IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 JANUARI 2015
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: MELAYANI
TAKHTA ANAK DOMBA SIANG DAN MALAM DALAM KESUCIAN
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan
yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dapat
melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, untuk yang
pertama kali di tahun 2015 ini.
Kita kembali memperhatikan KITAB MALEAKHI.
Maleakhi 3: 17
(3:17) Mereka akan menjadi milik
kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan.
Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang
melayani dia.
Menjadi milik kesayangan Tuhan karena melayani Dia.
Ayat yang sama ...
Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan
berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku
sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan
imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan
kepada orang Israel."
Yang menjadi harta kesayangan: melayani Tuhan dalam
kesucian/kekudusan.
Kerajaan imam berbicara tentang pelayan-pelayan Tuhan.
Mari kita melihat; PELAYANAN DALAM KESUCIAN.
2 Timotius 2: 20-21
(2:20) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan
perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang
kurang mulia.
(2:21) Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan
menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak
untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Jika melayani Tuhan dalam kesucian sama seperti perabot
dalam rumah yang besar, dipakai tuannya dan disediakan untuk pekerjaan yang
mulia.
Kalau seorang imam dipercaya melayani Tuhan di
tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan, itu merupakan pekerjaan yang mulia,
bukan pekerjaan yang hina.
Kalau kita mengerjakan pekerjaan yang mulia, berarti
menjadi suatu kebanggaan bagi setiap orang.
Hari-hari ini Tuhan mempersiapkan kita untuk dipakai oleh
Tuhan sebagai tuan dari hamba-hamba Tuhan dan disediakan untuk pekerjaan yang
mulia kalau ada kerinduan yang mendalam.
2 Timotius 2: 22-23
(2:22) Sebab itu jauhilah nafsu orang muda,
kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
(2:23) Hindarilah soal-soal yang
dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu
menimbulkan pertengkaran,
Menyucikan diri dari hal-hal yang jahat,
berarti memperhatikan 3 perkara.
YANG PERTAMA: “JAUHILAH NAFSU ORANG MUDA”
Di sini tidak dikatakan nafsu orang yang tua. Orang muda
dengan orang yang tua berbeda.
Perbedaan bisa terlihat jelas sekali dalam pribadi Simon
Petrus, dengan jelas Tuhan berkata kepada Simon Petrus: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki” (Yohanes
21: 18).
Tetapi selanjutnya Tuhan berkata: “... tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau
akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa
engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
Berarti, kehidupan orang muda dengan kehidupan orang yang
lebih tua berbeda, nafsunya juga tentu berbeda.
Itu sebabnya jauhi nafsu orang muda. Dan malam ini kita
mengikuti ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab untuk mendewasakan
kerohanian kita. Dewasa rohani menunjukkan bahwa kita jauh dari nafsu orang
muda.
Efesus 4: 19
(4:19) Perasaan mereka telah tumpul,
sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Hidup dalam hawa nafsu menunjukkan bahwa perasaan seseorang telah tumpul.
Kalau perasaan seseorang tumpul, maka ia akan
mengerjakan segala macam keserakahan.
Sama seperti seorang pelayan Tuhan; kalau perasaannya
telah tumpul, ia tidak akan mungkin memperhatikan pelayanan/pekerjaan Tuhan
dengan sungguh-sungguh.
Perasaan yang tumpul hanya mengerjakan segala macam keserakahan,
itu saja.
Pertanyaannya: SIAPAKAH MEREKA ITU?
Efesus 4: 17-18
(4:17) Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan:
Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
(4:18) dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah,
karena kebodohan yang ada di dalam mereka
dan karena kedegilan hati mereka.
Mereka itu adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Orang yang tidak mengenal Allah bukan hanya Atheis atau orang yang
tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, tetapi juga orang
Kristen, belum tentu mengenal Allah, sekalipun ia telah menjadi Kristen sejak
lahirnya.
BUKTI TIDAK MENGENAL ALLAH:
-
“pikirannya yang
sia-sia”
Berarti,
seseorang yang senantiasa memikirkan hal-hal yang sia-sia saja, memikirkan yang
tidak penting.
-
“pengertiannya yang
gelap”
Gelap adalah
tempat menyembunyikan segala jenis dosa kejahatan.
-
“jauh dari hidup
persekutuan dengan Allah”
= tanpa
persekutuan dengan Allah, berarti; bersekutu dengan roh jahat dan roh najis,
bersekutu dengan daging dan segala hawa nafsunya, bersekutu dengan kemegahan
dunia.
= jauh dari
ketekunan dalam 3 macam ibadah utama.
Jadi jangan katakan aku mengenal Allah tetapi pikirannya
sia-sia, pengertiannya gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah.
Mari kita lihat; PENYEBABNYA (ayat 18).
-
“karena kebodohan yang
ada dalam mereka”
Berbanding
terbalik dengan mereka yang mau menerima didikan Tuhan, akan menghasilkan
hikmat, menghasilkan kebenaran, memiliki pengetahuan yang benar dari Tuhan,
dengan kata lain tidak bodoh.
Orang bodoh
selalu melakukan kesalahan di mata Tuhan, berbeda dengan mereka yang memiliki
hikmat dari Tuhan.
Oleh sebab itu,
biasakan untuk menyukai dalam hal mendengarkan firman Tuhan.
-
“karena kedegilan hati
mereka”
Orang yang degil
hati seringkali mengulangi kesalahan, sama seperti bangsa Israel; setelah mereka
dibebaskan dari Mesir, untuk sesaat lamanya mereka mengucap syukur kepada
Tuhan, tetapi tidak lama kemudian mereka mengabaikan nasihat firman, kembali
mengeraskan hati.
Kalau anak-anak
Tuhan jauh dari kandang penggembalaan, ia akan kembali degil hati. Oleh sebab
itu, jangan menjauhkan diri dari kandang penggembalaan, sebab di situlah Tuhan
menolong kita.
Mazmur 106: 9-12
(106:9) Dihardik-Nya Laut
Teberau, sehingga kering, dibawa-Nya mereka berjalan melalui samudera raya
seperti melalui padang gurun.
(106:10) Demikian diselamatkan-Nya
mereka dari tangan pembenci, ditebus-Nya
mereka dari tangan musuh;
(106:11) air menutupi para lawan mereka, seorang pun dari
pada mereka tiada tinggal.
(106:12) Ketika itu percayalah mereka kepada segala
firman-Nya, mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya.
Bangsa Israel
diselamatkan karena Tuhan membebaskan mereka dari Firaun, dari Mesir,
selanjutnya percayalah bangsa Israel kepada segala firman Allah, dan mereka
menyanyikan puji-pujian kepada Allah.
Bangsa Israel
dibebaskan dari Mesir dan Firaun dengan jalan PENEBUSAN, tidak dengan cara
lain.
Sejenak kita
memperhatikan ...
1 Petrus 1:
18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Manusia
dibebaskan dari dosa bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah kristus yang sama
seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Sekali lagi saya
katakan; kalau bangsa Israel dibebaskan dari Mesir dan Firaun dengan jalan
penebusan, ditebus oleh darah Yesus Kristus, darah yang mahal, yang sama seperti darah anak domba yang tak
bernoda dan tak bercacat.
Mazmur 106:
13-14
(106:13) Tetapi segera mereka
melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya;
(106:14) mereka dirangsang
nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.
Tetapi di sini
kita melihat;
1.
Mereka melupakan
perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib.
2.
Tidak memperhatikan
nasihat-nasihat Tuhan = tidak memperhatikan firman Tuhan
karena mereka
dirangsang nafsu padang gurun.
Mereka tahu
bahwa Allah telah mengerjakan pekerjaan yang besar, mengadakan karya penyelamatan
di atas kayu salib, oleh sebab itu mereka memuji Tuhan, namun itu hanya sesaat
saja, tetapi segera melupakan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib, karena
mereka dirangsang nafsu padang gurun, dimana mereka selalu mengingat makanan di
Mesir.
Ini merupakan
kedegilan, nafsu orang muda, dan ini harus dijauhi.
Efesus 4: 20-22
(4:20) Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
(4:21) Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di
dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
(4:22) yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui
kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
Dengan tegas firman Tuhan mengatakan: harus menanggalkan
manusia lama/kehidupan yang lama, dimana kehidupan yang lama itu yang dikerjakan
oleh nafsu yang menyesatkan.
Dengan jalan; menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran
yang nyata dalam Kristus Yesus.
Kebenaran itu nyata dalam pribadi Yesus Kristus. Kebenaran
yang sejati hanya terletak pada salib Kristus, di luar salib tidak ada lagi
kebenaran.
Biarlah kita senantiasa memperhatikan salib Kristus,
itulah kebenaran yang nyata dalam pribadi Yesus Kristus.
Efesus 4: 23-24
(4:23) supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
(4:24) dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Kebenaran yang nyata dalam Kristus Yesus lewat pengalaman
kematian dan kebangkitan-Nya menjadikan kita ciptaan baru.
Kuasa kematian Yesus: mengubur hidup yang lama.
Kuasa kebangkitan Yesus: hidup dalam hidup yang baru, sehingga
terjadi pembaharuan dalam hidup kita masing-masing.
Mari kita lihat PEMBAHARUAN itu.
a. Pembaharuan roh
(pembaharuan manusia batiniah/manusia rohani)
2 Korintus 4:
16-18
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini,
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih
besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan
yang tak kelihatan adalah kekal.
Terjadi
pembaharuan manusia batiniah dari sehari ke sehari lewat ibadah dan pelayanan
Rasul Paulus kepada Tuhan.
Ketika terjadi
pembaharuan manusia batiniah, akan terlihat 3 hal;
1. Manusia lahiriah akan
semakin merosot
Sebaliknya,
kalau yang menonjol adalah manusia lahiriahnya, itu menunjukkan bahwa ia belum
mengalami pembaharuan manusia batiniah.
Kalau terjadi pembaharuan manusia batiniah, segala hal-hal yang bersifat lahiriah bukan lagi menjadi prioritas / yang utama.
Kalau terjadi pembaharuan manusia batiniah, segala hal-hal yang bersifat lahiriah bukan lagi menjadi prioritas / yang utama.
Persis seperti
pesawat yang semakin lama semakin tinggi, melihat yang dibawah semakin kecil.
Demikian juga ketika manusia batiniah dibaharui dari sehari ke sehari (kerohanian meningkat), maka melihat perkara
lahiriah akan semakin kecil. Sebaliknya, jika lebih menonjolkan perkara
lahiriah, maka melihat perkara rohani akan semakin kecil/mengecilkan perkara
rohani.
2. Rela menanggung
penderitaan ringan
Alasannya: karena
bagi rasul Paulus, penderitaan yang sekarang mengerjakan hidupnya untuk
memperoleh hidup yang kekal.
Kalau kita
semakin sungguh-sungguh dalam Tuhan (menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan), beban yang
harus kita pikul bukanlah semakin ringan, justru semakin bertambah, namun
sekalipun beban bertambah, kita akan dimampukan untuk memikulnya.
Justru Rasul
Paulus mengatakan: penderitaan yang dialami itu merupakan penderitaan ringan,
sebab kemuliaan kekal tidak sebanding dengan penderitaan yang sekarang.
3. Tidak memperhatikan
yang kelihatan melainkan yang tak kelihatan
itulah perkara
di atas, perkara rohani, ibadah dan pelayanan.
Biarlah terjadi
pembaharuan manusia rohani, supaya 3 perkara ini terlihat dengan jelas, dengan
nyata, dan kita menyenangkan hati Tuhan.
b. Pembaharuan dalam
pikiran (pembaharuan akal budi)
Roma 12: 2
(12:2) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Ketika terjadi pembaharuan akal budi, maka dengan demikian kita dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.
Roma 12: 3
(12:3) Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan
kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang
patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu
menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing.
Kalau terjadi pembaharuan akal budi: tidak lagi memikirkan yang tinggi-tinggi, melainkan berpikir begitu rupa, berpikir menurut ukuran iman.
Kalau seseorang
berpikir muluk-muluk, itu menunjukkan dalam dirinya belum terjadi pembaharuan
akal budi.
Itu sebabnya
Rasul Paulus memberi nasihat kepada jemaat di Roma: Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12: 2)
Menyucikan diri dari hal-hal yang jahat,
berarti memperhatikan 3 perkara.
YANG KEDUA: “KEJARLAH”
Berarti, ada yang harus dikejar, yaitu;
1.
Keadilan
2.
Kesetiaan
3.
Kasih (menutupi banyak sekali
dosa)
Manusia dunia
tidak mengejar kasih, melainkan popularitas, ketenaran. Kalau kita perhatikan
zaman Nimrot membangun kota dan sebuah menara Babel: tujuannya hanya untuk mencari
nama, mencari popularitas, tetapi di situlah Tuhan mengacau-balaukan bahasa
mereka, sehingga satu dengan yang lain tidak lagi saling mengasihi, karena
tidak ada kesatuan. Sbab kasih itu mengikat dan mempersatukan.
4. Damai
Berarti berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama, karena seorang imam adalah alat pendamaian.
4. Damai
Berarti berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama, karena seorang imam adalah alat pendamaian.
Syaratnya: bersama-sama dengan mereka yang berseru
kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Jangan mengejar 4 perkara di atas bersama-sama dengan
mereka yang berseru namun tanpa hati yang murni.
Sebab banyak orang yang berseru “Tuhan, Tuhan” namun
tanpa hati yang murni. Tetapi karena firman pengajaran mempelai, membuat hati
kita semakin hari semakin dimurnikan.
Menyucikan diri dari hal-hal yang jahat,
berarti memperhatikan 3 perkara.
YANG KETIGA: “HINDARILAH”
Hindarilah, berarti berusaha menghindar terhadap;
1. “soal-soal yang
dicari-cari”
2. “yang bodoh”
Orang bodoh
(orang bebal) seringkali membesar-besarkan kebodohannya.
3. “tidak layak”
Apa yang tidak
layak, yang tidak berkenan di hadapan Allah, biarlah itu kita hindari.
Cara yang terbaik untuk menghindari 3 hal itu adalah
tinggal di dalam rumah Tuhan.
2 Timotius 2: 23
(2:23) Hindarilah soal-soal yang
dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu
menimbulkan pertengkaran,
Soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan yang tidak
layak menimbulkan pertengkaran, oleh sebab itu 3 hal tersebut harus dihindari.
Selanjutnya ...
2 Timotius 2: 24-26
(2:24) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak
boleh bertengkar, tetapi harus ramah
terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
(2:25) dan dengan lemah lembut dapat
menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal
kebenaran,
(2:26) dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas
dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar.
Hamba Tuhan = hamba kebenaran, melayani Tuhan dalam kesucian, mereka tidak
boleh bertengkar, melainkan harus ramah kepada semua orang, tanpa memandang
muka.
Kita ramah bukan untuk dilihat orang lain, tetapi kita ramah karena kita
adalah hamba Tuhan.
Kemudian seorang hamba Tuhan harus lemah lembut menuntun orang
yang suka melawan.
Alasannya: supaya mereka mendapat kesempatan untuk
bertobat dan mengenal Tuhan, dan selanjutnya mereka dilepaskan dari ikatan dosa
dan jerat dari Iblis/Setan.
KESIMPULANNYA:
Kalau melayani Tuhan dalam kesucian; menjadi kesaksian dan berkuasa
melepaskan orang lain dari ikatan dosa atau dari jerat Iblis/Setan.
Inilah pelayanan di dalam kekudusan/kesucian, sama
seperti perabot di dalam rumah yang besar, dipergunakan oleh tuannya untuk
pekerjaan yang mulia.
Kita sudah melihat pekerjaan yang mulia ini dan akhirnya
membebaskan orang dari ikatan dosa, melepaskan manusia dari jerat Iblis/Setan.
Proses untuk menguduskan diri.
Keluaran 19: 5-6, 10
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan
berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku
sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
(19:10) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu;
suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
Bangsa Israel harus menguduskan diri, mereka harus mencuci pakaiannya.
Kalau pakaian kotor lama tidak dicuci, di situ banyak
noda/kotoran.
Kerugian kalau pakaian tidak dicuci: noda akan semakin
membandel. Kalau noda sudah melekat dan menyatu pada pakaian, itu akan sukar
sekali dibersihkan.
Keluaran 19: 14
(19:14) Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu;
disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan
mereka pun mencuci pakaiannya.
Setelah menerima perintah Tuhan di atas gunung Sinai,
Musa menyuruh bangsa Israel untuk menguduskan diri mereka dan mencuci pakaian
mereka.
Mari kita lihat persamaan dari ayat ini dalam ...
Wahyu 7: 9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat
terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri
di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai
jubah putih dan memegang daun-daun palem di
tangan mereka.
“... kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya berdiri
di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka.”
Artinya; mereka melayani Tuhan di dalam kesucian.
Pakaian putih à perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus.
Daun-daun palem di tangan à hari perhentian, Sabat, beribadah
melayani Tuhan.
Wahyu 7: 14
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu
ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang
yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di
dalam darah Anak Domba.
Kumpulan besar orang banyak mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba.
Berbicara darah Anak Domba, berbicara tentang salib
Kristus / korban Kristus.
Berarti menyucikan diri hanya lewat sengsara salib, tidak
lebih, tidak kurang.
1 Petrus 4: 1
(4:1) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun
harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena
barangsiapa telah menderita penderitaan badani,
ia telah berhenti berbuat dosa --,
Barangsiapa menderita penderitaan badani, ia telah
berhenti berbuat dosa.
Jadi, salib Kristus menguduskan saya dan saudara, mencuci
jubah/pakaian sampai putih hanya di dalam darah Anak Domba, tidak perlu dengan
cara-cara lain, tidak perlu dengan menjaga image,
itu adalah cara dunia.
1 Petrus 4: 2
(4:2) supaya waktu yang sisa jangan kamu
pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Biarlah waktu yang tersisa ini digunakan untuk melakukan
kehendak Allah, bukan untuk menuruti hawa nafsu keinginan daging.
1 Petrus 4: 3-4
(4:3) Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora,
perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
(4:4) Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri
bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka
memfitnah kamu.
Telah cukup banyak waktu yang kita pergunakan untuk
melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah, antara lain; hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan,
kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Tetapi orang yang mencuci pakaiannya sampai putih di
dalam darah Anak Domba menjaga dirinya, dengan tidak mencemplungkan diri dalam kubangan
ketidaksenonohan, berarti; tetap menjaga pakaian tetap putih bersih berkilau-kilauan.
Kiranya kita memahami apa yang sudah Tuhan nyatakan pada
malam hari ini.
Pertanyaannya: SIAPAKAH MEREKA YANG MENCUCI PAKAIAN SAMPAI
PUTIH?
Wahyu 7: 13-14
(7:13) Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah
mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu
ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang
yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah
mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Mereka adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang
besar.
Matius 24: 15, 21
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa
keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah
memperhatikannya –
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan
yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai
sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Pembinasa keji akan berdiri di tempat kudus, dan pada
waktu itu akan terjadi kesusahan besar, siksaan yang dahsyat, yang tidak pernah
terjadi sejak awal dunia sampai sekarang, sesuai dengan nubuatan Daniel.
Mari kita lihat NUBUATAN DANIEL.
Daniel 12: 1
(12:1) "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu,
yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan
yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai
pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam
Kitab itu.
Mereka yang berada dalam kesusahan besar akan terluput, yakni orang-orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan.
Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
.
Nama yang tertulis dalam kitab kehidupan adalah
domba-domba yang tergembala dalam satu kandang penggembalaan dengan satu
gembala, dengan setia, sebab nama mereka telah dikenal sejak tergembala dengan
baik dalam satu kandang penggembalaan.
Daniel 12: 10
(12:10) Banyak orang akan disucikan dan
dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak
seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana
akan memahaminya.
Kesucian terjadi lewat ujian dan lewat pemurnian yaitu nyala api
siksaan.
Hanya orang yang bijaksana memahami bahwa kesucian
itu terjadi lewat ujian dan pemurnian, itulah nyala api siksaan. Sedangkan bagi
orang bodoh; menganggap bahwa sengsara salib adalah batu sandungan.
Saudaraku, emas yang diuji oleh nyala api akan terlihat kemurniannya, semakin diuji akan semakin murni.
1 Petrus 4: 12
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah
kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Sebagaimana Simon Petrus menulis dan menghimbau: janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Kalau setiap orang semakin menyerahkan diri kepada Tuhan,
salib yang ia pikul bukanlah semakin ringan, melainkan semakin berat.
1 Petrus 4: 16-17
(4:16) Tetapi, jika ia menderita sebagai
orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan
Allah dalam nama Kristus itu.
(4:17) Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada
rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu
dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya
pada Injil Allah?
Kalau tidak dari sekarang kita terbiasa untuk menanggung
penderitaan yang tidak harus kita tanggung, kapan kita akan dimampukan untuk menghadapi
siksaan yang besar.
Tetapi biarlah dari sejak sekarang kita belajar untuk
menanggung penderitaan yang tidak harus kita tanggung sampai kita keluar dari
kesusahan yang besar dan dimampukan untuk menghadapi siksaan yang besar.
Orang benar saja hampir-hampir tidak selamat, bagaimana
dengan orang fasik, bagaimana dengan orang berdosa?
Matius 24: 13
(24:13) Tetapi orang yang bertahan sampai
pada kesudahannya akan selamat.
Biarlah kita bertahan untuk menanggung penderitaan ringan
yang sekarang ini sampai pada kesudahannya, bagaikan kumpulan besar orang
banyak yang memakai pakaian putih, mereka itu adalah orang-orang yang keluar
dari kesusahan besar.
Saat ini Tuhan sedang mengajar kita untuk menanggung
penderitaan, menunjukkan bahwa Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menghadapi
siksaan yang dahsyat seperti yang belum
pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi
lagi.
Wahyu 7: 14-15
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu
ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari
kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya
putih di dalam darah Anak Domba.
(7:15) Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan
Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Mereka yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya
putih di dalam darah Anak Domba: berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani
Dia siang malam, layak untuk melayani Tuhan dalam Kerajaan yang kekal.
Keadaan mereka ketika melayani Dia siang malam di dalam
Bait Suci-Nya.
Wahyu 7: 16-17
(7:16) Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau
panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
(7:17) Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan
menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah
akan menghapus segala air mata dari mata
mereka."
-
Tidak akan menderita lapar dan
dahaga lagi.
-
Matahari atau panas terik tidak
akan menimpa mereka lagi.
Artinya; tidak
lagi mengalami ujian/aniaya karena firman.
Sebab Anak Domba
yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun
mereka ke mata air kehidupan, dan akhirnya Allah menghapuskan air mata kita
karena kita sanggup menanggung penderitaan, keluar dari kesusahan besar.
Jangan ada suara-suara lain, kuatkanlah kaki yang goyah!Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment