IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 SEPTEMBER 2014
Team: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 25)
Subtema: FIRMAN KRISTUS MENJADIKAN SEGALA SESUATU
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah
melayani Tuhan, dan sujud menyembah kepada Tuhan.
Sebelum kita merendahkan diri untuk
sujud menyembah di bawah kaki Tuhan, kembali kita
memperhatikan surat Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 1: 16
(1:16) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Di dalam Dialah (Kristus) telah
diciptakan segala sesuatu, baik yang ada di sorga, baik yang ada di bumi, baik yang kelihatan,
baik yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintahan
maupun penguasa.
Pendeknya; segala sesuatu
dikerjakan oleh Dia dan untuk Dia.
Roma 4: 17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya
ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang
mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya
apa yang tidak ada menjadi ada.
Allah yang menghidupkan orang
mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada,
menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah firman Allah, karena di dalam Dia
diciptakan segala sesuatu.
Sebagai pembuktian.
Yohanes 1: 1-3
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(1:2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
(1:3) Segala sesuatu
dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari
segala yang telah dijadikan.
Segala sesuatu dijadikan oleh
Dia (firman), dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang
telah dijadikan ini.
Yohanes 1: 10
(1:10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya.
Yesus adalah firman Allah,
Dialah yang menjadikan dunia ini.
Mari kita lihat; PERISTIWA
KETIKA LANGIT DAN BUMI DIJADIKAN/DICIPTAKAN.
Kejadian 1: 1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk
dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang
di atas permukaan air.
Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi, namun keadaan bumi pada saat itu belum sempurna, hal itu
terlihat jelas dalam 3 hal;
YANG PERTAMA: “BELUM BERBENTUK”
= belum ada wujudnya/belum
berwujud.
Ciri-ciri belum ada
wujudnya: tidak dapat bercermin/tidak
dapat dilihat pada cermin.
Yakobus 1: 21-22
(1:21) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan
kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(1:22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan
hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Membuang segala sesuatu yang
kotor dan kejahatan yang begitu banyak, selanjutnya hendaklah menjadi pelaku
firman, bukan hanya mendengar untuk melupakannya.
Untuk menjadi pelaku firman,
berarti; menerima firman Tuhan dengan lemah lembut, yang tertanam di dalam hati, di mana firman itu berkuasa untuk menyelamatkan jiwa.
Yakobus 1: 23-24
(1:23) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama
seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang
sebenarnya di depan cermin.
(1:24) Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi
atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Kalau hanya mendengar firman
dan bukan menjadi pelaku firman, seumpama seorang yang sedang mengamat-amati
mukanya di depan cermin, namun baru saja ia memandang dirinya, ia segera lupa
bagaimana rupanya/bentuknya/wujudnya = tidak dapat melihat diri/wujud nyata
melalui cermin, yang adalah firman Allah, menunjukkan bahwa keadaan seseorang
belum berbentuk, belum ada wujud nyata, yang disebabkan oleh segala sesuatu
yang kotor dan kejahatan yang banyak itu.
Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi, namun keadaan bumi pada saat itu belum sempurna, hal itu
terlihat jelas dalam 3 hal;
YANG KEDUA: “KOSONG”
Berarti, tidak berisi/tidak
berpenghuni.
1 Korintus 3: 16
(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Tubuh manusia adalah Bait
Allah, dan Roh Allah diam di dalamnya.
Jadi, penghuni rumah Tuhan
adalah Roh Allah. Demikian juga dalam suratan Efesus 2: 21-22, bangunan Allah adalah tempat kediaman Allah di
dalam Roh.
Kalau dikaitkan dengan pola
Tabernakel, Bait Allah terkena pada ruangan suci, di mana di dalamnya terdapat
3 macam alat;
1. Meja roti sajian = firman Allah.
2. Pelita emas = Roh Allah.
3. Mezbah dupa = kasih Allah.
Kalau kosong, berarti 3 hal
tersebut tidak ada di dalam rumah Tuhan, dan hal ini sangat mengandung resiko.
Kalau tidak menerima firman
Allah dengan lemah lembut, itu sangat berbahaya. Oleh sebab itu, terimalah
firman Allah dengan lemah lembut, sebab tidak ada artinya kita pintar-pintar,
bersandiwara dalam mendengar firman.
Siapakah kita yang tidak
mengargai firman Tuhan? Sekali lagi saya katakan; terimalah firman Tuhan
dengan lemah lembut.
Matius 12: 43-45
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia
pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak
mendapatnya.
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang
telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu
dan rapi teratur.
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang
lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya
keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan
berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Rumah yang kosong akan dimasuki oleh roh-roh yang
lain, dan apabila rumah itu dimasuki/diisi dengan roh-roh lain, maka keadaan
orang itu akan lebih parah dari yang semula.
Sesungguhnya, kalau kita
perhatikan rumah itu; bersih tersapu
dan rapi teratur.
- Bersih tersapu = tidak melakukan
hal-hal yang kotor.
Namun
yang menjadi pokok permasalahannya adalah rumah itu kosong sekalipun bersih
tersapu. Digambarkan seperti orang farisi, terlihat bersih tersapu/tidak kotor
pada bagian luarnya namun ruang hatinya kosong = munafik.
- Rapi teratur = hidup di bawah
hukum Taurat.
Teratur karena menuruti aturan-aturan dari hukum Taurat.
Tetapi rumah itu tetap dikatakan kosong, itu sebabnya saya katakan rapi
teratur = berada di bawah hukum Taurat.
Roma 2: 23-25
(2:23) Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau
sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
(2:24) Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena
kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain."
(2:25) Sunat memang ada
gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat;
tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat,
maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.
Memberi diri disunat sebagai
aturan yang berlaku bagi mereka yang berada di bawah hukum Taurat, tetapi
melanggar hukum Taurat = tanpa kebenaran = kosong.
Mereka yang berada di bawah
hukum Taurat akan mengikuti aturan, salah satunya disunat = rapi teratur.
Tetapi melanggar hukum Allah =
TANPA KEBENARAN = kosong.
Saya bersyukur, huruf itu
mati, tetapi roh menghidupkan, sehingga Tuhan selalu memberi pengertian yang
baru, dan ini saya syukuri.
Dan ternyata memang, orang
bisa saja rapi teratur, tetapi kosong, persis
seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, segala aturan-aturan itu
dijalankan menurut hakum Taurat, tetapi mereka juga melanggar
hukum Taurat.
Kemudian; mereka yang hidup di
bawah hukum Taurat; menjalankan ibadah secara lahiriah = hidup menurut daging.
Matius 15: 7-8
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya
tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan
Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh
dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan
ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Bibir memuji/memuliakan Tuhan
(itulah aturan), tetapi hatinya jauh dari Tuhan = menjalankan ibadah secara
lahiriah = menjalankan ajaran perintah manusia.
Roma 8: 5-7
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang
hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap
Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin
baginya.
Kalau hidup menurut daging;
memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak mungkin memikirkan hal-hal yang dari
Roh.
Berarti, kesimpulannya;
menjalankan ibadah secara lahiriah = TANPA
ROH ALLAH = kosong.
Kemudian, dalam injil Yohanes
8, orang yang kedapatan berbuat zinah akan dilempari sampai mati menurut hukum Taurat= TANPA KASIH = kosong.
Kesimpulannya; kosong, berarti
tanpa firman Allah, tanpa Roh Allah dan tanpa kasih Allah.
Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi, namun keadaan bumi pada saat itu belum sempurna, hal itu
terlihat jelas dalam 3 hal;
YANG KETIGA: “GELAP GULITA”
Berarti, berada dalam kuasa si
jahat.
Dalam 1 Yohanes 5: 19, dunia ini berada dalam kuasa si jahat.
1 Tesalonika 5: 4-7
(5:4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu
tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan
anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang
malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti
orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
(5:7) Sebab mereka yang tidur,
tidur waktu malam dan mereka yang mabuk,
mabuk waktu malam.
Tanda-tanda orang-orang
malam/orang-orang kegelapan;
- Tidur
Amsal 24: 30-33
(24:30)
Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal
budi.
(24:31)
Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya
tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.
(24:32)
Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu
pelajaran.
(24:33)
"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar
lagi untuk tinggal berbaring,"
Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar
lagi untuk tinggal berbaring = pemalas, tanpa aktifitas, tanpa
kegiatan-kegiatan, pekerjaan pelayanan di hadapan Tuhan.
Sehingga ladang si pemalas tersebut terlihat dengan jelas;
1. Ladang sipemalas ditumbuhi
onak dan tanahnya
tertutup dengan jeruju, artinya; suka menyakiti/menusuk hati orang lain.
Ladang/tanah
à hati.
Saudaraku, jangan bersungut-sungut dalam menjalankan tugas pelayanan
yang Tuhan percayakan ini, dan jangan malas.
2. Temboknya
sudah roboh, artinya; tanpa penjagaan, pemeliharaan, perlindungan dari Tuhan,
sehingga segala jenis binatang menghabisi dan merusak ladang si pemalas.
Binatang buas à hawa nafsu dan keinginan
daging, itu sebabnya daging adalah musuh dalam selimut, yang sekali waktu siap
untuk menerkam, kalau tidak ada penjagaan, pembelaan dan pemeliharaan dari
Tuhan.
Amsal 24: 34
(24:34)
maka datanglah kemiskinan seperti seorang
penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang
bersenjata.
Akhirnya;
1. Menjadi miskin = tidak mampu memberi korban dan persembahan yang terbaik kepada
Tuhan, sebagaimana dalam Roma 12: 1
dikatakan; persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus dan
berkenan kepada Tuhan, itulah ibadah yang sejati.
Jadi, di tengah-tengah ibadah ini kita harus membawa korban dan
persembahan kepada Tuhan, tetapi bagaimana mungkin orang miskin membawa korban
persembahannya kepada Tuhan? Dia tidak akan mampu
mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan
kepada Tuhan karena kemiskinannya
(miskin rohani).
2. Dalam kekurangan = kelemahan-kelemahan.
Lawan kata kurang adalah lebih/tambah, berarti kalau seseorang dalam
kekurangan, menunjukkan bahwa ia adalah orang yang tidak mau mencari kerajaan
Sorga dan kebenarannya.
Sebaliknya, apabila seseorang mencari kerajaan sorga dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan, sesuai dengan Matius 6: 33
Tanda-tanda orang-orang
malam/orang-orang kegelapan;
- Mabuk
Efesus 6: 18
(5:18)
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan
Roh,
Mabuk, berarti; hidup menurut hawa nafsu daging.
Galatia 5: 16-17, 19-21
(5:16)
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan
daging.
(5:17)
Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga
kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
(5:19) Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa
nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah.
Tabiat-tabiat daging
antara lain;
1. Percabulan 6.
Perseteruan 11.
Percideraan
2. Kecemaran 7.
Perselisihan 12.
Roh pemecah
3. Hawa nafsu 8.
Iri hati 13.
Kedengkian
4. Penyembahan berhala 9.
Amarah 14.
Kemabukan
5. Sihir 10.Kepentingan
diri sendiri 15. Pesta pora
Ada 15 perbuatan daging, dan mereka yang hidup menurut hawa nafsu
daging tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga,
sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal dari daging (Roma 8:5) namun keinginan daging
adalah maut (Roma 8:6).
Itulah yang terjadi ketika
langit dan bumi diciptakan, namun dalam keadaan belum sempurna, sehingga
kerugiannya ...
Kejadian 1: 2
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita
menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air.
Roh Allah hanya sebatas melayang-layang saja.
Melayang-layang = tidak
tinggal diam.
Kalau kita ingat peristiwa air
bah mulai surut, Nuh melepaskan burung merpati sebanyak 3 kali. Pada saat yang
ketiga kalinya, burung itu tidak kembali kepada Nuh, artinya; roh itu sudah
tinggal diam di dalam rumah Tuhan, tidak lagi melayang-layang.
Jadi adalah kerugian yang besar bila seseorang belum berbentuk, kosong dan gelap
gulita.
Untuk itulah Allah melanjutkan
pekerjaan-Nya, supaya langit bumi yang diciptakan-Nya itu sempurna adanya,
sehingga Allah berfirman untuk menyempurnakan ciptaan-Nya mulai dari Kejadian 1: 3-31, dimana Allah berfirman sebanyak 9 kali untuk
menyempurnakan langit dan bumi, ciptaan-Nya.
Kejadian 1: 31
(1:31) Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari keenam.
Setelah Allah selesai menciptakan
langit dan bumi dengan 9 kali berfirman, Allah melihat segala yang dijadikannya
itu sungguh amat baik, sempurna adanya.
9 kali Allah berfirman untuk
menyempurnakan ciptaan itu, artinya; Allah menjadikan langit dan bumi menjadi
sempurna, lewat firman yang Diurapi, itulah firman Kristus.
Angka 9 à angka Roh Kudus, itulah;
- 9 buah Roh Kudus.
- 9 karunia-karunia Roh Kudus.
Roma 10: 17
(10:17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman timbul dari mendengar
firman Kristus/firman yang diurapi, bukan dari melihat.
Firman yang diurapi adalah firman yang murni, tidak
ditambahkan dan tidak dikurangkan = ayat yang satu menerangkan ayat yang lain
sampai terjadi penyingkapan rahasia firman, untuk menyingkapkan segala yang terselubung
(2 Korintus 3:14/2 Korintus 4:3-4).
Oleh sebab itu, saudara perlu
mendoakan gembala sidang supaya Tuhan mengurapi dalam setiap pemberitaan firman
Tuhan, sebab lewat pemberitaan firman Kristus ini menimbulkan iman bagi saya
dan saudara.
Namun tidak cukup hanya
berdoa, melainkan harus ditindaklanjuti dengan membawa diri rendah saat
mendengar firman Tuhan. Kalau hanya berdoa tetapi tidak membawa diri rendah di
bawah kaki Tuhan saat mendengar firman seperti Maria, itu adalah kekejian di
hadapan Tuhan.
Iman yang benar timbul dari mendengar firman Kristus, firman yang
diurapi seperti imannya Abraham, sehingga
Allah menyatakan janji-Nya kepada Abraham sebagai Bapa banyak bangsa.
Roma 4: 16-17
(4:16) Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya
merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan
Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi
mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab
Abraham adalah bapa kita semua, --
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya
ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan
firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Kebenaran berdasarkan iman
merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan
Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi
mereka yang hidup dari iman Abraham.
Biarlah kita mengikuti contoh teladan dari Abraham, di mana
kebenarannya adalah kebenaran oleh karena iman; percaya walaupun tidak melihat,
sehingga firman Allah itu mampu menjadikan segala sesuatu yang tidak ada
menjadi ada dan menghidupkan yang mati, dan firman itu berlaku bagi Abraham dan
bagi mereka yang mengikuti teladan iman Abraham sendiri.
Yohanes 1: 1, 14
(1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
Ketika firman itu mendarah
daging, menjadi manusia; penuh kasih
karunia dan kebenaran.
Roma 4: 18-22
(4:18) Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap,
namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak
bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti
keturunanmu."
(4:19) Imannya tidak
menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah,
karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah
tertutup.
(4:20) Tetapi terhadap
janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat
dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
(4:21) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk
melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
(4:22) Karena itu hal ini diperhitungkan
kepadanya sebagai kebenaran.
Abraham percaya terhadap
janji-janji Allah/firman Allah yang sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi
ada, dan yang sanggup menghidupkan yang mati, sehingga Abraham berharap dan percaya
bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut apa yang telah dijanjikan
oleh Allah.
Kepercayaan dari Abraham ini
diperhitungkan sebagai kebenaran.
Kesimpulannya; Abraham
dibenarkan oleh iman, dan tindakannya adalah;
- Ia tidak menjadi lemah
walaupun ia mengetahui bahwa tubuhnya sudah sangat lemah.
Bagaimana dengan kita? Terlebih yang usia muda,
biarlah kita lebih lagi.
- Rahim Sara (isterinya) telah
tertutup = mandul.
- Ibrani 11: 12
(11:12)
Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti
bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung
banyaknya.
Abraham telah mati pucuk, karena pada waktu itu ia sudah berumur 100
tahun.
Mati pucuk, artinya; tidak ada lagi benih untuk memberi keturunan,
tetapi sekalipun demikian, Abraham tetap percaya, sehingga itu diperhitungkan
sebagai kebenaran.
Secara manusiawi, 3 perkara tersebut adalah hal-hal
yang tidak mungkin bagi Abraham untuk menjadi bapa bagi banyak bangsa tetapi
oleh karena iman Abraham, Ia percaya atas janji-janji Allah. Apa yang tidak
mungkin bagi manusia mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil bagi Allah (Lukas 1:36-37).
Dampak positifnya.
Ibrani 11: 9
(11:9) Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu
seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak
dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris
janji yang satu itu.
1. Menjadi ahli waris, sebab
janji-janji Allah tergenapi, di mana Allah memberikan tanah perjanjian, itulah
tanah Kanaan.
Menjadi ahli waris, sebab yang menjadi
bagian kita adalah Tuhan dan yang menjadi milik pusaka kita adalah ibadah
pelayanan.
2. Abraham menjadi bapa bagi
banyak bangsa, dialah bapa bagi orang beriman.
Roma 9: 7
(9:7)
dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham,
tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang
akan disebut keturunanmu."
Keturunan Abraham berhak menerima janji-janji Allah, itulah yang
berasal dari Ishak.
Ishak à anak perjanjian.
Firman tergenapi dalam
kehidupan Abraham.
Kita membutuhkan firman
Kristus, firman yang diurapi. Kita telah melihat keadaan langit dan bumi pada
mulanya belum sempurna, tetapi Tuhan berfirman sebanyak 9 kali untuk
menyempurnakan ciptaan-Nya.
Demikian halnya dalam kehidupan
saya dan saudara yang kita lihat dari kehidupan Abraham, dijadikan bapa dari banyak bangsa, bapa bagi orang beriman.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
Tuhan Yesus memberkatimu...
ReplyDelete