IBADAH RAYA MINGGU, 31 AGUSTUS 2014
Tema: JEMAAT DI FILADELFIA (dari
Wahyu 3: 7-13)
(Seri 15)
Subtema:
HIKMAT DARI GUNUNG SION
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh berada dalam
rumah Tuhan untuk beribadah melayani, sekaligus membawa segala korban
persembahan dan mempersembahkannya kepada Tuhan.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita sekaliannya
telah digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang
disebut juga cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Kalau Kristus tidak menyingkapkan rahasia firman Tuhan,
kalau Kristus tidak menyingkapkan firman para nabi, maka manusia tetap berada
di dalam selubung, menyembunyikan dosa, sehingga inilah yang menghambat kita
sehingga kita tidak melihat kemuliaan yang Allah nyatakan dalam kandang
penggembalaan yang Tuhan percayakan.
Kalau Allah bertakhta, berhadirat di antara manusia, maka
Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya, yang lama pasti berlalu.
Tuhan memiliki cara tersendiri supaya kita memperoleh
kasih karunia demi kasih karunia, sehingga ketika terjadi penyingkapan rahasia
firman Tuhan, kita akan kembali pada wujud
semula; gambar dan rupa Allah.
Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Filadelfia
dari kitab Wahyu 3: 7-13.
Sekarang kita membaca bagian dari ayat 9 ...
Wahyu 3: 9
(3:9)
Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis,
yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Tuhan
memerintahkan jemaah Iblis untuk datang dan tersungkur di depan kaki sidang
jemaat di Filadelfia, serta mereka mengakui bahwa Tuhan mengasihi jemaat di
Filadelfia.
Menunjukkan
bahwa jemaat di Filadelfia ini adalah gambaran
dari gunung Sion.
Yesaya 60: 14
(60:14) Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan
datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang
yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan
menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion,
milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
Anak-anak
orang-orang yang menindas dan semua orang yang menista (yang sama dengan jemaah
Iblis) akan datang sujud menyembah dengan muka sampai ke tanah,
serta mengatakan bahwa
Sion kota Tuhan, milik Yang Mahakudus, Allah Israel.
Jadi, saya
tidak ragu mengatakan, bahwa jemaat di Filadelfia adalah gambaran dari gunung Sion.
Yesaya 60: 13
(60:13) Kemuliaan Libanon,
yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan
pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan
tempat kaki-Ku berjejak.
Kemudian pada
saat itu, kemuliaan Libanon yaitu pohon Sanobar, akan dibawa bersama-sama untuk
mempersemarak bait Suci Tuhan/rumah Tuhan, untuk memuliakan tempat kaki Tuhan
berjejak.
1 Raja-Raja 5:
5
(5:5) Dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahku,
seperti yang dijanjikan TUHAN kepada Daud, ayahku, demikian: Anakmu yang hendak
Kududukkan nanti di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan
mendirikan rumah itu bagi nama-Ku.
Salomo
mendirikan rumah Tuhan, Bait Suci, sesuai dengan janji Tuhan kepada Daud, Allahnya.
1 Raja-Raja 5:
7-9
(5:7) Maka segera sesudah Hiram mendengar pesan dari
Salomo itu, ia sangat bersukacita serta berkata: "Terpujilah TUHAN pada
hari ini, karena Ia telah memberikan kepada Daud seorang anak yang bijaksana
untuk mengepalai bangsa yang besar ini."
(5:8) Lalu Hiram mengutus orang kepada Salomo mengatakan:
"Aku telah mendengar pesan yang kausuruh sampaikan kepadaku. Tentang kayu
aras dan kayu sanobar aku akan melakukan
segala yang kaukehendaki.
(5:9) Hamba-hambaku akan membawanya turun dari gunung
Libanon ke laut dan aku akan mengikatnya menjadi rakit-rakit di laut untuk
dibawa sampai ke tempat yang akan kautunjukkan kepadaku; kemudian akan kusuruh
bongkar semuanya di sana, sehingga engkau dapat mengangkutnya. Sementara itu
engkau hendaknya menyediakan makanan bagi seisi istanaku seberapa yang
kukehendaki."
Berkaitan
dengan rencana pembangunan rumah Tuhan ini, Salomo berpesan kepada Hiram supaya
memberikan pohon sanobar dari gunung Libanon.
1 Raja-Raja 5:
12
(5:12) Dan TUHAN
memberikan hikmat kepada Salomo seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya; maka
damai pun ada antara Hiram dan Salomo, lalu mereka berdua mengadakan
perjanjian.
Untuk
mendirikan Bait Suci dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang.
Jadi, harus
penuh dengan pemikiran yang bijaksana, tidak boleh sembarangan mengambil suatu
keputusan, untuk itulah Tuhan memberikan hikmat kepada Salomo.
Persiapan-persiapan
untuk mendirikan Bait Suci DIBUTUHKAN HIKMAT ALLAH, tidak boleh membangun rumah
Tuhan dengan sembarangan.
Kita tidak
boleh beribadah dengan sembarangan, melayani Tuhan tidak boleh sembarangan,
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan ibadah pelayanan tidak
boleh dengan sembarangan, melakukan semua itu tidak boleh
dengan asal-asalan, oleh sebab itu
dibutuhkan hikmat Allah, supaya
terwujudnya pembangunan rumah Tuhan/tubuh Kristus.
1 Raja-Raja 3: 12-13
(3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan
permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak
ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun
seperti engkau.
(3:13) Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan
kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada
seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.
Tuhan
memberikan kepada Salomo; hati yang penuh hikmat dan pengertian, sesuai dengan
doa permohonan Salomo kepada Tuhan.
Salomo tidak
meminta kekayaan, ataupun yang lainnya, ia hanya meminta supaya Tuhan
memberikan hikmat dan pengertian kepadanya.
Dan kita butuh
itu, supaya kita tidak sembarangan untuk melayani Tuhan, tidak sembarangan
beribadah kepada Tuhan.
1 Raja-Raja 3:
9
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham
menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu
dengan dapat membedakan antara yang baik dan
yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat
besar ini?"
Dengan hikmat;
Salomo dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sehingga paham
menimbang perkara dan dapat memberikan keputusan yang baik, benar dan adil (menjadi
hakim yang baik).
Sesuai dengan Roma 12: 2, setelah terjadi pembaharuan
akal budi, menerima hikmat dari Tuhan, dapat memberikan apa yang baik, yang benar dan yang
sempurna kepada Allah.
Sekarang mari
kita perhatikan; SUMBER HIKMAT.
1 Korintus 1:
22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan
orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan:
untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi
suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Pemberitaan tentang salib Kristus adalah kekuatan Allah
serta hikmat Allah.
Jadi, hikmat
Allah bersumber dari pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Kalau kita
hanya menghendaki tanda, akan tersandung oleh karena pemberitaan firman tentang
salib.
Demikian juga kalau kita hanya mencari hikmat semata (mengerti firman
tetapi tidak menjadi pelaku), pemberitaan firman tentang salib, juga ibadah dan
pelayanan adalah suatu kebodohan.
Tetapi yang
pasti, sumber hikmat adalah lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus,
bukan lewat tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat, dan lain sebagainya.
Itu sebabnya Yesus
harus menanggung penderitaan di atas kayu salib, supaya kehendak Allah terlaksana = kehendak
Allah terlaksana ketika Yesus, sebagai Anak Allah, meminum CAWAN ALLAH (Matius 26: 42).
Ibrani 9: 11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk
hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar
dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang
tidak termasuk ciptaan ini, --
(9:12) dan Ia telah masuk
satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan
membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia
telah mendapat kelepasan yang kekal.
Yesus telah
melintas kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh
tangan manusia.
Ia tidak
membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa
darah-Nya sendiri.
Berarti, lewat
salib Kristus yaitu; pemberitaan firman tentang salib Kristus; terwujudlah
pembangunan rumah Tuhan dengan sempurna.
Pemberitaan firman disertai cerita-cerita isapan jempol,
dongeng-dongeng nenek tua, takhayul-takhayul = ditambahkan, pemberitaan firman
tentang salib diganti
mujizat-mujizat, tanda-tanda heran = dikurangkan.
Dengan
pemberitaan firman yang ditambahkan dan dikurangkan tidak akan terwujud
pembangunan rumah Tuhan.
Disini kita telah melihat fakta sejarah
yang dikerjakan oleh Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu, Dia telah melintasi kemah yang lebih besar
dan lebih sempurna, yang bukan
buatan tangan manusia / Musa, melainkan diri-Nya sendiri. Oleh sebab itu, tidak
boleh berpuas diri lewat pemberitaan firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Sedikit
kesaksian; dahulu, sewaktu kita belum mengenal firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan begitu dalam, kita memiliki keinginan supaya disela-sela
pemberitaan firman itu ada canda gurau. Tetapi setelah kita menerima pembukaaan
rahasia firman Tuhan, kita tidak membutuhkan lebih dari pembukaan rahasia
firman.
Oleh sebab itu,
setelah Yesus menyatakan penderitaan-Nya = pemberitaan
firman tentang salib,
Simon Petrus menolak hal itu, maka seketika itu juga Yesus segera mengusir ajaran setan
yang diadopsi Simon
Petrus (Matius
16:21-22), karena itu
adalah batu sandungan, menghambat pembangunan rumah Tuhan.
Kalau seandainya
lewat pemberitaan firman tentang salib kita terkoreksi, lalu rasanya
menyakitkan daging, persis seperti dua tangan dan dua
kaki Yesus yang dipaku,
biarlah itu kita terima saja, supaya nanti ada meterainya, yaitu; darah
tercurah.
Kalau menerima
pembukaan rahasia firman Tuhan, tetapi tidak ada penyucian, maka tidak ada
meterainya. Tetapi kalau kita mau menerima penyucian lewat pembukaan rahasia
firman Tuhan, maka ada meterainya, yaitu tanda darah.
Oleh sebab itu,
ketika Dia melintasi kemah yang lebih besar, Dia tidak membawa darah domba atau
anak lembu, melainkan membawa darah-Nya sendiri, sebagai meterai.
Kita kembali
memperhatikan ...
1 Raja-Raja 3:
27-28
(3:27) Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah
kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah
ibunya."
(3:28) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan
hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka
melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan
keadilan.
Salomo dapat
memutuskan perkara, berarti dapat menyelesaikan masalah oleh hikmat.
Demikian juga
lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus; segala masalah diselesaikan.
1 Raja-Raja 3:
16
(3:16) Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di
depannya.
Dua orang
perempuan sundal adalah gambaran dari nikah yang hancur.
Sehancur-hancur
apapun nikah rumah tangga, pemberitaan firman tentang salib Kristus dapat
menyelesaikan.
Tetapi kalau
saudara menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus, maka sampai kapanpun
masalah nikah tidak akan terselesaikan.
Tidak
seorangpun manusia dapat menyelesaikan masalah nikah, tidak seorangpun manusia
dapat menunjukkan dirinya di hadapan Tuhan sebagai seorang yang benar, jikalau
ia tidak menerima pembukaan rahasia firman tentang salib Kristus.
1 Raja-Raja 3:
24
(3:24) Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah
pedang ke depan raja.
Dengan hikmat,
Salomo menggunakan pedang untuk memutuskan perkara dua
orang perempuan sundal
tersebut.
Ibrani 4: 11-13
(4:11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke
dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh
ketidaktaatan itu juga.
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati kita.
(4:13) Dan tidak ada
suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu
telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Karena itu,
biarlah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian, itulah Sabat.
Sabat adalah
hari perhentian bagi Tuhan Allah, di sanalah kita beribadah melayani Tuhan,
berbakti kepada Tuhan, selanjutnya, pada saat itulah Tuhan menyatakan kasih
karunia-Nya.
Firman Allah
lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, ia menusuk amat dalam, ia bekerja,
menyucikan dosa dari 3 perkara.
1.
Memisahkan dosa dari jiwa dan roh.
Motor penggerak tubuh adalah roh itu sendiri.
Misalnya;
-
Kalau roh
seseorang masih dikuasai roh dusta, maka pergerakan tubuhnya dikerjakan oleh
roh dusta.
-
Kalau roh seseorang
dikuasai oleh roh najis, maka pergerakan tubuh sesuai dengan roh najis.
2.
Memisahkan dosa sendi-sendi dan sumsum.
Artinya; menyucikan dosa yang bersembunyi dibalik celah-celah dan dibalik
kekerasan hati.
Sendi-sendi adalah celah-celah dari tubuh, sedangkan sumsum berada dibalik tulang-tulang yang putih, namun yang keras.
3.
Memisahkan dosa pertimbangan dan pikiran hati.
Semua orang terkhusus mereka yang di luar Tuhan, kalau mengambil suatu
pertimbangan pasti menurut manusia daging, dan itu harus disucikan, termasuk pikiran
hati.
Tiga perkara
ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi pemberitaan firman tentang
salib Kristus yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun
ia menusuk amat dalam, sanggup
menyucikan dosa-dosa pada 3 perkara tersebut.
Seseorang dapat
bersandiwara di hadapan sesamanya, tetapi di hadapan Tuhan ia tidak ada apa-apanya,
itu sebabnya firman Tuhan berkata: “tidak
ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya”
Ingat;
pembangunan rumah Tuhan tidak akan terwujud, kecuali lewat pemberitaan firman
tentang salib Kristus.
Oleh sebab itu,
biarlah kita memperhatikannya dengan baik, sebab tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan,
semuanya telanjang, semuanya terbuka, sehingga kita harus memberi
pertanggungjawaban di hadapan Tuhan, bukan kepada manusia. Oleh sebab itu,
tidak ada artinya kita bersandiwara di hadapan manusia.
Mazmur 51: 8
(51:8) Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam
batin, dan dengan diam-diam Engkau
memberitahukan hikmat kepadaku.
Tuhan berkenan akan
kebenaran dalam batin setiap orang, bukan kebenaran manusia lahiriah yang dilihat oleh mata
manusia, yang begitu pandai bersandiwara.
Karena Tuhan
berkenan akan kebenaran dalam batin, maka dengan
diam-diam Tuhan memberitahukan hikmat dan pengertian
itu.
Jadi, orang
yang pandai bersandiwara tidak memiliki hikmat dan pengertian. Milikilah hikmat dari
Tuhan!
Oleh
sebab itu tadi saya katakan; supaya terwujudnya pembangunan rumah Tuhan
dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang,
yaitu hikmat Allah
Biarlah
kita menerima pemberitaan firman tentang salib, supaya kita memperoleh
hikmat dan pengertian dari Allah.
Saya berpesan: khusus
untuk kehidupan
muda remaja harus selalu
prihatin, renungkanlah
firman Tuhan siang dan malam!
Kembali kita
memperhatikan ...
1 Raja-Raja 5:
12
(5:12) Dan TUHAN memberikan hikmat kepada Salomo seperti
yang dijanjikan-Nya kepadanya; maka damai pun
ada antara Hiram dan Salomo, lalu mereka
berdua mengadakan perjanjian.
Dengan hikmat;
ada damai di antara Hiram dan Salomo, dan selanjutnya merekapun mengadakan suatu
perjanjian/kesepakatan.
Seperti
yang tertulis di dalam Amos 3:3, dikatakan; “berjalankah
dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” .
Jadi, terlebih
dahulu harus ada kesepakatan, untuk itu dibutuhkan hikmat dan selanjutnya
akan diberi damai.
1 Raja-Raja 5:
7
(5:7) Maka segera sesudah Hiram mendengar pesan dari
Salomo itu, ia sangat bersukacita serta berkata: "Terpujilah TUHAN pada
hari ini, karena Ia telah memberikan kepada Daud seorang anak yang bijaksana
untuk mengepalai bangsa yang besar ini."
Hiram memuji
Tuhan oleh karena hikmat dari Salomo, dan juga oleh karena hikmat yang dimiliki Salomo, ia sanggup
mengepalai bangsa yang sangat besar, itulah bangsa Israel dengan 12 suku.
1 Raja-Raja 3:
28
(3:28) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan
hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka
kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam
hatinya untuk melakukan keadilan.
Kalau Salomo
sanggup mengepalai bangsa yang besar, itu semua oleh karena hikmat. Dan oleh
karena hikmat inilah, bangsa Israel menjadi takut kepada Salomo, karena hikmat
yang dimiliki oleh Salomo adalah hikmat yang luar biasa, bukan hikmat yang
biasa, suatu hikmat yang tidak dimiliki siapapun sebelum dan sesudah Salomo.
Pendeknya;
dengan hikmat terjadi kesepakatan antara Salomo dengan Hiram, dan Salomo
mengajak rakyat untuk bekerja sama dalam rangka pembangunan rumah Tuhan.
Langkah selanjutnya setelah rumah Tuhan
berdiri.
1 Raja-raja 6: 19,
22-23
(6:19) Demikianlah dilengkapinya ruang belakang di dalam
rumah itu, di sebelah dalam sekali, supaya di sana ditaruh tabut perjanjian TUHAN.
(6:22) Seluruh rumah itu dilapisinya dengan emas, ya
rumah itu seluruhnya; juga seluruh mezbah yang di depan ruang belakang itu
dilapisinya dengan emas.
(6:23) Selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu minyak, masing-masing
sepuluh hasta tingginya.
Setelah rumah
Tuhan berdiri, selanjutnya Salomo
membuat tabut perjanjian dengan dua kerub di atasnya.
Dengan
terwujudnya pembangunan rumah Tuhan, maka Allah bertakhta, Allah bersemayam dan
menyatakan kemuliaan-Nya di antara manusia, sebab kalau berbicara mengenai
tabut itu berbicara tentang hadirat Allah/takhta Allah.
Wahyu 21: 3
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta
itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di
tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka
akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Setelah
terwujudnya pembangunan rumah Tuhan, dengan kata lain kemah Allah ada di antara
manusia, di tengah-tengah manusia, maka Allahpun akan diam bersama-sama dengan
manusia itu sendiri, Allah bertakhta untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
Wahyu 21: 4
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata
mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak
akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis,
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Selanjutnya
Tuhan menghapus segala air mata, maut tidak ada lagi, tidak ada lagi
perkabungan, ratap tangis, dukacita, sebab yang lama telah berlalu.
Wahyu 21: 5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata:
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Tuhan
menjadikan segala sesuatu baru, indah pada waktunya. Perkataan ini tepat dan
benar, tidak perlu diragukan.
Tuhan
menjadikan segala sesuatu baru = TERJADI PEMULIHAN.
Saya dan kita
semua tentu merindukan supaya pemulihan itu terjadi, baik nikah jasmani maupun
nikah rohani, semua menjadi baru, tidak ada lagi kesusahan, tidak ada lagi
ratap tangis dan sukacita.
Yesaya 49: 8-9
(49:8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku
berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan
pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan
memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat
manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah
pusaka yang sudah sunyi sepi,
(49:9) untuk mengatakan kepada orang-orang yang
terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di
sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan
di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.
Setelah Sion
dipulihkan, TUHAN BERKENAN DAN TUHAN MENJAWAB DOA-DOA PERMOHONAN.
Jadi, sebelum
terjadi pemulihan; Tuhan tidak pernah berkenan dan Tuhan tidak pernah menjawab
doa-doa, sekalipun menangis darah.
Banyak orang
berdoa supaya terwujud ini dan itu tetapi semuanya kehendak Tuhan yang jadi.
Ada satu doa
dengan mudah Tuhan kabulkan, yaitu; jika tujuan doa itu hanya untuk menyenangkan hati Tuhan, hanya untuk
memuliakan nama Tuhan.
Jadi jangan
salahkan Tuhan jika doa tidak dikabulkan, sehingga jengkel, putus asa, lalu
marah kepada Tuhan hingga akhirnya meninggalkan pelayanan.
Setelah Sion
dipulihkan, Tuhan berkenan dan Tuhan menjawab doa-doa permohonan, selanjutnya TUHAN
MEMBUAT SION MENJADI PERJANJIAN BAGI UMAT MANUSIA.
Kata dasar
perjanjian adalah janji. Janji = hukum yang tertulis dalam kitab suci = firman
Tuhan.
Menjadi
perjanjian bagi umat manusia memberi arti 2 hal;
YANG PERTAMA.
2 Korintus 3:
2-3
(3:2) Kamu adalah surat
pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan
kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup,
bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati
manusia.
Menjadi surat
pujian, surat Kristus yang dapat dikenal dan
dibaca oleh orang lain.
Kalau menuruti
firman, berarti hidup oleh firman sampai firman itu mendarah daging, inilah
yang disebutkan dengan surat pujian, surat Kristus yang dapat dikenal dan dibaca oleh semua orang lain.
Kalau umpamanya
kita memiliki kasih, dan dengan kasih itu kita sanggup menutupi dosa, sama
dengan membaca 1 Petrus 4: 8. Sebaliknya ada 14 perbuatan kasih, maka orang
akan melihat 1 Korintus 13. Kalau setia beribadah melayani kepada Tuhan, maka
orang akan tahu bahwa itu adalah hukum yang keempat, yang tertulis pada loh
batu yang pertama. Dan lain sebagainya.
Sebab firman
itu bukan lagi dituliskan pada loh-loh batu, melainkan dimeteraikan oleh Roh Kudus pada
loh-loh daging, yaitu di dalam
hati
manusia.
YANG KEDUA.
2 Korintus 3:
5-6
(3:5) Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk
memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan
kami adalah pekerjaan Allah.
(3:6) Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru,
yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang
tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
Menjadi
pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru = pelayanan Roh.
Pelayanan roh
dapat mengubahkan manusia, menjangkau batin dan mengubahkan batin manusia.
Tetapi pelayanan lahiriah persis seperti zaman hukum Taurat, beribadah hanya
secara lahiriah saja; menjangkau tubuh/lahiriah, mulut memuji Tuhan tetapi hati
jauh dari Tuhan.
Biarlah kiranya
Tuhan memulihkan ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan yang Tuhan
percayakan ini, Tuhan pulihkan nikah, Tuhan pulihkan segala sesuatunya.
Kuasa
menjadi perjanjian bagi umat manusia.
Yesaya 49: 8-9
(49:8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku
berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan
menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian
bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi
kembali dan untuk membagi-bagikan tanah
pusaka yang sudah sunyi sepi,
(49:9) untuk mengatakan
kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di
dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak
pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi
mereka.
YANG PERTAMA: “UNTUK
MEMBANGUNKAN BUMI KEMBALI”
= membangunkan
kerohanian yang tertidur.
Kerohanian yang
tertidur = orang malas; tidur sebentar, mengantuk sebentar, melipat tangan
sebentar, untuk tidur kembali.
Kalau kita
perhatikan ladang orang malas; ditumbuhi oleh onak/semak duri, dan jeruju,
kemudian temboknya rubuh = tidak ada penjagaan dari Tuhan.
Tetapi dengan
menjadi perjanjian bagi umat manusia; sanggup membangunkan kerohanian yang
tertidur.
YANG KEDUA: “UNTUK
MEMBAGI-BAGIKAN TANAH PUSAKA YANG SUDAH SUNYI SEPI”
Allah telah
menjanjikan tanah kanaan kepada nenek moyang bangsa Israel, yaitu Abraham,
Ishak dan Yakub.
Selanjutnya kanaan
itu akan diberikan kepada 12 suku Israel, kecuali suku Lewi. Jadi seluruh luas
tanah kanaan itu menjadi milik pusaka dari 12 suku Israel, kecuali suku Lewi.
Namun untuk
suku Lewi, mereka tidak mendapat bagian dari tanah pusaka, yang menjadi bagian
mereka adalah Tuhan dan milik pusaka mereka adalah sepersepuluh. Ibadah adalah bagian kita dan
Tuhanlah yang menjadi milik pusaka
kita, maka dengan demikian ibadah ini tidak akan sunyi sepi.
Sedikit
kesaksian; ada 7 bersaudara dari ayah saya; 2 laki-laki dan 5 perempuan, dan ayah
saya adalah laki-laki yang paling muda. Orang tua dari orang tua saya sudah
mewariskan hartanya untuk menjadi bagian anak-anaknya,
termasuk ayah saya, antara lain sawah, ladang, rumah dengan tanah/halaman yang
begitu luas. Tetapi sampai saat ini saya belum mendapat warisan sebagai milik
pusaka saya, karena anak dari bapa tua saya telah mengambil semua itu, termasuk
apa yang menjadi bagian saya.
Tetapi bagi
saya itu tidak menjadi soal, karena bagian saya adalah Tuhan, milik pusaka saya
adalah ibadah dan pelayanan ini.
Kalau kita
menganggap bahwa Tuhan adalah bagian kita, dan ibadah pelayanan menjadi milik
pusaka kita, maka ibadah dan pelayanan tidak akan menjadi sunyi sepi.
Dan kalau kita
perhatikan sekarang, perselisihan antara Israel dan Hamas juga karena tanah,
sehingga ibadah pelayanan menjadi sunyi sepi.
Saudaraku, asal
ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Makanan à kebenaran firman yang menyucikan, sedangkan pakaian à kasih Allah yang berguna
untuk menutupi dosa ketanjangan.
Juga dalam Yesaya 4: 1; “Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta
berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya
biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada
kami!"”.
YANG KETIGA:
-
“MENGATAKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TERKURUNG: KELUARLAH!”
Artinya; berkuasa membebaskan mereka yang terikat, terbelenggu dengan
segala perkara-perkara yang ada di muka bumi ini.
-
“MENGATAKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG ADA DI DALAM GELAP: TAMPILLAH!”
Artinya; menerangi mereka yang berada di dalam kegelapan, supaya akhirnya
tampil dan bersinar terang, sama seperti 7 sidang jemaat di Asia kecil; Tuhan
berusaha menyelidiki, mengoreksi, menyucikan dosa mereka, mengambil aib dari 7
sidang jemaat di Asia kecil, supaya kelak mereka tampil sebagai 7 pelita di
atas kaki dian, menjadi terang dunia, menjadi 7 mata Tuhan di atas muka bumi.
Bagaimana
dengan kita semua, mungkinkah kita menjadi perjanjian bagi umat manusia? Tetapi
tidak ada yang mustahil kalau kita terus berjuang, berjuang dan berjuang.
Perjuangan kita
bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan tipu muslihat dari Iblis/Setan,
itulah roh jahat dan roh najis.
Yesaya 49:
22-23
(49:22) Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku
akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang
panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka akan a.
(49:23) Maka raja-raja
akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri
mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke
tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat
malu."
Selanjutnya,
Tuhan akan mengangkat tangan-Nya, menyatakan kebesaran-Nya kepada bangsa-bangsa
untuk suku-suku bangsa, selanjutnya diserahkan, mereka akan menggendong anak
laki-laki, kemudian akan mendukung anak perempuan di atas bahu mereka.
Artinya;
terbeban dengan ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Selanjutnya, “raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan
permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu”
Dan kalau ini
terjadi, maka beban kita menjadi ringan dan memudahkan perjalanan kita untuk
masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Banyak
pekerjaan besar yang sedang menantikan kita semua, tetapi langkah ini rasanya
berat.
Oleh sebab itu,
biarlah ibadah ini kita tanggung bersama, sebab ibadah ini bukan milik gembala
sidang, melainkan pemberian dari Tuhan, dan biarlah kita pikul bersama
di atas pundak
kita masing-masing sebagai kebenaran
yang sejati.
Biarlah Tuhan
memulihkan segala sesuatunya, dan Tuhan berkata: “Aku menjadikan segala sesuatu baru, berarti, indah pada waktunya”, dan perkataan itu tepat dan benar
= firman Allah “Ya” dan “Amin”, tidak perlu diragukan lagi.
Kemudian, “mereka akan sujud
kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu”, mengakui bahwa Tuhan mengasihi Sion, mengakui bahwa Tuhan
menyatakan kemuliaan-Nya di atas gunung Sion.
Mazmur 133: 1-3
(133:1) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam
bersama dengan rukun!
(133:2) Seperti minyak
yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan
ke leher jubahnya.
(133:3) Seperti embun
gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk
selama-lamanya.
Tuhan
memerintahkan berkat dan kehidupan untuk selama-lamanya ke atas gunung Sion.
Alasan Tuhan
memerintahkan berkat dan kehidupan untuk selama-lamanya ke atas gunung Sion;
1.
Ada kesatuan =
diam bersama dengan rukun.
Ketika ada kesatuan/diam bersama dengan rukun; alangkah baiknya dan
alangkah indahnya.
Setelah persekutuan antar kandang penggembalaan terjadi, kemudian
persekutuan antara kafir dan Israel terwujud, maka Tuhan melihat alangkah baik dan indahnya.
Baik, berarti; seperti Tuhan baik = segambar dan serupa dengan Allah.
Indah, sama seperti pelangi yang berbeda-beda warna tetapi menyatu. Indah =
elok.
2.
Minyak di atas
kepala Harun à urapan Roh Kudus.
Tuhan mencurahkan urapan Roh Kudus, seperti minyak di atas kepala Harun.
3.
Seperti embun
gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Firman Allah membasahi
setiap hati kita = tanah yang baik, tanah yang subur.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment