IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 17 SEPTEMBER 2014
Tema: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 26)
Subtema: TERANG ITU OLEH DIA & UNTUK DIA
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam
hari ini, dan kita akan membawa diri kita masing-masing rendah di bawah kaki
Tuhan, sujud menyembah Dia.
Namun terlebih dahulu kita memperhatikan surat Paulus
kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 1: 16
(1:16) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Di dalam Dialah (Kristus) telah
diciptakan segala sesuatu, baik yang ada di sorga maupun yang ada di bumi, baik yang kelihatan
maupun yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah
maupun penguasa; segala sesuatu dikerjakan oleh Dia dan untuk Dia.
Termasuk manusia diciptakan
oleh Dia dan selanjutnya kehidupan manusia diciptakan untuk Dia.
Jadi, manusia tidak boleh
hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, bahkan tidak boleh mementingkan
kepentingan golongan.
Yang hanya kita pikirkan
adalah Dia yang menciptakan manusia.
Roma 4: 17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya
ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang
mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya
apa yang tidak ada menjadi ada.
Allah menghidupkan orang mati
dan menjadikan segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada oleh kuasa firman-Nya.
Berarti, Yesus Kristus adalah firman Allah.
Yohanes 1: 1-3
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(1:2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
(1:3) Segala sesuatu
dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari
segala yang telah dijadikan.
Segala sesuatu dijadikan oleh
Dia, jadi semakin mempertegas Kolose 1: 16.
Dan juga, Dia (Yesus Kristus)
adalah Firman yang menjadikan segala sesuatu. Tanpa Dia tidak ada suatu pun
yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan-Nya.
Bukti bahwa Tuhan menjadikan
segala sesuatu.
Kejadian 1: 1-2
(1:1) Pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi, tetapi bumi;
- Belum
berbentuk = belum ada
wujudnya.
- Kosong = tidak ada isi = tanpa
penghuni.
- Gelap
gulita menutupi samudera raya.
Kita mengetahui kegelapan adalah tempat yang paling efektif untuk
menutupi dosa, itu sebabnya yang berkuasa dalam kegelapan adalah Iblis/Setan.
Oleh karena langit dan bumi belum
sempurna adanya, maka terlihat dengan jelas; Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, berarti; tidak
berdiam.
Sementara dalam 1 Korintus 3: 16, bahwa tubuh manusia
adalah rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam.
Selanjutnya dalam Efesus 2: 22, manusia adalah bangunan
Allah, tempat kediaman Allah di dalam Roh.
Jadi kesimpulannya; keadaan
langit dan bumi belum sempurna.
Supaya langit dan bumi ini
sempurna adanya, maka tindakan Allah berikutnya ...
Kejadian 1: 3
(1:3) Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Maka berfirmanlah Allah: “Jadilah
terang.”
Jadi pertama-tama, Allah berfirman
untuk menjadikan terang, itu dulu yang Tuhan jadikan, tidak yang lain-lain,
bukan tumbuh-tumbuhan, bukan pohon-pohon atau yang lain-lain.
Kejadian 1: 4
(1:4) Allah melihat bahwa terang
itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
Kemudian, Allah melihat bahwa
terang itu baik.
Yohanes 1: 4-5
(1:4) Dalam Dia ada hidup
dan hidup itu adalah terang manusia.
(1:5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
kegelapan itu tidak menguasainya.
Di dalam Kristus Yesus ada hidup, berarti; di luar Kristus
Yesus tidak ada hidup.
Dan hidup itu adalah terang
manusia, berarti; kalau kita hidup/kita ada sebagaimana ada, supaya kita
menjadi terang, itulah arti hidup, kalau manusia hidup tetapi tidak menjadi
terang, itu bukan hidup.
Itu sebabnya pertama-tama
Allah menjadikan terang, tidak yang lain.
Sangat jelas dalam 1 Petrus 2: 9, “Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”
Tuhan memanggil mereka kepada
terang-Nya yang ajaib, supaya di tengah-tengah pelayanan, mereka menjadi
terang, menjadi kesaksian, itulah hidup, itulah arti hidup bagi Tuhan dan
sesama.
Efesus 5: 8-9
(5:8) Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi
sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
(5:9) karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Oleh sebab itu, hiduplah
sebagai anak-anak terang, sebagaimana Tuhan telah memanggil kita keluar dari
kegelapan, sebab terang hanya berbuahkan:
- Kebaikan
Berarti; tidak ada keburukan.
- Keadilan
Berarti; memiliki sikap yang adil, tidak membeda-bedakan satu dengan
yang lain.
- Kebenaran
Berarti; hidup menuruti firman Tuhan, tidak menuruti yang lain-lain.
Kalau tidak hidup menurut firman, yang terjadi adalah
penyimpangan-penyimpangan = tanpa kebenaran.
Inilah buah dari terang, oleh
sebab itu, kita lanjut ayat 11-13 ...
Efesus 5: 11-13
(5:11) Janganlah turut
mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan
apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
(5:12) Sebab menyebutkan
saja pun apa yang dibuat oleh mereka di
tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
(5:13) Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh
terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
Jangan turut mengambil bagian
dari perbuatan-perbuatan yang gelap, sebab perbuatan itu tidak berbuahkan/tidak
menghasilkan apa-apa, bahkan menyebutkan perbuatan-perbuatan yang gelap
sajapun, itu sangat memalukan.
Jadi, segala sesuatu yang telah
ditelanjangi oleh terang itu akan menjadi nampak, sebab semua yang nampak
adalah terang.
Itu sebabnya pada ayat 8
dikatakan: “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan”
Berarti, segala perbuatan-perbuatan
yang gelap telah ditelanjangi oleh terang, sehingga semuanya menjadi nampak, dan
semua yang nampak adalah terang.
Jadi, hidup ini adalah terang,
sebab segala sesuatu yang terselubung telah ditelanjangi, telah disingkapkan,
dan apa yang terlihat ini/yang nampak adalah terang, itulah hidup.
Matius 5: 14
(5:14) Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi.
Terang dunia sama seperti kota
yang terletak di atas gunung, tidak mungkin tersembunyi, tidak ada lagi dosa
yang ditutup-tutupi, segala yang nampak/terlihat adalah terang, itulah hidup
manusia yang sebenarnya, itulah arti hidup di hadapan
Tuhan.
Syarat menjadi terang.
Matius 5: 15
(5:15) Lagipula orang tidak
menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas
kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian.
Arti rohaninya adalah tidak
menghakimi sesama dengan menggunakan ukuran manusia.
Gantang adalah satuan ukuran
dengan isi 3,125 kg.
Matius 7: 1-2
(7:1) "Jangan kamu
menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
(7:2) Karena dengan penghakiman
yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan
dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Kalau mengukur orang lain
dengan menggunakan ukuran sendiri, maka orang lain juga akan menggunakan ukuran
yang sama untuk mengukur kita. Oleh sebab itu, jangan menghakimi supaya tidak
dihakimi.
Dan ukuran manusia itu
terbatas, tidak ada kebenarannya.
Bukti bahwa ukuran manusia terbatas.
Yang Pertama.
1 Petrus 1: 24
(1:24) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala
kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi
kering, dan bunga gugur,
Kehidupan manusia itu sama
seperti rumput, segala kemuliaannya seperti bunga rumput, tetapi ketika rumput
menjadi kering dan bungapun gugur, tidak terlihat kemuliaannya, seperti itulah
kebenaran manusia; sifatnya tidak kekal, demikian halnya dengan mereka yang
berada di bawah hukum Taurat, menjalankan aturan-aturan sesuai dengan hukum
Taurat, misalnya; disunat secara lahiriah, kemudian berpegang pada hari ketujuh
(Sabat), namun yang melanggar hukum Taurat. Jadi, sekalipun memiliki semuanya
itu, tidak ada faedahnya dan tidak ada semaraknya = rumput menjadi kering,
bungapun gugur.
Sedangkan kebenaran yang
sifatnya kekal; berasal dari firman.
Oleh sebab itu, kalau manusia
mengukur sesamanya dengan menggunakan ukuran sendiri, itu tidak ada artinya,
sebab ukuran itu tidak menjadi tolak ukur untuk sebuah kebenaran di hadapan
Tuhan.
Yang Kedua.
Yakobus 4: 14
(4:14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi
besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan
lalu lenyap.
Hidup manusia itu sama seperti
uap; yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap, berarti; kebenaran manusia itu
sama seperti uap, TIDAK KEKAL.
Mengukur orang lain dengan
menggunakan ukuran sendiri; TIDAK AKAN MENJADI TERANG DI TENGAH DUNIA INI,
persis seperti pelita yang menyala lalu diletakkan di bawah gantang.
Banyak kerugian yang terjadi
kalau kita mengukur orang lain dengan ukuran manusiawi, selain kita tidak
menjadi terang di tengah dunia ini, juga tidak ada ucapan syukur terhadap
pemeliharaan, pembelaan, perlindungan Tuhan, yang ada hanyalah persungutan,
omelan, dan sebagainya, dan akhirnya tidak menjadi terang.
Inilah pelajaran bagi kita;
hidup ini terang, dan terang adalah hidup kita, supaya kita berarti.
Tidak perlu kita melihat dan
mengukur orang lain dengan ukuran manusiawi, apa yang terjadi; terjadilah.
Yang terpenting adalah
bagaimana hidup kita ini menjadi terang. Kalau tidak, persis seperti pelita
yang berada di bawah gantang, tidak bisa menerangi seisi rumah.
Terang dunia seperti kota yang
terletak di atas gunung, maksudnya; harus ada keterbukaan. Tetapi untuk menjadi
terang, terlebih dahulu diawali dari dalam rumah.
Oleh sebab itu ...
Yakobus 4: 13, 15-16
(4:13) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari
ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal
setahun dan berdagang serta mendapat untung",
(4:15) Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan
berbuat ini dan itu."
(4:16) Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian
adalah salah.
Selanjutnya, mereka itu
mengadakan suatu perencanaan, kegiatan tetapi bukan atas kehendak Tuhan,
sehingga mereka menyombongkan diri dengan segala kecongkakan, dan ini bukanlah menjadi
tolak ukur untuk sebuah kebenaran di hadapan Tuhan.
Kita kembali memperhatikan ...
Kejadian 1: 4-5
(1:4) Allah melihat bahwa terang
itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu
dari gelap.
(1:5) Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu
malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu Allah memisahkan terang
itu dari gelap.
Daalam 2 Korintus 6: 13-16 ...
(6:13) Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata
seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran
dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang
dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait
Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut
firman Allah ini: "Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di
tengah-tengah mereka, dan Aku akan
menjadi Allah mereka, dan mereka akan
menjadi umat-Ku.
Tuhan memisahkan terang dari gelap, sebab itu merupakan pasangan yang tidak seimbang.
Bagian dari terang itu antara
lain;
- Kebenaran yang bertolak belakang dengan kedurhakaan = pemberontak
- Kristus yang bertolak belakang dengan Belial = Iblis/Setan.
- Orang-orang percaya yang bertolak belakang dengan orang-orang
yang tak percaya = tidak berima.
- Bait Allah yang bertolak belakang dengan berhala = perzinahan.
2 Korintus 6: 17
(6:17) Sebab itu:
Keluarlah kamu dari antara mereka,
dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah
menjamah apa yang najis, maka Aku
akan menerima kamu.
Berupayalah memisahkan diri
dari perkara-perkara di atas tadi + jangan
menjamah apa yang najis.
Najis = haram. Apa yang haram
bagi Tuhan, tidak perlu disentuh, tidak perlu dijamah, apapun itu bentuknya.
Jangan menjamah apa yang
najis, berarti; terlepas dari segala perbuatan-perbuatan yang najis, supaya dua
tangan ini boleh kita gunakan untuk melayani Tuhan, mempersembahkan segala
korban, kita boleh mengangkat dua tangan sebagai tanda penyerahan hidup
sepenuhnya kepada Tuhan.
Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Mempersembahkan tubuh sebagai
persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah = ibadah yang
sejati.
Prakteknya:
Yakobus 1: 27
(1:27) Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan
Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu
dan janda-janda dalam kesusahan mereka,
dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
“Mengunjungi
yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka”, berarti; menjadi terang karena memperhatikan mereka yang belum
tergembala dan memperhatikan mereka yang belum menempatkan Kristus sebagai
kepala dalam hidup mereka.
- Mengunjungi yatim piatu;
memperhatikan mereka yang belum tergembala, tidak mempunyai gembala, sebagai
bapa/ibu rohani.
- Mengunjungi janda-janda;
memperhatikan mereka yang belum menempatkan Kristus sebagai kepala.
Orang yang mempersembahkan tubuh
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan, ia pasti
memperhatikan segala sesuatunya, termasuk yatim piatu dan janda-janda, bahkan
menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Persamaan dari
terang.
Kejadian 1: 5
(1:5) Dan Allah menamai terang
itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Allah menyebut terang itu
siang, dan Allah menyebut gelap itu malam.
Keterangan: TERANG ITU SIANG
1 Tesalonika 5: 4-6
(5:4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di
dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang.
Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti
orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
Perbuatan dari terang yang
disebut anak-anak siang adalah;
1. Berjaga-jaga
Dalam injil Matius 26, berjaga-jaga berarti; berdoa, menyembah selama 1
jam.
Tujuannya; supaya dimampukan untuk menghadapi segala
pencobaan-pencobaan, sebab roh itu memang penurut tetapi daging lemah.
Semua
orang pada dasarnya menginginkan segala sesuatu yang baik, semua yang benar
terjadi di dalam dirinya, dengan kata lain roh itu penurut, tetapi yang sangat
sukar untuk dilakukan, itu menunjukka bahwa daging itu lemah.
2. Sadar
Sadar, berarti; tidak pingsan, dalam injil Matius 15: 32, Tuhan memberi
makan 4000 orang dengan 7 roti dan beberapa ikan. Yesus Kristus tidak
membiarkan orang banyak pulang dalam keadaan lapar supaya tidak pingsan di
jalan.
Pingsan = tidak mati, tetapi tidak hidup à kehidupan yang tidak berarti,
tidak berguna di hadapan Tuhan.
Matius 15: 32-36
(15:32)
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh
belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan
mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan
lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
(15:33)
Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita
mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar
jumlahnya?"
(15:34)
Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?"
"Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
(15:35)
Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
(15:36)
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya
memberikannya pula kepada orang banyak.
Tuhan memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan beberapa ikan, Tuhan
tidak mengijinkan mereka pulang, supaya mereka tidak pingsan di jalan.
Pengikutan/pengiringan kita di hadapan Tuhan, sama seperti sedang
berjalan menuju Yerusalem baru, menuju rumah Bapa di sorga, untuk itu kita membutuhkan makanan, yaitu firman Allah supaya
memiliki kekuatan/daya sehingga tidak pingsan dijalan, untuk
itulah Yesus memberi 4000
orang makan dengan 7 roti dan beberapa ikan.
1 Petrus 5: 8-9
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan
keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
(5:9) Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu
tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Berjaga-jaga dan sadar, adalah kekuatan untuk melawan si Iblis yang
berjalan keliling, seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
Orang yang dapat ditelannya
adalah orang yang lemah, yaitu mereka yang tidak berjaga-jaga dan sadar.
Malam ini, lewat Ibadah Doa
Penyembahan kita sedang berjaga-jaga, kemudian kita menikmati firman Allah
sebagai makanan rohani supaya tetap sadar, tidak pingsan di tengah jalan menuju Yerusalem baru, rumah Bapa di sorga = sampai di dalam kerajaan
surga.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment