IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 05 SEPTEMBER 2014
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: TUHAN
MEMPERHATIKAN DAN MENDENGARNYA
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan
yang abadi.
Kita bersyukur oleh karena kemurahan Tuhan, kita masih
diberi kesempatan untuk beribadah, melayani kepada Tuhan, menikmati kemurahan
dan kasih Tuhan, lewat pembukaan rahasia firman Tuhan dan perjamuan suci.
Kita kembali memperhatikan KITAB MALEAKHI.
Maleakhi 3: 16
(3:16) Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan
TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis
di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang
menghormati nama-Nya."
Perkataan-perkataan orang yang takut akan Tuhan sifatnya
mengingatkan dan membangun sesamanya.
Adapun perkataan-perkataan orang yang takut
akan Tuhan kepada sesamanya adalah;
“TUHAN MEMPERHATIKAN DAN MENDENGARNYA”
Yeremia 8: 4-6
(8:4) Engkau harus mengatakan kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN:
Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling,
masakan ia tidak kembali?
(8:5) Mengapakah bangsa ini berpaling,
berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali.
(8:6) Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka tidak berkata dengan jujur! Tidak
ada yang menyesal karena kejahatannya dengan mengatakan: Apakah yang telah
kulakukan ini! Sambil berlari semua mereka berpaling, seperti kuda yang
menceburkan diri ke dalam pertempuran.
Orang yang takut akan Tuhan berkata kepada sesamanya,
bahwa Tuhan telah memperhatikan dan mendengarkan.
Yang Tuhan perhatikan
adalah mereka berpaling terus menerus karena mereka berpegang pada tipu daya.
Selanjutnya Tuhan itu mendengar, yang Tuhan dengarkan adalah mereka tidak berkata jujur
saat berpaling.
Kemudian, pada saat berpaling mereka menolak untuk
kembali dan tidak ada yang menyesal atas kejahatan yang mereka perbuat.
Jadi, sekali lagi saya katakan; perkataan-perkataan orang
yang takut akan Tuhan sifatnya membangun dan mengingatkan.
Mari kita perhatikan satu kisah yang menarik ...
Keluaran 7: 1-2
(7:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
(7:2) Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan
Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.
Tuhan telah mengangkat Musa sebagai Allah bagi Firaun,
dan Tuhan mengangkat Harun sebagai nabi bagi Musa.
Kemudian sebagai orang yang takut akan Tuhan, Musa harus
mengatakan segala yang diperintahkan oleh Tuhan kepada Firaun dengan satu
tujuan; supaya bangsa Israel dibebaskan dari Mesir, dari tanah perbudakan.
Keluaran 7: 8-10
(7:8) Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
(7:9) "Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat,
maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu
di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."
(7:10) Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti
yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan
tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi
ular.
Musa dan Harun melakukan sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Tuhan, di mana Harun melemparkan tongkatnya di hadapan
Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu berubah menjadi ular.
Mazmur 45: 7
(45:7) Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
Ibrani 1: 8
(1:8) Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap
untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
Tongkat Kerajaan Allah adalah tongkat kebenaran.
Jadi, kalau tongkat itu dilepaskan, maka akan berubah
menjadi ular. Kalau seseorang melepaskan kebenaran dari dirinya, maka
kehidupannya akan berubah menjadi sama seperti ular, jahat, licik, dan penuh
tipu daya.
Harun dan Musa telah menunjukkan hal itu di depan Firaun
dan para pegawainya.
Yehezkiel 20: 37
(20:37) Aku akan membiarkan kamu lewat dari
bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung
kamu.
Di sini dikatakan: “Aku
akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke
kandang dengan menghitung kamu.”
Artinya; kebenaran itu yang menjadi gembala dan
menggembalakan kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan, itulah yang
benar, sebagaimana saya dan saudara telah memberi diri digembalakan oleh firman
pengajaran yang rahasianya disingkapkan, yang disebut juga cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus = firman pengajaran mempelai.
Sekarang kita kembali memperhatikan Keluaran 7.
Keluaran 7: 11-12
(7:11) Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang
berilmu dan ahli-ahli sihir; dan mereka pun, ahli-ahli Mesir itu, membuat
yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
(7:12) Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu
menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan
tongkat-tongkat mereka.
Tetapi orang-orang yang berilmu dan ahli-ahli sihir dari
orang Mesir juga membuat yang demikian dengan ilmu mantera mereka, tetapi tongkat
Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
Di dalam Keluaran 7: 11-12 ini, orang-orang yang berilmu
dan ahli-ahli sihir namanya tidak disebutkan. Tetapi Rasul Paulus menyingkapkan
nama mereka dalam 2 Timotius.
2 Timotius 3: 8
(3:8) Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan
iman mereka tidak tahan uji.
Yanes dan Yambres menentang Musa, mereka menentang
kebenaran, sebab akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji, sehingga
walaupun selalu ingin diajar namun tidak dapat mengenal kebenaran.
Yanes dan Yambres adalah gambaran dari nabi-nabi palsu,
yang juga dipakai oleh Iblis/Setan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
ajaib.
Matius 7: 22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu,
dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Nabi-nabi palsu itu sanggup melakukan perkara-perkara
yang ajaib, termasuk memanifestasikan Roh Kudus.
Jadi, jangan salah, bukan berarti mereka yang sanggup
mengadakan manifestasi itu dibenarkan, tidak! Sebab Setan pun sanggup melakukan
hal demikian melalui kaki tangannya, yaitu nabi-nabi palsu.
Oleh sebab itu, di hari-hari terakhir ini kita harus
mengawasi diri, mengawasi ajaran yang telah kita terima di manapun kita berada,
menjadi teladan dalam perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut
pandang, gerak-gerik, juga menjadi teladan dalam kesucian dan kebenaran, memperhatikan
segala sesuatu yang sudah Tuhan percayakan, termasuk firman pengajaran mempelai
yang disebut juga cahaya Injil tentang Kemuliaan Kristus.
Mereka yang beribadah hanya sebatas mujizat, sesungguhnya
akal mereka bobrok dan kerohanian mereka rapuh sekali, tidak tahan uji. Banyak
orang yang seperti ini; ingin diajar, tetapi sampai kapanpun mereka tidak akan
mengenal kebenaran.
Sesungguhnya Musa telah melakukan sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Tuhan namun ahli-ahli sihir tadi juga menunjukkan
demonstrasi apa yang mereka punya, namun sesungguhnya mereka adalah kaki tangan
dari Firaun, raja Mesir, gambaran dari Iblis/Setan.
2 Korintus 11: 13-14
(11:13) Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja
curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul
Kristus.
(11:14) Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
Dengan tegas Rasul Paulus mengatakan bahwa hamba-hamba
Tuhan, termasuk rasul-rasul, juga dipakai menjadi kaki tangan dari Iblis/Setan,
dan mereka menyamar sebagai rasul-rasul Kristus, menyamar sebagai malaikat
Terang.
Di sinilah rasa ucapan syukur kita kepada Tuhan yang
begitu limpah karena kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai.
Saya tidak mengatakan pemberitaan firman yang lain itu
salah. Saya hanya mau menegaskan bahwa cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus
adalah firman pengajaran yang rahasianya disingkapkan, yang sanggup
menyingkapkan perjanjian lama, firman para nabi, artinya; cahaya Injil tentang
Kemuliaan Kristus itu sanggup menyingkapkan segala yang terselubung sampai
akhirnya perubahan itu membawa kita kembali pada wujud yang semula, menurut
gambar dan rupa Allah (2 Korintus 4: 3-4, 2 Korintus 3: 14).
Dampak negatif menolak perkataan
orang-orang yang takut akan Tuhan.
Keluaran 7: 13
(7:13) Tetapi hati Firaun berkeras,
sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya
-- seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Firaun mengeraskan hati sehingga ia tidak mau
mendengarkan perkataan Musa dan Harun, di mana perkataan mereka itu sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan.
Yeremia 8: 6
(8:6) Aku telah memperhatikan dan mendengarkan: mereka tidak berkata dengan
jujur! Tidak ada yang menyesal karena kejahatannya dengan mengatakan: Apakah yang telah kulakukan ini! Sambil
berlari semua mereka berpaling, seperti kuda
yang menceburkan diri ke dalam pertempuran.
Orang yang berpaling dari Tuhan tidak menyesal atas
perbuatan kejahatan mereka, justru mereka membela diri dan berkata: “Apakah yang telah kulakukan ini!”,
persis seperti Firaun; sekalipun Musa dan Harun telah berbuat seperti apa yang
diperintahkan Tuhan, namun Firaun tetap mengeraskan hati.
Mereka yang mengeraskan hati digambarkan seperti kuda
yang menceburkan diri ke dalam pertempuran.
Sehingga Tuhan memberi suatu perbandingan ...
Yeremia 8: 7
(8:7) Bahkan burung ranggung di udara
mengetahui musimnya, burung tekukur, burung
layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi
umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN.
Di sini kita melihat;
-
Burung ranggung di udara
mengetahui musimnya, apabila ia terbang tinggi jauh, ia akan kembali ke
tempatnya semula, di mana ia bersarang.
-
Burung tekukur, burung
layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya.
Tetapi orang yang mengeraskan hati tidak berpegang pada
hukum Tuhan, tidak mengenal kebenaran/firman Tuhan, mereka berpaling dan terus
berpaling, tidak ada keinginan untuk kembali kepada Tuhan, itulah orang yang
keras hati.
Saudaraku, jangan mempertahankan diri dalam kebodohan,
sebab apa artinya kita merasa diri kuat seperti kuda tetapi binasa karena kebodohan.
Roma 9: 17-18
(9:17) Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku
membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan
kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya
nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
(9:18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
Tuhan itu turut menegarkan, mengeraskan hati orang yang
keras hati.
Ketika Firaun mengeraskan hati 10 kali, maka Tuhan juga
mengeraskan hati Firaun 10 kali lewat 10 tulah, tujuannya; Tuhan ingin
memperlihatkan kemuliaan-Nya dan supaya nama Tuhan dimasyhurkan di seluruh
bumi.
Lebih mudah seseorang yang tertangkap basah karena
melakukan dosa perzinahan lalu diubah oleh Tuhan, dari pada orang yang dari
lahir sudah menjadi Kristen dan ada di rumah Tuhan tetapi tetap mempertahankan
kekerasan hatinya.
Lebih jauh kita melihat ...
Roma 9: 19-23
(9:19) Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi
yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?"
(9:20) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang
dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk
aku demikian?"
(9:21) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk
membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia
dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
(9:22) Jadi, kalau untuk menunjukkan
murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya,
Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang
telah disiapkan untuk kebinasaan --
(9:23) justru untuk menyatakan kekayaan
kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah
dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
Jadi, Tuhan tidak salah apabila Ia menaruh belas kasihan
kepada siapa Ia menaruh belas kasihan, dan Tuhan bermurah hati kepada siapa
Tuhan bermurah hati.
Jadi, hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau
usaha orang tetapi semua tergantung pada kemurahan hati Tuhan.
Firaun bisa saja melembutkan dirinya untuk membebaskan
bangsa Israel dari tanah Mesir, rumah perbudakan, tetapi tadi dikatakan: Tuhan
hendak menyatakan kemuliaan-Nya supaya nama-Nya dimasyhurkan.
Pilihan itu terletak/dimiliki oleh setiap orang, setiap
individu.
Firaun telah memilih dengan mengambil sikap mengeraskan
hati. Sesungguhnya, kehendak manusia akan berjalan bersama-sama dengan kehendak
Tuhan, kalau kita memilih apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Jadi, manusia tidak bisa dipaksa oleh Tuhan. Kalau ia
memilih, itu terserah padanya, Tuhan tidak memaksa, oleh sebab itu, Tuhan
menaruh belas kasih kepada siapa Ia berbelas kasih.
Manusia bukanlah bonekanya Tuhan yang digerakkan oleh
benang tipis Tuhan, tidak seperti itu.
Pertanyaannya: MENGAPA ALLAH TURUT MENGERASKAN HATI
FIRAUN?
Keluaran 1: 8-11
(1:8) Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang
tidak mengenal Yusuf.
(1:9) Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat
banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
(1:10) Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya
mereka jangan bertambah banyak lagi dan -- jika terjadi peperangan -- jangan
bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri
ini."
(1:11) Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka
harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
Firaun telah mengambil pilihannya, ia harus menindas
bangsa Israel.
Dia adalah orang yang tidak mengenal Yusuf, dan
selanjutnya ia harus menindas bangsa Israel dengan cara kerja paksa, sampai
memahitkan hati dari bangsa Israel dan Tuhan ijinkan itu terjadi.
Dahulu sebelum Firaun ada, bangsa Israel tidak
diperlakukan demikian, tetapi dengan munculnya raja yang tidak mengenal Yusuf,
dia inilah yang menindas bangsa Israel.
Kalau bangsa Israel tidak tertindas, bangsa Israel akan
merasa nyaman di Mesir.
Orang yang senantiasa merasa nyaman dengan zona
kenyamanan adalah orang yang tidak mau memikul salibnya, sementara kalau bangsa
Israel tetap berada di Mesir, mereka tidak akan beribadah kepada Tuhan.
Sekarang kita perhatikan ...
Mazmur 18: 26-28
(18:26) Terhadap orang yang setia Engkau
berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak
bercela,
(18:27) terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku
belat-belit.
(18:28) Karena Engkaulah yang menyelamatkan
bangsa yang tertindas, tetapi orang yang memandang
dengan congkak Kaurendahkan.
Terhadap orang yang suci; Tuhan berlaku suci. Terhadap
orang yang bengkok hatinya; Tuhan berlaku belat-belit.
Karena Tuhanlah yang menyelamatkan bangsa yang tertindas,
tetapi orang yang memandang dengan congkak; direndahkan oleh Tuhan.
Matius 5: 7-8
(5:7) Berbahagialah orang yang murah
hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.
(5:8) Berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan
mendapat kemurahan.
Orang yang memiliki belas kasih akan memperoleh belas
kasih.
Tuhan membalas setimpal dengan perbuatan manusia.
Jadi jangan heran, jangan bingung kalau Tuhan mengeraskan
hati Firaun, sebab Tuhan ingin menyatakan kemuliaan-Nya, kemasyhuran-Nya di
atas muka bumi.
Selanjutnya, berbahagialah orang yang suci hatinya,
karena ia akan melihat Allah.
Jadi, kelanjutan orang yang murah hati adalah hatinya
suci, tetapi orang yang keras hati; hatinya jahat.
Oleh sebab itu, jangan mempertahankan kekerasan hati,
sebab itulah yang membuat seseorang menjadi bodoh.
Daniel 2: 21-22
(2:21) Dia mengubah saat dan waktu, Dia
memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan
pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
(2:22) Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang
tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
Tuhan mengubah saat dan waktu. Dia memecat raja dan
mengangkat raja. Dia memberi hikmat
kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian.
Dia yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga, yang
tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
Tuhan yang menentukan segala sesuatunya, dan kehendak-Nya
yang jadi, Dia yang mengatur masa dan waktunya. Biarlah kita berjalan sesuai
dengan apa yang menjadi kehendak-Nya saja, Dia yang memilih dan menentukan.
Percayalah, kalau kita berjalan bersama dengan Tuhan,
segala sesuatunya akan indah pada waktunya.
Lukas 19: 26
(19:26) Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang
ada padanya.
Setiap orang yang mempunyai; kepadanya akan diberi, tetapi
siapa yang tidak mempunyai; dari padanya akan diambil, juga apa yang ada
padanya, supaya kita semakin berkelimpahan di hadapan Tuhan.
Jadi, bukan semata-mata karena kehendak manusia.
Biarlah hati kita penuh dengan belas kasih, supaya kita memperoleh
belas kasih dari Tuhan.
Saya berharap sekali supaya Tuhan terus melimpahkan
pembukaan rahasia firman Tuhan, sebab apabila kita mempunyai, akan terus
dilimpahkan oleh Tuhan.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment