IBADAH RAYA MINGGU, 28
SEPTEMBER 2014
Tema: JEMAAT DI
FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
(Seri 18)
Subtema: ALLAH YANG SATU ADALAH
ALLAH ISRAEL DAN BANGSA KAFIR
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan,
kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu pada saat malam ini.
Biarlah kiranya Tuhan menyatakan
kasih-Nya lewat pembukaan rahasia firman Tuhan tentang sidang jemaat di Filadelfia, dari kitab Wahyu 3: 7-13.
Tiba saatnya kita memperhatikan ayat
11 ...
Wahyu 3: 11
(3:11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu,
supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
Ada 2 perkara yang dapat kita
perhatikan di sini, antara lain; “AKU DATANG SEGERA”
Memberi arti kedatangan Tuhan tidak
ditunda-tunda lagi, atau tidak ditangguhkan.
Ibrani 10: 37
(10:37) "Sebab
sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah
akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Ia akan datang, sudah
akan ada, tanpa menangguhkan atau menunda-nunda kedatangan-Nya.
Kemudian, di sini
juga dikatakan: “Sebab sedikit, bahkan
sangat sedikit waktu lagi”
Hari-hari ini adalah
hari-hari yang terakhir, di mana waktu yang dapat kita pergunakan untuk
memperoleh keselamatan tinggal sedikit lagi. jadi, tidak banyak waktu lagi bagi
kita, oleh sebab itu, pergunakan waktu yang tersisa tinggal sedikit ini dengan
sebaik mungkin.
Semakin lama kita menyia-nyiakan
waktu yang ada, berarti sedikit waktu yang tersisa untuk kita gunakan,
sementara waktu yang ada saat ini tinggal sedikit saja, tidak banyak waktu
lagi. kalau yang sedikit ini kita permain-mainkan, bagaimana masa depan kita,
itu saya kuatirkan.
Tetapi kalau kita mau
mempergunakan waktu yang tinggal sedikit ini, niscaya kita akan memperoleh
keselamatan.
Ibrani 12: 17
(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia
tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia
mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Esau tidak beroleh
kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencucurkan air mata.
Saya tambahkan,
sekalipun dengan tangisan darah, Tuhan tidak lagi memberi kesempatan kepada
Esau.
Tuhan sudah memberi
kesempatan bagi dia, sebab dia adalah anak yang pertama, anak yang sulung, tetapi
dia tidak menghargai hak kesulungan itu. dia menjual hak kesulungannya kepada
adiknya, demi sepiring sop kacang merah.
Hak kesulungan itu adalah ibadah dan pelayanan
kita kepada Tuhan.
Tuhan mempercayakan
ibadah dan tugas-tugas pelayanan di tengah-tengah ibadah ini, biarlah kita
hargai sebaik mungkin, mengingat waktu tinggal sedikit lagi.
Kalau kesempatan ini
tidak dipergunakan, saya takut kita akan mengalami seperti yang dialami Esau,
di saat dia mencari yang satu itu, tetapi Tuhan tidak memberi kesempatan kepada
Esau karena ia memandang rendah hak kesulungan (Kejadian
25:30-34).
Jangan ada di antara
kita yang menjadi cabul atau mempunyai nafsu rendah seperti Esau, dengan nafsu cabulnya, yang menjual hak
kesulungan hanya sepiring sop kacang merah. Kalau hanya demi sepiring nasi lalu
meninggalkan ibadah pelayanan, itu adalah nafsu rendah.
Galatia 6: 9-10
(6:9) Janganlah
kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita
akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
(6:10) Karena itu, selama
masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang,
tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Selagi masih ada
kesempatan bagi kita, marilah kita dengan tidak jemu-jemu berbuat baik kepada
semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Kawan-kawan seiman à ibadah dan pelayanan.
Gunakanlah waktu
sebaik mungkin, kita layani Tuhan, dan tidak jemu-jemu berbuat baik dalam
ibadah pelayanan ini.
2 Petrus 3: 15
(3:15) Anggaplah kesabaran
Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga
Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang
dikaruniakan kepadanya.
Mari kita menganggap
panjang sabar Tuhan ini sebagai kesempatan bagi kita untuk memperoleh
keselamatan, terus menghargai ibadah dan pelayanan (tidak jemu-jemu berbuat
baik pada kawan-kawan seiman).
Sama seperti Rasul
Paulus; dia menggunakan kesempatan sebaik mungkin, ia menuliskan surat kepada 6
sidang jemaat di Asia kecil, 3 surat kepada perorangan, 1 surat secara khusus
kepada orang Ibrani.
Jadi sekalipun dia
berada di penjara, dia gunakan waktu untuk menulis surat dengan segala hikmat
yang berasal dari Tuhan, hikmat yang berasal dari pengajaran mempelai dalam
terangnya Tabernakel.
Biarlah kita semua
menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat dibaca, dikenal setiap orang,
mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang,
gerak-gerik, bahkan menjadi teladan dalam kesucian dan kesetiaan.
Dalam segala perkara,
pergunakan waktu sebaik mungkin, sebab tinggal sedikit waktu lagi.
Kalau memang waktu
untuk beribadah, gunakan waktu untuk beribadah sedapat mungkin untuk beribadah,
usahakan itu untuk beroleh keselamatan, dengan tidak jemu-jemu berbuat baik terhadap
kawan-kawan seiman.
Ibrani 10: 37-38
(10:37) "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit
waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan
kedatangan-Nya.
(10:38) Tetapi orang-Ku
yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku
tidak berkenan kepadanya."
Orang benar hidup
oleh imam, bukan hidup oleh yang lain-lain, hidup oleh karena percaya saja,
bukan karena hasil usaha. Inilah orang yang mempergunakan waktu dengan baik,
menghargai waktu yang Tuhan berikan, sebagai panjang sabar, sebagai kemurahan
Tuhan bagi kita untuk beroleh keselamatan.
Roma 3: 28
(3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan
karena ia melakukan hukum Taurat.
Manusia, siapapun
dia, besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan, dibenarkan karena iman, bukan
karena melakukan hukum Taurat, bukan karena hasil usaha seseorang.
Apakah kita bermegah karena hukum Taurat, karena hasil usaha? Tidak.
Tetapi biarlah kita
bermegah karena iman saja, percaya walaupun tidak melihat, bahwa Yesus telah
membenarkan kita, menebus dosa kita 2000 tahun yang lalu di atas kayu Salib,
sebab Allah telah menentukannya untuk menebus manusia berdosa.
Sekali lagi; manusia
dibenarkan karena iman, karena penebusan dalam kristus Yesus
Mari kita perhatikan;
KEBENARAN HUKUM TAURAT.
- Seseorang dibenarkan karena
usaha seseorang
Kalau seseorang mencapai keberhasilan karena usaha seseorang, biasanya
ia suka bermegah, suka menyombongkan diri, karena ia merasa bisa, merasa mampu.
Sebaliknya, orang yang dibenarkan oleh iman; apa yang dapat
disombongkan? Tidak ada, karena ia dibenarkan karena iman, bukan karena usahanya sendiri.
- Yang selamat hanya orang Yahudi/Israel, sedangkan
orang kafir binasa.
Sebab apa? hukum taurat dan sunat hanya ditujukan kepada orang Israel
saja, bukan kepada orang kafir, maka bangsa kafir (di luar Israel) binasa.
Apakah itu keadilan Allah? Tentu tidak.
Roma 3: 29
(3:29) Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi
saja? Bukankah Ia juga adalah Allah
bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
Allah yang esa, yang
satu itu, bukan hanya Allah bagi orang Yahudi/Israel saja, tetapi juga Allah
bagi bangsa-bangsa lain, bangsa kafir, sebagai keadilan Allah.
Roma 3: 30
(3:30) Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan
membenarkan baik orang-orang bersunat karena
iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena
iman.
Jadi, orang Yahudi orang yang bersunat dan
memiliki taurat dibenarkan oleh iman. Bangsa kafir, bangsa yang tidak memiliki
taurat dan sunat, juga dibenarkan karena iman. Siapa saja, dibenarkan karena
iman.
Bukti bahwa Allah
Israel juga Allah bagi bangsa-bangsa lain.
Ibrani 11: 30-31
(11:30) Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok
Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.
(11:31) Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan
orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan
baik.
Karena iman, Rahab,
perempuan sundal itu tidak turut binasa ketika tembok Yerikho diruntuhkan oleh
bangsa Israel.
Rahab adalah bangsa
kafir, bukan bangsa Israel. Selain itu, Rahab adalah perempuan sundal yang
dikuasai roh najis, sehingga oleh karena dia banyak laki-laki yang bersundal
dengan dia, oleh karena kenajisannya.
Tetapi sekalipun
dengan 2 kelemahan tadi, dia diselamatkan oleh karena iman, bukan karena hasil
usaha Rahab. Sungguh luar biasa keadilan Tuhan kepada seorang perempuan yang
bukan bangsa Israel, bangsa kafir.
Siapakah kita ini?
bukankah kita bangsa kafir, dan begitu banyak dosa kejahatan, dengan nafsu yang
rendah mengecilkan ibadah dan pelayanan, juga dosa kenajisan yang terlihat
maupun tidak terlihat.
Kalau diberi
kesempatan untuk beribadah dan melayani Tuhan, itu adalah keadilan dari Allah
yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib.
Jadi, nyata, bahwa
Allah yang esa, Allah Israel, juga Allah bagi bangsa-bangsa lain, bangsa kafir.
Malam ini, Tuhan
menyatakan kebenaran yang sejati, yang harus dihormati dan dijunjung tinggi,
artinya; jangan lagi terlanjur-lanjur dengan dosa kenajisan itu.
Tuhan sedang
menunjukkan belas kasihnya lewat pemberitaan firman malam hari ini. sebagai
bangsa kafir, yang begitu banyak dosa kenajisan, biarlah kita menghargai firman
pada malam hari ini, sebab orang benar hidup oleh iman saja.
Mari kita lihat
peristiwa itu ..,
Yosua 2: 2-6
(2:2) Kemudian diberitahukanlah kepada raja
Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel
untuk menyelidik negeri ini."
(2:3) Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada
Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu,
yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh
negeri ini."
(2:4) Tetapi perempuan itu telah membawa dan
menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu
telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,
(2:5) dan ketika pintu gerbang hendak ditutup
menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana
orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul
mereka."
(2:6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya
naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami,
yang ditebarkan di atas sotoh itu.
Rahab menerima dan
menyembunyikan 2 pengintai yang akan mengintai Yerikho di atas sotoh rumahnya,
ini adalah tindakan iman. Begitu hebatnya tindakan Rahab ini.
Mari kita lihat
tindakan iman Rahab kepada 2 pengintai.
Roma 10: 14-15
(10:14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada
Dia, jika mereka tidak mendengar tentang
Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
(10:15) Dan bagaimana mereka dapat
memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang
membawa kabar baik!"
Firman Tuhan berkata:
"Betapa indahnya kedatangan mereka
yang membawa kabar baik!", seperti 2 pengintai untuk mengintai kota
Yerikho, bagi Rahab, itu adalah keindahan yang luar biasa.
Sebab, mereka yang
membawa kabar baik itu disebut UTUSAN untuk memberitakan firman Allah, kemudian mereka yang mendengar selanjutnya diyakinkan,
menjadi percaya, dan mereka yang
percaya dapat berseru kepada Tuhan. Inilah alasan Rahab
mengatakan: “Betapa indahnya kedatangan
mereka yang membawa kabar baik!”
Yesus telah diutus
oleh Bapa 2000 tahun yang lalu, itulah kedatangan-Nya yang pertama kali, Dia
membawa kabar baikdari Allah Bapa, membawa muatan sorgawi ke dunia ini.
Kita bersyukur, di
mana kedatangan Yesus pertama kali membawa kabar baik dan itu adalah keindahan
yang luar biasa.
Betapa buruknya
manusia, mulai dari gambar dan rupa, sikap, setelah manusia itu jatuh dalam
dosa, tetapi setelah kedatangan Yesus yang pertama kali, Dia diutus Allah Bapa,
kedatangan-Nya itu membawa kabar dan itu adalah suatu keindahan.
Sebelumnya begitu
buruk, tidak ada keindahan-keindahan, mulai dari wajah dan sikap, tidak ada
keindahan.
Kita bersyukur, oleh
karena firman pengajaran mempelai, berita yang membawa kita masuk dalam
perjamuan kawin anak domba suatu kali kelak, ini juga adalah berita yang begitu
indah, yang patut kita hargai.
Firman pengajaran
mempelai sanggup menyingkapkan yang terselubung, itulah cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus, yang mampu membawa kita pada wujud semula, segambar dan
serupa dengan Allah.
Gunakanlah waktu yang
ada, hargai firman pengajaran mempelai, jangan habiskan waktu untuk sesuatu
yang tidak baik, untuk memuaskan hawa nafsu daging.
Kemudian ...
Roma 10: 10
(10:10) Karena dengan
hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Hati orang percaya
dibenarkan = kebenaran iman. Dengan mulut mengaku, berseru kepada Tuhan, maka
diselamatkan. Itulah Rahab.
Roma 10: 11-13
(10:11) Karena Kitab Suci berkata:
"Barangsiapa yang percaya kepada Dia,
tidak akan dipermalukan."
(10:12) Sebab tidak ada perbedaan antara orang
Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua
orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
(10:13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Barangsiapa percaya,
tidak akan dipermalukan. Barangsipa berseru, mulut mengaku kepada Tuhan, akan
diselamatkan.
Perlu untuk
diperhatikan; tidak ada perbedaan antara Yahudi (Israel) dengan Yunani (kafir),
karena Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, baik kaya, baik orang
miskin, tua muda, laki-laki perempuan.
Roma 10: 4-5
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
(10:5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena
hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
Orang benar
dibenarkan karena iman, tetapi hidup di bawah hukum Taurat dibenarkan karena
usaha.
Kristus adalah
kegenapan hukum Taurat, perbuatan-Nya di atas kayu salib menggenapkan hukum
Taurat.
Kebenaran itu karena
iman, bukan karena usaha seseorang.
Jadilah Rahab Rahab
di akhir zaman, sebab tinggal sedikit waktu lagi, tidak banyak waktu lagi.
Gunakanlah waktu yang ada.
Adakah kita mau
berkata: “Betapa indahnya kedatangan
mereka yang membawa kabar baik!”, dengan cara menghargai firman iman?
Saya tidak mau
meninabobokan sidang jemaat dengan pemberitaan yang ditambahkan dan
dikurangkan, sebab tinggal sedikit waktu lagi. dan jika dengan waktu yang
sedikit ini lalu dipanggil Tuhan/meninggal, dalam keadaan dosa, maka habislah kita,
sia-sialah waktu yang kita pergunakan selama ini, sia-sialah ibadah pelayanan, sia-sialah segala pengorbanan.
Roma 10: 6-7
(10:6) Tetapi kebenaran
karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu:
Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk
membawa Kristus naik dari antara orang
mati.
Kebenaran karena
iman; percaya atas kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus = tidak bingung dan tidak gelisah.
Tidak perlu bertanya:
“Siapakah akan turun ke jurang
maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.” Dan berkata; “Siapakah yang akan
naik ke surga? Yaitu untuk membawa Yesus turun.”
Turun dan naik à kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Roma 10: 8-9
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu
dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman
iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Firman itu sangat
dekat sekali dengan kita, yaitu di
dalam mulut dan di dalam hati,
itulah firman iman.
Artinya;
1. Mulut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, sesuai dengan Kisah Para Rasul 4: 12, tidak ada nama lain di kolong langit ini
yang diberikan kepadanya, selain kepada Yesus, Dialah Tuhan dan Juruselamat.
Dalam Yohanes 14: 6, “Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup”
Saudaraku, tidak ada pengagungan kepada yang lain-lain, tidak ada
pengagungan kepada kerajaan dan kemewahan dunia, itu hanya menghabiskan waktu saja.
2. Hati percaya bahwa Allah telah membangkitkan Yesus
dari antara orang mati.
Tanda kuasa kebangkitan Yesus; Tuhan memberikan ibadah dan tugas-tugas
pelayanan dalam ibadah.
Tetapi kiranya kebangkitan itu betul-betul berkuasa, selalu berada dalam
suasana kebangkitan, bukan hanya di tengah-tengah ibadah pelayanan, di mana
saja, baik di rumah, di tempat bekerja, di sekolah, di mana saja, biarlah
selalu terlihat kuasa kebangkitan, hidup dalam hidup yang baru, yang lama
berlalu oleh kuasa kematian Yesus. Jangan menjadi serupa dengan dunia orang-orang di
luaran sana!
Jadi, firman itu
dekat; di hati dan di mulut, itulah 2 pengintai, itulah yang diterima oleh
Rahab.
Tadi kita sudah
melihat bahwa Rahab menerima 2 pengintai, sekarang kita lihat ...
Tindakan-tindakan
iman dari Rahab.
YANG PERTAMA.
Yosua 2: 8-10
(2:8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah
perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh
(2:9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku
tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian
terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar
menghadapi kamu.
(2:10) Sebab kami
mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan
air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan
apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai
Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
Rahab mendengarkan berita
yang begitu indah, di mana TUHAN ALLAH
TELAH MENGERINGKAN LAUT TEBERAU di depan bangsa Israel. Itulah yang
disaksikan oleh Rahab kepada 2 pengintai.
Mari kita lihat
peristiwa itu ...
Keluaran 14: 21-22
(14:21) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas
laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan
angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah
air itu.
(14:22) Demikianlah orang
Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok
bagi mereka.
Tuhan mengeringkan
laut Teberau, sehingga bangsa Israel pun berjalan di tengah-tengah laut di
tempat yang kering, sedangkan di kiri dan kanan mereka, air laut itu sebagai
tembok bagi mereka.
Tembok disebut
perisai, disebut juga iman.
1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui,
saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan
awan dan bahwa mereka semua telah melintasi
laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua
telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Ketika bangsa Israel
melintasi laut Teberau, mereka berjalan di tempat yang kering, itu merupakan
gambaran dari baptisan air (untuk masa sekarang).
Baptisan air memberi 3 arti;
1. Roma 6: 3-5
(6:3) Atau tidak
tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis
dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(6:5) Sebab jika kita
telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu
dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Kita semua telah dibaptis dalam Kristus, maksudnya; telah dibaptis dalam
kematian-Nya.
Jika kita telah menjadi satu dengan kematian Yesus Kristus, kita juga
akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya, sinkatnya; kalau
kita satu dengan kematian Kristus,
kita juga satu dalam kebangkitan kristus.
- Kuasa kematian Kristus; mengubur hidup yang lama,
segala perbuatan lama dikubur.
- Kuasa kebangkitan Yesus Kristus; hidup dalam hidup
yang baru.
Roma 6: 9-11
(6:9) Karena kita
tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati
lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
(6:10) Sebab
kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya,
dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
(6:11) Demikianlah
hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati
bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah
dalam Kristus Yesus.
Biarlah kita memandang kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, bahwa
kita mati bagi dosa, juga hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus oleh
kebangkitan-Nya.
Tidak mungkin kita satu dalam kematian-Nya tetapi tidak satu dalam
kebangkitan-Nya. Oleh sebab itu dalam 1 Korintus 15 dikatakan, sia-sialah ibadah, sia-sialah
pelayanan, sia-sialah pemberitaan injil, kalau hidup hanya satu kali, tidak ada
kebangkitan.
2. Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Disucikan, dikuduskan sesudah dimandikan
dengan air dan firman, itu adalah
baptisan.
Berarti, supaya kita mengalami penyucian yang sempurna, benar-benar
bersih, harus sama seperti orang yang mandi, menggunakan air yang banyak.
Demikian juga untuk menerima penyucian, kita harus menerima firman yang
limpah, tidak cukup dengan dua tiga ayat yang ditambahkan dengan cerita-cerita lainnya,
sama halnya dengan mandi; tidak cukup hanya dua tiga gayung air saja.
Untuk mengalami penyucian, dibutuhkan firman yang limpah, itulah ayat
menjelaskan ayat = ayat menerangkan ayat, ayat yang satu menguatkan ayat yang
lain sampai rahasia firman Tuhan tersingkap.
Kalau rahasia firman Tuhan tersingkap, maka segala dosa yang tersembunyi
pun akan tersingkap.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga,
maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan; ia tertutup kepada
mereka yang akan binasa.
Jadi, jangan puas dengan firman dua tiga ayat yang ditambahkan cerita
isapan jempol, sebab itu hanya ditentukan kepada orang-orang yang akan binasa.
Kalau injil itu tertutup, maka tertutup pula kepada mereka yang akan
binasa. Siapa yang akan binasa? Mereka yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman, yaitu; pengaruh dunia itulah yang tidak menerima pembukaan rahasia
firman Tuhan atau cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang membawa kita pada gambar dan wujud
Allah, pada wujud yang semula.
Biarlah kita sungguh-sungguh menggunakan waktu untuk memperhatikan firman
iman, memperhatikan 2 pengintai.
Apa lagi yang kita ragukan dari firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan yang membawa kita pada wujud semula?
Ingat injil Yohanes 6; Tuhan tidak mau menjadi Raja atas mereka yang
hanya menantikan tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat.
Yesus akan tampil sebagai Raja pada saat Ia datang pada kali yang kedua
+ sebagai Mempelai Laki-Laki Sorga, setelah mempelai perempuan disempurnakan,
seperi visi misi 2 pengintai untuk Rahab.
2 Korintus 3: 14-15
(3:14) Tetapi pikiran
mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih
tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan,
karena hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai
pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang
menutupi hati mereka.
Hanya Kristus yang sanggup menyingkapkan rahasia firman Tuhan. Sedangkan firman yang
ditambahkan dan dikurangkan tidak sanggup menyingkapkan rahasia firman.
Setelah yang terselubung itu disingkapkan ...
2 Korintus 3: 16-18
(3:16) Tetapi apabila
hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
(3:17) Sebab Tuhan
adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
(3:18) Dan kita semua
mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang
tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa
dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Kalau tersingkap rahasia firman, segala yang terselubung disingkapkan,
maka kita segambar serupa dengan Allah = sama mulia dengan Allah, karena kita
kembali pada wujud yang semula.
Gambar dan rupa Allah telah dirusak oleh karena pelanggaran dosa yang
dilakukan Adam dan Hawa, sehingga mereka dilemparkan keluar dari taman Eden,
itulah dunia ini, dan dunia ini sedang dikuasai oleh kegelapan.
Tetapi kalau kita mau menghargai pembukaan rahasia firman Tuhan, supaya selubung
itu tersingkap, maka kita akan kembali menjadi sama mulia dengan Allah.
Ketika saudara mendengarkan pemberitaan firman yang disingkapkan, jangan
ada di antara kita yang mempertahankan dosa itu.
Biarlah kiranya 2 bagian dari roh Elia nyata dalam setiap pemberitaan
firman dalam kandang penggembalaan ini, sehingga bapa berdamai dengan
anak-anaknya, dan anak-anaknya berdamai dengan bapanya, itulah kemuliaan dari
Allah.
Ketika Adam dan perempuan itu diciptakan, setelah itu diberi kuasa
terhadap;
- ikan-ikan di laut gambaran dari antikris,
- binatang yang melata di darat gambaran dari nabi-nabi palsu,
- burung-burung di udara gambaran dari penghulu di udara / kuasa kegelapan
itu menunjukkan kemuliaan dari Allah, sebab Adam dan Hawa diciptakan sama
mulia dengan Allah.
Kuasa dari manusia tidak akan bertahan lama, tetapi kemuliaan Allah
kekal sampai selama-lamanya.
3. Pembaharuan.
= seluruh hidup dibaharui.
Ada 2 pembaharuan:
- Pembaharuan akal budi, di mana hukum Allah dituliskan dalam akal budi.
Kalau tidak ada pembaharuan akal budi, maka hukum Allah tidak akan tertulis mau menerima firman
dalam akal kita.
Roma 12: 2
(12:2) Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kalau terjadi pembaharuan akal budi, kita dapat membedakan mana kehendak
Allah; apa yang baik, apa yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tetapi kalau akal-akalan, dia tidak tahu mana yang baik, mana yang
berkenan dan sempurna kepada Allah.
- Pembaharuan manusia batiniah (manusia bagian dalam).
2 Korintus 4: 16
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia
lahiriah kami semakin merosot, namun manusia
batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Ketika manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari, maka secara
otomatis manusia lahiriah akan semakin merosot, tetapi bagi rasul Paulus itu
tidak jadi soal, oleh sebab itu ia tidak tawar hati di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan. Orang yang tawar hati; tidak memberi rasa, tidak berdampak bagi orang
lain.
Malam ini, manusia batiniah kita dibaharui, besok juga dibaharui, terus
menerus dibaharui, maka manusia lahiriah akan merosot, perkara lahiriah tidak
lagi menjadi yang utama.
Kalau manusia batiniahnya dibaharui dari sehari ke sehari, penuh dengan kemuliaan Allah, penuh dengan
kuasa dan otoritas dari Allah, untuk menjadi indah.
Tanda jika manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari.
2 Korintus 4: 17-18
(4:17) Sebab penderitaan
ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang
melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak
memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang
kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
1. Rela menanggung penderitaan, dan penderitaan yang
sekarang ini dianggap sebagai penderitaan yang ringan untuk mendatangkan
kemuliaan yang kekal.
2. Memperhatikan yang tidak kelihatan, itulah
perkara-perkara rohani, perkara-perkara di atas/dari sorga, segala sesuatu yang
berkaitan dengan ibadah dan pelayanan.
Berbeda dengan manusia lahiriah, pasti lebih memperhatikan
perkara-perkara yang kelihatan, yang berasal dari dunia ini. Tetapi bagi Rasul
Paulus, dia lebih baik memperhatikan yang kelihatan, sebab yang tidak kelihatan
itu sifatnya sementara, tidak kekal.
Semua yang ada di muka bumi ini akan berlalu, darah dan daging tidak
mewarisi kerajaan sorga.
Kuasa dari baptisan
air.
Keluaran 14: 17-18
(14:17) Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati
orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan
seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan
kemuliaan-Ku.
(14:18) Maka orang Mesir
akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku
terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
Kuasa baptisan air
yang adalah kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus; PENUH DENGAN
KEMULIAAN.
Ketika Tuhan
menyatakan kemuliaan-Nya, Tuhan melepaskan bangsa Israel dari;
- Mesir, gambaran dari
dunia.
Ada apa di dalam dunia?
1 Yohanes 2: 15-16
(2:15) Janganlah kamu
mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia,
maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:16) Sebab semua
yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging
dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia.
Segala yang berada di dunia adalah;
1. keinginan daging untuk memuaskan hawa nafsunya.
2. keinginan mata untuk memuaskan keinginannya. Orang yang semacam ini tidak memiliki
pandangan rohani, tidak memiliki pandangan nubuatan yang jauh ke depan, selain
hanya memuaskan keinginan mata.
3. Keangkuhan hidup; kesombongan, tinggi hati, satu dengan yang lain tidak saling merendahkann
diri.
Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih Allah Bapa tidak
ada di dalamnya.
1 Yohanes 2: 17
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Oleh sebab itu, biarlah kiranya kita boleh
mengalami baptisan air, supaya kita terbebas dari Mesir, gambaran dari dunia.
Kita semua harus mengalami baptisan dalam Kristus.
- Firaun gambaran dari Iblis/Setan,
yaitu roh jahat dan roh najis.
Berarti,
baptisan air berkuasa membebaskan seseorang dari roh jahat dan roh najis.
Perlu untuk
diketahui; pekerjaan dari roh jahat; mencerai-beraikan manusia dari Tuhan,
sedangkan pekerjaan dari roh najis; menghambat pembangunan tubuh Kristus.
- Orang-orangnya (manusia) à manusia daging dengan segala tabait-tabiatnya.
Galatia 5: 17-21
(5:17) Sebab
keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan
dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap
kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
(5:18) Akan tetapi
jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah
hukum Taurat.
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu
-- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Inilah seluruh perbutan-perbuatan/tabiat dari daging, antara lain;
-Percabulan -Perseteruan -Percideraan
-Kecemaran -Perselisihan -Roh pemecah
-Hawa nafsu -Iri hati -Kedengkian
-Penyembahan berhala -Amarah -Kemabukan
-Sihir -Kepentingan diri sendiri -Pesta pora
Kemudian kalau seseorang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, ia
tidak berkenan kepada Allah.
- Keretanya
gambaran/simbol dari kekuatan yang berasal dari dunia.
Berarti, kalau kita mengalami baptisan air, maka kita tidak lagi
mengandalkan kekuatan-kekuatan yang berasal dari dunia.
Yesaya 30: 1-3
(30:1) Celakalah
anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu
rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan
oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
(30:2) yang berangkat
ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan
untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
(30:3) Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan
perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu.
Celakalah anak-anak pemberontak, memasuki persekutuan yang bukan karena
dorongan Roh Kudus, meminta perlindungan dari Mesir, meminta perlindungan dari
Firaun, tetapi mereka itu adalah orang-orang celaka.
Kalau kita mau melakukan sesuatu, biarlah kita meminta pertolongan dari
Tuhan. Jangan melakukan tindakan tanpa dorongan Roh Kudus, jangan mencelakakan
diri oleh karena pemberontakan.
Dalam hal sekecil apapun, mari kita berkata: “jika Tuhan kehendaki” Perlindungan dari Gembala Agung akan berlaku
bagi kita, oleh sebab itu, tergembala dengan sungguh-sungguh.
Semakin hari kita semakin diberi pengertian, biarlah oleh karena
pengertian ini kita berubah sedikit demi sedikit. Biarlah Tuhan bekerja dalam
hidup kita, jangan membuat rancangan sendiri.
Tindakan-tindakan
iman dari Rahab.
YANG KEDUA.
Yosua 2: 10
(2:10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah
mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari
Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang
sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og,
yang telah kamu tumpas.
Rahab mendengarkan bahwa
BANGSA ISRAEL MENUMPAS KEDUA RAJA ORANG
AMORI, yaitu Sihon dan Og.
Mari kita lihat
peristiwa KETIKA BANGSA ISRAEL MENUMPAS SIHON.
Ulangan 2: 26-30
(2:26) "Kemudian aku menyuruh utusan dari
padang gurun Kedemot kepada Sihon, raja Hesybon,
menyampaikan pesan perdamaian, bunyinya:
(2:27) Izinkanlah aku berjalan melalui negerimu.
Aku akan tetap berjalan mengikuti jalan raya, dengan tidak menyimpang ke kanan
atau ke kiri.
(2:28) Juallah makanan kepadaku dengan bayaran
uang, supaya aku dapat makan, dan berikanlah air kepadaku ganti uang, supaya
aku dapat minum; hanya izinkanlah aku lewat dengan berjalan kaki --
(2:29) seperti yang diperbuat kepadaku oleh bani
Esau yang diam di Seir dan oleh orang Moab yang diam di Ar -- sampai aku
menyeberangi sungai Yordan pergi ke negeri yang diberikan kepada kami oleh
TUHAN, Allah kami.
(2:30) Tetapi
Sihon, raja Hesybon, tidak mau memberi kita berjalan melalui daerahnya,
sebab TUHAN, Allahmu, membuat dia keras kepala
dan tegar hati, dengan maksud menyerahkan
dia ke dalam tanganmu, seperti yang terjadi sekarang ini.
Sihon, raja Hesybon,
keras kepala dan tegar hati à manusia
daging.
Dia tidak mengijinkan
bangsa Israel melintasi daerah Sihon, raja Hesybon.
Saudaraku, jangan
pertahankan keras kepala dan tegar hati, ijinkanlah
rencana Tuhan berjalan bersama dengan hidup kita masing-masing.
Ulangan 2: 32-33
(2:32) Kemudian Sihon dan seluruh tentaranya maju
mendatangi kita, untuk berperang dekat Yahas,
(2:33) tetapi TUHAN, Allah kita, menyerahkan dia
kepada kita, sehingga kita mengalahkan dia
dengan anak-anaknya dan seluruh tentaranya.
Tetapi akhirnya,
bangsa Israel menumpas Sihon, raja Hesybon, dan seluruh anak-anaknya, dan
rakyatnya.
Kesimpulannya; karena
sudah melewati laut Teberau, mengalami
baptisan air, bangsa Israel mengalahkan
daging dengan segala tabiatnya.
Saya himbau; jangan
tegar hati, jangan keras kepala, sebab itu adalah tabiat manusia daging yang paling mendasar, dan kerajaan surga sangat jauh dari orang yang
keras kepala dan tegar hati.
Mari kita lihat
peristiwa KETIKA BANGSA ISRAEL MENUMPAS OG.
Ulangan 3: 1-3
(3:1) "Kemudian beloklah kita dan maju ke arah
Basan. Dan Og, raja Basan, dengan seluruh tentaranya maju mendatangi kita,
untuk berperang di Edrei.
(3:2) Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Janganlah
takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu beserta seluruh
tentaranya dan negerinya, dan perlakukanlah dia seperti yang kaulakukan
terhadap Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon.
(3:3) Dan TUHAN, Allah kita, menyerahkan juga Og, raja Basan, beserta seluruh tentaranya ke dalam
tangan kita dan kita mengalahkan dia, sehingga tidak seorang pun luput.
Bangsa Israel
menumpas Og, raja Basan, sama seperti Tuhan menyerahkan Sihon, raja Hesybon ketangan bangsa Israel untuk ditumpas, mulai dari rajanya sampai rakyatnya, besar kecil,
tua muda, tidak ada yang luput.
Ulangan 3: 10-11
(3:10) segala kota di dataran tinggi, seluruh
Gilead dan seluruh Basan sampai Salkha dan Edrei, kota-kota kerajaan Og di
Basan.
(3:11) Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup
dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di
kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya,
menurut hasta biasa."
Og, raja Basan mempunyai ranjang besi yang ukurannya 9
hasta panjangnya dan 4 hasta lebarnya menurut hasta biasa. 1 hasta = 45cm.
Og mempunyai ranjang yang tidak lazim ukurannya, membiarkan roh najis menguasai Og raja Basan.
Kesimpulannya; membunuh Og, raja Basan = mengalahkan roh
jahat dan roh najis.
Inilah yang didengar oleh Rahab, sehingga dia menjadi
takut dan gentar. Takut akan Tuhan membenci kejahatan.
Reaksi Rahab ketika mendengar Israel mengalahkan Sihon
dan Og.
Yosua 2: 11
(2:11) Ketika kami mendengar
itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu,
sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di
atas dan di bumi di bawah.
Mendengar itu semua, Rahab menjadi takut dan gentar, dan
Rahab mengakui Tuhan Allah bangsa Israel yang ada di langit, di atas dan di
bumi, di bawah. Rahab mengakui bahwa Tuhan Allah berkuasa atas langit dan bumi
dan segala isinya.
Yosua 6: 21-23
(6:21) Mereka menumpas
dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun
perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.
(6:22) Tetapi kepada kedua
orang pengintai negeri itu Yosua berkata: "Masuklah ke dalam rumah
perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang
bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah
kepadanya."
(6:23) Lalu masuklah kedua
pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab
dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama
dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka
menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel.
Janji dari 2 pengintai itu akan menyelamatkan Rahab dan
seisi rumahnya.
Tindakan-tindakan
iman dari Rahab.
YANG KETIGA.
Yosua 2: 12
(2:12) Maka sekarang,
bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah
terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan
berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
Rahab meminta suatu tanda kepada 2 pengintai itu, di mana
tanda itu dapat dipercaya.
Lebih jauh kita melihat tanda itu ...
Yosua 2: 17-18
(2:17) Kedua orang itu
berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang
telah kausuruh kami ikrarkan --
(2:18) sesungguhnya, apabila
kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari
benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami,
dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu
kaukumpulkan di rumahmu.
Adapun tanda itu adalah TALI dari benang kirmizi terikat
pada jendela.
Yosua 2: 21
(2:21) Perempuan itu pun
berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi."
Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka.
Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi
itu pada jendela.
Rahab mengikatkan tali kirmizi pada jendela, di mana 2
pengintai itu diturunkan.
Jadi, dia mengikatkan diri dengan tanda.
Mengikatkan tali kirmizi pada jendela, artinya;
mengikatkan diri pada korban Kristus.
Tali/benang kirmizi à korban Kristus = terikat atau satu dengan penderitaan Kristus.
Dan kiranya tanda ini ada dalam kehidupan kita
masing-masing = ada tanda darah.
Ketika terikat dengan korban Kristus/pengorbanan Kristus,
maka ada tanda darah.
Biarlah kita mengikatkan diri dengan ibadah dan
pelayanan, bahkan kalau kita menjadi tawanan roh di tengah-tengah ibadah
pelayanan ini, biarlah itu terjadi, sampai ada tanda darah.
Tanda darah adalah tanda pengorbanan. Jangan lagi terikat
dengan segala sesuatu/perkara-perkara di bumi, yang tidak memberi jaminan.
Filipi 3: 9-10
(3:9) dan berada dalam Dia
bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan
kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah
anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
(3:10) Yang kukehendaki
ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan
dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa
dengan Dia dalam kematian-Nya,
Satu dalam penderitaan-Nya, menajdi sama dengan Dia dalam
kematian-Nya.
Rasul Paulus tidak menghendaki yang lain selain mengenal
Dia dan kuasa kebangkitan-Nya karena satu dalam
penderitaan dan kematian-Nya, sebab orang benar dibenarkan karena iman, orang
benar hidup oleh iman (kematian dan
kebangkitan Kristus), bukan hidup karena hukum Taurat.
Sama seperti Rahab; ia dibenarkan oleh iman. Oleh sebab
itu, dia mengingatkan tali kirmizi, sebagai tindakan imannya.
Filipi 3: 4-8
(3:4) Sekalipun aku juga ada
alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain
menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:
(3:5) disunat pada hari kedelapan, dari
bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
(3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
(3:7) Tetapi apa yang dahulu
merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
(3:8) Malahan segala sesuatu
kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari
pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya
sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Kalau berpegang pada hal-hal lahiriah, Rasul Paulus lebih
lagi;
-
disunat pada hari kedelapan,
-
dari bangsa Israel,
-
dari suku Benyamin,
-
orang Ibrani asli,
-
tentang pendirian terhadap
hukum Taurat aku orang Farisi,
-
tentang kegiatan aku
penganiaya jemaat,
-
tentang kebenaran dalam
mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
Yang dahulu keuntungan, menjadi kerugian karena Kristus,
itulah orang yang benar karena iman, bukan dibenarkan karena usaha.
Kita telah melihat 3 tindakan iman Rahab, yang begitu luar biasanya.
Yosua 2: 13-14
(2:13) bahwa kamu akan
membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang
perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa
kami dari maut."
(2:14) Lalu jawab kedua orang itu kepadanya:
"Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami
ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan
menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."
Kuasa kematian dan kebangkitan Yesus menjadi jaminan bagi
mereka yang hidup oleh iman.
Yosua 2: 15-16
(2:15) Kemudian perempuan
itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya
pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam.
(2:16) Berkatalah ia kepada
mereka: "Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan
menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai
pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan
perjalananmu."
Tindakan iman dari Rahab begitu luar biasa, bukan saja
hanya menyembunyikan 2 pengintai, tetapi pada akhirnya ia memberi usul supaya 2
pengintai itu pergi ke atas gunung selama 3 hari. Setelah 3 hari berlalu orang
yang mengejar itu kembali ke Yerikho, barulah mereka boleh pergi menemui Yosua.
Angka 3 à kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Satu orang bertobat, seisi rumah diselamatkan.
Kalau Rahab saja dimenangkan, maksudnya kalau yang lain ditolong, maka kita juga ditolong, tangan-Nya selalu terbuka, menunggu setiap orang yang mau bertobat dan hidup oleh
iman, supaya kita tidak angkuh di hadapan Tuhan.
Banyak anggota keluarga kita yang belum mengenal Kristus
secara pribadi, sekalipun lahir dalam Kristen, inilah yang harus ditolong.
Waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi. Jarak Yerikho berada di dataran Kanaan, bukan di
seberang sungai Yordan tinggal sedikit saja jarak Yerikho ke Kanaan, jadi ini adalah tolak ukur yang pertama, yaitu Yerikho,
sampai ke Yerusalem. Tinggal sedikit waktu lagi, Rahab bersyukur dalam hal ini.
Gunakanlah kesempatan yang ada.
Yang bermain-main menggunakan waktu jangan lagi terlanjur-lanjur. Kalau Rahab yang adalah
bangsa kafir yang juga perempuan sundal dapat ditolong, kita juga dapat ditolong.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang