di atas kayu salib karena dosa
manusia, itulah kasih Kristus kepada tubuh-Nya.
Lebih jauh kita melihat
KASIH KRISTUS ...
- Efesus 5: 26
(5:26) untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
Selanjutnya
kasih Kristus itu menguduskan jemaat / tubuh-Nya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman.
Permandian
air adalah gambaran dari baptisan Kristus.
Baptisan
Kristus; baptisan di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
·
Kuasa kematian Yesus Kristus; mengubur hidup yang
lama.
·
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup
yang baru.
Jadi,
lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kehidupan sidang jemaat disucikan
dan dikuduskan.
Efesus
5: 27
(5:27) supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Dengan
menguduskan dan menyucikan, maka Ia menempatkan jemaat di hadapan-Nya dengan
cemerlang, tanpa cacat atau kerut, atau yang serupa itu.
- Efesus 5: 28-29
(5:28) Demikian juga
suami harus mengasihi isterinya sama
seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya
sendiri.
(5:29) Sebab tidak pernah
orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama
seperti Kristus terhadap jemaat,
Kasih
Kristus itu MENGASUH dan MERAWATINYA, seperti suami yang mengasihi isterinya.
Mengasuh
dan merawatinya, berarti; jemaat berada dalam pemeliharaan Tuhan.
Perbuatan
Kristus, antara lain;
YANG KEDUA.
Efesus 4: 6, 8-11
(4:6) satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di
atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
(4:8) Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia
naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan
pemberian-pemberian kepada manusia."
(4:9) Bukankah "Ia telah naik" berarti,
bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik
jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
Perbuatan Kristus yang
kedua adalah Ia memberikan jabatan rasul-rasul, jabatan nabi-nabi, jabatan
penginjil, jabatan gembala-gembala dan pengajar-pengajar (guru), lewat kematian
dan kebangkitan-Nya.
Tujuannya:
Efesus 4: 12
(4:12) untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Tujuannya; untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus.
Puncak pembangunan tubuh
Kristus:
Efesus 4: 13
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan
yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Puncaknya;
- sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
- sampai kita memiliki
kedewasaan yang penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus.
Ini adalah gambaran dari
mempelai wanita Tuhan.
Jadi pendeknya; pekerjaan
Kristus yang kedua adalah bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh
Kristus sampai sempurna.
Sekarang kita
memperhatikan; BELIAL.
Belial adalah gambaran
dari iblis setan.
Pekerjaan dari
iblis setan.
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Iblis itu adalah;
- pembunuh manusia dari
sejak semula
- tidak hidup dalam
kebenaran, berarti di dalam dia tidak ada kebenaran
- ia adalah pendusta,
bahkan bapa segala dusta
Penulisan Belial hanya
satu kali tertulis dalam 2 Korintus 6, tidak tertulis lagi dalam kitab-kitab
yang lain, tetapi Belial itu adalah gambaran dari iblis setan, dan di sini kita
melihat, pekerjaan iblis setan itu betul-betul keji.
Pekerjaan Belial itu
dapat kita lihat di dalam pribadi anak-anak imam Eli, mereka melakukan
perbuatan-perbuatan keji di hadapan Tuhan, mereka melayani Tuhan tetapi juga
berzinah di dalam rumah Tuhan, selain itu mereka juga mengambil secara paksa
korban persembahan yang dipersembahkan oleh umat Israel.
Saya kira, untuk menghentikan
perbuatan-perbuatan Belial ini harus menggunakan pedang yang terhunus, demikian
halnya untuk menghentikan segala perbuatan-perbuatan yang jahat dan yang najis.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KEEMPAT: ORANG-ORANG PERCAYA
dengan ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA.
Terlebih dahulu kita
melihat; ORANG-ORANG PERCAYA.
Orang-orang yang percaya
= orang-orang yang beriman kepada Tuhan.
Ibrani 11: 1
(11:1) Iman adalah dasar
dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Definisi iman;
- Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Jadi,
sumber dari segala sesuatu yang kita harapkan adalah iman.
- Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Jadi,
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, itulah iman.
Saudaraku, kita belum
berada di hari esok, tetapi kita sudah melihatnya, dengan apa kita bisa
membuktikannya? Tentu dengan iman.
Kita yakin keadaan kita di
masa yang akan datang jauh lebih baik, sedangkan masa yang akan datang (hari
esok) belum kita lihat, lalu apa buktinya? Buktinya adalah iman.
Roma 10: 6-8
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata
demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke
sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu
dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman
iman, yang kami beritakan.
Kebenaran iman membuat
kita tenang, tidak gelisah, tidak gusar dan tidak bingung, sehingga tidak ada
pertanyaan; “Siapakah akan naik ke
sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun” atau “Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus
naik dari antara orang mati”
Jadi, dengan iman membuat
kita tidak gusar dan tidak bingung, sebab iman adalah dasar dari segala sesuatu
yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, sehingga
bagi orang-orang yang percaya / orang-orang beriman, firman itu dekat sekali
kepadanya, yakni di dalam mulutnya dan di dalam hatinya, itulah firman iman /
kebenaran iman.
Roma 10: 9-10
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan.
(10:10) Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
- Kalau FIRMAN ITU DEKAT
PADA MULUT, maka ia akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Berarti,
tidak mengakui tuhan yang lain = tidak mengagungkan, tidak memuja, tidak
memuliakan tuhan yang lain = terlepas dari penyembahan berhala.
- Kalau FIRMAN ITU MELEKAT
DALAM HATI, maka seseorang percaya bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari
antara orang mati.
Berarti,
hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu = hidup yang dibaharui.
Kesimpulannya;
- Hati percaya; dibenarkan.
- Dengan mulut mengaku (bahwa
Yesus adalah Tuhan); diselamatkan.
Saudaraku, kita harus
percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan mulut
mengaku, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan tidak ada tuhan yang lain. Itulah tandanya
sebagai orang-orang percaya.
Sekarang kita bandingkan
dengan; ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA.
Ada tiga pribadi atau
golongan, yang menyalibkan Yesus, yaitu; Imam
besar Kayafas, Herodes dan Pilatus.
Orang-orang yang menyalibkan
Yesus Kristus, berarti orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus.
- Imam besar Kayafas adalah gambaran dari nabi-nabi palsu.
- Herodes adalah gambaran dari iblis setan.
- Pilatus adalah gambaran dari manusia duniawi.
Inilah orang-orang yang
tidak percaya kepada Yesus Kristus, dan termasuk di dalamnya; imam-imam kepala,
tua-tua, dan ahli-ahli Taurat.
Andaikata saja salah satu
dari tiga golongan ini (Imam besar Kayafas, Herodes dan Pilatus) percaya bahwa
Yesus Kristus adalah Raja orang Yahudi, percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak
Allah, pasti penyaliban itu tidak akan terwujud.
Pengadilan yang pertama
dibawa kepada Mahkamah Agama, di mana yang mengadili adalah imam besar Kayafas,
selanjutnya dibawa kepada Pilatus. Dari Pilatus dibawa kepada Herodes, akhirnya
kembali kepada Pilatus.
Tetapi dari tiga golongan
ini tidak ada yang percaya kepada Yesus Kristus, sehingga terwujudlah
penyaliban itu.
Sekarang kita lihat, APLIKASINYA
BAGI GEREJA TUHAN DI HARI-HARI TERAKHIR INI.
Yohanes 8: 37-38, 40-42
(8:37) "Aku tahu,
bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu
berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
(8:38) Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan,
dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
(8:40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang
mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah;
pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
(8:41) Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri."
Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu
Allah."
(8:42) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah
adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah.
Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus
Aku.
Orang-orang
Yahudi tidak percaya atas kebenaran yang disaksikan oleh Yesus Kristus,
sedangkan kebenaran yang disaksikan itu berasal dari apa yang didengar dari
Allah Bapa di sorga, sehingga oleh karena ketidakpercayaan orang-orang Yahudi,
mereka berusaha membunuh Yesus.
Jadi sekalipun
mereka adalah keturunan dari Abraham, tetapi mereka bukan berasal dari Tuhan,
dengan kata lain, mereka bukan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Kalau ada
keinginan untuk membunuh, dan tidak mau menerima kebenaran yang disaksikan oleh
Yesus, itu menggambarkan bahwa ia adalah orang-orang yang tidak percaya, dengan
kata lain orang yang tidak beriman, sekalipun ia mengaku sebagai orang Kristen.
Membunuh = dosa
membenci.
Kembali saya
katakan; orang yang percaya (orang yang benar) bertolak belakang dengan
orang-orang yang tidak percaya (orang-orang yang tidak benar), mereka bukanlah
pasangan yang seimbang.
PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG, ANTARA LAIN:
YANG KELIMA: BAIT ALLAH dengan BERHALA.
Terlebih dahulu
kita melihat; BAIT ALLAH.
Bait Allah =
rumah Tuhan.
1 Korintus 3:
16
(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?
Bait Allah (rumah
Tuhan) adalah tempatnya Roh Allah berdiam.
Lebih jauh kita
lihat dalam ...
Matius 23: 21
(23:21) Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan
juga demi Dia, yang diam di situ.
Bait Suci
adalah tempat Allah berdiam.
Kalau kita
kaitkan dalam pola Tabernakel, di dalam Bait Suci terdapat 3 macam alat;
1. MEJA ROTI
SAJIAN, artinya; ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan
suci = domba-domba diberi makan,
menghasilkan IMAN.
2.
PELITA EMAS, artinya;
ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu, disertai kesaksian = domba-domba diberi minum, menghasilkan PENGHARAPAN.
3. MEZBAH DUPA, artinya;
ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = domba-domba diberi nafas hidup, menghasilkan KASIH.
Berarti
memiliki iman, harap dan kasih, menunjukkan bahwa seseorang adalah rumah Tuhan.
Kemudian, ada
kaitannya dengan ayat 22 ...
Matius 23: 22
(23:22) Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia
bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
Itu ada
kaitannya dengan takhta Allah dan juga dengan Allah yang bersemayam di atasnya,
sehingga dengan demikian, jelaslah bahwa Bait Suci adalah tempat Roh Allah
berdiam.
Lebih jauh kita
lihat ...
Fungsi
dari rumah Tuhan.
1 Korintus 6: 19-20
(6:19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait
Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
(6:20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu!
Sebagai Bait
Roh Kudus (rumah Tuhan), maka seseorang harus memuliakan Allah dengan tubuh.
Mari kita
lihat; MEMULIAKAN ALLAH DENGAN TUBUH.
Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu
yang sejati.
Mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah, itulah ibadah yang sejati.
Kalau ia
mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan
kepada Allah, itu adalah tanda bahwa ia menghargai segala kemurahan hati Tuhan.
-
Mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang HIDUP, berarti; TIDAK MATI ROHANI.
- Mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang KUDUS, berarti; HIDUP DI DALAM KESUCIAN, TIDAK
TERNODAI OLEH DOSA KEJAHATAN dan KENAJISAN.
-
Mempersembahkan
tubuh sebagai persembahan yang BERKENAN, berarti;
· persembahannya
digambarkan seperti PERSEMBAHAN KORBAN API-APIAN YANG BAUNYA MENYENANGKAN HATI
TUHAN,
·
juga
digambarkan seperti DUPA YANG ASAPNYA BERGUMPAL-GUMPAL MEMBUMBUNG TINGGI NAIK
DI HADAPAN TUHAN, dengan kata lain hidup dalam doa penyembahan.
Selain
mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan, ADA
LAGI YANG HARUS DIPERSEMBAHKAN KEPADA TUHAN.
Amsal 3: 9
(3:9) Muliakanlah TUHAN
dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
-
MEMULIAKAN
TUHAN DENGAN HARTA KEKAYAAN, apa saja yang kita punya itu boleh dipergunakan
untuk memuliakan Tuhan.
Oleh sebab itu, tidak boleh kikir untuk pekerjaan pelayanan pembangunan
rumah Tuhan, sebab orang kikir tidak masuk sorga (1 Korintus 6: 10).
-
MEMPERSEMBAHKAN
HASIL PERTAMA DARI SEGALA PENGHASILAN, itu adalah tanda bahwa seseorang sedang
memuliakan Tuhan.
Oleh sebab itu, hasil pertama dari segala penghasilan harus dipersembahkan
kepada Tuhan, mulai dari apa yang ditanam, jerih payah dalam pekerjaan, apa
saja hasil pertama harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Sekarang kita
melihat; BERHALA.
Berhala adalah segala
sesuatu yang melebihi dari Tuhan.
Perut bisa saja
dijadikan berhala, uang, pekerjaan, apa saja yang melebihi dari Tuhan, apa saja
yang menjadi penghalang / penghambat kita untuk beribadah melayani Tuhan, itu
adalah berhala.
Ketika
seseorang menyembah berhala, ia akan mempercayakan hidupnya kepada berhala itu
sendiri.
Sebagai contoh;
ketika bangsa
Israel jatuh ke dalam penyembahan berhala, yaitu menyembah anak lembu emas
tuangan, di situ mereka berkata: “Hai
Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”
(Keluaran 32: 4)
Jelas kita
mengetahui, bahwa; yang membebaskan bangsa Israel keluar dari Mesir, tanah
perbudakan adalah Allah sendiri, lewat domba paskah yang disembelih pada waktu
senja (Keluaran 20: 2) (Keluaran 12: 5-6).
Berarti orang
yang MENYEMBAH BERHALA adalah orang yang TIDAK MENGHARGAI KORBAN KRISTUS.
Lihat saja
orang dunia, mereka jauh dari ibadah dan pelayanan, mereka tidak mengerti bahwa
ibadah itu mengandung janji dan kuasa, sehingga mereka lebih menaruh
kepercayaan kepada keuangan, pekerjaan, harta, kemampuan, ijazah, dan
sebagainya.
Biasanya, orang
pintar lebih meletakkan kepercayaannya kepada kemampuannya.
Oleh sebab itu,
kalau kita perhatikan negara-negara maju (penduduknya mayoritas orang-orang
pintar), banyak gereja yang kosong, bahkan saya mendengar berita, bahwa di
negara maju banyak gereja-gereja besar yang beralih fungsi, dan ironisnya
gereja itu dijual kepada orang yang menganut kepercayaan lain, ini adalah bukti
bahwa mereka tidak percaya lagi kepada kuasa yang dikerjakan Yesus di atas kayu
salib.
Ketika bangsa
Israel menyembah patung lembu emas tuangan, akhirnya mereka jatuh dalam dosa
perzinahan.
Ini membuktikan,
bahwa;
-
Bangsa Israel
tidak ada kekuatan menghadapi dosa perzinahan.
-
Bangsa Israel
tidak takut lagi kepada Tuhan, sekalipun di hadapan mereka adalah seorang nabi,
sesuai dengan pernyataan Allah kepada Musa, itulah Harun, yang telah diangkat
menjadi nabi.
Kita lihat;
APLIKASINYA DI TENGAH-TENGAH IBADAH PELAYANAN DI HARI-HARI TERAKHIR INI.
Matius 23: 16-19
(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang
berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi
emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
(23:17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta,
apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
(23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di
atasnya, sumpah itu mengikat.
(23:19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih
penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?
Ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi melayani, tetapi pandangan mereka tertuju pada
perkara-perkara lahiriah = hati terikat pada perkara-perkara lahiriah, kepada emas yang ada di Bait Suci dan juga
kepada persembahan yang ada di atas mezbah.
Kalau MATA /
PANDANGAN TERTUJU PADA PERKARA LAHIRIAH atau HATI TERIKAT PADA PERKARA-PERKARA
LAHIRIAH, inilah yang disebut PENYEMBAHAN BERHALA, sehingga ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi tidak bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap
jiwa, akal budi dan kekuatan, sebab sumpah mereka / kasih mereka lebih besar
kepada emas yang ada di Bait Suci dan persembahan yang ada di atas mezbah (perkara-perkara
lahiriah).
Sesungguhnya,
kita semua adalah rumah Tuhan, tempat Roh Tuhan berdiam, supaya tubuh kita
dapat memuliakan Tuhan, dan harta kita juga dapat dipergunakan untuk memuliakan
Tuhan, tetapi kalau hidup dalam penyembahan berhala, seseorang tidak dapat
mengasihi Tuhan.
Hati-hati
saudaraku, jikalau seseorang jatuh di dalam dosa penyembahan berhala, maka ia tidak
akan takut kepada seorang nabi (tidak akan menghargai seorang hamba Tuhan),
jangankan kepada seorang nabi, bahkan ia pun tidak takut kepada Tuhan.
Saudaraku,
jelas sekali bahwa rumah Tuhan bertolak belakang dengan berhala = pasangan yang
tidak seimbang.
Itu sebabnya
dari awal saya katakan; saya tidak percaya dengan perkawinan campur.
Pemuda pemudi
yang belum menikah, perhatikan kedewasaan penuh, jangan mencari pasangan dengan
melihat kecakapan, maupun jabatannya, melainkan harus satu Tuhan, satu
pengharapan, satu iman dan satu baptisan.
Jangankan yang
tidak mengenal Yesus, yang mengenal saja, seorang suami (kepala) akan sengsara bila
ia mengambil seorang isteri yang belum dewasa rohani (pasangan yang tidak
seimbang).
Biarlah kita sekaliannya
berpasangan dengan kebenaran itu (secara rohani), berarti kita HIDUP DALAM
KEBENARAN, HIDUP DALAM TERANG, MELETAKKAN KRISTUS SEBAGAI KEPALA, menjadi ORANG-ORANG
YANG PERCAYA, dan MENJADI BAIT ALLAH, itulah kerinduan Tuhan kepada kita semua,
supaya kita tidak menajiskan tempat di mana kita berada, duduk dan berdiri, supaya
kita tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel, secara khusus suku
Yehuda.
Bukankah kita
semua adalah satu Tuhan, satu Bapa? Tetapi kalau melangsungkan perkawinan
silang / campur, itu merupakan pengkhianatan dengan sesama.
Kalau kita
percaya kepada Belial, tidak hidup dalam kebenaran, itu juga adalah
pengkhianatan kepada sesama, dan sadar atau tidak sadar, seringkali kita
mengkhianati, bukan hanya kepada Tuhan, tetapi juga kepada sesama.
Kalau kita
mendengarkan firman ini dengan kerendahan hati, maka kita akan menyadari diri,
betapa kita menyakiti hati Tuhan.
Namun dengan
kemurahan hati Tuhan, belas kasih-Nya sebagai panjang sabar Tuhan, kita bisa rasakan
dengan bukti; malam hari ini kita dapat beribadah kepada Tuhan (Ibadah
Pendalaman Alkitab), dan di hadapan kita ada perjamuan suci. Terpujilah Tuhan
kekal sampai selama-lamanya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang